Você está na página 1de 19

ALERGI

Sasaran belajar :

A. Definisi alergi
B. Epidemiologi alergi
C. Patofisiologi alergi
D. Factor resiko terjadinya alergi
E. Manifestasi klinis alergi
F. Pemeriksaan diaknostik alergi
G. Penatalaksanaan alergi
H. Asuhan keperawatan alergi

A. Definisi alergi

Alergi adalah perubahan reaksi tubuh/ pertahanan tubuh dari system imun
terhadap suatu benda asing yang terdapat di dalam lingkungan hidup sehari-hari.
Orang-orang yang memiliki alergi memiliki sistem kekebalan tubuh yang bereaksi
terhadap suatu zat biasanya tidak berbahaya di lingkungan. Ini substansi (serbuk
sari, jamur, bulu binatang, dll) disebut alergen. Jika seseorang terkena alergen
dengan menghirup itu, menelan, atau mendapatkan itu pada atau di bawah kulit
mereka. Menurut beberapa ahli, alergi memiliki pengertian:
Alergi merupakan suatu perubahan reaksi menyimpang dari tubuh seseorang
terhadap lingkungan berkaitan dengan peningkatan kadar IgE suatu
mekanisme system imun. (retno W subaryo,2002).

Alergi merupakan respon system imun yang tidak tepat dan seringkali
membahayakan terhadap substansi yang biasanya tidak berbahaya. Reaksi
alergi merupakan manifestasi cedera jaringan yang terjadi akibat interaksi
antara antigen dan antibody. (Brunner , 2002)

Alergi adalah suatu perubahan reaksi atau respon prtahanan tubuh yang
menolak dan tidak tahan terhadap zat-zat yang sebenarnya tidak berbahaya.
(Robert davies, 2003)

kekebalan tubuh di mana tubuh seseorang menjadi hipersensitif dalam bereaksi


secara imunologi terhadap bahan-bahan yang umumnya imunogenik (antigenik)atau
dikatakan orang yang bersangkutan bersifat atopik. Dengan kata lain, tubuh manusia
berkasi berlebihan terhadap lingkungan atau bahan-bahan yang oleh tubuh
dianggap asing dan berbahaya, padahal sebenarnya tidak untuk orang-orang yang
tidak bersifat atopik. Bahan-bahan yang menyebabkan hipersensitivitas tersebut
disebut alergen. Alergi disebabkan oleh produksi antibodi berjenis IgE.

Tubuh mulai menghasilkan antibody tertentu, yang disebut IgE, untuk mengikat
allergen. Antibodi melampirkan ke bentuk sel darah yang disebut sel mast. Sel mast
dapat ditemukan di saluran udara, usu dan ditempat lain. Kehadiran sel amst dalam
saluran udara dan saluran pencernaan membuat daerah ini lebih rentan terhadap
paparan allergen. Mengikat allergen ke IgE, yang melekat pada sel mast. Hal ini
menyebabkan sel mast melepaska berbagai bahan kimia ke dalam darah. Histamine
menyebabkan sebagain besar gejala reaksi alergi.

B. Epidemiologi alergi

Di amerika penderita alergi makanan pada orang dewasa berjumlah 2-2,5 %,


pada anak sekitar 6-8%, setiap tahunnya iperkirakan 100-150 meninggal akibat
alergi makanan. Penyebab tersebut karena anafilaktik syok. Kasus terbanyak
terjadi pada anak berusia 8-12 tahun. Di indonesai alergi berjumlah 25-40% anak
pernah mengalami alergi makanan. Di Negara berkembang, angka kejadian
alergi masih rendah dan tidak beraga seperti Negara maju.

C. Patofisiologis alergi

Alergen

Makrofag/ monosit melepas sitokinin IL-1

Fragmen pendek peptide mengaktifkan Th 1 dan th 2

Komplek peptide MHC kls II diikat oleh limfosit B

Sel T helper menghasilkan IgE

Masuk k jaringan diikat oleh reseptor IgE

Sel mast/ basophil aktif

spasme otot polos Histamine dan prostaglandin o2 turun

penyempitan jalan vasodilatasi nyeri

nafas

sesak nafas ruam kulit


bersihan jalan nafas gangguan integritas kulit.

tidak afektif

D. Factor resiko dan etiologi alergi

Factor genetis

Walaupun alergi dapat terjaid pada semua orang dan semua golongan
umur, resiko terbesar pada anak yang membawa bakat alergi yang diturunkan
oleh orang tuanya. Pada anak ini gejala alergi sering muncul. Jika salah satu
orang tua memiliki alergi, maka anak memiliki 19,8 % menderita alergi. Dan
jika kedua orang tua maka 48% menderita alergi.

