Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Sejak didirikan, CV. Ringga Consultant Ariga telah banyak bekerja sama dengan
perusahaan-perusahaan Konsultan Nasional baik kecil maupun besar, yang telah
banyak memberikan pelayanan jasa profesional dan berbagai disiplin ilmu, baik
dengan kalangan pemerintah maupun swasta.
Lingkup pekerjaan yang ditangani CV. Ringga Consultant Ariga baik dibidang
Perencanaan maupun Pengawasan Teknis antara lain sebagai berikut :
Bidang arsitektur :
1. Arsitektur Bangunan
- Permukiman
- Rumah Sakit dan
- Perhotelan.
Bidang Sipil :
1. Prasarana Keairan
- Irigasi dan Bendungan
- Rawa, Sungai, dan pengendalian Banjir.
- Pengendalian Erosi, dan Konversi Tanah.
2. Prasarana Transportasi
- Jalan Jembatan, Simpang Susun, dan Terowongan
- Teknik dan Pengendalian Lalu Lintas
- Jalan Kereta Api.
- Landasan.
- Pelabuhan dan Prasarana Angkutan SDP.
3. Struktur Bangunan
- Struktur bangunan ringan/sederhana
- Struktur Bangunan berat/tinggi
- Konstruksi Tambang dan
- Fasilitas Perminyakan Lepas Pantai.
Tata Lingkungan
1. Analisa mengenai dampak lingkungan
- Analisa Dampak Lingkungan
- Penyusunan Rencana Pengelolaan Lingkungan
- Penyusunan Rencana Pengendalian Lingkungan
2. Teknik Lingkungan
- Air Minum
- Penyehatan Lingkungan Pemukiman
- Persampahan
3. Pengembangan Kota dan Wilayah
- Penataan Perkotaan
- Pengembangan Wilayah
- Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kota
Survey
Untuk mendapatkan gambaran awal tersebut konsultan dapat melakukan
berbagai kegiatan/ aktifitas survey dan investigasi terhadap suatu lahan,
pemetaan, areal atau wilayah yang akan dikembangkan. Hasil dan survey dan
investigasi awal rencana suatu proyek dapat berupa data, laporan dan
rekomendasi yang sangat diperlukan oleh para klien.
Studi Kelayakan
Untuk suatu kelayakan proyek, diperlukan suatu analisa ekonomi terhadap
investasi, penawaran dan permintaan dalam kurun waktu cukup panjang
untuk produk yang dihasilkan.
Semua rangkaian mata rantai perlu dilakukan perhitungan dan analisa
misalnya mulai dari penyusunan lay out, konstruksi, produk, permintaan,
tingkat inflasi, pemasaran dan sebagainya.
Studi kelayakan yang dimaksud juga mencakup kelayakan ditinjau dari segi
lingkungan (AMDAL).
Perencanaan Teknis
Diperlukan suatu perencanaan yang lebih detail pada suatu proyek sehingga
memudahkan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik nantinya.
Supervisi / Pengawasan
Untuk mencapai hasil suatu proyek yang tepat guna, maka dalam
pelaksanaan pekerjaan bidang konstruksi perlu suatu sistem manajemen
konstruksi atau pengawasan (supervise), dimana penilaian kualitas suatu
pekerjaan dapat dipertahankan dengan adanya pengawasan secara berkala
(continue).
Pengalaman Perusahaan CV. Ringga Consultant Ariga selama kurun waktu 10
(sepuluh) tahun terakhir dapat dilihat pada lampiran berikut.
Uraian Pengalaman Perusahaan Sejenis CV. Ringga Consultant Ariga selama kurun
waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir dapat dilihat pada lampiran berikut.
A. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA
Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah disusun secara komprehensif dan
terinci oleh Panitia CV. Ringga Consultant Ariga, dengan dilengkapi penjelasan pada
Rapat Penjelasan Pekerjaan/Aan wijzing yang dilampirkan dalam Berita Acara. Secara
umum informasi mengenai gambaran proyek dan kebutuhan akan pelayanan jasa
yang harus ditawarkan dari peserta lelang sudah jelas dan dapat digunakan sebagai
dasar acuan dalam menyusun Dokumen Usulan/Penawaran Teknis.
