Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
A. Analisis Pendapatan
a. Analisis Varians (Selisih) Anggaran Pendapatan
Berikut disajikan data pendapatan daerah dari informasi Laporan Realisasi Anggaran
Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya tahun 2013 :
Uraian Jumlah (Rp) Selisih Antara Anggaran dan
Realisasi
Anggaran Realisasi Rupiah %
PENDAPATAN 2.228.882.007.810,00 2.213.623.318.967,00 (15.258.688.843,00) 99,32
PENDAPATAN ASLI 70.232.926.830,00 70.474.192.115,00 241.265.285,00 100,34
DAERAH
Pendapatan Pajak Daerah 21.913.071.772,00 23.839.779.378,00 1.926.707.606,00 108,79
Pendapatan Retribusi 20.898.354.400,00 20.321.676.447,00 (576.677.953,00) 97,24
Daerah
Pendapatan Hasil 15.303.457.658,00 8.965.582.987,00 (6.337.874.671,00) 58,59
Pengelolaan Kekayaan
Daerah Yang Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli 12.118.043.000,00 17.347.153.303,00 5.229.110.303,00 143,15
Daerah yang Sah
PENDAPATAN 1.795.598.370.580,00 1.804.039.099.188,00 8.440.728.608,00 100,47
TRANSFER
Transfer Pemerintah Pusat - 1.405.681.690.942,00 1.415.316.877.662,00 9.635.186.720,00 100,69
Dana Perimbangan
Dana Bagi Hasil Pajak 59.547.658.334,00 60.959.247.327,00 1.411.588.993,00 102,37
Dana Bagi Hasil Bukan 21.201.783.608,00 26.269.386.076,00 5.067.602.468,00 123,90
Pajak (Sumber Daya Alam)
Dana Alokasi Umum 1.225.934.879.000,00 1.225.934.879.000,00 0,00 100,00
Dana Alokasi Khusus 98.997.370.000,00 98.997.370.000,00 0,00 100,00
Bagi Hasil Cukai Tembakau 0,00 3.155.995.259,00 3.155.995.259,00 0,00
Transfer Pemerintah Pusat 340.098.291.000,00 340.098.291.000,00 0,00 100,00
Lainnya
Dana Penyesuaian 340.098.291.000,00 340.098.291.000,00 0,00 100,00
Transfer Pemerintah 49.818.388.638,00 48.623.930.526,00 (1.194.458.112,00) 97,60
Provinsi
Pendapatan Bagi Hasil 49.818.388.638,00 48.623.930.526,00 (1.194.458.112,00) 97,60
Pajak
LAIN-LAIN 363.050.710.400,00 339.110.027.664,00 (23.940.682.736,00) 93,41
PENDAPATAN YANG
SAH
Pendapatan Bantuan 363.050.710.400,00 339.110.027.664,00 (23.940.682.736,00) 93,41
Keuangan Provinsi
Dari data di atas dan hasil dari perhitungan yang telah dilakukan menunjukan
adanya selisih antara realisasi dan anggaran pada Pendapatan Kabupaten Tasikmalaya
tahun 2013. Selisih dari total pendapatan Kabupaten Tasikmalaya 2013 yaitu sebesar (Rp
15.258.688.843,00) atau menurun sebanyak 0,68% dari anggaran yang telah ditetapkan,
menunjukan adanya selisih kurang dengan kata lain selisih yang tidak menguntungkan
(unfavorable variance). Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa Pemerintah
Kabupaten Tasikmalaya dapat dikatakan memiliki kinerja pendapatan yang kurang baik
karena tidak mampu memperoleh pendapatan sesuai yang dianggarkan. Karena pada
prinsipnya, anggaran pendapatan merupakan batas minimal jumlah pendapatan yang
ditargetkan harus diperoleh pemerintah daerah.
Berikut disajikan data pendapatan daerah dari informasi Laporan Realisasi
Anggaran Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya tahun 2014 :
Dari data di atas dan hasil dari perhitungan yang telah dilakukan menunjukan adanya
selisih antara realisasi dan anggaran pada Pendapatan Kabupaten Tasikmalaya tahun 2014.
