Você está na página 1de 6

Laporan Percobaan Laboratorium Instrumentasi-Elektronika 1

Analisis Sensor Cahaya (LDR)

Aprilya Hartinah W, Ashari Prahastoto, dan Muhammad Zainuri


Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: prahastoto@gmail.com
AbstrakPercobaan ini berjudul analisis sensor cahaya banyaknya cahaya (sinar) yang mengenainya. Resistansi LDR
LDR. Percobaan ini bertujuan untuk dapat memahami pada tempat yang gelap biasanya mencapai sekitar 10 M,
karakteristik sensor cahaya LDR, mengolah perubahan nilai dan ditempat terang LDR mempunyai resistansi yang turun
resistansi LDR, dan mengakses ADC resolusi 10bit dengan menjadi sekitar 150 . Seperti halnya resistor konvensional,
memasukkan hasil tegangan sensor cahaya LDR. Percobaan ini pemasangan LDR dalam suatu rangkaian sama persis seperti
dilakukan dengan merangkai Arduino, resistor variabel, kabel,
pemasangan resistor biasa. Prinsip kerja dari sensor cahaya
dan sensor cahaya LDR dalam suatu rangkaian yang kemudian
dihubungkan dengan multimeter dan PC. Kemudian diukur
LDR ini yaitu pada bagian atas LDR terdapat suatu garis atau
resistansi dimuali dari 5cm hingga 60cm dengan selisih jarak jalur melengkung yang menyerupai bentuk kurva. Jalur
2cm. Sehingga data yang didapatkan adalah berupa bit tersebut terbuat dari bahan Caldium Sulfida yang sangat
tegangan dan nilai resistansi dari sensor cahaya LDR ditiap sensitif terhadap intensitas cahaya. Caldium Sulfida
ketinggian. Prinsip yang digunakan dalam percobaan ini yaitu merupakan salah satu bahan semikonduktor, ketika ada
menggunakan prinsip sensor cahaya LDR serta ADC. seberkas cahaya mengenai caldium sulfida maka energi foton
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapatkan tersebut akan diserap sehingga terjadi perpindahan elektron
kesimpulan bahwa sensor cahaya atau LDR memiliki dari pita valensi ke pita konduksi. Akibat adanya perpindahan
karekteristik bersifat konduktor apabila mendapatkan tersebut mengakibatkan nilai hambatan dari caldium sulfida
intensitas cahaya yang banyak, dan akan bersifat isolator berkurang, sehingga LDR tersebut menjadi konduktor.
apabila berada pada cahaya yang redup. Dan semakin jauh
Sedangkan apabila LDR terkena cahaya yang redup, bahan
jarak antara sensor cahaya LDR dengan sumber cahaya, maka
semakin besar resistansinya. Dengan mengubah satuan bit dari jalur pada LDR menghasilkan elektron bebas dengan
menjadi tegangan keluaran sensor LDR menghasilkan tegangan jumlah yang relatif sedikit sehingga hanya ada sedikit
yang semakin besar seiring dengan perubahan jarak yang elektron yang mengangkut muatan listrik sehingga nilai
semakin tinggi. hambatannya cukup besar dan dapat dikatakan sebagai
isolator. Sensor cahaya LDR biasanya digunakan pada sensor
lampu otomatis, sensor pada rangkaian saklar cahaya, sensor
Kata Kunci ADC, Mikrokontroler, Sensor Cahaya(LDR), pada kontroling sollar cell, sensor pada pembuka pintu garasi
Rangkaian Pembagi Tegangan.
otomatis, dan rangkaian elektronika lainnya yang
menggunakan aplikasi LDR.[1]
I. PENDAHULUAN Sebagai pengontrol sensor cahaya LDR kita juga
Cahaya merupakan salah satu energi yang tak terbatas dan memerlukan suatu pengontrol yang disebut sebagai
mikrokontroler sebagai pusat pengendalian dari berbagai
tak pernah habis jumlahnya. Pada era yang modern sekarang
sensor yang ada di rangkaian elektronika. Mikrokontroler
ini banyak sekali peneliti yang mengembangkan teknologi
merupakan suatu alat elektronika digital yang memiliki
berbasis energi cahaya. Diantaranya, sensor cahaya atau masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang
LDR, dan sollar cell, serta peralatan berbasis energi cahaya dapat ditulis atau dihapus dengan cara khusus.
lainnya. Cahaya tersebut diproses sedemikan rupa dengan Mikrokontroler juga sebenarnya merupakan suatu IC dengan
berbagai teknologi yang canggih untuk dapat dihasilkan kepadatan yang sangat tinggi dimana semua bagian yang
sebagai sumber listrik. Salah satu dari teknologi tersebut diperlukan untuk suatu kontroler sudah dikemas dalam satu
adalah sensor cahaya atau yang disebut Light Dependent kesatuan yang biasanya sudah terdiri dari, CPU, RAM,
Resistant. EEPROM/PROM, I/O Serial Paralel, Timer, Interupt
Light Dependent Resistant atau biasa dinamakan sensor Controller. Mikrokontroler ini sering digunakan sebagai
cahaya merupakan salah satu jenis resistor yang dapat monitoring rumah, mikrokontroler juga sering dijumpai pada
mengalami perubahan besar resistansinya apabila mendapat peralatan rumah tangga seperti microwave, TV, oven dan
inntensitas cahaya tertentu. Besarnya nilai hambatan pada peralatan elektronik lainnya.Fasilitas input atau output
Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) tergantung merupakan fungsi mikrokontroller untuk dapat menerima
pada besar kecilnya cahaya yang diterima oleh LDR itu sinyal masukan (input) dan memberikan sinyal keluaran
sendiri. LDR sering disebut dengan alat atau sensor yang (output). Sinyal input maupun sinyal output adalah berupa
berupa resistor yang peka terhadap cahaya. Biasanya LDR data digital 1 (high, mewakili tegangan 5 volt) dan 0 (low,
terbuat dari cadmium sulfida yaitu merupakan bahan mewakili tegangan 0 volt). Mikrokontroler tersedia dalam
semikonduktor yang resistansnya berupah-ubah menurut beberapa pilihan, tergantung dari keperluan dan kemampuan
Laporan Percobaan Laboratorium Instrumentasi-Elektronika 2

