Você está na página 1de 4

Kasus pertama :

PT NIPPON INDOSARI CORPINDO, TBK memiliki produk unggulan berupa SARI


ROTI, dari laporan tahun 2015 menunjukan adanya peningkatan penjualan yang cukup
signifikan, semua itu tidak terlepas dari peran dari divisi riset dan pengembangan produk
dalam menganalisis selera dan gaya hidup masyarakat dalam mengonsumsi roti sebagai
pengganti karbohidrat nasi. Analisislah bagaimana penerapan ABM yang dilakukan oleh PT
NIPPON INDOSARI CORPINDO, TBK dalam meningkatkan penjualan produk sari roti
berdasarkan informasi yang anda dapatkan dari laporan tahunan PT NIPPON INDOSARI
CORPINDO, TBK dalam produk sari roti ataupun dari informasi relevan lainnya.

Pembahasan :
Berikut adalah grafik penjualan neto PT NIPPON INDOSARI CORPINDO, TBK
untuk produk SARI ROTI.

Dari grafik tersebut dapat dipahami bahwa adanya peningkatan penjualan neto produk
SARI ROTI sebesar 15,65% dari tahun sebelumnya, yaitu dari Rp1,88 triliun menjadi Rp2,17
triliun. Berdasarkan laporan tahunan 2015, hasil riset lapangan yang dilakukan departemen
pemasaran dalam meneliti selera dan gaya hidup masyarakat untuk mengonsumsi roti sebagai
pengganti karbohidrat nasi faktor yang paling mempengaruhi adalah :
1. Dilihat dari segi rumah tangga ada perubahan gaya hidup yang cepat menghasilkan
perilaku Konsumen yang sangat berbeda dari dua puluh tahun yang lalu yaitu
Pertumbuhan jumlah wanita dalam populasi tenaga kerja mengakselerasi perubahan
perilaku dan gaya hidup Konsumen.
2. Dilihat dari segi mahasiswa, ada kecenderungan mahasiswa lebih menyukai
mengonsumsi makanan karbohidrat yang lebih praktis yaitu roti

Dari fenomena yang terjadi di lapangan, perusahaan berusaha untuk memanfaatkan


fenomena tersebut secara maksimal dengan cara yang cukup efisien untuk mendukung
peningkatan penjualan produk sari roti seperti:
1. Divisi riset dan pengembangan produk diperkuat untuk dapat dengan cepat
memperkenalkan produk-produk baru maupun untuk memperbaharui dan
menyempurnakan produk-produk yang telah ada. Dengan mengikuti permintaan
Konsumen dan tren di masyarakat, kami menawarkan varian produk yang dapat
diterima oleh masyarakat; yang didukung dengan sistem distribusi dan manajemen
rantai pasokan yang handal. Kami terus memfokuskan diri untuk memperkuat produk
dan sistem distribusi untuk mencapai pasar-pasar baru yang berpotensi dan untuk
meningkatkan penetrasi pada pasarpasar yang telah ada.
2. Penanaman mindset di dalam keluarga lewat iklan yang memiliki maksud roti
merupakan pengganti nasi yang paling praktis untuk sebagai menu sarapan keluarga
mengingat bahwa perubahan gaya hidup berupa pertumbuhan jumlah ibu rumah
tangga sebagai wanita karir atau sebagai tenaga kerja. Diasumsikan bahwa seorang
wanita karir tidak sempat membuat sarapan untuk anggota keluarga dan menyiapkan
bekal bagi anak mereka yang masih sekolah dan kuliah ataupun menyiapkan bekal
bagi suaminya bekerja.
3. Perancangan model pemasaran dimana adanya mobil keliling sari roti di pagi hari
sehingga dengan praktis ibu-ibu dapat membeli produk sari roti sebagai menu
sarapan. Diasumsikan bahwa menu sarapan dan bekal yang dibawa anak ke sekolah
atau bekal yang dibawa suami bisa berupa roti tawar, roti manis atau roti sandwich,
sehingga produk sari roti yang ditambah penjualannya adalah roti tawar, roti manis
dan roti sandwich. Hal tersebut terlihat dari laporan penjualan sebagai berikut :
4. Memperbanyak distribusi pemasaran produk sari roti di usaha ritel seperti alfamart,
indomart ataupun toko swalayan lainnya. Mengingat bahwa distribusi toko-toko
tersebut sudah sangat merata di masyarakat terutama di kota besar.
5. Dilihat dari fenomena mahasiswa, perusahaan memanfaatkan fenomena tersebut
dengan cara menjadi sponsorship di event-event yang dibuat oleh mahasiswa dengan
syarat mahasiswa bisa menjual produk sari roti kepada siswa dengan jumlah yang
sudah ditentukan sesuai kesepakatan dan dengan penawaran penjualan diskon misal
10.000 dapat 3 jika membeli dari panitia event.

Perencanaan pemasaran yang akan terealisasi di tahun 2016 adalah di bulan Februari
2016 Sari Roti menapakkan kaki untuk pertama kalinya di arena internasional dengan bekerja
sama dengan perusahaan produk konsumen yang kuat di pasar lokal, Monde Nissin
Corporation, untuk membuat pabrik di Filipina. Pabrik ini direncanakan akan mulai
beroperasi di tahun 2017. Pertumbuhan kelas menengah dan populasi muda yang tinggi di
Filipina akan memberikan pasar yang baru bagi Sari Roti. Roti kami akan diproduksi dan
dijual dengan merek Sari Roti yang akan memulai debut internasionalnya di Filipina.
Visi untuk produk sari roti yaitu untuk tumbuh dan mempertahankan posisi kami
sebagai perusahaan roti terbesar di Indonesia. Saat ini kami telah menjadi ROTINYA
INDONESIA. Hal tersebut terlihat dari pengembangan produk dan pendistribusian produk
secara merata yaitu 61.000 lokasi distribusi yang akan memudahkan masyarakat
mengonsumsi produk sari roti dan pangsa pasar roti masih dikuasai oleh produk sari roti
sebesar 90%. Karena penguasaan pangsa pasar yang dominan timbul efisiensi produksi dan
skala ekonomi yang telah tercapai dengan memprodukti 4,2 juta potong roti per hari akan
meningkatkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan tingkat profitabilitas yang
berkesinambungan. Misi kami masih untuk memproduksi roti yang halal dengan kualitas
yang konsisten, harga terjangkau dan tersedia di seluruh Indonesia. Hal tersebut dibuktikan
dengan perbaikan terus menerus dalam sistem manajemen mutu dan fasilitas produksi
dilaksanakan mengacu pada GMP (Good Manufacturing Practice), SSOP (Sanitation
Standard Operating Procedure), SJH (Sistem Jaminan Halal), Standar ISO 9001:2008
(Quality Management System) dan ISO 22000:2005 (Food Safety Management System).

Você também pode gostar