Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
152)
Perbandingan antara Soy Powder dengan Susu bubuk dan Konsentrasi Green Tea terhadap Karakteristik Dark Chocolate.
ABSTRACT
The purpose of this research was to study the effect of the comparison
soy powder with milk powder and the effect of the concentration of green tea used
in the manufacture of Dark Chocolate, and to get the product Dark Chocolate
which have functional properties is to increase the antioxidant content of green
tea and protein content of soy powder that is beneficial to health. The benefits of
this research is to improve the functional properties of dark chocolate with the
addition of green tea and soy powder, as well as provide additional information
on the concentration of green tea, adding soy powder in the manufacture Dark
chocolate.
The method used was Randomized Block Design (RBD) with two
factors, the first factor comparisons between soy powder and milk powder which
consists of three levels ie 1: 0, 1: 1 and 0: 1 and the second factor is the
concentration of green tea 3 levels ie 6%, 8% and 10%. The response was
observed that the response organoleptic test using a hedonic liking, chemical
response consists of the analysis of DPPH antioxidant activity, total sugar
carbohydrate content analysis Luff Schoorl method, analysis method Soxhlet fat,
and protein content analysis method Kjedahl.
The results using hedonic test by hedonic scale showed that the obtained
product Dark Chocolate best overall response was obtained on the sample a 2b3
(comparison soy powder and powdered milk 1: 1, the concentration of green tea
10%), as seen from the organoleptic test a sample which favored panelist with
antioxidant activity that is 95.44 mg / mL, the protein content of 16.92%, total
sugar carbohydrate content of 11.14% and 13.43% fat content.
1
Nurul Mawaddah Zogina Batubara( 11.30.20.152)
Perbandingan antara Soy Powder dengan Susu bubuk dan Konsentrasi Green Tea terhadap Karakteristik Dark Chocolate.
2
Nurul Mawaddah Zogina Batubara( 11.30.20.152)
Perbandingan antara Soy Powder dengan Susu bubuk dan Konsentrasi Green Tea terhadap Karakteristik Dark Chocolate.
3
Nurul Mawaddah Zogina Batubara( 11.30.20.152)
Perbandingan antara Soy Powder dengan Susu bubuk dan Konsentrasi Green Tea terhadap Karakteristik Dark Chocolate.
susu skim, gula tepung, mentega putih, mengurangi keasaman pada cokelat
dan lemak kakao. Bahan-bahan tersebut tersebut. Pada proses conching akan
mempunyai sifat tidak begitu mudah mengasilkan cokelat yang mempunyai
dibasahi atau lambat terdispersi pada aroma baik, kehalusan baik, menjadikan
saat pencampuran. pasta cokelat tersebut homogen dan
Faktor yang mempengaruhi menyebabkan cokelat tersebut
viskositas dari cokelat adalah lemak mempunyai viskositas yang stabil.
kakao (cacao butter), lesitin, air, Green tea matcha terlihat lebih
pengadukan, aerasi (pengudaraan) dan hijau dari teh hijau biasa. Pada proses
temperatur. Cokelat adalah bahan coklat, pembuatan green tea matcha setelah
gula, dan susu bubuk yang terdispersi di melalui proses pemilihan dan
dalam lemak kakao (cocoa butter). pemetikan, kuncup green tea akan
Selain itu fraksi dari lemak kakao dikeringkan sebelum dijadikan bubuk
(cocoa butter) mempunyai peranan (Werno,2011).
penting pada proses pengembangan dari Menurut States man Journal
produk cokelat yang dihasilkan (2015), menyatakan bahwa penggunaan
(Setiawan, 2005). matcha green tea pada beberapa produk
Dark chocolate dapat dibuat dessert dan smoothie penggunaan
dengan menggunakan bubuk kakao matcha green tea pada produk yoghurt,
berwarna lebih pucat dalam presentase vichyssoise, dan pudding memiliki
yang tinggi, namun hal ini beresiko maksimal penambahan yaitu sebesar 55
menyebabkan fat bloom hal ini akibat gram, hal ini dikarenakan pada jumlah
dari pembentukan kristal lemak yang lebih tinggi akan membuat sifat
berukuran besar (Han, 2006). organoleptik produk yaitu atribut rasa
Menurut Morris (1951), proses yaitu terasa pahit.
