Você está na página 1de 15

1.

Menurut anda strategi dan metode pembelajaran apa yang cocok untuk memahami beberapa
bidang ilmu dibawah ini, Jelaskan !
a. Anatomi
b. Fisiologi
c. Traumatologi

Jawab:

Menurut Harsono(2010) SCL merupakan strategi pembelajaran yang menempatkan mahasiswa


sebagai peserta didik (subyek) aktif dan mandiri, dengan kondisi psikologik sebagai adult learner,
bertanggung jawab sepenuhnya atas pembelajarannya, serta mampu belajar beyond the classroom.
Kelak, para alumni diharapkan memiliki dan menghayati karakteristik life-long learning yang menguasai
hard skills, soft skills, dan lije-skills yang saling mendukung.

Menurut kutipan neila ramdhani(2009) Kemajuan tehnologi juga memungkinkan mahasiswa


melakukan kegiatan belajar tidak hanya secara formal, tetapi belajar melalui berbagai media atau
sumber. Dengan demikian dosen bukan lagi sebagai sumber belajar utama,melainkan sebagai mitra
pembelajaran.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat saya simpulkan bahwa metode SCL sangat baik untuk
diterapkan pada pembelajaran seperti anatomi, fisiologi dan traumatologi karena pelajarn ini selalu
menghadapkan mahasiswa pada suatu masalah yang terjadi di masyarakat.dengan system ini
mahasiswa harus dapat menguraikan masalah-masalah tersebut secara ilmiah dan sistematis melalui
suatu metode. Dan dalam menghadapi era globalisasi serta perkembangan teknologi informasi ini sangat
bisa di harapkan terwujudnya sumber daya manusia yang kreatif, memiliki jiwa enterpreneur serta
kepemimpinan, yang nantinya akan mampu membawa Indonesia kedepan menjadi lebih maju.
2. Jelaskan istilah berikut ini disertai dengan contoh dalam sebuah organisasi :
a. Pendekatan pembelajaran
b. Strategi pembelajaran
c. Metode pembelajaran
Jawab: a. Pendekatan pembelajaran sendiri memiliki arti suatu sudut pandang tentang proses
pembelajaran yang masih dalam arti umum yang didalamnya dapat mewadahi, menguatkan,
memberikan inspirasi.
Contoh dalam sebuah organisasi adalah adanya rapat organisasi yang bertujuan untuk mengumpulkan
semua pendapat pendapat anggota yang dapat memnguatkan dan memberikan inspirasi terhadap
organisasi tsb.

b. menurut Hamzah B.Uno(2008) Strategi pembelajaran adalah komponen-komponen dari suatu


set materi termasuk aktivitas sebelum pembelajaran, dan partisipasi peserta didik yang merupakan
prosedur pembelajaran yang digunakan kegiatan selanjutnya. Contoh dalam sebuah organisasi adalah
dimana organisasi yang bersangkutan mengatur kegiatan kegiatan yang akan dilaksanakan

c. metode pembelajaran adalah suatu cara atau upaya yang dilakukan oleh para pendidik agar
proses belajar-mengajar pada siswa tercapai sesuai dengan tujuan. Contoh dalam sebuah organisasi
adalah macam macam kegiatan yang akan dilaksanakan

3. Jelaskan factor faktor apa saja yang mempengaruhi self directed learning readiness
(kesiapan belajar mandiri) mahasiswa.
Jawab: menurut penelitian dari Guglielmino & Gugielmino(1991) menunjukkan bahwa mahasiswa
mempunyai kemampuan belajar mandiri dicirikan oleh beberapa factor yaitu:

1. Mempunyai inisiatif, kemandirian, persistensi dalam belajar


2. Menerima tanggung jawab terhadap belajarnya sendiri dan memandang masalah sebagai
tantangan bukan hambatan
3. Mempunyai disiplin dan rasa ingin tahu yang besar
4. Mempunyai keinginan kuat untuk belajar atau mengadakan perubahan serta mempunyai
rasa percaya diri
5. Mampu mengorganisir waktu, mengatur kecepatan belajar yang tepat, dan
mengembangkan rencana untuk penyelesaian tugas
6. Senang belajar dan mempunyai kecenderungan untuk memenuhi target yang telah
direncanakan
LAPORAN
PELAKSANAAN PELATIHAN BAGI PENGURUS GAPOKTAN
DI KABUPATEN KOLAKA UTARA

I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang

Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) merupakan salah


satu strategi dalam penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja di
perdesaan sekaligus mengurangi kesenjangan pembangunan antar pusat dan daerah
serta antar sub sektor.

