Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
TINJAUAN KASUS
Tabel 2.2 Data Penunjang Hasil Pemeriksaan Laboratorium, Tanggal 30 Juli 2017
Parameter Result Unit Ref. Range
WBC H 18.81 x10^3/uL 4.00 10.00
RBC 5.14 x10^6/uL 4.00 5.50
HGB 12.4 g/dL 12.0 16.0
PLT 300 x10^3/uL 100 - 300
2.1.7 Penatalaksanaan Medis
Tabel 2.5 Pemberian Terapi Tanggal
No Nama Obat Doris Indikasi
Injeksi/Infus/Oral
1. Infus Levofloxacin 750 mg Levofloxacin adalah obat
golongan antibiotik quinolone
yang dapat digunakan untuk
mengobati infeksi bakteri, seperti
infeksi saluran kemih,
pneumonia, sinusitis, infeksi
kulit, jaringan lunak, dan infeksi
prostat.
2. Inj. Ceftaziine 1 gr Ceftazidime adalah obat
antibiotik dengan fungsi untuk
mengobati bermacam-macam
infeksi bakteri seperti infeksi
saluran pernapasan bawah, infeksi
saluran kemih, meningitis, dan
gonorrhea. Termasuk dalam kelas
antibiotik yang disebut
cpehalosporins, bekerja dengan
menghentikan pertumbuhan
bakteri
3. Inj. Metilprednisolon 125 mg Methylprednisolone adalah salah
satu jenis obat kortikosteroid
yang dapat menekan sistem
kekebalan tubuh dan mengurangi
reaksi peradangan serta gejalanya,
seperti pembengkakan, nyeri, atau
ruam. Obat ini biasanya
digunakan untuk mengatasi
peradangan (inflamasi) dalam
berbagai penyakit, misalnya
penyakit Crohn, kolitis ulseratif,
alergi, arthritis rheumatoid, asma,
multiple sclerosis, serta jenis-
jenis kanker tertentu.
4. Inj. Omeprazole 40 mg Omeprazole adalah obat yang
mampu menurunkan kadar asam
yang diproduksi di dalam
lambung. Obat golongan pompa
proton ini digunakan untuk
mengobati beberapa kondisi,
yaitu nyeri ulu hati,
gastroesophageal reflux disease
(GERD), dan tukak lambung
akibat infeksi bakteri H. Pylori
5. Nebulizer + Combiven 6 jam Pengobatan bronkhospasme yang
berhubungan dengan penyakit
penyumbatan paru kronis sedang
sampai berat pada pasien yang
memerlukan lebih dari satu
bronkhodilator.
6. Spironolakton 25 mg Spironolakton. Indikasi: edema
dan asitas pada sirosis hati, asites
malignan, sindroma nefrotik,
gagal jantung kongestif;
hiperaldosteronism primer.
7. Endorstein 10 cc Erdosteine merupakan obat yang
dapat digunakan untuk
meredakan episode akut pada
penyakit bronkitis. Penderita
penyakit bronkitis akan
mengalami penumpukan dahak
kental yang terjadi di dalam dada.
Obat yang masuk ke dalam
golongan ekspektoran ini bekerja
dengan cara mengencerkan dahak
tersebut agar lebih mudah
dikeluarkan dari tubuh saat batuk.
8. 4fDC 1 tab Penanganan tuberkulosa dan
infeksi mikobakterial opportunis
tertentu.
9. Vit B6 1 tab Vitamin B6 atau bisa disebut juga
pyridoxine adalah nutrisi yang
sangat penting bagi fungsi darah,
kulit, dan sistem saraf pusat.
Didic Yogsano
NIM: 2012.C.04a.0291
2.2 Analisa Data
Tabel 2.6 Analisa Data
DATA SUBYEKTIF DAN KEMUNGKINAN
MASALAH
DATA OBYEKTIF PENYEBAB
DS: Pasien mengatakan sesak Sel tumor membesar Ketidakefektifan
nafas pola nafas
Vena leher
DO:
mengembang
- Kesadaran pasien compos
mentis nilai GCS 15 (E:4 Resiko tertekannya
M:6 V:5) faring dan laring
- Pasien terlihat sesak
Saluran nafas
- Irama pernafasan tidak
tersumbat
teratur
- Pasien menggunakan otot
bantu pernafasan
- Retaksi dinding dada
- Nafas cuping hidung
- Pasien menggunakan O2
NRM 8 lpm
- CRT > 2 detik
- RR: 42 x/menit
- SpO2: 96%
DO: radioterapi
M:6 V:5)
- Pasien tampak lemah
- Pasien tampak hanya
berbaring di tempat tidur
- Pasien menggunakan O2
NRM 8 lpm
- Pasien di bantu oleh
keluarga dalam melakukan
aktivitas
PRIORITAS MASALAH
Tanda tangan
Hari / Tanggal Jam Implementasi Evaluasi (SOAP) dan
Nama Perawat
Selasa, 02 Agustus 2017 1. Mengobservasi pola nafas, kecepatan, irama, dan S : Pasien mengatakan nafasnya terasa
Pukul : 14.30 WIB auskultasi bunyi nafas. O:
2. Memberikan tambahan oksigen masker atau oksigen
- Kesadaran pasien compos mentis nilai GCS 15
nasal sesuai indikasi
3. Mencatat perubahan pada saturasi oksigen dan nilai gas (E:4 M:6 V:5)
darah arteri - Pasien terlihat sesak
4. Mengajarkan pasien tehnik relaksasi nafas dalam
- Pasien menggunakan otot bantu pernafasan
5. Memberikan posisikan pasien semi fowler
6. Berkolaborasi dengan tim kesehatan dan dokter dalam - Retaksi dinding dada Didic Yogsano
pemberian terapi - Posisi pasien semi fowler
- Inf. Levofloxacin 750 mg - Pasien menggunakan O2 NRM 8 lpm
- Inj. Ceftaziine 1 gr
- CRT > 2 detik
- Inj. Metil prednisolon 125 mg
- Inj. Omeprazole 40 mg - RR: 42 x/menit
- Nebulizer + Combiven/ 6 jam - SpO2: 97%
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Tanda tangan
Hari / Tanggal Jam Implementasi Evaluasi (SOAP) dan
Nama Perawat
Selasa, 02 Agustus 2017 1. Merencanakan periode istirahat yang cukup S:-
Pukul : 14.30 WIB 2. Memberikan latihan aktivitas secara bertahap O:
3. Membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai - Pasien tampak lemah
kebutuhan - Kesadaran pasien compos mentis nilai GCS 15
4. Mengkaji respons pasien setelah latihan dan aktivitas (E:4 M:6 V:5)
- Pasien tampak hanya berbaring di tempat tidur
- Pasien menggunakan O2 NRM 8 lpm Didic Yogsano
- Pasien di bantu oleh keluarga dalam melakukan
aktivitas
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi