Você está na página 1de 4

Apa itu 5W 1H?

What (Apa)

Apa saja produk yang kita miliki?

Apa produk kita? Barang, jasa, atau apa? Apapun itu, pelajari satu demi satu produk yang kita miliki,
bahkan hafal di luar kepala kalau perlu. Pengertian, jenis, spesifikasi, dan prosedur-prosedur untuk
masing-masing produk harus benar-benar kita kuasai. Jangan sampai terjadi kita gagap ketika
menjelaskan produk. Terlebih lagi, ketika kita dituntut untuk melakukan presentasi.

Apa saja kelebihan dan kekurangan produk yang kita miliki?

Mengetahui kelebihan dan kekurangan produk kita itu mutlak hukumnya. Kelebihan dari produk
yang kita miliki adalah nilai jual yang harus kita tonjolkan ketika kita melakukan pemasaran. Begitu
pula dengan kekurangan produk kita. Ketika kita memahami betul bahwa produk kita memiliki
kekurangan, maka kelebihan dari produk kitalah yang harus kita gunakan untuk menyamarkan
kekurangan tersebut. Menyamarkan tidak sama dengan menutupi, ya. Kekurangan produk kita tetap
kita informasikan setelah semua keunggulannya kita beritahukan. Sehingga, nasabah tidak merasa
dibohongi dan produk kita tetap memiliki nilai jual yang tinggi.

Who (Siapa)

Siapa, dalam hal ini adalah siapa sasaran dan target kita.

Setelah mengetahui spesifikasi masing-masing produk dan mengetahui kelebihan dan


kekurangannya, langkah selanjutnya adalah menentukan pangsa pasarnya. Siapa yang menjadi
target kita. Siapa yang kita prediksikan menjadi sasaran dari produk kita.

Untuk dapat mengetahui siapa target dan sasaran kita, masing-masing produk harus dipilah dan
diklasifikasikan. Pelajari kriteria dan persyaratan dari produk yang kita miliki, kemudian sesuaikan
dengan sasaran yang akan kita bidik. Perlu juga kiranya mempelajari garis besar karakter
masyarakat, komunitas, atau kelompok yang akan kita pilih menjadi sasaran pemasaran. Sehingga,
kita dapat lebih mempersiapkan diri ketika harus berhadapan dengan target dan sasaran kita.

Dengan cara demikian, kita bisa lebih fokus dalam memasarkan karena target dan sasaran jelas. Kita
juga bisa lebih maksimal dalam membekali diri dengan pengetahuan tentang produk yang akan kita
pasarkan. Selain itu, kita juga bisa lebih hemat dan efisien karena telah memiliki gambaran pasti
mengenai siapa dan seperti apa sasaran yang akan kita hadapi. Misalnya, produk A akan sesuai untuk
kalangan A, sedangkan produk B sasarannya adalah karyawan B.
When (Kapan)

Kapan, sangat berkaitan dengan penentuan atau pemilihan waktu yang tepat untuk melakukan
pemasaran. Menentukan waktu yang tepat atau setidaknya sesuai, secara tidak langsung sama
dengan memetakan sasaran kita. Kita dituntut untuk dapat membuat kategori waktu yang
disesuaikan dengan jenis produk yang kita miliki, kemudian barulah sasaran kita pilah-pilah
berdasarkan kategori waktu yang telah kita buat. Atau dapat dikatakan menyesuaikan dengan
momennya.

Momen atau waktu yang tepat dapat mempermudah pemasaran kita. Karena tingkat kebutuhan
masyarakat selalu berubah-ubah sesuai dengan waktunya. Bila kita bisa lebih jeli mengamati dan
memilah-milah waktu berdasarkan kebutuhan masyarakat, kita akan sangat terbantu dalam
melakukan pemasaran. Pemasaran kita bisa lebih efektif dan maksimal bila sesuai dengan
momennya.

Contoh mudah:

Seragam sekolah bukanlah kebutuhan pokok. Agar dapat terjual, dibutuhkan momen yang tepat.
Seragam sekolah akan sangat laku pada saat pergantian semester atau kenaikan kelas, begitu pula
produk tas dan sepatu. Untuk hari-hari biasa, seragam sekolah tidak banyak dicari orang. Jadi, waktu
yang tepat untuk memasarkan seragam sekolah adalah ketika kenaikan kelas.

Kita bisa mengatur strategi yang tepat untuk mendongkrak penjualan pada waktu itu, karena
saingan kita juga pasti tidak sedikit. Atau setidaknya, sebulan atau dua bulan sebelum kenaikan
kelas, kita telah mencuri start untuk mencari chanel atau jaringan terlebih dahulu, sehingga
penjualan kita bisa lebih meningkat. Yang penting momen kita tepat, jadi penjualan kita bisa lebih
maksimal.

