baru tersebut.
Salah satu dari kami menyarankan
"Why Dont We Try to Be
Indias Most Respected
Company?"
Dia mungkin tidak tampak menjadi satu, tapi
N.R. Narayana Murthy cukup kontroversial. Pada
saat beberapa orang India merasa bisa menjadi
pengusaha, dia mendirikan Infosys dengan harga
hanya $ 1.000 di bank. Bila tidak ada yang
percaya bahwa India bisa menawarkan produk
berteknologi tinggi dunia, dia berani
mengembangkan layanan perangkat lunak untuk
ekspor. Di era ketika melakukan bisnis secara etis
hampir tidak pernah terdengar, ia menciptakan
sebuah perusahaan berbasis nilai. Hari ini,
karena kemarahan publik terhadap korupsi yang
merajalela di India berlanjut, Infosys
menghadapi titik balik, dengan Murthy
mengundurkan diri sebagai ketua. Dalam
percakapan yang telah diedit dengan HBR's
Anand P. Raman, Murthy merefleksikan masa
jabatannya dan menjelaskan bahwa bagi
perusahaan agar sukses dan baik secara
finansial, para pemimpin harus menunjukkan
bahwa nilai-nilai penting setiap saat, dengan
setiap karyawan.
HBR: "Didukung oleh intelektualitas, didorong
oleh nilai-nilai" - itulah kredo Infosys.
Bagaimana Anda bisa membayangkan
menciptakan perusahaan berbasis nilai di India
pada tahun 1981, di mana korupsi, nepotisme,
dan pencatutan - dan oleh semua akun masih -
sebuah cara hidup?
Murthy: Pada bulan Mei 1981, tujuh dari kami
berkerumun di kamar tidur mungil apartemen
sewaan saya di Mumbai. Saya telah memutuskan
untuk berhenti dari pekerjaan saya untuk
menciptakan perusahaan perangkat lunak yang
dikelola secara profesional dan telah
mengundang enam rekan kerja untuk bergabung
dengan saya. Pertemuan tersebut untuk
mengembangkan visi kami untuk perusahaan
1
agar kita mencoba menjadi perusahaan software
terbesar di India. Orang lain mengatakan bahwa
tujuan kami adalah menjadi pencipta pekerjaan
terbesar di negara ini. Pendapat ketiga adalah
bahwa kita harus berusaha menjadi perusahaan
perangkat lunak dengan kapitalisasi pasar
tertinggi. Ketika giliran saya datang, saya
mendorong kembali gagasan itu, berkata,
"Mengapa kita tidak ingin menjadi perusahaan
India yang paling dihormati?"
Apa yang Anda maksud dengan itu dalam
praktek?
Jika kita mencari penghormatan dari semua
pemangku kepentingan, saya merasa, kita akan
mencapai visi kita. Jika Anda mencari rasa
hormat dari pelanggan, itu berarti Anda harus
memberikan apa yang Anda janjikan. Jika Anda
mencari rasa hormat dari karyawan, Anda harus
memperlakukan mereka dengan adil dan
bermartabat. Jika Anda mencari penghormatan
dari investor, Anda harus beroperasi dengan
transparansi dan akuntabilitas. Jika Anda
mencari rasa hormat dari mitra vendor, Anda
harus berurusan dengan mereka berdasarkan
prestasi. Jika Anda mencari rasa hormat dari
pemerintah, Anda tidak boleh melanggar
undang-undang apapun. Jika Anda mencari rasa
hormat dari masyarakat, Anda harus hidup
selaras dengan itu dan menciptakan niat baik.
Jika kita bisa melakukan semua itu, saya
berargumen, kita akan menarik pelanggan,
karyawan, vendor, dan investor; pendapatan,
keuntungan, dan kapitalisasi pasar akan
menyusul.
Setelah banyak diskusi, kami sepakat untuk
menciptakan sebuah organisasi berbasis nilai.
Pernyataan visi yang kami buat malam itu adalah
menjadi perusahaan India yang paling dihormati
yang memberikan solusi teknologi terbaik dan
mempekerjakan para profesional terbaik di
kelasnya. Percakapan juga meletakkan dasar
bagi sistem nilai Infosys: C-LIFE, yang merupakan
singkatan dari fokus Klien; Kepemimpinan
dengan contoh; Integritas dan transparansi;
Keadilan; dan Keunggulan dalam segala hal yang
kita lakukan. Visi kami adalah jawaban atas
pertanyaan, Apa yang ingin kita capai secara
kolektif? Nilai menjawab pertanyaan, Bagaimana
kita bisa mencapai visi?