Factor psikis

Psikis seperti cemass, marah dan takut dapat memicu terjadinya alergi
berupa ruam kemerahan pada kulit. Pada orang yang memiliki bakat alergi,
sifat pemarah, pencuriga dan emosional dapat menyebabkan alergi akut pada
kulit. Pada anak- anak memang jarang terjadi alergi akibat factor psikis.

Daya tahan tubuh seseorang

Factor lingkungan

Baru-baru ini dikatakan bahwa kejadian gangguan alergi tidak dapat


dijelaskan oleh faktor genetik saja. Empat faktor lingkungan utama perubahan
dalam paparan penyakit menular pada anak usia dini, polusi lingkungan,
tingkat alergen, dan perubahan pola makan juga mempengaruhi terjadinya
alergi.
Pajanan alergi

Pajanan alergi yang merangsang produksi IgE spesifik dapat terjadi


sejak bayi dalam kandungan. Diketahuai adanya Ige spesifik pada janin
terhadap penisilin, gandum, telur dan susu. Pemberian ASi eksklusif dapat
mengurangi jumlah bayi yang hipersensitif terhadap makanan.
(Widodo Judarwanto,2007).

Factor pencetus

Factor pencetus yang sering mengakibatkan alergi yaitu:


Jenis makanan tertentu, vaksin dan obat-obatan, bahan dengan bahan
dasar karet, debu, dan bulu binatang
Sengatan lebah, gigitan semut api, kacang-kacangan.
Suhu panas dan dingin, hujan
Imaturitas usus.
secara mekanik integritas mukosa usus dan perist
a l t i k m e r u p a k a n pelindung masuknya alergen ke dalam tubuh. Secara
kimiawi asam lambung dan enzim pencernaan menyebabkan denaturasi
alergen. Secara imunologis, IgA pada permukaan mukosa dan limfosit
pada lamina propia dapat menangkal allergen masuk ke dalam
tubuh. Pada usus yang imatur, sistem pertahanan tubuh masih
lemah dan gagal berfungsi sehingga memudahkan alergen masuk ke dalam
tubuh
Orang yang pernah mengalami alergi tertentu pada masa sebelumnya.
Penderita asma
Orang yang memiliki gangguan pernafasan
Penderita polip
Pederita infeksi sinus, telingan dan tenggorokan
Orang yang memiliki kulit sensitive

E. Manifestasi klinis
Gejala yang terjadi yaitu :
ORGAN/SISTEM TUBUH GEJALA DAN TANDA

1 Sistem Pernapasan Batuk, pilek, bersin, sesak(astma), napas


pendek, tightness in chest, not enough air to
lungs, wheezing, mucus bronchial ,
rattling and vibration dada.
2 Sistem Pembuluh Darah danPalpitasi (berdebar-debar), flushing (muka ke
jantung merahan), nyeri dada, colaps, pingsan,
tekanan darah rendah, denyut jantung
meningkat; tangan hangat, kedinginan,
tingling, redness or blueness of hands;
faintness;pseudo-heart attack pain ; nyeri
dada depan, tangan kiri, bahu, leher, rahang
hingga menjalar di pergelangan tangan
3 Sistem Pencernaan Nyeri perut, sering diare, kembung, muntah,
sulit berak, sering buang angin (flatus), mulut
berbau, kelaparan, haus, saliva meningkat,
Sariawan, lidah kotor, berbetuk seperti pulau,
nyeri gigi, ulcer symptoms, nyeri ulu hati,
kesulitan menelan, perut keroncongan,
konstipasi (sulit buang air besar), nyeri perut,
kram perut, diarrhea, buang angin, timbul
lendir atau darah dari rektum, anus gatal atau
panas.
4 Kulit Sering gatal, dermatitis, urticaria, bengkak di
bibir, lebam biru (seperti bekas terbentur)
bekas hitam seperti digigit nyamuk. Kulit kaki
dan tangan kering tapi wajahberminyak.Sering
berkeringat.
5 Telinga Hidung Tenggorokan Hidung : Hidung buntu, bersin, hidung gatal,
pilek, post nasal drip, epitaksis, tidur
mendengkur, mendengus

