Você está na página 1de 9

BAB I

PENDAHULUAN

Pengertian Arthropoda, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi, & Peranan| Arthropoda


adalah hewan dengan kaki beruas-ruas, berukuku dan bersegmen. Istilah Arthropoda berasal
dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu arthro yang berarti ruas dan podos yang
berarti kaki. Arthropoda merupakan hewan tripoblastik selomata dan bilateral simetris. Tubuh
Arthropoda terdiri dari kepala, dada, dan abdomen yang keseluruhan dibungkus oleh zat kitin
dan kerangka luar (eksoskeleton). Umumnya diantara ruas-ruas terdapat bagian yang tidak
memiliki zat kitin sehingga ruas-ruas tersebut mudah untuk digerakkan. Di waktu tertentu kulit
dan tubuh Arthropoda mengalami pergantian kulit (eksdisis)

A. Sistem Organ Arthropoda


Sistem Pencernaan Arthropoda: Pencernaam Arthropoda merupakan sistem
pencernaan yang sempurna dengan dilengkapi alat pencernaan lengkap yang terdiri dari
mulut, kerongkongan, usus, dan anus . Mulut dilengkapi dengan alat-alat mulut dan
anus terdapat di segmen posterior
Sistem Peredaran Darah Arthropoda: Peredaran darah Arthropoda adalah terbuka
dan darahnya berwarna biru, karena mengandung hemosianin.
Sistem Pernapasan Arthropoda: Arthropoda memiliki sistem pernapasan berupa
trakea, insang, paru-paru buku atau melalui seluruh permukaan tubuhnya.
Sistem Ekskresi Arthropoda: Arthropoda memiliki sistem ekskresi yang berupa
kelenjar hijau atau dengan pembuluh malpigih yang berupada pada usus belakang
Sistem Saraf Arthropoda: Sistem saraf arthropoda berupa tangga tali dan alat peraba
yang berupa antena. Ganglia berfungsi sebagai pusat refleks dan pengendalian seluruh
kegiatan
Sistem Reproduki Arthropoda: Reproduksi Arthropoda dilakukan secara seksual dan
aseksual (partenogenesis dan paedogenesis). Sistem reproduksi Arthropoda adalah
terpisah, artinya ada hewan jantan dan ada juga hewan betina.

B. Ciri-Ciri Arthropoda
Berikut ciri-ciri/karakteristik umum dari arthropoda yaitu sebagai berikut...

Mempunyai 3 bagian tubuh utama yakni tubuh bersegmen (ruas), rangka luar
(eksoskeleton) keras, dan ekor.
Tubuh yang terdiri dari caput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut) yang
bersegmen-segmen
Tubuh terbungkus kutikula sebagai kerangka luar yang terbuat dari zat protein dan zat
kitin
Memiliki ukuran tubuh yang beragam
Bentuk tubuh simteris bilateral
Sifat hidup arthropoda adalah parasit, hetertropik, dan hidup dengan bebas
Memiliki alat pernapasan yang berupa trakea, insang, dan paru-paru (berbuku)
Bereproduksi secara aseksual dan seksual
Alat pencernaan yang sempurna atau lengkap mulai adri mulut, kerongkongan, usus,
dan anus
Arthropoda hidup di air tawar, darat, laut, dan udara
Sistem peredaran darah arthropoda adalah terbuka dengan darah yang tidak
mengandung hemoglobin melainkan hemosianin

C. Klasifikasi Arthropoda
Berdasarkan struktur tubuhnya, Arthropoda dibedakan dalam 4 kelas antara lain sebagai
berikut...

