Você está na página 1de 19

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Alhamdulillah, Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena
berkat rahmat, ridho, dan hidayahNya lah sehingga pada hari ini, kami dapat menyelesaikan
makalah Asuhan Kebidanan Tumbuh Kembang Anak dalam upaya memperdalam
pengetahuan tentang ilmu kebidanan yang selanjutnya dikembangkan dalam kehidupan sehari-
hari bagi diri sendiri dan lingkungan. Tidak lupa Salawat serta Salam kami panjatkan kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita sampai ke zaman yang
berilmu pengetahuan seperti sekarang.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas mata kuliah
Konsep Kebidanan dan alasan lainnya adalah agar pembaca dapat memperluas ilmunya tentang
Asuhan Kebidanan Tumbuh Kembang Anak yang disajikan dari berbagai sumber. Makalah
ini disusun oleh kelompok kami dengan banyak mengucap terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu. Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna seutuhnya. Untuk
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna untuk perbaikan
dimasa yang akan datang.
Terakhir pesan dari kami, semoga makalah ini dapat dipahami dan selanjutnya dapat
bermanfaat di bidang pendidikan dan di dunia perkuliahan, serta bermanfaat di bidang
pembangunan kesehatan bangsa ini.

Surabaya, 12 Desember 2016

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ 1


DAFTAR ISI ........................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 3
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum ..................................................................................................... 3
1.2.2 Tujuan Khusus .................................................................................................... 3
1.3 Metode Penulisan ........................................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penulisan.......................................................................................................... 4
1.5 Sistematika Penulisan .................................................................................................... 4
BAB II KONSEP TEORI
2.1 Konsep Menejemen Kebidanan .................................................................................... 5
2.2 Konsep Tumbuh Kembang Bayi dan Balita
2.2.1 Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan .......................................................... 8
2.2.2 Prinsip prinsip Tumbuh Kembang.................................................................... 8
2.2.3 Ciri ciri Tumbuh Kembang .............................................................................. 9
2.2.4 Tahap tahap Tumbuh Kembang Bayi dan Balita.............................................. 9
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian ...................................................................................................................... 11
3.2 Interpretasi Data ............................................................................................................. 15
3.3 Tindakan Antisipasi ....................................................................................................... 16
3.4 Tindakan Segera ............................................................................................................ 16
3.5 Rencana Asuhan ............................................................................................................ 16
3.6 Implementasi .................................................................................................................. 16
3.7 Evaluasi .......................................................................................................................... 17
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 19