Tenggorok : tenggorokan
nyeri/kering/gatal, palatum gatal, suara
parau/serak, batuk pendek
(berdehem),
Telinga : telinga terasa penuh/ bergemuruh /
berdenging, telinga bagian dalam gatal, nyeri
telinga dengan gendang telinga kemerahan
atau normal, gangguan pendengaran hilang
timbul, terdengar suara lebih keras, akumulasi
cairan di telinga tengah, pusing, gangguan
keseimbangan. Pembesaran kelenjar di
sekitar leher dan kepala belakang
bawah
6 Sistem Saluran Kemih dan kelamin Sering kencing, nyeri kencing; tidak bisa
mengontrol kandung kemih, bedwetting;
vaginal discharge; genitalia
gatal/bengkak/kemerahan/nyeri; nyeri bila
berhubungan kelamin
7 Sistem Susunan Saraf Pusat Sering sakit kepala, migrain, short lost
memory (lupa nama orang, barang
sesaat), floating (melayang), kepala terasa
penuh atau membesar.

Perilaku : impulsif, sering marah, mood


swings, kompulsif, sering mengantuk, malas
bergerak, gangguan konsentrasi, muah
marah, sering cemas, panic, overactive,
kepala terasa penuh atau besar; halusinasi,
delusions, paranoid, bicara gagap;
claustrophobia (takut ketinggian), paralysis,
catatonic state, disfungsi persepsi, impulsif
(bila tertawa atau bicara berlebihan), overaktif,
deperesi, terasa kesepian merasa seperti
terpisah dari orang lain, kadang lupa nomor,
huruf dan nama sesaat, lemas (flu like
symtomp)
8 Sistem Hormonal Kulit berminyak (atas leher), kulit kering
(bawah leher), endometriosis, Premenstrual
Syndrome, kemampuan sex menurun,
Chronic Fatique Symptom (sering lemas),
Gampang marah, Mood swing, sering terasa
kesepian, rambut rontok
9 Jaringan otot dan tulang Nyeri tulang, nyeri otot, nyeri sendi: Fatigue
(kelelahan), kelemahan otot, nyeri, bengkak,
kemerahan local pada sendi; stiffness, joint
deformity; arthritis soreness, nyeri dada, otot
bahu tegang, otot leher tegang, spastic umum,
, limping gait, gerak terbatas
1 Gigi dan mulut Nyeri gigi atau gusi tanpa adanya infeksi pada
0 gigi (biasanya berlangsung dalam 3 atau 7
hari). Gusi sering berdarah. Sering sariawan.
Diujung mulut, mulut dan bibir sering kering,
sindrom oral dermatitis.
1 Mata nyeri di dalam atau samping mata, mata
1 berair,sekresi air mata berlebihan, warna
tampak lebih terang, kemerahan dan edema
palpebra,
Kadang mata kabur, diplopia, kadang
kehilangan kemampuan visus sementara,
hordeolum..

F. Pemeriksaan diagnostic alergi


1. Tes tusuk (skin prick tes)
Prinsip tes ini adalah adanya reaksi kemerahan dan peradangan
terhadap alergen menunjukkan adanya antibody gabungan-sel-mast,
yangutamanya antibodi IgE. Antibodi IgE diproduksi di sel plasma dan
didistribusikanmelaalui sirkulasi ke seluruh tubuh sehingga terjadi
sensitisasi generalisata, oleh karena itu dapat di demonstrasikan melalui
tes kulit. Dengan adanya antibody IgE spesifik, selmast pada kulit
melepaskan histamin yang menyebabkan penampakan reaksi
kemerahandan peradangan pada kulit.Tes ini di lakukan dengan
meletakkan satu tetes solusio alergen yang kemudian ditusuk dengan
jarum hipodermik. Dua jenis solusio kontrol juga digunakan ; diluen
untuk mendeteksi reaksi positif palsu, dan positif kontrol misalnya solusio
histamin. Tes tusuk akan berespon dengan puncak 8-9 menit pada histamin dan
12-15 menit untuk allergen

