Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
B. Ciri-Ciri Arthropoda
Berikut ciri-ciri/karakteristik umum dari arthropoda yaitu sebagai berikut...
Mempunyai 3 bagian tubuh utama yakni tubuh bersegmen (ruas), rangka luar
(eksoskeleton) keras, dan ekor.
Tubuh yang terdiri dari caput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut) yang
bersegmen-segmen
Tubuh terbungkus kutikula sebagai kerangka luar yang terbuat dari zat protein dan zat
kitin
Memiliki ukuran tubuh yang beragam
Bentuk tubuh simteris bilateral
Sifat hidup arthropoda adalah parasit, hetertropik, dan hidup dengan bebas
Memiliki alat pernapasan yang berupa trakea, insang, dan paru-paru (berbuku)
Bereproduksi secara aseksual dan seksual
Alat pencernaan yang sempurna atau lengkap mulai adri mulut, kerongkongan, usus,
dan anus
Arthropoda hidup di air tawar, darat, laut, dan udara
Sistem peredaran darah arthropoda adalah terbuka dengan darah yang tidak
mengandung hemoglobin melainkan hemosianin
C. Klasifikasi Arthropoda
Berdasarkan struktur tubuhnya, Arthropoda dibedakan dalam 4 kelas antara lain sebagai
berikut...
1. Crustacea (Udang-Udangan)
Crustacea merupakan hewan akuatif (air) yang terdapat di air laut dan air tawar. Crustacea
memiliki tubuh yang bersegmen (beruas) dan terdiri dari sefalotoraks (kepala dan dada menjadi
satu) serta abdomen (perut). Di bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan lebih lebar,
sedangkan pada posteriornya (ujung belakangnya) sempit Di bagian kepala Crustacea terdapat
beberapa alat mulut yang berupa sepasang antena, pasang mandibula (untuk mengigit
mangsanya), pasang maksilia, pasang maksilibed. Alat gerak Crustacea berupa kaki (kaki satu
pasang dalam setipa ruas di abdomen) dan berfungsi untuk berenang, merangkak dan
menempel di dasar perairan.
b. Ciri-Ciri Crustacea
Branchiopoda, Contohnya adalah Daphnia pulex dan Asellus aquaticus yang disebut
dengan kutu air dan salah satu penyusun zooplankton, dengan perkembangbiakan
secara parthenogenesis
Ostracoda, Contoh adalah Cypris candida, codona suburdana, yang hidup di air tawar
dan laut sebagai plankton, dengan tubuh kecil dan dapat bergerak dengan antena.
Copepoda, Contohnya adalah Argulus indicus, Cylops, hidup di air laut dan air tawar,
dan merupakan hewan planton dan parasit dengan segmentasi tubuh yang jelas.
Cirripedia, Contohnya adalah lepas atau bernake, Sacculina yang dengan kepala dan
dada yang ditutupi oleh karapaks yang berbentuk cakram dan hidup di laut dengan
melekat pada batu atau benda lain.
2). Malakostraca (Udang Tingkat Tinggi): Malakostraca adalah hewan dengan kebanyakan
hiduip di laut, dan juga di air tawar dengan tubuh yang terdiri dari sefalotoraks serta perut
(abdomen). Malakostraca terbagi dalam 3 ordo antara lain sebagai berikut...
Isopoda, bentuk tubuh pipih, dorsiventral, dengan berkaki sama. Contohnya Onicus
asellus (kutu perahu) dan Limnoria lignorum yang keduanya adalah pengerek kayu
Stomatopoda, Contohnya adalah squilla empusa (udang belalang) yang hidup di laut,
dengan bentuk mirip belalang sembah dan memiliki warna yang mencolok. Di bagian
belakang kepala terdapat karapaks. Kepala yang dilengkapi dengan dua segmen
anterior yang dapat bergerak, mata dan antena.