conching merupakan pencampuran dari Menurut Salim (2012), produk
bahan yang digunakan dalam pembuatan olahan kedelai merupakan sumber
cokelat, dilakukan pengadukan dan protein nabati yang banyak
pencampuran, sehingga memakan waktu dikonsumsi oleh hampir seluruh
beberapa jam atau hingga beberapa hari. lapisan masyarakat Indonesia, sehingga
Suhu yang digunakan pada proses berperan dalam mendukung ketahanan
conching tersebut mendekati atau pangan dan meningkatkan status gizi
dibawah suhu inversi cokelat yaitu 45 oC masyarakat.
untuk milk chocolate dan 60oC untuk Menurut penelitian Akinwale
dark chocolate. Lama waktu yang (2002), menyatakan bahwa tingkat
dilakukan pada proses conching kesukaan terhadap perbandingan antara
mencapai 72 jam untuk menghasilkan susu bubuk dan soy powder pada
cokelat bermutu tinggi, dan 4-6 jam pembuatan milk chocolate adalah pada
untuk menghasilkan cokelat bermutu perbandingan 75% susu bubuk dan 25%
rendah, hal ini terjadi karena proses soy powder.
conching terjadi perubahan-perubahan Hasil penelitian Jayadi et al.,
yaitu ukuran butiran dihaluskan lebih (2012), menyatakan bahwa tingkat
halus lagi sehingga tidak terdeteksi oleh kesukaan anak-anak pada Sakko-
lidah, menajamkan aroma, aktivasi zat Sakko dengan soy powder dilihat dari
organik dan memunculkan rasa karamel. nilai tertingginya adalah dengan
Menurut Saleh (2006), proses disubstitusi soy powder 10% dan tepung
conching dilakukan untuk mengeluarkan beras 90%. Sakko-Sakko adalah
asam-asam volatil, oleh karenanya akan makanan ringan tradisional khas suku
4
Nurul Mawaddah Zogina Batubara( 11.30.20.152)
Perbandingan antara Soy Powder dengan Susu bubuk dan Konsentrasi Green Tea terhadap Karakteristik Dark Chocolate.
Bugis dan Makassar yang terbuat dari toko farmasi dan green tea matcha import
tepung beras. Kadar protein pada soy dari jepang.
powder jauh lebih tinggi dibanding Bahan yang digunakan dalam
tepung garut dan tepung terigu yaitu analisis yaitu adalah aquadest, alkohol
41,7%. 70%, NH2SO4 anhidrat, HgO, selenium
Diantara jenis kacang-kacangan, black, batu didih H2SO4 pekat, NaOH
kedelai memiliki prospek yang baik 30%, Na2S2O3 5%, granul Zn, HCl 01 N,
untuk dikembangkan karena NaOH 0,1 N, indikator PP (Fenolftalein),
mengandung protein yang tinggi (35- larutan Luff Schoorl (Cu2SO4, NaCO3,
38%). Selain itu, kandungan lemak pada dan asam sitrat), H2SO4 6N, KI padat,
kedelai juga cukup tinggi ( 20%). Dari amilum, Na2S2O3 0,1 N, HCl 9,5 N, HCl
jumlah ini sekitar 85% merupakan asam padat, dan NaOH 2%, asam asetat,
lemak esensial (linoleat dan linolenat). metanol, etanol, Na2CO3, dan larutan
Disamping memiliki protein tinggi, DPPH.
kedelai mengandung serat atau dietary
fiber, vitamin dan mineral (Afandi, Alat-alat yang Digunakan
2001). Alat yang digunakan dalam
pembuatan Dark Chocolate adalah
Hipotesis Penelitian timbangan elektrik, mixer untuk
Berdasarkan kerangka pemikiran mencampurkan adonan, panci stainless
diatas diduga bahwa : Perbandingan steel untuk wadah pengadukan adonan,
antara soy powder dengan susu bubuk spatula, sendok untuk mengambil bahan,
berpengaruh terhadap karakteristik Dark cetakan sebagai wadah hasil adonan, kain
Chocolate, Konsentrasi green tea lap dan lemari es.
