Você está na página 1de 21

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS PADA KLIEN DENGAN

ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS PADA


KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI
DI DUSUN MOJAN DESA KLUNGKUNG
KECAMATAN SUKORAMBI JEMBER

Disusun Oleh:
Syakirah 07.1101.066

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2012
LAPORAN PENDAHULUAN

1. Konsep Dasar Medis


A. Pengertian
Dibawah ini ada beberapa pengertian menurut tokoh tokoh antara lain:
1. Stuart & Sudden (1998)
Hubungan interpersonal yang sehat terjadi jika individu yang terlibat saling merasakan
kedekatan. Sementara indentitas pribadi masih tetap dipertahankan.
2. Rogers
Karakteristik hubungan yang sehat: terbuka, menerima orang lain sebagai orang yang
mempunyai nilai sendiri dan adanya rasa empati.
Gangguan hubungan social adalah keadaan dimana seorang individu berpatisipasi dalam
kualitas yang berlebihan atau tidak cukup/ ketidakefektifan kualitas pertukaran social
(Tounsend, 1998)
B. Rentang Respon Sosial

Respon
Adaptif Respon Maladaptif
- Sosial - kesepian - Manipulasi
- Otonomi - Menarik Diri - Impulsif
- Kebersamaan - Ketergantungan - Narkisisme
- Saling Ketergantungan

C. Prilaku yang Berhubungan dengan Responden Sosial Maladaptif


1. Manipulasi
Karakteristik: orang lain diperlakukan seperti objek hubungan terpusat pada masalah
pengendalian individu, berorientasi pada diri sendiri atau pada tujuan bukan berorientasi pada
orang lain.
2. Narkisisme
Karakteristik: harga diri yang rapuh, secara terus menerus berusaha.
3. Impulsif
Karakteristik: mendapatkan penghargaan, pujian, sikap egosentris, pecemburu, marah jika
orang lain tidak mendukung. Tidak mampu merencanakan sesuatu, tidak mampu belajar dari
pengalaman, penilaian yang buruk tidak dapat diandalkan.
Prilaku Menarik Diri
Adalah suatu usaha menghindari interaksi dengan orang lain dimana individu merasa bahwa
kehilangan hubungan akrab, tidak mempunyai kesempatan membagi rasa, fikiran, prestasi
atau kegagalan, ia mempunyai kesulitan berhubungan dengan spontan dengan orang lain yang
dimanifestasikan dengan sikap memisahkan diri, tidak ada perhatian dan tidak sanggup
membagi pengalaman dengan orang lain.

D. Karakteristik Prilaku Menarik Diri


1. Gangguan pola makan: tidak ada nafsu makan/ minum berlebihan
2. Berat badan menurun/ meningkat drastic
3. Kemunduran kesehatan fisik
4. Tidur berlebihan
5. Tinggal ditempat tidur dalam waktu yang lama
6. Banyak tidur siang
7. Kurang bergairah
8. Tidak memperdulikan lingkungan
9. Aktivitas menurun
10. Mondar mandir/ sikap mematung, melakukan gerakan secara berulang (jalan mondar -
mandir)
11. Menurunnya kegiatan seksual
E. Tugas Perkembangan Berhubungan dengan Pertumbuhan Interpersonal
Tahap perkembangan Tugas
Masa Bayi Menetapkan landasan percaya
Masa Bermain Mengembangkan otonomi dan awal prilaku mandiri
Masa Prasekolah Belajar menunjukkan inisiatif & rasa tanggung jawab &
hati nurani
Masa Sekolah Belajar berkompetisi, bekerja sama dan berkompromi
Masa Praremaja Menjadi intim dengan teman sejenis kelamin
Masa Remaja Menjadi intim dengan lawan jenis kelamin & tidak
bergantung pada orang tua
Masa Dewasa Muda Menjadi saling tergantung dengan orang tua, teman,
menikah & mempunyai anak
Masa Tengah Kaya Belajar menerima
Masa Dewasa Berduka karena kehilangan & mengembangkan perasaan
keterikatan dengan budaya

F. Faktor Faktor Pencetus Gangguan Hubungan Sosial


1. Faktor Perkembangan
a. Gangguan dalam pencapaian tingkat perkembangan
b. Sistem keluarga yang terganggu
c. Nama keluarga kurang mendukung hubungan keluarga dengan pihak lain diluar keluarga
2. Faktor Biologik
Genetik neurotransmitter: masih perlu penelitian lebih lanjut
3. Faktor Sosiocultural
a. Isolasi akibat dari norma yang tidak mendukung
b. Harapan yang tidak realstik terhadap hubungan
G. Stressor Pencetus
1. Stressor Sosiocultural
a. Menurunnya stabilitas unit keluarga
b. Berpisah dari orang yang berarti dalam hidup
2. Stressor Psikologik
Ansietas berat yang berkepanjangan dengan keterbatasan untuk mengatasi
H. Sumber Koping
a. Koping yang berhubungan dengan kepribadian antisosial
1. Proyeksi
2. Pemisahan
3. Merendahkan orang lain
b. Koping yang berhubungan dengan gangguan kepribadian border line
1. Pemisahan
2. Reaksi formasi
3. Proyeksi
4. Isolasi
5. Identitas orang lain
6. Merendahkan orang lain
2. Konsep Dasar Keperawatan
A. Pengkajian
1. Faktor Predisposisi
a. Faktor Tumbuh Kembang
Pada masa tumbuh kembang individu mempunyai tugas perkembangan yang harus dipenuhi,
setiap tahap perkembangan mempunyai spesifikasi tersendiri. Bila tugas dalam
perkembangan tidak terpenuhi akan menghambat tahap perkembangan selanjutnya dan dapat
terjadi gangguan hubungan sosial.
b. Faktor Komunikasi dalam Keluarga
Gangguan komunikasi dalam keluarga merupakan faktor pendukung terjadinya gangguan
hubungan sosial, termasuk komunikasi yang tidak jelas (double blind comunication), ekspresi
emosi yang tinggi dalam keluarga dan pola asih keluarga yang tidak menganjurkan anggota
untuk berhubungan diluar lingkungan keluarga.
c. Isolasi Sosial atau mengasingkan diri dari lingkungan social merupakan faktor pendukung
untuk terjadinya adanya gangguan hubungan sosial. Hal ini disebabkan oleh norma. Norma
yang dianut keluarga yang salah, dimana tiap anggota keluarga yang tidak produktif
diasingkan dari hubungan socialya, misalnya: usia lanjut, penyakit kronis, penyandang cacat
dan lain lain.
2. Faktor Presipitasi
a. Struktur Sosial Budaya
Stress yang ditimbulkan oleh faktor sosial budaya antara lain keluarga yang labil, berpisah
dengan orang yang terdekat/ berarti, perceraian dan lain lain.
b. Faktor Hormonal
Gangguan dari fungsi kelenjar bawah otak (gland pituitary) menyebabkan turunnya hormone
FSH dan LH. Kondisi ini terdapat pada pasien schizophrenia.
c. Hipotesa Virus
Virus HIV dapat menyebabkan prilaku spikotik
d. Model Biological Lingkungan Sosial
Tujuan akan menggambarkan ambang toleransi seseorang terhadap stress pada saat terjadinya
interaksi dengan interaksi sosial.
e. Stressor Psikologik
Adanya kecemasan berat dengan keterbatasan kemampuan menyelesaikan kecemasan
tersebut.
B. Diagnosa Keperawatan
Masalah keperawatan yang berhubungan dengan hubungan social. Diagnose menurut Nanda:
1. Risiko terjadinya perubahan sensori berhubungan dengan menarik diri
2. Koping keluarga inefektif
3. Koping individu inefektif
4. Kesepian berhubungan dengan menarik diri
5. Perubahan proses piker
6. Isolasi social berhubungan dengan kemampuan hubungan social inadekuat
7. Gangguan persepsi (harga diri rendah) berhubungan dengan persepsi keluarga nonrealistic
dalam berhubungan.
8. Menarik diri berhubungan dengan waham energi
9. Kebersihan diri kurang berhubungan dengan kurang energi
10. Gangguan hubungan sosial berhubungan dengan kurangnya perhatian terhadap lingkungan
11. Menurunnya aktivitas motorik berhubungan dengan kurangnya perhatian terhadap
lingkungan
12. Potensial defisit cairan berhubungan dengan tidak mau merawat diri
13. Gangguan komunikasi verbal
14. Gangguan interaksi sosial berhubungan dengan menarik diri.
C. Perencanaan
Ada beberapa prinsip rencana asuhan keperawatan dengan klien gangguan hubungan sosial,
antara lain:
1. Bina hubungan saling percaya
2. Bantu klien menguraikan kelebihan & kekurangan interpersonal
3. Bantu klien membina kembali hubungan interpersonal yang positif/ adaptif dan memberikan
kepuasan timbal balik:
a. Beri penguatan dan kritikan yang positif
b. Jangan perhatikan klien saat manipulatif/ eksploratif, konfrontasi
c. Bertindak sebagai model peran, latih prilaku
d. Dengarkan semua kata kata klien dan jangan menyela saat klien bertanya
e. Berikan penghargaan saat klien dapat berprilaku yang positif
f. Hindari ketergantungan klien
g. Kembangkan hubungan terapeutik dengan klien bukan anda tetapi prilaku anda yang tidak
dapat diterima
4. Prilaku
a. Tingkah laku yang berhubungan dengan curiga
1) Tidak mampu mempercayai orang lain
2) Bermusuhan
3) Mengisolasi diri dalam hubungan sosial
4) paranoid
b. Tingkah laku yang berhubungan dengan dependen
1) Ekspresi perasaan tidak langsung dengan tujuan
2) Kurang asertif
3) Mengisolasi diri dalam hubungan sosial
4) Harga diri rendah
5) Sangat tergantung dengan orang lain
c. Tingkah laku yang berhubungan dengan border line
1) Hubungan dengan orang lain sangat stabil
2) Percobaan bunuh diri yang manipulatif
3) Suasana hati yang negatif (depresif)
4) Prestasi yang rendah
5) Ambivalensi dalam hubungan dengan orang lain
6) Tidak tahan dengan sendirian
d. Tingkah laku yang berhubungan dengan kepribadian antisosial
1) Hubungan interpersonal yang dangkal
2) Rendahnya motivasi untuk berubah
3) Berusaha untuk tampil menarik
e. Tingkah laku yang berhubungan dengan menarik diri
1) Kurang spontan
2) Apatis, ekspresi wajah kurang berseri
3) Tdak merawat diri & tidak memperhatikan dirinya
4) Tidak mau komunikasi verbal
5) Mengisolasi diri
6) Kurang sadar dengan lingkungan sekitar
7) Kebutuhan fisiologis terganggu
8) Aktivitas menurun
9) Kurang energi, harga diri rendah, postur tubuh berubah
10)Perhatikan kebutuhan ADL klien
11)Libatkan dalam kegiatan ruangan
12)Ciptakan lingkungan terapeutik
13)Terapi somatic
14)Libatkan keluarga/ system pendukung untuk membantu mengatasi masalah klien
D. Pelaksanaan
Pelaksanaan sesuai dengan rencana keperawatan yang dilakukan dilapangan
E. Evaluasi
Klien mengadakan hubungan interpersonal yang efektif dapat bekerja sama dengan perawat
dan keluarga, klien dapat menggunakan sumber koping yang adekuat.