Decapoda, Contohnya adalah udang dan ketam. Hewan yang mempunyai kaki sepuluh
dan merupakan kelompok dari udang yang memiliki peranan yang penting bagi
kehidupan manusia yang digunakan sebagai sumber makanan kaya akan protein.
Contohnya adalah udang, kepiting, ketam dan rajungan.
Sebagai bahan makanan yang kaya akan protein tinggi, seperti udang, lobster, dan
kepiting
Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong dengan zooplankton menjadi sumber
bagi makanan ikan, seperti anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda.
Sistem Saraf Myriapoda: Sistem saraf myriapoda disebut dengan tangga tali dengan
alat penerima rangsang yang berupa satu pasang mata tunggal dan satu pasang antena
digunakan sebagai alat peraba.
Sistem Pencernaan Myriapoda: Pencernaan Myriapoda adalah lengkap dan memiliki
kelenjar ludah. Chilopoda bersifat karnivor dengan gigi yang beracun pada segmen
pertama, sedangkan pada Diplopoda bersifat herbivor dengan pemakan sampah dan
daun-daunan.
Sistem Pernapasan Myriapoda: Organ pernapasan berupa satu pasang trakea
berspirakel yang berada di kanan kiri di setiap ruas, kecuali di Diplopoda yang terdapat
dua pasang di tiap ruasnya.
Sistem Peredaran Darah Myriapoda: Myriapoda memiliki peradaran darah yang
bersifat terbuka. Organ transportasi yang berupa jantung dengan panjang dan terletak
memanjang di bagian punggung tubuh. Di Chilopoda terdapat sepasang ostium di tiap
segmen, sedangkan pada Diplopoda terdapat dua pasang ostium di tiap segmen. Dengan
darah yang tidak berwarna merah karena tidak mengandung hemoglobin (Hb),
melainkan dengan hemosianin yang larut dalam plasma. Dari jatung darah kemudian
dipompa ke dalam arteri ke tiap segmen, dan kembali ke jantung lewat hemosoel
(rongga tubuh yang mengambil bagian dalam peredaran darah).
Sistem Reproduksi Myriapoda: Myriapoda melakukan reproduksi secara seksual,
yaitu dengan pertemuan ovum dan sperma (fertilisasi iinternal). Myriapoda ada yang
vivipar dan ovipar.
Sistem Ekskresi Myriapoda: Organ ekskresi berupa dua pasang pembuluh Malpighi
yang berugas dengan mengeluarkan cairan yang mengandung unsur Nitrogen (N).
b. Ciri-Ciri Myriapoda
Di bagian kepala terdapat satu pasang antena sebagai alat peraba dan sepasang mata
tunggal (ocellus)
Terdapat penambahan jumlah segmen yang terjadi di setiap pergantian kulit
Memiliki tubuh yang memanjang mirip dengan cacing
Setiap segmen tersebut terdapat lubang respirasi yang disebut dengan tentakel
Memiliki alat gerak pada kelompok hewan Chilopoda dengan satu sepasang kaki
disetiap segmen perut kaki, sedangkan pada Diplopoda memiliki dua sepasang kaki di
setiap segmen perut, kecuali pada segmen terakhirnya
c. Klasifikasi Myriapoda: Myriapoda dibedakan dalam dua sub kelas antara lain sebagai
berikut...
1). Kelas Chilopoda: Contoh dari kelas Chilopoda adalah Scolopendra morsitans, dan
Lithobius forticatus atau yang mencakup berbagai macam jenis lipan (kelabang). Ciri-ciri
Chilopoda adalah sebagai berikut..
2). Kelas Diplopoda: Contohnya pada kaki seribu (julus nomerensi). Ciri-ciri diplopodia
adalah sebagai berikut...