Mengapa Anda ingin mencari rasa hormat-
bukan keuntungan, seperti yang dilakukan
pengusaha lain? Bukankah rekan-rekan Anda
menganggap Anda idealis atau tidak autentik?
Tidak semuanya. Mencari rasa hormat itu wajar
bagi kita. Kami semua lahir di keluarga kelas
menengah India dan telah memiliki nilai rasa
yang kuat sejak kecil. Orang tua kita
mengajarkan kepada kita pentingnya
pendidikan, kerja keras, kesopanan, sopan
santun, kejujuran, rasa hormat terhadap orang
lain, dan menempatkan minat masyarakat di
depan orang tersebut. Model peran eksternal
kami adalah guru kami, baik di sekolah dan
universitas, yang mengajari kami untuk menjadi
penasaran, analitis, mengartikulasikan, dan
berorientasi pada tim. Menyiapkan perusahaan
berbasis nilai oleh karena itu seperti tindakan
refleks untuk pernapasan seperti kita.
Karena kita berasal dari kelas menengah,
harapan finansial kita tidak terlalu tinggi.
Menghasilkan uang tidak penting; mendapatkan
penghormatan adalah Bisnis akan datang, kami
percaya.
Dalam prakajinasi India, di mana pemerintah
mengatur bisnis secara ekstensif dan
membayar suap sangat penting untuk
menyelesaikan sesuatu, bukankah Infosys
berada dalam posisi yang kurang
menguntungkan karena keyakinan Anda?
Bila Anda mengatakan bahwa Anda
berkomitmen terhadap nilai-nilai, ini berarti
Anda bersedia membayar harga untuk mereka.
Jika tidak, tidak ada artinya mengatakan bahwa
2
Anda adalah perusahaan yang berorientasi pada
nilai.
Dapatkah Anda memberi saya sebuah contoh?
Izinkan saya menceritakan sebuah cerita yang
sering saya ceritakan kepada orang-orang kami.
Pada bulan Februari 1984, Infosys memutuskan
untuk mengimpor komputer mini super sehingga
kita bisa mulai mengembangkan perangkat lunak
untuk klien luar negeri. Ketika mesin mendarat di
Bandara Bangalore, petugas bea cukai setempat
menolak untuk membersihkannya kecuali jika
kita "menjaganya" - eufemisme India karena
menuntut sogokan. Keterlambatan bisa berarti
akhir bagi kita sebelum kita memulai. Ketika
seorang manajer Infosys memberi tahu saya
tentang masalahnya, satu-satunya pertanyaan
saya adalah, "Apa alternatif untuk membayar
suap?" Manajer tersebut dengan ragu menjawab
bahwa kami dapat membayar bea cukai 135%
dan kemudian meminta pengembalian dana.
Saya mengatakan kepadanya: "Lakukan itu."
Kami tidak punya cukup uang untuk membayar
tugas dan harus meminjamnya. Namun, karena
kami telah memutuskan untuk berbisnis secara
etis, kami tidak punya pilihan. Kami tidak akan
membayar suap. Kami secara efektif membayar
dua kali untuk mesin itu dan hanya memiliki
sedikit kesempatan untuk memulihkan uang
kami. Tapi hati nurani yang bersih adalah bantal
paling lembut yang bisa Anda gunakan untuk
meletakkan kepala di malam hari.
Selain menyediakan istirahat malam yang
nyenyak, apakah ada keuntungan bisnis yang
didapat dari Infosys karena pendirian Anda yang
berprinsip? Anda menderita kerugian yang
kompetitif, saya yakin, karena tidak semua
pesaing Anda-kecuali TCS dan Wipro-mengikuti
teladan Anda.