DAFTAR PUSTAKA

Stuart, 6.W. (2007). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta: EGC
Yosep.I. (2009). Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama
Aziz, R, dkk. (2003). Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa. Semarang: RSUD Dr. Amino
Gonghutomo.
http//: www.lentera biru. Strategi Pelaksanaan SP Isolasi Sosial di peroleh tanggal 1 februari
2010.

Data pengkajian
keperawatan kesehatan jiwa

1. identitas klien
Nama klien : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 42 Tahun
NO RM :-
Tanggal MRS : -
Tanggal pengkajian : 26-07-2012
Alamat : Dusun Mojan Desa Klungkung Kecamatan Sukorambi Jember
Ruang Rawat : -
2. ALASAN MASUK
Tidak pernah masuk Rumah Sakit Jiwa.
3. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? Ya Tidak
Pengobatan sebelumnya Berhasil Kurang Berhasil
Tidak Berhasil
2. Trauma
Keluarga klien dan klien mengatakan tidak pernah mengalami tindakan aniaya fisik,
seksual,penolakan, tindakan kriminal dan kekerasan dalam keluarganya,
3. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa :
Keluarga klien dan pasien mengatakan tidak ada keluarganya yang mengalami gangguan jiwa
4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan :
Keluarga klien dan klien mengatakan tidak pernah mempunyai tunangan dan klien tidak
pernah menikah

