Você está na página 1de 4

Apa itu material reused?

Pertama, harus dipahami dahulu terminologi recycled dan reused, yaitu


didaur ulang atau digunakan kembali. Perbedaan recycled dan reuse adalah: recycle atau daur
ulang membutuhkan proses untuk membuat material baru dari material lama, misalnya mengolah
kembali kaca lama menjadi kaca baru. Sedangkan reuse atau menggunakan kembali berarti
memakai material bekas untuk bangunan baru. Material reused, bisa dikatakan sebagai material
bekas bangunan lain atau material dari benda/barang dengan kegunaan lain yang bisa digunakan
kembali sebagai material bangunan. Artikel ini dibuat berdasarkan wawancara dengan wartawan
Koran Seputar Indonesia (Sindo).

Meskipun dalam masyarakat kita, material bangunan baru dianggap lebih menterang atau OK,
sebenarnya banyak dari material bekas yang masih bisa dipakai sebagai bahan bangunan, misalnya
material-material sebagai berikut:

- Kayu, misalnya kayu dari atap


- Kusen pintu dan jendela dengan kacanya.
- genteng bongkaran
- material bongkaran yaitu bata dan tembok yang dirobohkan dari rumah lama
- kayu dari bekas peti kemas
- kontainer baja bekas pengangkutan barang
- besi bongkaran struktur/konstruksi bangunan lain, misalnya bekas pabrik
- paving blok bekas
- dan sebagainya

Jika merencanakan untuk memanfaatkan material reused, sebaiknya apa saja yg perlu untuk
diperhatikan?

Dalam mempergunakan material reused, kita perlu memperhatikan fungsi dari material tersebut,
apakah bisa difungsikan sebagai material dengan fungsi struktural, atau hanya bahan material
pengisi bangunan. Dalam hal ini, kita perlu memperhatikan apakah material tersebut kuat atau
tidak, rapuh atau tidak, sekiranya tidak bisa digunakan karena kualitas bahan sudah menurun
drastis, maka tidak disarankan menggunakan material tersebut. Misalnya: kayu dari struktur atap,
barangkali bisa digunakan sebagai material untuk bekisting (cetakan) saat merenovasi rumah/
bangunan, bisa juga digunakan untuk fungsi lain seperti diolah untuk bahan material penutup
dinding, misalnya dengan memotong kayu kecil-kecil dan memakainya sebagai elemen dekoratif.
Rumah diatas menggunakan material bekas kayu bongkaran rumah lama, terlihat agak kusam
karena dipakai outdoor, meskipun begitu kualitas kayu jati ini lebih bagus daripada kayu yang
banyak beredar saat ini. Disamping itu, dibagian dalam terlihat sangat menarik.

Biasanya untuk menggunakan bahan material ini kta harus merinci bagian desain yg dpt
mempergunakan material ini. Menurut Anda desain mana yg dapat atau pas?

Beberapa jenis / tema desain berkaitan dengan material yang terkesan tua, misalnya bila ingin
membangun sebuah kafe dengan gaya tua atau rustic, maka dengan memakai material bekas
dengan kesan yang mendukung, yaitu memang menggunakan material yang sudah tua, akan lebih
menarik. Meskipun begitu, desain rumah dan bangunan dewasa ini banyak yang menggunakan
material rustic meskipun dengan gaya modern. Hal ini karena material yang tua seperti kayu
tua, terlihat lebih baik dan menarik daripada kayu olahan baru yang dicat, misalnya. Maka desain
yang ada bisa menggunakan pendekatan tema yang sesuai, baik itu tema gaya modern, klasik,
minimalis, dan sebagainya. Sudah saatnya kita juga tidak melihat arsitektur sebagai gaya
bangunan, tapi sebagai desain yang berkaitan dengan rasa saat melihatnya. Dalam hal ini banyak
material bekas yang justru dicari karena keaslian dan nilai materialnya, misalnya kusen dari
bongkaran bangunan bekas Belanda.

Jika kita ingin aplikasikan pada bagian interior menurut anda, bagian mana dari interior yg dpt
kita aplikasikan material reused?

Material yang terkesan rustic seperti kayu bekas bantalan rel, sangat diminati sebagai aksen untuk
interior. Meja yang dibuat dari kayu bekas kadang terlihat sangat menarik, seperti meja dari kayu
tua, misalnya dari bekas pintu kayu utuh. Bagian lain seperti kayu bekas atap bisa dipotong-potong
dan dibuat elemen dekoratif yang menarik dalam ruangan, misalnya dengan menyusun potongan-
potongan kayu kecil menjadi mozaik atau disusun sirih. Elemen lain seperti kusen lama kadang
terlihat sangat menarik, karena banyak kusen lama memiliki jenis kaca yang lebih berkualitas
daripada kaca-kaca yang dijual saat ini, terutama dari yang berjenis kaca patri.

Bagaimana pula soal eksterior, biasanya di bagian mananya yg dpt kta terapkan bagian ini?
Jelaskan dan beri contoh?

Pada bagian eksterior bagian bangunan yang bisa menggunakan material reused antara lain penutup
atap atau genteng, kusen pintu dan jendela eksterior, beberapa jenis kreativitas juga bisa
diterapkan yang belum ada batasnya, seperti arsitek Adi Purnomo menggunakan pecahan genteng
sebagai material penutup dinding eksterior.

Biasanya untuk memilih bagian2 tersebut, apa2 saja sih yg perlu dipertimbangkan si penghuni?

Pertimbangan utama adalah apakah material bisa digunakan untuk fungsi struktural atau konstruksi,
karena material lama bisa lapuk, rusak sehingga tidak bisa digunakan kembali. Bila kualitasnya
sudah turun, kita bisa memakainya untuk material non struktural, seperti pelapis dinding, elemen
dekoratif, dan elemen pelengkap lainnya.

Terdapat jenis bahan bangunan reused yang kadang memiliki kualitas tinggi, misalnya kusen kayu
jati, paving block, dan sebagainya. Material tersebut karena kualitasnya bisa bertahan lebih lama
bahkan daripada material baru.

Bisa tidak kita padukan material reused dgn material lain?

Tergantung digunakan untuk apa, tentunya bisa disesuaikan dengan kondisinya. Seperti material
pada umumnya, material reused juga bisa memiliki tingkat kesesuaian yang tinggi atau rendah
disandingkan dengan material lainnya, semua tergantung desain.

Sebutkan beberapa kelebihan dan kekurangan material reused?

Kelebihannya: material ini merupakan pilihan yang ramah lingkungan, biasanya lebih murah karena
merupakan material yang biasanya tidak digunakan lagi oleh pemilik lama. Kelebihan lainnya adalah
material ini seringkali merupakan material yang dipilih karena kualitasnya, meskipun kadang
kualitasnya sudah menurun, tapi masih layak pakai, bahkan sebagian benar-benar lebih baik untuk
dipakai.

Kekurangannya: material seringkali mengalami penurunan kualitas sehingga harus dipilah sesuai
kebutuhan. Material juga harus diolah sesuai dengan kebutuhan, beberapa bagian seperti kusen
yang ada menyebabkan kita harus menyesuaikan desain baru berdasarkan material lama tersebut.

Tips memilih jenis material reused yang tepat?

Sesuaikan dengan fungsinya, jangan dipakai untuk fungsi yang tidak tepat.
Periksa apakah masih layak digunakan
Bisa juga digunakan untuk pengganti material yang berbeda dari fungsi sebelumnya.
Bicarakan dengan arsitek, kontraktor atau tukang Anda.

Você também pode gostar