Você está na página 1de 5

Analisa dan tampilan kelurusan geologi (lineament) dari citra

satelit dan rose diagram


Kelurusan geologi (lineaments) adalah cerminan morfologi yang teramati dipermukaan bumi
sebagai hasil dari aktifitas gaya geologi dari dalam bumi. Batasan kelurusan geologi disini
adalah sebuah bentukan alamiah yang direpresentasikan oleh keunikan geomorfologi seperti;
kelurusan punggungan, kelurusan lembah,kelurusan sungai, kelurusan yang disebabkan oleh
sesar sesar baik itu sesar normal, naik, maupun mendatar. Kelurusan geologi bisa
diasumsikan berupa unsur struktur geologi yang belum mengalami pergerakan
(displacement), yang sudah mengalami pergerakan dinamakan sesar.

Untuk analisa kelurusan geologi regional, biasanya para geologist membutuhkan citra satelit
dengan resolusi menengah seperti citra LANDSAT (resolusi 30m), citra ASTER (resolusi
15m,30m) ataupun citra ketinggian seperti ASTER DEM dan SRTM (resolusi 15m, dan 90m
masing masing), ataupun citra ketinggian yang menggunakan wahana airborne seperti citra
IFSAR (resolusi 9-10m). Kelurusan geologi berupa file vektor (garis) yang diinterpretasi dari
citra satelit baik secara visual (knowledge based) ataupun otomatis (automatic lineament
analysis dengan bantuan algoritma tertentu).

Di bawah ini akan dibahas mengenai tahapan analisa struktur geologi berupa lineament
secara visual menggunakan data citra inderaja (berupa citra ketinggian) dan penyajian arah
umum kelurusan dengan menggunakan diagram mawar (rose diagram).

1. Mempersiapkan peta relief permukaan bumi dengan citra ketinggian IFSAR resolusi
9m, yaitu dengan menggunakan data ketinggian DSM (Digital Surface Model)
diproses menjadi citra relief model hillshade di ArcGIS dengan cara: open data DSM
IFSAR spatial analysis (3D analyst) hillshade input raster (citra DSM IFSAR)
put raster (output image in hillshade in greyscale) OK. Hasilnya seperti gambar di
bawah ini.
Citra ketinggian IFSAR mode hillshade in greyscale

2. Citra hillshade ini dijadikan based image untuk penarikan kelurusan struktur geologi,
hal ini dilakukan karena pada citra ini relief di permukaan bumi terlihat lebih jelas
seperti pegunungan, gunung, lembah dan sungai. Penarikan struktur kelurusan ini
sebelumnya didasarkan pada knowledge based on regional geology structure of
Sumatera in general. Gambar di bawah ini adalah hasil dari penarikan struktur
kelurusan geologi. Software yang digunakan adalah ArcGIS dengan pilihan mode
digitasi pada polyline (vektor garis).
Lineament (kelurusan geologi) hasil dari visual interpretasi

3. Tahapan selanjutnya adalah menentukan arah azimuth kelurusan berdasarkan arah


utara. Jadi, file kelurusan yang berupa vektor tersebut di ubah ke dalam angka derajad
azimuth yang nilainya bisa bervariasi antara 0 360 derajat. Namun, karena saya
tidak paham caranya di ArcGIS, maka file *.shp kelurusan ini saya export ke file *.tab
supaya bisa di baca pada program MapInfo. Kalau kita mengerjakannya di MapInfo,
maka langsung saja file *.tab tersebut di ubah. Adapun cara mengubah file kelurusan
ini ke dalam bentuk angka derajat azimuth yang disajikan dalam bentuk tabel (*.txt)
yang bisa dibaca di Ms.Excel adalah sebagai berikut:

Open file kelurusan *.shp kemudian save as *.tab (boleh rename atau nama file
asalnya.
Klik Table maintenance table structure
Add Field Panjang mode Float
Add Field Azimuth mode Float
Update Field Panjang caranya:

Você também pode gostar