Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
1.2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Penulis dapat menerapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah
dalam memberikan asuhan kebidanan secara nyata serta mendapatkan
pengetahuan dalam memecahkan masalah khususnya pada persalinan
letak sungsang.
b. Tujuan Khusus
Penulis mampu melakukan :
Pengkajian data pada pasien
Merumuskan diagnosa kebidanan dan menentukan prioritas
masalah pada pasien
Antisipasi diagnosa dan masalah potensial
Identifikasi kebutuhan akan tindakan segera atau kolaborasi
Perencanaan asuhan yang menyeluruh pada pasien
Pelaksaaan / Implementasi asuhan kebidanan pada pasien
Evaluasi asuhan kebidanan pada pasien
c. Metode penulisan
Praktek Langsung
Melakukan Asuhan Kebidanan pada ibu dengan ANC patologis dan
melakukan pendekatan keluarga
Bimbingan dan konsultasi
Dalam asuhan kebidanan ini penulis juga melakukan konsultasi
dengan pembimbing praktek dan pembibing pendidikan
Sudi kepustakaan
Untuk melengkapi pembahasan yaitu dengan membaca literatur-
literatur yang berkaitan dengan ANC pada kehamilan letak sungsang.
d. Batasan masalah
Mengingat waktu dan kemampuan penulis yang terbatas, maka penulis
membatasi penulisan asuhan kebidanan ini pada kasus ANC patologis
letak sungsang di RSAB KIRANA.
e. Sistematika penulisan
Bab 1 Pendahuluan
Bab 2 Tinjauan pustaka
Bab 3 Tinjauan kasus
Bab 4 Penutup
Daftar pustaka
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. PENGERTIAN
Letak sungsang adalah Janin yang letaknya memanjang (membujur)
dalam rahim kepala berada difundus dan bokong
di bawah (Sinopisis Obstetri, 350)
Letak sungsang adalah Bayi letaknya sesuai dengan sumbu badan ibu,
kepala berada pada fundus uteri sedangkan
bokong merupakan bagian terbawah (didaerah
pintu atas panggul/simfisis)(Buku Acuan
Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, 520)
Letak sungsang adalah Letak memanjang dengan bokong sebagai
bagian yang terendah (Presentasi Bokong)(
Obstetri Patologi, 169)
2.2. KLASIFIKASI
A. Letak Bokong (Frank Breeach)
Letak bokong dengan kedua tungkai terangkat ke atas
B. Letak sungsang sempurna (Complete Breeach)
Letak bokong dimana kedua kaki ada disamping bokong (letak bokong
kaki sempurna / lipat kejang)
C. Letak sungsang tidak sempurna (Incomplete Breeach)
Adalah letak sungsang dimana selain bokong bagian yang terendah juga
kaki atau lutut, terdiri dari :
Kedua kaki = letak kaki sempurna
Satu kaki = letak kaki tidak sempurna
Kedua lutut = letak lutut sempurna
Satu lutut = letak lutut tidak sempurna
Posisi bokong ditentukan oleh sakrum, ada 4 posisi :
1. Left sakrum anterior (sakrum kiri depan)
2. Right sakrum anterior (sakrum kanan depan)
3. Left sakrum posterior (sakrum kiri belakang)
4. Right sakrum posterior (sakrum kanan belakang)
(Sinopsis Obstetri, 350)
2.3. PATOFISIOLOGI
Faktor faktor penyebab terjadinya letak sungsang antara lain :
1. Gangguan akomodasi, misalnya pada kelainan bentuk rahim, tumor
rahim, kehamilan ganda, plesenta pada kornu, ekstensi tungkai janin
2. Gerakan janin yang bebas, misalnya pada hidramnion, janin
kecil/prematur, grande multi gravida
3. Gangguan fiksasi kepala pada pintu atas panggul, misalnya pada
plasenta previa, tumor panggul, kesempitan panggul, anensefalus atau
hidrofalus
(Pedoman Diagnosis Dan Terapi Lab / UPF Ilmu Kebidanan Dan Penyakit
Kandungan, 59)
B. Pervaginam
Berdasarkan tenaga yang dipakai dalam melahirkan janin pervaginam,
persalinan pervaginam di bagi menjadi 3 yaitu :
1. Persalinan spontan (Spontaneous Breeach)
Janin dilahirkan dengan kekuatan dan tenaga ibu sendiri. Cara ini
lazim disebut cara bracht
2. Manual aid (Portial Breeach Extraction, Assisted Breeach
Delivery)
Janin dilahirkan dengan sebagian dengan tenaga dan kekuatan ibu dan
sebagian lagi dengan tenaga penolong
3. Ekstraksi sungsang (Total Breeach)
Janin dilahirkan selurhnya dengan memakai tenaga penolong
2.6. PROGNOSA
A. Bayi ibu :
Persalinan lama
Robekan cerviks
Akibat tindakan pertolongan
B. Bagi anak :
Fraktur
Asphyxia
Perdarahan intrakranial
Tali pusat
BAB III
TINJAUAN KASUS
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan perutnya terasa kenceng-kenceng dan pergerakan anak
di daerah bawah perut. Keluar lendir campur darah, tidak berbau.