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda,
tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Dan untuk
tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologik seseorang yang
merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu faktor genetik,
lingkungan bio-fisiko-psiko sosial dan perilaku. Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda-
beda yang memberika ciri tersendiri pada setiap anak.
Oleh karena itu, tumbuh kembang harus menjadi perhatian bagi pemerintah, tenaga
kesehatan, dan masyarakat khususnya supaya anak Indonesia dapat mencapai kesehatan yang
optimal. Memiliki anak dengan tumbuh kembang yang optimal adalah dambaan setiap orang
tua. Untuk mewujudkannya tentu saja orang tua harus selalu memperhatikan,mengawasi, dan
merawat anak secara seksama. Proses tumbuh kembang anak dapat berlangsung secara alamiah,
tetapi proses tersebut sangat tergantung kepada orang dewasa atau orang tua. Periode penting
dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada masa ini pertumbuhan dasar
akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa balita ini
perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas,kesadaran sosial, emosional, dan
intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya.
Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian juga dibentuk pada masa ini. Pada masa
periode kritis ini, diperlukan rangsangan atau stimulasi yang berguna agar potensinya
berkembang. Perkembangan anak akan optimal bila interaksi diusahakan sesuai dengan
kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangannya, bahkan sejak bayi masih dalam
kandungan. Untuk bisa merawat dan membesarkan anak secara maksimal tentu kita perlu
mengetahui banyak hal yang berkaitan dengan anak itu sendiri, yang pada gilirannya akan
menjadi bekal yang sangat berharga bagi kita dalam merawat dan membesarkan buah hati kita.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek belajar klinik Kebidanan Anak, mahasiswa mampu
melakukan Asuhan Kebidanan pada Anak dalam aspek mengasuh tumbuh kembangnya
1.2.2 Tujuan Khusus
o Mahasiswa mampu menjelaskan tentang menejemen kebidanan
o Mahasiswa mampu menjelaskan tentang tumbuh kembang pada bayi dan balita
o Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan pada anak dengan diare
3
1.3 Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi tambahan bagi yang
membutuhkan dan bagi mahasiswa. Penulis mengharapkan tulisan ini bias menjadi suatu
pemaparan yang dapat menjelaskan tentang Asuhan Keperawatan pada Anak dengan Penyakit
Diare
1.4 Metode Penulisan
Penulisan ini menggunakan metode qualitative research. Dalam pengumpulan data data
dalam penelitian penulis menggunakan study kepustakaan (library research), dengan merujuk
pada artikel, buku, internet, dan berita - berita media yang relevan. Dalam pengumpulan data
data tersebut penulis lebih mengacu kepada data data internet dan buku buku, Karena
keterbatasan penulis dalam mencari data data original.
1.5 Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan, penulis memaparkan latar belakang, tujuan, manfaat, metode
penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan Teori
Pada bagian isi, penulis akan memaparkan tentang Menejemen Kebidanan dan Konsep Tumbuh
Kembang
BAB III : Tinjauan Kasus
Pada bagian tinjauan kasus, penulis akan memaparkan kasus semu Mengenai Asuhan
Kebidanan Tumbuh Kembang Normal Pada Anak D Umur 12 Bulan Di Bps Tugiran
Wonosari, Kebumen
BAB IV : Penutup
Pada bagian penutup, penulis akan menutup makalah ini dengan kesimpulan yang tetap
mengacu kepada isi makalah tersebut.

4
BAB II
KONSEP TEORI

2.1 Konsep Menejemen Kebidanan


Menurut Varney, ada 7 langkah dalam menejemen kebidanan
1. Pengkajian Data
Pada langkah ini dilakukan pegumpulan informasi yang akurat dan lengkap dari semua
sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
1. Data Subjektif
Data yang didapatkan dari klien sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi dan
kejadian atau data yang dapat diperoleh dengan cara anamnesa terhadap klien atau
keluarga. Informasi tersebut tidak bisa ditentukan oleh bidan, mencakup persepsi,
perasaan, ide klien tentang status kesehatannya. Misalnya tentang nyeri, perasaan
lemah, ketakutan, kecemasan, frustrasi, mual, perasaan malu.
2. Data Objektif
Data yang dapat diobservasi dan diukur, dapat diperoleh menggunakan panca indera
(lihat, dengar, cium, raba) selama pemeriksaan fisik. Misalnya frekuensi nadi,
pernafasan, tekanan darah, edema, berat badan, tingkat kesadaran.
Data objektif dapat diperoleh melalui:
a. Pemeriksaan fisik
b. Pemeriksaan khusus
c. Pemeriksaan penunjang
2. Merumuskan diagnosa atau masalah kebidanan
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa atau masalah dan
kebutuhan klien derdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan.
Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga ditemukan masalah atau
diagnosa yang spesifik.
3. Mengantisipasi Diagnosa atau Masalah Potencial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain berdasarkan
rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan
antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan, sambil mengamati klien bidan
diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnosa/masalah potensial ini benar-benar terjadi. Pada
langkah ini penting sekali melakukan asuhan yang aman.
Kemudian dia harus mengantisipasi, melakukan perencanaan untuk mengatasinya dan
bersiap-siap terhadap kemungkinan tiba-tiba terjadi perdarahan postpartum yang
5
disebabkan oleh atonia uteri karena pembesaran uterus yang berlebihan. Pada persalinan
dengan bayi besar, bidan sebaiknya mengantisipasi dan bersiap-siap terhadap kemungkinan
terjadinya distosia bahu dan juga kebutuhan untuk resusitasi. Bidan juga sebaiknya waspada
terhadap kemungkinan wanita menderita infeksi saluran kencing yang menyebabkan
tingginya kemungkinan terjadinya peningkatan partus premature atau bayi kecil. Persiapan
yang sederhana adalah dengan bertanya dan mengkaji riwayat kehamilan pada setiap
kunjungan ulang, pemeriksaan laboratorium terhadap simptomatik terhadap bakteri dan
segera memberi pengobatan jika infeksi saluran kencing terjadi.
4. Menetapkan Kebutuhan Tindakan Segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan/atau untuk
dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai
dengan kondisi klien.
Langkah keempat mencerminkan kesinambungan dari proses manajemen kebidanan.
Jadi manajemen bukan hanya selama asuhan primer periodik atau kunjungan prenatal saja,
tetapi juga selama wanita tersebut bersama bidan, terus-menerus, misalnya pada waktu
wanita tersebut dalam persalinan.
Data baru mungkin saja perlu dikumpulkan dan dievaluasi. Beberapa data mungkin
mengindikasikan situasi yang gawat dimana bidan harus bertindak segera untuk
kepentingan keselamatan jiwa ibu atau anak (misalnya perdarahan kala III atau perdarahan
segera setelah lahir, distosia bahu, atau nilai APGAR yang rendah). Dari data yang
dikumpulkan dapat menunjukkan satu situasi yang memerlukan tindakan segera sementara
yang lain harus menunggu intervensi dari seorang dokter, misalnya prolaps tali pusat.
Situasi lainnya bisa saja tidak merupakan kegawatan tetapi memerlukan konsultasi atau
kolaborasi dengan dokter.
Demikian juga bila ditemukan tanda-tanda awal dari pre-eklampsia, kelainan panggul,
adanya penyakit jantung, diabetes atau masalah medik yang serius, bidan perlu melakukan
konsultasi atau kolaborasi dengan dokter.
Dalam kondisi tertentu seorang wanita mungkin juga akan memerlukan konsultasi atau
kolaborasi dengan dokter atau tim kesehatan lainnya seperti pekerja sosial, ahli gizi, atau
seorang ahli perawatan klinis bayi baru lahir. Dalam hal ini bidan harus mampu
mengevaluasi kondisi setiap klien untuk menentukan kepada siapa konsultasi dan
kolaborasi yang paling tepat dalam manajemen asuhan klien.
5. Menyusun Rencanakan Asuhan Secara Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh, ditentukan oleh langkah-
langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap diagnosa
6
atau masalah yang telah dididentifikasi atau diantisipasi. Pada langkah ini informasi/data
dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi.
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah teridentifikasi
dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan tetapi juga dari kerangka pedoman
antisipasi terhadap wanita tersebut seperti apa yang diperkirakan akan terjadi berikutnya,
apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling, dan apakah perlu merujuk klien bila ada
masalah-masalah yang berkaitan dengan sosial-ekonomi, kultural atau masalah psikologis.
Dengan kata lain, asuhan terhadap wanita tersebut sudah mencakup setiap hal yang
berkaitan dengan semua aspek asuhan. Setiap rencana asuhan haruslah disetujui oleh kedua
belah pihak, yaitu oleh bidan dan klien, agar dapat dilaksanakan dengan efektif karena klien
merupakan bagian dari pelaksanaan rencana tersebut. Oleh karena itu, pada langkah ini
tugas bidan adalah merumuskan rencana asuhan sesuai dengan hasil pembahasan rencana
bersama klien, kemudian membuat kesepakatan bersama sebelum melaksanakannya.
Semua keputusan yang dikembangkan dalam asuhan yang menyeluruh ini harus rasional
dan benar-benar valid berdasarkan pengethuan dan teori yang up to date serta sesuai dengan
asumsi tentang apa yang akan atau tidak akan dilakukan klien. Rasional berarti tidak
berdasarkan asumsi, tetapi sesuai dengan keadaan klien dan pengetahuan teori yang benar
dan memadai atau berdasarkan suatu data dasar yang lengkap, dan bisa dianggap valid
sehingga menghasilkan asuhan klien yang lengkap dan tidak berbahaya.
6. Melaksanakan perencanaan
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada
langkah ke 5 dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bisa dilakukan
seluruhnya oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau
anggota tim kesehatan yang lain. Jika bidan tidak melakukan sendiri ia tetap memikul
tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya. (misalnya: memastikan agar langkah-
langkah tersebut benar-benar terlaksana).
Dalam situasi dimana bidan berkolaborasi dengan dokter, untuk menangani klien yang
mengalami komplikasi, maka keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan bagi klien adalah
bertanggung jawab terhadap terlaksananya rencana asuhan bersama yang menyeluruh
tersebut. Manajemen yang efisien akan menyingkat waktu dan biaya serta meningkatkan
mutu dari asuhan klien.
7. Evaluasi
Pada langkah ketujuh ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaiman atelah diidentifikasi di dalam masalah dan diagnosa.
7
Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang benar efektif dalam pelaksanaanya.
Ada kemungkinan bahwa sebagian rencana tersebut telah efektif sedang sebagian belum
efektif.
Mengingat bahwa proses manajemen asuhan ini merupakan suatu kontinum, maka perlu
mengulang kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efektif melalui proses manajemen
untuk mengidentifikasi mengapa proses manajemen tidak efektif serta melakukan
penyesuaian pada rencana asuhan tersebut.
2.2 Konsep Tumbuh Kembang Bayi dan Balita
2.2.1 Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi
saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar jumlah, ukuran atau
dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram,
pound, kilogram), ukuran panjang (cm,m). umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi
kalsium dan nitrogen tubuh); sedangkan perkembangan (development) adalah bertambahnya
kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang
teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan.
Pertumbuhan adalah bertambah banyak dan besarnya sel seluruh bagian tubuh yang bersifat
kuantitatif dan dapat diukur; sedangkan perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi
dari alat tubuh.
Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah ukuran atau
dimensi tingkat sel, organ maupun individu; perkembangan lebih menitikberatkan aspek
perubahan bentuk atau fungsi pematangan organ atau individu, termasuk perubahan aspek
sosial atau emosional akibat pengaruh lingkungan.
2.2.2 Prinsip prinsip Tumbuh Kembang
Tumbuh kembang merupakan proses yang dinamis dan terus menerus.
Prinsip tumbuh kembang
1 Tumbuh kembang terus menerus dan komplek
2 Tumbuh kembang merupakan proses yang teratur dan dapat diprediksi
3 Tumbuh kembang berbeda dan terintegrasi
4 Setiap aspek tumbuh kembang berbeda dalah setiap tahapnya dan dapat dimodifikasi
5 Tahapan tumbang spesifik untuk setiap orang