1. Crustacea (Udang-Udangan)
Crustacea merupakan hewan akuatif (air) yang terdapat di air laut dan air tawar. Crustacea
memiliki tubuh yang bersegmen (beruas) dan terdiri dari sefalotoraks (kepala dan dada menjadi
satu) serta abdomen (perut). Di bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan lebih lebar,
sedangkan pada posteriornya (ujung belakangnya) sempit Di bagian kepala Crustacea terdapat
beberapa alat mulut yang berupa sepasang antena, pasang mandibula (untuk mengigit
mangsanya), pasang maksilia, pasang maksilibed. Alat gerak Crustacea berupa kaki (kaki satu
pasang dalam setipa ruas di abdomen) dan berfungsi untuk berenang, merangkak dan
menempel di dasar perairan.

a. Sistem Organ Crustacea

Sistem Pencernaan Crustacea: Crustacea memiliki alat pencernaan berupa mulut


yang berada di bagian anterior tubuhnya, sedangkan esofagus, lambung, usus dan anus
berada di bagian posterior. Crustacea mempunya kelenjar pencernaan atau hati yang
berada di kepala-dadad di kedua sisi dari abdomen. Sedangkan untuk sisa pencernaan
dibuang di anus, selain itu dibuang melalui alat ekskresi yang disebut kelenjar hijau
yang berada di dalam kepala. Crustacea memakan hewan-hewan kecil.
Sistem Peredaran Darah Crustacea: Crustacea disebut dengan peredaran darah
terbuka. Peredaran darah terbuka adalah darah yang beredar tanpa dengan melalui
pembuluh darah. Darah tidak mengandung hemoglobin, melainkan dengan hemosianin
dengan daya ikatnya terhadap O2 (Oksigen) renda.
Sistem Saraf Crustacea: Susunan crustacea berupa tangga tali. Ganglion otak
berhubungan pada alat indera ialah antena sebagai alat peraba, statocyst sebagai alat
keseimbangan dan mata majemuk (facet) yang bertangkai
Sistem Pernapasan Crustacea: Crustacea bernafas dengan insang. Kecuali dengan
Crustacea yang bertubuh sangat kecil bernapas di seluruh permukaan tubuhnya.
Sistem Reproduksi Crustacea: Alat reproduksi crustacea umumnya terpisah, kecuali
pada sebagian crustacea rendah. Alat kelamin betina terletak di pasangan kaki ketiga.
Sedangkan pada alat kelamin jantan terletak di pasangan kaki kelima. Pembuahan
terjadi secara ekskternal (diluar tubuh).

b. Ciri-Ciri Crustacea

Mempunyai dua pasang antena


Memiliki kepala yang menyatu dengan dada (sefalotoraks)
Crustacea memiliki tubuh yang terdiri dari sefalotoraks dan abdomen
Mempunyai eksoskeleton dari zat tanduk/kitin
Tidak mempunyai pembuluh darah kapiler
Dapat mengalami pelepasan kulit dari tubuhnya
Pertukaran udara terjadi secara difusi
Sebagian dari pernapasan menggunakan insang

c. Klasifikasi Crustacea: Berdasarkan dari ukuran tubuhnya, Crustacea dikelompokkan dalam


beberapa macam antara lain sebagai berikut...
1). Entomostraca (Udang Tingkat Rendah): Umumnya kelompok Entomostraca adalah
penyusun zooplankton, yang melayang-layang di dalam air dan sebagai makanan ikan. Adapun
pembagian ordo yang termasuk dalam Entomostraca adalah sebagai berikut...

Branchiopoda, Contohnya adalah Daphnia pulex dan Asellus aquaticus yang disebut
dengan kutu air dan salah satu penyusun zooplankton, dengan perkembangbiakan
secara parthenogenesis
Ostracoda, Contoh adalah Cypris candida, codona suburdana, yang hidup di air tawar
dan laut sebagai plankton, dengan tubuh kecil dan dapat bergerak dengan antena.
Copepoda, Contohnya adalah Argulus indicus, Cylops, hidup di air laut dan air tawar,
dan merupakan hewan planton dan parasit dengan segmentasi tubuh yang jelas.
Cirripedia, Contohnya adalah lepas atau bernake, Sacculina yang dengan kepala dan
dada yang ditutupi oleh karapaks yang berbentuk cakram dan hidup di laut dengan
melekat pada batu atau benda lain.