Selisih dari total pendapatan Kabupaten Tasikmalaya 2014 yaitu sebesar Rp
38.618.602.642,00 atau meningkat sebanyak 1,53% dari anggaran yang telah ditetapkan,
menunjukan adanya selisih lebih dengan kata lain selisih yang menguntungkan (favorable
variance). Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa Pemerintah Kabupaten
Tasikmalaya dapat dikatakan memiliki kinerja pendapatan yang baik karena mampu
memperoleh pendapatan sesuai yang dianggarkan bahkan menunjukkan melebihi target
anggran yang telah dilakukan.
b. Analisis Varians Pertumbuhan Pendapatan
Uraian Jumlah (Rp) Pertumbuhan
Realisasi 2013 Realisasi 2014 Rupiah %
PENDAPATAN 2.213.623.318.967,00 2.566.519.525.451,00 352.896.206.484,00 15,94
PENDAPATAN ASLI 70.474.192.115,00 154.255.170.573,00 83.780.978.458,00 118,8817863
DAERAH
Pendapatan Pajak Daerah 23.839.779.378,00 44.253.007.592,00 20.413.228.214,00 85,6267497
Pendapatan Retribusi 20.321.676.447,00 33.530.262.672,00 13.208.586.225,00 64,99
Daerah
Pendapatan Hasil 8.965.582.987,00 10.227.491.780,00 1.261.908.793,00 14,07
Pengelolaan Kekayaan
Daerah Yang Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli 17.347.153.303,00 66.244.408.529,00 48.897.255.226,00 281,87
Daerah yang Sah
PENDAPATAN 1.804.039.099.188,00 2.043.157.156.475,00 239.118.057.287,00 13,2545939
TRANSFER
Transfer Pemerintah Pusat - 1.415.316.877.662,00 1.541.035.901.962,00 125.719.024.300,00 8,882747
Dana Perimbangan
Dana Bagi Hasil Pajak 60.959.247.327,00 50.055.292.012,00 (10.903.955.315,00) (17.89)
Dana Bagi Hasil Bukan 26.269.386.076,00 34.780.512.057,00 8.511.125.981,00 32,40
Pajak (Sumber Daya Alam)
Dana Alokasi Umum 1.225.934.879.000,00 1.342.934.278.000,00 116.999.399.000,00 9,54
Hasil untuk masing masing derajat desentralisasi tahun 2013 dan 2014 adalah 3,18% dan
6,01%. Adanya peningkatan hampir mendekati dua kali lipat dari tahun 2013 ke tahun
2014 sebesar 2,83% hal tersebut menggambarkan bahwa adanya kontribusi yang besar
dari PAD tiap tahunnya terhadap Total Penerimaan Daerah atau derajat desentralisasi
Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya sangat baik.
= %
+ +
= %
= %
Tidak ada informasi tambahan mengenai Biaya Pemerolehan PAD baik dalam
Laporan realisasi Anggaran Kabupaten Tasikmalaya atau dalam situs internet.
Rasio Efektivitas dan Efisiensi Pajak Daerah
Rasio efektifitas Pajak Daerah dihitung dengan cara membandingkan realisasi
penerimaan Pajak Daerah dengan target penerimaan Pajak Daerah (anggaran). Semakin
besar nilai rasio, maka semakin efektif Pajak Daerah suatu pemerintah daerah.
Rasio Efektivitas Pajak Daerah = %
= %
Tidak ada informasi tambahan mengenai Biaya Pemerolehan PAD baik dalam
Laporan realisasi Anggaran Kabupaten Tasikmalaya atau dalam situs internet.
Derajat Kontribusi BUMD
Berfungsi untuk mengetahui tingkat kontribusi perusahaan daerah dalam mendukung
pendapatan daerah. Rasio ini dihitung dengan cara membandingkan penerimaan daerah dari hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisah dengan total penerimaan pendapatan asli daerah.
Rasio dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
= %
{ + ( ) +
=
+ +
Berdasarkan data pada LRA Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2013 dan 2014 tidak
menyebutkan mengenai besarnya Dana Reboisasi sehingga tidak dapat dihitung Rasio
DSCRnya.
