Você está na página 1de 7

Anak Emas Indonesia : Penemu Sepatu Listrik

Anak Indonesia memang prestasinya patut dibanggakan di dunia internasional. Akhir-akhir ini
Safira Dwi Tyas Putri putri asal Lombok memperlihat penemuan yang kreatif dan inovatif sehingga
dapat meraih emas.
Terlahir di Pulau Lombok bagian timur, membuat Safira merasakan sulitnya mendapatkan
energi listrik. Cewek kelahiran 21 Juni 1996 ini, sering banget dibuat jengkel oleh baterai selulernya
yang sering kosong. Kejengkelannya ini justru membuat Safira terpacu menciptakan inovasi. Aku
sering kesal karena baterai handphone-ku kosong, saat lagi dibutuhkan. Makanya, aku berpikir
bagaimana caranya menemukan energi alternatif, supaya tak terlalu bergantung pada sumber daya
energi yang tersedia, jelas anak kedua dari empat bersaudara ini.
Safira lalu mendapatkan ide menggunakan sepatu untuk menciptakan energi baru. Ia
mengadopsi sebuah teori fisika yang mengatakan bahwa, energi gerak (kinetik) dapat diubah
menjadi energi listrik, dengan bantuan dinamo. Bersama ayahnya yang juga seorang guru IPA, ia
pun berdiskusi dan membuat sepatu penghasil energi ini. Hasilnya, tahun 2009 lalu, Safira berhasil
menciptakan sepatu ajaib yang dapat memproduksi listrik maksimum 5 watt per-langkah. Apabila
kita berjalan sekitar 100 langkah, maka energi dari sepatu bisa mengisi ulang baterai seluler. Atas
penemuannya ini, Safira berhasil mendapatkan medali emas dan penghargaan spesial dalam
kompetisi sains internasional Asian Youth Inventor of Energy Exhibition (AYEE 2010) di
Taiwan.
Dalam kesempatan ini, tim Indonesia dibawah binaan LIPI mengirimkan tiga inventor muda
indonesia untuk mewakili Indonesia dalam lomba tersebut.Tidak tanggung, tanggung yang ikut
mendampingi adalah adalah Kepala LIPI yang baru Prof. Lukman Hakim dan Kepala Biro Kerja
Sama dan Permasyarakatan Ilmu Pengetahuan Teknologi Dr. Dedi Setia Permana. Dalam acara ini
LIPI mengirimkan tim beranggotakan 3 pelajar Indonesia yaitu Dewi Lestari (pelajar SMA asal
Bulukumba, Sulawesi Selatan), Safira Dwi Tyas Putri ( Pelajar SMP asal Lombok, NTB) dan
Muhammad Wildan Yahya (Pelajar SMA asal Kediri, Jawa Timur). Mereka adalah pemenang
kompetisi serupa di tanah air yang diadakan tahun lalu. Safira Dwi Tyas Putri merupakan siswi
SMPN 1 Aikmel, Lombok Timur, NTB.
Di acara perdana yg diikuti oleh sejumlah pelajar dari Indonesia, Malaysia, Hongkong, Korea
Selatan, dan Taiwan ini, pelajar-pelajar Indonesia ini mengukir prestasi yang cukup
menggembirakan. Safira Dwi Tyas Putri, yg biasa di sapa Putri, berhasil memperoleh medali emas
untuk karyanya tentang battery charger, semacam generator listrik sederhana yg dipasang di sepatu
dengan karya tulis Sepatu Sumber Energi Listrik.
Dengan teknologi ini, pengguna bisa menge-charge baterai handphone sambil berjalan
menggunakan sepatu tersebut. Sementara Wildan membawakan inovasi mengenai produksi 4 buah
produk (biodiesel, bioethanol, biogas dan pupuk organik) dari kelapa melalui pengolahan bertingkat
secara terintegrasi, memperoleh medali perak untuk kategori pelajar SMA.
Sementara Dewi memperoleh medali perunggu utk karyanya tentang produksi biofuel dan
briket dari kelapa. Sebuah prestasi yang cukup membanggakan dan semoga terus berlanjut di masa-
masa mendatang. Sore ini rombongan meluncur ke Taipei dan sesuai jadwal mereka akan kembali
ke tanah air selasa pagi. Semoga prestasi yang diraih putra-putri terbaik indonesia ini bisatetap
dipertahankan dan diikuti oleh pelajar-pelajar lainnya.

Fun Fact:

Saat ini, Safira duduk di bangku kelas 11 dan merupakan salah satu murid berprestasi di
Sampoerna Academy Bogor.
Safira telah mengikuti kompetisi sains semenjak kelas 5 SD. Meskipun sering gagal, Safira
menganggapnya sebagai sebuah pengalaman dan kesempatan untuk bertemu teman baru.
Berkat temuan sepatu listriknya, Safira pernah diundang oleh Kementerian Luar Negeri
Republik Indonesia untuk mengunjungi Amerika Serikat. Dalam kunjungannya tersebut,
Safira berkeliling ke 5 kota, yaitu: Washington DC, New York, Pittsburgh, San Francisco,
dan Boston, serta mengunjungi beberapa sekolah dan universitas yang terkenal akan jurusan
science, seperti Harvard dan Massachusettes Institute of Technology (MIT).
Sebelum meraih prestasi dalam kompetisi sains Internasional di Taiwan, Safira telah lebih
dulu meraih juara favorit, dalam kompetisi National Youth Inventor Award yang diadakan
LIPI.
Sosok ayah dan ibu guru, merupakan sosok yang paling mendorongnya untuk maju. Mauito
Foto: Dok. Sampoerna Academy Foundation