1. Secara umum KAK sudah memadai dan dengan mudah dapat dipahami
maksud dan tujuannya oleh Konsultan sehingga dapat disusun rencana kerja
yang sebaik-baiknya.
3. Dari uraian Lingkup Kegiatan maka sangat perlu penekanan pada pentingnya
Tahap Pekerjaan Persiapan dimana pada tahap ini dilibatkan Konsultan
Manajemen Konstruksi, Konsultan Perencana, Pengguna Jasa dan Penggung
Jawab Kegiatan. Pada tahap ini harus dilakukan evaluasi terhadap lokasi,
program ruang dan batasan proyek secara keseluruhan serta rencana
pembongaran dan evakuasi dari fungsi eksisting, misalnya parkir dan alur
kendaraan dan menyusun rencana pemanfaatan lahan kerja dan perlindungan
selama pelaksanaan kegiatan.
Latar Belakang
Pekerjaan Replacement Rambu Suar 20 M Darat Di Ujung Sibigo Dsi-2886 yang
berlokasi di Simeulu merupakan kegiatan Replacement menara suar untuk
memenuhi pelayanan dalam bidang pelayaran bagi masyarakat.
Untuk menunjang pelaksanaan sebagaimana dimaksud perlu dilakukan suatu
kegiatan pengawasan kualitas dan kuantitas pelaksanaan fisik serta survey dan
kajian tentang karakteristik daerah yang akan dilakukan pekerjaan rehabilitasi
yang dimaksud. Survey yang dilakukan adalah untuk merencanakan dan
menyiapkan program penanganan Pekerjaan Replacement Rambu Suar 20 M
Darat Di Ujung Sibigo Dsi-2886 secara optimal.
TUJUAN PEKERJAAN
Jasa pelayanan ini dimaksudkan untuk membantu Distrik Navigasi Kelas II
Sabang yaitu Supervisi Pekerjaan Replacement Rambu Suar 20 M Darat Di
Ujung Sibigo Dsi-2886, dalam rangka peningkatan sarana dan prasarana guna
mendukung pelayanan di bidang pelayaran dan sektor perhubungan. Serta
memonitoring pekerjaan kontraktor agar pekerjaan tersebut dikerjakan sesuai
dengan ketentuan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan, efektif dalam
pembiayaannya serta bertujuan agar hasil pekerjaan tersebut dapat
dipergunakan tepat waktu sesuai jadwal yang telah direncanakan.
Lingkup Pekerjaan
Kegiatan Pengawasan
A. Tenaga Pendukung
1) Pengawas Lapangan (Inspector)
Pengawas Lapangan mempunyai tugas dan wewenang antara lain sebagai
berikut :
a. Melakukan kegiatan pengawasan setiap hari mulai dari pekerjaan
persiapan, pengukuran dan pelaksanaan pekerjaan mulai dari tahap awal
sampai selesai Serah Terima dilakukan. Hasil Pengawasan dilaporkann
langsung secara tertulis kepada CI;
b. Setiap masalah pelaksanaan fisik dilapangan di catat pada buku harian dan
membuat laporan harian, minggunan ataupun bulanan serta membuat
berita acara kemajuan. Dilengkapi pula dengan Memo Lapangan;
c. Mengadakan Pengawasan terhadap Kuantitas dan kualitas bahan yang
digunakan serta menilai kemajuan dan kwaliltas hasil pekerjaan fisik.
Mengajukan Memo Lapangan teguran kepada Kontraktor (tembusan
kepada CI);
d. Menolak bahan-bahan dan pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai
dengan persyaratan dalam gambar kerja dan spesifikasi teknis.
Dari Kerangka Acuan Kerja kami telah menyusun program dan jadwal kerja seperti
dapat dilihat pada schedule pelaksanaan pekerjaan dan jadwal Penugasan Personil.
Sehingga secara keseluruhan dapat disimpulkan dari Kerangka Acuan Kerja,
Konsultan telah dapat menganalisa secara teknis / ekonomis dan mengerti benar akan
maksud dan tujuan serta target yang ingin dicapai dari pekerjaan ini.
