Você está na página 1de 1

Analisa Kegagalan Desain Mesin Pengiris Ketela Pohon

dengan Metode FMEA

Saat ini, persaingan bisnis makin ketat dan sulit, apalagi dengan bertambahnya
perusahaan yang makin banyak. Kondisi ini menyebabkan banyak perusahaan berlomba untuk
menjadi yang terdepan dalam bidangnya. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus
mengembangkan dan meningkatkan kinerja agar dapat mencapai efektivitas dan efiensi. Setiap
orang (pengusaha) juga harus bisa mencari kesempatan yang ada untuk dapat bersaing dalam
persaingan bisnis dengan melihat peluang yang ada di lingkungan sekitarnya (Teguh Sriwidadi
& Erni Agustina, 2013).
Perusahaan dituntut untuk dapat membuat produk yang sesuai dengan keinginan
pelanggan dengan kualitas yang baik dan diterima konsumen dengan tepat waktu, memproduksi
produk dengan jumlah yang tepat dengan efisien merupakan kunci utama dalam industri ini
agar perusahaan dapat terus bersaing dan berkembang dalam dunia bisnis tersebut. Performa
kinerja perusahaan yang baik dapat dilihat dari bagaimana perusahaan mengoptimalkan
kapasitas setiap sumber daya maupun aset yang dimiliki secara efektif dan efisien. Namun,
perusahaan juga harus mempertimbangkan faktor produksi yang ada dalam perusahaan karena
faktor produksi memiliki kapasitas yang terbatas (Alfinda G. J. Remiasa, 2016).
Optimasi adalah sarana untuk mengekspresikan model yang bertujuan untuk
memecahkan masalah dengan cara terbaik (Purba dalam Astonis, Handyga Putra Muspa, 2012).
Model optimasi yang ada digunakan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan dalam
pemerintahan, bisnis, teknik ekonomi, ilmu-ilmu fisika dan sosial yang terkait dengan adanya
keterbatasan pengalokasian sumber daya (S.Hillier & Lieberman dalam Astonis, Handyga Putra
Muspa, 2012). Optimasi dan permodelan sistem sangat dibutuhkan agar perusahaan atau
industri dapat membuat dan menghasilkan produk yang optimal.
Perancangan eksperimen statistika merupakan suatu proses perencanaan eksperimen
untuk memperoleh data yang tepat sehingga dapat dianalisa dengan metode statistik serta
kesimpulan yang diperoleh dapat bersifat obyektif dan valid (Jari Rahardjo, 2002). Metode
pengoptimal digunakan untuk menentukan titik optimal dari suatu produksi. Salah satu metode
perancangan eksperimen yang digunakan untuk mengetahui kondisi optimal adalah FMEA
(Failure Modes and Effects Analysis). FMEA merupakan sebuah metodologi yang digunakan
untuk mengevaluasi kegagalan yang terjadi dalam suatu sistem, desain, proses atau pelayanan
(service). Identifikasi kegagalan potensial dilakukan dengan cara pemberian nilai atau skor
masing-masing moda kegagalan berdasarkan atas tingkat kejadian (occurrence), tingkat
keparahan (severity), dan tingkat deteksi (detection) (Stamatis, 1995). Terdapat dua tipe FMEA
yaitu FMEA proses dan FMEA desain. Pada FMEA desain, pengamatan difokuskan pada
desain produk sedangkan pada FMEA proses pengamatan difokuskan pada kegiatan proses
produksi. Untuk optimasi produksi lebih cocok menggunakan metode FMEA proses karena
melibatkan kegiatan proses produksi dengan tujuan untuk meminimasi kemungkinan terjadi
cacat (defect).

Você também pode gostar