Butuh waktu untuk memanfaatkan nilai terlebih
dahulu. Anda merasakan sakitnya segera dan
Anda menuai keuntungan hanya dalam jangka
panjang. Episode pabean segera mengirim sinyal
bahwa pemimpin Infosys akan mengembalikan
karyawan kapan pun mereka memilih
mengambil keputusan berdasarkan nilai. Ini
memberi kepercayaan kepada masyarakat kita
untuk mengikuti jalan yang benar, bahkan ketika
semua orang di sekitar mereka membungkuk
peraturan. Hal itu juga mendorong antusiasme
mereka; Mereka menjadi lebih berkomitmen
terhadap perusahaan dan lebih produktif. Butuh
beberapa tahun bagi para pejabat korup untuk
berhenti mendekati kami untuk mendapatkan
bantuan. Karena citra etis Infosys, klien kami
mempercayakan proyek dengan semakin
banyak. Nilai-nilai kita telah menjadi keuntungan
kita, mendapatkan pendapatan lebih besar,
talenta papan atas, dan investor hebat dan
memberi kita rasa hormat dari pemerintah dan
masyarakat.
Bagaimana Anda berurusan dengan eksekutif
senior di negara maju yang menginginkan
telapak tangan mereka gemuk? Mematuhi nilai
pasti lebih sulit dalam kasus-kasus tersebut;
outsourcing adalah bisnis kejam.
Kepada klien dan perwakilan mereka, kami selalu
mengucapkan terima kasih, komitmen, kerja
keras yang tulus, dan tidak ada yang lain. Kami
memiliki serangkaian nilai pelanggan berbasis
nilai yang luar biasa, namun selalu ada
pengecualian. Pada tahun-tahun awal, saya
ingat, Infosys mengajukan penawaran untuk
kontrak senilai $ 1 juta dari sebuah perusahaan
besar dalam ekonomi yang maju. Ketika saya
mengunjungi perusahaan tersebut, CIO
mengundang saya keluar untuk makan malam.
Saat makan, dia menyebutkan beberapa kali
betapa dia menginginkan mobil tertentu. Setiap
kali, dia mengikutinya dengan mengatakan
bahwa akan lebih baik jika Infosys mendapatkan
kontraknya. Kurasa aku naif. Saya terus
mengubahnya menjadi lelucon, mengatakan
bahwa meskipun akan mudah baginya untuk
membeli mobil, mengantongi kontrak selama
kompetisi tidak sesederhana itu. Akhirnya, CIO
3
memutuskan untuk menjadi tumpul: "Mengapa
Anda tidak membelikan saya mobil itu dan saya
akan memberi Anda kontrak itu?" Katanya. Saat
itulah saya menyadari bahwa dia meminta
sogokan. Dengan sopan saya mengatakan
kepadanya bahwa Infosys tidak melakukan hal
seperti itu, dan makan malamnya segera
berakhir. CIO tidak mendapatkan mobilnya, tapi
Infosys mendapat kontraknya. Anda harus
belajar untuk berdiri dengan prinsip-prinsip
Anda; Adalah salah untuk percaya bahwa Anda
harus menyogok jalan menuju kesuksesan.
Tentunya, tidak sesederhana itu. Tidakkah
Anda harus rela berjalan menjauh dari
pelanggan, segmen, dan bahkan pasar?
Mengapa Infosys keluar dari bisnis perangkat
lunak kemasan di India pada akhir 1980an?
Kamu benar; Kami harus menyerah karena kami
ingin berbisnis dengan buku ini. Pada masa itu,
kami biasa mengimpor dan mendistribusikan
paket perangkat lunak. Pemerintah India biasa
mengenakan bea cukai 135% untuk paket
perangkat lunak impor, namun sebagian besar
perusahaan memanipulasi faktur mereka untuk
menghindari pembayaran bea masuk. Hal ini
memungkinkan saingan kita untuk mengurangi
biaya perangkat lunak yang layak, yang bagus
untuk pelanggan, saya kira. Namun, rekan-rekan
saya dan saya memutuskan bahwa kita tidak
akan mengikuti praktik itu meskipun hal itu tidak
ilegal, menurut banyak pengacara. Infosys
membutuhkan arus kas, tapi karena kita tidak
akan beroperasi di area abu-abu, kita tidak
berhasil mengejar kesempatan itu. Keluar adalah
tidak punya otak untuk kita.
Bukankah cukup bagi perusahaan yang baik
untuk mengikuti undang-undang?
Perusahaan yang baik harus selalu melampaui
hukum. Perilaku etis melampaui kepatuhan
hukum: Ini tentang memuaskan hati nurani
Anda, sedangkan kepatuhan hukum adalah
tentang memuaskan pihak berwenang.