Berdasarkan pengetahuan tentang kondisi proyek dan pemahaman terhadap tujuan
utama pekerjaan yang akan dilakukan, maka Konsultan akan mengembangkan suatu
pendekatan dan metodologi dalam melaksanakan pekerjaan ini secara sistematis dan
tepat waktu sesuai ketentuan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).
1. PENDEKATAN TEKNIS
Dalam pendekatan masalah SUPERVISI PEKERJAAN REPLACEMENT RAMBU
SUAR 20 M DARAT DI UJUNG SIBIGO Dsi-2886 ini ada dua penanganan yang
harus dilakukan secara konprehensif, mengingat kawasan yang terdapat di lokasi
proyek adalah cukup penting dan strategis. Pola penanganan dapat dibagi
menjadi :
Manajerial
Teknis Operasional
2. METHODOLOGI
Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja, jasa yang akan disediakan Konsultan pada
Proyek Supervisi Pekerjaan Replacement Rambu Suar 20 M Darat Di Ujung
Sibigo Dsi-2886 ini terdiri dari beberapa tahapan :
1. Memeriksa dengan sungguh-sungguh pengukuran volume pekerjaan yang
dilaksanakan dengan baik dan benar, teliti dan sempurna serta memeriksa
gambar terealisasi (As Build Drawing)
2. Menjamin bahwa semua laporan (Report) diserahkan tepat waktu, dibuat
secara benar dan memuat semua catatan kemajuan serta hal-hal lain yang
berkaitan dengan proyek.
3. Bekerjasama dengan staff proyek dalam hal-hal teknis.
Tahap Persiapan
2. Jadwal Pelaksanaan
Pada waktu pembahasan jadwal pelaksanaan sebagai Pemberi
Tugas beserta Konsultan Pengawas Teknik haruslah betul-betul
memahami jadwal kerja Kontraktor, dengan titik berat masalah
pada :
Skala prioritas yang ada pada schedule pelaksanaan
- Pekerjaan Major (utama)
- Sumber daya (manusia, peralatan dan material)
Waktu pelaksanaan dibuat seefisien mungkin mengikuti
jaringan rencana kerja (Net work planning)
Rencana dan metode kerja
3. Mobilisasi
Untuk pekerjaan mobilisasi titik berat masalah pada :
Survei sumber material ( quarry ) meliputi :
- Banyaknya material yaitu mengenai jumlah dan jarak ke
lokasi
- Kualitas material yaitu mengenai pengujian atau
pengetesan material yang akan dipakai
Penetapan Base Camp di lokasi
Pengukuran ulang lapangan (Field Engineering/rekayasa
lapangan).
c. Mobilisasi Kontraktor
Pekerjaan mobilisasi kontraktor dapat dikategorikan menjadi 2 bagian
yaitu mobilisasi awal dan mobilisasi personil, alat dan material secara
keseluruhan termasuk penetapan struktur organisasi kontraktor.
Mobilisasi awal adalah suatu tahap dalam peleksanaan kegiatan
konstruksi yang paling awal untuk mempersiapkan semua sumber
daya baik manusia, peralatan maupun bahan. Dalam tahap
pelaksanaan kegiatan selanjutnya semua sumber daya tersebut harus
siap dioperasikan untuk memperlancar tahapan konstruksi
selanjutnya, sehingga tercapai suatu mutu, waktu dan kuantitas sesuai
yang diharapkan
B. Program Kerja
Penyusunan program kerja adalah suatu proses dimana Kontraktor
harus menguraikan jadwal (schedule) kerja menjadi bagian-bagian
antara lain Jaringan rencana kerja (Nett Work Planning) menjadi :
Jadwal tenaga kerja ( Man Power Schedule)
Jadwal Peralatan ( Equipment Schedule )
Jadwal Material ( Material Schedule)
Pengalokasian Dana ( Cash Flow )
Jadwal Pelaksanaan Kerja
Tahap Konstruksi
c. Pengujian Bahan
Pengujian bahan dapat dikategorikan menjasi 2 (dua) macam yaitu
pengujian bahan olahan dan bahan jadi.