Posted : May 29, 2012


Sumber :
1. Co-Pas: Infogue.com
2. http://ontamakan.blogdetik.com/2011/01/28/anak-emas-indonesia-penemu-sepatu-listrik
3. http://www.gadis.co.id/aksi-kamu/safira+dwi+tyas+putri+e28093+penemu+sepatu+listrik
Safira Dwi Tyas Putri Penemu Sepatu Listrik

http://www.gadis.co.id/aksi-kamu/safira+dwi+tyas+putri+e28093+penemu+sepatu+listrik

by :
Posted : May 29, 2012

Aksi: Terlahir di Pulau Lombok bagian timur, membuat Safira merasakan sulitnya mendapatkan
energi listrik. Cewek kelahiran 21 Juni 1996 ini, sering banget dibuat jengkel oleh baterai selulernya
yang sering kosong. Kejengkelannya ini justru membuat Safira terpacu menciptakan inovasi. Aku
sering kesal karena baterai handphone-ku kosong, saat lagi dibutuhkan. Makanya, aku berpikir
bagaimana caranya menemukan energi alternatif, supaya tak terlalu bergantung pada sumber daya
energi yang tersedia, jelas anak kedua dari empat bersaudara ini.

Safira lalu mendapatkan ide menggunakan sepatu untuk menciptakan energi baru. Ia mengadopsi
sebuah teori fisika yang mengatakan bahwa, energi gerak (kinetik) dapat diubah menjadi energi
listrik, dengan bantuan dinamo. Bersama ayahnya yang juga seorang guru IPA, ia pun berdiskusi
dan membuat sepatu penghasil energi ini. Hasilnya, tahun 2009 lalu, Safira berhasil menciptakan
sepatu ajaib yang dapat memproduksi listrik maksimum 5 watt per-langkah. Apabila kita berjalan
sekitar 100 langkah, maka energi dari sepatu bisa mengisi ulang baterai seluler. Atas penemuannya
ini, Safira berhasil mendapatkan medali emas dan penghargaan spesial dalam kompetisi sains
internasional Asian Youth Inventor of Energy Exhibition di Taiwan.
Safira Dwi Tyas Putri, Anak SMP di Lombok Penemu Sepatu listrik

http://www.beritaunik.net/techno/safira-dwi-tyas-putri-anak-smp-di-lombok-penemu-sepatu-
listrik.html

Komentar

Share:facebook twitter gplus

beritaunik! | Oct 14, 2010 | Kategori Sains dan Teknologi

http://1.bp.blogspot.com/_EASqyOlRCPI/TLPTRIoXs1I/AAAAAAAAAvA/Len-
HPHpF7E/s1600/eq6dos4l.jpg

Taiwan [Sasak.Org] Berdasarkan keterangan dari koresponden komunitas sasak Jumat langsung
dari Tainan-Taiwan, Pelajar SMP dari NTB raih emas di acara Asian Young Inventions of Energy
Exhibition (AYEE 2010) yang diadakan di Taiwan.

Dalam kesempatan ini, tim Indonesia dibawah binaan LIPI mengirimkan tiga inventor muda
indonesia untuk mewakili Indonesia dalam lomba tersebut.Tidak tanggung, tanggung yang ikut
mendampingi adalah adalah Kepala LIPI yang baru Prof. Lukman Hakim dan Kepala Biro Kerja
Sama dan Permasyarakatan Ilmu Pengetahuan Teknologi Dr. Dedi Setia Permana. Dalam acara ini
LIPI mengirimkan tim beranggotakan 3 pelajar Indonesia yaitu Dewi Lestari (pelajar SMA asal
Bulukumba, Sulawesi Selatan), Safira Dwi Tyas Putri ( Pelajar SMP asal Lombok, NTB) dan
Muhammad Wildan Yahya (Pelajar SMA asal Kediri, Jawa Timur). Mereka adalah pemenang
kompetisi serupa di tanah air yang diadakan tahun lalu. Safira Dwi Tyas Putri merupakan siswi
SMPN 1 Aikmel, Lombok Timur, NTB.

Di acara perdana yg diikuti oleh sejumlah pelajar dari Indonesia, Malaysia, Hongkong, Korea
Selatan, dan Taiwan ini, pelajar-pelajar Indonesia ini mengukir prestasi yang cukup
menggembirakan. Safira Dwi Tyas Putri, yg biasa di sapa Putri, berhasil memperoleh medali emas
untuk karyanya tentang battery charger, semacam generator listrik sederhana yg dipasang di sepatu
dengan karya tulis Sepatu Sumber Energi Listrik.

Dengan teknologi ini, pengguna bisa menge-charge baterai handphone sambil berjalan
menggunakan sepatu tersebut. Sementara Wildan membawakan inovasi mengenai produksi 4 buah
produk (biodiesel, bioethanol, biogas dan pupuk organik) dari kelapa melalui pengolahan bertingkat
secara terintegrasi, memperoleh medali perak untuk kategori pelajar SMA.
Sementara Dewi memperoleh medali perunggu utk karyanya tentang produksi biofuel dan briket
dari kelapa. Sebuah prestasi yang cukup membanggakan dan semoga terus berlanjut di masa-masa
mendatang. Sore ini rombongan meluncur ke Taipei dan sesuai jadwal mereka akan kembali ke
tanah air selasa pagi. Semoga prestasi yang diraih putra-putri terbaik indonesia ini bisatetap
dipertahankan dan diikuti oleh pelajar-pelajar lainnya.

SEPATU PENEMUANNYA KABARNYA AKAN DIBELI LISENSINYA OLEH


PERUSAHAAN SEPATU DI KOREA..

Você também pode gostar