Você está na página 1de 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Insiden letak sungsang pada janin aterm kira kira 3 %. Insidennya
jauh lebih tinggi pada permulaan masa kehamilan, kira kira 40 % pada
kehamilan sebelum 28 minggu dan 17 % antara 28 sampai 31 minggu. Janin
letak bokong berada pada resiko morbiditas dan mortabilits perinatal yang
lebih tinggi tidak hanya akibat trauma partus tetapi juga karena presentasi
yang demikian disertai oleh keadaan keadaan atau komplikasi. Komplikasi
semisal kelahiran prematur, BBLR yang tidak sesuai dengan usia kehamilan,
tali pusat menumbung, malformasi kongenital, plasenta previa, dan solutio
placenta
Banyak persalinan melalui vagina terjadi apabila ibu datang saat
persalinan sudah lanjut dan serviks terbuka hampir lengkap. Dalam hal masih
cukup waktu untuk mengambil keputusan, kebanyakan pakar percaya bahwa
janin letak sungsang yang dipilih secara hati hati dapat lahir melalui vagina
secara aman, dan petugas yang berdinas diberi kesempatan untuk
mendapatkan ketrampilan dalam persalinan letak sungsang melalui vagina.
Bahaya persalinan sungsang haruslah di kenal. Dan dalam pengalaman bedah
sesar merupakan cara persalinan untuk minimal dari semua presentasi
bokong

1.2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Penulis dapat menerapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah
dalam memberikan asuhan kebidanan secara nyata serta mendapatkan
pengetahuan dalam memecahkan masalah khususnya pada persalinan
letak sungsang.
b. Tujuan Khusus
Penulis mampu melakukan :
Pengkajian data pada pasien
Merumuskan diagnosa kebidanan dan menentukan prioritas
masalah pada pasien
Antisipasi diagnosa dan masalah potensial
Identifikasi kebutuhan akan tindakan segera atau kolaborasi
Perencanaan asuhan yang menyeluruh pada pasien
Pelaksaaan / Implementasi asuhan kebidanan pada pasien
Evaluasi asuhan kebidanan pada pasien
c. Metode penulisan
Praktek Langsung
Melakukan Asuhan Kebidanan pada ibu dengan ANC patologis dan
melakukan pendekatan keluarga
Bimbingan dan konsultasi
Dalam asuhan kebidanan ini penulis juga melakukan konsultasi
dengan pembimbing praktek dan pembibing pendidikan
Sudi kepustakaan
Untuk melengkapi pembahasan yaitu dengan membaca literatur-
literatur yang berkaitan dengan ANC pada kehamilan letak sungsang.
d. Batasan masalah
Mengingat waktu dan kemampuan penulis yang terbatas, maka penulis
membatasi penulisan asuhan kebidanan ini pada kasus ANC patologis
letak sungsang di RSAB KIRANA.
e. Sistematika penulisan
Bab 1 Pendahuluan
Bab 2 Tinjauan pustaka
Bab 3 Tinjauan kasus
Bab 4 Penutup
Daftar pustaka
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. PENGERTIAN
Letak sungsang adalah Janin yang letaknya memanjang (membujur)
dalam rahim kepala berada difundus dan bokong
di bawah (Sinopisis Obstetri, 350)
Letak sungsang adalah Bayi letaknya sesuai dengan sumbu badan ibu,
kepala berada pada fundus uteri sedangkan
bokong merupakan bagian terbawah (didaerah
pintu atas panggul/simfisis)(Buku Acuan
Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, 520)
Letak sungsang adalah Letak memanjang dengan bokong sebagai
bagian yang terendah (Presentasi Bokong)(
Obstetri Patologi, 169)

