Você está na página 1de 9

PESTISIDA SINTESIS DAN ALAMI UNTUK MENGATASI OPT SEPERTI NEMATODA

(NEMATISIDA)
Synthetic and Natural Pesticides to Overcome OPT such as Nematodes

Sitti Masita (H311 12 252), Resky Dwiyana P.M. (H311 12 101), Agustina Lopang (H311 12 272)

ABSTRAK

Paper ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai pengertian pestisida secara umum, jenis-
jenis pestisida secara umum dan pestisida yang khusus mengatasi OPT (organisme penganggu
tanaman) seperti cacing (nematoda). Dalam paper ini disajikan informasi mengenai pestisida sintesis
dan alami jenis nematisida mulai dari defenisi, jenis-jenisnya, contoh pestisida sintesis dan alami
untuk nematisida, senyawa aktif dalam nematisida tersebut, cara pengolahan, serta beberapa referensi
penelitian yang menggunakan nematisida. Nematisida alami adalah salah satu jenis pestisida alami
yang saat ini sedang banyak dipelajari peranannya dalam mengendalikan nematoda. Nematisida ini
relatif aman bagi lingkungan dan organisme hidup karena bahan aktifnya berasal dari senyawa
metabolit sekunder tanaman yang mudah terurai. Pemanfaatan senyawa metabolit sekunder tanaman
sebagai bahan aktif nematisida alami didasarkan pada fungsinya bagi tanaman, di antaranya sebagai
sarana untuk perlindungan diri dari serangan hama dan penyakit. Salah satu tanaman yang berpotensi
untuk dikembangkan adalah tembakau (Nicotiana tabacum). Daun tembakau mengandung senyawa
nikotin dan secara in vivo mampu membunuh nematoda Meloidogyne incognita dengan nilai LC50
dan LC90 berturut-turut sebesar 1,9 dan 3,6 mg ekstrak/ml air. Nematoda yang mati terpapar ekstrak
daun tembakau berbentuk keriting (curly), yang menghambat pembentukan senyawa acetylcholine
dalam sistem syaraf organisme hidup. Sedangkan nematisida sintesis memiliki bahan aktif yang lebih
susah terurai dibandingkan dengan nematisida alami. Salah satu contoh nematisida sintesis adalah
Basamid-G.
Kata kunci: Nematisida alami, nematisida sintesis, pestisida

ABSTRACT
This paper aims to provide information about the meaning of pesticides in general, the types of
pesticides in general and pesticides that specifically address the pest (organism penganggu plants)
like worms (nematodes). In this paper presented information regarding natural synthetic pesticides
and nematicides types ranging from the definition, the types, examples of synthetic pesticides and
natural nematicides, the active compound in the nematicide, processing methods, as well as some
reference studies using nematicides. Natural nematicides is one type of natural pesticides that are
currently being studied role in controlling nematodes. Nematicide is relatively safe for the
environment and living organisms as the active ingredient derived from plant secondary metabolites
are easily biodegradable. Utilization of plant secondary metabolites as the natural nematicide active
ingredient is based on a function for plants, namely as a means to protect themselves from pests and
diseases. One of the plants that have the potential to be developed are tobacco (Nicotiana tabacum).
Tobacco leaves contain nicotine compounds and in vivo capable of killing nematodes Meloidogyne
incognita with LC50 and LC90 values respectively of 1.9 and 3.6 mg extract / ml of water. Nematodes
are dead exposed tobacco leaf extracts shaped curly (curly), which inhibits the formation of
compounds acetylcholine in the nervous system of living organisms. While the synthesis nematicide
active ingredient more difficult to biodegrade than the natural nematicide. One example is the
synthesis nematicides Basamid-G

1
Tugas Pestisida

karat daun, busuk daun, dan cacar daun.


