Você está na página 1de 3

Evaluasi Kelayakan

Setelah dilakukan wawancara ke pada 20 calon target pemasaran tentang kelayakan barang serta
kemauan calon target pemasaran untuk membeli alat tersebut, jawaban yang didapatkan antara lain:

a. Mau, jika harga alat terjangkau


b. Mau, jika uang yang dikeluarkan dengan kemudahan yang didapatkan sepadan
c. Tidak mau, karena biasa mencuci sendok sendiri
d. Tidak mau, jarang memiliki

Dengan jumlah Mau sebanyak 13 jawaban dan Tidak Mau sebanyak 7 jawaban.

EVALUASI KELAYAKAN

Tidak Mau
40%

Mau
60%

Dengan respon yang didapat dari 20 calon target pemasaran, dapat disimpulkan bahwa alat ini dapat
dipasarkan selama harga terjangkau dan uang yang dikeluarkan dengan kemudahan yang didapatkan
sepadan.

Identifikasi Masalah

Untuk menemukan ide bisnis, hal mendasar yang harus dilakukan adalah melakukan identifikasi
terhadap permasalahan yang ada di lingkungan sekitar. Obyek yang diambil dalam makalah ini adalah
mahasiswa yang cenderung memiliki gaya hidup hemat dan praktis. Observasi dilakukan dengan
mendatangi mahasiswa-mahasiswa ITS yang tinggal di sekitar kampus Sukolilo dan pengambilan
informasi dilakukan dengan wawancara. Narasumber yang diwawancarai bertempat tinggal di sekitar
Gebang, Keputih, dan Kejawan pada sebuah kos-kosan, dan beberapa dari narasumber mengontrak
rumah.

Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana mahasiswa selaku narasumber dalam
menyikapi alat makan yaitu sendok setelah dipakai. Gagasan subyektif penulis dalam mengajukan
sebuah persepsi bahwa banyak atau bahkan sebagian besar mahasiswa masih sering membiarkan
sendok yang telah terpakai begitu saja ketika selesai digunakan. Selain itu, tim melakukan diskusi
terkait bagaimana kecenderungan yang terjadi pada mahasiswa terkait pengunaan sendok;

1. Sendok langsung dibersihkan setelah digunakan.


2. Sendok dibersihkan dengan jangka waktu yang cukup panjang dari waktu sesudah digunakan.
3. Tidak terbiasa mencuci sendok.
4. Menghindari penggunaan sendok.

Dari hasil diskusi di atas, tim mengembangkan kalimat untuk kemudian dilakukan wawancara. Adapun
pertanyaan yang diberikan pada narasumber antara lain:

1. Apakah Anda mempunyai sendok? Berapa jumlah sendok yang Anda miliki?
2. Seberapa sering Anda mencuci sendok?
3. Apakah alasan Anda jarang mencuci sendok?

Hasil Observasi

Dari hasil wawancara yang dilakukan, hipotesis yang muncul pada awalnya yakni menghasilkan empat
kecenderungan dalam menggunakan sendok.

1. Sendok langsung dibersihkan setelah digunakan.


2. Sendok dibersihkan dengan jangka waktu yang cukup panjang dari waktu sesudah digunakan.
3. Tidak terbiasa mencuci sendok.
4. Menghindari penggunaan sendok.

Dari hasil wawancara terhadap beberapa mahasiswa yang tinggal di lingkungan kampus ITS Sukolilo,
didapatkan beberapa data yang dapat dijadikan acuan, antara lain:

1. Jumlah sendok yang dimiliki perorang atau rumah (bagi yang mengontrak rumah)
2. Frekuensi mencuci sendok
3. Alasan jarang mencuci sendok

Dan didapatkan informasi yang dimaksud bahwa mahasiswa yang menjadi narasumber memiliki
sendok minimal 2 (dua) buah perorangnya. Untuk frekuensi mencuci sendok, dikategorikan menjadi 3
(tiga) yaitu:

1. Langsung mencuci sendok setelah dipakai


2. Mencuci sendok setelah dipakai dengan rentang waktu yang cukup jauh
3. Mencuci sendok sebelum pemakaian selanjutnya
Frekuensi Pencucian Sendok

Baru dicuci sebelum


pemakaian
selanjutnya
28% Langsung dicuci
28%

Tidak langsung dicuci


44%

Kemudian, dari wawancara yang tim lakukan, didapatkan pula alasan mengapa mahasiswa yang
menjadi narasumber jarang mencuci atau membiarkan sendok kotor menumpuk.

Pada wawancara yang dilakukan tim pada calon target pemasaran, narasumber diberikan pertanyaan
sebagai berikut untuk evaluasi kelayakan alat ini.

1. Apakah pendapat Anda tentang alat ini?


2. Apakah Anda ingin membeli dan memakai alat ini?

Você também pode gostar