2.2. KLASIFIKASI
A. Letak Bokong (Frank Breeach)
Letak bokong dengan kedua tungkai terangkat ke atas
B. Letak sungsang sempurna (Complete Breeach)
Letak bokong dimana kedua kaki ada disamping bokong (letak bokong
kaki sempurna / lipat kejang)
C. Letak sungsang tidak sempurna (Incomplete Breeach)
Adalah letak sungsang dimana selain bokong bagian yang terendah juga
kaki atau lutut, terdiri dari :
Kedua kaki = letak kaki sempurna
Satu kaki = letak kaki tidak sempurna
Kedua lutut = letak lutut sempurna
Satu lutut = letak lutut tidak sempurna
Posisi bokong ditentukan oleh sakrum, ada 4 posisi :
1. Left sakrum anterior (sakrum kiri depan)
2. Right sakrum anterior (sakrum kanan depan)
3. Left sakrum posterior (sakrum kiri belakang)
4. Right sakrum posterior (sakrum kanan belakang)
(Sinopsis Obstetri, 350)

2.3. PATOFISIOLOGI
Faktor faktor penyebab terjadinya letak sungsang antara lain :
1. Gangguan akomodasi, misalnya pada kelainan bentuk rahim, tumor
rahim, kehamilan ganda, plesenta pada kornu, ekstensi tungkai janin
2. Gerakan janin yang bebas, misalnya pada hidramnion, janin
kecil/prematur, grande multi gravida
3. Gangguan fiksasi kepala pada pintu atas panggul, misalnya pada
plasenta previa, tumor panggul, kesempitan panggul, anensefalus atau
hidrofalus
(Pedoman Diagnosis Dan Terapi Lab / UPF Ilmu Kebidanan Dan Penyakit
Kandungan, 59)

2.4. MEKANISME PERSALINAN


Mekanisme persalinan hampir sama dengan letak kepala hanya saja
disini yang memasuki PAP adalah bokong. Persalinan berlangsung agak
lama, karena bokong dibandingkan dengan kepala lebih lembek, jadi kurang
kuat menekan, sehingga pembukaan agak lama. Bokong masuk PAP dengan
garis pangkal paha melintang atau miring. Dengan turunnya bokong, terjadi
putar sehingga didasar panggul garis panggkal paha letaknya menjadi muka
belakang, dengan trochanter depan sebagai hipomoglobin (dibawah simfisis),
terjadi latero fleksi tubuh janin (panggung). Sehingga trochanter belakang
melewati perinium, setelah bokong lahir diikuti kedua kaki, kemudian terjadi
sedikit rotasi untuk memungkinkan bahu masuk PAP dalam posisi melintang
atau miring. Lalu bahu depan dibawah simpisis dan bahu belakang lahir,
kemudian kepala dilahirkan.
(Sinopsis Obstetri, 353)
2.5. CARA PERSALINAN
A. Versi luar
Merubah bagian pada fundus yang semula kepala menjadi bokong

B. Pervaginam
Berdasarkan tenaga yang dipakai dalam melahirkan janin pervaginam,
persalinan pervaginam di bagi menjadi 3 yaitu :
1. Persalinan spontan (Spontaneous Breeach)
Janin dilahirkan dengan kekuatan dan tenaga ibu sendiri. Cara ini
lazim disebut cara bracht
2. Manual aid (Portial Breeach Extraction, Assisted Breeach
Delivery)
Janin dilahirkan dengan sebagian dengan tenaga dan kekuatan ibu dan
sebagian lagi dengan tenaga penolong
3. Ekstraksi sungsang (Total Breeach)
Janin dilahirkan selurhnya dengan memakai tenaga penolong

2.6. PROGNOSA
A. Bayi ibu :
Persalinan lama
Robekan cerviks
Akibat tindakan pertolongan
B. Bagi anak :
Fraktur
Asphyxia
Perdarahan intrakranial
Tali pusat
BAB III
TINJAUAN KASUS

Tanggal : 05 Juni 2008


Jam : 03.30 WIB
I. PENGKAJIAN DATA
A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Nama Istri : Ny N Nama Suami : Tn. E
Umur : 31 tahun Umur : 32 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Ngelom Alamat : Ngelom

2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan perutnya terasa kenceng-kenceng dan pergerakan anak
di daerah bawah perut. Keluar lendir campur darah, tidak berbau.

