Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DESA : DEMULIH
KECAMATAN : SUSUT
KABUPATEN : BANGLI
NIM : 0802005013
1
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
3
sejumlah 200 buah dan dijual seharga Rp 40.000,00. Bapak Sang Nyoman Lemuh
juga memiliki tegalan yang ditanaminya dengan pisang. Hasil penjualan pisang itu
tidak menentu tergantung panen dan digunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
Dalam 1 bulan, rata-rata pendapatan keluarga beliau dari menjual pisang sebesar Rp.
100.000,-. Keluarga ini biasanya membeli babi yang masih kecil atau terkadang
terdapat babi yang berkembang biak kemudian dirawat sampai siap untuk dijual
setelah 6 bulan dengan harga rata-rata Rp. 1.200.000,- untuk satu ekor babi. Apabila
hasil pemasukan ini dikonversi setiap bulannya rata-rata keluarga Bapak Sang
Nyoman Lemuh memperoleh penghasilan Rp. 2.000.000,-.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
a Kebutuhan sehari-hari
Untuk keperluan makan sehari-hari, keluarga Bapak Sang Nyoman
Lemuh menghabiskan uang sebesar Rp 20.000,- yang digunakan untuk
membeli bahan makanan yang akan dimasak untuk makan keluarga. Setiap
bulan Bapak Sang Nyoman Lemuh mengeluarkan biaya sebesar Rp 500.000,-
untuk membeli beras.
Selain biaya makan untuk dirinya dan sang istri, Bapak Sang Nyoman
Lemuh juga harus mengeluarkan biaya untuk keperluan bulanannya seperti
deterjen, sabun, dan rokok. Untuk biaya listrik dan air PDAM dibayar oleh
anak keduanya. Rata rata biaya yang harus dikeluarkan Bapak Sang Nyoman
Lemuh untuk kebutuhan lain, seperti deterjen, sabun mandi, sabun cuci, dan
sebagainya menghabiskan biaya sebesar kurang lebih Rp 20.000,-. Bapak
Sang Nyoman Lemuh juga adalah seorang perokok namun tidak terlalu berat,
satu bungkus rokok yang seharga Rp. 8.000,- dihabiskan dalam waktu 3-4 hari.
Anak bungsu Bapak Sang Nyoman Lemuh saat ini masih duduk di bangku
SMA. Bapak Sang Nyoman Lemuh mengeluarkan biaya SPP sebesar Rp
100.000.- per bulan dan uang saku Rp 10.000,- perhari.
Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa biaya yang harus dikeluarkan
Bapak Sang Nyoman Lemuh untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya
nyaris menghabiskan seluruh pendapatan keluarga. Belum lagi ditambah
dengan sumbangan untuk banjar sejumlah Rp. 50.000,- setiap bulannya.
b Kesehatan
Keluarga Bapak Sang Nyoman Lemuh termasuk keluarga yang relatif
jarang sakit. Keadaan kesehatan Bapak Sang Nyoman Lemuh dan Ibu Sang
4
Ayu Putu Mupu secara umum baik. Pasangan ini tidak mengidap penyakit
berat yang memerlukan rawat inap. Namun, terkadang beliau merasakan sakit-
sakit pada persendiannya. Apabila terjadi sakit, keluarga ini berobat ke dokter
umum yang praktek swasta di desa Demulih. Menurut Bapak Sang Nyoman
Lemuh biaya kesehatan dapat ditanggung oleh dirinya dan juga anak-anaknya.
Bapak Sang Nyoman Lemuh memiliki masalah kesehatan yang
menyebabkan beliau terganggu dalam bekerja yaitu nyeri persendian namun
hal ini tidak terlalu sering terjadi. Keluarga ini juga memiliki masalah di
bidang kesehatan gigi dan mulut. Bapak Sang Nyoman Lemuh cukup sering
mengeluh sakit gigi. Beliau mengakui kalau dirinya memang sangat jarang
sikat gigi karena selalu lupa. Namun anak-anak serta cucu-cucu beliau biasa
menggosok gigi sebanyak 2 kali sehari. Walaupun demikian, dikatakan dalam
keluarga tidak pernah mengalami sakit gigi yang sangat berat. Dalam keluarga
ini juga selalu mencuci tangan sebelum dan setelah makan namun jarang
menggunakan sabun.
