Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Radang usus adalah kelainan sistem pencernaan yang ditandai dengan peradangan
berkepanjangan (kronis) dan pembengkakan pada usus besar atau halus. IBD meliputi dua
gangguan: luka radang usus (kolitis ulserativa) dan penyakit Crohn, yang memiliki gejala yang
serupa. Namun, kolitis ulserativa melibatkan usus besar, sementara penyakit Crohn dapat
menyerang bagian manapun dari sistem pencernaan, mulai dari mulut hingga dubur. Peradangan
usus juga dikenal sebagai Inflammatory Bowel Disease (IBD).
Gejala khusus dari Radang usus biasanya tergantung dari area saluran usus mana yang
mengalami peradangan. Namun, gejala umumnya adalah sebagai berikut:
Nyeri pada perut atau perut melilit (biasanya pada penyakit Crohn)
Diare yang muncul berkali-kali
Tinja lembut yang disertai dengan darah
Keletihan yang berlebihan
Kebiasaan usus yang tidak biasa
Lendir pada saat buang air besar
Hilangnya berat badan secara tiba-tiba
Keletihan
Demam, biasanya dalam tingkat rendah
Hilangnya selera makan (karena nyeri pada bagian perut)
Penyakit perianal seperti luka nanah (abses) atau saluran abnormal (fistula) (biasanya
pada penyakit Crohn)
Sembelit karena terhalangnya usus
Seperti yang telah disebutkan di atas, gejala dari radang usus beragam mulai dari ringan hingga
parah. Gejala-gejala tersebut juga dapat datang dan pergi, dapat bertahan selama beberapa bulan
hingga bertahun-tahun. Gejala-gejala tersebut juga dapat muncul pada satu waktu, sembuh
dengan sendirinya, dan muncul kembali setelah beberapa waktu.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, IBD dapat muncul dalam dua bentuk yang berbeda:
luka radang usus (kolitis ulserativa) dan penyakit Crohn. Karena gejalanya yang mirip, cukup
sulit untuk menentukan jenis radang usus apa yang diderita oleh pasien. Kolitis ulserativa hanya
menyerang usus besar dan dapat dikelompokkan berdasarkan lokasi dan tingkat keparahan
radang yang terjadi:
Meskipun teknik pengobatan radang usus sudah semakin maju, penyebab pasti dari kondisi ini
masih belum diketahui. Beberapa penelitian telah berhasil mendeteksi faktor-faktor penyebab
radang usus. Beberapa diantaranya adalah:
Jika Anda mengalami gejala dan masalah pada usus yang mengganggu kegiatan Anda sehari-
hari, maka sebaiknya Anda segera menemui dokter. Meskipun kondisi ini biasanya tidak
menyebabkan kematian dan dapat disembuhkan, membiarkan kondisi ini tanpa mengobatinya
dapat berakibat fatal. Jika tidak diobati, radang usus dapat mengganggu pencernaan,
menyebabkan tubuh tidak dapat menyerap sari-sari makanan. Selain itu, radang usus juga dapat
menyebabkan penyakit di luar sistem pencernaan, seperti kehilangan darah (yang dapat
menyebabkan anemia), radang sendi, batu ginjal, batu empedu atau pelemahan tulang.
Ketika Anda menemui dokter, hal pertama yang akan ditanyakan dokter Anda adalah riwayat
kesehatan Anda. Beberapa tes fisik akan dilakukan untuk memastikan apakah Anda mengalami
IBD atau tidak. Dokter kemungkinan akan merujuk Anda untuk menemui gastroenterolog atau
ahli penyakit sistem pencernaan, tergantung dari tingkat keparahan radang usus yang Anda
derita. Beberapa tes yang dapat dilakukan antara lain:
Setelah dokter Anda menemukan adanya radang usus, maka perawatan yang sesuai untuk gejala
tersebut akan dilakukan. Metode perawatannya bisa bermacam-macam, tergantung dari gejala
yang dirasakan. Namun, metode tersebut tidak menyembuhkan radang usus sepenuhnya karena
tujuannya adalah untuk meredakan gejala dan mencegah kondisi tersebut kembali kambuh.
Aminosalisilates Perawatan ini diberikan untuk kasus radang usus ringan dan dapat
mengurangi peradangan yang terjadi.
Kortikosteroid dan Imunomodulator Perawatan ini diberikan untuk mengatasi
peradangan dan mengobati radang usus. Bentuknya dapat berupa pil atau obat suntik.
Terapi biologis Meliputi pengenalan protein untuk menghalang senyawa yang
menyebabkan peradangan pada tubuh (terapi anti-TNF-alpha seperti certolizumab dan
adalimumab).
Antibiotik Antibiotik biasanya diberikan pada para penderita penyakit Crohn untuk
mengurangi pertumbuhan bakteri yang disebabkan oleh halangan atau saluran abnormal
(fistula) ; antibiotik juga dapat menekan sistem kekebalan tubuh untuk mengurangi
peradangan.
Sebagai tambahan bagi perawatan anti peradangan, beberapa obat juga dapat diberikan untuk
meredakan gejala. Beberapa diantaranya adalah obat-obatan anti diare, suplemen serat,
penghilang nyeri, dan juga suplemen nutrisi (zat besi, vitamin B12, kalsium dan vitamin D).
Pada kasus radang usus serius atau kondisi dimana obat-obatan tidak dapat mengatasi IBD,
pembedahan dapat dilakukan. Tindakan pembedahan untuk radang usus melibatkan
penghilangan usus besar untuk menyembuhkan luka radang usus (kolitis ulserativa) sepenuhnya.
Tindakan ini biasanya disertai dengan pembedahan lain untuk memastikan tubuh tetap
membuang sisa makanan. Pembedahan pembuangan usus atau striktureplasti untuk membuang
bagian dari usus halus juga dapat dilakukan untuk penghalang, pendarahan atau fistula pada
penyakit Crohn.
Selain tindakan dokter, pola makan dan latihan yang tepat, gaya hidup sehat, dan bersantai secara
teratur juga diketahui dapat meningkatkan adan meredakan gejala radang usus.
Referensi: