Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Suatu kombinasi bisnis dapat terjadi apabila suatu perusahaan bergabung dengan satu
perusahaan lain atau lebih menjadi satu entitas akuntansi dan entitas yang baru tersebut
meneruskan aktivitas perusahaan-perusahaan terdahulu yang semula terpisah (APB Opinion
No.16).
Kombinasi bisnis dadpat dikategorikan menjadi salah satu bentuk di bawah ini :
1. Merger, yaitu apabila suatu perusahaan mengambil alih operasi suatu entitas bisnis lain
dan entitas bisnis tersebut kemudian dilebur menjadi satu dengan perusahaan yang
mengambil alih.
2. Konsoslidasi, yaitu apabila suatu perusahaan baru terbentuk dengan mengambil alih aset
atau operasi dua atau lebih entitas bisnis yang terpisah dan perusahaan-perusahaan lama
tersebut dibubarkan.
3. Akuisisi, yaitu apabila suatu perusahaan membeli hak milik entitas lain, namun kedua
entitas bisnis tersebut tetap beroperasi secara terpisah.
Kinerja keuangan dan prospek masa depan perusahaan sebagai sebuah entitas bisnis
menarik perhatian berbagai kelompok seperti investor, bankir, pekerja, dan manajer. Dalam
konteks ini sebuah laporan keuangan yang dikontrol dan dikoordinasikan oleh perusahaan
induk menjadi relevan.
A. Perbandingan Praktek
Dalam survei yang dilakukan pada tahun 1989 terhadap perusahaan multinasional
menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan menyediakan laporan keuangan konsolidasi
CHAPTER 8
internasional. Dalam praktek, kualitas dan kuantitas informasi konsolidasi bervariasi baik
antarnegara maupun dalam satu negara. Di Inggris, neraca dari sebuah perusahaan induk
selalu disediakan sebagai tambahan dari neraca dan laporan rugi laba konsolidasi. Sebaliknya
di Amerika, hanya laporan keuangan konsolidasi yang disediakan. Di Jerman, praktek yang
umum adalah penyediaan informasi baik perusahaan induk maupun laporan keuangan
konsolidasi. Ada pula beberapa negara yang mensyaratkan secara ketat peraturan untuk
pengungkapan konsolidasi seperti Jepang pada tahun 1976 dan ada yang sukarela
melakukannya seperti beberapa perusahaan di Italia dan Swiss.
Dalam praktek, metode poolong of interest hanya digunakan untuk sebagian kecil
perusahaan multinasional. Di Australia dan Jepang tidak diperbolehkan tapi dijalankan di
Kanada dan AS dalam situasi tertentu dan diperbolehkan dinegara-negara seperti Perancis,
Jerman, Belanda, Swedia, Swiss, dan Inggris.
yang dominan pada saat ini. Meskipun demikian arahan ini juga memasukkan praktek-
praktek di Eropa.
Laporan aliran kas atau laporan posisi keuangan semakin diakui sebagai sebuah
perangkat yang tidak kalah pentingnya dalam keseluruhan laporan keuangan konsolidasi.
Laporan ini menggambarkan aliran masuk dari operasi dan dari hal lain seperti pinjaman
baru, modal, atau penjualan aset bersama aliran keluar dana yang diperuntukkan bagi
pembayaran dividen, pembayaran utang dan investasi.
Pada tingkat masyarakat Eropa, permintaan atau proposal berhubungan dengan dana
dan laporan arus kas tidak ada. Hal yang tidak mengherankan jika permintaan untuk itu hanya
ada di Peranacis dan Inggris dan negara-negara anggota INTERNATIONAL ACCOUNTING
STANDARD 7 (IAS 7), tidak jauh beda dari rekomendasi presentasi laporan dana. IAS 7
tidak memberi bahasan spesifik item-item yang diungkapkan maupun bagaimana laporan
disajikan, hanya menyatakan bahwa perusahaan harusnya mengadopsi laporan perubahan
posisi keuangan.
