Você está na página 1de 13

MODUL PERKULIAHAN

Ergonomi

Pendahuluan

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

01
Teknik Teknik Industri Popy Yuliarty,ST,MT

Abstract Kompetensi
Istilah Ergonomi berasal dari bahasa latin yaitu
ERGON (KERJA) & NOMOS (HUKUM ALAM),
sehingga ergonomi dapat didefinisikan sebagai
studi tentang aspek-aspek manusia dalam
lingkungan kerjanya yang ditinjau secara
anatomi, fisiologi, psikologi, engineering,
manajemen dan desain/perancangan. Ergonomi
mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya
dengan pekerjaan mereka. Ergonomi berkenaan
pula dengan optimasi, efisiensi, kesehatan,
keselamatan dan kenyamanan manusia di tempat
kerja, di rumah, dan di tempat rekreasi. Dalam
ergonomi dibutuhkan studi tentang sistem dimana
manusia, fasilitas kerja dan lingkungannya saling
berinteraksi dengan tujuan utama yaitu
menyesuaikan suasana kerja dengan manusianya

2013 Nama Mata Kuliah dari Modul


2 Popy Yuliarty,ST,MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
MODUL 1
PENDAHULUAN

1.1. DEFINISI

Salah satu faktor penting yang menunjukkan karakteristik masyarakat industri yang
hidup di negara maju adalah banyaknya orang yang hidup dalam lingkungan fisik yang
merupakan hasil budidaya manusia. Hal ini akan kontras sekali dengan kehidupan masa
lampau disaat kebanyakan manusia hidup dalam lingkungan alam asli. Hasil fisik buatan
manusia meliputi banyak hal seperti: bangunan gedung, mesin, peralatan kerja, kendaraan,
jalan raya, dll.
Manusia yang hidup di lingkungan fisik buatan manusia berusaha beradaptasi,
diantaranya dengan melakukan perubahan rancangan peralatan (teknologi) yang digunakan
untuk menaklukkan alam lingkungannya. Tujuan pokok manusia untuk selalu mengadakan
perubahan rancangan peralatan yang dipakai adalah untuk memudahkan dan mencapai
kenyamanan operasi penggunaan semua objek fisik.
Begitu juga di lingkungan manufaktur yang pasti sangat banyak menggunakan
peralatan sebagai alat bantu dalam proses produksi yang menjadi kegiatan pokok di industri.
Perkembangan teknologi saat ini begitu pesatnya, sehingga peralatan sudah menjadi
kebutuhan pokok pada berbagai lapangan pekerjaan. Artinya peralatan dan teknologi
merupakan penunjang yang penting dalam upaya meningkatkan produktivitas untuk
berbagai jenis pekerjaan. Disamping itu disisi lain akan terjadi dampak negatifnya, bila kita
kurang waspada menghadapi bahaya potensial yang mungkin timbul.
Hal ini tidak akan terjadi jika dapat diantisipasi pelbagai risiko yang mempengaruhi
kehidupan para pekerja. Pelbagai risiko tersebut adalah kemungkinan terjadinya Penyakit
Akibat Kerja, Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan dan Kecelakaan Akibat Kerja
yang dapat menyebabkan kecacatan atau kematian. Antisipasi ini harus dilakukan oleh
semua pihak dengan cara penyesuaian antara pekerja, proses kerja dan lingkungan kerja.
Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan ergonomik. Dengan kata lain dasar keilmuan
yang berkaitan dengan perancangan peralatan dan fasilitas kerja yang memperhatikan
aspek-aspek manusia sebagai pemakainya dikenal sebagai ergonomi.
Istilah Ergonomi berasal dari bahasa latin yaitu ERGON (KERJA) & NOMOS
(HUKUM ALAM), sehingga ergonomi dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-

