Você está na página 1de 7

ANALISA DATA

Data Masalah Etiologi


8 2 05
DS : Klien mengatakan nyeri pada luka Nyeri Prosedur
operasin nyeri terus menerus dengan skala 7 pembedahan: SC
DO : Penyebab nyeri post op SC klien tampak
kesakitan saat bergerak

DS : - Risiko infeksi Insisi bedah,


prosedur invasif
DO : Luka operasi SC sepanjang 12 cm.
Terpasang infus dan kateter serta
mendapat transfusi.

DS : Klien mengeluh badannya lemas PK: Anemi


DO : Konungtiva anemis (+)
Hb: 7,5 g/dl
Lemah

DS : Klien mengeluh kaku dan nyeri pada area Kerusakan Mekanik (incisi
operasi integritas jaringan abdominal : SC)
DO: Luka incisi abdomen (SC) hari ke-1
Luka memanjang tranversal 12 cm

DS : ibu mengatakan sudah tidak ingin punya Defisit knowledge Kurang paparan,
anak lagi kurang familiar
ibu mengatakan selama ini KB kalender terhadap sumber
dan setelah melahirkan anak yang kedua informasi
ingin ganti KB susuk
ibu mengatakan belum tahu tentang
waktu pemasangan susuk, keuntungan,
efek samping dan kontraindikasi
pemasangan susuk
ibu mengatakan belum tahu cara
penyimpanan ASI yang aman dan benar
agar tetap bisa diminum oleh bayi selama
ibu bekerja
DO: -

Diagnosa keperawatan yang muncul:


1. PK: Anemi
2. Nyeri b.d prosedur pembedahan: SC
3. Kerusakan integritas jaringan b.d mekanik (incisi abdomen : SC)
4. Risiko infeksi b.d insisi bedah; prosedur invasif
5. Defisit Knowledge b.d kurang paparan, kurang familiar terhadap sumber informasi
No Dx Tgl, jam Implementasi Evaluasi
8-2-05
2. 08.00 1. Mengkaji nyeri: kualitasi, S: Klien mengatakan nyeri
lokasi dan skala nyeri pada daerah luka operasi,
2. Mengkaji penyebab nyeri nyeri terus menerus, skala
3. Mengkaji pengalaman nyeri 7
sebelumnya O: Penyebab nyeri adalah
4. Menganjurkan klien untuk post op SC; S=37,2C,
nafas dalam manajemen RR=24 x/mnt, T=100/70
nyeri mmHg
10.00 5. Memfasilitasi lingkungan A: Masalah belum teratari
yang nyaman dan tenang P: Lanjutkan monitor respon
untuk mengurangi nyeri nyeri
09.00 6. Mengkaji tanda vital
09.30 7. Kolaborasi pemberian
analgesik yaitu kaltofren 3 x
1 ampul
2. 09.00 1. Mengkaji mobilisasi di S: Klien mengeluh nyeri saat
tempat tidur bergerak
2. Mengkaji keluhan/penyebab O: Penyebab gangguan
3. Menganjurkan klien untuk mobilisasi adalah nyeri
bedrest sementara selama 2 A: Masalah belum teratasi
hari dan miring dan miring P: Melatih ROM pasif dan
ka ki sesuai membantu mobilisasi
kemampuannya pasien di tempat tidur
3. 09.00 1. Mengkaji tanda vital S: -
2. Meminitor pemasangan O: Area balutan operasi
infus: tetesan dan daerah tampak bersih, infus
insersi terpasang rapi, tetesan
3. Mencuci tangan sebelum dan lancar, urin tampak merah
sesudah tindakan kehitaman
08.00 4. Melakukan bed making A: Masalah teratasi sebagian
untuk kenyamanan klien P: Lanjutkan monitor tanda-
09.30 5. Memberikan obat antibiotik: tanda infeksi
Ampisilin 4 x1 gr
Gentamisin 2 x 80 gr
6. Memantau respon klien saat
injeksi
4 08.00 1. Melakukan pemeriksaan S: Klien mengatakan
fisik perdarahan terasa banyak
2. Monitor pemberian transfusi Lochea rubra, volume
darah, respon, gejala yang A: 150 ml, Hb7,5 g/dl,
timbul, tetesan P: transfusi PRC 2 kolf,
09.30 3. Memberikan obat anti tetesan lancar, konjungtiva
oksidan vit C 2 x 1 ampul anemis
kolaborasi masalah belum teratasi
09.00 4. Mengkaji perdarahan: warna, lanjutkan transfusi sesuai
jumlah program dan anjurkan
intak nutrisi adekuat

No Dx Tgl, jam Implementasi Evaluasi


9-2-05
1. 09.00 1. Mengkaji nyeri: kualitas, S: Klien mengatakan
lokasi, skala nyerinya sangat
2. Mengkaji tanda vital berkurang, skala 4, jarang
09.30 3. Kolaborasi pemberian timbul
analgesik: kaltrofen 3x1 O: S:36,0C; RR: 22 x/mnt;
ampul T:100/70 mmHg
4. Managemen nyeri dengan A: Masalah teratasi sebagian
mengajurkan klien untuk P: Lanjutkan monitor nyeri
relaksasi dan istirahat cukup
2. 09.00 1. Mengakaji mobilisasi saat ini S: Klien mengatakan
2. Mengkaji keluhan saat mampu miring kanan-kiri
mobilisasi sendiri meski agak
3. Membantu klien miring kesakitan saat bergerak
kanan-kiri sesuai O: Klien dapat miring
kemampuannya sendiri, tapi belum
10.00 4. Menambah bantal di kepala mampu duduk
untuk melatih duduk secara A: Masalah teratasi sebagian
bertahap P: Lanjutkan latihan
mobilisasi duduk
3. 09.00 1. Mengkaji tanda vital S: Klien mengatakan sakit
08.30 2. Dressing infus dan minitor sedikit saat injeksi
urin kateter O: Urin berwarna kuning
3. Mencuci tangan sebelum dan tua, infus lancar
sesudah tindakan A: Masalah teatasi sebagian
08.00 4. Melakukan bed making P: Lanjutkan monitor infus
09.30 5. Memberikan obat antibiotik: & kateter serta
Ampisilin 4 x 1 gr munculnya tanda-tanda
Gentaisinj 2 x 80 gr infeksi
6. Memantau respon klien saat
injeksi
4. 1. Monitor pemberian tranfusi S: -
darah: respon, tetesan, gejala O: Hb 8,0 g/dl, konjungtiva
yang timbul anemis bibir pucat
2. Memeriksa konjungtiva Masalah teratasi sebagian
3. Menilai hasil laboratorium: A: S: klien mengatakan
Hb gatal-gata di tangan
4. Memberikan obat: Vit C, setelah transfusi kolf
Kalnex, alinamin F, Ca- ke-4
glukonas, koltofren O: tampak pruritus di
5. Menganjurkan untuk intak lengan, ibu
adekuat menghabiskan porsi berkeringat/kulit
makan, banyak makan basan & kemerahan
sayuran dan buah A: muncul masalah
gangguan integritas
kulit
P: berikan intervensi
P: sesuai tujuan
Lanjutkan monitor pre-
post transfusi

No Dx Tgl, jam Implementasi Evaluasi


10-2-05
1. 08.30 1. Mengkaji nyeri S: Ibu mengatakan nyeri
09.30 2. Mengkaji tanda vital timbul hanya saat
bergerak, skala 2
O: Ibu terlihat senang telah
bertemu anaknya
A: Masalah teratasi
P: Lanjutkan monitor nyeri
2. 09.00 1. Mengakji kemampuan S: Ibu mengatakan mampu
mobilisasi klien turun dari tempat tidur
2. Membantu mobilitasi dari O: Ibu mampu duduk,
tempat tidur berdiri dan berjalan
3. Melibatkan keluarga/ sedikit meski agak nyeri
penunggu pasien saat A: Masalah teratasi
mobiliasi P: Lanjutkan monitor
4. Menganjurkan ibu untuk keluhan saat mobilisasi
meminimalkan mobilisasi
jalan
3. 1. Mengakji tanda vital S: -
2. Monitor infus dan kateter O: T:100/70 mmHg,
3. Melepas infus dan bladder S:36,4C, luka post op
training baik, tidak ada pus,
4. Memberikan obat oral: dehisiensi (-)
Amoxicillin 3x500 mg A: Masalah teratasi sebagian
Fe dt 2x1 P: Lanjutkan monitor luka
5. Mencuci tangan sebelum dan post op dan medikasi
sesudah ke pasien
6. Medikasi luka post op SC
7. Memberikan dexamethason
1x5 mg post transfusi
8. Menganjurkan ibu banyak
minum 8 gelas sehari &
istirahat cukup
4. 09.30 1. Memeriksa konjungtiva S: Ibu mengatakan selalu
2. Monitor pemberian transfusi menghabiskan porsi
3. Menilai dan menginterpretasi makan dari RS
hasil lab: Hb O: Konjungtiva anemis, Hb;
4. Memantau intak nutrisi dan 10,4 g/dl
cairan per oral A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan monitor intak
nutrisi, cairan dan
istirahat
5. 1. Mengkaji daerah/lokasi yang S: -
terganggu dan penyebabnya O: Etiologi karena reaksi
2. Monitor perubahan warna, anafilaksis post transfusi
kemerahan, nyeri, 6 kolf. Pruritus berkurang
kelembaban Masalah teratasi sebagian
3. Menganjurkan ibu untuk A: Lanjutkan monitor
selalu melap keringat dan P: integritas kulit
menjaga kulit tetap kering
4. Memberikan obat IV
deksametason
5. Bed making

