Você está na página 1de 3

TUGAS INDIVIDU

METODE TEKNIK SURVEI

JUDUL PENELITIAN

OLEH :

NAMA : AGNESIA TRIANI

NIM : L111 14 309

DEPARTEMEN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017
ANALISIS KESESUAIAN WISATA PANTAI (MANDI DAN RENANG) BERDASARKAN PARAMETER FISIKA
OSEANOGRAFI DI PULAU BULUPOLOE KABUPATEN LUWU TIMUR

Alat dan Bahan :

Adapun peralatan yang di butuhkan dalam penelitian ini adalah perahu motor sebagai alat
transportasi , GPS (Global Positioning System) untuk menentukan posisi stasiun pengamatan, layang-
layang arus untuk mengukur kecepatan arus, papan pasut untuk mengukur pasang surut dan
gelombang, kompas sebagai penentuan arah , tali berskala untuk mengukur kedalaman, stopwatch
untuk mengukur waktu, salinometer untuk mengukur salinitas, thermometer untuk mengukur suhu
perairan, sedimen trap di gunakan untuk mengambil sedimen, kantong sampai sebagai tempat
sampel sedimen, cool box sebagai media untuk penyimpanan sampel, sabak sebagai tempat
pencatatan data pengamatan, kamera foto sebagai alat dokumentasi penelitian. Sedangkan alat
yang digunakan untuk analisis sampel di laboratorium, yaitu timbangan digital untuk menimbang
sampel sedimen, cawan petri sebagai wadah penyimpanan sampel sedimen, Selve Net sebagai
penyaring sampel sedimen dan sikat sebagai pembersih sisa sampel.

Sedangkan bahan yang digunakan yaitu peta Lingkunan Pantai Indonesia (LPI) skala 1 : 50.000
sebagai peta dasar dan tissue roll untuk membersihkan alat.

Metode penelitian meliputi :

1. Tahap persiapan berupa studi literatur, pengumpulan data sekunder, serta mempersiapkan
alat yang akan digunakan di lapangan
2. Penentuan stasiun, berdasarkn keterwakilan lokasi
3. Pengambilan data : arus, gelombang, pasang surut, kedalaman, substrat (Sedimen), suhu,
salinitas
4. Analisis data
5. Sistem pembobotan dan skoring

Pengambila Data :

1. Arus
Layang-layang arus di letakan di permukan dan biarkan layang-layang tersebut terbawa arus
hingga talinya terbentang lurus, untuk menentukan arah arus di ukur dengan menggunakan
kompas. Pengukuran di lakukan 2 kali yaitu saat menjelang pasang dan menjelang surut.
2. Gelombang
Pengukuran menggunakan tiang skala pada setiap stasiun untuk menentukan tinggi
gelombang terukur yang di tentukan melalui selisih hasil pembacaan puncak dan lembah
gelombang pada tiang skala
3. Pasang surut
Pasang surut diukur menggunakan tiang skala, lokasi pemasangan di letakan pada wilayah
yang tidak tenggelam pada saat pasang tertinggi dan tergenang pada saat surut terendah.
Pengukuran ini berdasarkan metode Doodson yang dilakukan selama 1 piantan atau 39 jam
dengan interval waktu pengamatan 1 jam. Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui
perbedaan muka tinggi air laut saat pasang tertinggi dan saat surut terendah serta
mengetahui tipe pasang surut pada daerah penelitian.
4. Kedalaman
Kedalaman perairan diukur dengan cara pemaruman dengan menggunakan tali yang telah di
ketahui pajangnya dan diberi pemberat. Kemudian data dikonversikan ke data pasang surut
untuk memproleh nilai kedalaman sesungguhnya.
5. Substrat
Pengambilan sampel dilakukan pada setiap stasiun yang telah ditentukan dengan
menggunakan sekop. Sampel kemudian di masukkan kedalam kantong sampel.
Adapun analisis yang dilakukan dilaboratorium yaitu sebagai berikut :
a. Sedimen dicuci dengan aquades
b. Setelah bersih, sedimen di jemur hingga kering
c. Sedimen yang kering, ditimbang 100 gr sebagai berat awal
d. Sedimen yang telah di timbang di masukan kedalam selve net untuk di ayak selama 10
menit.
e. Hasil ayakan masing-masing ditimbang untuk mendapat berapa gram hasil masing-
masing ukuran tiap ayakan
6. Suhu
Pengukuran suhu dilakukan pada setiap stasiun yang diamati dengan menggunakan
thermometer
7. Salinitas
Pengukuran salinitas dilakukan pada setiap stasiun dengan menggunakan salinometer.

Você também pode gostar