Você está na página 1de 5

ANMAL MUHAMMAD MARUF AGUNG

04011281419109
ALPHA MADANG
1. Apa penyebab dan mekanisme dari nyeri otot terutama betis pada kasus?
Invasi leptospira pada otot betis menuju jaringan otot pada musculus gastrocnemius
motilitas tinggi dan endotoksin nekrosis jaringan otot gastrocnemius nyeri pada betis
Nyeri otot adanya kerusakan otot kreatinin fosfokinase (CPK) meningkat. Pemeriksaan
CPK dapat membantu penegakan diagnosis klinik leptospirosis
2. sakit berat?
3. Trombosit
Pemeriksaan Lab Hasil Lab Nilai Normal Interpretasi
Trombosit 250.000/mm3 150.000- Normal
400.000/mm3

4. Diagnosis dapat ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan


penunjang.
Anamnesis
Riwayat pekerjaan berisiko tinggi seperti bepergian ke hutan, rawa, sungai, atau
petani;
Gejala klinis demam tiba-tiba, nyeri kepala terutama frontal, mata merah,
fotofobia, keluhan gastrointestinal, dll.
Pemeriksaan Fisik
Demam, bradikardia, nyeri tekan otot, ruam kulit, hepatomegali.
Laboratorium
Darah lengkap: leukositosis/normal, neutrofilia, peningkatan laju endap darah;
Urinalisis: proteinuria, leukosituria, dan sedimen sel toraks;
Kimia darah: bila terdapat hepatomegali, bilirubin darah dan transminase
meningkat. Apabila terdapat komplikasi di ginjal dapat terjadi peningkatan
BUN, ureum dan kreatinin;
Kultur: spesimen darah atau cairan serebrospinal pada fase leptospiremia;
Serologi: microscopic agglutination test (MAT) seperti uji carik celup,
macroscopic slide agglutination test (MAST), polymerase chain reaction
(PCR), silver stain, flourescent antibody stain, dan mikroskop lapang pandang
gelap.
Tabel 1. Kriteria Faine diagnostik leptospirosis
Bedasarkan kriteria diatas, leptospirosis dapat ditegakkan jika :
- Probable leptospirosis bila A atau A+B >26 atau A+b+c>25
- Suspek leptospirosis bila A+B antara 20-25

5. pernapasan : normal 20 x / menit


6. ureum
Normal : 20-40 mg/dL
Pada kasus : 70 mg/dL
Interpretasi : meningkat
Makna : fungsi ginjal terganggu
Mekanisme abnormalitas :
Invasi leptospira secara hematogen menuju kapiler peritubuler menuju jaringan
interstitium, tubulus, dan lumen tubulus motilitas tinggi dan endotoksin kerusakan
jaringan permeabilitias meningkat ureum meningkat
Reaksi imunologi berlangsung cepat proses immune-complex glomerulonephritis
terjadi tubulo interstitial nefritis permeabilitias meningkat ureum meningkat
7. Leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira yang berbentuk spiral, tipis, lentur
dengan panjang 10-20 tm dan tebal 0,1 gin serta memiliki dua lapis membran. Kedua
ujungnya mempunyai kait berupa flagelum periplasmik . Bergerak aktif maju mundur
dengan gerakan memutar sepanjang sumbunya. Bentuk dan gerakannya dapat dilihat dengan
mikroskop medan gelap atau mikroskop fase kontras. Leptospira peka terhadap asam dan
dapat hidup di dalam air tawar selama kurang lebih satu bulan, tetapi di dalam air laut, air
selokan dan air kemih yang tidak diencerkan akan cepat mati (Faine, 1982).

Bakteri ini termasuk dalam ordo Spirochaetales, famili Leptospiraceae, genus Leptospira.
Leptospira dapat tumbuh di dalam media dasar yang diperkaya dengan vitamin, asam lemak
rantai panjang sebagai sumber karbon dan garam amonium ; tumbuh optimal pada suhu 28-
30C dalam kondisi obligat aerob (Faine, 1982). Sistem penggolongan Leptospira yang
tradisional genus Leptospira dibagi menjadi dua yaitu L. interrogans yang patogen dan L.
biflexa yang nonpatogen. L. interrogans dibagi menjadi serogrup dan serovar berdasarkan
antigen (Tabel 1). Klasifikasi terbaru dari Leptospira yaitu L. interrogans dibagi menjadi 7
spesies yaitu: L. interrogans, L. weilii, L. santarosai, L. noguchii, L. borgpetersenii, L.
inadai, L. kirschneri dan 5 spesies yang tidak bertitel yaitu spesies 1, 2, 3, 4, dan 5. L. biflexa
dibagi menjadi 5 spesies baru.
Leptospirosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan Leptospira intterogans. Pada awalnya
dikenal berbagai macam species Leptospira, namun sekarang hanya dikenal satu macam
yaitu Leptospira interrogans dengan berbagai serotype atau serovar.