4. pemeriksaan FISIK
Tanda vital: TD: 140/100 mmHg N: 88 S: - P: 20 x/menit
Antropometri : TB: 158 Cm, BB: Turun Naik Keluhan
fisik : klien mengatakan kakinya gatal-gatal sejak dua tahun yang lalu, pernah berobat tetapi
tidak sembuh

5. PSIKOSOSIAL

1. Genogram :

Keterangan :
: Laki-Laki meninggal
: Laki-Laki
: Perempuan Meninggal
: Perempuan
: Klien
klien mengatakan bahwa beliau merupakan anak ke 3 dari 4 bersaudara, klien berumur 42
tahun tetapi klien tidak pernah bertunangan dan tidak pernah menikah, klien tinggal bersama
ibu dan kakak perempuannya.
2. Konsep diri :
1. Citra tubuh : klien mengatakan merasa malu dengan keadaan kakinya
2. Identitas diri : klien mengatakan bernama Tn. S dan klien dapat mengenal dirinya sendiri.
3. Peran : klien mengatakan tidak berkerja, klien hanya bekerja mencari rumput buat makanan
sapi
4. Ideal diri : klien mengatakan ingin cepat sembuh dan cepat beaktifitas normal seperti
dulu.
5. Harga diri : klien mengatakan cemas dengan keadaannya saat ini karena mengalami sakit
yang lama dan tidak sembuh-sembuh.
Masalah keperawatan :
Ansietas.

1. Hubungan Sosial:
a. Orang yang berarti :
Menurut klien, orang yang paling berarti dalam hidupnya saat ini adalah ibunya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
klien tidak pernah terlibat dalam kegiatan kelompok atau sosial di rumah maupun di
masyarakat.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien mengatakan sulit berbincang bincang dengan teman lainnya, terkait kondisi klien
yang kesulitan untuk berjalan sehingga klien lebih senang menarik diri.
Masalah Keperawatan :
Isolasi sosial
4. Spiritual:
a. Nilai dan Keyakinan : klien mengatakan beragama Islam
b. Kegiatan ibadah : klien tidak pernah melakukan sholat 5 waktu, klien tidak merasa berdosa
Masalah keperawatan :
Distress spiritual
6. STATUS MENTAL
1. Penampilan : Penampilan klien secara keseluruhan tidak rapi, rambut klien kusam, klien
jarang mandi, kulit klien terdapat tinea tinea disekitar leher dan wajah, kuku klien panjang
dan kotor serta tubuh klien berbau khas, gigi klien kotor dan ada sisa sisa makanan, kaki
klien kotor, tebal, kemerahan.
Masalah Keperawatan: -
Defisit perawatan diri
2. Pembicaraan : berkomunikasi dengan perawat kurang fokus dan tremor dan gagap
Masalah Keperawatan: kerusakan komunikasi
3. Aktivitas Motorik : klien tidak bekerja, klien hanya mencari rumput buat makanan sapi.
Masalah Keperawatan:
-
4. Afek /emosi : Afek klien labil, tergantung suasana hati klien
Masalah Keperawatan:
Interaksi Selama Wawancara : Klien saat menjawab pertanyaan pengkaji dengan singkat,
dan agak sedikit bingung, klien sesekali terlihat tidak fokus terhadap pembicaraan dan bicara
ngelantur, jika ditanya klien kontak mata dengan mahasiswa kurang, lebih sering menunduk.
Masalah Keperawatan: -
5. Persepsi: klien mengatakan cemas dengan keadaannya saat ini.
Masalah Keperawatan:
Ansietas
6. Proses Pikir :
Bentuk : realistik.
Arus :
Masalah Keperawatan: -
Isi Pikir : Klien merasa terisolasi, terkucilkan dari lingkungan dan masyarakat akibat penyakit
yang diderita
Masalah Keperawatan: -
7. Tingkat Kesadaran :Orientasi kurang baik terhadap waktu, tempat dan orang.
Masalah keperawatan : -
8. Memori : Klien lupa tanggal lahirnya.
Masalah Keperawatan:
Gangguan proses pikir
9. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung : mudah beralih, berhitung..
Masalah Kepercayaan: Gangguan proses pikir
10. Kemampuan Penilaian : Klien masih dapat membedakan antara yang bersih dan kotor.
Masalah Keperawatan: -
11. Daya Tilik Diri : Klien mengatakan dirinya sakit karena cobaan dari tuhan
Masalah Keperawatan: -