2013 Nama Mata Kuliah dari Modul


3 Popy Yuliarty,ST,MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi,
psikologi, engineering, manajemen dan desain/perancangan. Ergonomi mempelajari
perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Ergonomi berkenaan pula
dengan optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia di
tempat kerja, di rumah, dan di tempat rekreasi.
Di dalam ergonomi dibutuhkan studi tentang sistem dimana manusia, fasilitas kerja
dan lingkungannya saling berinteraksi dengan tujuan utama yaitu menyesuaikan suasana
kerja dengan manusianya. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja
dalam lingkungan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian
tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan
dihadapi. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi
tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar
sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia.
Ergonomi juga digunakan oleh berbagai macam ahli /profesional pada bidangnya,
misalnya : ahli anatomi, arsitektur, perancangan produk industri, fisika, fisioterapi, terapi
pekerjaan, psikologi dan teknik industri.
Ada beberapa definisi menyatakan bahwa ergonomi ditujukan untuk fitting the job to
the worker, sementara itu ILO antara lain menyatakan, sebagai ilmu terapan biologi
manusia dan hubungannya dengan ilmu teknik bagi pekerja dan lingkungan kerjanya, agar
mendapatkan kepuasan kerja yang maksimal selain meningkatkan produktivitasnya.
1. Definisi Ergonomi
Ergonomi (ergonomic) berasal dari kata Yunani (latin) yaitu Ergos yang berarti kerja dan
Nomos yang berarti hukum alam. Sehingga ergonomi bisa didefinisikan sebagai studi
tentang aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi,
fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain / perancangan (berdasarkan
International Ergonomics Association). Atau disiplin keilmuan yang mempelajari
manusia dalam kaitannya dengan pekerjaannya. Disiplin ergonomi secara khusus akan
mempelajari keterbatasan dan kemampuan manusia dalam berinteraksi dengan
teknologi dan produk buatannya. Disiplin ini berangkat dari kenyataan bahwa manusia
memiliki batas-batas kemampuan - baik jangka pendek maupun jangka panjang - pada
saat berhadapan dengan lingkungan sistem kerjanya yang berupa perangkat keras.
Berbeda dengan perancangan sistem yang melibatkan manusia dan mesin secara
tradisional yang memfokuskan perancangan pada perangkat keras saja, tanpa
mempertimbangkan unsur manusia sebagai operator mesin. Pendekatan sistem modern ini
makin menyadari bahwa dalam suatu sistem kerja, manusia merupakan pusat sistem. Oleh
karena itu semua perancangan sistem kerja diarahkan pada perancangan yang sesuai
dengan manusia. Dengan tujuan ingin mencapai peningkatan efektivitas kerja yang

2013 Nama Mata Kuliah dari Modul


4 Popy Yuliarty,ST,MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dihasilkan oleh sistem kerja dengan tetap memandang manusia sebagai pusat sistem untuk
mempertahankan dan meningkatkan unsur kenyamanan dan kesehatan.
Pada prinsipnya disiplin ergonomi akan mempelajari apa akibat jasmani, kejiwaan
dan sosial dari teknologi dan produknya terhadap manusia melalui pengetahuan-
pengetahuan tersebut pada jenjang mikro maupun makro. Ergonomi juga berkenaan
dengan optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia di tempat
kerja, di rumah, dan tempat rekreasi.
Dalam ergonomi dibutuhkan studi tentang sistem dimana manusia, fasilitas kerja dan
lingkungannya saling berinteraksi dengan tujuan utama menyesuaikan suasana kerja
dengan manusianya.
Istilah ergonomi lebih populer di beberapa negara Eropa Barat. Di Amerika lebih
dikenal sebagai Human Factor Engineering atau Human Engineering. Maksud dan tujuan
dari disiplin ergonomi adalah mendapatkan suatu pengetahuan yang utuh tentang
permasalahan interaksi manusia dengan teknologi dan produknya, sehingga dimungkinkan
adanya suatu rancangan sistem manusia-mesin (teknologi) yang optimal. Jadi, disiplin
melihat permasalahan interaksi tersebut sebagai suatu sistem dengan pemecahan-
pemecahan masalah melalui proses pendekatan sistem.
Human engineering didefinisikan sebagai perancangan man-machine interface
sehingga pekerja dan mesin (atau produk lainnya) bisa berfungsi lebih efektif dan efisien
sebagai sistem manusia-mesin yang terpadu. Disiplin ini akan mencoba membawa ke arah
proses perancangan mesin yang memiliki kemampuan produksi yang lebih canggih serta
memperhatikan aspek yang berkaitan dengan kemampuan dan keterbatasan manusia yang
mengoperasikan mesin. Tujuan pokoknya adalah terciptanya desain sistem manusia-mesin
yang terpadu sehingga efektivitas dan efisiensi kerja bisa tercapai secara optimal. Gambar
1.1 berikut ini adalah gambaran tentang sistem kerja.