Where (Dimana)

Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah pemetaan lokasi. Menentukan dimana kita harus
melakukan pemasaran juga penting karena sangat berkaitan dengan efektivitas kinerja. Menentukan
tempat atau lokasi pemasaran tidak bisa sembarangan. Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan
agar dapat menentukan lokasi yang tepat untuk memasarkan produk kita sehingga kinerja bisa lebih
efektif.

Pertama, sesuaikan jenis produk yang akan kita pasarkan dengan kondisi masyarakat di wilayah
tersebut. Kondisi yang dimaksud antara lain, tingkat pendapatan, jenis pekerjaan, dan kultur atau
karakter masyarakat di wilayah tersebut. Sesuaikah dengan produk yang akan kita pasarkan? Jika
sekiranya tidak sesuai, jangan memaksakan diri untuk tetap melakukan penetrasi pasar di daerah
tersebut, karena kita hanya buang-buang waktu, tenaga, maupun biaya pemasaran.

Kedua, pelajari kompetitor kita. Sudah adakah produk yang sejenis dengan produk kita yang
beredar di wilayah tersebut? Bagaimana penerimaan masyarakat di wilayah tersebut? Adakah celah
yang bisa kita manfaatkan untuk penetrasi produk kita?
Untuk dapat melakukan pemasaran di suatu wilayah yang sebelumnya telah dimasuki oleh
kompetitor kita, terlebih lagi, jika wilayah tersebut memang wilayah yang kita anggap potensial,
setidaknya produk kita harus satu langkah lebih unggul dari kompetitor kita. Jika tidak, jangan
salahkan masyarakat bila produk kita dilirik saja pun tidak.

Menentukan wilayah atau lokasi pemasaran itu penting. Selain kinerja kita bisa lebih efektif dan
efisien karena lokasi pemasaran jelas, kita juga dapat mempelajari secara langsung, ada tidaknya
produk yang sejenis dengan produk kita, bagaimana penerimaan masyarakat di wilayah
tersebut, sekaligus mengetahui wilayah-wilayah potensial. Karena semakin banyak kompetitor yang
bermain di wilayah tersebut, semakin potensial pula wilayah tersebut. Namun, itu juga berarti kita
harus lebih berhati-hati dan waspada, karena masyarakatnya bisa jadi lebih cerdik dalam
memanfaatkan situasi tersebut.

Why (Mengapa)

Dalam melakukan pemasaran, tentu tidak semudah membalik telapak tangan. Pasti ada kendala-
kendala yang menyertai. Oleh sebab itu, unsur Why atau Mengapa ini juga menjadi salah satu unsur
yang cukup penting.

Mengapa, dalam hal ini adalah cara yang kita gunakan untuk mengetahui segala macam kendala,
hambatan, maupun faktor-faktor yang berhubungan dengan keberhasilan maupun ketidakberhasilan
produk kita di pasaran. Kita perlu menganalisa kembali, sebab-sebab produk kita tidak mampu
menembus pasar. Setelah itu, kita juga perlu menggali informasi mengenai kompetitor atau pesaing
kita untuk mengetahui sebab maupun alasan di balik keberhasilannya dalam menembus pasar.

Mengapa strategi pemasaran yang lama tidak berhasil? Mengapa produk kita tidak diminati?

Untuk menjawab itu, kita perlu tahu bagaimana kondisi riil di lapangan, siapa pesaing atau
kompetitor kita, apa saja kendalanya. Kita juga perlu menggali pengalaman ataupun mencari
masukan dari karyawan lama atau dari petugas pemasaran yang sebelumnya.

Sebagai contoh, kampung A adalah wilayah potensial, tetapi mengapa di kampung A produk kita
tidak diminati? Produk kita yang kurang sesuai atau cara kita yang kurang pas ketika memasarkan?
Kita gali informasi sebanyak-banyaknya untuk mencari celah-celah solusi yang masih mungkin kita
gunakan untuk menembus kampung A tersebut. Dengan cara demikian, kita bisa lebih maju satu
langkah daripada petugas pemasaran yang sebelumnya.

How (Bagaimana)

Setelah memahami penjelasan masing-masing dari unsur W, berikutnya kita akan masuk pada unsur
H yaitu How atau Bagaimana. Unsur How atau bagaimana yang dimaksud adalah bagaimana cara
kerja kita selanjutnya, yaitu meramu poin-poin pentingnya dan bersiap untuk action di lapangan.
Pemetaan berdasarkan unsur W sudah kita lakukan, selanjutnya poin-poin penting yang sudah kita
petakan pada masing-masing unsur W kita ramu untuk menentukan strategi pemasaran kita di
lapangan. Rumusan dari unsur W kita pelajari kemudian kita simpulkan untuk menjadi bekal kita di
lapangan. Ketika di lapangan kita telah memiliki gambaran mengenai sasaran dan cara penetrasi
pasarnya. Sehingga cara kerja kita menjadi lebih efektif dan efisien.

Você também pode gostar