Sangat lambatnya perkembangan dibidang usaha agribisnis sebagai penggerak


ekonomi daerah disebabkan terbatasnya akses petani terhadap permodalan, Sumber
Informasi dan Teknologi serta akses pemasaran dan lemahnya kelembagaan agribisnis
di perdesaan yang berfungsi sebagai lembaga ekonomi mikro yang dapat bermitra
dengan perbankan maupun pasar. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan upaya
pengembangan SDM Pertanian agar mampu mengelola kegiatan kelompok
tani/gabungan kelompok tani yang juga bisa memfungsikannya sebagai lembaga
keuangan mikro di perdesaan. Upaya tersebut dilaksanakan dengan strategi dan
tahapan pelatihan mulai TOMT, TOT, sampai Pelatihan Gapoktan

Untuk itu, diadakan Pelatihan PUAP bagi pengurus gabungan kelompok tani
(gapoktan), dengan menggunakan pendekatan andragogy (Pendidikan Orang Dewasa).

b. Tujuan

Pelatihan bagi pengurus gapoktan ini bertujuan:

- Meningkatkan kemampuan pengurus gapoktan untuk mengembangkan kapasitas


gapoktan/poktan dalam menyusun Rencana Usaha Kelompok (RUK) dan Rencana
Usaha Bersama (RUB) yang sesuai dengan potensi wilayahnya.

- Meningkatkan kemampuan pengurus gapoktan dalam mengembangkan Usaha


Agribisnis di gapoktan/poktannya.
- Meningkatkan kapasitas gapoktan/poktan dalam pengelolaan administrasi dan
managemen keuangan dari satu unit simpan pinjam atau Lembaga Keuangan Mikro.

- Memfasilitasi penumbuhan dan pengembangan poktan sebagai unit usaha otonom.

II. PELAKSANAAN

a. Peserta

Peserta Pelatihan ini adalah para pengurus gapoktan dari desa lokasi PUAP tahun 2009
yang berjumlah 30 orang, masing-masing gapoktan diwakili 2 orang pengurus sebagai
berikut:

ASAL PESERTA
NO NAMA
GAPOKTAN DESA KECAMATAN KABUPATEN

1 Haling Sejahtera Watumotaha Ngapa Kolaka Utara

2 Alwi Sejahtera Watumotaha Ngapa Kolaka Utara

3 Suriadi Sipatokkong Lawalatu Ngapa Kolaka Utara

4 Hj. Darmawati Sipatokkong Lawalatu Ngapa Kolaka Utara

5 Sahabuddin Padaidi Lapolu Tiwu Kolaka Utara

6 A. Palindungi Padaidi Lapolu Tiwu Kolaka Utara

7 Abbas Serumpun Jaya Kamisi Kodeoha Kolaka Utara

8 Muh. Adri Nur Serumpun Jaya Kamisi Kodeoha Kolaka Utara

9 Jusman Maruge Bersinar Maruge Katoi Kolaka Utara

10 H. Akbal Maruge Bersinar Maruge Katoi Kolaka Utara

11 Rusdin, S.Sos Simbula Berjaya Simbula Katoi Kolaka Utara

12 Juraid, S.Sos Simbula Berjaya Simbula Katoi Kolaka Utara

13 Wahid Katoi Berkibar Katoi Katoi Kolaka Utara

14 Hajar Rusli, SE Katoi Berkibar Katoi Katoi Kolaka Utara

15 Ediyanto Karya Tani Rante Limbong Lasusua Kolaka Utara

16 Bahtiar Semeng Karya Tani Rante Limbong Lasusua Kolaka Utara

17 M. Hasan Magi Puncak Merpati Puncak Monapa Lasusua Kolaka Utara

18 M. Hasbi Puncak Merpati Puncak Monapa Lasusua Kolaka Utara


19 Masruddin Bangkit Bersama To'Tallang Lasusua Kolaka Utara

20 Supardin Bangkit Bersama To'Tallang Lasusua Kolaka Utara

21 Widaryani Amanah Raoda Lambai Kolaka Utara

22 Hasan Samad Amanah Raoda Lambai Kolaka Utara

23 H. Nasiruddin Samaturu Woitombo Lambai Kolaka Utara

24 Nuraeni Samaturu Woitombo Lambai Kolaka Utara

25 Jokho B.E.W Setia Damai Tinukari Wawo Kolaka Utara

26 Sumarsono Setia Damai Tinukari Wawo Kolaka Utara


Hasyim
Mandiri
27 Salenda Pumbolo Wawo Kolaka Utara

28 Salim Mandiri Pumbolo Wawo Kolaka Utara

29 Muh. Hasnul Setia Kawan Latawe Wawo Kolaka Utara

30 Darisman Setia Kawan Latawe Wawo Kolaka Utara


Para peserta tersebut di atas adalah:,

- Para Pengurus gapoktan yang telah ditetapkan berdasarkan dengan Keputusan


Bupati Kolaka Utara Nomor 520/132 Tahun 2009 tanggal 8 Juni 2009

- Sehat Jasmani dan Rohani

- Bersedia mengikuti pelatihan secara terus menerus dari awal sampai akhir sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan.

b. Waktu dan Tempat.

Pelaksanaan pelatihan PUAP bagi pengurus gapoktan ini dilaksanakan selama 5 hari atau
40 jam berlatih, mulai tanggal 12 Agustus sampai dengan 16 Agustus 2009 bertempat di
Aula Hotel Berlian Lasusua.

c. Materi/Kurikulum

Materi pelatihan dalam bentuk bahan ajar yang disiapkan oleh Fasilitator, yang
disusun pada waktu mengikuti TOT 2009 di BDP Kendari.
Materi Pelatihan Pengurus Gapoktan terdiri dari Kelompok Dasar, Kelompok Inti
dan Kelompok Penunjang dengan jumlah jam berlatih 40 JP @ 45 menit selama 5 (lima)
hari.
Kurikulum untuk Pelatihan Pengurus gapoktan adalah 40 Jam Pelajaran (40 JP)
dengan materi sebagai berikut:
JP
NO MATA LATIHAN
(@ 45 menit)
I KELOMPOK DASAR 2
1. Kebijakan Program PUAP dalam PNPM Mandiri. 2
II KELOMPOK INTI 36
1. Peranan dan fungsi Pengurus gapoktan
2. Identifikasi Potensi Wilayah (PRA dari aspek potensi usaha 2
mikro pertanian baik on farm atau off farm)
3. Kosnep Dasar dan Organisasi Unit Keuangan Dalam 4
Gapoktan.
4. Penumbuhan, Pengembangan dan Pemberdayaan Kelompok 4
tani dan Gapoktan
5. Pengembangan Usaha Agribisnis, Kemitraan, Negosiasi. 2
6. Mekanisme Penyaluran/Penarikan Dana BLM PUAP. 4
7. Manajemen Lembaga Keuangan Mikro 8
8. Pembukuan/Akuntansi 6
9. Pelaporan Gapoktan (E-Form) 2
III KELOMPOK PENUNJANG 2
1. Rencana TIndak Lanjut 2
JUMLAH 40

d. Metoda
Metode Pelatihan Pengurus GAPOKTAN dilaksanakan secara partisipatif
menggunakan sistim Pendidikan Orang Dewasa (POD) dengan menggunakan metode
ceramah dan diskusi. Peserta diberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk
mengungkapkan apa yang diketahuinya tentang materi yang sedang dibahas,
mendiskusikannya dalam kelompok-kelompok kecil yang selanjutnya dipresentasikan
dihadapan semua peserta
e. Panitia
Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian
Batangkaluku No. 53/Kpts/SM.110/J.3.2/06/2009 tanggal 23 Juni 2009 tentang Susunan
Panitia Penyelenggara Pelatihan Pengurus Gapoktan sebagai berikut:

Pengarah/Pelindung Kepala BP4K Kab. Kolaka Utara


Penanggung Jawab Ir. Muh. Idris AR., MS
Panitia Pelaksana
Ketua Rahmadi, SP
Sekretaris Haeruddin M, STP
Urusan Keuangan Trisna Rahmiyanti, SP
Urusan Kepesertaan Simon Bandua, SP
Urusan Persidangan Syahrul, SP
Anggota Ir. Robe
Anggota Daniel Kende, S.TP

f. Fasilitator/Narasumber
Fasilitator pelatihan PUAP bagi Pengurus gapoktan adalah Purnawidya TOT dari
Kabupaten Kolaka Utara dan dibantu oleh Penyelia Mitra Tani, yang antara lain:
1) Rony Bambang, SP
2) A m r u n
3) Bahar, S.Sos (PMT)
Narasumber Pelatihan PUAP bagi Pengurus gapoktan adalah:
1) Ir. Muh. Idris AR., MS (Kepala BP4K Kabupaten Kolaka Utara),
2) Nashrullah Ahmad, SP (Staf Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Kolaka Utara).
Biodata Fasilitator dan Peserta terlampir
g. Pembiayaan.
Penyelenggaraan pelatihan ini bersumber dari dana APBN Tahun 2009 dari SKPA Balai
Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku, dengan rincian sebagai berikut:

III. Proses Pelaksanaan dan Hasil yang dicapai


a. Proses Pelatihan
Hari Pertama Rabu - Registrasi Peserta
12 Agustus 2009 - Pembagian Kelengkapan Peserta dan Pengisian Biodata
- Pembukaan
Pembukaan pelatihan PUAP bagi Pengurus Gapoktan di Kabupaten Kolaka
Utara oleh Bapak Bupati Kolaka Utara yang diwakili oleh Asisten II Bidang
Ekonomi dan Pembangunan (Bapak Syamsu Rizal, S.Pd. MH,) didampingi oleh
Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
(Bapak Ir.Muh.Idris AR. MS)
- Kebijakan Program PUAP dalam PNPM Mandiri dibawakan oleh Kepala Badan
P4K Bapak Ir. Muh. Idris AR., MS sesuai jadwal yang telah ditetapkan, materi ini
bertujuan untuk member pemahaman kepada peserta tentang latarbelakang
dan tujuan adanya program PUAP.
- Peran dan Fungsi Pengurus Gapoktan diantarkan oleh Rony Bambang, SP,
materi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada peserta sebagai
pengurus gapoktan tentang Peran dan Fungsinya dalam pelaksanaan program
PUAP.
- Identifikasi Potensi Wilayah juga disampaikan oleh Rony Bambang, SP yang
bertujuan untuk membimbing peserta dalam melakukan identifikasi wilayah
yang akan dijadikan dasar/acuan dalam penyusunan RUA, RUK dan RUB.

Hari Kedua Kamis, 1). Konsep Dasar dan Organisasi Unit Keuangan Mikro Gapoktan
13 Agustus 2009 Materi Konsep Dasar dan Organisasi Unit Keuangan Mikro Gapoktan
disampaikan oleh saudara Rony Bambang,SP.
Dalam pembahasan telah diuraikan latar belakang,gagasan dasar serta
manfaat LKM-Gapoktan.yang intinya bahwa sebagian besar penduduk miskin
berada di daerah perdesaan denga mata pencaharian sebagai petani
umumnya, dan usaha pertanian di perdesaan berada pada skala usaha
mikro.sesuai amanat revitalisasi pertanian,departemen pertanian mendorong
timbulnya kelembagaan tani di perdesaan melalui lembaga keuangan mikro
(LKM-Gapoktan).sedangkan yang mendasari gagasan dasar terbentuknya
lembaga keuangan mikro gapoktan adalah
- Memfungsikan lembaga keuangan mikro gapoktan perdesaan sebagai
pemutar roda perekonomian desa.
- Mendekatkan petani kepada akses pada sumberdaya produktif
(permodalan,teknologi dan pasar)
- Memperkuat kelembagaan petani di perdesaan melalui
pelatihan,pembinaan dan penguatan modal.
materi Konsep Dasar dan Organisasi Unit Keuangan Mikro Gapoktan, dengan
pemberian materi Manfaat Lembaga Keuangan Mikro Gapoktan yang
didalamnya diuaraikan bahwa :
- Terpokusnya kinerja ekonomi petani/peternakan melalui penyediaan
teknologi,informasi pasar dan permodalan
- Mendorong timbulnya kelembagaan ekonomi yang dikelola oleh petani
secara tertib dan professional
- Petani/peternakan sebagai anggota LKM-Gapoktan mendapat kemudahan
untuk difasilitasi mendapatkan pembiayaan usaha tani
Dalam pelatihan peserta juga diberikan pemahaman bagaimana cara
menumbuhkan LKM-Gapoktan yang ada di perdesaan tempat para peserta
berada,serta memberikan ciri utama UPKM Gapoktan.

2) Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan


Penumbuhan dan Pengembangan Pemberdayaan Poktan dan Gapoktan yang
disampaikan oleh Amrun.
Dalam penyajian yang paling utama diketahui para peserta adalah apa itu
kelompok tani, gabungan kelompk tani dan asosiasi?, pada prinsipnya hakekat
kelompok dibentuk untuk mempermudah anggota-anggotanya mencapai
sebagian apa yang dibutuhkan atau diinginkan.lalu diberikan pemahaman
tentang ciri-ciri organisasi petani yang mencakup :
- Saling mengenal,akrab dan saling percaya diantara sesama anggota
- Mempunyai pandangan dan kepentingan yang sama
- Memiliki kesamaan
- Ada pembagian tugas dan bertanggung jawab.
selesai istirahat dilanjutkan dengan Srategi Penumbuhan dan pengembangan
organisasi petani,yang bermula dari kelompok tani ke gapoktan lalu
terbentuklah asosiasi,dalam asosiasi mempunyai kriteria-kriteria tertentu
yaitu :
- Kebebasan
- Keterbukaan
- Partisipatif
- Keswadayaan
- Kesetaraan
- kemitraan
setelah disebutkan satu persatu Kriteria-kriteria Asosiasi maka dijelaskan lagi
maksud dan tujuan. apa itu kebebasan, keterbukaan, partisipatif,
keswadayaan, kesetaraan dan kemitraan. namun yang lebih mendalam
pembahasannya partisifatif dan kemitraan dalam poktan maupun gapoktan
untuk penumbuhan dan pengembangan Poktan dan Gapoktan.
3) Pengembangan Usaha Agribisnis Kemitraan dan Negosiasi
Pengembangan Usaha Agribisnis Kemitraan dan Negosiasi yang dibawakan
oleh saudara Amrun.
Dalam proses pelatihan Gapoktan dijelaskan bahwa pengembangan usaha
agribisnis mencakup 3 sub sistem yaitu :
- sub sistem sektor industri hulu
- sub sistem sektor on-farm
- sub sistem sektor industri hilir
setelah dijelaskan kepada peserta pelatihan sektor-sektor dalam
pengembangan usaha agribisnis,dan waktu sudah 17.15 maka materi
dilanjutkan di hari ke empat.

Hari Ketiga Jumat, 1) Pengembangan Usaha Agribisnis Kemitraan dan Negosiasi


14 Agustus 2009 Pada hari ke empat pukul 08.00 materi pengembangan usaha agribisnis
kemitraan dan negosiasi dilanjutkan dari pembahasan yang kemarin.dalam
usaha agribisnis mempunyai tahapan strategi penerapan yaitu :
- agribisnis berbasis sumberdaya,sebagai factor produksi
- agribisnis berbasis investasi,melalui percepatan industry
- agribisnis berbasis inovasi pertanian,melalui IPTEK
pengembangan usaha agribisnis perlu ada kemitraan karena merupakan
salah satu faktor yang dibutuhkan agar usaha kecil menjadi tangguh dan
mandiri dan merupakan kerjasama usaha antara usaha kecil dan usaha
menengah serta memperhatikan prinsip yang saling memerlukan,saling
memperkuat dan saling menguntungkan.setelah selesai dijelaskan ke peserta
pelatihan maka pengembangan usaha agribisnis kemitraan dan negosiasi
telah berakhir materinya dan akan dilanjutkan materi selanjutnya.