3. Riwayat Menstruasi
Haid pertama umur : + 14 tahun
Siklus : + 28 hari
Lamanya : + 7 hari teratur
Banyaknya : + 2 kotek/hari
Keluhan : Tidak ada
HPHT : 03 9 2007
TP : 10 6 2008
Sifat darah : encer
Warna : Merah
Bau : Amis
Dismenorrrhoe : Kadang kadang
Fluor albus : tidak

4. Riwayat perkawinan
Perkawinan ke : 1
Status perkawinan : sah
Usia kawin : 25 tahun Dengan suami umur : 26 Th
Lama kawin : 6 tahun Anak :1

5. Riwayat kehamilan persalinan dan nifas yang lalu


Kehamilan Persalinan Anak Nifas KB
Ke Usia Tempat Jenis Penolong Penyulit PB/BB Sex Hidup ASI Penyulit
1 9 bulan BPS Spt B Bidan - 50/2900 gr 5 th 2 th - Suntik
2 HAMIL INI

6. Riwayat kehamilan sekarang


Ibu mengatakan hamil ke 2 dengan umur kehamilan 9 bulan, gerakan
janin dirasakan mulai umur kehamilan 4 bulan. Mendapat imunisasi
TT sebanyak 2x.
Keluhan keluhan yang dirasakan saat hamil
Trimester I : mual, pusing, dan sering kencing
Trimester II : mual, dan pusing berkurang
Trimester III : sering kencing, pinggang sakit
Penyuluhan yang pernah didapat selama hamil
Pemenuhan nutrisi selama hamil
Perawatan payudara dan personal hygiene

7. Riwayat kesehatan yang lalu


Ibu tidak pernah menderita penyakit menular dan menurun seperti :
asma, DM, Hipertensi, jantung, Hepatitis , dan lain lain dan ibu tidak
pernah operasi.

8. Riwayat kesehatan keluarga


Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular dan
menurun seperti : DM, jantung, asma, hipertensi dan tidak ada riwayat
keturunan kembar.

9. Pola kebiasaan sehari hari


a. Pola nutrisi
Sebelum hamil : Makan 3x/hari porsi sedang, dengan menu :
nasi , lauk, sayur. Minum 6 8 gelas/hari air
putih
Selama hamil : Makan 3x/hari porsi sedang dengan menu :
nasi, lauk, sayur dan buah. Minum 7 9
gelas/hari air putih
b. Pola eliminasi
Sebelum hamil : BAK 4 - 5 x/hari, BAB 1 x/hari
Selama hamil : BAK 6 - 8 x/hari, BAB 1 x/hari
c. Pola aktivitas
Sebelum hamil : ibu mengerjakan semua tugas rumah seperti
memasak, mencuci, menyapu, dan lain - lain
Selama hamil : ibu hanya melakukan pekerjaan ringan seperti
memasak dan menyapu
d. Pola istirahat
Sebelum hamil : Ibu tidur + 7 jam/hari dan tidak pernah tidur
siang
Selama hamil : Ibu tidur + 2 jam/hari dan malam + 7 jam/hari
e. Pola personal Hygiene
Sebelum dan selam hamil mandi 2x/hari, gosok gigi 3 x/hari,
keramas 2 x/minggu dan ganti baju setiap habis mandi
f. Pola Sexualitas
Sebelum hamil : 3x dalam seminggu
Selama hamil : 1x dalam seminggu

10. Riwayat Psikososial


Ibu merasa senang dengan kehamilannya. Hubungan ibu dengan suami
dan keluarganya baik, mereka semua mendukung kehamilan saat ini.

