Você está na página 1de 8

ANALISIS PENGARUH MEDAN LISTRIK LUAR TERHADAP SUDUT PUTAR

POLARISASI SINAR LASER DALAM LARUTAN GULA DAN GLISERIN


Oleh:
Linda Perwirawati, K.Sofjan Firdausi, Indras M
Laboratorium Optoelektronik & Laser Jurusan Fisika FMIPA UNDIP

ABSTRACT
Nonlinear optical properties for sucrose and glycerin solution with various
concentration in the external electrics field has been studied.
Optical properties studied here is rotation of direction electrics fields from red
diode laser ray which transmition because external electrics field at sucrose and glycerin
solution.
The result of the experiment shows that change of linear polarization angle
proportional to external electrics field and concentration. The change of linear
polarization angle of sucrose solution is greater than glycerin solution, The applied small
parallel plates show that change of linear polarization angle of light is more optimal than
in big parallel plates.

Key words : external electrics field, non-linear optics, polarization, polarization angle

INTISARI
Telah dilakukan kajian sifat optis non linier dari larutan gula dan larutan gliserin
dengan berbagai konsentrasi dalam medan listrik luar.
Perilaku sifat optis yang dikaji adalah pemutaran arah getar medan listrik dari
berkas sinar laser dioda merah yang ditransmisikan karena pengaruh medan listrik luar
dengan interval 0 V/m 106 V/m pada larutan gula dan gliserin.
Dari hasil eksperimen diperoleh hasil bahwa perubahan sudut polarisasi
berbanding lurus dengan perubahan konsentrasi dan medan listrik luar yang mengenai
bahan. Perubahan sudut polarisasi cahaya pada larutan gula lebih besar dibandingkan
dengan larutan gliserin dan penggunaan plat sejajar dengan ukuran yang lebih kecil
menunjukkan perubahan sudut polarisasi cahaya yang lebih besar.

Kata kunci : medan listrik luar, optik nonlinier, polarisasi, sudut polarisasi
PENDAHULUAN dikenai cahaya dengan intensitas yang
Seberkas cahaya yang jatuh pada tinggi seperti laser dengan daya tinggi
suatu bidang yang membatasi suatu atau diletakkan dalam medan listrik (E)
medium yang berbeda maka cahaya atau medan magnet luar (B) yang besar
tersebut akan mengalami peristiwa- maka respon tak linier dari suatu media
peristiwa seperti interferensi, seperti suseptibilitas, indeks bias dan
superposisi, transmisi, polarisasi, polarisabilitas akan tampak [2].
pemantulan (refleksi), dan pembiasan
Polarisasi
(refraksi) [1].
Cahaya, seperti halnya semua radiasi
Beberapa material tertentu
elektromagnetik, diramalkan oleh teori
memiliki sifat yang disebut optical
elektromagnet sebagai gelombang
activity (aktivitas optik). Ketika cahaya transversal, yakni vektor listrik dan
yang terpolarisasi bidang melewati
vektor magnet yang bergetar adalah
material optik aktif, maka cahaya yang
tegak lurus pada arah penjalaran dan
terpolarisasi bidang tersebut akan
bukan sejajar pada arah penjalaran
mengalami rotasi. Konsentrasi dari
tersebut, seperti dalam gelombang
medium yang dilewati oleh cahaya, longitudinal. Gelombang-gelombang
mempengaruhi besar perputaran dari
transversal memiliki ciri tambahan
sudut polarisasi. yakni bahwa gelombang-gelombang
Beberapa fenomena alam
tersebut terpolarisasi bidang. Hal ini
mengenai transmisi, refraksi, refleksi,
berarti bahwa getaran-getaran vektor E
superposisi, dan refraksi ganda adalah sejajar terhadap satu sama lain
merupakan kasus-kasus optika non-
untuk semua titik didalam gelombang
linier. Dalam optik non-linier
tersebut [3].
perambatan cahaya dalam medium optis
dinyatakan oleh suatu persamaan Medium Non Linear
gelombang yang linier. Jadi bila dua Polarisasi listrik didefinisikan
gelombang harmonis yang berpaduan sebagai momen dipol listrik per satuan
dalam suatu media akan memenuhi volume yang dapat ditulis dalam
prinsip superposisi, merambat secara persamaan berikut,
tetap. Dan ternyata jika suatu medium
P = p ' (1) = 1 + 2 E + 3 E2 + (3)
V '
dengan I adalah koefisien yang berupa
Dalam bahan dielektrik linear, hubungan
tensor. Dengan mensubtitusikan
antara polarisasi elektrik (momen
persamaan (3) ke persamaan (2) maka
dipol persatuan volum) dari bahan
akan didapat hubungan antara P dan E
terhadap besarnya medan listrik yang yang dapat dituliskan sebagai fungsi
dikenakan pada bahan adalah :
deret dari yaitu,
P = o eE (2)
P = o 2E + 3E2 + (4)
Dalam hal ini o adalah permitivitas
Dengan 1 adalah tensor suseptibilitas
ruang hampa dan e adalah
orde kesatu atau linier sedangkan 2,
suseptibilitas dari bahan [4].
3 dan seterusnya adalah tensor
Fenomena non linier secara
umum diakibatkan oleh suseptibilitas orde kedua, ketiga dan