8
2.2.3 Ciri ciri Tumbuh Kembang
Tumbuh kembang yang dimulai sejak konsepsi sampai dewasa mempunyai ciri-ciri
tersendiri, yaitu:
1. Tumbuh kembang adalah proses yang kontinyu sejak konsepsi sampai maturitas atau
dewasa, dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.
2. Dalam periode tertentu terdapat adanya masa percepatan atau masa perlambatan, serta
laju tumbuh kembang yang berlainan diantara organ-organ.
3. Pola perkembangan anak adalah sama, tetapi kecepatannya berbeda antara anak satu
dengan lainnya.
4. Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi system susunan saraf.
5. Aktivitas seluruh tubuh diganti respon individu yang khas.
6. Arah perkembangan anak adalah cephalocaudal.
7. Refleks primitive seperti refleks memegang dan berjalan akan menghilang sebelum
gerakan volunter tercapai.
2.2.4 Tahap tahap Tumbuh Kembang Bayi dan Balita
Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita
umur motorik kasar motorik halus komunikasi/bicara sosial/kemandirian
1 Bulan Tangan & kaki bergerak aktif Kepala menoleh ke samping kanan dan kiri Bereaksi
terhadap bunyi lonceng Menatap wajah ibu/pengasuh.
2 Bulan Mengangkat kepala ketika tengkurap Bersuara Tersenyum Spontan
3 Bulan Kepala tegak ketika didudukan Memegang mainan Tertawa/Berteriak Memandang
tangannya
4 Bulan Tengkurap-terlentang sendiri
5 Bulan Meraih, menggapai Menoleh ke suara Meraih mainan
6 Bulan Duduk tanpa berpegangan Memasukkan biskuit ke mulut
7 Bulan Mengambil mainan dengan tangan kanan dan kiri Bersuara ma, ma
8 Bulan Berdiri berpegangan
9 Bulan Menjimpit Melambaikan tangan
10 Bulan Memukul mainan di kedua tangan Bertepuk tangan
11 Bulan Memanggil Mama, Papa Menunjuk, meminta
12 Bulan Berdiri tanpa berpegangan Memasukkan mainan ke cangkir Bermain dengan orang
lain
15 Bulan Berjalan Mencoret-coret Berbicara 2 kata Minum dari gelas
1,5 Tahun Lari naik tanggaMenendang bola Menumpuk 2 mainan Berbicara beberapa kata
(mimik, pipis) Memakai sendok, menyuapi boneka
9
2 Tahun Menumpuk 4 mainan Menunjuk gambar (bola,kucing) Menggabungkan beberapa kata
(mama pipis) Menunjuk bagian tubuh (mata, mulut) Melepas pakaian,Memakai
pakaian,Menyikat gigi
2,5 Tahun Melompat Mencuci tangan dan mengeringkan tangan
3 Tahun Menggambar garis tegak Menyebutkan warna benda, menyebutkan penggunaan benda
(gelas untuk minum) Menyebutkan nama temanMemakai baju kaos
3,5 Tahun Berdiri 1 kaki Menggambar lingkaran, menggambar tanda tambah, Menggambar
manusia (kepala,badan, kaki)
4 Tahun Memakai baju tanpa dibantu
4,5 TahunBermain kartu, menyikat gigi tanpa dibantu
5 Tahun Menghitung mainan