Contohn: tembaga oksiklorida, tembaga (I)
PENDAHULUAN oksida, carbendazim, organomerkuri, dan

N
natrium dikromat.
ematoda merupakan kelompok 3. Bakterisida adalah pestisida untuk
organisme mikroskopis pengganggu
memberantas bakteri atau virus. Salah satu
tanaman berbentuk memanjang seperti
contoh bakterisida adalah tetramycin yang
cacing, hidup di dalam tanah atau pada
pertanaman. Nematoda ada yang bersifat digunakan untuk membunuh virus CVPD yang
saprofit ataupun parasit. Nematoda saprofit menyerang tanaman jeruk. Umumnya bakteri
sangat menguntungkan karena mempercepat yang telah menyerang suatu tanaman sukar
proses degradasi bahan organik sehingga diberantas. Pemberian obat biasanya segera
tanah menjadi subur. Sedang nematoda diberikan kepada tanaman lainnya yang masih
parasit, khususnya parasit pada tanaman, sehat sesuai dengan dosis tertentu.
menyebabkan kerusakan tanaman sehingga 4. Rodentisida adalah pestisida yang digunakan
mengakibatkan penurunan produksi, yang untuk memberantas hama tanaman berupa
akhirnya merugikan petani (Bridge dkk.,.
hewan pengerat seperti tikus. Lazimnya
1995). Nematoda parasit tanaman dapat
menyebabkan kematian tanaman sehingga diberikan sebagai umpan yang sebelumnya
petani gagal panen. dicampur dengan beras atau jagung. Hanya
Salah satu cara untuk mengatasi penggunaannya harus hati-hati, karena dapat
maslah nematoda ini adalah dengan mematikan juga hewan ternak yang
menggunakan pestisida. Pestisida berasal dari memakannya. Contoh: Warangan.
kata pest yang berarti hama dan sida yang 5. Nematisida adalah pestisida yang digunakan
berasal dari kata caedo berarti pembunuh. untuk memberantas hama tanaman berupa
Pestisida dapat diartikan secara sederhana nematoda (cacing). Hama jenis ini biasanya
sebagai pembunuh hama. Secara umum menyerang bagian akar dan umbi tanaman.
pestisida dapat didefenisikan sebagai bahan Nematisida biasanya digunakan pada
yang digunakan untuk mengendalikan perkebunan kopi atau lada. Nematisida bersifat
populasi jasad yang dianggap sebagai hama. dapat meracuni tanaman, jadi penggunaannya
Berdasarkan fungsi atau sasaran 3 minggu sebelum musim tanam. Selain
penggunaannya pestisida digolongkan memberantas nematoda, obat ini juga dapat
menjadi beberapa jenis yaitu: memberantas serangga dan jamur. Dipasaran
dikenal dengan nama DD, Vapam, dan
1. Insektisida adalah pestisida yang
Dazomet.
digunakan untuk memberantas serangga
6. Herbisida adalah pestisida yang digunakan
seperti belalang, kepik, wereng, dan ulat.
untuk membasmi tanaman pengganggu
Insektisida juga digunakan untuk
(gulma) seperti alang-alang, rerumputan, eceng
memberantas serangga di rumah,
gondok, dll. Contoh: ammonium sulfonat dan
perkantoran atau gudang, seperti nyamuk,
pentaklorofenol.
kutu busuk, rayap, dan semut. Contoh
Nematisida atau pembasmi hama adalah
basudin, basminon, tiodan, diklorovinil
bahan yang digunakan untuk mengendalikan,
dimetil fosfat, diazinon, dll. menolak, memikat, atau membasmi organisme
2. Fungisida adalah pestisida untuk pengganggu. Nama ini berasal dari pest (hama)
memberantas/mencegah pertumbuhan yang diberi akhiran -cide (pembasmi). Sasarannya
jamur/cendawan seperti bercak daun, bermacam-macam, seperti serangga, tikus, gulma,