yang diinginkan. Kita dapat memilih mikrokontroler 4, 8, 16


atau 32 bit. [2]
ADC adalah sebutan untuk rangkaian pengubah in- put
sinyal analog (sinyal kontinu terhadap waktu) menjadi output Gambar 1. Rangkaian Pembagi Tegangan
sinyal digital (sinyal diskret atau terkuantisasi terhadap Berdasarkan gambar pembagian tegangan diatas,
waktu). Seperti diketahui, komputer hanya bisa membaca didapatkan persamaan untuk tegangan pada rangkaian
sinyal diskret/biner sementara di dunia nyata segala pembagian tegangan adalah,
sesuatunya secara fisis berupa kuantitas analog (suhu, Vin = Vout x 2(R1 + R2 )/R2 (1)
tekanan, ke- cepatan, kelembapan, dsb). Kuantitas analog ini Dengan Vin merupaka tegangan input dan Vout merupakan
di- ubah menjadi besaran listrik (nilai tegangan atau arus tegangan output bersatuan Volt, sedangkan R merupakan
yang setara) menggunakan transducer sebelum masuk hambatan (). [3]
rangkaian ADC untuk diubah menjadi sinyal digital. Sinyal
digital inilah yang akan dibaca dan diproses oleh komputer.
Sinyal digital yang dihasilkan ADC berupa bilangan basis 2 ( II.METODOLOGI
hanya terdiri dari angka 0 dan 1). Idealnya output sinyal
tersebut harus dapat merepresentasikan kuantitas sinyal A. Alat
analog yang diterjemahkannya. Rep- resentasi ini akan Pada percobaan Sensor cahaya LDR ini alat-alat yang
semakin baik ketika ADC semakin sensitif terhadap digunakan diantaranya, LDR yang berfungsi sebagai sensor
perubahan nilai sinyal analog yang masuk. Jika nilai 0-15 cahaya, multimeter digunakan untuk pengukur besar nilai
Volt dapat diubah menjadi di- gital dengan skala 1 Volt, resistansi dari sensor cahaya LDR, penggaris digunakan
artinya rentang nilai digi- tal yang diperoleh berupa 16 tahap untuk mengukur ketinggian setiap 2cm, mikrokontroler
(dari 0 bertahap naik 1 Volt hingga nilai 15 atau setara Arduino sebagai pengkontrol sistem dalam rangkaian, kabel
dengan 0000 sampai 1111). Tahapan sejumlah ini dapat penghubung digunakan sebagai penghubung antar komponen
diperoleh dengan membuat rangkaian ADC 4 bit (karena dalam rangkaian, dan resistor variabel sebesar 10000 dan
jum- lah bit (n) merepresentasikan 2n nilai skala sehingga 24 33000.
= 16 skala). Jika jumlah bit dinaikkan menjadi 8 misalnya, B. Langkah Kerja
maka nilai 0-15 Volt dapat direpresentasikan oleh 28 (256) Pada percobaan ini pertama-tama yang dilakukan adalah
skala atau setara dengan skala 62,5 mV untuk se- tiap rangkaian dirangkai sesuai dengan gambar skema alat.
kenaikan tahapnya (sebagai ganti skala 1 V). Artinya, sinyal Kemudian dihubungkan dengan PC dengan coding di
analog yang masuk akan diterjemahkan ke dalam jumlah software Arduino. Setelah itu diatur ketinggian dengan
biner yang lebih banyak (256 nilai digital, tidak lagi 16).
penggaris dimulai dari Start
5cm hingga 60cm. Setelah itu sensor
Hasilnya, rangkaian semakin sensitif terhadap perubahan
disinari dengan senter led dengan jarak awal 5cm kemudian
sinyal analog yang terbaca. Dari sini dapat dikatakan
naik dengan selisih 2cm hingga ketinggian 60cm. Tegangan
semakin besar jum- lah bit, maka semakin sensitif alias
semakin tinggi re- solusi rangkaian ADC. Menaikkan yang muncul di PC dicatat. Resistansi yang muncul di
jumlah bit output bukanlah perkara mu- dah karena terkait multimeter dicatat tiap dirangkai
Rangkaian ketinggian. Kemudian diulangi
desain dan ukuran rangkaian yang memungkinkan untuk langkah pertama sesuai
sampaiskema
akhiralatdengan resisor variabel yaitu
dibuat. Selain itu, semakin ru- mit rangkaian akan menambah 33000.
resiko tingkat kesala- han pada proses konversi. Karenanya C.Skema Alat
rangkaian ADC dikembangkan sedemikian rupa untuk Dihubungkan ke PC
Skema alat pada percobaan ini adalah,
mendapatkan hasil dengan resolusi tinggi, waktu konversi
yang cepat dan tingkat kesalahan yang rendah tapi tetap
murah dan tidak rumit. [3] Ketinggian diatur dengan
penggaris
Terdapat rangkaian pembagian tegangan dalam percobaan
kali ini. Rangkaian pembagian tegangan tersebut dibuat dari
resistor yang dipasang secara seri sehingga akan terjagi Sensor disinari dengan
pembagian tegangan. Pembagian tegangan ini digunakan senter led dimulai 5cm-
untuk memperkecil tegangan yang masuk ke masing-masing 60cm dengan selisih 2cm
komponen. Berikut ini diberikan rangkaian pembagian Diberi
resistor
tegangan,
Tegangan di PC dicatat variabel
33000