berpengaruh terhadap karakteristik Dark Alat yang digunakan dalam analisis
Chocolate, Interaksi antara perbandingan yaitu jangka sorong, tanur, eksikator,
soy powder dengan susu bubuk dan neraca digital, tangkrus, labu kjeldahl,
konsentrasi green tea berpengaruh kompor gas, kawat kasa, labu takar, labu
terhadap karakteristik Dark Chocolate. erlenmeyer, labu destilasi, kondensor,
selang, adapter, statif, klem, buret,
Waktu dan Tempat Penelitian corong, gelas kimia, pipet filler, pipet
Penelitian bertempat di volum, spektrofotometer dan pipet tetes.
Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas
Teknik Universitas Pasundan, Jalan Dr. Metode Penelitian
Setiabudhi No 193, Bandung. Penelitian ini terbagi menjadi dua
bagian yaitu penelitian pendahuluan dan
BAHAN, ALAT, DAN METODE
penelitian utama.
PENELITIAN
Penelitian Pendahuluan
Bahan dan Alat Penelitian Penelitian pendahuluan yang
Bahan-bahan yang Digunakan dilakukan yaitu membuat produk Dark
Bahan dasar yang digunakan dalam chocolate dengan formulasi yang telah
pembuatan Dark Chocolate adalah cocoa dilakukan dalam penelitian sebelumnya,
powder dari Bandung, cocoa butter dari dilakukan perbedaan waktu conching
produsen olahan kakao, soy powder yaitu t1= 6 jam, t2= 8 jam, dan t3= 10
(Mandala 525), gula halus (SUJ), susu jam, tekstur yang dihasilkan paling baik
bubuk, mentega putih, lesitin kedelai dari dari beberapa waktu conching akan
digunakan dalam penelitian utama dan
dilakukan analisis kadar Antioksidan pada
5
Nurul Mawaddah Zogina Batubara( 11.30.20.152)
Perbandingan antara Soy Powder dengan Susu bubuk dan Konsentrasi Green Tea terhadap Karakteristik Dark Chocolate.
bahan baku yaitu Cocoa powder dan secara langsung sedangkan lesitin
Green tea. dicampurkan 2 jam sebelum proses
conching selesai dengan menggunakan
Penelitian Utama alat yang disebut cocnhe pada suhu 60oC
Penelitian utama dilakukan dengan selama 6 jam, 8 jam, dan 10 jam.
menggunakan Dark chocolate yang telah 4. Pencetakan
dibuat pada penelitian pendahuluan. Adonan hasil pencetakan II di
Tujuan dari penelitian utama yaitu untuk lakukan pencetakan dengan menggunakan
mengetahui bagaimana pengaruh cetakan yang telah di sediakan, adonan
perbandingan antara soy powder dengan tersebut di cetak.
susu bubuk dan konsentrasi green tea 5. Pendinginan I
yang ditambahkan terhadap karakteristik Adonan hasil pencampuran II yang
Dark Chocolate. telah di cetak di diamkan pada suhu
kamar sampai adonan tersebut agak
dingin atau suhunya turun. Adonan
Deskripsi Percobaan
tersebut didiamkan selama 10 menit atau
Percobaan pendahuluan dilakukan sampai adonan tersebut memiliki suhu
dengan membuat produk Dark Chocolate 27oC.
dengan menggunakan perbedaan waktu 6. Pendinginan II
proses conching agar didapatkan hasil Adonan yang telah di dinginkan pada
produk yang terbaik, dan analisis aktivitas proses pendinginan I, dilakukan
antioksidan pada bahan baku dan bahan pendinginan kembali pada suhu 15oC
penunjang yaitu Cocoa powder dan selama 6 jam di dalam lemari es.