2013 Nama Mata Kuliah dari Modul


5 Popy Yuliarty,ST,MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Manu Manajemen
sia

Produk-
tivitas &
Mesin & alat bantu Profit

Material
Produk
SISTEM Bernilai
KERJA Tambah
Modal

Energi & pendukung Kerja


Berkualitas
(QWL)
Instruksi
Kerja
Waktu

Gambar 1.1. Sistem Kerja

1.2. RUANG LINGKUP

Ergonomi disebut juga human factor. Ergonomi juga digunakan oleh berbagai
macam ahli / profesional pada bidangnya misal: ahli anatomi, arsitektur, perancangan
produk industri, fisika, fisioterapi, terapi pekerjaan, psikologi, dan teknik industri. Ergonomi
juga bisa diterapkan dalam beberapa kesempatan atau mempunyai berbagai peranan
penting:
Banyak diaplikasikan dalam berbagai proses perancangan produk (man-machine
objects) ataupun operasi kerja sehari-hari seperti bidang fisiologi, psikologi,
perancangan, analisis, sintesis, evaluasi proses kerja dan produk bagi wiraswastawan,
manajer, pemerintah, militer, dosen dan mahasiswa.
Umumnya merupakan aktivitas rancang bangun (desain) ataupun rancang ulang (re-
desain). Hal ini meliputi perangkat keras seperti perkakas kerja, bangku kerja, platform,
kursi, pegangan alat kerja, sistem pengendali, alat peraga, lorong, pintu, jendela, dll.
Serta rancang bangun lingkungan kerja.

2013 Nama Mata Kuliah dari Modul


6 Popy Yuliarty,ST,MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Berperan dalam desain pekerjaan pada suatu organisasi, misal: penentuan jumlah jam
istirahat, pemilihan jadual pergantian waktu kerja (shift kerja), meningkatkan variasi
pekerjaan, dll.
Berfungsi sebagai dasar pertimbangan desain perangkat lunak karena dengan semakin
banyaknya pekerjaan yang berkaitan erat dengan komputer. Penyampaian informasi
dalam suatu sistem komputer harus pula diusahakan sekompatibel mungkin sesuai
dengan kemampuan pemrosesan informasi oleh manusia.
Berperan penting dalam meningkatkan faktor keselamatan dan kesehatan kerja, misal:
desain sistem kerja untuk mengurangi rasa nyeri dan ngilu pada sistem kerangka otot
manusia; desain stasiun kerja untuk alat peraga visual untuk mengurangi ketidak
nyamanan visual dan postur kerja; desain suatu perkakas kerja untuk mengurangi
kelelahan kerja; desain peletakan instrumen dan sistem pengendalian untuk
mendapatkan optimasi dalam proses transfer informasi yang menghasilkan respon yang
cepat dengan meminimumkan risiko kesalahan, serta agar mendapatkan optimasi,
efisiensi kerja dan menghilangkan risiko kesehatan akibat metoda kerja yang kurang
tepat.
Untuk desain dan evaluasi produk. Agar produk dapat mudah diterapkan (dimengerti dan
digunakan) pada sejumlah populasi masyarakat tertentu tanpa mengakibatkan bahaya /
risiko dalam penggunaannya.
Gambar 1.2. menunjukkan ergonomi berkaitan dengan manusia.