Resistansi dicatat
Gambar 2. Skema alat percobaan analisis sensor cahaya LDR
Vi

D.Flowchart Apakah
R1
perlu
diulangi ?
R2 Vo

Finish
Laporan Percobaan Laboratorium Instrumentasi-Elektronika 3

100 4,87304
19 273,6 26 0,127 260,521
00 7
0,131 100 4,86816
21 295 27 270,812
8 00 4
0,141 100 4,85839
23 315,5 29 291,457
6 00 8
0,156 100
25 339,5 32 4,84375 322,581
3 00
0,170 100 4,82910
27 366 35 353,893
9 00 2
0,180 100 4,81933
29 412 37 374,873
7 00 6
0,214 100 4,78515
31 470 44 448,98
8 00 6
0,224 100 4,77539
33 500 46 470,348
6 00 1
100 4,75097
35 515 51 0,249 524,152
00 7
0,278 100
37 550 57 4,72168 589,452
3 00
0,322 100 4,67773
39 608 66 688,935
3 00 4
100 4,66796
41 673 68 0,332 711,297
00 9
0,341 100 4,65820
43 715 70 733,753
8 00 3
0,361 100 4,63867
45 766 74 778,947
3 00 2
0,385 100 4,61425
47 840 79 835,979
7 00 8
0,405 100 4,59472
49 940 83 882,04
3 00 7
0,419 100 4,58007
51 970 86 916,844
9 00 8
Gambar 2. Flowchart Percobaan Analisis Sensor Cahaya 0,429 100 4,57031
53 908 88 940,171
7 00 3
0,488 100 4,51171
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 55 1050 100 1082,25
3 00 9
0,595 100 4,40429
A. Analisa Data 57 1200 122 1352,55
7 00 7
Berdasarkan percobaan yang dilakukan didapatkan data 0,620 100 4,37988
59 1240 127 1415,83
terlampir. Sehingga berdasrkan data yang didapatkan, 1 00 3
diberikan perhitungan dengan menggunakan persamaan (1)
Tabel 2. Hasil perhitungan sensor cahaya dengan menggunakan
untuk mengetahui besar kecilnya resistansi pada sensor LDR
resistor 33000 dengan ketinggian yang sama
sebagai berikut.
R
Tabel 1. Hasil perhitungan s ensor cahaya dengan Outpu RLDR(
LDR( Vout(V) R() VR(V)
menggunakan resistor variabel 10000 t(V) )
)
R 32,2580
h(c Out R( 205 1 0,004883 33000 4,995117
LDR( Vout VR (V) RLDR() 6
m) put )
) 64,5792
0,058 100 4,94140 150 2 0,009766 33000 4,990234
5 104,5 12 118,577 6
6 00 6 96,9637
0,073 100 4,92675 194,7 3 0,014648 33000 4,985352
7 139 15 148,662 6
2 00 8 96,9637
0,068 100 4,93164 188 3 0,014648 33000 4,985352
9 155 14 138,614 6
4 00 1 129,411
0,078 100 4,92187 208,5 4 0,019531 33000 4,980469
11 180 16 158,73 8
1 00 5 161,923
0,092 100 4,90722 232 5 0,024414 33000 4,975586
13 206 19 189,055 5
8 00 7
238 6 0,029297 33000 4,970703 194,499
0,107 100 4,89257
15 230 22 219,561 227,138
4 00 8 365 7 0,03418 33000 4,96582
0,117 100 4,88281 6
17 251 24 240 324,4 8 0,039063 33000 4,960938 259,842
2 00 3
Laporan Percobaan Laboratorium Instrumentasi-Elektronika 4