Green tea. Respon pengamatan dilakukan uji
Deskripsi percobaan penelitian aktivitas antioksidan pada bahan baku
pendahuluan adalah sebagai berikut: yaitu Cocoa powder dan bahan penunjang
1. Persiapan bahan yang akan digunakan pada penelitian
Bahan-bahan yang digunakan dalam utama yaitu Green tea serta di lakukan
pembuatan produk Dark Chocolate adalah pengujian organoleptik yaitu uji hedonik.
coklat bubuk (cocoa powder), lemak 3.3.1. Deskripsi Penelitian Utama
kakao (cocoa butter), mentega putih, gula Prosedur pembuatan produk Dark
tepung, lesitin, dan susu bubuk. Bahan- Chocolate pada penelitian utama adalah
bahan yang telah dipersiapkan dilakukan sebagai berikut :
penimbangan sesuai basis yang telah di 1. Persiapan bahan
tentukan. Bahan-bahan yang digunakan dalam
2. Pencampuran I pembuatan produk Dark Chocolate adalah
Coklat bubuk (cocoa powder) dan coklat bubuk (cocoa powder), lemak
lemak kakao (cocoa butter) dicampurkan kakao (cocoa butter), mentega putih, gula
untuk mendapatkan adonan cokelat cair. tepung, lesitin, susu bubuk, soy powder,
Alat yang digunakan adalah kompor gas dan green tea. Bahan-bahan yang telah
dengan 1 panci besar sebagai media dipersiapkan dilakukan penimbangan
penghantar panas dan 1 panci kecil sesuai basis yang telah di tentukan.
sebagai wadah pencampuran dengan 2. Pencampuran I
waktu 30 menit dan dengan suhu yang Coklat bubuk (cocoa powder) dan
digunakan yaitu 45oC hingga didapat lemak kakao (cocoa butter) dicampurkan
adonan cokelat cair. untuk mendapatkan adonan cokelat cair.
3. Pencampuran II (Conching) Alat yang digunakan adalah kompor gas
Hasil pencampuran I, gula tepung, dengan 1 panci besar sebagai media
mentega putih, susu bubuk, dicampurkan
6
Nurul Mawaddah Zogina Batubara( 11.30.20.152)
Perbandingan antara Soy Powder dengan Susu bubuk dan Konsentrasi Green Tea terhadap Karakteristik Dark Chocolate.
7
Nurul Mawaddah Zogina Batubara( 11.30.20.152)
Perbandingan antara Soy Powder dengan Susu bubuk dan Konsentrasi Green Tea terhadap Karakteristik Dark Chocolate.
tangki besar yang dikenal sebagai conche. Tabel. Hasil Analisis Aktivitas
Proses pencampuran dan pengadukan Antioksidan Cocoa Powder dan Green
yang terus menerus mengakibatkan tea
perubahan luas permukaan adonan cokelat No. Sampel Nilai IC50
akan semakin besar dan memungkinkan
menguapnya komponen volatil yang ada 1. Cocoa Powder 1326
di dalam adonan dengan melakukan g/mL
conching. 2. Green tea 20,24
Menurut Smanda (2011) proses g/mL
conching memiliki pengaruh nyata untuk
menghasilkan cita rasa khas yang lembut Berdasarkan hasil analisis di
dan bebas dari rasa menyengat, sehingga dapatkan hasil yaitu aktivitas antioksidan
pemilihan sampel terbaik mengacu pada pada IC50 terhadap sampel green tea
parameter rasa serta tekstur karena masuk dalam kategori sangat kuat dan
parameter tersebut dianggap cukup pada cocoa powder yaitu sangat rendah,
penting pada mutu suatu cokelat. hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Sehubungan dengan bahasan Tabel. Tingkat Kekuatan Antioksidan
diatas dapat diketahui bahwa, semakin dengan Metode DPPH
lama proses conching yang dilakukan
Intensitas Nilai IC50
pada pembuatan Dark Chocolate maka
kualitas Dark chocolate akan semakin Sangat Kuat <50g/mL
baik. Kuat 50-100g/mL
1.1.2. Analisis Bahan Baku Sedang 101-150g/mL
Analisis bahan baku dilakukan Lemah >150g/mL
untuk mengetahui aktivitas antioksidan
dalam bahan baku yang akan digunakan (Sumber : Zuhra, dkk 2008)
dalam pembuatan Dark Chocolate yaitu Cocoa powder dan green tea
Cocoa powder dan Green tea sehingga merupakan bahan pangan yang memiliki
dapat diketahui adanya aktivitas kandungan antioksidan yang tinggi,
antioksidan pada bahan baku hingga cocoa powder merupakan produk olahan
menjadi produk. yang berasal dari bahan baku biji kakao.