2
burung, mamalia, ikan, atau mikrobia yang efektivitas yang relatif tidak berbeda dengan
dianggap mengganggu. Nematisida biasanya, pengendalian menggunakan pestisida sintetis.
tapi tak selalu, beracun. dalam bahasa sehari- Salah satu teknik yang dapat diterapkan adalah
hari, nematisida seringkali disebut sebagai pemanfaatan nematisida berbahan aktif asal tanaman
racun. Sedangkan menurut The United States yang dikenal sebagai nematisida alami (Javed dkk.
Federal Environmental Pesticide Control 2006).
Act, nematisida adalah semua zat atau
Nematisida alami umumnya mudah terurai oleh
campuran zat yang khusus untuk
cahaya matahari, oksigen, dan mikroorganisme
memberantas atau Membasmi gangguan
menjadi produk yang kurang beracun. Oleh karena itu,
serangga, binatang pengerat, nematoda,
penggunaan nematisida tersebut tidak meninggalkan
cendawan, gulma, virus, bakteri, jasad renik
residu, baik pada produk pertanian maupun lingkungan
yang dianggap hama kecuali virus, bakteria
(Khater 2012). Pemanfaatan nematisida alami
atau jasad renik yang terdapat pada manusia
diharapkan dapat menjawab permintaan pasar akan
dan binatang lainnya. Nematisida tidak hanya
berbagai produk pertanian yang aman dikonsumsi
berperan dalam mengendalikan jasad-jasad
antara lain karena bebas residu pestisida.
pengganggu dalam bidang pertanian saja,
namun juga diperlukan dalam bidang
kehutanan terutama untuk pengawetan kayu
dan hasil hutan yang lainnya, dalam bidang NEMATISIDA SINTESIS
kesehatan dan rumah tangga untuk
mengendalikan vektor (penular) penyakit
manusia dan binatang pengganggu Nematisida, berasal dari kata latin nematoda,
kenyamanan lingkungan, dalam bidang atau bahasa Yunani nema berarti benang,
perumahan terutama untuk pengendalian Nematisida sintesis yang berfungsi untuk
rayap atau gangguan serangga yang lain membunuh nematoda. Contohnya Nemacur,
(Evans K, Trudgill DL, Webster JM. 1993). Furadan, Basamid G, Temik 10 G.
Populasi nematoda parasit tanaman
dapat ditekan melalui penggunaan musuh
1. Temik (Aldikarb)
alami (Khan dan Kim 2007; Khan dkk. 2007),
Temik merupakan nematisida sistemik
perbaikan praktek budi daya tanaman (Okada
yang cepat diserap oleh akar dan ditransportasikan
dan Harada, 2007), penggunaan kultivar
secara akropetal. Temik merupakan salah satu
tahan (Williamson dan Kumar 2006), dan
pestisida golongan karbamat yang memiliki
penggunaan pestisida sintetis (Browning dkk.
senyawa aktif yaitu aldikarb. Aldikarb
2006). Namun sejak tahun 1950-an, petani
merupakan oxime dari insektisida karbamat yang
lebih mengandalkan penggunaan pestisida
dihasilkan oleh Union Carbide Corporation
sintetis daripada pendekatan lainnya,
dengan nama dagang Temik. Aldikarb bersifat
kebiasaan ini menyebabkan pencemaran
relatif larut dalam air dan pelarut organik, yang
lingkungan (Zang dkk. 2011), terbunuhnya
merupakan senyawaan yang stabil kecuali dalam
organisme bukan sasaran (Subramanyam
larutan yang bersifat basa, tidak mudah terbakar
dkk. 2012) dan timbulnya berbagai kasus
dan tidak bersifat korosif pada logam (Risher dkk.,
keracunan pada petani (Mancini dkk. 2009).
1987).
Menyikapi permasalahan tersebut perlu dicari
Aldikarb merupakan pestisida sistemik
cara pengendalian alternatif yang lebih aman,
yang digunakan untuk membasmi berbagai jenis
dengan harga terjangkau tetapi memiliki
insekta dan nematoda. Pestisida ini diaplikasikan

3
Tugas Pestisida

pada bagian bawah permukaan tanah untuk butiran berwarna ungu ditujukan untuk membunuh
diabsorbsi oleh sistem perakaran tanaman, serangga dalam bentuk larva seperti hama
dan kelembaban. Aldikarb mudah terserap Penggerek batang, Uret, nematoda bintil akar, dan
melalui saluran pencernaan dan kulit. ulat grayak pada tanaman padi sawah, padi gogo,
Insektisida ini segera mengalami Kentang, tomat, kapas, cabai, tembakau, cengkeh,
metabolisme dan diekskresikan dalam waktu jeruk, lada, teh, dan tebu.
24 jam setelah pemaparan. Ekskresi Dosis pemakaian Furadan 3GR berkisar untuk
terbanyak dari senyawa toksik dan metabolit kebanyakan larva adalah diantara 5 - 10 gr/m2,
(relatif nontoksik) seperti oxime dan nitril tetapi untuk larva yang lebih besar seperti larva
terjadi melalui urin (Risher dkk., 1987). penggerek batang diperlukan dosis sampai
Gejala klinis keracunan akut aldikarb bersifat 100gr/tanaman yang diberikan di sekitar perakaran
spesifik seperti keracunan pestisida golongan tanaman.
organofosfat dan karbamat lainnya.
Keracunan terutama akibat pengaruh 3. Basamid G
nikotinik dan parasimpatetik yang Basamid G adalah campuran fungisida,
disebabkan karena terjadinya hambatan insectisida, dan nematisida yang berbentuk butiran
asetilkholinesterase di dalam sistem syaraf berwarna putih keabu-abuan yang mengandung
somatik perifer dan syaraf otonom (Baron, bahan aktif dazomet 98 %.
1994).

