Você está na página 1de 1

Gadis Sahaja dari Gumukrejo

: Saya sudah ndak lulus, jadi anak saya semua harus lulus perguruan tinggi.

Hari itu, ia berjanji untuk tidak menangis, meski Sukarman, bocah laki-laki bengal di
kelasnya, akan kembali menakut-nakutinya dengan ulat. Ia janji akan melawan. Sekali
ia menangis, maka ia akan berpikir untuk bolos sekolah. Dan jika bolos sekolah itu
sudah terjadi sekali, maka ia akan mengulanginya sekali lagi, lagi, dan akhirnya ia
akan berhenti sekolah sama sekali. Itu artinya, ia akan membuat Sekolah Dasar
Kismoyo melulu berisi muri laki-laki, karena ia satu-satunya murid perempuan
sekolah tersebut,memutuskan keluar sekolah hanya karena ulat. Maka hari itu
Sujiatmi menetapkan hati untuk tidak menangis.
Lahir sebagai anak perempuan satu-satunya dari tiga bersaudara pasangan Wirorejo
dan Sani, Sujiatmi tumbuh besar di Desa Gumukharjo, Giriroto, Ngempal, Boyolali.
Ibunya melahirkannya tanggal 15 Februari 1943, setengah bulan sebelum pasukan
Jepang menduduki Jawa.

Você também pode gostar