ketidakmampuan dari dipol dalam seterusnya.

medium optik untuk merespon secara Dari persamaan (4) terlihat

linier dari medan listrik E luar yang bahwa bila medan listrik cukup kecil

datang. Seperti inti atom yang terlalu maka suku kedua dan selebihnya bisa

massif dan elektron pada inti dalam yang diabaikan terhadap suku pertama,

terikat sangat kuat untuk merespon sehingga diperoleh relasi linier antara

medan listrik dari cahaya yang polarisasi terhadap medan listrik. Dan

mengenainya. Sehingga di sini elektron sebaliknya jika suatu bahan dikenai

terluarlah yang bertanggung jawab medan listrik yang cukup besar maka

terhadap terjadinya polarisasi pada medium akan menjadi tidak linier [1].

media optis akibat adanya medan listrik Efek Kerr

luar E. Pada tahun 1875, John Kerr


meneliti bahwa ketika sebuah lempeng
Bila medan listrik E yang
kaca berada pada medan listrik yang
mengenai cukup besar maka sifat optis
kuat maka ia akan berrefraksi ganda.
bahan seperti suseptibilitas menjadi
Efek in tidak hanya terjadi pada
fungsi yang non linier terhadap E [5].
lempeng kaca saja namun juga terjadi berubah. Selain terdapat perubahan
pada suatu cairan dan gas. indeks bias bahan, juga terjadi
Ketika suatu cairan diletakkan di perubahan arah getar cahaya akibat
dalam medan listrik , ia akan memiliki interaksi medan listrik imbas bahan dan
sifat yang secara optik seperti kristal medan listrik sinar laser. Besarnya
uniaxial dengan sumbu optik paralel perubahan sudut polarisasi adalah:
terhadap arah medan dan ketika diamati
E (5)
dari arah tegak lurus, hal ini akan
Dengan adalah perubahan sudut
memunculkan fenomena interferensi.
polarisasi sinar laser sedangkan E adalah
Secara eksperimen, untuk mengamati
medan listrik luar. Persamaan tersebut
efek Kerr ini, cahaya dilewatkan di
telah dibuktikan dari hasil penelitian [6].
antara dua plat muatan paralel yang
saling berlawanan arah. Di antara kedua METODE PENELITIAN
plat tersebut terdapat gelas (wadah Alat dan Bahan Penelitian
transparan) yang berisi cairan. Alat-alat yang penelitian yang
Komponen ini dinamakan sel Kerr, yang digunakan antara lain : Sumber cahaya
diletakkan di antara polarizer dan laser dioda merah dengan panjang
analyzer dengan posisi menyilang. panjang gelombang () 645 nm dan daya
Susunan seperti ini dikenal dengan 5 mW, detektor cahaya berupa LDR
penembak elektro-optik. Ketika medan yang berbasis mikrokontroler untuk
listrik dimatikan, cahaya tidak mengukur intensitas cahaya laser
ditransmisikan pada polarizer. Dan sebelum dan sesudah mengenai bahan,
ketika medan listrik dihidupkan, cahaya sumber tegangan tinggi untuk
ditransmisikan pada polarizer sehingga menghasilkan tegangan tinggi (DC).
dari analyzer dapat diamati perubahan Sumber tegangan tinggi ini dihubungkan
sudut putar polarisasi yang mana cahaya dengan plat sejajar sehingga
disini mengalami refraksi ganda setelah menghasilkan medan listrik E dengan
melalui cairan. tegangan maksimum 14 kV, plat sejajar