2). Malakostraca (Udang Tingkat Tinggi): Malakostraca adalah hewan dengan kebanyakan
hiduip di laut, dan juga di air tawar dengan tubuh yang terdiri dari sefalotoraks serta perut
(abdomen). Malakostraca terbagi dalam 3 ordo antara lain sebagai berikut...

Isopoda, bentuk tubuh pipih, dorsiventral, dengan berkaki sama. Contohnya Onicus
asellus (kutu perahu) dan Limnoria lignorum yang keduanya adalah pengerek kayu
Stomatopoda, Contohnya adalah squilla empusa (udang belalang) yang hidup di laut,
dengan bentuk mirip belalang sembah dan memiliki warna yang mencolok. Di bagian
belakang kepala terdapat karapaks. Kepala yang dilengkapi dengan dua segmen
anterior yang dapat bergerak, mata dan antena.
Decapoda, Contohnya adalah udang dan ketam. Hewan yang mempunyai kaki sepuluh
dan merupakan kelompok dari udang yang memiliki peranan yang penting bagi
kehidupan manusia yang digunakan sebagai sumber makanan kaya akan protein.
Contohnya adalah udang, kepiting, ketam dan rajungan.

d. Peranan Crustacea Bagi Kehidupan Manusia


1). Peranan Crustacea yang menguntungkan:

Sebagai bahan makanan yang kaya akan protein tinggi, seperti udang, lobster, dan
kepiting
Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong dengan zooplankton menjadi sumber
bagi makanan ikan, seperti anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda.

2). Peranan Crustacea yang merugikan:

Sebagai perusak galangan kapal (perahu) dari anggota Isopoda


Sebagai parasit ikan, kura-kura, seperti pada anggota Cirripedia dan Copepoda
Sebagai perusak pematang sawah atau saluran irigasi seperti ketam

2. Myriapoda (Hewan Berkaki Banyak)


Myriapoda adalah gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopoda yang tubuh beruas-ruas dari
setiap ruasnya memiliki satu pasang atau dua pasang kaki. Tubuh yang dibagi-bagi menjadi
dua bagian yaitu kepala dan abdomen (perut). Hewan yang dijumpai berada di daerah tropis
yang berhabitat di darat khususnya yang banyak mengandung sampah seperti kebun dan
dibawah batu-batuan.

a. Sistem Organ Myriapoda

Sistem Saraf Myriapoda: Sistem saraf myriapoda disebut dengan tangga tali dengan
alat penerima rangsang yang berupa satu pasang mata tunggal dan satu pasang antena
digunakan sebagai alat peraba.
Sistem Pencernaan Myriapoda: Pencernaan Myriapoda adalah lengkap dan memiliki
kelenjar ludah. Chilopoda bersifat karnivor dengan gigi yang beracun pada segmen
pertama, sedangkan pada Diplopoda bersifat herbivor dengan pemakan sampah dan
daun-daunan.
Sistem Pernapasan Myriapoda: Organ pernapasan berupa satu pasang trakea
berspirakel yang berada di kanan kiri di setiap ruas, kecuali di Diplopoda yang terdapat
dua pasang di tiap ruasnya.
Sistem Peredaran Darah Myriapoda: Myriapoda memiliki peradaran darah yang
bersifat terbuka. Organ transportasi yang berupa jantung dengan panjang dan terletak
memanjang di bagian punggung tubuh. Di Chilopoda terdapat sepasang ostium di tiap
segmen, sedangkan pada Diplopoda terdapat dua pasang ostium di tiap segmen. Dengan
darah yang tidak berwarna merah karena tidak mengandung hemoglobin (Hb),
melainkan dengan hemosianin yang larut dalam plasma. Dari jatung darah kemudian
dipompa ke dalam arteri ke tiap segmen, dan kembali ke jantung lewat hemosoel
(rongga tubuh yang mengambil bagian dalam peredaran darah).
Sistem Reproduksi Myriapoda: Myriapoda melakukan reproduksi secara seksual,
yaitu dengan pertemuan ovum dan sperma (fertilisasi iinternal). Myriapoda ada yang
vivipar dan ovipar.
Sistem Ekskresi Myriapoda: Organ ekskresi berupa dua pasang pembuluh Malpighi
yang berugas dengan mengeluarkan cairan yang mengandung unsur Nitrogen (N).

