Você está na página 1de 2

ANALISA 10 PENYAKIT TERBESAR PUSKESMAS WATES TAHUN 2015

Berikut adalah gambaran distribusi 10 penyakit terbesar puskesmas Wates tahun 2015
berdasarkan data rekapan dari SIMPUS selama 1 tahun.

Grafik 1. Sepuluh besar penyakit Puskesmas Wates Tahun 2015

Dari grafik tersebut terlihat bahwa jumlah kasus terbanyak adalah penyakit darah tinggi
primer/ Hipertensi Primer dengan jumlah kasus sebanyak 6.236 kasus dan kasus terendah adalah
diare dan gastroenteritis non spesifik dengan jumlah kasus sebanyak 817 kasus. Tampak Penyakit
Tidak Menular (PTM) mendominasi pola penyakit di Puskesmas Wates.

Penyakit Terbanyak adalah penyakit darah tinggi primer/ Hipertensi Primer. Penyakit darah
tinggi ini setiap tahun selalu masuk dalam kategori 3 penyakit terbesar, hal ini dikarenakan sekitar
27% ( 5.089 Orang) penduduk puskesmas Wates adalah golongan lansia dan pralansia, dimana kita
tahu bahwa usia merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya penyakit hipertensi. Selain
karena faktor penduduk, Puskesmas Wates juga merupakan Puskesmas di wilayah perkotaan,
terdapat kecenderungan bahwa masyarakat perkotaan lebih banyak menderita hipertensi
dibandingkan dengan masyarakat pedesaan karena gaya hidup masyarakat kota yang menginginkan
kehidupan serba instan.

Penyakit terbesar kedua adalah Infeksi saluran pernafasaan Atas (ISPA), ISPA ini juga
merupakan penyakit yang sering sekali menduduki peringkat tertinggi diPuskesmas. Banyaknya
kasus ISPA di Puskesmas Wates dikarenakan Isa sendiri adalah penyakit menular yang agentnya
adalah virus atau bakteri, dimana virus atau bakteri ini dapat ditularkannya melaui udara sehingga
penularan ispa dari satu individu ke individu lan sangatlah mudah. Selaian itu di Puskesmas Wates
juga masih terdapat balita gizi kurang, dimana balita gizi kurang ini juga rentang menderita penyakit
ISPA karena daya tahan tubuhnya yang kurang bagus. Faktor lainnya adalah Puskesmas Wates Belum
dapat mencapa target ASI Eksklusif yaitu 80%. Padahal kita mengetahui dahwa kandungan
Imunoglobulin dalam ASI kaya akan faktor antibody untuk melawan infeksi virus dan bakteri. Faktor
yang tidak kalah pentingnya adalah di Puskesmas Wates belum semua rumah tangganya berperilaku
hidup bersih dan Sehat (PHBS), faktor lingkungan ini juga sangat berpengaruh terhadap kejadian
penularan ISPA di masyarakat Wates.

Pernyakit tebesar ketiga adalah Dibetes Melitus. Sama halnya dengan hipertensi tadi, DM ini
juga merupakan penyakit menular yang menduduki peringkat tinggi di puskesmas, dimana ada
kecenderungan naik setiap tahun. Faktor penyebabnya salah satunya adalah karena masyarakat
Wates adalah masyarakat perkotaan yang seringkali dihubungkan dengan gaya hidup yang serba
instan.

Penyakit terbesar keempat adalah commond cold. Common cold ini hampir sama dengan
ISPA banyak faktor penyebabnya baik dari Agent, host maupun lingkungan yang dapat memicu
penularan dari common cold.

Penyakit terbesar kelima adalah gangguan faal lain pada alat pencernaan. Penyebab
banyaknya penyakit ini adalah karena pola makan yang kurang benar serta masih ada masyarakat di
wilayah Wates yang belummenerapkan PHBS.

Penyakit terbesar selanjutnya adalah mialgia dan rhematik artritis lain. Penyakit mialgia dan
arthritis ini merupakan penyakit tidak menular/ degeneratif yang banyak dipengaruhi oleh faktor
usia.

Penyakit terbesar selanjutnya adalah faringitis, faringitis ini merupakan bagian dari infeksi
saluran pernafasan atas, yang infeksinya spesifik mengenai faring. Faktor penyebabnya sama karena
agentnya adalah virus atau bakteri yang mudah ditularkan lewat udara, kemudian masih ada balita
Wates yang kurang Gizi dan tidak ASI Eksklusif sehingga faktor antibody/ daya tahan untuk melawan
infeksi kurang serta masyarakat yang beum semua ber PHBS.

Urutan penyakit selanjutnya adalah Periodontitis Akut. Faktor penyebabnya adalah karena
banyaknya pasien yang berobat ke puskesmas Wates pada saat kondisi giginya sudah lubang parah.

Penyakit 10 besar yang terakhir adalah diare dan gastroenteritis non spesifik. Faktor
penyebab tingginya penyakit ini adalah penyebabnya banyak, bisa virus, intoleransi makanan atau
penyebab lain sehingga mudah mengenai seseorang, selain itu juga gaya hidup masyarakat yang
belum semua ber PHBS dapat memicu timbulnya penyakit ini.

Você também pode gostar