Analisis bahan baku terhadap Biji kakao mengandung senyawa
aktivitas antioksidan dilakukan dengan polifenol sebanyak 5 18 % dalam bubuk
meggunakan metode DPPH, Uji aktivitas bebas lemak (cocoa powder) (Misnawi,
antioksidan menggunakan metode DPPH 2003).
diamati dengan indikator perubahan Senyawa polifenol biji kakao
warna pada DPPH dari ungu menjadi yaitu katekin 3342 %, leukosianidin 23-
kuning. Hal ini terjadi karena elektron 25% dan antosianin 5 %. Potensi biji
ganjil dari radikal DPPH telah kakao sebagai sumber antioksidan cukup
berpasangan dengan hidrogen dari besar, mengingat kandungan polifenolnya
senyawa penangkap radikal bebas cukup tinggi. Kandungan senyawa
(Molyneux, 2004). polifenol dalam biji kakao akan berkurang
melalui proses oksidasi, selama
fermentasi dan pengeringan (William
(1997), Forsyth and Quesnel (1957)
dalam Misnawi (2003)).
Bahan lain yang dianalisis
aktivitas antioksidan adalah green tea
8
Nurul Mawaddah Zogina Batubara( 11.30.20.152)
Perbandingan antara Soy Powder dengan Susu bubuk dan Konsentrasi Green Tea terhadap Karakteristik Dark Chocolate.
9
Nurul Mawaddah Zogina Batubara( 11.30.20.152)
Perbandingan antara Soy Powder dengan Susu bubuk dan Konsentrasi Green Tea terhadap Karakteristik Dark Chocolate.
sederhana seperti glukosa. Hasil degradasi terasa dan menghilang di permukaan lidah
protein dan gula tersebut akan dengan cepat. Rasa pahit cokelat dapat
membentuk senyawa baru yang disebut dirasakan di seluruh rongga mulut,
senyawa amadori, yaitu 1-amino-1deoxy- sedangkan rasa pahit theobromine hanya
D-fruktosa. Terbentuknya senyawa terasa di bagian pangkal lidah (Clifford,
amadori ini dapat memberikan pengaruh 1985).
terhadap rasa dari produk cokelat olahan Berdasarkan tingkat kesukaan
dimana semakin banyak penambahan soy panelis terhadap rasa dark chocolate dapat
powder akan memberikan rasa semakin diketahui melalui grafik berikut :
pahit pada produk cokelat tersebut
(Widiantara, 2004). 6
Konsentrasi green tea tidak 5
berpengaruh nyata terhadap rasa dark 4
chocolate karena rasa pahit yang dimiliki 3
green tea tidak dominan jika dibanding 2
1
dengan cocoa powder yang merupakan 0
bahan baku utama dan memberikan a1b1 a1b2 a1b3 a2b1 a2b2 a2b3 a3b1 a3b2 a3b3
kontribusi rasa paling dominan. Rasa
pahit pada green tea matcha disebabkan
adanya kandungan senyawa polifenol dan Gambar. Nilai rata-rata Rasa dark
alkaloid seperti tanin yang berasal dari chocolate
pucuk daun teh yang identik dengan rasa
pahit dan sepat (Kusuma, 2009). 4.2.1.2 Aroma
Tidak terjadi interaksi masing- Berdasarkan hasil perhitungan
masing faktor karena, kedua faktor tidak statistik, perbandingan antara soy powder
saling korelasi satu dengan yang lainnya dan susu bubuk memberikan pengaruh
karena kedua faktor memiliki fungsi dan nyata terhadap aroma dark chocolate,
kontribusi yang berbeda sehingga tidak sedangkan konsentrasi green tea tidak
memiliki pengaruh terhadap rasa dark berpengaruh nyata terhadap rasa dark
chocolate. chocolate, dan tidak terjadi interaksi
Rasa pahit adalah cita rasa khas antara masing-masing faktor terhadap
alami yang terasa dari dalam cokelat. aroma dark chocolate, dapat dilihat pada
Rasa tersebut berasal dari komponen- tabel berikut :
komponen alkaloid seperti theobromine, Tabel. Pengaruh perbandingan soy
kafein, komponen fenolik, pyrazine powder dan susu bubuk terhadap aroma
beberapa peptida dan asam amino bebas.