2) Mekanisme Penyaluran/Penarikan Dana BLM-PUAP


Mekanisme Penyaluran/Penarikan Dana BLM-PUAP yang dibawakan oleh
Pasilitator Saudara Amrun.
Para peserta pelatihan Gapoktan diberikan pemahaman tentang penyaluran
dana BLM-PUAP, yaitu dengan cara memberikan arah dan petunjuk kepada
gapoktan tentang pola penyaluran dan pemanfaatan dana BLM-PUAP serta
menetapkan arah pengembangan system dan usaha agribisnis desa sesuai
dengan potensi ekonomi desa PUAP.dan memberikan petunjuk pemanfaatan
dana PUAP dalam rangka penumbuhan usaha anggota serta membangun
jaringan dasar.
- terbangunnya sistem penyaluran dana PUAP secara transparan dan sesuai
peruntukan yaitu kepada petani,binah tani dan rumah tangga tani miskin
- terbentuknya pola pengembangan usaha agribisnis dan usaha ekonomi
runah tangga anggota tani dei perdesaan
- terbentuknya format dasar pemanfaatan dana melalui koordinasi
Gapoktan sebagai kelembagaan tani.
Pada akhir materi para peserta pelatihan diberikan proses pelatihan
mekanisme penyusunan/pengisian RUA, RUK dan RUB yang dilakukan secara
simulasi perkelompok untuk membuat satu permasalahan yang ada di
tempat tugas masing-masing.setelah selesai simulasi peserta diberikan
pemahaman tata cara penyaluran dana BLM-PUAP ke Gapoktan/Poktan serta
prosedur penarikan dana Dan sistem pelaporannya dana PUAP.
3) Manajemen Lembaga Keuangan Mikro
Manajemen Lembaga Keuangan Mikro yang disampaikan oleh saudara
Bahar,S.Sos. selama 8 jam berlatih dan diikuti dengan penuh semangat oleh
seluruh peserta ditandai dengan suasana diskusi dan perdebatan yang cukup
hangat antara sesama peserta yang dilanjutkan pada keesokan harinya.

Hari Keempat Sabtu Setelah pembahasan materi lanjutan tentang Manajemen Lembaga Keuangan
15 Agustus 2009 Mikro, dilanjutkan dengan Materi Pembukuan dan Akuntansi yang disampaikan
oleh Rony Bambang, SP Materi ini memberikan penjelasan kepada peserta
tentang Jenis-Jenis dan Jumlah buku yang harus disiapkan oleh Pengurus terutama
buku tentang pengelolaan keuangan. Materi ini di bawakan selama 6 jam dengan
menggunakan waktu diskusi dan simulasi lebih banyak, yang berlanjut pada hari
berikutnya.

Hari Kelima Minggu Materi Pelaporan Gapoktan disampaikan oleh Bahar, S.Sos yang membahas
16 Agustus 2009 tentang Alur pelaporan kegiatan Gapoktan dan jenis/model atau format
laporannya.
Rencana tindak lanjut disampaikan oleh Nashrullah Ahmad, SP dari Dinas
Pertanian dan Peternakan yang memberikan penjelasan kepada peserta tentang
apa-apa yang akan dilakukan oleh peserta setelah selesai mengikuti kegiatan
pelatihan.
Setelah semua materi selesai dibahas, maka kegiatan pelatihan ini ditutup oleh
Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kab.
Kolaka Utara, yang dihadiri oleh Seluruh Staf BP4K dan para Fasilitator. Pada Acara
penutupan ini Kepala Badan memberikan penekanan pada kata-kata sambutan
Penutupannya agar para pengurus Gapoktan benar-benar menyusun RUB yang
sesuai dengan kebutuhan anggota poktan, yang didasarkan pada Identifikasi
Wilayah yang benar, sehingga Penggunaan dana Gapoktan member manfaat
kepada semua anggota dalam peningkatan produksi dan produktifitas usaha
taninya yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan petani dan keluarganya.

b. Hasil yang dicapai.