7. MEKANISME KOPING
Adatif Maladatif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebihan
Teknik Relokasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruksi Menghindar
Olah raga Mencederai diri
Lainnya: Giat dalam kegiatan Lainnya , kadang menyendiri
Dan diam.
Masalah keperawatan : -

8. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


- Masalah dengan dukungan kelompok: Klien mengatakan keluarga mendukung proses
pengobatan.
- Masalah berhubungan dengan lingkungan : Klien mengatakan tidak pernah mengikuti
kegiatan sosial dan lingkungan.
- Masalah dengan pendidikan : Klien mengatakan, tidak pernah sekolah
- Masalah dengan pekerjaan : klien tidak bekerja hanya mencari rumput untuk makanan sapi
- Masalah dengan perumahan : tidak ada, klien mengatakan tinggal serumah dengan ibu dan
kakak perempuannya.
- Masalah dengan ekonomi : klien termasuk golongan ekonomi lemah.
- Masalah dengan pelayanan kesehatan : Jika klien sakit pernah berobat ke pak mantri tetapi
tidak sembuh dan tidak pernah diobati lagi.
- Kurang pengetahuan tentang : Penyakit jiwa, faktor presipitasi, koping, sistem pendukung,
penyakit fisik, obat-obatan
9. ASPEK PENGETAHUAN
klien mengatakan tahu bahwa klien mempunyai penyakit gangguan jiwa.
10. ASPEK MEDIS
Diagnosa Medis :-
Terapi medis : -

11. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Ansietas
2. Isolasi sosial
3. Distress spiritual
4. Defisit perawatan diri
5. Gangguan proses pikir

ANALISA DATA
PENGELOMPOKAN DATA MASALAH
DS: klien mengatakan tidak begitu suka bergaul dengan teman Isolasi sosial
yang lain yang bisa berjalan dengan tegak, klien merasa tidak
sama dengan teman lainnya, sehingga klien lebih suka
menyendiri dan jarang berkomunikasi dengan temannya
DO: klien tampak terlihat lesu dan wajahnya murung seperti ada
yang dipikirkan
- Klien selalu berapa ditempat ruang tamu dan tidak pernah
mengobrol dengan tetangga lain, terkait dengan kondisinya yang
tidak bisa berjalan dengan leluasa
- Klien tidak mau memulai pembicaraan jika tidak dimulai
ditanya oleh perawat
- Klien sering terlihat murung dan menyendiri

DS: - Defisit perawatan diri


DO: Penampilan klien secara keseluruhan tidak rapi, rambut
klien kusam, klien jarang mandi, kulit klien terdapat tinea tinea
disekitar leher dan wajah, kuku klien panjang dan kotor serta
tubuh klien berbau khas, gigi klien kotor dan ada sisa sisa
makanan, kaki klien kotor, tebal, kemerahan

DS: klien mengatakan kakinya gatal-gatal sejak dua tahun yang Kerusakan mobilitas fisik
lalu, kakinya klien tebal dan bengkak, pernah berobat tetapi
tidak sembuh
DO: kaki bengkak, kemerahan, kotor. ADL dibantu sebagian

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Isolasi sosial
2. Defisit perawatan diri
3. Kerusakan mobilitas fisik

RENCANA KEPERAWATAN
Nama Klien : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki Laki
DIAGNOSA TUJUAN DAN TINDAKAN KEPERAWATAN PARAF
KEPERAWATAN
Isolasi sosial: 1. Tujuan umum: klien dapat berhubungan dengan orang lain
menarik diri secara optimal
2. Tujuan khusus:
a. TUK I
Klien dapat membina hubungan saling percaya
1) Kriteria evaluasi
- Klien dapat menunjukkan wajah bersahabat
- Menunjukkan rasa senag
- Ada kontak mata
- Mau berjabat tangan
- Mau menyebutkan nama
- Mau menjawab salam
- Mau mengutarakanmasalah yang dihadapinya
2) Intervensi
a) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
b) Perkenalkan diri dengan sopan
c) Tanyakan nama lengkap klien dan panggilan yang disukai
klien
d) Jelaskan tujuan pertemuan
e) Jujur dan menepati janji
f) Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
g) Beri perhatian kepada klien dan perhatika kebutuhan dasar
klien