Untuk masalah kesehatan, apabila Bapak Sang Nyoman Lemuh atau sang
istri sakit, umumnya pasangan ini akan menggunakan obat tradisional, namun
bila sakitnya sedikit lebih parah, maka anggota keluarga ini akan berobat ke
puskesmas pembantu atau di dokter umum yang praktek di Desa Demulih.
c Kerohanian
Seluruh anggota keluarga Bapak Sang Nyoman Lemuh beragama Hindu.
Apabila di rumah maupun di desa terdapat upacara keagamaan biasanya tidak
begitu banyak membeli banten karena sebagian besar dibuat sendiri, cukup
membeli beberapa bahan saja untuk bantennya di pasar. Sedangkan untuk
kegiatan sembahyang sehari-hari keluarga ini biasa mempersiapkan sendiri.
Berkaitan dengan biaya biasanya masih dapat disesuaikan dengan kondisi
keuangan pada saat itu sehingga tidak terlalu membebani keluarga.
d Sosial
Untuk biaya-biaya di bidang sosial biasanya keluarga ini tidak
menganggarkan secara khusus pembiayaannya. Apabila terdapat pengeluaran
tertentu di bidang sosial seperti iuran banjar, uang untuk warga yang memiliki
duka (sakit, kematian, ngaben), uang untuk hadiah apabila terdapat warga
yang punya hajatan dan sebagainya biasanya disesuaikan. Jadi, apabila ada
5
pengeluaran mendadak yang berkaitan dengan keperluan sosial maka semua
biaya tersebut disesuaikan dengan kondisi keuangan keluarga saat itu.
6
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
7
Bapak Sang Nyoman Lemuh mengeluh terkadang persendian tangan, kaki,
serta punggungnya terasa nyeri, terutama apabila suhu udara dingin. Sakitnya ini
sudah mulai muncul sejak kurang lebih dua tahun yang lalu dan hilang timbul. Beliau
merasa tidak terlalu terganggu dengan sakitnya ini karena dirasakan ringan dan jarang
muncul.
Namun demikian penulis merasa terdapat masalah lain yang berpotensi
mengganggu kesehatan Bapak Sang Nyoman Lemuh, yaitu kebiasaan merokok yang
dimiliki Bapak Sang Nyoman Lemuh. Walaupun kebiasaaan merokok ini tidak
digolongkan ke dalam kelompok yang berat, namun kebiasaan bapak Sang Nyoman
Lemuh yang gemar merokok dapat menggangu kesehatan paru-paru untuk bapak
Sang Nyoman Lemuh sendiri dan untuk istri, anak-anak, dan cucu-cucunya.
Disamping itu, rendahnya kesadaran keluarga bapak Sang Nyoman Lemuh akan
pentingnya kebersihan kesehatan gigi dan mulut. Hal ini dapat dilihat dari kebiasaan
bapak Sang Nyoman Lemuh yang tidak selalu menggosok giginya secara teratur 2
kali sehari. Hal ini menimbulkan masalah gigi dan mulut yang di alami oleh Bapak
Sang Nyoman Lemuh. Beliau mengeluh sakit gigi sebulan sekali, namun tidak terlalu
berat. Apabila sakitnya itu kambuh, beliau mengaku cukup meminum obat penghilang
nyeri yang dibelinya di apotik.
10
BAB III
USULAN PEMECAHAN MASALAH
3.1 Program
3.1.1 Perekonomian
Pemecahan masalah Bapak Sang Nyoman Lemuh yang diimplementasikan
pada kesempatan kali ini adalah pertama dengan menyarankan untuk mencari sumber
penghasilan tambahan lain selain hanya mengandalkan penjualan hasil kebun dan
ternak. Istri bapak yang sebagai ibu rumah tangga mungkin dapat menambah
penghasilan dengan mengolah hasil kebunnya sebelum dijual sehingga harga jual
menjadi lebih tinggi, misalnya dengan membuat canang dari janur atau membuat
pisang goreng.
Pengurangan kebiasaan merokok dari Bapak Sang Nyoman Lemuh juga dapat
membantu mengurangi pengeluaran keluarga sehingga tidak memberatkan. Metode
ini dirasa tidak hanya dapat membantu dari segi perekonomian, tetapi juga dapat
meningkatkan taraf kesehatan Bapak Sang Nyoman Lemuh dan keluarga.
