Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Identitas Klien
Silahkan masukkan identitas klien mulai dari nama, usia, jenis kelamin, pekerjaan, tempat
tiinggal, dan lain-lain. Identitas klien disini dapat menjadi penunjang informasi dalam
memberikan asuhan keperawatan.
Keluhan Utama
Keluhan utama yang khas pada pasien apendisitis ini adalah nyeri perut kanan bawah
PROMOSI KESEHATAN
Data Subjektif:
Penyakit yang lalu seperti penyakit saluran pencernaan
Pengetahuan tentang penyakit biasanya kurang
DO:
KU tampak sakit sedang hingga berat
TTV: takikardi, takipnea, TD naik dan suhu tubuh biasanya meningkat.
NUTRISI
DS:
Tidak nafsu makan, mual dan muntah
DO:
Tampak tidak nafsu makan
Sistem gastrointestinal
DS:
Riwayat penyakit pencernaan, hemoroid dan konstipasi
DO:
Pengkajian abdomen:
Inspeksi biasanya pada apendisitis sudah buruk tampak kemerahan pada perut kanan
bawah.
Palpasi pada kuadran kanan bawah akan menghasilkan nyeri takan dan nyeri lepas
Perkusi abdomen pekak
Auskultasi bising usus normal hingga tidak ada bising usus.
DO:
Suhu biasanya tinggi
Keluar keringat
Merah, bengkak, panas pada perut kanan bawah
KENYAMANAN
DS:
Nyeri pada perut terutama kanan bawah
DO:
Tampak kesakitan dan gelisah
Laboratorium
Pada pemeriksaan laboratorium biasanya didapatkan hasil leukositosis atau leukosit
lebih dari 20.000.
USG
Pengkajian
Sertakan dalam instruksi pemulangan pasien obat khusus yang harus diminum,
frekuensi, frekuensi pemberian, kemungkinan efek samping, kemungkinan
interaksi obat, kewaspadaan khusus saat mengkonsumsi obat tersebut dan
nama orang yang harus dihubungi bila mengalami nyeri membandel.
Instruksikan pasien untuk menginformasikan pada perawat jika peredaan nyeri
tidak dapat dicapai
Informasikan kepada pasien tentang prosedur yang dapat meningkatkan nyeri
dan tawarkan strategi koping yang ditawarkan
Perbaiki kesalahan persepsi tentang analgesic narkotik atau oploid (resiko
ketergantungan atau overdosis)
Manajemen nyeri:
Berikan informasi tentang nyeri, seperti penyebab nyeri, berapa lama akan
berlangsung, dan antisipasi ketidaknyamanan akibat prosedur
Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologi (relaksasi, distraksi, terapi)
Aktivitas kolaboratif
Kelola nyeri pasca bedah awal dengan pemberian opiate yang terjadwal (missal,
setiap 4 jam selama 36 jam) atau PCA
Manajemen nyeri:
Perawatan dirumah
1 tidak pernah
2 jarang
3 kadang-kadang
4 sering
5 selalu
Indicator 1 2 3 4 5
Merencanakan strategi koping untuk situasi
penuh tekanan
Mempertahankan performa peran
Memantau distorsi persepsi
Memantau manifestasi perilaku ansietas
Menggunakan teknik relaksasi untuk
meredakan ansietas
Intervensi Keperawatan NIC
Pengkajian
buat rencana penyuluhan dengan tujuan ang realistis, termasuk kebutuhan untuk
pengulangan, dukungan dan pujian terhadap tugas-tugas yang telah dipelajari
berikan informasi mengenai sumber komunitas yang tersedia, seperti teman,
tetangga, kelompok swabantu, tempat ibadah, lembaga sukarelawan dan pusat
rekreasi
informasikan tentang gejala ansietas
ajarkan anggota keluarga bagaimana membedakan antara serangan panic dan
gejala penyakit fisik
Aktivitas kolaboratif
penurunan ansietas (NIC); berikan obat untuk menurunkan ansietas jika perlu
Aktivitas lain
pada saat ansietas berat, dampingi pasien, bicara dengan tenang, dan berikan
ketenangan serta rasa nyaman
beri dorngan kepada pasien untuk mengungkapkan secara verbal pikiran dan
perasaan untuk mengeksternalisasikan ansietas
bantu pasien untuk memfokuskan pada situasi saat ini, sebagai cara untuk
mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi ansietas
sediakan pengalihan melaui televise, radio, permainan serta terapi okupasi untuk
menurunkan ansietas dan memperluas fokus
coba teknik seperti imajinasi bombing dan relaksasi progresif