3. Arachnoidea
Kata Arachnoidea berasal dalam bahasa Yunani dari kata arachno yang berarti laba-laba yang
disebut dengan kelompok laba-laba. Arachnoidea meliputi kalajengking, laba-laba, tungau atua
caplak. Umumnya Arachnoidea bersifat parasit yang merugikan manusia, hewan dan
tumbuhan. Ciri-ciri Arachnoidea adalah sebagai berikut...
b. Ciri-Ciri Arachnoidea
Tubuh bersegmen yang terdiri dari sefalotoraks dan abdomen (tidak beruas).
Mempunyai enam pasang anggota gerak
Hidup di darat, air laut, dan ada juga yang parasit.
Memiliki jumlah mata yang beragam
Di bagian kepala-dada tidak terdapat antena, namun memiliki sebagian pasang mata
tunggal, mulut kelisera dan pedipalpus
Memiliki perut yangberuas-ruas dan ruas terakhir berupa menjadi alat pembela diri
Mempunyai pedipalpus yang berbentuk mirip catut yang besar
Mempunyai chelisera yang kecil
Memiliki sengat
2). Arachneida: Arachneida merupakan kelompok laba-laba dan mampu membentuk sarang
(jaring) dengan benang-benang sutera karena memiliki spinneret. Spinneret merupakan organ
yang ada didepan anu. Contoh jenis Arachneida misalnya Nephilla maculata (laba-laba
raksasa), Gasthero cantha (laba-laba berduri), Heteropoda venatoria (laba-laba pemburu),
Myangale javanica (laba-laba burung). Ciri-Ciri Arachnida adalah asebagai berikut...
3. Acarina: Acarina merupakan kelompok caplak/tungau yang memiliki tubuh yang tidak
berbuku-buku yang pada umumnya parasit pada burung dan mamalia termasuk manusia.
Contoh jenis Acarina adalah Dermosentor andersoni (tungau), Sarcoptes scabei (cablak kudis),
Dermotex folicurum (caplak rambut pada manusia), Rhipicephalus sanguincus (caplak anjing),
Cermanyssus galinae (tungau ayam), Boophilus annulatus, Trombicula deliensis (tungau),
Tarsonemus transhicens (tungau kuning parasit pada tomat). Ciri-ciri acarina adalah sebagai
berikut...
d. Peranan Arachnoidea
Arachnida bermanfaat dalam pengendalian populasi serangga terutama pada serangga hama.
Namun pada hewan-hewan, Arachnida lebih banyak merugikan teurtama hewan-hewan acarina
4. Insecta/Hexapoda (Serangga)
Insecta berasal dari bahasa latin yang berarti Insecti yang berarti serangga. Insecta adalah satu-
satunya kelompok invertebrata yang dapat terbang. Penyebaran insecta sangat luas dengan
keanekaragaman tinggi di antara kelas-kelas yang lain dari perairan hingga puncak gunung dari
khatulistiwa hingga ke kutub. Jumlah spesies Insecta cukup banyak yang sedikitnya didunia
sekitar 750.000 spesies yang dikelompokkan ke dalam 100 suku dan 26 ordo. Cabang ilmu
biologi yang mempelajari serangga adalah Entomologi.
Sistem Pernapasan Insecta: Insecta memiliki organ pernapasan berupa trakea yang
berspirakel dengan terletak di kanan-kiri pada tiap ruas yang sebagian larva bernapas
dengan insang trakea pada bagian perutnya.
Sistem Pencernaan Insecta: Dibeberapa jenis serangga terjadi di mulut,
kerongkongan, lambung depan, lambung otot, lambung kelenjar, usus dan anus (dubur).
Makanan yang dicerna secara mekanis di lambung otot dan secara kimiawi di lambung
kelenjar.
Sistem Syaraf Insecta: Insecta memiliki sistem saraf yang berupa tangga tali dengan
penerima rangsangan berupa mata faset (majemuk, antena alat pembuat suara dan alat
pendengar.
