Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ABSTRAK
Pekerjaan sekecil apapun apabila tidak didukung oleh tenaga kerja dengan kemampuan kerja yang
baik dan bahan yang bermutu baik, tidak akan memberikan hasil yang maksimal dan memuaskan
dalam sebuah proyek. Bahkan akibat penggunaan sumber daya manusia yang kurang tepat bisa
mengakibatkan kerugian yang besar pada proyek konstruksi. Masalah utama penelitian ini adalah
berapa besar koefisien analisis harga satuan tenaga kerja yang sebenarnya di lapangan pada
pekerjaan kolom beton bertulang.
Salah satu cara mendapatkan koefisien analisis harga satuan adalah dengan cara pengamatan
secara langsung menggunakan metode work sampling (teknik uji petik). Pengamatan dilakukan
secara langsung di lapangan terhadap 14 tenaga kerja yang terbagi atas 3 kelompok kerja, yaitu 5
orang pada pekerjaan bekisting, 4 orang pada pekerjaan sengkang, dan 5 orang pada pekerjaan
tulangan.
Setelah menganalisis data, didapat nilai koefisien analisis harga satuan tenaga kerja sebagai berikut:
0,162 OH tukang dan 0,108 OH pekerja, pada pekerjaan bekisting: 0,036 OH tukang dan 0,038 OH
pekerja, pada pekerjaan pembesian.
Kata Kunci : koefisien harga satuan, tenaga kerja, work sampling
81
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.2, Februari 2014 (81-93) ISSN: 2337-6732
analisis harga satuan adalah dengan cara harga satuan bahan dan upah tenaga kerja di
pengamatan secara langsung menggunakan pasaran dan lokasi pekerjaan.
metode work sampling (teknik uji petik
pekerjaan). Faktor-Faktor Analisis Harga Satuan
Pekerjaan
Batasan Masalah Dalam membuat suatu analisa harga satuan
Penelitian ini dibatasi pada permasalahan: pekerjaan, dari dahulu hingga sekarang ada 3
1. Pengamatan dilakukan secara langsung di faktor yang harus diperhitungkan, yakni material,
lapangan dengan menggunakan metode work pekerja, dan alat.
sampling.
2. Tenaga kerja yang diamati bekerja secara Metode Work Sampling sebagai Suatu
kelompok. Metode Penelitian
3. Obyek penelitian hanya pada pekerjaan kolom Sampling kerja atau sering disebut sebagai
beton bertulang. work sampling, Ratio Delay Study atau Random
4. Pengukuran hanya dibatasi pada analisa kerja Observation Method adalah salah satu teknik
dan waktu,tidak ditinjau upah kerja dan biaya untuk mengadakan sejumlah besar pengamatan
keuntungan. terhadap aktivitas kerja dari mesin, proses atau
pekerja/operator. Pengukuran kerja dengan cara
Tujuan Penelitian ini juga diklasifikasikan sebagai pengukuran
Tujuan penelitian adalah untuk dapat kerja secara langsung. Karena pelaksanaan
mengetahui besarnya nilai koefisien analisis kegiatan pengukuran harus dilakukan secara
harga satuan tenaga kerja pada pekerjaan kolom langsung ditempat kerja yang diteliti (Sritomo,
dengan melakukan penelitian menggunakan 1989).
metode work sampling pada proyek. Suatu sampel yang diambil secara random
dari suatu grup populasi yang besar akan
Manfaat Penelitian cenderung memiliki pola distribusi yang sama
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini seperti yang dimiliki oleh populasi tersebut.
adalah kiranya dapat memberikan gambaran Apabila sampel yang dimiliki tersebut diambil
umum dan masukan atau informasi kepada cukup besar, maka karakteristik yang dimiliki
pihak-pihak yang terlibat dalam pembangunan oleh sampel tersebut tidak akan jauh berbeda
konstruksi guna menunjang kelengkapan dibanding dengan karakteristik dari populasinya
informasi ataupun sebagai tolok ukur untuk (Sritomo, 1989).
pengambilan keputusan sehingga proyek dapat
berjalan sesuai dengan rencana serta memberikan Teknik Pengumpulan Data
hasil yang maksimal. Pada penelitian ini, waktu kunjungan untuk
melakukan pengamatan ditentukan berdasarkan
bilangan acak (random), hal ini bertujuan agar
LANDASAN TEORI kejadian memiliki kesempatan yang sama untuk
diamati. Disamping itu untuk menjamin sampel
Harga Satuan Pekerjaan yang diambil benar-benar dipilih secara acak
Analisa Harga Satuan Pekerjaan berfungsi (Sutalaksana, 1979).