Hasil yang dicapai (output) peserta secara umum setelah mengikuti proses pelatihan
ini, dapat digambarkan sebagai berikut:
- Peserta dapat memahami maksud dan tujuan digulirkannya Program PUAP
- Peserta dapat memahami peran dan fungsinya sebagai pengurus gapoktan dalam
pelaksanaan program PUAP di gapoktan/poktannya.
- Peserta dapat melaksanakan identifikasi potensi wilayahnya sendiri, namun masih
perlu pendampingan dari petugas/PPL.
- Peserta dapat mengerti tentang konsep dasar dan organisasi Unit Keuangan
Mikro/Lembaga Keuangan Mikro dalam Gapoktan.
- Peserta dapat memahami pentingnya pemberdayaan poktan dalam penumbuhan
dan pengembangan gapoktan.
- Peserta memahami tata cara/mekanisme penyaluran dan penarikan dana BLM
PUAP.
- Peserta cukup memahami tentang sistim pembukuan/akuntansi dalam pelaksanaan
program PUAP, namun tetap masih perlu pendampingan dari petugas/PPL/PMT.
- Peserta memahami pentingnya pelaporan tepat waktu tentang pelaksaan kegiatan
Program PUAP.
IV. Masalah dan Pemecahannya.
Selama pelatihan ini berlangsung tidak ada permasalahan yang sifatnya pinsip atau
yang dapat menggangu jalannya pelatihan kecuali jadwal pelatihan yang bertepatan
dengan waktu perayaan hari proklamasi kemerdekaan RI yang ke 64, sehingga terkadang
ada peserta yang terpaksa meninggalkan ruang pelatihan beberapa saat karena harus
mengikuti kegiatan perlombaan sebagai utusan/wakil dari desanya. Namun kegiatan
tersebut tidak mengurangi/mengganggu jalannya pelatihan/menyerapan materi, karena
masing-masing gapoktan diwakili oleh dua orang peserta, sehingga setiap saat setiap
gapoktan ada yang mewakilinya.

V. Kesimpulan dan Saran


a. Kesimpulan.
Dari hasil evaluasi yang dilakukan terhadap seluruh peserta pelatihan, dapat
disimpulkan bahwa terjadi peningkatan Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap
pengurus gapoktan dalam hal:
- Dapat melakukan identifikasi potensi wilayah dan memfasilitasi Anggota
poktannya/gapoktan dalam menyusun RUA, RUK dan RUB.
- Mampu memfasilitasi pengelolaan kelembagaan gapoktan/poktan agar dapat
menjadi suatu unit usaha yang produktif,
- Memahami peran dan fungsinya sebagai pengurus gapoktan/poktan dalam
pengelolaan program PUAP,
- Memahami mekanismen penarikan dan penyaluran dana BLM-PUAP.
b. Saran
Untuk mencapai hasil yang lebih maksimal dari kegiatan pelatihan semacam ini, agar
penentuan jadwal pelaksanaan dapat disesuaikan dengan kondisi setempat, sehingga
peserta dapat mengikuti semua proses kegiatan tanpa terganggu dengan aktifitas lain.
VI. Evaluasi
Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pelaksanaan kegiatan Pelatihan diadakan
Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan, Format Evaluasi diberikan pada saat pelaksanaan
kegiatan.

VII. Rencana Tindak Lanjut


Setelah pelatihan ini, pihak penyelenggara (BP4K dan PMT sebagai Tim Teknis) akan
senantiasa melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan gapoktan, mulai dari penyusunan
RUA, RUK dan RUB sampai penyaluran dana ke anggota poktan

Kolaka Utara, Agustus 2009


Panitia
DAFTAR PUSTAKA
Harsono, 2009. Aplikasi SCL dalam Proses Pembelajaran dalam www.belajar.usd.ac.id/

Maggi Savin Baden ,2007. Challenging Modelsanf Perspectives of ProblemBased Learning in


Erik de Graff and Anette kolmos(eds),Management of Change,9-29.Sense Publishers

Sugilar. (2009). Kesiapan belajar mandiri peserta pendidikan jarak jauh ditinjau dari penilaian
kendali pembelajaran, atensi belajar, dan lama mengikuti kuliah. (Disertasi Doktor). Jakarta:
Program Pascasarjana Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Santoso LM, Santri DJ,2007. Upaya Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Pembelajaran
Biologi Sel Mahasiswa melalui Pembelajaran Kooperatif, Forum Kependidikan, Volume 26, 2:
hal. 177-184
Harmon SW, Hirumi A. A systematic approach to the integration of interactive distance
learning into education and training. J Educ Business 1996;7 1(5):267-7 1

Duncan, Lyons and Al-Nakeeb (2007) You have to do it rather than being in a class and just
listening The impact of problembased learning on the student experience in sports and
exercise biomechanics. Journal of Hospitality, Leisure, Sport and Tourism Education 6(1), 71-80.

Você também pode gostar