b. TUK II
Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri
1) Kriteria evaluasi
- Klien dapat menunjukkan ekspresi wajah bersahabat
- Ada kontak mata
- Mau duduk berhadapan
- Mengungkapkan perasaannya
2) Intervensi
- Kaji pengalaman klien tentang prilaku menarik diri dan
tanda tandanya
- Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaan
penyebab menarik diri/ tidak mau bergaul
- Diskusikan bersama klien tentang prilaku menarik diri,
tanda tanda serta penyebab yang muncul
- Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
perasaannya

c. TUK III
Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan
orang lain dan kerugian bila tidak berhubungan dengan
orang lain
1) kriteria evaluasi:
klien dapat menjawab sesuai dengan pertanyaan yang
diberikan
2) intervensi:
a) kaji pengetahuan klien tentang keuntungan dan kerugian
jika tidak berhubungan dengan orang lain
b) beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaan
tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain dan
kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain
c) diskusikan bersama dengan klien tentang manfaat
berhubungan dengan orang lain dan kerugian akibat tidak
berhubungan dengan orang lain

d. TUK IV
Klien dapat melaksanakan hubungan dengan orang lain
1) Kriteria evaluasi:
Klien memiliki banyak teman dan bisa bercakap cakap
dengan orang lain, klien dapat mengungkapkan perasaannya
Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan bersama
klien dalam mengisi waktu luang
2) Intervensi:
- Dorong dan bantu klien untuk berhubungan dengan orang
lain
- Kaji kemampuan membina hubungan dengan orang lain
- Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan
- Beri reinforcement terhadap keberhasilan yang telah dicapai

e. TUK V
Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah
berhubungan dengan orang lain
1) Kriteria evaluasi:
- Klien mau berkenalan dengan orang lain
- Klien mampu menerapkan cara berkenalan dengan orang
lain
- Klien merasa senang dengan perkenalannya dengan orang
lain
- Klien lebih percaya diri dalam bergaul dengan orang lain

2) Intervensi:
a) Dorong klien mengungkapkan tentang perasaannya setelah
berkenalan dengan orang lain
b) Ajak klien berkenalan dengan orang lain
c) Beri reinforcement positif atas kemampuan klien
mengungkapkan perasaannya setelah berkenalan dengan
klien

f. TUK VI
Klien mampu menyebutkan obat dan cara menggunakan
obat secara benar dan tepat
1) Kriteria evaluasi:
a) Klien dapat menyebutkan nama, warna, jumlah dan cara
meminum obat
b) Klien meminum obat secara teratur
2) Intervensi:
a) Anjurkan klien untuk minum obat secara teratur
b) Diskusikan cara menggunakan obat dan cara menyebutkan
obat secara benar dan tepat

CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN

Nama : Tn. S
TGL DIAGNOSA TINDAKAN EVALUASI
KEPERAWATAN
27- Diagnosa I: Pertemuan I
07- Isolasi sosial 1. BHSP S: klien hanya diam saja,
2012 Memperkenalkan diri dengan beberapa menit klien
sopan, menyapa klien dengan mengatakan namanya Bapak
ramah, menanyakan nama S, usia 42 tahun, asalnya
lengkap klien, menjelaskan dari Mojan.
tujuan pertemuan, jujur dan
menepati janji, menunjukkan O: klien belum mau berjabat
sikap empati dan menerima klien tangan, ekspresi wajah
apa adanya. sedih, afek datar, klien
banyak diam dan jawaban
singkat atas pertanyaan
mahasiswa, klien sering
menunduk jika diajak bicara.

A: klien kurang mampu


membina hubungan saling
percaya dengan mahasiswa

P: bantu klien untuk


membina hubungan saling
percaya, menganjurkan klien
untuk menyapa saat bertemu
mahasiswa.

S: klien menyebutkan
namanya Bapak S, klien
tersenyum melihat
Pertemuan II mahasiswa
1. BHSP
28- Diagnosa I: Memperkenalkan diri dengan O: ekspresi wajah kelelahan
07- Isolasi sosial sopan, menyapa klien dengan dan mengantuk, klien
2012 ramah, menanyakan nama menyebutkan nama, kontak
lengkap klien, menjelaskan mata sedikit, memandang
tujuan pertemuan, jujur dan mahasiswa kemudian
menepati janji, menunjukkan menunduk.
sikap empati dan menerima klien
apa adanya. A: klien sudah mampu
membina hubungan saling
percaya dengan mahasiswa

P: bantu klien untuk


menyapa saat bertemu
mahasiswa.