5
292,610
345,5 9 0,043945 33000 4,956055
8
325,443
700 10 0,048828 33000 4,951172
8
391,304
440 12 0,058594 33000 4,941406
3
424,332
480 13 0,063477 33000 4,936523
3
424,332
500 13 0,063477 33000 4,936523
3
457,425
558 14 0,068359 33000 4,931641
7
523,809
590 16 0,078125 33000 4,921875
5 Gambar 4. Grafik hubungan ketinggian h dengan besar resistansi LDR dengan
657,370 resistor variabel 33000
639 20 0,097656 33000 4,902344
5
690,927 C.Pembahasan
688 21 0,102539 33000 4,897461
2
Pada percobaan analisis sensor cahaya LDR ini memiliki
825,825
825 25 0,12207 33000 4,87793 tujuan untuk memahami karakteristik sensor cahaya LDR,
8
mengakses ADC resolusi 10 bit dengan memasukkan hasil
887 29 0,141602 33000 4,858398 961,809
tegangan sensor cahaya LDR, dan sebagai pengolahan
1202,42 perubahan nilai resistansi sensor cahaya LDR bergantung
960 36 0,175781 33000 4,824219
9
pada intensitas cahaya yang diterima. Pada percobaan ini
724,550
971 22 0,107422 33000 4,892578 menggunakan berbagai alat, diantaranya sensor cahaya LDR
9
927,710 sebagai aspek yang akan dianalisis dalam percobaan ini,
1015 28 0,136719 33000 4,863281 resistor variable yang digunakan sebagai pembagi tegangan.
8
1237,08 Resistor variabel yang digunakan dalam percobaan ini adalah
1018 37 0,180664 33000 4,819336
2 10000 dan 33000. Multimeter yang digunakan untuk
1020 26 0,126953 33000 4,873047
859,719 mengukur resistansi dari sensor cahaya LDR, penggaris
4 digunakan untuk mengukur ketinggian dengan ketinggian
1025 29 0,141602 33000 4,858398 961,809 mula-mula 5cm hingga 60cm dengan selisih jarak 2cm.
1086 29 0,141602 33000 4,858398 961,809 Kabel penghubung yang digunakan untuk menghubungkan
tiap komponen dalam rangkaian, sebuah mikrokontroler
1133,33
1090 34 0,166016 33000 4,833984 arduino sebagai pengkontrol atau sebagai sistem ADC. Serta
3
PC atau laptop yang digunakan untuk mengetahui besar nilai
tegangan yang dihasilkan oleh sensor cahaya LDR.
B. Grafik Pada percobaan analisa sensor cahaya LDR ini
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, maka menggunakan lampu senter led yang digunakkan sebagai
didapatkan grafik hubungan tinggi (h) dengan resistansi dari sumbe cahayanya. Cara kerja sensor LDR itu sendiri akan
LDR (). memiliki besar tegangan yang besar apabila dikenai dengan
cahaya, sehingga resistansinya pun kecil, seperti pada
percobaan ini saat diberi cahaya dari lampu senter led dengan
jarak relatif dekat, yang dimulai dari jarak 5cm didapatkan
data percobaan seperti yang terlampir. Hal ini menunjukkan
bahwa semakin jauh jaraknya atau ketinggiannya maka besar
resistansinya akan semakin besar, hal ini dikarenakan saat
sensor cahaya tersebut mendapatkan cahaya yang sedikit atau
redup, sensor cahaya LDR tidak mendapatkan energi yang
cukup sehingga elektron yang berada di dalam semikonduktor
tersebut sedikit jumlahnya dan kecil sekali kecepatannya
untuk dapat menghantarkan arus listrik, sehingga nilai
resistansinya pun besar. Hal ini sesuai dengan hasil percobaan
data saat jarak atau ketinggiannya semakin jauh. Hal ini
sesuai juga dengan tabel perhitungan yang berada pada tabel
Gambar 3. Grafik hubungan ketinggian h dengan besar resistansi LDR dengan analisa data. Melalui perhitungan yang secara teori pun juga
resistor variabel 10000
menunjukkan meningkatnya nilai resistansi seiring dengan
meningkatnya ketinggian. Sedangkan akses ADC dengan
resolusi 10bit didapatkan dari hasil pengcodingan di PC.
Dengan mengubah analog menjadi digital.Dengan cara dikali
Laporan Percobaan Laboratorium Instrumentasi-Elektronika 5