No Dx Tgl, jam Implementasi Evaluasi


11-2-05
3. 1. Memberi obat oral: S: Ibu mengatakan selalu
Amoxicillin 3x500 mg, Fe dt, menghabiskan porsi
asam mefenamat makan dari RS dan
2. Memantau intak nutrisi dan jarang minum
cairan peroral O: ASI keluar masih sedikit,
3. Mencuci tangan sebelum dan anak diberi ASI + PASI
sesudah ke pasien (susu SGM)
4. Mengajurkan ibu untuk A: Masalah teratasi sebagian
banyak minum terutama air P: Lanjutkan monitor tanda-
putih tanda infeksi dan
5. Mengkaji tanda vital medikasi luka post op
T:100/70 mmgHg
4. 1. Menanyakan keluhan S: Ibu mengatakan semalam
2. Mengkaji pola tidur dan jarang tidur karena
istirahat anaknya rewel
3. Memeriksa konjungtiva O: Konjungtiva anemis,
mata sembab
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan pemberian
obat Fe dt dan libatkan
keluarga untuk
memberikan istirahat
cukup bagi klien
5. 1. Mengkaji integritas kulit: S: Ibu mengatakan gatal-
kemerahan, pruritus gatal sudah tidak ada,
2. Bed making kemerahan (-)
3. Mengajurkan ibu jika mandi O: Ibu mandi dengan melap
tetap menghindari area post secara mandiri
op dari air/basah mandi A: Masalah teratasi
dengan mengelap saja P: Monitor keluhan

No Dx Tgl, jam Implementasi Evaluasi


12-2-05
3 1. Mengkaji tanda vital S: -
2. Bed making O: Luka tidak ada pus,
3. Memantau intak nutrisi, jahitan utuh, kesan baik,
cairan dan istirahat TFU 4 jr bpst, kontraksi
4. Memberikan obat oral: uterus baik
Amoxivillin 3x500 mg, Fe dt, A: Masalah teratasi sebagian
asam mefenamat P: Hecting of sesuai jadwal
5. Medikasi luka post op
6. Mengkaji kontraksi uterus
dan TFU
7. Mencuci tangan sebelum dan
sesudah ke pasien
4. 1. Menanyakan keluhan S: Ibu mengatakan saat ini
2. Memeriksa konjungtiva ingin KB (repot
3. Mengkaji pola istirahat dan mengurus anak), akan
tidur memberi PASI pada anak
karena dirinya bekerja
O: Konjungtiva tidak
anemis, istirahat cukup;
sudah beradaptasi dengan
kehadiran anak
A: Masalah PK anemi
teratasi
S: ibu tidak mengetahui
KB, mensiasati
pemberian ASI
O: -
A: Defisit knowledge
P: Discharge planning
6. 1. Menjelaskan kepada ibu S: Ibu mengatakan akan
macam-macam KB, mendiskusikan pilihan
menganjurkan alternatif KB KB dengan suaminya
sesuai kondisi dan keinginan O: -
ibu A: Masalah teratasi sebagian
2. Menganjurkan ibu untuk P: Discharge planning
memeras dan menyimpan
ASI sebelum bekerja
3. Menjelaskan perawatan post
op SC

Você também pode gostar