S: klien mengatakan
namanya Bapak S, klien
mengatakan alamat
Pertemuan III rumahnya di Mojan, klien
1. BHSP sering bertanya soal
Memperkenalkan diri dengan penyakit gatal-gatalnya.
sopan, menyapa klien dengan
29- Diagnosa I: ramah, menanyakan nama O: ekspresi wajah mulai
07- Issolasi sosial lengkap klien, menjelaskan bersahabat, kontak mata
2012 tujuan pertemuan, jujur dan positif, klien mulai percaya
menepati janji, menunjukkan dengan mahasiswa, klien
sikap empati dan menerima klien mulai hafal dengan nama
apa adanya. mahasiswa, klien mulai bisa
bercerita dengan mahasiswa,
klien bisa menyebutkan
nama dan alamat klien

A: klien mulai mampu


membina hubungan saling
percaya dengan mahasiswa

P: bantu klien untuk


membina hubungan saling
percaya, menganjurkan klien
untuk menyapa saat bertemu
mahasiswa.

S: klien mengatakan
dirumah tinggal dengan
kakak perempuan dan
ibunya, klien mengatakan
paling dekat dengan ibunya,
klien mengatakan ibunya
2. Mengkaji dan mengindentifikasi sangat baik, klien
klien tentang menarik diri dan mengatakan sering berselisih
tanda tandanya, dirumah tinggal pendapat dengan ibunya
dengan siapa, siapa orang paling dulu, klien mengatakan
dekat dengan anda, apa yang tentang prilaku menarik diri
membuat anda dekat dengannya,
dengan siapa anda tidak dekat, O: ekspresi wajah
apa yang harus dilakukan agar bersahabat, kontak mata
dekat, memberi kesempatan positif, klien mulai terbuka
mengungkapkan perasaan dan bercerita dengan
penyebab menarik diri, memberi perawat, klien mulai
pujian kemampuan klien, mempercayai mahasiswa,
mendiskusikan bersama sama klien ingat nama perawat,
tentang penyebab yang muncul. klien belum bisa
menyebutkan tanda tanda
menarik diri dan
penyebabnya.

A: klien sudah mampu


membina hubungan saling
percaya dengan mahasiswa

P: bantu klien menyebutkan


keuntungan berhubungan
dengan orang lain dan dapat
menyebutkan kerugian bila
tidak berhubungan dengan
orang lain.

S: klien belum dapat


mengatakan beberapa
keuntungan dan kerugian
berhubungan dengan orang
lain, klien mengatakan malu
dengan kondisinya

O:ekspresi wajah
Pertemuan IV: bersahabat, tetapi terkadang
1. Menyebutkan keuntungan menyeringai, kontak mata
berhubungan dengan orang lain positif kadang menunduk,
dan dapat menyebutkan kerugian klien mampu menyebutkan
bila tidak berhubungan dengan beberapa keuntungan dan
orang lain kerugian tidak memiliki
2. Mengkaji klien tentang teman, klien tampak
keuntungan dan kerugian tersenyum jika diberi pujian,
berhubungan dengan orang lain, klien tampak lesu, klien bisa
member kesempatan klien untuk menyebutkan nama
mengungkapkan perasaan, mahasiswa
mendiskusikan bersama dengan
klien tentang manfaat
30- Diagnosa I: berhubungan dengan orang lain, A: klien mulai mampu
07- Isolasi sosial member pujian positif terhadap menyebutkan keuntungan
2012 kemampuan klien. dan kerugian jika tidak
berhubungan dengan orang
lain

P: mengulang kembali
manfaat dan kerugian jika
tidak berhubungan dengan
orang lain, bantu klien
berinteraksi dengan tetangga
klien

S: klien tidak dapat


mereview kembali
keuntungan berhubungan
dengan orang lain, klien
mengatakan sudah kenal
dengan tetangganya

O: ekspresi wajah
Pertemuan V: bersahabat, kontak mata
1. Klien dapat mereview positif, sering menguap,
keuntungan berhubungan dengan klien tersenyum jika diberi
orang lain dan dapat pujian.
menyebutkan kerugian bila tidak
berhubungan dengan orang lain A: klien mulai mampu
2. Mengajarkan klien berkenalan berhubungan dengan teman
sebelah rumahnya
P: bantu klien berinteraksi
dengan tetangganya

31- Diagnosa I:
07- Isolasi sosial
2012

Você também pode gostar