Katakanlah saya berjalan sendiri di jalan sepi
menyusuri Sungai Charles di Cambridge, ketika
saya melihat uang kertas $ 100 tergeletak di
tanah. Tidak ada orang di sekitar dan tidak ada
rumah untuk bermil-mil. Tidak ada yang tahu jika
saya mengambil uang itu dan pergi. Saya bisa
menyerahkan tagihan itu ke polisi, atau saya bisa
membelanjakan uangnya. Pengeluaran itu
mungkin tidak ilegal, tapi tidak etis. Itu, bagi
saya, adalah sebuah nilai - sesuatu yang tetap
bersama Anda bahkan saat Anda sendiri.
Apakah Infosys memiliki kebijakan toleransi
nol?
Kapan pun kami menerima keluhan bahwa
seorang karyawan melanggar nilai-nilai kami,
kami menyelidikinya, memberi kesempatan yang
adil kepada individu untuk memperdebatkan
masalahnya, sampai pada sebuah kesimpulan,
dan mengambil tindakan. Kami telah
membiarkan beberapa orang yang luar biasa
cerdas dan berguna pergi karena mereka
melanggar semangat atau surat sistem nilai
kami. Misalnya, kami memecat seorang manajer
proyek untuk memasukkan tagihan taksi ke nada
$ 40. Dia adalah anggota tim yang penting,
namun kebijakan toleransi nol kami tidak
memungkinkan kami untuk terus
mempekerjakannya.
Kami juga memuji perilaku yang baik. Sebagai
bagian dari fungsi penghargaan tahunan kami,
kami menghormati individu yang, menurut
rekan-rekannya, telah menunjukkan komitmen
terbaik untuk nilai-nilai kami tahun itu.
Tidak setiap manajer di Infosys selalu menganut
nilai-nilainya. Ambil mantan kepala penjualan
Infosys di seluruh dunia, yang asisten
eksekutifnya di A.S. menuduhnya melakukan
pelecehan seksual. Dia harus mengundurkan
diri, dan Infosys dan perusahaan asuransi
membayar lebih dari $ 3 juta untuk
menyelesaikan tuntutan pada tahun 2002.
4
Bagaimana mungkin hal seperti itu terjadi di
perusahaan berbasis nilai?
Saya lebih memilih untuk tidak mengomentari
kasus ini, yang masih membuat saya sedih.
Orang itu brilian, pemain bintang, membawa
banyak nilai bagi perusahaan, dan banyak yang
menganggapnya sebagai favoritku! Namun, saat
saya mengetahui masalahnya, saya memulai
penyelidikan dan memberi informasi kepada
dewan pengurus. Dewan membuat keputusan
yang dipertimbangkan, dan kami segera
menerapkannya. Individu yang bersangkutan
membayar harga atas kesalahannya, dan bab ini
sekarang ditutup.
Infosys baru-baru ini dituduh melanggar undang-
undang visa A.S. dengan menyediakan pekerja
penuh waktu dengan visa yang hanya
diperuntukkan bagi pengunjung. Itu tidak
terdengar seperti sesuatu yang akan dilakukan
perusahaan yang etis.
Saya juga tidak bisa berkomentar mengenai hal
itu; Masalahnya adalah sub judice. Saya dapat
mengatakan hanya bahwa saya bersedih bahwa
Infosys telah mengeluarkan surat perintah
pengadilan oleh dewan juri A.S.
Haruskah CEO benar-benar jujur dengan
pemegang saham, atau adakah hal yang lebih
tidak mereka ketahui?
Biarkan kabar baik menaiki tangga, tapi pastikan
berita buruknya naik lift, saya selalu bilang.
Perusahaan harus jujur dengan semua
pemangku kepentingan kecuali pada isu-isu yang
dapat menciptakan asimetris informasi dan
mengarah pada insider trading. Infosys telah
menunjukkan transparansi yang lengkap dalam
berurusan dengan investor kami, yang selalu
menguntungkan kami. Kami mengetahui bahwa
pada tahun 1995, sambil menunggu persetujuan
dari Reserve Bank of India untuk membuka
kantor penjualan di luar negeri. Kami
memutuskan untuk menginvestasikan jumlah
yang dialokasikan untuk tujuan di pasar saham,
dengan harapan bisa kembali dengan cepat.