2. Tes intradermal

Intradermal testing terdiri dari injeksi intradermal 0,01-0,05 ml ekstrak


allergen. Dapat menyebabkan reaksi alergi generalisata yang fatal dan
hanya dilakukan jika tes tusuk negatif. Intradermal tes lebih sensitif dari
tes tusuk. Karena interpretasinya sulit, nyeri pada saat penyuntikan, dan
mempunyai resiko anafilaksis sehingga tidak dilakukan sebagai
pemeriksaan rutin untuk alergi makanan. Tergantung garis tengah
indurasi masing-masing, maka gradasi atau tingkat
kepekaan terhadap alergen tersebut disebutkan
dengan: negative/tidak pasti/lemah/positif/ positif kuat
atau dengan - / (+) / + / ++ / +++ / ++++ Uji intradermal ini seringkali
digunakan untuk titrasi alergen pada kulit.

3. Food challenges
Satu keadaan dimana aplikasi langsung makanan pada kulit mungkin
bermanfaat, dan sebelum dilakukannya food challenge pada anak yang
dikhawatirkan mengalami reaks ianafilaktik. Sebagai contoh, anak dengan
riwayat alergi telur yang parah. Caranya dengan menggosokkan sedikit
putih telur mentah pada kulit dan obsevasi selama beberapa menit. Jika
terjadi urtikaria, dan respon ini kemudian berangsur-angsur berkurang
dan menghilang selama beberapa bulan atau tahun, ini mengindikasikan
intoleransi makanan

4. Tes untuk antibody IgE sirkulasi : tes radioallergosorbent (RAST)


Tes Radio allergosorbent(RAST) tes yang paling baik untuk
mendeteksi antibodi IgE sirkulasi. Kerugiannnya adalah interpretasi klinis
hasil tes RAST subjektif pada kebanyakan orang yang sama pada skin
prick test mahal, dan pada IgE sirkulasi total yang sangat tinggi misal pada
anak dengan atopi eczema yang berat, mungkin menyebabkan hasil
positif palsu.

G. Penatalaksanaan medis
Penatalaksanaan medis penderita alergi, dibagi menjadi 2 yaitu, non
farmakologis dan farmakologis.
Terapi Non farmakologis
1. Terapi desentisasi
Berupa penyuntikan berulang alergen (yang dapat mensentisasi
pasien)d a l a m j u m l a h y a n g s a n g a t k e c i l d a p a t m e n d o r o n g
p a s i e n m e m b e n t u k antibodi IgG terhadap alergen. Antibodi
ini dapat bekerja sebagai antibody penghambat S .
sewaktu pasien tersebut kembali terpajan ke alergen ,
maka antibodi penghambat dapat berikatan dengan allergen
mendahului antibody IgE. Karena pengikatan IgE tidak
menyebabkan degranulasi sel mast yang berlebihan, maka
gejala alergi dapat dikurangi.

2. Terapi probiotik
preparat sel mikroba atau komponen mikroba yang dapat
mempertahankan kesehatan melalui kegiatan yang dilakukan
dalamflora usus).Salah satu pendekatan terbaru yang digunakan
dalam penatalaksanaan alergi makanan.
P e n e l i t i a n y a n g d i l a k u k a n o l e h Tr a p p e t a l . (1993)
menunjukkan bahwa responden yang diberikan yoghurt
memiliki penurunan konsentrasi IgE dalam darah dan frekuensi alergi
yang rendah menunjukkan bahwa pemberian bakteri probiotik

Lactobacilluscasei (L. casei) secara oral terhadap tikus, dapat


menghambat pembentukan IgE oleh ovalbumin. Namun, informasi
terhadap efektivitas probiotik dalam penatalaksanaan alergi
makanan sangat terbatas.