Untuk masalah kebutuhan yang sifatnya mendadak seperti kesehatan, iuran
banjar, dan duka (kematian, ngaben) dapat diatasi dengan pembuatan tabungan dan
membuat perencanaan biaya, serta menekan kebutuhan sehari-hari seminimal
mungkin.
3.1.2 Kesehatan
Masalah kesehatan yang perlu diperhatikan dalam keluarga Bapak Sang
Nyoman Lemuh ada 4, yaitu masalah nyeri sendi, kesehatan gigi dan mulut, kebiasaan
merokok yang dilakukan Bapak Sang Nyoman Lemuh, dan kebersihan lingkungan
rumah yang juga dapat mempengaruhi kesehatan keluarga.
Keluhan nyeri pada persendian siku, lutut, dan punggung yang dialami oleh
bapak Sang Nyoman Lemuh muncul karena pengaruh usia, suhu, dan juga aktivitas
sehari-hari beliau. Semakin bertambahnya usia merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi berkurangnya volume cairan sendi. Cuaca di desa Demulih yang sejuk
juga menyebabkan persendian menjadi kaku. Aktivitas yang berat sebagai petani dan
juga peternak dapat menyebabkan kerusakan sendi. Untuk itu disarankan untuk Bapak
Sang Nyoman Lemuh untuk beristirahat yang cukup serta melakukan olah raga ringan
11
secara teratur. Pemberian kompres hangat ataupun dingin juga bisa dilakukan apabila
nyeri sendi terjadi.
Masalah kebiasaan merokok yang dilakukan Bapak Sang Nyoman Lemuh
muncul karena pengaruh rendahnya tingkat pendidikan dan pengaruh lingkungan.
Rendahnya tingkat pendidikan menyebabkan kurangnya pengetahuan beliau
mengenai bahaya merokok bagi kesehatan. Kebiasaan merokok ini juga dipengaruhi
oleh lingkungan sekitar, dimana hampir semua pria dewasa di Desa Demulih
memiliki kebiasaan merokok. Untuk itu, perlu diberikan pengertian mengenai bahaya
merokok kepada Bapak Sang Nyoman Lemuh maupun untuk istrinya sebagai perokok
pasif, termasuk anak-anak mereka, serta cucu mereka yang masih dalam masa
pertumbuhan karena rentan dengan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh asap
rokok.
Seperti halnya masalah kebiasaan merokok yang dilakukan Bapak Sang
Nyoman Lemuh, malah kebersihan juga muncul akibat rendahnya pengetahuan
mengenai besarnya pengaruh buruk yang dapat diberikan lingkungan kotor terhadap
kesehatan. Untuk mengatasi hal ini, perlu dijelaskan kepada keluarga ini. Penjelasan
mengenai kesehatan yang dimaksud, meliputi kebersihan rumah, kebersihan kamar
mandi, kebersihan dapur, pentingnya merebus air sebelum diminum, pentingnya
menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan membiasakan gosok gigi dua kali sehari,
pentingnya mencuci tangan sebelum makan dan setelah makan dengan sabun serta
pentingnya mencuci sayuran sebelum dimasak.
13
Menyampaikan pentingnya pola hidup
10. 22 Juli 2013 16.00 21.30
bersih dan sehat di keluarga
Identifikasi masalah di bidang penataan
11. 23 Juli 2013 15.00 20.30
bangunan
Bincang-bincang santai mengenai
12. 24 Juli 2013 18.30 21.00
kondisi lingkungan di sekitar rumah
Menyampaikan pentingnya hidup sehat
13. 25 Juli 2013 17.00 21.30
tanpa rokok
Berbincang-bincang dan membantu
14. 26 Juli 2013 08.00 12.00 dalam kegiatan sehari-hari keluarga
Bapak Sang Nyoman Lemuh
Diskusi mengenai penataan bangunan
15. 28 Juli 2013 08.00 12.00 yang lebih baik daripada yang telah ada
sekarang
Bincang-bincang mengenai bahaya
16. 29 Juli 2013 14.00 18.30
merokok terhadap kesehatan
Berbincang-bincang dan menyarankan
kepada keluarga Bapak Sang Nyoman
17. 30 Juli 2013 08.00 12.00
Lemuh untuk menanam berbagai
tanaman di halaman rumahnya
Review tentang segala hal yang telah
18. 31 Juli 2013 08.00 12.00 didiskusikan selama ini terkait
permasalah yang dihadapi
Perpisahan dengan KK dampingan dan
19. 1 Agustus 2013 14.00 18.30
pemberian kenang-kenangan
14
BAB IV
PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Waktu
Waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini termasuk ke dalam
Jam Kerja Efektif mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa
yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Adapun
waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang penuis lakukan selama
sebulan adalah sebanyak 19 kali dengan total waktu kunjungan selama 90 jam.