dorong pasien untuk mengekspresikan kemarahan dan iritasi, serta izinkan
pasien untuk menangis
yakinkan kembali pasien melalui sentuhan, dan sikap empatik secara verbal dan
nonverbal secara bergantian
sediakan lingkungan yang tenang dan batasi kontak dengan orang lain
sarankan terapi alternative untuk mengurangi ansietas yang dapat diterima oleh
pasien
singkirkan sumber-sumber ansietas jika memungkinkan
1 sangat berat
2 berat
3 sedang
4 ringan
5 tidak mengalami
Indikator 1 2 3 4 5
Penurunan asupan cairan
Penurunan asupan makanan
Penurunan haluaran urin
Gangguan keseimbangan cairan
Gangguan elektrolit serum
Gangguan status nutrisi
Penurunan berat badan
Pengkajian
Aktivitas kolaboratif
Aktivitas lain
Tinggikan bagian kepala tempat tidur atau ubah posisi pasien lateral untuk
mencegah aspirasi
Pertahankan kebersihan klien dan tempat tidur saat terjadi muntah
Pindahkan segera benda-benda yang menimbulkan bau
Jangan menjadwakan tindakan yang menyebabkan nyeri atau mual sebelum
atau sesudah makan
Berikan perawatan mulut setelah terjadi muntah
Berikan kain basah yang dingin dipergelangan tangan, leher dan dahi pasien
Tawarkan makanan dingin dan makanan lainnya dengan aroma minimal
Pemantauan nutrisi (NIC): perhatikan perubahan ststus nutrisi yang signifikan
dan sesegera lakukan penanganan, jika perlu
Perawatan dirumah
Instruksikan kepada klien untuk menghindari bau dari makanan yang disiapkan
dirumah
Semua intervensi diatas dapat dilakukan untuk perawatan dirumah
Diagnose 4 : Risiko infeksi
Factor resiko infeksi akan hilang yang dibuktikan dengan pengendalian resiko
komunitas, penyakit menular, status imun, keparahan infeksi, keparahan infeksi
bai baru lahir, pengendalian resiko PMS, dan penyembuhan luka primer dan
sekunder.
Pasien akan memperlihatkan pengendalian resiko PMS yang dibuktikan oleh
indicator sebagai berikut:
1 tidak pernah
2 jarang
3 kadang-kadang
4 sering
5 selalu
Indicator 1 2 3 4 5
Memantau perilaku seksual
terhadap resiko pajanan PMS
Mengikuti strategi
pengendalian pemajanan
Menggunakan metode
pengendalian penularan PMS
Pengkajian
Pantau tanda dan gejala infeksi (suhu, denut jantung, drainase, penampilan luka,
sekresi, penampilan urin, suhu kulit, lesi kulit, keletihan dan malaise)
Kaji factor yang dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi
Pantau hasil laboratorium (hitung darah lengkap, hitung granulosit, absolute,
hitung jenis, protein serum, albumin)
Amati penampilan praktek hygiene personal untuk perlindungan terhadap infeksi
Jelaskan pada ppasien dan keluarga mengapa sakit atau terapi meningkatkan
resiko terhadap infeksi
Instruksikan untuk menjaga personal hygiene
Jelaskan manfaat dan rasional serta efek samping imunisasi
Berikan pasien dan keluarga metode untuk mencatat imunisasi
Aktivitas kolaboratif
Ikuti protocol institusi untuk melaporkan suspek infeksi atau kultur positif
Pengendalian infeksi (NIC): berikan terapi antibiotic, bila diperlukan
Aktivitas lain
Lindungi pasien terhadap kontaminasi silang dengan tidak menugaskan perawat
yang sama untuk pasien lain yang mengalami infeksi dan memisahkan ruang
perawatan pasien dengan pasien yang terinfeksi
Perawatan dirumah
Ajarkan tindakan hygiene dasar seperti mencuci tangan, tidak berbagi handuk,
gelas , dll
Ajarkan metode mengolah, menyiapkan, dan menyimpan makanan yang aman
Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi factor dilingkungan mereka, gaya
hidup atau praktik kesehatan yang meningkatkan risiko infeksi
Ajarkan keluarga bagaimana membuang balutan luka yang kotor dan sampah
biologis lainnya
Jangan melakukan kunjungan rumah jika saudara sedang sakit
Rujuk pasien dan keluarga kelembaga sosial untuk membantu menjaga
kebersihan rumah dan nutrisi
Pengendalian infeksi: ajarkan pasien dan keluarga mengenal tanda dan gejala
infeksi serta kapan harus melaporkan ke layanan kesehatan.