Gambar 2. Struktur dazomet

Gambar 1. Struktur Aldikarb


NEMATISIDA ALAMI
2. Furadan (Karbofuran)
Produk insektisida furadan untuk Berbagai jenis tanaman diketahui mengandung
mengendalikan hama Penggerek Batang, senyawa toksik terhadap nematoda sehingga berpotensi
Jontrot, Cacing, Uret pada akar tanaman dikembangkan sebagai nematisida alami. Di antara
tanaman tersebut antara lain:
Cabai, Tomat, Kubis, Kentang, Kacang
panjang, Buncis, dan Semangka. FURADAN 1. Ekstrak Kirinyuh (Chromolaena odorata)
3GR merupakan jenis insektisida. Nematisida Tumbuhan kirinyuh (Chromolaena odorata)
yang bersifat racun sistemik yang mampu adalah tumbuhan liar yang berpotensi dijadikan
mengendalikan hama yang menyerang akar sebagai pestisida nabati untuk menghambat tetas
tanaman. telur dan mortalitas juvenile II Meloidogyne spp.
FURADAN 3GR Merupakan Kirinyuh mempunyai kandungan senyawa aktif
Insektisida/Nematisida sistemik, berbentuk

4
yang bersifat sebagai ovisidal dan akan didekomposisi oleh mikroba kitinolitik,
juvenilsidal terhadap Meloidogyne spp. sehingga akan menghasilkan gas amonia yang
Meloidogyne spp. merupakan nematoda bersifat racun bagi nematoda.
yang berkembang sangat cepat dan
mempunyai daya tekan tinggi terhadap 3. Umbi Gadung (Dioscorea hispida Dennst.)
pertumbuhan tanaman dengan gejala khas Umbi gadung mengandung senyawa alkoloid
terlihat pada akar, yaitu berupa bintil-bintil dioskorin, yaitu suatu subtansi yang bersifat basa,
yang disebut dengan puru akar. Selain mengandung satu atau lebih atom nitrogen dan
terbentuknya gall atau puru pada sistem seringkali bersifat toksik. Dioscorin bekerja
perakarannya, tanaman yang terserang menganggu sistem syaraf pusat, terutama
Meloidogyne spp daunnya mengalami berpengaruh terhadap parasimpatomimetik
klorosis, tanaman kerdil, daunnya layu dan (aktifitas susunan syaraf parasimpatik). Gadung
banyak yang gugur, akar lebih sedikit, dan mengandung senyawa racun berbahaya asam
bila tanaman yang terserang hebat atau parah sianida (HCN) yang dapat menyebabkan
maka tanaman yang terserang akan mati. keracunan bahkan dapat mematikan. Asam sianida
Cara pembuatan ekstrak kirinyuh yaitu dalam gadung dapat berbentuk bebas sebagai asam
Daun kirinyuh dicuci dengan air, kemudian sianida (HCN) atau berbentuk terikat sebagai
dipotong kecil dan ditimbang 20 gram. Daun prekursornya. Racun yang terdapat pada umbi
kirinyuh dimasukkan pada tabung 200 ml dan gadung berupa alkoloid yang bersifat racun yaitu
ditambahkan alkohol 80% sebagai pelarut. diascorin dan diosgenin. Dengan adanya dua jenis
Kemudian dikocok selama 24 jam dengan racun yang terdapat dalam umbi gadung ini dapat
menggunakan orbital shaker, lalu disaring. dimanfaatkan untuk pengendalian nematoda
Ekstrak kirinyuh di dimurnikan dengan Meloidogyne. sp
destilasi vacum rotary evaporator.
4. Daun Jarak Pagar (Jatropa curcas L.)
2. Bahan alam yang mengandung Kitin Ekstrak daun jarak dapat Menghambat
Bahan alam yang mengandung kitin Perkembangan Nematoda Puru Akar Meloidogyne
digunakan untuk mengendalikan spp. pada Tanaman Tomat. Hal ini disebabkan
pengendalian NSK (nematoda sista kuning) adanya kandungan senyawa aktif dari ekstrak daun
pada kentang. Udang, kepiting dan keong jarak pagar yang bersifat menghambat
mas merupakan hewan yang mengandung perkembangan nematoda Meloidogyne spp.
kitin. Pemberian tepung kitin ke dalam tanah Senyawa aktif tersebut diantaranya adalah alkaloid
akan menyebabkan mikroba kitinolitik dan tanin. Senyawa alkaloid dan tanin merupakan
(mikroba yang dapat memanfaatkan kitin senyawa fenol yang bersifat nematisida. Tanaman
sebagai sumber nutrisinya) menjadi yang mengandung senyawa fenol mampu
diuntungkan dan berkembang biak dengan menghambat perkembangan nematoda.
pesat. Meningkatnya mikroba kitinolitik ini Alkaloid bersifat anti nematoda yang berperan
pada akhirnya akan menyerang nematoda, sebagai nematisida yang menghambat
karena nematoda sendiri mengandung kitin di perkembangan nematoda Meloidogyne spp.
dalam bagian dinding tubuh terutama kulit Senyawa golongan alkaloid termasuk metabolit
telurnya, sehingga nematoda yang terserang sekunder yang memiliki sifat racun. Alkaloid juga
akan mati. Pemberian kitin di dalam tanah