Sayangnya, kami mengalami kerugian investasi
yang signifikan. Pada saat itu, menurut GAAP
India, Infosys tidak perlu memberikan rincian
kerugiannya kepada pemegang saham. Tapi
kami percaya bahwa ini adalah saat untuk
menunjukkan komitmen kami terhadap prinsip
Infosys, jika ragu, mengungkapkannya. Kami go
public dengan rincian, dan untuk menyenangkan
kami, pemegang saham Infosys mengambil
pengungkapan kami sebagai tanda transparansi
kami dan tidak menghukum kami dengan cara
apapun.
Apakah reputasi Infosys sebagai firma berbasis
nilai memberi tekanan pada Anda untuk
berbuat lebih banyak di bidang lain?
Seiring Infosys tumbuh, harapan masyarakat
meningkat. Orang mengharapkan kita untuk
sadar lingkungan; untuk memimpin sebuah
gerakan untuk memperbaiki standar tata kelola
perusahaan; untuk membantu masyarakat saat
terjadi banjir dan bencana lainnya. Bukan hanya
orang di jalan yang menuntut itu-130.000
karyawan plus kita juga melakukannya. Mereka
cerdas, menarik kesimpulan mereka sendiri, dan
menanyai kami. Infosys harus memenuhi
harapan tersebut jika tidak kehilangan hati
karyawan, dan kami melakukan yang terbaik
untuk semua hal tersebut.
Karena Anda tidak mungkin percaya bahwa
bisnis seharusnya bisnis bisnis saja, seberapa
luas Anda mendefinisikan kontrak sosial
Infosys?
Jangan salah sangka: Memaksimalkan nilai
pemegang saham sangat penting. Jika Infosys
tidak melakukan itu, kami tidak akan kuat dan
tidak dapat melayani pemangku kepentingan
manapun. Namun, kita harus memaksimalkan
nilai pemegang saham secara legal, etis, dan adil.
Indeks terbaik dari kesuksesan sebuah
perusahaan adalah umur panjangnya, yang
berasal dari hidup selaras dengan masyarakat.
5
Kami mencapai tujuan itu dalam banyak hal.
Lima belas tahun yang lalu, kami mendirikan
Yayasan Infosys, dimana kami memberikan
kontribusi persentase tertentu dari keuntungan
kami setiap kuartal, untuk memenuhi beberapa
kebutuhan dasar orang-orang miskin di India dan
Amerika Serikat. Di India, yayasan tersebut telah
membangun rumah sakit dan rumah untuk
orang miskin, memberikan beasiswa kepada
anak-anak miskin, membangun perpustakaan di
lebih dari 15.000 desa, dan pelacur yang
direhabilitasi. Kami telah menyumbangkan PC ke
ribuan sekolah di India. Di Amerika Serikat, kami
mendukung inisiatif untuk memperbaiki
pendidikan sains dan matematika di sekolah kota
terdalam.
Anda mengatakan bahwa nilai mengatur
keputusan Anda tentang apakah memasuki
bisnis dan negara atau tidak. Apakah nilai-nilai
Infosys merupakan bagian dari proses
strateginya?
Iya. Strategi adalah apa yang harus kita lakukan
untuk menciptakan dan mempertahankan
diferensiasi berkelanjutan berhadapan dengan
pesaing. Salah satu aspek diferensiasi kami
adalah penekanan kami pada nilai-nilai. Nilai-
nilai kami memberi kepercayaan kepada
pelanggan bahwa kami akan mewujudkan janji
kami, mendukungnya dalam setiap situasi, dan
bahwa kami tidak akan membiarkan usaha
mereka terlihat baik dihadapan pelanggan
mereka. Namun, nilai tidak bisa menjadi bagian
dari proses strategi; mereka harus menjadi sifat
kedua bagi semua orang dalam organisasi.
Yang membawa kita ke pertanyaan kunci:
Bagaimana Anda mempertahankan budaya
berbasis nilai ketika perusahaan tumbuh di atas
50% per tahun, operasinya globalisasi, dan lebih
dari 30.000 orang muda bergabung dengan
perusahaan tersebut sementara 10.000 orang
meninggalkannya setiap tahun?