3. ASi eksklusif
Risiko alergi makanan pada bayi dapat dikurangi dengan
peranaktif i b u m e m b e r i A S I e k s k l u s i f s e l a m a 6 b u l a n
p e n u h . J a n g a n k e n a l k a n makanan tambahan apapun pada
periode ini, terlebih susu formula berbahan dasar sapi serta produk-
produk turunan susu. Mengenalkan makanan padat pada usia terlalu
dini, yaitu 4 bulan pertama kehidupan anak, dihubungkan
dengan peningkatan risiko alergi hingga usia 10 ta
h u n . B a y a n g k a n dampaknya pada anak. Anjuran studi
D r F i o c c h i y a n g d i m u a t d i j u r n a l Annals Allergy, Asthma &
Immunology disarankan mengenalkan makanan satu persatu.
Para peneliti juga mengingatkan bahwa makanan padat harus
dikenalkan dalam jumlah kecil terlebih dahulu. Jangan
langsung memberi bayi campuran beberapa jenis bahan
makanan. Sebab, dengan begini akansulit diketahui apakah bayi
Anda alergi terhadap bahan makanan tertentu.

4. Diet
Diet dilakukan selama 3 minggu, setelah itu dilaku
kan provokasidengan 1 bahan makanan setiap minggu.
M a k a n a n y a n g m e n i m b u l k a n gejala alergi pada provokasi ini
dicatat. Disebut alergen kalau pada 3 kali provokasi
menimbulkan gejala alergi. Waktunya tidak perlu berturut-turut.
Ada beberapa regimen diet yang bisa digunakan, yaitu
ELIMINATION DIET
beberapa makanan harus dihindari yaitu
Buah,Susu, Telur, Ikan dan
Kacang,. M e r u p a k a n m a k a n a n - m a k a n a n y a n g banyak
ditemukan sebagai penyebab gejala alergi, jadi makanan-
makanan dengan indeks alergenisitas yang tinggi. -
MINIMAL DIET 1 (Modified Rowes diet 1):
Te r d i r i d a r i b e b e r a p a m a k a n a n d e n g a n i n d e k s
alergenisitas yang rendah. Regimen ini terdiri sari
b e b e r a p a m a k a n a n y a n g d i p e r o l e h k a n y a i t u a i r,
beras, daging sapi, kelapa, kedelai, bayam, gula
dan garam
MINIMAL DIET 2 (Modified Rowes Diet 2)
Terdiri dari makanan dengan alergisitas rendah
yang lain yang diperbolehkan adalah air, kentang,
daging kambing, kacang buncis, kobis, bawang.
EGG and FISH FREE DIET:
diet ini menyingkirkan telur termasuk m a k a n a n -
makanan yang dibuat dari telur dan semua ikan. Bi
a s a n y a diberikan pada penderita-penderita dengan keluhan
dengan keluhan utamaurtikaria, angionerotik udem dan eksema.
HIS OWNS DIET
M e n y i n g k i r k a n m a k a n a n y a n g dikemukakan
sendiri oleh penderitanya sebagai poenyebab gejala alergi.

Farmakologi
1. Antihistimin
Secara umum gunakan antihistimin tunggal untuk rhinitis
musiman dan dalam kombinasi dengan dekongestan. Antihistimin
(azelastin,naphazoline)efektif dengan lebih sedikit efek samping dan
data menurunkan gejala asma penyerta.
2. Antiinflamasi
Steroid nasal memberikan pengurangan gejala sampai 90%dan
lebih baik dari antihistimin dalam mengurangi gejala.
3. Imunoterapi
Menurunkan histimin dan IgE, menginduksi energy sel T,
menghasilkan antibody yang menghambat aktifitas IgE dna
meneybabkan perpindahan dari produksi antibody. Jadwal pemberian
dosis memerlukan beberapa injeks per minggu selama beberapa
minggu, kemudian perminggu atau per dua minggu selama durasi
musim dilanjutkan paling tidak 2 tahun. Memberikan control alergi yang
efektif pada kebanyakan penderita alergi
4. Terapi antibody monoclonal terhadap IgE
5. Antibody monoclonal terhadap IL-4 dan IL-5
6. Vaksin DNa yang spesifik terhadap allergen

H. Asuhan keperawatan

PENGKAJIAN DASAR KEPERAWATAN

A. Identitas Klien
Nama :....................................... No. RM :......................................

Usia :............ tahun Tgl. Masuk :......................................

Jenis kelamin :....................................... Tgl. Pengkajian :......................................

Alamat :....................................... Sumber informasi......................................


:

No. telepon :....................................... Nama klg. dekat yg bisa


dihubungi:

Status pernikahan :....................................... .......................................

Agama :....................................... Status :......................................

Suku :....................................... Alamat :......................................