Tabel Analisis Rasio Keuangan LRA Kota Bogor Tahun 2013 dan 2014
RASIO KEUANGAN TAHUN 2013 TAHUN 2014
Derajat Desentralisasi
Analisis varains merupakan analisis terhadap perbedaan atau selisih antara realisasi
dengan anggaran. Berikut ini merupakan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2013 dan 2014
Kabupaten Tasikmalaya yang menampilkan selisih antara anggaran belanja dengan realisasi.
Dapat dilihat dari analisis varians diatas berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran
Kota Bogor tahun 2013, secara umum terdapat selisih anggaran belanja dengan realisasi yang
bersaldo negatif yang berarti mengidentifikasikan adanya efisiensi atau penghematan
anggaran. Dari laporan tersebut Anggaran belanja terserap 93,39%, penghematan anggaran
belanja yang dilakukan dalam tahun 2013 sebesar Rp.153.151.287.903,00 atau 7,61% dari
total APBD.
Laporan Realisasi Anggaran Belanja Tahun 2014
Pertumbuhan
Uraian Realisasi 2013(Rp) Realisasi 2014(Rp) (%)
Kenaikan/Penurunan (Rp)
BELANJA 2.165.004.333.289 2.416.942.284.557,00 251.937.951.268,00 11,64
BELANJA OPERASI 1.663.035.608.772,00 1.844.757.492.989,00 181.721.884.217,00 10,93
Belanja Pegawai 1.260.971.560.194,00 1.389.712.622.527,00 128.741.062.333,00 10,21
Belanja Barang 212.903.508.725,00 217.060.968.240,00 4.157.459.515,00 1,95
Belanja Hibah 105.121.150.000,00 141.725.000.000,00 36.603.850.000,00 34,82
Belanja Bantuan Sosial 6.878.040.113,00 8.963.200.000,00 2.085.159.887,00 30,32
Belanja Bantuan Keuangan 77.161.349.740,00 87.295.702.222,00 10.134.352.482,00 13,13
BELANJA MODAL 488.363.197.158,00 558.496.505.928,00 70.133.308.770,00 14,36
Belanja Tanah 1.393.442.300,00 1.274.903.110,00 -118.539.190,00 -8,51
Belanja Peralatan dan Mesin 125.490.575.561,00 116.053.135.299,00 -9.437.440.262,00 -7,52
Belanja Bangunan dan Gedung 109.587.638.988,00 136.533.685.672,00 26.946.046.684,00 24,59
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 247.611.973.859,00 290.737.261.480,00 43.125.287.621,00 17,42
Belanja Aset Tetap Lainnya 4.279.566.450,00 13.897.520.367,00 9.617.953.917,00 224,74
BELANJA TAK TERDUGA 4.467.830.000,00 6.617.413.000,00 2.149.583.000,00 48,11
Belanja Tak Terduga 4.467.830.000,00 6.617.413.000,00 2.149.583.000,00 48,11
Selanjutnya Belanja Modal pada tahun 2014 meningkat dibanding 2013 sebesar
Rp.70.133.308.770 atau sebesar 122,61% yaitu dengan rincian pada tahun 2013 sebesar
Rp.488.363.197.158dan pada tahun 2014 sebesar Rp.558.496.505.928 peningkatan pada
Belanja Modal diakibatkan oleh kenaikan pada seluruh komponen yang termasuk
kedalam belanja modal yaitu Belanja Tanah, Belanja Peralatan dan Mesin, Belanja
Gedung dan Bangunan, Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan, Belanja Aset Tetap Lainnya.
Belanja Tak terduga pada tahun 2014 meningkat juga dibanding tahun 2013 yaitu
sebesar Rp.2.149.583.000 atau sebsar 48,11% dengan rincian untuk tahun 2013 sebesar
Rp.4.467.830.000 dan pada tahun 2014 sebesar Rp. 6.617.413.000.