4.2 Lokasi
Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah
sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud
adalah Desa Demulih, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli. Lokasi spesifik dari
pelaksanaan kegiatan KK Dampingan terhadap keluarga Bapak Sang Nyoman Lemuh
adalah di Dusun/Banjar Tanggahan Talang Jiwa, desa Demulih, Kecamatan Susut,
Kabupaten Bangli.
4.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM VII di Desa Demulih.
Kegiatan KK Dampingan yang dilakukan berupa kunjungan ke kediaman keluarga
yang didampingi. Selama kunjungan tersebut, dilakukan obrolan obrolan santai
bersama keluarga yang didamping untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi
keluarga tersebut dalam menceritakan masalah yang mereka alami dan menerima
solusi yang ditawarkan. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan
sebanyak 19 kali selama sebulan, dimana setiap lama kunjungan rata-rata 5 jam untuk
tiap kunjungan, sehingga total kunjungan mencapai lebih dari 90 jam.
15
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
KKN PPM Universitas Udayana merupakan salah satu bentuk perwujudan
pengabdian kepada masyarakat melalui pembelajaran pemberdayaan masyarakat
secara langsung dan terpadu. Salah satu program dalam KKN PPM ini adalah
program KK Dampingan yang bertujuan untuk membantu pemberdayaan keluarga
yang didampingi. Keluarga yang penulis dampingi adalah keluarga Bapak Sang
Nyoman Lemuh. Masalah yang terdapat dalam keluarga tersebut adalah masalah
ekonomi, kesehatan, dan penataan bangunan. Masalah ekonomi yang dialami keluarga
ini adalah pendapatan yang tidak menentu dan tidak dapat mencukupi kehidupan
sehari-hari, dimana solusi yang dapat ditawarkan adalah memperbaiki cara
pengelolaan keuangan keluarga sehingga dapat menabung. Masalah kesehatan yang
dialami oleh keluarga ini adalah nyeri sendi, kebiasaan merokok yang dimiliki oleh
Bapak Sang Nyoman Lemuh, serta kurangnya kesadaran keluarga bapak Sang
Nyoman Lemuh akan pola hidup sehat dan kesehatan gigi dan mulut, sehingga solusi
yang dapat diberikan adalah penjelasan mengenai cara penanggulangan nyeri sendi,
bahaya merokok, serta pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Masalah
penataan bangunan yang dijumpai pada keluarga ini adalah kurang bersihnya kamar
tidur serta kurangnya penerangan di kamar sehingga kamar menjadi lembab dan gelap.
Disamping itu, kurang dimanfaatkannya halaman rumah, sehingga solusi yang dapat
ditawarkan adalah penjelasan mengenai kegunaan tanaman-tanaman yang dapat
ditanam di areal halaman rumah yang dapat digunakan sebagai obat-obatan maupun
bahan memasak.
5.2 Rekomendasi
Berdasarkan masalah-masalah yang dijumpai penulis dalam keluarga yang
didampingi, yaitu keluarga Bapak Sang Nyoman Lemuh, maka rekomendasi yang
dapat penulis berikan, antara lain :
Hendaknya pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dalam rangkaian kegiatan KKN
PPM ini mampu dijalankan secara berkelanjutan oleh pihak penyelenggara pada
KK bersangkutan hingga permasalahan yang dihadapi benar-benar tuntas
16
Diharapkan kepada keluarga Bapak Sang Nyoman Lemuh untuk lebih menyadari
pentingnya pola hidup bersih dan sehat di lingkungan keluarga untuk mencegah
terjadinya penyakit karena banyak penyakit yang dapat dicegah dengan melakukan
hal-hal sederhana seperti mencuci tangan sesuai waktu yang diperlukan serta
menggosok gigi secara teratur.
Keluarga Bapak Sang Nyoman Lemuh diharapkan mampu mengaplikasikan solusi-
solusi yang diberikan demi kehidupan yang lebih baik.
17