Pada efek ini jika bahan tersebut sebagai plat kapasitor dengan ukuran

diletakkan dalam medan listrik yang luas 7 cm x 7 cm dengan jarak kedua

kuat maka indeks bias bahan akan plat 1 cm, polarisator untuk memilih
arah medan listrik cahaya yang akan dengan konsentrasi 5%, 10%, 15%,
dilewatkan pada bahan transparan, 20%, 25%, 30%, 35%. Bahan tersebut
analisator untuk mengamati perubahan akan diletakkan pada wadah yang
sudut polarisasi cahaya setelah melewati terbuat dari kaca preparat dengan ukuran
bahan transparan, multimeter digital panjang 2cm, lebar 1cm, dan tinggi 3cm.
dengan merk Sanwa-CD 700E yang
2. Kalibrasi
digunakan sebagai pembaca nilai
Menguji perubahan sudut
keluaran (output) dari sumber tegangan,
polarisasi pada detektor
probe (pengali tegangan) yang berfungsi
Dalam tahap ini dilakukan pengamatan
untuk mengkonversi besarnya tegangan
tanpa sampel dan wadah, kemudian
yang keluar dari sumber tegangan tinggi,
dengan wadah yang akan digunakan
sehingga tegangan output bisa dibaca
sebagai faktor koreksi untuk perubahan
multimeter. Sedangkan bahan yang
sudut putar polarisasi sinar laser. Medan
digunakan dalam penelitian ini adalah:
listrik yang digunakan dalam selang 0
larutan gula dan larutan gliserin dengan
106 V/m. Kemudian diamati perubahan
konsentrasi masing-masing 5%, 10%,
sudut polarisasi cahaya setelah
15%,20%, 25%, 30%, 35% dan tempat
dilewatkan polarisator dengan arah sudut
sampel yang berfungsi sebagai wadah
sinar laser 0 , 10 , 20 , 30 , 40 , 50 ,
larutan. Tempat sampel ini terbuat dari
60 , 70 , 80 , 90 . Setelah cahaya laser
kaca preparat dengan tebal 1mm dan
melalui wadah, kemudian dianalisa
berbentuk balok dengan ukuran panjang
perubahan sudut polarisasinya dengan
2cm, lebar 1cm dan tingginya 3cm.
analisator. Dalam hal ini diambil nilai
intensitas relatif minimum.
Prosedur Penelitian
Menguji linieritas perubahan
Persiapan
sudut polarisasi terhadap konsentrasi
1. Persiapan
gula.
Dalam tahap persiapan ini, dilakukan
Pada tahap ini dilakukan pengamatan
preparasi semua perlengkapan yang
perubahan sudut polarisasi terhadap
diperlukan dalam penelitian baik
larutan gula dengan konsentrasi 5%,
menyusun alat maupun membuat
10%,15%, 20%,25%, 30% dan 35%
sampel larutan gliserin dan larutan gula
tanpa medan listrik luar (E = 0) dengan
arah sinar laser 0 , 10 , 20 , 30 , 40 , Gambar 3 berikut ini

50 , 60 , 70 , 80 , 90 . menunjukkan perubahan sudut polarisasi

3. Observasi pada bahan cahaya pada larutan gula dan larutan

transparan gliserin tanpa pengaruh medan listrik

Pada tahap ini dilakukan pengamatan luar (E = 0). Dari grafik tampak bahwa

dan pengukuran perubahan arah perubahan sudut polarisasi cahaya pada

polarisasi cahaya untuk setiap bahan larutan gula lebih besar dibandingkankan

transparan dengan menggunakan medan larutan gliserin.