3. Riwayat Menstruasi
Haid pertama umur : + 14 tahun
Siklus : + 28 hari
Lamanya : + 7 hari teratur
Banyaknya : + 2 kotek/hari
Keluhan : Tidak ada
HPHT : 03 9 2007
TP : 10 6 2008
Sifat darah : encer
Warna : Merah
Bau : Amis
Dismenorrrhoe : Kadang kadang
Fluor albus : tidak
4. Riwayat perkawinan
Perkawinan ke : 1
Status perkawinan : sah
Usia kawin : 25 tahun Dengan suami umur : 26 Th
Lama kawin : 6 tahun Anak :1
B. DATA OBYEKTIF
Kesadaran : Composmentis
Keadaan Umum : Baik
Tanda tanda vital :
o TD : 138/85 mmHg
o S : 36,5O C
o N : 88 x/mnt
o RR : 20 X/mnt
Tinggi badan : 156 cm
Berat badan : 48 Kg
Berat badan hamil : 56 Kg
Lila : 26 cm
Pemeriksaan Fisik :
a. Inspeksi
Kepala : Kulit kepala bersih, tidak berketombe, tidak ada
luka dan benjolan, rambut tidak rontok
Muka : Tidak oedem, tidak pucat, sklera tidak ikterus,
tidak ada oedem palpebra
Hidung : Simetris, bersih, tidak ada cerumen
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, telenjar
tyroid maupun vena jugularis
Dada : Simetris, pernafasan normal
Payudara : Bersih, putting susu menonjol, hyperpigmentasi
areola mammae
Perut : Membesar sesuai dengan umur kehamilan,
membujur, terdapat linea nigra dan striae lividae,
tidak ada bekas operasi
Genetalia : Vulva bersih, tidak ada varices, tidak oedem, tidak
ada bartholinitis, tidak nyeri, tidak ada condiloma,
tidak ada luka perineum
Anus : Bersih, tidak ada haemoroid
Ekstremitas : Simetris, tidak ada varices, tidak ada oedem
b. Palpasi
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena
jugularis
Payudara : Tidak ada benjolan abnormal, colostrum belum
keluar
Perut :
Leopold I : TFU = 32 cm, bagian
anak yang terdapat dalam fundus uteri sifatnya
keras, bundar dan melintang
Leopold II : Disebelah kiri perut
ibu teraba rintangan yang panjang seperti papan,
dis sebelah kanan teraba bagian kecil anak.