10
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN TUMBUH KEMBANG NORMAL
PADA ANAK D UMUR 12 BULAN
DI BPS TUGIRAN WONOSARI, KEBUMEN

3.1 PENGKAJIAN
No. Register :-
Masuk RS tanggal/jam : 19-12-2016
Di rawat di ruang : posyandu
DATA SUBJEKTIF
1) Tanggal Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 9 Desember 2016 pukul 08.20 WIB dengan melakukan
wawancara dan observasi pada klien dan keluarga
2) Identitas
Identitas Pasien
Nama : Anak D
Tanggal lahir, pukul : 20 Desember 2015
Jenis kelamin : Perempuan
Anak ke :1
Agama : Islam
Identitas Orang Tua
Ibu Ayah
Nama : Ny.N Tn.W
Umur : 25 thun 27 thun
Agama : islam islam
Suku/bangsa : jawa/indonesia jawa/indonesia
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : IRT WIRASWASTA
Alamat : wonosari wonosari
3) Alasan masuk
Ibu mengatakan ingin mengetahui tumbuh kembang anaknya

11
4) Keluhan utama
Tidak ada
5) Riwayat kehamilan dan persalinan
Hamil Persalinan Nifas
ke
Tanggal umur Jenis Penol Komplik JK BB laktasi Kompli
kehamilan Persali ong asi lahir kasi
nan
1. 1 20-12- Aterm Sponta Bidan Tidak P 2700 Ya Tidak
2015 n ada ada

6) Riwayat imunisasi
Jenis Pemberian Umur
BCG Tanggal : 20-01-2016 1 bulan
Hepatitis B I Tanggal : 20-12-2015 0 hari
II Tanggal :
III Tanggal :

Polio I Tanggal : 13- 01-2016 1 Bulan


II Tanggal : 15- 02- 2016 2 bulan
III Tanggal : 13 -03-2016 3 bulan
IV Tanggal : 10- 04-2016 4 bulan