11. Data sosial budaya


Selama hamil tidak ada pantangan dalam jenis makanan/minuman, ibu
tidak pernah minum jamu dan tidak pernah merokok. Mengadakan
selamatan 7 bulanan

B. DATA OBYEKTIF
Kesadaran : Composmentis
Keadaan Umum : Baik
Tanda tanda vital :
o TD : 138/85 mmHg
o S : 36,5O C
o N : 88 x/mnt
o RR : 20 X/mnt
Tinggi badan : 156 cm
Berat badan : 48 Kg
Berat badan hamil : 56 Kg
Lila : 26 cm
Pemeriksaan Fisik :
a. Inspeksi
Kepala : Kulit kepala bersih, tidak berketombe, tidak ada
luka dan benjolan, rambut tidak rontok
Muka : Tidak oedem, tidak pucat, sklera tidak ikterus,
tidak ada oedem palpebra
Hidung : Simetris, bersih, tidak ada cerumen
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, telenjar
tyroid maupun vena jugularis
Dada : Simetris, pernafasan normal
Payudara : Bersih, putting susu menonjol, hyperpigmentasi
areola mammae
Perut : Membesar sesuai dengan umur kehamilan,
membujur, terdapat linea nigra dan striae lividae,
tidak ada bekas operasi
Genetalia : Vulva bersih, tidak ada varices, tidak oedem, tidak
ada bartholinitis, tidak nyeri, tidak ada condiloma,
tidak ada luka perineum
Anus : Bersih, tidak ada haemoroid
Ekstremitas : Simetris, tidak ada varices, tidak ada oedem

b. Palpasi
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena
jugularis
Payudara : Tidak ada benjolan abnormal, colostrum belum
keluar
Perut :
Leopold I : TFU = 32 cm, bagian
anak yang terdapat dalam fundus uteri sifatnya
keras, bundar dan melintang
Leopold II : Disebelah kiri perut
ibu teraba rintangan yang panjang seperti papan,
dis sebelah kanan teraba bagian kecil anak.
Leopold III : Bagian terendah anak
bersifat lunak, kurang bundar dan kurang
melenting
Leopold IV : Bagian terendah anak
belum masuk PAP

c. Auskultasi
DJJ + (11-11-11), Frekuensi 126 x/mnt disebelah kiri ibu di atas
pusat
d. Perkusi
Reflek Patella +/+
Pemeriksaan panggul luar :
Distantia Spinarum : 26 cm
(n : 24 26 cm)
Distania cristarum : 28 cm (n : 28
30 cm)
Lingkar panggul : 86 cm (n : 86
90 cm)
Conjugata externa : 20 cm (n : 18
20 cm)
Distania tuberum : 10,5 cm
(n : 10 11,5 cm)

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA, MASALAH DAN KEBUTUHAN


DS : - Ibu mengatkan hamil ke 2 dengan umur kehamilan 9 bulan dan
pergerakan anak dirasakan pertama kali pada UK 4 bulan
- Ibu mengatakan perutnya terasa kenceng-kenceng dan pergerakan
anak di bagian bawah perut. Keluar lendir campur darah, tidak
berbau.
DO : TTV
o TD : 138/85 mmHg N
o S : 36,5O C
o N: 88 x/mnt
o RR : 20 X/mnt
Palpasi :
Leopold I : Di bagian fundus uteri teraba
bagian anak sifatnya keras, bundar dan melintang
Leopold II : Disebelah kiri perut ibu
teraba rintangan yang panjang seperti papan, dis sebelah
kanan teraba bagian kecil anak.
Leopold III : Bagian terendah anak bersifat
lunak, kurang bundar dan kurang melenting
Leopold IV : Bagian terendah anak belum
masuk PAP
Auskultasi
DJJ + 11,11,11, Frekuensi 126 x/mnt disebelah kiri ibu di atas pusat