Yang dimaksud pengujian bahan olahan dan bahan jadi adalah pengujian
terhadap :
2. Bahan jadi yaitu bahan hasil olahan tersebut setelah jadi suatu
konstruksi dilapangan.
Bahan jadi tersebut dilapangan dapat berupa :
- Besi galvanis menara suar pabrikan
PERSIAPAN
Setelah Konsultan memperoleh surat perintah mulai kerja (SPMK) dari
Distrik Navigasi Kelas II Sabang , maka segera melakukan berbagai
kegiatan persiapan baik administrasi maupun teknis. Persiapan yang akan
dilaksanakan adalah penyelesaian dan perekrutan personil, sebagai
legalitas pelimpahan pelaksanaan pekerjaan dari Distri Navigasi Kelas II
Sabang sementara kepada konsultan akan segera dilengkapi dengan
berbagai persyaratan yang diperlukan, sehinga proses pelaksanaan
pekerjaan berjalan dengan baik.
PELAKSANAAN PEKERJAAN
Dalam pelaksanaan pekerjaan, Konsultan menyusun beberapa tahapan
untuk dapat mencapai tujuan pengawasan yang efektif dan efesien. Tahap
pelaksanaaan dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Pola Kerja
Pemahaman KAK dan Metode Pendekatan sebelum melaksanakan
tugasnya masing-masing tenaga ahli diharuskan terlebih dahulu
memahami Kerangka Acuan kerja, Metode Pendekatan dan Rencana
kerja secara umum. Gambar Bagan alir kegiatan, sebagaimana
tercantum dalam Pendekatan Metodologi sebelumnya.
b. Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan meliputi data-data sebagai berikut :
Gambar-gambar desain,
Spesifikasi teknik,
Spesifikasi umum,
Dokumen Kontrak,
Peta Topografi,
Data curah hujan dan BMG,
Data-data pelaksanaan (rencana kerja, mobilisasi alat, laporan
harian, mingguan dan bulanan.
- Desain Kriteria
-- Desain Drawing
Kontrak Kerja
-- Kerangka
RAB Acuan
Kerja Pekerjaan Fisik
- Jadual Pelaksanaan
-- Peta Topografi
Metoda
- Data Curah Hujan
- Dan lain-lain
- Desain
Pelaksanaan
- Metode
Pelaporan untuk
Kontraktor
- Pelaksanan Fisik
c. Analisa Permasalahan
Analisa permasalahan seperti Gambar dibawah ini.
Pemberi Tugas Konsultan Kontraktor
Identifikasi Permasalahan :
- Design
- Lapangan
Alternatif Solusi
Pertimbangan
Permasalahan
Ketetapan
Keputusan Solusi
Pelaksanan
Laporan
Pengawasan dan
Pengendalian
d. Pemecahan Masalah
e. Pelaporan
Laporan Bulanan
Pada setiap akhir bulan, pengawas teknik / supervisi harus menyiapkan
laporan bulanan sebanyak 4 (empat) buku yang memuat :
1. Kemajuan Pekerjaan fisik
2. Hasil pemeriksaan dan persetujuan
3. Masalah dan upaya penyelesaian
4. Kumpulan berita acara lapangan
5. Foto pelaksanaan pekerjaan
6. Laporan harian lapangan (dari referensi buku harian lapangan)
7. Laporan Mingguan / bobot mingguan
8. Administrasi kegiatan antara lain :
Berita Acara Perubahan pekerjaan tambah kurang (bila ada) termasuk
menyediakan usulan addendum kontrak
Berita Acara perubahan waktu pelaksanaan (bila ada) termasuk
menyiapkan usulan addendum kontrak
Revisi Schedule (bila ada) dan Network Planning
Quality Control antara lain :
- Hasil uitzet
- Check dimensi
- Test material (beton, besi beton, batu, dll)
- Test material timbunan dan pemadatan
Rekomendasi atas prestasi bobot yang telah dicapai
berkaitan dengan rencana tagihan / penarikan termijn (progress)
Laporan pemeriksaan baik persyaratan fisik maupun
administrasi berkaitan dengan rencana serah terima pekerjaan (PHO)
yang diusulkan Kontraktor.