sebagai pedoman awal perhitungan rencana Untuk menentukan, biasanya satu hari kerja
anggaran biaya bangunan yang didalamya dibagi kedalam satuan-satuan waktu yang
terdapat angka yang menunjukan jumlah besarnya ditentukan oleh pengukur. Biasanya
material, tenaga dan biaya persatuan pekerjaan. panjang satu satuan waktu tidak terlampau
Harga satuan pekerjaan merupakan harga panjang (lama). Berdasarkan satu-satuan waktu
suatu jenis pekerjaan tertentu per satuan tertentu inilah saat-saat kunjungan ditentukan. Misalkan
berdasarkan rincian komponen-komponen tenaga satu-satuan waktu panjangnya 5 menit. Jadi satu
kerja, bahan, dan peralatan yang diperlukan hari kerja (7 jam) mempunyai 84 satuan waktu (
dalam pekerjaan tersebut. (7 x 60)/5 ). Ini berarti jumlah kunjungan per hari
Harga satuan bahan dan upah tenaga kerja di tidak lebih dari 84 kali. Jika dalam satu hari akan
setiap daerah berbeda-beda sehingga dalam dilakukan 36 kali kunjungan maka dengan
menghitung dan menyusun anggaran biaya suatu bantuan tabel bilangan acak ditentukan saat-saat
bangunan atau proyek harus berpedoman pada kunjungan tersebut. Waktu kunjungan tidak
boleh pada saat-saat tertentu yang kita ketahui
82
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.2, Februari 2014 (81-93) ISSN: 2337-6732
dalam keadaan tidak bekerja misalnya jam-jam tabel dan gambargambar yang disertakan
istirahat atau hari libur, dimana tidak ada dalam lampiran.
kegiatan secara resmi (Sutalaksana, 1979).
Pekerjaan Bekisting Kolom
Hubungan Work Sampling dengan Alokasi Hasil Pengumpulan data Metode Work
Pemanfaatan Waktu Sampling pekerjaan bekisting dapat dilihat
Dari data uji petik pekerjaan pada lembar pada Tabel 1.
pengamatan didapatkan kegiatan-kegiatan yang Contoh Perhitungan Pekerja I:
dikerjakan oleh tenaga kerja.Juga dari lembar
pengamatan didapatkan alokasi pemanfaatan % Produktif = 100 %
waktu dari setiap elemenelemen pekerjaan
(proporsi penggunaan waktu setiap elemen
pekerjaan). % Produktif = 100 = 90%
dimana
METODE PENELITIAN JDPP = Jumlah data produktif pekerja I
JDDS = Jumlah data dalam sehari untuk
Penelitian ini dilakukan pada lokasi proyek pekerja I
Pembangunan Puri Kelapa Gading, Manado Hasil pengujian keseragaman d ata untuk
yang dilaksanakan selama 6 hari (30 Juli 2013 - pekerjaan bekisting dapat dilihat pada Tabel
5 Agustus 2013). Sebelum pengambilan data, 2. Sedang data sample uji petik diperlihatkan
terlebih dahulu dilakukan survey awal lokasi
pada Tabel 3. Gambar 1 memperlihatkan
untuk mengetahui situasi dan kondisi lokasi.
Proyek Pembangunan Puri Kelapa Gading, Grafik Kontrol % Produktif Tukang dan
Manado ini ditangani oleh beberapa badan. Pekerja pada pekerjaan bekisting.
Mereka memiliki peranan dan fungsi masing-
masing yang berhubungan dengan pelaksanaan Pekerjaan Sengkang Kolom
proyek tersebut.. Hasil pengumpulan Data Metode Work
Sampling Pekerjaan Sengkang diperlihatkan
pada Tabel 4.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Contoh Perhitungan Pekerja I:
Pengolahan Data Pengamatan untuk % Produktif = 100 %
Mendapatkan Kontrol % Produktif
Pengumpulan data mula-mula ditentukan
% Produktif = 100 = 88%
sebanyak 50 kali untuk setiap hari kerja terhadap
masingmasing tenaga kerja, yaitu untuk Hasil pengujian keseragaman d ata untuk
pekerjaan bekisting balok 5 orang, sengkang pekerjaan sengkang dapat dilihat pada Tabel
balok 4 orang, dan tulangan balok 5 orang. Jadi 5. Sedang data sample uji petik diperlihatkan
selama 6 hari pengamatan yaitu: pada Tabel 6. Gambar 2 memperlihatkan
Grafik Kontrol % Produktif Tukang dan
Pekerjaan bekisting balok : 6 hari x 50 = 300 Pekerja pada pekerjaan sengkang.