Pendidikan :....................................... No. telepon :......................................

Pekerjaan :....................................... Pendidikan :......................................

Lama berkerja :....................................... Pekerjaan :......................................


B. Status kesehatan Saat Ini
1. Keluhan utama : ..........................................................................................................
2. Lama keluhan : ..........................................................................................................
3. Kualitas keluhan : ..........................................................................................................
4. Faktor pencetus : ..........................................................................................................
5. Faktor pemberat : ..........................................................................................................
6. Upaya yg. telah dilakukan : ............................................................................................

C. Riwayat Kesehatan Saat Ini


.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

D. Riwayat Kesehatan Terdahulu


1. Penyakit yg pernah dialami:
a. Kecelakaan (jenis & waktu) :....................................................................................
b. Operasi (jenis & waktu) :....................................................................................
c. Penyakit:
Kronis :........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
.........................................................................................................
Akut :........................................................................................................
d. Terakhir masuki RS :....................................................................................

E. Riwayat Keluarga
....................................................................................................................................................

F. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum:......................................................................................................................
.............................................................................................................................................

Kesadaran:...........................................................................................................................
Tanda-tanda vital:- Tekanan darah : mmHg - Suhu :oC
- Nadi :... x/meni - RR :
x/menit

Tinggi badan: ................................cm Berat Badan:.....................kg


2. Kepala & Leher
a. Kepala:
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................

b. Mata:
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................

c. Hidung:
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................

d. Mulut & tenggorokan:


..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................

3. Thorak & Dada:


Jantung
- Inspeksi:........................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
- Palpasi:..........................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
- Perkusi:..........................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
- Auskultasi:.....................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
Paru
- Inspeksi:........................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
- Palpasi:..........................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
- Perkusi:..........................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
- Auskultasi:.......................................................................................................................
.........................................................................................................................................
4. Abdomen
Inspeksi:...............................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

Palpasi:
Perkusi:................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................

Auskultasi:............................................................................................................................
.............................................................................................................................................

5. Genetalia & Anus


Inspeksi:...............................................................................................................................
.....................................................................................................................................

.....................................................................................................................................

Palpasi:..............................................................................................................................
6. Ekstermitas
Atas:...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
Bawah:...............................................................................................................................
...................................................................................................................................

10. Kulit & Kuku

Kulit dan kuku:

ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


keperawatan

1 Do : - Spasme otot polos penyempitan jalan Bersihan jalan


nafas sesak nafas bersihan jalan nafas tidak efektif
Ds : -
nafas tidak efektif

2 Do : - respon histamine vasodilatasi Gangguan


kemerahan pada kulit gangguan integritas kulit
Ds : -
integritas kulit

3 Do : - Inflamasi merangsang hipotalamus hipertermia


suhu naik hipertemia
Ds :-

4 Do :- Pelepasan histamin pelebaran pemb. Nyeri akut.


Darah otak suplai o2 menurun nyeri
Ds :-
kepala akut

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif, berhubungan dengan spasme jalan


nafas
2. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan vasodilatasi pembuluh
darah
3. Hipertermia, berhubungan dengan inflamasi
4. Nyari akut berhubungan dengan suplai o2 menurun

INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnose Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional


hasil

1 Hipertermia -tujuan : menurunkan - Pantau suhu -mengertahui


suhu tubuh pasien tubuh pasien perkembnagan
pasien
-KH: suhu tubuh - Kopres
normal -menurunkan
- Beri
suhu tubunh
parasetamol
pasien

2 Bersihan -tujuan : jalan nafas - Pantau keadaan O2 membantu


jalan nafas normal memulihkan
- O2
tidak efektif sesak nafas
-KH : klien tidak sesak
-
nafas

3 Nyeri akut -tujuan : nyeri - beri analgesic -analgesik untuk


berkurang penurun nyeri
- kaji lokasi nyeri
-KH : klien merasa -untuk
Beri waktu istrahat
nyaman dan nyreri menurunkan
yang cukup
berkurang nyeri

4 Gangguan -tujuan : kulit dalam -perawatan luka Perawatan luka


integritas kulit kondisi bagus dengan benar yang benar akan
membantu
-KH : kulit intake -Edukasi tentang
penyembuhan
alergi
alerrgi
DAFTAR PUSTAKA