tegangan maksimumnya yaitu 5V kemudian dibagi dengan 37 550 57


jumlah bit. Dalam percobaan ini menggunakan 10bit artinya,
210 adalah 1024, jadi didapatkan hasil tegangan pada sensor 39 608 66
cahaya LDR sesuai dengan tabel perhitungan yang telah 41 673 68
diberikan. Dapat dilihat bahwa tegangan keluaran yang 43 715 70
dihasilkan oleh sensor cahaya LDR semakin besar. Hal ini
sesuai dengan teori. 45 766 74
47 840 79
IV. KESIMPULAN 49 940 83
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapatkan 51 970 86
kesimpulan bahwa sensor cahaya atau LDR memiliki 53 908 88
karekteristik bersifat konduktor apabila mendapatkan
intensitas cahaya yang banyak, dan akan bersifat isolator 55 1050 100
apabila berada pada cahaya yang redup. Dan semakin jauh 57 1200 122
jarak antara sensor cahaya LDR dengan sumber cahaya, maka 59 1240 127
semakin besar resistansinya. Dengan mengubah satuan bit
menjadi tegangan keluaran sensor LDR menghasilkan Tabel 4. Hasil data percobaan pengukuran tegangan sensor
tegangan yang semakin besar seiring dengan perubahan jarak cahaya LDR dengan resistor variabel 33000
yang semakin tinggi. R Bit
h(cm)
LDR() out(V)
5 205 1
UCAPAN TERIMAKASIH 7 150 2
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya 9 194,7 3
kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melancarkan
11 188 3
pembuatan laporan ini. Tak lupa juga ucapan terima kasih
kepada Ashari Prastoto dan Bapak Muhammad Zainuri, yang 13 208,5 4
telah membantu proses penyelesaian laporan ini, serta kepada 15 232 5
teman-teman kelompok yang ikut serta membantu percobaan
17 238 6
ini.
19 365 7

LAMPIRAN 21 324,4 8
Tabel 3. Hasil data percobaan pengukuran tegangan sensor 23 345,5 9
cahaya LDR dengan resistor variabel 10000 25 700 10
R Bit out
h (cm) 27 440 12
LDR() (V)
5 104,5 12 29 480 13

7 139 15 31 500 13

9 155 14 33 558 14

11 180 16 35 590 16

13 206 19 37 639 20

15 230 22 39 688 21

17 251 24 41 825 25

19 273,6 26 43 887 29

21 295 27 45 960 36

23 315,5 29 47 971 22

25 339,5 32 49 1015 28

27 366 35 51 1018 37

29 412 37 53 1020 26

31 470 44 55 1025 29

33 500 46 57 1086 29

35 515 51 59 1090 34
Laporan Percobaan Laboratorium Instrumentasi-Elektronika 6

DAFTAR PUSTAKA

[1]
Hugh D, Young. 2004. Fisika Listrik. Erlangga. Jakarta
[2]
Kleitz, W.2005.Digital Electronics : A Practical Ap- proach ,
Prentice Hall. Ohio
[3]
James, K. 2000.Interfensi PC dan Data. Erlangga.Jakarta

Você também pode gostar