Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Karakteristik Kewirausahaan
NILAI-NILAI PERILAKU
Komitmen Menyelesaikan tugas hingga selesai
Resiko moderat Tidak melakukan spekulasi, melainkan berdasarkan perhitungan yang
matang
Melihat peluang Memanfaatkan peluang yang ada sebaik mungkin
Objektivitas Melakukan pengamatan secara nyata untuk memperoleh kejelasan
Umpan balik Menganalisis data kinerja waktu untuk memandu kegiatan
Optimisme Menunjukkan kepercayaan diri yang besar walaupun berada dalam
situasi berat.
Uang Melihat uang sebagai suatu sumber daya, bukan tujuan akhir.
Manajemen proaktif Mengelola berdasarkan perencanaan masa depan.
Sumber : Fundamental Small Business Management, 1993, hal. 20
B. Menurut David (1996) karakteristik yang dimiliki oleh seorang wirausaha memenuhi
syarat- syarat keunggulan bersaing bagi suatu perusahaan/organisasi, seperti inovatif,
kreatif, adaptif, dinamik, kemampuan berintegrasi, kemampuan mengambil risiko atas
keputusan yang dibuat, integritas, daya-juang, dan kode etik niscaya mewujudkan
efektivitas perusahaan/organisasi. Hal ini digambarkan melalui Tabel 1.
2. Selalu Komitmen dalam Pekerjaan, Memiliki Etos Kerja dan Tanggung Jawab.
Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya dan tekad yang
bulat di dalam mencurahkan semua perhatianya pada usaha yang akan digelutinya,
didalam menjalankan usaha tersebut seorang wirausaha yang sukses terus memiliki tekad
yang mengebu-gebu dan menyala-nyala (semangat tinggi) dalam mengembangkan
usahanya, ia tidak setengah-setengah dalam berusaha, berani menanggung resiko, bekerja
keras, dan tidak takut menghadapi peluang-peluang yang ada dipasar. Tanpa usaha yang
sungguh-sunguh terhadap pekerjaan yang digelutinya maka wirausaha sehebat apapun
pasti menemui jalan kegagalan dalam usahanya. Oleh karena itu penting sekali bagi
seorang wirausaha untuk komit terhadap usaha dan pekerjaannya.
Selain keuntungan menjadi wirausaha, terdapat pula kelemahan menjadi wirausaha yaitu :
1. Kelemahan menjadi wirausaha adalah memperoleh pendapatan yang tidak pasti
dan memikul berbagai risiko yang dihadapi. Jika risiko ini telah diantisipasi secara
baik, wirausaha itu akan mampu menggeser risiko tersebut.
2. Kelemahan menjadi wirausaha ialah harus bekerja keras dengan jam kerja yang
mungkin lebih panjang.
3. Kelemahan menjadi wirausaha yaitu kualitas hidupnya mungkin masih rendah
sampai usahanya berhasil. Pada tahap awal, wirausaha harus bersedia untuk
berhemat.
4. Kelemahan menjadi wirausaha adalah memiliki tanggung jawab yang sangat
besar. Banyak keputusan yang harus dibuat, meskipun mungkin ia kurang
menguasai permasalahan tersebut.
B. Bagi wirausahawan tentu tidak akan dengan sengaja bertindak atau mengambil keputusan
tanpa pertimbangan dan perhitungan matang. Berikut ini berbagi keuntungan dan
kerugian dalam menjadi wirausahawan (Suparyanto, 2006:18-28), yakni:
1. Keuntungan berwirausaha:
Dapat memilih bidang usaha sesuai minat dan bakat; seorang wirausahawan dapat
memilih bidang usaha sesuai dengan minat dan bakatnya, maka ia akan mencintai
usahanya, dan jika ia sudah mencintai usahanya maka segenap perhatian dan
kemampuan akan dicurahkan demi perkembangan usaha. Selain bidang usaha yang
dipilih tersebut sesuai dengan minat dan bakat tentunya yang memang dibutuhkan
oleh konsumen agar profitable.
Keuntungan usaha dapat dinikmati sendiri ; usaha yang dijalankan merupakan usaha yang
dimilikinya maka keuntungan dari hasil usaha menjadi miliknya juga. Ia akan memperoleh
minimal dua macam pendapatan. Pertama, pendapatan dari posisinya sebagai pemilik usaha
dan kedua, pendapatan yang diperoleh dari posisinya sebagai manajer.
Memperoleh kepuasan; keberhasilan mengelola usaha akan memberikan kepuasan
tersendiri bagi seorang wirausahawan. Kepuasan ini secara tidak langsung akan
memotivasi dirinya untuk lebih giat bekerja agar perkembangan usaha semakin
lama semakin baik dan kuat dalam menghadapi persaingan. Kepuasan juga akan
mempertebal rasa percaya diri dalam berinteraksi dengan pihak ketiga termasuk
dengan pelanggan, pemasok, distributor, perbankan dan investor.
Tidak perlu persetujuan pihak lain dalam membuat keputusan; saat tertentu seorang
wirausahawan harus mengambil keputusan tentang sesuatu hal misalnya keputusan
untuk melakukan ekspansi dengan membuka cabang perusahaan ditempat lain,
keputusan untuk mengikuti pameran produk yang diselenggarakan oleh pihak
tertentu, keputusan joint venture, dll. Seorang wirausahawan sebagai pemilik dan
manajer perusahaan dapat memutuskan semua hal tersebut tanpa harus menunggu
kebijakan dari pihak lain, kalaupun ia meminta pertimbangan dari tenaga ahli atau
konsultan dengan alasan agar keputusan yang akan diambil merupakan keputusan
yang paling baik bagi perkembangan perusahaan. Semua masukan dari pihak lain
menjadi pertimbangan seorang wirausahawan dan pada akhirnya dia sendiri yang
akan mengambil keputusan.