b. Ciri-Ciri Myriapoda

Di bagian kepala terdapat satu pasang antena sebagai alat peraba dan sepasang mata
tunggal (ocellus)
Terdapat penambahan jumlah segmen yang terjadi di setiap pergantian kulit
Memiliki tubuh yang memanjang mirip dengan cacing
Setiap segmen tersebut terdapat lubang respirasi yang disebut dengan tentakel
Memiliki alat gerak pada kelompok hewan Chilopoda dengan satu sepasang kaki
disetiap segmen perut kaki, sedangkan pada Diplopoda memiliki dua sepasang kaki di
setiap segmen perut, kecuali pada segmen terakhirnya
c. Klasifikasi Myriapoda: Myriapoda dibedakan dalam dua sub kelas antara lain sebagai
berikut...
1). Kelas Chilopoda: Contoh dari kelas Chilopoda adalah Scolopendra morsitans, dan
Lithobius forticatus atau yang mencakup berbagai macam jenis lipan (kelabang). Ciri-ciri
Chilopoda adalah sebagai berikut..

Tubuh agak gepeng


Terdiri dari kepala dan badan yang beruas-ruas dari 15-73 ruas. dari setiap ruas
memiliki satu pasanng kaki, kecuali ruas (segmen) di bagian belakang kepala dan dua
segmen terakhirnya.
Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang "taring bisa" (masiliped) yang
berfungsi untuk membutuh mangsanya.
Pada kepala terdapat sepasang antena yang terdiri dari 12 segmen, dengan dua
kelompok mata tunggal dan mulut.
Hewan yang memangsa hewan kecil yang berupa insecta, mollusca, cacing dan
binatang kecil lainnya
Bersifat karnivora
Habitat dibawah batu-batuan/timbuna tumbuhan yang telah membusuk

2). Kelas Diplopoda: Contohnya pada kaki seribu (julus nomerensi). Ciri-ciri diplopodia
adalah sebagai berikut...

Pada umumnya mempunyai 30 pasang kaki atau lebih


Memiliki bentuk tubuh yang siinder (bulan memanjang),
Terdapat sebagian segmen yang menyatu dengan di setiap segmen terdapat 2 pasang
kaki
Hidup sebagai karnivora,
Banyak dijumpai dibawah serasah, bebatuan, atau dalam tanah dan selalu menghindar
dari cahaya
Memiliki gerakan yang lambat dan jika terdapat getaran, tubuhnya akan membentuk
melingkar dengan bentuk spiral atau bola
Di bagian kepala terdapat sepasang antena, dua pasang mata tunggal, dan alat mulut
tanpa taring bisa

d. Peran Myriapoda Bagi Kehidupan Manusia


Myriapoda tidak memberikan keuntungan bagi kehidupan manusia. Bahkan dianggap
mengganggu walau tidak membayakan. Namun, Myriapoda ternyata memiliki andil dalam
memecah bahan-bahan organik atau serasah untuk membentuk humus.

3. Arachnoidea
Kata Arachnoidea berasal dalam bahasa Yunani dari kata arachno yang berarti laba-laba yang
disebut dengan kelompok laba-laba. Arachnoidea meliputi kalajengking, laba-laba, tungau atua
caplak. Umumnya Arachnoidea bersifat parasit yang merugikan manusia, hewan dan
tumbuhan. Ciri-ciri Arachnoidea adalah sebagai berikut...

a. Sistem Organ Arachnoidea


Sistem Pencernaan Arachnoidea: Makanan ditangkap dengan jaringa tepi dan ada
juga yang diisap dari inangnya oleh Arachnoidea yang hidup sebagai parasit. Alat
pencernaan makanan berturut-turut mulai dari mulut, perut, usus halus, usus besar,
kantung, feses, dan anus. Alat pencernaan juga dilengkapi dengan 5 pasang usus buntu
yang berada di bagian depan dan hati di bagian abdomen.
Sistem Peredaran Darah Arachnoidea: Peredaran darah Arachnoida memiliki sistem
peredaran darah terbuka dan menggunkana jantung pembuluh serta arteri. Jantung
pembuluh terdiri atas kantung otot yang mempunyai ostium pada setiap ruas.
Sistem Pernapasan Arachnoidea: Organ respirasi Arachnoidea adalah dengan paru-
paru buku yang beradai di daerah perut depan.
Sistem Syaraf Arachonidea: Arachnoidea berupa persatuan ganglion-ganglion yang
disebut dengan sistem saraf tangga tali.
Alat Indera Arachnoidea: Arachnoidea memiliki depalan buah amta yang secara
sederhana dan sepasang pedipalpus yang fungsinya mirip dengan antena.
Sistem Reproduksi Arachnoidea: Arachnoidea berkembangbiakan secara seksual
yaitu dengan persatuan ovum dan sperma yang terjadi dalam tubuh betina (fertilisasi
internal). Hewan jantan dan betina terpisah (diesis). Ada yang ovipar, ovovivipar dan
vivipar.

b. Ciri-Ciri Arachnoidea

Tubuh bersegmen yang terdiri dari sefalotoraks dan abdomen (tidak beruas).
Mempunyai enam pasang anggota gerak
Hidup di darat, air laut, dan ada juga yang parasit.
Memiliki jumlah mata yang beragam
Di bagian kepala-dada tidak terdapat antena, namun memiliki sebagian pasang mata
tunggal, mulut kelisera dan pedipalpus

c. Klasifikasi Arachnoidea: Arachnoidea diklasifikasi dalam 3 ordo antara lain sebagai


berikut...
1). Scorpionida: Scorpionida merupakan kelompok hewan kala dan tertua dari seluruh anggota
Arthropoda darat. Contoh jenis Scorpionida adalah kalajengking (Vejovis sp, Hadrurus sp,
Centrurus sp) dan Ketonggeng (Buthus). Ciri-ciri ordo Scorpionida adalah sebagai berikut...

Memiliki perut yangberuas-ruas dan ruas terakhir berupa menjadi alat pembela diri
Mempunyai pedipalpus yang berbentuk mirip catut yang besar
Mempunyai chelisera yang kecil
Memiliki sengat

2). Arachneida: Arachneida merupakan kelompok laba-laba dan mampu membentuk sarang
(jaring) dengan benang-benang sutera karena memiliki spinneret. Spinneret merupakan organ
yang ada didepan anu. Contoh jenis Arachneida misalnya Nephilla maculata (laba-laba
raksasa), Gasthero cantha (laba-laba berduri), Heteropoda venatoria (laba-laba pemburu),
Myangale javanica (laba-laba burung). Ciri-Ciri Arachnida adalah asebagai berikut...

Tubuh terdiri dari cephalithorax dan abdomen.


Di sefalotoraks terdapat 6 alat tambahan seperti 1 pasang kalisera yang mengandung
racun, 1 pasang pedilpalpus, 4 pasang kaki jalan.
Badan tiadk bersegmen
Memiliki spineret
Alat ekskrei berupa tabung Maphigi yang menuju ke anus

3. Acarina: Acarina merupakan kelompok caplak/tungau yang memiliki tubuh yang tidak
berbuku-buku yang pada umumnya parasit pada burung dan mamalia termasuk manusia.
Contoh jenis Acarina adalah Dermosentor andersoni (tungau), Sarcoptes scabei (cablak kudis),
Dermotex folicurum (caplak rambut pada manusia), Rhipicephalus sanguincus (caplak anjing),
Cermanyssus galinae (tungau ayam), Boophilus annulatus, Trombicula deliensis (tungau),
Tarsonemus transhicens (tungau kuning parasit pada tomat). Ciri-ciri acarina adalah sebagai
berikut...