Rasa pahit cokelat seringkali rancu dan Perbandinga Nilai rata- Taraf 5%
dengan rasa sepat karena orang tidak n soy powder rata
sepenuhnya mengerti sifat dan perbedaan dan susu
antara kedua rasa tersebut, terlebih lagi bubuk (a)
tanin dan polifenol dalam cokelat sebegai 1:0 3,723 a
komponen yang paling bertanggung
jawab terhadap rasa sepat dan juga rasa 1:1 3,906 b
pahit (Armita, 2009).
Theobromine menampakkan rasa 0:1 4,32 c
pahit yang tidak langsung di rasakan di
permukaan lidah dan bersifat stabil
sedangkan rasa pahit cokelat lebih cepat
10
Nurul Mawaddah Zogina Batubara( 11.30.20.152)
Perbandingan antara Soy Powder dengan Susu bubuk dan Konsentrasi Green Tea terhadap Karakteristik Dark Chocolate.
Keterangan: Nilai rata-rata yang ditandai pada bahan green tea senyawa aromatik
dengan huruf yang sama yang terbentuk memiliki sifat volatile
menunjukkan tidak berbeda yaitu mudah menguap sehingga akan
nyata pada taraf 5% menurut berkurang dan tidak lagi menyengat pada
uji lanjut Duncan. produk akhir, berbeda dengan soy powder
dan susu bubuk yang memiliki aroma
Aroma khas pada soy powder yaitu yang khas serta kandungan nutrisi yang
bau langu memberikan pengaruh terhadap lebih kompleks dan reaksi kimia sehingga
aroma dark chocolate meskipun tidak menghasilkan aroma yang berbeda setelah
terlalu menyengat seperti halnya produk proses pengolahan (Kusuma, 2009)
olahan kedelai lainnya, karena pada Aroma cokelat terbentuk selama
proses penepungan kedelai terjadi penyangraian biji kakao yang merupakan
inaktivasi enzim lipoksigenase yang dapat bahan baku dalam pembuatan cocoa
menghidrolisis asam lemak tidak jenuh powder. Asam amino, peptide, gula
menjadikan senyawa-senyawa volatil pereduksi dan kuinon merupakan
yang menyebabkan cita rasa langu pembentuk cita rasa, komponen-
berkurang selain itu aroma khas susu komponen termasuk kedalam senyawa-
bubuk yaitu beraroma manis dikarenakan senyawa golongan alkohol, eter, furan,
tidak adanya penyimpangan pada susu, tiazol, piron, asam, eter, ester, aldehidal,
jika terjadi penyimpangan pada susu imin, amin, oksazol, pirazin dan pirol. Hal
maka aroma susu akan berubah, hal ini ini menunjukan bahwa aroma khas
dikarenakan susu memiliki sifat mampu cokelat tidak saja ditentukan oleh satu
menyerap aroma di lingkungan sekitar, komponen, melainkan suatu fungsi dari
oleh karena kedua bahan memiliki aroma ratusan komponen penyusunnya.
yang khas dan cukup menyengat maka hal Senyawa-senyawa tersebut terbentuk
inilah yang membuat perbandingan antara selama proses penyiapan biji, khususnya
soy powder dan susu bubuk berpengaruh saat proses fermentasi dan pengeringan.