Leopold III : Bagian terendah anak
bersifat lunak, kurang bundar dan kurang
melenting
Leopold IV : Bagian terendah anak
belum masuk PAP
c. Auskultasi
DJJ + (11-11-11), Frekuensi 126 x/mnt disebelah kiri ibu di atas
pusat
d. Perkusi
Reflek Patella +/+
Pemeriksaan panggul luar :
Distantia Spinarum : 26 cm
(n : 24 26 cm)
Distania cristarum : 28 cm (n : 28
30 cm)
Lingkar panggul : 86 cm (n : 86
90 cm)
Conjugata externa : 20 cm (n : 18
20 cm)
Distania tuberum : 10,5 cm
(n : 10 11,5 cm)
V. PERENCANAAN / INTERVENSI
Diagnosa : G II P10001 umur kehamilan 39-40 minggu, tunggal, hidup, Let
su, Puka, Intrauteri kesan panggul normal
Tujuan : Dengan dilakukannya asuhan kebidanan ini diharapkan posisi
janin terletak pada posisi normal dan pada saat persalinan
berjalan baik dan tidak ada komplikasi
Kriteria :
TTV dalam batas normal
KU Ibu dan janin baik
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan terapeutik
R = Pasien kooperatif dengan petugas tenaga kesehatan
2. Observasi TTV
R = Mengantisipasi kegawat darutan
3. Lakukan pemeriksaan kehamilan
R = Mengetahui kondisi kehamilan ibu
4. Jelaskan hasil pemeriksaan
R = Ibu mengerti tentang kondisi kehamilannya, sehingga rasa cemas
ibu berkurang
5. Berikan KIE tentang gizi ibu hamil
R = Memenuhi kebutuhan gizi selama hamil
6. Berikan KIE tentang personal Hygine
R = Menjaga kebersihan hygiene ibu
7. Berikan KIE tentang perawatan payudara
R = Melancarkan produksi ASI
VII. EVALUASI
Tanggal : 05 Juni 2008
Pukul : 05.00 Wib
S : Ibu mengatakan mengerti penjelasan yang diberikan oleh petugas
kesehatan
O : TTV
o TD : 138/8, mmHg
o S : 36.5O C
o N: 88 x/mnt
o RR : 20 X/mnt
Palpasi :
Leopold I : TFU = 32 cm, bagian
anak yang terdapat dalam fundus uteri sifatnya
keras, bundar dan melintang
Leopold II : Disebelah kiri perut
ibu teraba rintangan yang panjang seperti papan,
sebelah kanan teraba bagian kecil anak.
Leopold III : Bagian terendah anak
bersifat lunak, kurang bundar dan kurang
melenting
Leopold IV : Bagian terendah anak
belum masuk PAP
A : G II P10001 umur kehamilan 39-40 minggu, tunggal, hidup, Let su,
Puka, Intrauteri kesan panggul normal
P : - Observasi TTV
- Memberikan KIE tentang pemenuhan Nutrisi
- Memberikan KIE tentang personal Hygiene
- Memberikan KIE tentang perawatan payudara
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Kontroversi yang ramai disekitar penatalaksanaan pada presentasi
bokong (sungsang). Para ahli kebidanan yang berpengalaman mempunyai
pendapat yang bervariasi mengenai keselamatan dari kelahiran melalui
vagina pada janin dengan letak sungsang, sebagian alasan dari ketidakpastian
ini disebabkan karena adanya hubungan antara presentasi bokong dengan
kelainan janin serta prematuritas, diduga kehamilan sungsang akan
mempunyai akibat yang buruk jika tidak memperhatikan cara dalam
melahirkannya. Namun, janin normal yang aterm (cukup bulan) atau hampir
aterm dapat dilahirkan dengan aman oleh seorang dokter yang
berpengalaman dalam keadaan yang memadai
4.2 SARAN
Setiap ibu hamil dianjurkan untuk memeriksakan kehamilannya ke
petugas kesehatan min 4 x pada trimester 1 dilakukan 1 x, trimester II di
lakukan 1 x, trimester III dilakukan 2x
Jika ibu hamil merasakan keluhan keluhan maka dianjurkan
untuk mendatangi petugas kesehatan terdekat.
DAFTAR PUSTAKA
Rumah Sakit Umum Dr. Soetomo. Pedoman Diagnosis dan Terapi Lab/UPF
Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan. Surabaya. FK. UNAIR
Surabaya. 1994
Penulis
LEMBAR PENGESAHAN
Mahasiswa
Disetujui,
Mengetahui,
Disusun Oleh :
Dini Atriana Wulandari
NIM.05021017
D IV KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN UNGGUL SURABAYA
2008