Gofir abdul. 2003. Diagnosa dan terapi kedokteran. Salemba medika : Jakarta

T. heathern herdman . 2009-2011. Nanda internasional diagnose keperawatan.


Jakarta : EGC

Handayani, wiwik. 2008. Asuhan keperawatan klien dengan gangguan


imunologi. Jakarta : salamba medika

Você também pode gostar

  • Symptom & Sign: Standard Yang Digunakan Untuk Diagnosis Schistosomiasis
    Symptom & Sign: Standard Yang Digunakan Untuk Diagnosis Schistosomiasis
    Documento3 páginas
    Symptom & Sign: Standard Yang Digunakan Untuk Diagnosis Schistosomiasis
    Gita Apriyanti
    Ainda não há avaliações
  • A
    A
    Documento9 páginas
    A
    Gita Apriyanti
    Ainda não há avaliações
  • Schistosomiasis
    Schistosomiasis
    Documento4 páginas
    Schistosomiasis
    Gita Apriyanti
    Ainda não há avaliações
  • Schistosomiasis
    Schistosomiasis
    Documento4 páginas
    Schistosomiasis
    Indra Tandi
    Ainda não há avaliações
  • Pendpro HMPD
    Pendpro HMPD
    Documento4 páginas
    Pendpro HMPD
    Gita Apriyanti
    Ainda não há avaliações
  • Industri Kosmetik (2003)
    Industri Kosmetik (2003)
    Documento5 páginas
    Industri Kosmetik (2003)
    Gita Apriyanti
    Ainda não há avaliações
  • Demam Tifoid
    Demam Tifoid
    Documento1 página
    Demam Tifoid
    Gita Apriyanti
    Ainda não há avaliações
  • 1
    1
    Documento6 páginas
    1
    Gita Apriyanti
    Ainda não há avaliações
  • Cara Pemakaian Obat
    Cara Pemakaian Obat
    Documento37 páginas
    Cara Pemakaian Obat
    gumbank
    100% (2)
  • Metode
    Metode
    Documento1 página
    Metode
    Gita Apriyanti
    Ainda não há avaliações
  • Penempatan Dan Penanganan SALAD
    Penempatan Dan Penanganan SALAD
    Documento5 páginas
    Penempatan Dan Penanganan SALAD
    Gita Apriyanti
    Ainda não há avaliações
  • 11
    11
    Documento2 páginas
    11
    Gita Apriyanti
    Ainda não há avaliações
  • A
    A
    Documento1 página
    A
    Gita Apriyanti
    Ainda não há avaliações
  • A
    A
    Documento1 página
    A
    Gita Apriyanti
    Ainda não há avaliações
  • Eliksir
    Eliksir
    Documento5 páginas
    Eliksir
    Gita Apriyanti
    Ainda não há avaliações
  • Metode
    Metode
    Documento1 página
    Metode
    Gita Apriyanti
    Ainda não há avaliações
  • A
    A
    Documento1 página
    A
    Gita Apriyanti
    Ainda não há avaliações
  • Cpob
    Cpob
    Documento1 página
    Cpob
    Gita Apriyanti
    Ainda não há avaliações
  • Vitamin
    Vitamin
    Documento2 páginas
    Vitamin
    Gita Apriyanti
    Ainda não há avaliações
  • MUTU
    MUTU
    Documento1 página
    MUTU
    Gita Apriyanti
    Ainda não há avaliações
  • Faq CPOB PDF
    Faq CPOB PDF
    Documento8 páginas
    Faq CPOB PDF
    Felix Pradana
    Ainda não há avaliações
  • Vitamin
    Vitamin
    Documento2 páginas
    Vitamin
    Gita Apriyanti
    Ainda não há avaliações
  • Vitamin
    Vitamin
    Documento14 páginas
    Vitamin
    Gita Apriyanti
    Ainda não há avaliações
  • Vitamin
    Vitamin
    Documento2 páginas
    Vitamin
    Gita Apriyanti
    Ainda não há avaliações
  • Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
    Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
    Documento9 páginas
    Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang
    Gita Apriyanti
    Ainda não há avaliações
  • 2 Far Klinik
    2 Far Klinik
    Documento27 páginas
    2 Far Klinik
    Gita Apriyanti
    Ainda não há avaliações