Dx : G II P10001 umur kehamilan 39-40 minggu, tunggal, hidup, Let


su, Puka, Intrauteri kesan panggul normal
Masalah : Ibu merasa cemas karena pergerakan anak di bagian bawah
perut
Kebutuhan :
Memberikan KIE tentang gizi ibu hamil
Memberikan KIE tentang personal Hygiene
Memberikan KIE tentang perawatan payudara

III. IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL


Kolaborasi dengan dokter SpOG

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA / KOLABORASI


Observasi CHPB ( Cortonen, his, penurunan, bandi )

V. PERENCANAAN / INTERVENSI
Diagnosa : G II P10001 umur kehamilan 39-40 minggu, tunggal, hidup, Let
su, Puka, Intrauteri kesan panggul normal
Tujuan : Dengan dilakukannya asuhan kebidanan ini diharapkan posisi
janin terletak pada posisi normal dan pada saat persalinan
berjalan baik dan tidak ada komplikasi
Kriteria :
TTV dalam batas normal
KU Ibu dan janin baik

Intervensi :
1. Lakukan pendekatan terapeutik
R = Pasien kooperatif dengan petugas tenaga kesehatan
2. Observasi TTV
R = Mengantisipasi kegawat darutan
3. Lakukan pemeriksaan kehamilan
R = Mengetahui kondisi kehamilan ibu
4. Jelaskan hasil pemeriksaan
R = Ibu mengerti tentang kondisi kehamilannya, sehingga rasa cemas
ibu berkurang
5. Berikan KIE tentang gizi ibu hamil
R = Memenuhi kebutuhan gizi selama hamil
6. Berikan KIE tentang personal Hygine
R = Menjaga kebersihan hygiene ibu
7. Berikan KIE tentang perawatan payudara
R = Melancarkan produksi ASI

VI. IMPLEMENTASI / PELAKSANAAN


Tanggal : 05 Juni 2008
Jam : 08.00 Wib
03.30 : Melakukan pendekatan terapeutik
Memberi salam / menyambut pasien dengan ramah
Mendengarkan apa yang dikatakan ibu
03.40 Melakukan observasi TTV
Tekanan darah / tensi, suhu, nadi
03.50 : Melakukan pemeriksaan kehamilan
inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi ( jelaskan secara lisan )
04.00 : Menjelaskan hasil pemeriksaan
04.10 : Memberikan KIE tentang gizi ibu hamil
04.15 : Memberikan KIE tentang personal Hygiene
04.20 : Memberikan KIE tentang perawatan payudara

VII. EVALUASI
Tanggal : 05 Juni 2008
Pukul : 05.00 Wib
S : Ibu mengatakan mengerti penjelasan yang diberikan oleh petugas
kesehatan
O : TTV
o TD : 138/8, mmHg
o S : 36.5O C
o N: 88 x/mnt
o RR : 20 X/mnt
Palpasi :
Leopold I : TFU = 32 cm, bagian
anak yang terdapat dalam fundus uteri sifatnya
keras, bundar dan melintang
Leopold II : Disebelah kiri perut
ibu teraba rintangan yang panjang seperti papan,
sebelah kanan teraba bagian kecil anak.
Leopold III : Bagian terendah anak
bersifat lunak, kurang bundar dan kurang
melenting
Leopold IV : Bagian terendah anak
belum masuk PAP
A : G II P10001 umur kehamilan 39-40 minggu, tunggal, hidup, Let su,
Puka, Intrauteri kesan panggul normal
P : - Observasi TTV
- Memberikan KIE tentang pemenuhan Nutrisi
- Memberikan KIE tentang personal Hygiene
- Memberikan KIE tentang perawatan payudara
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Kontroversi yang ramai disekitar penatalaksanaan pada presentasi
bokong (sungsang). Para ahli kebidanan yang berpengalaman mempunyai
pendapat yang bervariasi mengenai keselamatan dari kelahiran melalui
vagina pada janin dengan letak sungsang, sebagian alasan dari ketidakpastian
ini disebabkan karena adanya hubungan antara presentasi bokong dengan
kelainan janin serta prematuritas, diduga kehamilan sungsang akan
mempunyai akibat yang buruk jika tidak memperhatikan cara dalam
melahirkannya. Namun, janin normal yang aterm (cukup bulan) atau hampir
aterm dapat dilahirkan dengan aman oleh seorang dokter yang
berpengalaman dalam keadaan yang memadai