DPT I Tanggal : 15-02-2016 2 bulan


II Tanggal : 13-03-2016 3 bulan
III Tanggal : 10-04-2016 4 bulan

Campak Tanggal : 17- 10-2016 10 bulan

7) Riwayat penyakit keluarga

12
Ibu mengatakan tidak ada anggota keluarga yang pernah atau sedang menderita penyakit
menular (PMS, TBC, HIV/AIDS) menurun (DM, hipertensi ,jantung) menahun (asma, ginjal ).
8) Riwayat penyakit anak
Sekarang : tidak ada penyakit menular seperti (HIV/AIDS, PMS, hepatitisi)
menurun seperti (DM, hipertensi,dan jantung) menahun seperti (asma, ginjal).
Yang lalu : tidak pernah menderita penyakit menular seperti (HIV/AIDS, PMS,
hepatitis) menurun seperti (DM, hipertensi, jantung) menahun seperti (asma, ginjal).
9) Kebutuhan sehari sehari
Pola nutrisi
Frekuensi : 1x/hari
Macam : ASI, nasi tim,sayuran,dan buah
Jumlah : 1 mangkuk
Keluhan : tidak ada
Pola eliminasi
BAK BAB
Frekuensi : 5-6x/hari 1-2x/hari
Warna : kuning jernih kuning kecoklatan
Macam : khas urine khas feses
Jumlah : cair lembek
Keluhan : tidak ada tidak ada
Personal hygine
Mandi : 2x/hari
Gosok gigi : 2x/hari
Keramas : 4x/minggu
Riwayat menyusui
Ibu mengatakan sejak lahir bayinya minum ASI sampai sekarang dan di tambahkan
makanan tambahan
Istirahat
Malam : 12 jam
Siang : 4 jam
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Antropometri
Berat badan : 8,7 kg panjang badan : 70 cm
Lingkar Lengan : 40 cm lingkar dada : 36 cm
13
2. Keadaan Umum
Composmentis, Aktif
3. Tanda tanda vital
Nadi : 100x/menit
Pernafasan : 40x/menit suhu : 36,5C
4. Pemeriksaan Fisik
Kepala
I : Bentuk mecocepal
Pa : Tidak ada benjolan atau massa
Rambut
I : Betuk rambut lurus, tidak berbau, bersih
Muka
I : Bentuk muka ovale
Pa : Tidak ada oedema
Mata
I : Simetris, Tidak ada sekret, konjungtiva tidak anemis, skelera putih, tidak
stabismus
Hidung
I : Simetris, tidak ada polip, tidak ada serumen, tidak ada tanda inveksi,
pernafasan aktif
Mulut
I : Simetris, tidak ada stomatitis, gigi tidak karies, gusi tidak berdarah.
Pa : Bibir lembab
Telinga
I : Simetris, tidak ada sekret, tidak ada serumen, pendengaran baik
Leher
Pa : Tidak ada pembesaran kelenjar parotis, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,
tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada pembesaran vena jugularis
Dada
I : Tidak ada retraksi dinding dada
Au : Tidak ada bunyi wheezing pada paru-paru, bunyi jantung teratur
Payudara
I : Simetris
Pa : Tidak ada benjolan atau massa, puting susu menonjol

14
Abdomen
I : Tidak ada bekas operasi
Pa : Tidak ada benjolan atau massa
Genitalia
I : Terdapat labia mayora dan minora kiri dan kanan, terdapat lubang uretra dan
vagina,tidak ada peradangan
Anus
I : tidak ada haemoroid
Tulang belakang
I : tidak ada spina bipida, tidak lordosis, kiposis,dan scoliosis
Kulit
I : warna kulit merah muda, tidak ada bercak hitam, tidak ada tanda-tanda lahir
Pa : turgor kulit baik
Reflek
moro : ada dengan cara memberikan rangsangan suara keras
Rooting : ada dengan cara mulut bayi di dekatkan pada puting susu ibu kemudian bayi
mencari putinng susu ibunya
5. Pemeriksaan khusus
a. Pertumbuhan : Status gizi normal
b. Perkembangan
o Personal sosial : anak sudah bisa menirukan kegiatan, tepuk tangan,
minum dengan cangkir, mengatakan keinginan
o Motorik halus : anak sudah bisa membentulkan 2 kubus, memegang
dengan ibu jari, mengambil 2 kubus,
o Bahasa : anak sudah bisa memanggil mama atau papa, berteriak,
mengoceh, tertawa dll.
o Motorik kasar : anak sudah mampu merangkak ke sana kemari,Semakin
giat dan menunjukkan semangat belajar berjalan, Sudah bisa berpegangan pada
tepi meja sebagai upayanya untuk belajar berdiri.
o Tes prilaku : tidak di lakukan pemeriksaan
3.2 INTERPRETASI DATA
a. Diagnosa Kebidanan
Seorang anak umur 12 bulan dengan tumbuh kembang normal
Data dasar :

