Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
I. Tujuan Pemeriksaan
Alanine aminotransferase (ALT), juga dikenal sebagai glutamat piruvat transaminase (GPT),
adalah transaminase. ALT mengkatalisis transfer gugus amino L-alanin ke -ketoglutarat
untuk menghasilkan L-glutamat. Tingkat tertinggi ditemukan di hati dan ginjal, dan dalam
jumlah yang lebih sedikit di jantung dan otot rangka.
Kadar ALT meningkat saat sel hati rusak (nekrosis sel hati atau luka dari penyebab apapun).
Selain itu, hepatitis virus dan toksik menyebabkan peningkatan aktivitas ALT dalam serum.
Asupan alkohol, delirium tremens, dan pemberian berbagai obat dapat menyebabkan elevasi
ALT ringan atau sedang. Konsentrasi ALT dalam serum juga dapat sedikit meningkat dalam
berbagai kondisi seperti: distrofi muscular, penyakit hemolitik, infark miokard.
ALT lebih spesifik pada hati daripada AST (Aspartate aminotransferase). Pengukuran AST
dan ALT memiliki beberapa nilai dalam membedakan hepatitis dari lesi parenkim lainnya.
a. Metode
b. Prinsip Pemeriksaan
c. Kandungan Reagen
Reagen 1 : R1
Tris buffer, pH 7.50 (30C) 125 mmol/L
L-Alanine 680 mmol/L
LDH 2000 U/L
Sodium azide < 0.1%
Reagen 2 : R2
-ketoglutarat 97 mmol/L
NADH 1.1 mmol/L
Sodium azide < 0.1 %
e. Tindakan Pencegahan
Simpan pada suhu 2-8C dan tidak terkena cahaya. Jangan dibekukan.
g. Bahan Pemeriksaan
Sampel stabil selama 3 hari pada suhu ruang dan 7 hari pada suhu 2-8C.
h. Nilai Normal
Laki-laki : 45 U/L
Perempuan : 34 U/L
i. Prosedur Pemeriksaan
Sampel 30 L
Campur dan inkubasi 50 detik, ukur variasi absorban per menit (A/min)
selama 159 detik
- Gunakan aplikasi Selectra TouchPro software yang terdapat pada barcode.
- Kadar ALT yang tinggi dapat menyebabkan hasil rendah palsu karena
penipisan substrat (total pemakaian NADH sebelum pembacaan hasil).
Untuk ELITech Clinical Systems Selectra Analyzers, aplikasinya memiliki
alarm yang dapat memperingatkan pengguna.
j. Perhitungan
A Sampel xn
A Kalibrator
n = konsentrasi kalibrator
k. Kalibrasi
l. Pemantapan Mutu
I. Tujuan Pemeriksaan
Kerusakan pada sel di jaringan tersebut menyebabkan peningkatan serum AST. Dalam kasus
hepatitis fulminan, khususnya hepatitis virus, kadar enzim meningkat drastis. Pada kasus
infark miokard, aktivitas AST meningkat dan mencapai puncak setelah 18-24 jam. Aktivitas
kembali normal setelah 4-5 hari, bila tidak ada infark baru yang terjadi.
Keadaan patologis berikut adalah contoh kelainan yang juga menghasilkan peningkatan
aktivitas enzim: nekrosis sel hati atau luka dengan penyebab apapun (misalnya asupan
alkohol, tremor delirium, dan pemberian obat yang dapat menyebabkan kenaikan AST),
hepatitis alkoholik, dystrophy muscular dan gangren, infectious mononucleosis, pankreatitis
akut, serangan jantung seperti miokarditis atau perikarditis, emboli pulmonal.
a. Metode
b. Prinsip Pemeriksaan
c. Kandungan Reagen
Reagen 1 : R1
Tris buffer, pH 7.50 (30C) 100 mmol/L
L-Aspartate 330 mmol/L
LDH 2000 U/L
MDH 1000 U/L
Sodium azide < 0.1%
Reagen 2 : R2
-ketoglutarat 78 mmol/L
NADH 1.1 mmol/L
Sodium azide < 0.1 %
e. Tindakan Pencegahan
Simpan pada suhu 2-8C dan tidak terkena cahaya. Jangan dibekukan.
g. Bahan Pemeriksaan
Sampel stabil selama 3 hari pada suhu ruang, 7 hari pada suhu 2-8C, dan 3
bulan pada suhu -20 C.
h. Nilai Normal
Nilai normal pada bayi lebih tinggi dibandingkan pada orang dewasa.
m. Prosedur Pemeriksaan
Sampel 30 L
Campur dan inkubasi 50 detik, ukur variasi absorban per menit (A/min)
selama 159 detik
- Gunakan aplikasi Selectra TouchPro software yang terdapat pada barcode.
- Kadar ALT yang tinggi dapat menyebabkan hasil rendah palsu karena
penipisan substrat (total pemakaian NADH sebelum pembacaan hasil).
Untuk ELITech Clinical Systems Selectra Analyzers, aplikasinya memiliki
alarm yang dapat memperingatkan pengguna.
n. Perhitungan
A Sampel xn
A Kalibrator
n = konsentrasi kalibrator
o. Kalibrasi
p. Pemantapan Mutu