Tubuh tidak bersegmen


Abdomen menyatu dengan sefalotoraks
Pernapasan dengan difusi pada seluruh permukaan tubuh/trakea
Bersifat parasit
Mempunyai mulut yang dapat menusuk dan menghisap.

d. Peranan Arachnoidea
Arachnida bermanfaat dalam pengendalian populasi serangga terutama pada serangga hama.
Namun pada hewan-hewan, Arachnida lebih banyak merugikan teurtama hewan-hewan acarina

4. Insecta/Hexapoda (Serangga)
Insecta berasal dari bahasa latin yang berarti Insecti yang berarti serangga. Insecta adalah satu-
satunya kelompok invertebrata yang dapat terbang. Penyebaran insecta sangat luas dengan
keanekaragaman tinggi di antara kelas-kelas yang lain dari perairan hingga puncak gunung dari
khatulistiwa hingga ke kutub. Jumlah spesies Insecta cukup banyak yang sedikitnya didunia
sekitar 750.000 spesies yang dikelompokkan ke dalam 100 suku dan 26 ordo. Cabang ilmu
biologi yang mempelajari serangga adalah Entomologi.

a. Sistem Organ Insecta

Sistem Pernapasan Insecta: Insecta memiliki organ pernapasan berupa trakea yang
berspirakel dengan terletak di kanan-kiri pada tiap ruas yang sebagian larva bernapas
dengan insang trakea pada bagian perutnya.
Sistem Pencernaan Insecta: Dibeberapa jenis serangga terjadi di mulut,
kerongkongan, lambung depan, lambung otot, lambung kelenjar, usus dan anus (dubur).
Makanan yang dicerna secara mekanis di lambung otot dan secara kimiawi di lambung
kelenjar.
Sistem Syaraf Insecta: Insecta memiliki sistem saraf yang berupa tangga tali dengan
penerima rangsangan berupa mata faset (majemuk, antena alat pembuat suara dan alat
pendengar.
Sistem Peredaran Darah Insecta: Insecta memiliki tipe sistem peredaran darah
terbuka yang tidak memiliki pembuluh balik (vena). Darah tidak mengandung
hemoglobin (Hb) sehingga tidak mengangkut oksigen atau karbondioksida tetapi
berfungsi sebagai pengangkut makanan.
Sistem Ekskresi: Insecta memiliki pengeluaran zat sisa melalui pembuluh malphigi.
Sistem Reproduksi Insecta: Insecta terkadang mengalami partenogenesis maupun
paedogenesis. Arti Partenogenesis adalah perkembangan embrio tanpa dibuahi oleh
spermatozoid. Seerti lebah. Sedangkan arti Paedogenesis adalah partenogenesis yang
berlangsung di tubuh larva. Seperti Diptera. Dalam perkembangan ke dewasa. Insecta
mengalami perubahan bentuk luar dan dalam dari fase telur ketingkat dewasa yang
disebut dengan metamorfosis. Fertilisasi secara internal yang artinya pembuahan sel
telur oleh spermatozoid yang berlangsung dalam tubuh induk betina.

b. Ciri-Ciri Insecta/Hexapoda (Serangga)

Tubuh yang tersusun dari kepala, dada, dan perut


Mulut yang bertipe pengigit, penghisap, dan penelan
Mempunyai 3 pasang kaki
Sebagian dari besar hidup di darat
Tubuh insecta beruas-ruas yang terdiri dari segmen: kepala (cephalo) yang ada di
sepasang mata faset (majemuk), Dada (toraks) terdapat di sepasang kaki yang beruas-
ruas, Perut (abdomen) terdiri dari 11 ruas.