15
Ds : ibu mengatakan anaknya umur 12 bulan
Do : KU : baik, composmentis
Nadi : 100x/menit
Respirasi : 40x/menit
Suhu : 36,50C
BB : 8,7 Kg
TB : 70cm
b. Masalah : Tidak ada
3.3 TINDAKAN ANTISIPASI
Tidak ada
3.4 TINDAKAN SEGERA
Tidak ada
3.5 RENCANA ASUHAN
Tanggal: 19-12-2016, Pukul: 08.25 WIB
1. Beri tau ibu hasil pemeriksaan
2. Lakukan pemeriksaan tumbuh kembang
3. Beri tau ibu hasil pemeriksaan tumbuh kembang
4. Jelaskan pada ibu untuk memberi nutrisi yang sehat
5. Anjurkan ibu kunjungan ulang
3.6 IMPLEMENTASI
Tanggal: 19-12-2016, Pukul : 08.25 WIB
1. Memberi tahu ibu hasil pemeriksaana anaknya, yaitu:
Nadi : 100x/menit
RR : 40X/menit
S : 36,5 0C
BB : 8,7 Kg
TB : 70cm
Status gizi : Normal
2. Melakukan pemeriksaan tumbuh kembang pada lembar PDST
3. Memberi tahu ibu tentang pemeriksaan tumbuh kembang anak bahwa anak sudah bisa
berusaha mencari mainan, mengamati tangannya, mengambil 2 kubus, memindahkan
kubus, merangkak ke sana ke mari, semakin giat dan menunjukkan semangat belajar
berjalan, dan sudah bisa berpegangan pada tepi meja sebagai upayanya untuk belajar
berdiri.

16
4. Menjelaskan pada ibu untuk memberikan nutrisi yang cukup pada bayi seperti ASI,
karbohidrat seperti 1 mangkuk bubur kental atau nasi TIM , dan biskuit, sayuran hijau
seperti bayam, kangkung, buah-buahan seperti pisang
5. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 bulan lagi atau bila ada keluhan
3.7 EVALUASI
Tanggal: 19-12-2016, Pukul: 09.48 WIB
1. Ibu sudah mengetahui keadaan anaknya
2. Anak sudah di lakukan pemeriksaan tumbuh kembang dengan PDST
3. Ibu dapat menjelaskan kembali tentang hasil pemeriksaan tumbuh kembang
4. Ibu dapat menjelaskan kembali tentang nutrisi
5. Ibu sudah mengerti tentang kunjungan ulang

17
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda,
tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar jumlah, ukuran atau
dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram,
pound, kilogram), ukuran panjang (cm,m).
Pertumbuhan adalah bertambah banyak dan besarnya sel seluruh bagian tubuh yang bersifat
kuantitatif dan dapat diukur; sedangkan perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi
dari alat tubuh.
Dalam memberikan asuhan terhadap tumbuh kembang anak harus sesuai dengan konsep
menejemen kebidanan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Suryani Soepardan. 2007. Konsep Kebidanan. Jakarta: Kedokteran EGC


https://oshigita.files.wordpress.com/2015/03/manajemen-kebidanan-varney.pdf
http://dedaunan.com/tahap-perkembangan-bayi-dan-balita-dari-usia-1-bulan-hingga-5-tahun/

19

Você também pode gostar