Selama fase leptospiruria, leptospira dikeluarkan tubuh bersamaan dengan dikeluarkannya


urin. Di luar tubuh, daya tahan hidupnya banyak dipengaruhi kondisi tanah dan air tempat
bakteri tersebut berada. Kelembaba, pH tanah yang netral, dan suhu sekitar 25 oC diperlukan
untuk mempertahankan kehidupan leptospira di luar tubuh. Makin lama hidup, maka makin
banyak peluangnya untuk menginfeksi host baru yang peka.

Kelembaban diperlukan untuk mempertahankan kehidupan leptospira. Selain kelembaban,


pH dan suhu juga sangat berpengaruh untuk mendukung kehidupan leptospira. Kehidupan
leptospira terhambat pada pH <6 atau pH >8, dan juga kehidupannya tercancam pada suhu
lebih rendah dari 7-10oC atau lebih tinggi dari 34-36oC.

Sementara itu, di dalam susu sapi, leptospira hanya bertahan hidup selama 30 menit, tetapi
jika susu tersebut terencerkan dengan air tawar maka leptospira dapat bertahan hidup selama
60 hari. Di dalam urin babi, leptospira hanya bertahan hidup selama 6 hari, dan pada urin sapi
terencerkan dengan air tawar, leptospira bertahan hidup selama 35 hari. Selain itu, leptospira
akan mati dengan cepat jika dipaparkan pada sinar matahari, desinfektan, detergen, atau
sabun.

Spesies bakteri penyebab leptospirosis L. interrogans, termasuk dalam family Leptospiraceae


dari ordo Spirochaetales. Secara serologis, anggota spesies ini dapat dibedakan menjadi
serovar-serovar, dan serovar-serovar yang hamper sama sifat genetiknya dikelompokkan
menjadi satu kelompok serogroup. Sampai saat ini telah diketahui terdapat 172 jenis serovar
yang dikelompokkan menjadi 19 jenis serogroup.

Leptospira interrogans berbentuk batang helikoidal yang lentur dengan diameter 0,1 m dan
panjangnya 6-12 m. Setiap sel bakteri ini memiliki 18 lekukan atau lebih dengan amplitude
0,10-0,15 m dan panjang gelombangnya kira-kira 05, m. Biasanya, salah satu atau kedua
ujung selnya membengkok. Spesies ini bergerak dengan gerakan yang khas, yaitu berotasi
secara bolak-balik sepanjang sumbu memanjangnya bersamaan dengan gerakan maju-mundur
searah dengan arah sumbu memanjangnya. Spesies adalah aerob obligat dengan suhu
optimum untuk pertumbuhannya adalah 28-30oC, dan waktu generasinya 6-16 jam. L.
interrogans tergolong dalam bakteri gram negative, tetapi spesies ini tidak mudah menyerap
zat warna anilin, sehingga diperlukan pewarnaan khusus untuk mewarnainya. Spesies ini
yang tidak diwarnai tidak dapat dilihat dengan mikroskop medan terang, tetapi mudah dilihat
dengan menggunakan mikroskop medan gelap atau mikroskop kontras-fase.
8. Faktor-faktor resiko terinfeksi kuman leptospira, bila kontak langsung atau
terpajan air atau rawa yang terkontaminasi yaitu :
1) Kontak dengan air yang terkonaminasi kuman leptospira atau urin tikus saat
banjir.
2) Pekerjaan tukang perahu, rakit bambu, pemulung.
3) Mencuci atau mandi disungai atau danau.
4) Tukang kebun atau pekerjaan di perkebunan.
5) Petani tanpa alas kaki di sawah.
6) Pembersih selokan.
7) Pekerja potong hewan, tukang daging yang terpajan saat memotong hewan.
8) Peternak, pemeliharaan hewan dan dokter hewan yang terpajan karena
menangani ternak atau hewan, terutama saat memerah susu, menyentuh hewan
mati, menolong hewan melahirkan, atau kontak dengan bahan lain seperti
plasenta, cairan amnion dan bila kontak dengan percikan infeksius saat hewan
berkemih.
9) Pekerja tambang.
10) Pemancing ikan, pekerja tambak udang atau ikan tawar.
11) Anak-anak yang bermain di taman, genangan air hujan atau kubangan.
12) Tempat rekreasi di air tawar : berenang, arum jeram dan olah raga air lain,
trilomba juang (triathlon), memasuki gua, mendaki gunung.
Infeksi leptospirosis di Indonesia umumnya dengan perantara tikus jenis
Rattus norvegicus (tikus selokan), Rattus diardii (tikus ladang), dan Rattus exulans
Suncu murinus (cecurut).

Você também pode gostar