c. Klasifikasi Insecta (Serangga): Berdasarkan dari ada atau tidaknya sayap. Insecta
dibedakan menjadi dua macam subkelas antara lain sebagai berikut...
1). Apterygota (tak bersayap): Berukuran kecil sekitar 0,5 cm dan mempunya antena
panjang. Contohnya: hewan kelas ini adalah kutu buku
2). Pterygota (bersayap): merupakan kelompok insecta yang sayapnya berasal dari tonjolan
luar dinding tubuh yang disebut dengan Eksopterigo. Kelompok lain yang sayapnya berasal
dari tonjolan dalam dinding tubuh disebut dengan Endopterigota.

Berdasarkan tipe mulutnya, anggota Pterygota terbagi menajdi beberapa tipe antara lain
sebagai berikut..

Tipe mulut penjilat, Contoh hewan tipe mulut penjilat adalah Ordo Diptera, seperti lalat
(Musca sp).
Tipe mulut penghisap, Contoh hewan tipe mulut penghisap ialah Ordo Lepidoptera,
seperti Attacus sp
Tipe mulut penggigit-penghisap, Contoh hewan tipe mulut penggigit-penghisap yaitu
ordo hymenoptera, seperti lebah madu (apis mellifera)
Tipe mulut penggigit-pengunyah, Contohnya adalah Ordo Orthoptera, seperti belalang
(Valanga sp).

Berdasarkan proses metamorfosis, Pterygota dibedakan dalam 2 kelompok antara lain sebagai
berikut...

Hemimetabola: Hemimetabola adalah kelompok serangga yang memiliki sayap dan


mengalami metamorfosis yang tidak sempurna. Kelompok yang terdiri dari 14 ordo,
diantaranya adalah Orthoptera, Hemiptera, dan Homoptera. Contohnya dari
Hemimetabola adalah belalang (Valanga sp), walang sangit (leptocoriza sp), Capung
merah (Crocotermis sp), dan Tonggeret (Dundubia mannifera).
Holometabola: Holometabola adalah kelompok serangga yang memiliki sayap dan
metamorfosis sempurna. Kelompok holometabola terdiri atas 9 ordo, seperti coleoptera,
Hymeroptera, lepidoptera, dan Diptera. Contoh holometabola adalah kunang-kunang
(Photinus sp), undur-undur (mymeleon frontalis), lalat rumah (musca domestica), dan
kupu-kupu jeruk (papilio memmon)
d. Peranan Insecta
Peran Insecta yang menguntungkan

Insecta merupakan golongan kupu-kupu dan lebah yang sangat membantu para petani
karena dapat membantu proses penyerbukan pada bunga
Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu. Seperti lebah madu (Apis
mellifera).
Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang
menghasilkan sutra (contoh. Bombix mori).
Untuk obat-obatan tradisionl. seperti madu (apis dorsata, apis indica, apis melifera).
Sebagian dari insecta tanah berperan sebagai traktor alami

Peran Inseta yang merugikan

Menularkan sebagian macam bibit penyakit seperti kolera, kecoak, disentri oleh lalat,
dan tifus. Penyakit demam berdarah dan malaria yang disebarkan oleh nyamuk
Sebagai perusak tanapan budidaya manusia seperti pada belalang, ulat, dan kumbang
kelapa.
Menyebabkan penyakit pada tanaman seperti: Nilapervata lugens (wereng) yang
menyebabkan penyait virus tungro, belalang (walang sangit) yang menghisap cairan
biji padi muda sehingga tanaman padi menjadi puso.
Sebagai parasit pada manusia (mengisap darah). seperti nyamuk, kutu busuk, dan kutu
kepala
Dapat merusak bahan bangunan, seperti rayap dan kumbang kayu
Dapat merusak bahan makanan yang disimpan seperti kedelai, dan tepung dari berbagai
coleoptera, seperti kepik, kumbang beras.

Você também pode gostar