Pekerjaan sengkang balok : 6 hari x 50 = 300
Pekerjaan tulangan balok : 6 hari x 50 = 300 Pekerjaan Tulangan Kolom
Hasil Pengumpulan Data Metode Work
Data yang diperoleh kemudian diolah
dengan memperhitungkan N sesuai dengan
Sampling Pekerjaan Tulangan diperlihatkan
ketelitian dan tingkat keyakinan yang telah pada Tabel 7.
ditentukan juga batas kontrol atas (BKA) dan Contoh Perhitungan Pekerja I:
batas kontrol bawah (BKB) sebagai pengujian % Produktif = 100 %
keseragaman data.
Pengolahan data ini disajikan dalam bentuk
tabel dan grafik agar mudah dibaca. Untuk % Produktif = 100 % = 86 %
kontrol % produktif hasil pengamatan terhadap
tukang dan pekerja dapat dilihat dalam tabel
83
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.2, Februari 2014 (81-93) ISSN: 2337-6732
Hasil pengujian keseragaman data untuk jumlah pengamatan untuk setiap tenaga kerja
pekerjaan tulangan dapat dilihat pada Tabel adalah 50 pengamatan. Untuk itu dalam 1 hari
8. Sedang data sample uji petik diperlihatkan pengamatan terdapat 50 x 5 = 250 kali
pada Tabel 9. Gambar 3 memperlihatkan pengamatan.
Grafik Kontrol % Produktif Tukang dan Untuk setiap elemen pekerjaan yang sedang
dilakukan oleh para tenaga kerja diberikan
Pekerja pada pekerjaan tulangan kolom. nomor. Berdasarkan pengamatan dalam 1 hari
diperoleh 3 data kegiatan yang bernomor 1
Alokasi Pemanfaatan Waktu dalam 1 Hari (persiapan/pembersihan lokasi), maka ini berarti
Pengamatan
pada hari pengamatan tersebut alokasi
pemanfaatan waktu untuk kegiatan persiapan/
Pekerjaan bekisting pada kolom. pembersihan lokasi adalah (3/250) x 100% =
Jumlah tenaga kerja adalah 5 orang yang
1,2% dari keseluruhan pekerjaan pada hari
terdiri dari 3 tukang dan 2 pekerja, dengan
tersebut.
jumlah pengamatan untuk setiap tenaga kerja
Dengan cara yang sama maka kita dapat
adalah 50 pengamatan. Untuk itu dalam 1 hari
menentukan berapa besar alokasi pemanfaatan
pengamatan terdapat 50 x 5 = 250 kali
waktu setiap elemen kegiatan dalam 1 hari.
pengamatan.
Untuk setiap elemen pekerjaan yang sedang
Alokasi Pemanfaatan Waktu untuk Seluruh
dilakukan oleh para tenaga kerja diberikan
Hari Pengamatan (6 hari)
nomor. Berdasarkan pengamatan dalam 1 hari
diperoleh 2 data kegiatan yang bernomor 1
Pekerjaan bekisting pada kolom
(persiapan/pembersihan lokasi), maka ini berarti
Jumlah pengamatan yang bernomor 1
pada hari pengamatan tersebut alokasi
(persiapan/pembersihan lokasi kerja) pada
pemanfaatan waktu untuk kegiatan persiapan/
pengamatan hari pertama sampai hari terakhir,
pembersihan lokasi adalah (2/250) x 100% =
berturut-turut adalah: 2 + 2 + 2 + 6 + 4+ 4 = 20
0,8% dari keseluruhan pekerjaan pada hari
data pengamatan. Jadi alokasi pemanfaatan
tersebut.
waktu untuk setiap kegiatan bernomor 1
Dengan cara yang sama maka kita dapat
(persiapan/pembersihan lokasi kerja) dari seluruh
menentukan berapa besar alokasi pemanfaatan
waktu yang tersedia = (20/1500) x 100% =
waktu setiap elemen kegiatan dalam 1 hari.
1,33%.
Dengan cara yang sama, alokasi
Pekerjaan Sengkang pada kolom.
pemanfaatan waktu setiap elemen kegiatan yang
Jumlah tenaga kerja adalah 4 orang yang
lain dapat dihitung dan hasilnya tertera pada
terdiri dari 2 tukang dan 2 pekerja, dengan
Tabel 10
jumlah pengamatan untuk setiap tenaga kerja
adalah 50 pengamatan. Untuk itu dalam 1 hari
Pekerjaan sengkang pada kolom
pengamatan terdapat 50 x 4 = 200 kali
Jumlah pengamatan yang bernomor 1
pengamatan.