Secara keseluruhan Belanja pada tahun 2014 meningkat dibanding tahun 2013
yaitu sebesar Rp.251.937.951.268 atau sebesar 11,6%. Dengan rincian pada tahun 2013
yaitu sebesar Rp. 2.165.004.333.289 dan pada tahun 2014 yaitu sebesar
Rp.2.416.942.284.557. Umumnya, kenaikan pada belanja biasanya berkaitan dengan atau
diakibatkan oleh penyesuaian terhadap inflasi, perubanhan kurs rupiah, peubahan
cakupan layanan, dan penyesuaian faktor makro ekonomi
Pada LRA Kabupaten Tasikmalaya tahun 2013, Realisasi Belanja Operasi menunjukan
jumlah sebesar Rp. 1.663.035.608.772 dan Jumlah Belanja Daerah sebesar Rp.
2.165.004.333.289 Dari data tersebut dapat dilakukan perhitungan rasio belanja operasi
sebagai berikut:
1.663.035.608.772
Rasio Belanja thd Total Belanja= 2.165.004.333.289 = 0,7714 = 77,14%
Pada LRA Kabupaten Tasikmalaya tahun 2014, Realisasi Belanja Operasi menunjukan
jumlah sebesar Rp. 1.844.757.492.989 dan Jumlah Belanja Daerah sebesar Rp.
2.416.942.284.557 Dari data tersebut dapat dilakukan perhitungan rasio belanja operasi
sebagai berikut:
1.844.757.492.989
Rasio Belanja thd Total Belanja = 2.416.942.284.557 = 0,7632 =76,32%
Pada LRA Kabupaten Tasikmalaya tahun 2013, Realisasi Belanja Modal menunjukan
jumlah sebesar Rp.488.363.197.158 dan Jumlah Belanja Daerah sebesar
Rp.2.165.004.333.289 Dari data tersebut dapat dilakukan perhitungan rasio belanja
operasi sebagai berikut:
488.363.197.158
= 2.165.004.333.289 = 0,2255 =22,55%
Pada LRA Kabupaten Tasikmalaya tahun 2014, Realisasi Belanja Modal menunjukan
jumlah sebesar Rp.558.496.505.928 dan Jumlah Belanja Daerah sebesar
Rp.2.416.942.284.557 Dari data tersebut dapat dilakukan perhitungan rasio belanja
operasi sebagai berikut:
558.496.505.928
= 2.416.942.284.557 = 0,2310 =23,10%
= 100%
Pada LRA Kabupaten Tasikmalaya tahun 2013, Realisasi Belanja menunjukan jumlah
sebesar Rp.2.165.004.333.289 dan Anggaran Belanja Daerah sebesar Rp.2.
318155621192 Dari data tersebut dapat dilakukan perhitungan rasio efisiensi belanja
operasi sebagai berikut
2.165.004.333.289
= 100% = 0,9339 = 93,39%
2.318.155.621.192
Pada LRA Kabupaten Tasikmalaya tahun 2014, Realisasi Belanja menunjukan jumlah
sebesar Rp. 2.416.942.284.557 dan Anggaran Belanja Daerah sebesar
Rp.2.664.130.497.913 Dari data tersebut dapat dilakukan perhitungan rasio efisiensi
belanja operasi sebagai berikut
2.416.942.284.557
= 100% = 0,9072 = 90,72%
2.664.130.497.913
C. Analisis Pembiayaan
a. Analisis Penggunaan SiLPA tahun lalu/Analisis Perkembangan SiLPA
REALISASI
Pendapatan Belanja Surflus Penerimaan Pengeluaran Pembiayaan Neto SiLPA
TH (defisit) Pembiayaan Pembiayaan
Rp
2013 2.213.623.318.967 2.165.004.333.289 48.618.985.678 104.460.678.373 3.500.000.000 100.960.678.373 149.579.664.051
2014 2.566.519.525.451 2.416.942.284.557 149.577.240.894 158.188.024.782 11.849.895.777 146.338.129.005 295.915.369.899
c. Analisis Investasi
Dalam era otonomi dan desentralisasi fiskal sekarang ini, pemerintah daerah perlu
personil di yang memiliki keahlian di bidang manajemen dan investasi agar keuangan daerah
dapat dikelola secara optimal.
1. Manfaat ekonomi, soaial dan politik dari investasi yang akan diperoleh
2. Alasan pemilihan instrumen investasi dikaitkan dengan risiko investasi
3. Sifat investasi, apakah investasi permanen ataukah nonpermanen
4. Jangka waktu investasi