terhadap aroma dark chocolate (Erlita, Selama penyangraian senyawa calon
2002). pembentuk cita rasa bereaksi satu sama
Konsentrasi green tea tidak lain sehingga menghasilkan komponen-
berpengaruh nyata terhadap aroma dark komponen yang mudah menguap dan
chocolate disebabkan oleh senyawa beraroma khas cokelat (Prasetya, 2009).
aromatis yang berasal dari glikosida yang Berdasarkan tingkat kesukaan
terurai menjadi gula sederhana, senyawa panelis terhadap aroma dark chocolate
beraroma, protein, minyak essensial, dan dapat diketahui melalui grafik berikut :
adanya oksidasi karotenoid. Substansi
aromatis pembentuk aroma teh 7
merupakan senyawa volatile (mudah 6
menguap) baik yang terkandung secara 5
alamiah maupun hasil reaksi biokimia 4
pada proses pengolahan teh meskipun 3
jumlahnya hanya sedikit sehingga pada 2
hasil akhir produk aroma khas green tea 1
tidak terlalu menyengat (Kusuma (2009), 0
Towaha (2013). a1b1 a1b2 a1b3 a2b1 a2b2 a2b3 a3b1 a3b2 a3b3
Tidak terjadi interaksi antara
masing-masing faktor dikarenakan sifat Gambar Nilai rata-rata Aroma
bahan dari kedua faktor berbeda dimana dark chocolate
11
Nurul Mawaddah Zogina Batubara( 11.30.20.152)
Perbandingan antara Soy Powder dengan Susu bubuk dan Konsentrasi Green Tea terhadap Karakteristik Dark Chocolate.
12
Nurul Mawaddah Zogina Batubara( 11.30.20.152)
Perbandingan antara Soy Powder dengan Susu bubuk dan Konsentrasi Green Tea terhadap Karakteristik Dark Chocolate.
roti, kue kering, cake, sosis, meat loaves, Tabel Hasil analisis Aktivitas
donat dan produk olahan lainnya. Produk Antioksidan (g/mL ) terhadapDark
olahan dengan bahan makanan campuran chocolate
tepung kedelai dapat meningkatkan nilai Perbandingan soy Konsentrasi green tea (b)
powder dan susu b1 b2 b3
gizi suatu produk bubuk
(Santoso, 2005). (a)
Sampel a2b1-a2b3 merupakan a1 155,75 151,13 133,10
a2 144,32 95,22 93,24
sampel yang memiliki nilai tertinggi dari a3 106,62 96,54 93,07
9 sampel terpilih, hal ini disebabkan
karena formulasi yang digunakan dalam Sampel dengan intensitas kuat
sampel tersebut menggunakan merupakan sampel dengan konsentrasi
perbandingan 1 bagian soy powder dan 1 green tea 8% dan 10% sedangkan sampel
bagian susu bubuk sehingga terjadi dengan intensitas sedang merupakan
peningkatan pada kandungan proteinnya. sampel dengan penambahan konsentrasi
Tepung kedelai merupakan hasil green tea sebesar 6% yaitu konsentrasi
olahan dari kacang kedelai yang melalui paling rendah.
tahap perebusan, pengeringan, Menurut Zuhra, dkk (2008),
penghancuran dan pengayakan. Meskipun tingkat kekuatan antioksidan senyawa uji
pada proses pembuatan tepung kedelai menggunakan metode DPPH dapat
akan mengalami susut fisik maupun susut digolongkan menurut IC50. Semakin kecil
kimia, akan tetapi susut bahan tersebut nilai IC50 berarti semakin tinggi aktivitas
tidak terlalu besar berbeda halnya dengan antioksidannya.
produk olahan kedelai lainnya seperti sari Menurut Molyneux (2004),
kedelai dan lain-lain (Ketaren, 2004). bahwa suatu zat mempunyai sifat
Kedelai merupakan bahan pangan antioksidan bila nilai IC50 yang diperoleh
yang mengandung protein lebih dari 40% berkisar antara 200-1000 g/mL, dimana
dan lemak 10-15%. Kadar protein di zat tersebut kurang aktif namun masih
dalam kedelai berhubungan dengan kadar berpotensi sebagai zat antioksidan.