(persiapan/pembersihan lokasi kerja) pada
Untuk setiap elemen pekerjaan yang sedang
pengamatan hari pertama sampai hari terakhir,
dilakukan oleh para tenaga kerja diberikan
berturut-turut adalah: 2 + 3 + 2 + 3 + 3+ 3 = 16
nomor. Berdasarkan pengamatan dalam 1 hari
data pengamatan. Jadi alokasi pemanfaatan
diperoleh 2 data kegiatan yang bernomor 1
waktu untuk setiap kegiatan bernomor 1
(persiapan/pembersihan lokasi), maka ini berarti
(persiapan/pembersihan lokasi kerja) dari seluruh
pada hari pengamatan tersebut alokasi
waktu yang tersedia = (16/1200) x 100% =
pemanfaatan waktu untuk kegiatan persiapan/
1,33%.
pembersihan lokasi adalah (2/200) x 100% = 1%
Dengan cara yang sama, alokasi
dari keseluruhan pekerjaan pada hari tersebut.
pemanfaatan waktu setiap elemen kegiatan yang
Dengan cara yang sama maka kita dapat
lain dapat dihitung hasilnya tertera pada Tabel
menentukan berapa besar alokasi pemanfaatan
11.
waktu setiap elemen kegiatan dalam 1 hari.
Pekerjaan tulangan pada kolom
Pekerjaan Tulangan pada kolom. Jumlah pengamatan yang bernomor 1
Jumlah tenaga kerja adalah 5 orang yang
(persiapan/pembersihan lokasi kerja) pada
terdiri dari 3 tukang dan 2 pekerja, dengan
pengamatan hari pertama sampai hari terakhir,
84
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.2, Februari 2014 (81-93) ISSN: 2337-6732
85
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.2, Februari 2014 (81-93) ISSN: 2337-6732
DAFTAR PUSTAKA
Hermawan, 2007. Analisa Indeks Koefisien pada Estimasi Biaya Konstruksi, Semarang.
Sutalaksana, 1979. Teknik Tata Cara Kerja, Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Sritomo, W., 1989. Studi Gerak dan Waktu: Teknik Analisis untuk Peningkatan Produktivitas Kerja,
Edisi Pertama, Penerbit Guna Widya, Surabaya.
86
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.2, Februari 2014 (81-93) ISSN: 2337-6732
LAMPIRAN
Tenaga Kerja = = BKA = + 3 BKB = - 3
87
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.2, Februari 2014 (81-93) ISSN: 2337-6732
P (%)
Hari ke-
Gambar 1. Grafik Kontrol % Produktif Tukang dan Pekerja
pada pekerjaan Bekisting Kolom
88
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.2, Februari 2014 (81-93) ISSN: 2337-6732
P (%)
Hari ke-
Gambar 2. Grafik Kontrol % Produktif Tukang dan Pekerja
pada pekerjaan Sengkang Kolom
89
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.2, Februari 2014 (81-93) ISSN: 2337-6732
P (%)
Hari ke-
Gambar 3. Grafik Kontrol % Produktif Tukang dan Pekerja
pada pekerjaan Tulangan Kolom
90
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.2, Februari 2014 (81-93) ISSN: 2337-6732
Jumlah 100 %
Jumlah 100 %
91
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.2, Februari 2014 (81-93) ISSN: 2337-6732
Jumlah 100 %
pi - 3 < pi < pi + 3
92
Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.2, Februari 2014 (81-93) ISSN: 2337-6732
Tabel 14. Interval alokasi pemanfaatan waktu dari setiap elemen pekerjaan
sengkang pada kolom
pi - < pi < pi
3
+3
Tabel 15. Interval alokasi pemanfaatan waktu dari setiap elemen pekerjaan
tulangan pada kolom
pi - 3 < pi < pi + 3
0,015 0,028 0,041
0,021 0,035 0,049
0,015 0,028 0,041
0,046 0,065 0,084
0,113 0,140 0,167
0,035 0,052 0,069
0,050 0,069 0,089
0,055 0,075 0,095
0,027 0,043 0,058
0,087 0,111 0,135
0,094 0,119 0,144
0,078 0,102 0,125
0,173 0,204 0,235
0,118 0,146 0,173
93