As Built Drawing yang dibuat sebelum penyerahan oleh
pihak kontraktor
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya tanggal 5 setiap bulan
berikutnya sebanyak 3 (tiga) buku laporan dan 1 (satu) Soft Copy, selama 6
bulan pelaksanaan pekerjaan.
Laporan harus diserahkan sebanyak 3 (tiga) buku laporan dan 1 (satu) Soft
Copy CD berisi seluruh laporan.
Profesional yang bekerja di lokasi proyek dengan konsep "at the right time and
place" dan pengalaman dalam bidang pengawasan dan dapat dengan waktu
persiapan relatif cukup singkat dapat memberikan kontribusi yang signifikan
untuk layanan dimaksud.
Dukungan tenaga ahli yang berpengalaman dalam berbagai disiplin yang terlibat
dan memahami tujuan diberikannya layanan dan dapat dengan waktu persiapan
cukup singkat memberikan kontribusi yang signifikan untuk layanan dimaksud.
CV. RINGGA CONSULTANT ARIGA bila dipercayakan sebagai pemenang dalam paket
Supervisi Pekerjaan Replacement Rambu Suar 20 M Darat Di Ujung Sibigo Dsi-2886,
akan mengusulkan struktur organisasi dengan seluruh staf ahli yang terlibat
didalamnya sesuai dengan ketentuan dalam dokumen tender. Bentuk dan jumlah staf
ahli dan staf pendukung yang diusulkan dalam tabel dibawah ini.
Didalam rangka pelaksanaan Paket Supervisi Pekerjaan Rehabilitasi Menara Suar
Pulau Beras DSI-50/60, pihak konsultan pengawas perlu membuat sebuah Jadwal
Pelaksanaan Pekerjaan yang konsepsional dan matang, efektif dan efisien, sehingga
setiap aktivitas kerja terprogram dengan baik agar dapat mencapai target
penyelesaian pekerjaan sesuai dengan yang direncanakan.
Jadwal Pengawasan Pekerjaan yang dibuat dan diajukan oleh Konsultan Pengawas
yaitu CV. RINGGA CONSULTANT ARIGA yang akan dilaksanakan, disesuaikan dengan
ketentuan yang ada dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan Rapat Aanwijziing.
Dalam Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan terdapat beberapa tahapan pekerjaan yang akan
dilakukan berdasarkan waktu yang disediakan untuk melakukan masa konstruksi dan
kegiatan non-konstruksi.
Sesuai dengan pedoman yang tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja, bahwa lama
waktu pelaksanaan pekerjaan konstruksi adalah 180 (seratus delapan puluh) hari
kalender, untuk itu dengan jangka waktu yang sangat terbatas tersebut pihak
konsultan akan membuat sebuah jadual pelaksanaan pengawasan pekerjaan secara
efektif, sehingga dalam rentang waktu tersebut semua tahapan dapat dilaksanakan
dengan baik.
Untuk menyusun langkah kerja dan item pekerjaan yang akan dikikuti oleh jumlah
hari yang tersedia sesuai KAK, maka pihak konsultan pengawas perlu melakukan
kalkulasi antara volume pekerjaan dengan jumlah tenaga kerja yang akan terlibat
dalam proyek. Dalam hall ini pihak konsultan perlu mempunyai asumsi terhadap jenis
konstruksi, volume dan man power (tenaga kerja) yang tersedia.
Waktu merupakan salah satu faktor penting untuk melaksanakan target proyek
tercapai sesuai dengan rencana, kesalahan dalam memanfaatkan waktu akan
mengakibatkan keterlambat penyelesaiannya. Dalam masa-masa pelaksanaan
konstruksi kerap ditemukan masa-masa kritis sebuah proyek, misalnya kesalahan
sistem pelaksanaan saling menunggu tiap pekerjaan, misalnya antara pekerjaan civil
works dengan konstrksi.
Oleh sebab itu perlu dikaji lebih mendetail dalam membuat time schedule yang efektif,
misalnya time schedule rencana dengan time schedule pelaksanaan, pihak konsultan
perlu memberikan masukan kepada pihak kontraktor pelaksana dengan pendekatan
dan metode yang lebih praktis.