5
Tugas Pestisida

merupakan nematisida yang dapat Salah satu referensi penelitian tentang


menghambat laju metabolisme di dalam nematisida alami adalah dengan menggunakan ekstrak
tubuh nematoda. daun tembakau.
Senyawa tanin mampu melarutkan
protein dalam kulit telur nematoda sehingga
CARA KERJA EKSTRAK DAUN TEMBA-
menyebabkan gagalnya terutama pada telur
fase awal yang belum terbentuk larva KAU DALAM MEMBUNUH NEMATODA
nematoda. Senyawa tanin juga mampu
mengendapkan protein. Efek tanin terhadap Secara invivo ekstrak daun tembakau telah
dinding sel kulit larva adalah dapat terbukti mampu membunuh nematoda parasit
memblokade respon otot nematoda terhadap tanaman, M. incognita, dengan nilai LC20, LC50,
asetil kolin sehingga nematoda menjadi dan LC90 berturut-turut sebesar 2,8; 3,9; dan 4,9
lumpuh dan mati. Tanin dapat menghambat mg/ml air. Pada Tabel 1 terlihat bahwa toksisitas
sistem enzimatik nematoda dan bereaksi ekstrak tembakau lebih tinggi jika dibandingkan
dengan protein penyusun selsel sehingga dengan toksisitas minyak cengkeh, sirih maupun
dapat mengurangi kemampuan nematoda jeringau bahkan masih lebih tinggi jika
dalam menginfeksi akar. dibandingkan dengan toksisitas insektisida sintetik
Cara penggunaannya: daun jarak pagar karbosulfan yang merupakan insektisida yang
dihaluskan, kemudian dimaserasi dengan direkomendasikan digunakan untuk
menggunakan methanol 3 x 24 jam. Setelah mengendalikan nematoda puru
itu disaring dievaporator, kemudian dipartisi akar ini. Nilai LC20, LC50, dan LC90 karbosulfan
dengan menggunakan heksan. Ekstrak daun
jarak yang diperoleh disiramkan di sekitar Tabel 1. Toksisitas beberapa ekstrak tanaman dan
akar, dilakukan pada sore lima hari sebelum karbosulfan terhadap M. incognita
tanam dan pada saat lima hari setelah tanam.
Nama latin/ Nama Konsentrasi uji (mg/ml) Nama
daerah LC20 LC50 LC90
5. Ekstrak Biji Sirsak dagang
Nicotiana Tembakau 1,3 1,9 3,6
Perkembangan Nematoda Pratylenchus tabacum
coffeae pada tanaman kopi arabika. Syzigium Cengkeh 2,8 3,9 4,9
aromaticum
Nematoda P. coffeae menyerang akar serabut Piper betle Sirih 1,2 3,0 5,2
tanaman kopi, masuk melalui ujung akar, Acorus calamus Jeringau 4,9 11,3 18,7

makan jaringan korteks atau kulit akar Karbosulfan Karbosulfan 12,7 25,3 36,1
sehingga menyebabkan kulit akar serabut Bentuk nematoda yang mati setelah
luka berwarna coklat, dan membusuk. diaplikasikan dengan ekstrak daun tembakau
Akibatnya, akar serabut yang berfungsi berbentuk keriting menyerupai nematoda yang
menyerap unsur hara menjadi tidak berfungsi mati terbunuh oleh insektisida golongan
dan suplai nutrisi pada tanaman kopi akan organofosfat dan karbamat yang bersifat acetyl
terganggu. Kerusakan akar serabut yang cholinesterase inhibitor. Sedangkan bentuk
parah akan mengakibatkan tanaman kopi nematoda yang mati secara alamiah menyerupai
lidi (lurus) atau seperti pisang (agak melengkung)
tidak mampu lagi menyerap unsur hara dan
(Gambar 1) (Wiratno dkk. 2007).
tanaman akan mati.