MANUSIA Efe
Ukuran ktif
tubuh
Kemampu
an Nyam
Kapabilitas an
Batasan SISTEM
Kebutuhan Yang
Keinginan Lebih Am
Manusi an
awi

LINGKUNG Se
AN hat
Fisik
Sosial
Efisi
en

Gambar 1.2. Rekayasa Sistem Bermanusia

2013 Nama Mata Kuliah dari Modul


7 Popy Yuliarty,ST,MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Psikologi
Fisiologi Anatomi

ERGONOMI

Manajemen Engineering
Disain

Gambar 1.3. Ruang Lingkup Ergonomi

Tabel 1.1. Perbandingan Manusia dengan Mesin

Tenaga Rendah Besar,


Kecepatan Lambat, berfluktuasi Cepat, konstan
Efisiensi Rendah Tinggi, relatif konstan tak terpengaruh
Energi Baik bila ada distribusi dan tidak beban kerja
terpusat
Kelelahan Penurunan produktivitas akibat Penurunan performansi kerja
dan kelelahan (deterioration)
kerusakan Kadangkala sakit. Kadangkala rusak
Perlu periodik istirahat, atau Perlu perawatan periodik
penyegaran.
Reaksi Degradasi, cedera, sakit Rusak
kelebihan
beban
Perubahan 100 150% Hanya bila direncanakan
karakteristik
Kecepatan 1/4 1/3 detik Bervariasi
reaksi
Memori Tak terbatas Terbatas
Flexible konsisten

2013 Nama Mata Kuliah dari Modul


8 Popy Yuliarty,ST,MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Kecerdasan Induktif baik Deduktif baik
Memiliki pertimbangan Logika ya / tidak (binary)
Dapat mengantisipasi problem yang Tergantung program kontrol
timbul
Variasi Kapasitas tak terbatas Kapasitas terbatas
aksi/gerakan Tidak bisa langsung diterapkan Dapat langsung diterakan

1.3. SEJARAH

Istilah ergonomi mulai digunakan pada tahun 1949, tapi aktivitas yang berkenaan
dengannya telah muncul puluhan tahun sebelumnya. Beberapa kejadian penting:
C.T. Thackrah, England. 1831; seorang dokter dari Inggris/England yang meneruskan
pekerjaan Ramazzini (Itali) dalam serangkaian kegiatan yang berhubungan dengan
lingkungan kerja yang tidak nyaman yang dirasakan oleh para operator di tempat
kerjanya. Ia mengamati pekerja yang bekerja pada lingkungan dengan fasilitas yang
tidak memberi kenyamanan kerja.
F.W. Taylor, USA, 1898; seorang insinyur Amerika yang menerapkan metoda ilmiah
untuk menentukan cara yang terbaik dalam melakukan pekerjaan. Beberapa metodanya
merupakan konsep ergonomi dan manajemen modern.
F,B. Gilbreth, USA, 1911; mengamati dan mengoptimasi metoda kerja, lebih mendetil
dalam Analisa Gerakan dibanding Taylor. Dalam bukunya Motion Study (1911) ia
menunjukkan postur mengatasi posisi membungkuk dengan mendesain suatu sistem
meja yang dapat diatur naik-turun.
Badan penelitian untuk kelelahan industri (Industrial Fatigue Research Board), England,
1918; didirikan sebagai penyelesaian masalah yang terjadi di pabrik amunisi pada
Perang Dunia I. Mereka menunjukkan peningkatan output dengan penurunan jam kerja
setiap hari. Juga mengamati waktu siklus optimum untuk sistem kerja berulang dan
menyarankan adanya variasi dan rotasi pekerjaan.
E. Mayo dan teman-teman, USA, 1933; warga Australia ini memulai beberapa studi di
Perusahaan Listrik Western Company, Hawthorne, Chicago. Tujuan studinya untuk
mengkuantifikasi pengaruh variabel fisik seperti pencahayaan dan lamanya waktu
istirahat terhadap faktor efisiensi dari para operator kerja pada unit perakitan.
Perang Dunia Kedua, England dan USA; masalah operasional pada peralatan militer
yang berkembang cepat harus melibatkan sejumlah kelompok interdisiplin ilmu secara