Joint venture merupakan fenomena bisnis yang relatif baru dan tumbuh dengan cepat
beserta isu-isu yang melatarbelakangi. Baik antara perusahaan multinasional itu sendiri dan
antara perusahaan dinegara tempat operasinya maupun dengan pemerintah. Masalah yang
terjadi adalah bagaimana untuk melakukana koordinasi kultur dan tradisi akuntansi yang
berbeda dengan cara yang dapat memberikan solusi kepada kontrol keuangan, pengukuran
laba, dan penilaian investasi joint venture. Jika terdapat perbedaan penilaian aset, depresiasi,
perlakuan utang dan penggunaan dana untuk berbagai tujuan termasuk investasi baru dan
manfaat sosial pegawai.
Intangible assets adalah hak istimewa dan keuntungan kompetitif yang timbul dari
kepemilikan suatu aktiva yang berumur panjang, yang tidak memiliki wujud fisik tertentu.
Bukti pemilikan intangible assets bisa berupa kontrak, lisensi, atau dokumen lain. Intangible
assets mungkin timbul dari :
1. Pemerintah, misalnya hak paten, hak cipta, merk dagang, dan nama dagang.
2. Perusahaan lain, misalnya pembelian yang mencakup pembayaran untuk goodwill.
3. Perjanjian tertentu, misalnya franchaise dan lease.
GOODWILL
Goodwill merupakan salah satu aset tak berwujud yang timbul sebagai akibat dari
merger dan akuisisi. Goodwill adalah kelebihan harga beli untuk sebuah perusahaan di atas
fair value dari keseluruhan aset bersih yang diperoleh perusahaan penawar. Beberapa konsep
tentang goodwill :
1. Goodwill bukanlah sebuah aset yang independen seperti kas ataupun barang dagangan
yang dapat dijual ataupun dipertukarkan.
2. Goodwill hanya sebuah penilaian dari aset-aset yang undervalued ataupun yang tidak
tercatat.
3. Goodwill bukanlah aset yang berdiri sendiri namun hanya ada di dalam kombinasi
bersama aset lainnya.
Goodwill hanya akan timbul bila metode yang digunakan adalah metode purchase, dan tidak
akan terjadi bila metode akuntansi yang digunakan adalah pooling of interest.
Kapitalisasi dari nama brand menjadi persoalan khususnya di negara yang pendekatan
pada praktek akuntansinya lebih fleksible dan perlakuan terhadap goodwill telah
mempengaruhi baik pendapatan maupun modal. Alasan utama untuk mengkapitalisasi brand
adalah akibat kontroversi terhadap goodwill, khususnya praktek penghapusan segera, yang
memiliki konsekuensi menghapuskan dana pemegang saham. Masalah akuntansi untuk
brand, merk dagang, paten, lisensi dan lain-lain belum memiliki perlakuan standar Akuntansi
Internasional walaupun IASC sekarang sedang mengembangkannya.
Timbul karena adanya keinginan yang tak pernah terpuaskan dan adanya
pertumbuhan informasi teknologi yang cepat. Perusahaan multinasional memainkan peran
utama dalam perkembangan riset dan pengembangan ini. Riset adalah penyelidikan orisinil
dan direncanakan akan dijalankan dengan kemungkinan memperoleh ilmu baru atau
pemahanan teknis. Dan pengembangan adalah terjemahan dari penelitian temuan atau
pengetahuan lain ke dalam rencana atau rancangan untuk menghasilkan material, alat,
produk, proses, sistem atau jasa yang baru atau yang dikembangkan secara substansial.
Persoalan utama dalam menghitung aktivitas ini adalah apakah biaya tersebut
memenuhi kriteria untuk diakui sebagai aset atau sebagai biaya pada saat terjadi. Karena
tidak ada kepastian bahwa keuntungan ekonomi dari aktivitas riset dan pengembangan di
masa yang akan datang, maka dalam keadaan tersebut diperlakukan sebagai biaya pada
periode di saat terjadi.