non proteinnya. Jika kadar protein naik Tabel Tingkat Kekuatan
maka kadar lemak menurun sebesar Antioksidan dengan Metode DPPH
0,33%, gula 0,33%, sisanya holoselulosa Intensitas Nilai IC50
dan pentosan. Kadar minyak kedelai Sangat Kuat <50g/mL
relatif lebih rendah dibandingkan dengan Kuat 50-100g/mL
jenis kacang-kacangan lainnya, tetapi
Sedang 101-150g/mL
lebih tinggi daripada kadar minyak
Lemah >150g/mL
serealia.Namun, kadar protein kedelai
(Sumber : Zuhra, dkk 2008)
yang tinggi menyebabkan kedelai lebih
Nilai IC50 didefinisikan sebagai
banyak digunakan sebagai sumber protein
besarnya konsentrasi senyawa uji yang
daripada sebagai sumber minyak. Selain
dapat meredam radikal bebas sebanyak
itu kedelai juga memiliki kadar serat yang
50%. Semakin kecil nilai IC50 maka
tertinggi yaitu sebesar 7,60% (Ketaren,
aktivitas peredaman radikal bebas
2005).
semakin tinggi . Prinsip kerja dari
4.2.2.2 Analisis Aktivitas Antioksidan
pengukuran ini adalah adanya radikal
Berdasarkan hasil analisis
bebas stabil yaitu DPPH yang
terhadap Dark chocolate maka didapatkan
dicampurkan dengan senyawa antioksidan
sampel dengan hasil analisis aktivitas
yang memiliki kemampuan mendonorkan
antioksidan tertinggi yaitu pada sampel
hidrogen, sehingga radikal bebas dapat
a3b3 dengan IC50yaitu 93,07g/mL
diredam
13
Nurul Mawaddah Zogina Batubara( 11.30.20.152)
Perbandingan antara Soy Powder dengan Susu bubuk dan Konsentrasi Green Tea terhadap Karakteristik Dark Chocolate.
14
Nurul Mawaddah Zogina Batubara( 11.30.20.152)
Perbandingan antara Soy Powder dengan Susu bubuk dan Konsentrasi Green Tea terhadap Karakteristik Dark Chocolate.
15
Nurul Mawaddah Zogina Batubara( 11.30.20.152)
Perbandingan antara Soy Powder dengan Susu bubuk dan Konsentrasi Green Tea terhadap Karakteristik Dark Chocolate.
2. Untuk lebih memperbaiki cita rasa Badan Pusat Statistik, (2007), Statistik
dari dark chocolate ini, dapat Indonesia, Data BPS, Bandung.
ditambahkan perisa buah, dan tambahan
gula sukrosa saat dikonsumsi. Badan Standarisasi Internasional, (1991),
3. Perlu diteliti lebih lanjut mengenai Standar mutu biji kakao, 01
beberapa aktivitas biologi seperti 23231991.
antibakteri dan perlu diteliti lebih lanjut
mengenai umur simpan dark chocolate. Badan Standarisasi Internasional, (1999),
Standar mutu biji
kakaoberdasarkan ukuran biji,
DAFTAR PUSTAKA
01 2323 1999.
16
Nurul Mawaddah Zogina Batubara( 11.30.20.152)
Perbandingan antara Soy Powder dengan Susu bubuk dan Konsentrasi Green Tea terhadap Karakteristik Dark Chocolate.
17
Nurul Mawaddah Zogina Batubara( 11.30.20.152)
Perbandingan antara Soy Powder dengan Susu bubuk dan Konsentrasi Green Tea terhadap Karakteristik Dark Chocolate.
18
Nurul Mawaddah Zogina Batubara( 11.30.20.152)
Perbandingan antara Soy Powder dengan Susu bubuk dan Konsentrasi Green Tea terhadap Karakteristik Dark Chocolate.
19