2013 Nama Mata Kuliah dari Modul


9 Popy Yuliarty,ST,MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
besama-sama sehingga mempercepat perkembangan ergonomi (misal pesawat
terbang).
Masalah pada waktu itu adalah penempatan dan identifikasi untuk pengendali pesawat
terbang, efektivitas alat peraga (display), handel pembuka, ketidak-nyamanan karena
terlalu panas atau terlalu dingin, desain pakaian untuk suasana kerja yang terlalu panas
atau terlalu dingin dan pengaruhnya pada kinerja operator.
Pembentukan kelompok ergonomi; pembentukan Masyarakat Peneliti Ergonomi (the
Ergonomics Research Society) di England tahun 1949 melibatkan beberapa professional
yang telah banyak berkecimpung dalam bidang ini. Ini menghasilkan jurnal (majalah
ilmiah) pertama dalam bidang Ergonomi pada Nopember 1957.
Pembentukan Perkumpulan Ergonomi International (The International Ergonomics
Association) pada tahun 1957, dan The Human Factor Society di Amerika pada tahun
yang sama.
Konperensi Ergonomi Australia I pada tahun 1964, yang mencetuskan terbentuknya
Masyarakat Ergonomi Australia dan New Zealand (The Ergonomics Society Of Australia
And New Zealand).

1.4. DASAR KEILMUAN

Disiplin ergonomi merupakan cabang keilmuan yang sistematis untuk memanfaatkan


informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk
merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem
tersebut dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu dengan
efektif, efisien, aman dan nyaman. Sistem kerja yang dimaksud adalah hubungan manusia-
mesin (teknologi) yang dipertimbangkan sebagai sistem yang terpadu (integral).
Ergonomi merupakan keilmuan yang multidisiplin, karena mempelajari pengetahuan
dari Ilmu Kehayatan (Kedokteran, Biologi), ilmu Kejiwaan (Psycology), ilmu teknik
(Engineering) dan kemasyarakatan (sosiologi). Karena ergonomi mempelajari dampak dari
teknologi dan produknya, maka diperlukan pengetahuan yang khusus berkaitan dengan
teknologi seperti Biomekanika, Anthropometri Teknik, Teknologi Produksi, Lingkungan Fisik
(temperatur, pencahayaan, dsb) dll.
Agar mendapatkan rancangan pekerjaan maupun produk yang optimum, dilakukan
pendekatan ilmiah. Ilmu terapan yang banyak berhubungan dengan fungsi tubuh manusia
adalah anatomi dan fisiologi. Pengetahuan dasar yang harus dimiliki ergonom antara lain
adalah tentang fungsi dari sistem kerangka otot. Yaitu, kinesiologi biomekanika (aplikasi ilmu
mekanika teknik untuk analisis sistem kerangka-otot manusia). Ilmu sangat berguna dalam

2013 Nama Mata Kuliah dari Modul


10 Popy Yuliarty,ST,MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
mengatasi masalah postur dan pergerakan manusia di tempat dan ruang kerjanya. Ilmu
wajib lainnya adalah anthropometri (kalibrasi tubuh manusia). Disini terjadi penggabungan
dan pemakian data anthropometri dengan ilmu-ilmu statistik yang menjadi prasyarat utama.