4.2 SARAN
Setiap ibu hamil dianjurkan untuk memeriksakan kehamilannya ke
petugas kesehatan min 4 x pada trimester 1 dilakukan 1 x, trimester II di
lakukan 1 x, trimester III dilakukan 2x
Jika ibu hamil merasakan keluhan keluhan maka dianjurkan
untuk mendatangi petugas kesehatan terdekat.
DAFTAR PUSTAKA

Mochtar, Rustam. Sinopsis Obstetri Jilid 1, Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran


EGC. 1998

Prawirodhardjo, Sarwono. Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta. YBPSP. 2000

Prawirodhardjo, Sarwono. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.


Jakarta. YBPSP. 2002

Obstetri Patologi. Bandung. Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas


Kedokteran Universitas Padjadjaran. 1984

Stencherver, Morton A, Tanya Sorensen. Penatalaksanaan Dalam Persalinan.


Jakarta. Hipokrates. 1995

Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo. Pedoman Diagnosis dan Terapi Lab/UPF
Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan. Surabaya. FK. UNAIR
Surabaya. 1994

Rayburn, William F, J. Christopher Carey. Obstetri dan Ginekologi. Jakarta.


Widya Medika. 1995
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


dengan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
"Asuhan Kebidanan Pada Bayi caput succedaneum Di Rumah Sakit KIRANA
Surabaya".
Dalam penyusunan makalah ini penulis tidak lupa menyampaikan ucapan
terimakasih kepada:
1. Endang Sri Resmiati, S.H, SST Ketua program studi D IV
Kebidanan.
2. Suharni Relawati, Spd, SST selaku pembimbing akademik STIKES
Insan Unggul.
3. Neneng Roswati Amd.Keb Selaku pembimbing ruangan dan kepala
ruangan bersalin RSAB KIRANA Surabaya.
4. Semua karyawan Ruang bersalin RSAB KIRANA juga yang telah
ikut memberi bantuan kepada kami berupa moril maupun spiritual.
5. Bayi Ny. N selaku pasien
6. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya laporan.
Penulis menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan dalam penyusunan maka kami mahasiswa mohon saran dan kritikan
dari pembaca demi kesempurnaan sehingga bermanfaat bagi yang memerlukan.

Surabaya, Juni 2008

Penulis
LEMBAR PENGESAHAN

Kasus ini diambil saat mengikuti kegiatan praktek klinik Asuhan


Kebidanan D-IV KEBIDANAN STIKES INSAN UNGGUL SURABAYA
periode 26 Mei 2008 s/d 07 Juni 2008, di RSAB Kirana Sepanjang Sidoarjo.

Mahasiswa

Dini Atriana Wulandari


NIM.05021017

Disetujui,

Kepala ruangan perawatan bayi Pembimbing Akademik


RSAB KIRANA Surabaya STIKES Insan Unggul

Neneng Roswati Amd. Keb Suharni Relawati, Spd, SST

Mengetahui,

an. Ketua STIKES Insan Unggul


Surabaya
Plh. Ketua Program Studi
D IV Kebidanan

Endang Sri Resmiati, S.H, SST


NIP. 140 059 054
ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY. N GIIP10001 UK 39 40 MINGGU DENGAN LETAK
SUNGSANG DI RUANG BERSALIN RSAB KIRANA
SEPANJANG - SIDOARJO

Disusun Oleh :
Dini Atriana Wulandari
NIM.05021017

D IV KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN UNGGUL SURABAYA
2008

Você também pode gostar