B. Analisa Data
Klien mengeluh nyeri dalam lumen app menyerap air nyaman nyeri
bawah
N : 16 x/m
P : 24 x/m lumen menyempit
S : 36oC
ulserasi mukosa
apendisitis
merangsang nociceptor
medulla spinalis
Corteks serebri
Nyeri
bertanya
Vital Signs
TD : 120/80 mmHg
N : 16 x/m
P : 24 x/m
S : 36oC
- Klien menyatakan Ada rencana operasi
dialaminya sekarang
DO :
kondisinya.
Vital Signs
TD : 120/80 mmHg
N : 16 x/m
P : 24 x/m
S : 36oC
DO :
muntah-muntah
kering
TD : 120/80 mmHg
P : 24 x /m
S : 36 oC
C. Prioritas Masalah
pada apendisitis
pengobatannya berhubungan
praoperasi
D. Rencana Tindakan Keperawatan
1. Rabu Gangguan rasa nyaman nyeri Nyeri akan berkurang/hilang1. Kaji nyeri, lokasi,1. Tingkatkan nyeri yang
06 April 05 b/d peradangan pada kriteria : karakteristik, dan integritas didapatkan sebagai
apendisitis ditandai dengan : - Klien tidak mengeluh nyeri nyeri dengan skala (0-10) pendomen intervensi
bawah - Tanda-tanda vital dalam batas3. Ajarkan teknik relaksasi terjadinya nyeri.
N : 16 x/m
P : 24 x/m
2. Rabu Kurang pengetahuan proses Pengetahuan klien tentang1. Kaji tingkat pengetahuan1. Sebagai dasar untuk
06 April 05 penyakitnya dan pengoba- proses penyakit dan pengo- klien tentang penyakit-nya. intervensi selanjutnya.
tannya b/d kurang informasi. batannya meningkat dengan2. Diskusikan tentang pe-
proses penya-kitnya. memahami tentang penyakit3. Berikan informasi untuk program terapi.
- Klien nampak bertanya - Klien kooperatif dalam mencegah kelelahan. penyakit dan pengoba-
3. Kecemasan berhubungan Rasa cemas teratasi dengan1. Kaji tingkat kecemasan1. Dengan mengetahui
DO : mengurangi
melakukan pera-watan
dengan baik.
praoperasi ditandai dengan : - Klien tidak mengeluh mual 2. Anjuran pemasukan cairan2. Membantu memenuhi
DS : - Klien tidak mengeluh muntah- peoral secara bertahap cairan yang hilang
- Turgor bibir nampak kering P : 24 x /m pemberian cairan imfus 4. Untuk mengganti cairan
TD : 120/80 mmHg
N : 16 x /m
P : 24 x /m
S : 36 oC
Dx.2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum.
Tujuan: pasien mendapat istirahat yang adekuat.
Kriteria waktu: 1x24 jam.
Kriteria hasil:
1. Anak bermain dan istirahat dengan tenang dan melakukan aktivitas yang sesuai dengan kemampuan.
2. Anak tidak menunjukkan tanda-tanda aktivitas fisik atau keletihan.
Intervensi: observasi adanya tanda kerja fisik (takikardia, palpitasi, takipnea, dispnea, napas pendek, hiperpnea, sesak napas, pusing,
kunang-kunang, berkeringat, dan perubahan warna kulit) dan keletihan (lemas, postur loyo, gerakan lambat dan tegang, tidak dapat
mentoleransi aktivitas tambahan).
R/: untuk merencanakan istirahat yang tepat.
Intervensi: antisipasi dan bantu dalam aktivitas kehidupan sehari-hari yang mungkin diluar batas toleransi anak.
R/: untuk mencegah kelelahan.
Intervensi: beri aktivitas bermain pengalihan
R/: meningkatkan istirahat dan tenang tetapi mencegah kebosanan dan menarik diri.
Intervensi: pilih teman sekamar yang sesuai dengan usia dan dengan minat yang sama yang memerlukan aktivitas terbatas.
R/: untuk mendorong kepatuhan pada kebutuhan istirahat.
Intervensi: bantu pada aktivitas yang memerlukan kerja fisik.
R/: mengurangi kelelahan pada anak.