1.5. KAITAN PROFESI TEKNIK INDUSTRI DENGAN ERGONOMI INDUSTRI

Misi dan peran disiplin Teknik Industri sangat luas mulai dari aras mikro (lantai
produksi) sampai dengan aras makro (sistem industri dan lingkungannya). Area yang bisa
ditangani pada hakekatnya bisa dikelompokkan kedalam tiga topik yang selanjutnya bisa
dipakai sebagai landasan utama pengembangan dan implementasi disiplin Teknik Industri
ini; yaitu pertama, berkaitan erat dengan permasalahan yang menyangkut dinamika aliran
material yang terjadi di lantai produksi. Disini akan menekankan pada prinsip yang terjadi
pada saat proses transformasi - seringkali juga disebut sebagai proses nilai tambah - dan
aliran material yang berlangsung dalam sistem produksi yang terus berkelanjutan sampai
meningkat ke persoalan aliran distribusi dari produk akhir (output) menuju ke konsumen.
Topik pertama ini akan banyak dihadapkan pada implementasi pendekatan ergonomi
di lini produksi sebuah industri dan secara historis tercatat telah memunculkan disiplin baru
yang kemudian dikenal sebagai Teknik Industri. Aplikasi ergonomi industri terkait dengan
studi yang fokus pada kinerja manusia (physiology dan psychology) untuk memperbaiki
sistem kerja yang melibatkan manusia, material, mesin/peralatan, tata cara kerja (methods),
energi, informasi dan lingkungan kerja. Dalam hal ini ada tiga area aplikasi ergonomi industri
yang sering dilakukan yaitu:
(a) Employee safety and health concern,
(b) Cost-or-productivity related fields, and
(c) The comfort of people.
Moroney (1995) melihatnya dari tingkatan mikro, ergonomi industri akan terkait
dengan persoalan faktor manusia sebagai individu dalam perancangan area/stasiun kerja
(workplace design) dan ranah kognitif; sedangkan untuk tingkatan makro, ergonomi industri
akan berhadapan dengan berbagai ragam variasi budaya (cultural variables) yang
memerlukan pendekatan sistemik dan holistik dalam menyelesaikan persoalan industri yang
semakin kompleks.

1.6.STUDI TENTANG SISTEM KERJA SECARA GLOBAL

2013 Nama Mata Kuliah dari Modul


11 Popy Yuliarty,ST,MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Untuk penerapan ergonomi, adalah penting untuksecara langsung mengikutsertakan
pembahasan tentang sistem secara menyeluruh agar tidak perlu adanya studi lanjut maupun
re-desaign.
Sebagai contoh adalah dalam mendesain ruang kerja untuk pengemudi kendaraan,
misalnya, hal-halsebagai berikut perlu dipertimbangkan :
Acces (getting in and out) masalah utama untuk desain interior alat transportasi.
Restraint, pemasangan sabuk pengaman pada alat transportasi
Visibility, untuk para pejalan kaki / pedestrian , lampuparkir, alat transportasi, blind
spots, dll
Seating, memberikan penyangga punggung / back support, penyangga lengan,
beban merata untuk distribusi berat tubuh pada tempat duduk, penyerap getaran,
mampu atur / adjustability, dll
Displays/ instrumen, bebarapa hal antara lain : visibility, lighting, clarity.
Controls, mudah dijangkau, mudah diidentifikasikan dan dioperasikan, posisi dan
pergerakan yang standart.
Lingkungan, cukup ventilasi, hindari pengaruh panas langsung yang berlebihan,
hindari bentuk yang meruncing/ tajam / sharp contour pada panel instrumen.
Gambar 1.4. memperlihatkan perihal yang tidak baik berkaitan dengan sebuah
sistem kerja.

Gambar 1.4. Ketaknyamanan sebuah sistem kerja

DAFTAR PUSTAKA
2013 Nama Mata Kuliah dari Modul
12 Popy Yuliarty,ST,MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Nurmianto. Eko, 2004, Ergonomi: Konsep Dasar dan Aplikasinya, Guna Widya, Surabaya
Pusat Kesehatan Kerja Departemen Kesehatan RI; Ergonomi;
http://typecat.com/ERGONOMI-Pusat-Kesehatan-Kerja-Departemen-Kesehatan-RI
Soebroto, S.W.; Peran dan Kontribusi Perguruan Tinggi dalam Pembentukan
SDMErgonomi-K3 yang Siap Bersaing di Pasar Kerja Nasional dan Internasional

2013 Nama Mata Kuliah dari Modul


13 Popy Yuliarty,ST,MT
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Você também pode gostar