Selama bertahun-tahun, sistem nilai Infosys
tidak tertulis tapi dipraktekkan dengan baik.
Pada tahun 1998, kami memutuskan untuk
mendokumentasikannya. Karyawan kita berasal
dari berbagai negara, jenis kelamin, agama, dan
sudut pandang politik, jadi kita harus bekerja
untuk mengubah pluralitas itu menjadi
pandangan bersama tentang etika dan nilai.
Infosys memiliki proses tiga langkah untuk
menyebarluaskan sistem C-LIFE: Komunikasi,
keterlibatan, dan pemberdayaan. Sesi C-LIFE
wajib bagi pendatang baru dan karyawan lateral.
Kami menggunakan Infy TV dan Infy Radio untuk
menyebarkan keyakinan Infosys tentang nilai-
nilai, dan kami telah menciptakan titik kontak
untuk memecahkan dilema etika. Manual C-LIFE
berfungsi sebagai penghitung siap pakai untuk
karyawan. 700 pemimpin kita terus-menerus
memperkuat nilai-nilai kita; Banyak yang
menghabiskan istirahat makan siang mereka
dengan karyawan muda, mendiskusikan nilai-
nilai kita.
Para manajer sering mengatakan bahwa para
pemimpin tidak dapat berbicara dalam hal nilai-
nilai. Bagaimana pemimpin Infosys
menghindari perangkap itu?
Instrumen terbaik untuk mendapatkan
kepercayaan adalah kepemimpinan dengan
contoh. Sebagian besar pemimpin lupa bahwa
karyawan dan pemangku kepentingan
memperhatikannya dengan ketat dan bahwa
setiap tindakan mereka akan dibahas, dipuji atau
dikritik, dan sering ditiru. Pemimpin harus
berhati-hati untuk tidak menciptakan disonansi
antara apa yang mereka katakan dan lakukan.
Ketika kami mengatur Infosys, saya mengambil
potongan gaji sementara rekan kerja saya
mengalami kenaikan kecil. Demikian pula, kami
memberikan 70% ekuitas Infosys kepada orang-
orang yang memiliki pengalaman kurang dari 18
bulan. Keputusan seperti ini memberi
kepercayaan pada karyawan Infosys kepada
pemimpin mereka. Rekan-rekan mudaku tidak
ragu untuk berkorban kemudian karena mereka
pernah melihatku sejak awal.
Kami juga mengikuti protokol tentang hukuman
apakah orang tersebut adalah CEO atau petugas
kebersihan. Paling tidak tiga kali, anggota dewan
harus membayar denda berat untuk apa yang
bisa dianggap sebagai pelanggaran ringan.
Menetapkan contoh di atas adalah cara terbaik
untuk menanamkan kepercayaan di seluruh
perusahaan.
Sebelum wawancara ini dipublikasikan, Anda
akan mengundurkan diri sebagai ketua Infosys,
posisi yang Anda pegang selama tiga dekade.
Seberapa yakin Anda bahwa Infosys akan terus
menjadi perusahaan berbasis nilai?
Mendengarkan suara hati Anda membantu Anda
melakukan hal yang benar, jadi setiap karyawan-
atau Infoscion, seperti yang kita sebut mereka-
harus dipandu oleh suara hati itu dalam
membuat setiap keputusan. Selama
kepemimpinan Infosys terus menumbuhkan
lingkungan di mana karyawan merasakan
tanggung jawab terhadap hati nurani mereka,
hal itu akan memberikan hasil.
Setelah 20 Agustus 2011, gelar saya akan
menjadi ketua emeritus; Saya tidak akan lagi
berperan dalam pembentukan strategi atau
eksekusi. Namun, setiap Infoscion berhak untuk
berkonsultasi dengan saya, terutama mengenai
isu-isu yang berkaitan dengan nilai-nilai kita.
Saya berharap untuk membantu Infosys terus
menjadi kuat dan mematuhi nilai-nilainya
bahkan pada saat-saat godaan besar.
"Menghasilkan uang tidak penting;
mendapatkan penghormatan
"Biarkan kabar baik menaiki tangga, tapi
pastikan berita buruknya naik lift."
"Kami tidak kehilangan kesehatan, menderita
trauma, atau keluarga menjadi hancur karena
kami menganut sistem nilai.