Sistem Peredaran Darah Insecta: Insecta memiliki tipe sistem peredaran darah
terbuka yang tidak memiliki pembuluh balik (vena). Darah tidak mengandung
hemoglobin (Hb) sehingga tidak mengangkut oksigen atau karbondioksida tetapi
berfungsi sebagai pengangkut makanan.
Sistem Ekskresi: Insecta memiliki pengeluaran zat sisa melalui pembuluh malphigi.
Sistem Reproduksi Insecta: Insecta terkadang mengalami partenogenesis maupun
paedogenesis. Arti Partenogenesis adalah perkembangan embrio tanpa dibuahi oleh
spermatozoid. Seerti lebah. Sedangkan arti Paedogenesis adalah partenogenesis yang
berlangsung di tubuh larva. Seperti Diptera. Dalam perkembangan ke dewasa. Insecta
mengalami perubahan bentuk luar dan dalam dari fase telur ketingkat dewasa yang
disebut dengan metamorfosis. Fertilisasi secara internal yang artinya pembuahan sel
telur oleh spermatozoid yang berlangsung dalam tubuh induk betina.
c. Klasifikasi Insecta (Serangga): Berdasarkan dari ada atau tidaknya sayap. Insecta
dibedakan menjadi dua macam subkelas antara lain sebagai berikut...
1). Apterygota (tak bersayap): Berukuran kecil sekitar 0,5 cm dan mempunya antena
panjang. Contohnya: hewan kelas ini adalah kutu buku
2). Pterygota (bersayap): merupakan kelompok insecta yang sayapnya berasal dari tonjolan
luar dinding tubuh yang disebut dengan Eksopterigo. Kelompok lain yang sayapnya berasal
dari tonjolan dalam dinding tubuh disebut dengan Endopterigota.
Berdasarkan tipe mulutnya, anggota Pterygota terbagi menajdi beberapa tipe antara lain
sebagai berikut..
Tipe mulut penjilat, Contoh hewan tipe mulut penjilat adalah Ordo Diptera, seperti lalat
(Musca sp).
Tipe mulut penghisap, Contoh hewan tipe mulut penghisap ialah Ordo Lepidoptera,
seperti Attacus sp
Tipe mulut penggigit-penghisap, Contoh hewan tipe mulut penggigit-penghisap yaitu
ordo hymenoptera, seperti lebah madu (apis mellifera)
Tipe mulut penggigit-pengunyah, Contohnya adalah Ordo Orthoptera, seperti belalang
(Valanga sp).
Berdasarkan proses metamorfosis, Pterygota dibedakan dalam 2 kelompok antara lain sebagai
berikut...
Insecta merupakan golongan kupu-kupu dan lebah yang sangat membantu para petani
karena dapat membantu proses penyerbukan pada bunga
Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu. Seperti lebah madu (Apis
mellifera).
Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang
menghasilkan sutra (contoh. Bombix mori).
Untuk obat-obatan tradisionl. seperti madu (apis dorsata, apis indica, apis melifera).
Sebagian dari insecta tanah berperan sebagai traktor alami
Menularkan sebagian macam bibit penyakit seperti kolera, kecoak, disentri oleh lalat,
dan tifus. Penyakit demam berdarah dan malaria yang disebarkan oleh nyamuk
Sebagai perusak tanapan budidaya manusia seperti pada belalang, ulat, dan kumbang
kelapa.
Menyebabkan penyakit pada tanaman seperti: Nilapervata lugens (wereng) yang
menyebabkan penyait virus tungro, belalang (walang sangit) yang menghisap cairan
biji padi muda sehingga tanaman padi menjadi puso.
Sebagai parasit pada manusia (mengisap darah). seperti nyamuk, kutu busuk, dan kutu
kepala
Dapat merusak bahan bangunan, seperti rayap dan kumbang kayu
Dapat merusak bahan makanan yang disimpan seperti kedelai, dan tepung dari berbagai
coleoptera, seperti kepik, kumbang beras.