6
Fenomena bentuk tubuh nematoda ini senyawa sekunder tanaman yang biasanya tersusun
menarik untuk dikaji lebih lanjut. Diduga cara dari berbagai bahan kimia dengan komposisi yang
kerja ekstrak daun tembakau dalam kompleks. Sementara itu, informasi cara kerja
membunuh organisme sasaran melalui ekstrak tembakau dalam membunuh hama masih
penghambatan kerja hormon perlu investigasi lebih lanjut.
acetylcholinesterase yang mempengaruhi
sistem saraf (neurotoksik). Acetylcholine
merupakan rangkaian neurokimia bertugas KESIMPULAN
mengirim signal ke seluruh sistem syaraf,
berperan dalam menyediakan asupan bagi Nematisida merupakan bahan yang
netron dan reseptor otak. Dengan digunakan untuk mengendalikan, menolak,
terhambatnya produksi acetylcholine maka memikat, atau membasmi organisme pengganggu.
terjadi gangguan pada sistem syaraf Penggunaan nematisida sintetik secara terus
organisme sasaran. menerus dan ditunjang dengan pemakaian yang
tidak bijaksana dapat menimbulkan dampak
negatif karena dapat meracuni manusia dan hewan
peliharaan, mencemari air dan tanah. Oleh karena
itu, dibutuhkan suatu pestisida yang lebih ramah
A B C lingkungan yang berasal dari alam atau yang
dikenal dengan nematisida alami.
Gambar 1. Bentuk nematoda yang mati terpapar Tembakau adalah salah satu komoditas yang
ekstrak daun tembakau (A dan B) dapat dimanfaatkan sebagai bahan aktif nematisida
dan nematoda mati secara alamiah alami. Kandungan nikotin pada daun tembakau
(C) mampu membunuh nematoda dan bekerja
(Wiratno dkk. 2007) menyerupai pestisida sintesis dalam golongan
organofosfat dan karbamat yaitu menghambat
Cara kerja ini dapat dijelaskan karena pembentukkan hormon acetyl cholinesterase.
persimpangan neuromuskular nematoda tidak Pemanfaatan formula berbahan aktif daun
berbeda secara fundamental, baik secara tembakau untuk mengendalikan nematoda cukup
struktural maupun fungsional dari aman mengingat aplikasinya dapat dilakukan
persimpangan neuromuskular organisme lain dengan memanfaatkannya sebagai mulsa atau
(Debell 1965) termasuk mamalia. Oleh dengan menyiramkan larutan ekstrak daun ke
karena itu, bentuk dari nematoda mati sekitar perakaran tanaman. Diversifikasi
terpapar ekstrak tembakau akan sama dengan pemanfaatan daun tembakau sebagai nematisida
nematoda yang mati terpapar oleh nematisida alami memberikan prospek baik mengingat
dalam kelompok yang sama dalam hal ini pemanfaatan tembakau sebagai bahan baku rokok
kelompok organofosfat dan karbamat yang kian dipermasalahkan.
bersifat acetyl cholinesterase inhibitor.
Karakteristik ini merupakan hal
menarik dan bermanfaat sebagai salah satu
indikasi untuk menganalisis cara kerja suatu

7
Tugas Pestisida

DAFTAR PUSTAKA Khan, Z & Kim, YH 2007, A review on the role of


predatory soil nematodes in the biological control
of plant parasitic nematodes, Appl. Soil Ecol.
35(2):370379.
Ali, Muhammad., dan Puspita, Fifi., 2011.,
Pengujian Beberapa Serbuk Daun Khan, Z; Kim, YH, Kim, SG & Kim, HW 2007,
Tumbuhan Sebagai Nematisida Nabati Observations on the suppression of root-knot
Terhadap Penyakit Bengkak Akat Oleh nematode (Meloidogyne arenaria) on tomato by
Meloidogyne spp. Pada Tanaman Tomat. incorporation of cyanobacterial powder

Bakhtiar., 2013., Pengaruh Penggunaan Mancini, F, Janice, LSJ & Michael, O 2009, Reducing
Nematisida Untuk Membasmi Parasit the incidence of acute pesticide poisoning by
Nematoda Pada Tanaman Kacang Tanah educating farmers on integrated pest management
(Arachis hypogae L) di Desa Kalodu in South India, Int. J. Occup. Environ. Health
Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima., 15:143151.
Oryza Jurnal Pendidikan Biologi, 2 (1) : 1-
Nahar, MS, Grewal, PS, Miller, SA, Stinner, D, Stinner,
10.
BR, Kleinhenz, MD, Wszelaki, A & Doohan, D
2006, Differential effects of raw and composted
Bridge, J, Price, NS & Kofi, P 1995, Plant
manure on nematode community, and its
parasitic nematodes of plantain and other
indicative value for soil microbial, physical and
crops in Cameroon, West Africa,
chemical properties, Appl. Soil Ecol. 34 (2
Fundamental and Applied Nematology
3):140151.
18:261270.
Browning, M, Wallace, DB, Dawson, C, Alm, SR Natasasmita S., Sunarto T., 2004, Pengendalian Nsk
& Amador, JA 2006, Potential of butyric (Nematoda Sista Kuning) Dengan Bahan Alami
acid for control of soil-borne fungal Berkhitin, Universitas Padjadjaran Fakultas
pathogens and nematodes affecting Pertanian Jurusan Hama Dan Penyakit Tumbuhan,
strawberries, Soil Biol. Biochem. Bandung
38(2):401404.
Okada, H & Harada, H 2007, Effects of tillage and
Debell, JT 1965, A long look at neuromuscular
fertilizer on nematode communities in a Japanese
junctions in nematodes, Q.Y. Rev. Biol.
soybean field, Appl. Soil Ecol. 35(3): 582598.
40(3): 233251.
Prakash, A, Rao, J & Nandagopal, V 2008, Future of
Fujihara, M, Norihiro, N, Thomas, ES, Shyam, B
botanical pesticide on rice, wheat, pulses, and
& James, TH 2008, Chronic cigarette smoke
vegetables pest management, Journal of
causes oxidative damage and apoptosis to
Biopesticides 1(2):154169.
retinal pigmented epithelial cells in mice,
diakses pada 7 Agustus 2013, Umiati., 2001., Penggunaan Nematisida Nabati Untuk
(http://www.plosone.org/article/info%3Ado Pengendalian Nematoda Meloidogyne. spp.
i%2F10.1371%2Fj ournal.pone.0003119)
Wang, KH; McSorley, R, Marshall, AJ & Gallaher, RN
Huzni M., Rahardjo B.T, Tarno H, 2015, Uji
2004, Nematode community changes associated
Laboratorium Ekstrak Kirinyuh
with decomposition of Crotalaria jun
(Chromolaenaodorata: King &Robinson)
Sebagai Nematisida Nabati Terhadap
Meloidogyne Spp., Jurnal HPT 3(1): 93-101 Williamson, VM & Kumar, A 2006, Nematode
resistance in plants: The battle underground,
Javed, N; Gowen, SR, Inam-ul-Haq, M, Trends Genet. 22(7):396403.
Abdullah, K & Shahina, F 2006, Systemic Wiratno, D, Taniwiryono, Brink, PVD, Rietjens,
and persistent effect of neem (Azadirachta IMCM & Murk, AJ 2007, A case study in Bangka
indica) formulations against root-knot Island, Indonesia on the habits and consequences
nematodes, Meloidogyne javanica and their of pesticide use in black pepper plantations, J.
storage life, Crop Protect. 26(7):911916. Environ. Toxicol. 22(4):405414.

8
Wiryadiputra S., Anggraini W., Waluyo J. dan
Pujiastuti, 2010, Pengaruh Ekstrak Biji
Sirsak (Annona Muricata) Terhadap
Perkembangan Nematoda Pratylenchus
Coffeae Pada Tanaman Kopi Arabika, Pelita
Perkebunan , 26(3), 156-168

Zang, WJ, Fu, BJ & Jian, FO 2011, Global


pesticide consumption and pollution: with
China as a focus, Proceedings of the
International Academy of Ecology and
Environmental Sciences 1(2):125144.

Você também pode gostar