listrik luar 0 106V/m. Sudut polarisator LARUTAN GULA


3.0 LARUTAN GLISERIN

yang digunakan adalah 0 , 10 , 20 , 2.5

30 , 40 , 50 , 60 , 70 , 80 , 90 .
PERUBAHAN SUDUT (DERAJAT)
2.0

1.5
Setelah cahaya melalui bahan transparan
1.0

yang sudah dikenai medan listrik luar,


0.5

cahaya tersebut dianalisa perubahan 0.0


0 5 10 15 20 25 30 35 40

sudut polarisasinya dengan analisator. KONSENTRASI

Dalam hal ini diambil intensitas Gambar 2. Grafik perubahan sudut


polarisasi cahaya terhadap konsentrasi tanpa
minimum sinar laser. Kemudian medan listrik luar dengan arah Elaser 0
dilakukan perhitungan dan plot grafik
dari data-data yang telah diperoleh. Hasil di atas menunjukkan untuk
tiga arah sudut laser yang berbeda,
Diagram alat Penelitian
tampak bahwa tanpa pengaruh medan
listrik luar sudah terjadi perubahan sudut
polarisasi cahaya pada larutan gula
maupun larutan gliserin. Perubahan
sudut polarisasi ini terjadi karena
perubahan konsentrasi pada larutan gula
dan larutan gliserin, dengan perubahan
Gambar 1 Skema alat penelitian. 1. Laser sudut yang lebih besar pada larutan gula
dioda merah, 2. Fotodioda,3. sumber dibandingkan dengan larutan gliserin.
tegangan tinggi, 4. Probe, 5. Multimeter

HASIL DAN PEMBAHASAN


LARUTAN GULA merupakan campuran antara air dan zat
LARUTAN GLISERIN
6.0
5.5
itu sendiri. Air (H2O) merupakan
5.0
4.5 molekul polar dengan dipol listrik yang
PERBAHAN SUDUT (DERAJAT)

4.0
3.5
3.0
sangat kecil. Dalam pengaruh medan
2.5
2.0 listrik muatan molekul nonpolar
1.5
1.0
0.5
berpindah, seperti pada gambar (4.10).
0.0
0 5 10 15 20
KONSENTRASI
25 30 35 40
Molekul ini dikatakan terpolarisasi oleh

Gambar 3. Grafik vs C dengan medan tersebut dan disebut dipol


medan listrik luar 106 V/m dengan arah terinduksi. Bila sebuah, molekul non
Elaser 0
polar terpolarisasi maka timbul gaya
Dari grafik tampak perubahan
pemulih pada muatan yang berpindah
sudut polarisasi yang lebih besar ketika
itu, menarik kembali seolah-olah ada
kedua larutan dikenai medan listrik luar.
hubungan pegas. Dalam pengaruh
Tetapi perubahan sudut polarisasi untuk
medan listrik luar tertentu, muatan itu
larutan gula tetap lebih besar
saling berpisah sampai gaya pemulih
dibandingkan perubahan sudut polarisasi
tadi sama besar dan berlawanan dengan
cahaya pada larutan gliserin. Hal ini
gaya yang dikerjakan terhadap muatan
membuktikan bahwa larutan gula
oleh medan.
memiliki sifat optis aktif yang lebih
besar dibandingkan dengan larutan KESIMPULAN
gliserin.
1. Perubahan sudut polarisasi sinar laser
Berikut ini akan ditinjau
pada larutan gula lebih besar
penyebab terjadinya perubahan sudut
dibandingkan dengan larutan gliserin.
polarisasi cahaya pada larutan gula dan
2. Perubahan sudut polarisasi cahaya
larutan gliserin secara umum. Larutan
sebanding dengan besarnya medan listrik
gula dan larutan gliserin merupakan
luar. Pada larutan gula ditunjukkan
dielektrik. Molekul sebuah dielektrik
dengan gradien sebesar
dapat berupa molekul polar atau molekul
(0,445 0,030)m/V dan gradien untuk
nonpolar. Dalam penelitian ini medium
larutan gliserin sebesar
yang digunakan merupakan medium
(0,354 0,030)m/V
dengan molekul nonpolar. Kedua larutan
3. Perubahan sudut polarisasi cahaya 3. Halliday, D & Resnick, R, 1993.
sebanding dengan besarnya konsentrasi Fisika Edisi ketiga ( terjemahan),
larutan. Untuk larutan gula ditunjukkan Erlangga, Jakarta
dengan gradien sebesar (0,121 4. Sears, F.W. and Zemansky M. W.
0,012)/% dan larutan gliserin sebesar
1994. Fisika Untuk Universitas 2
(0,114 0,012 )/%. Listrik Magnet (terjemahan), Bina
Cipta, Bandung
DAFTAR PUSTAKA
5. Pedrotti,F. L. and L. S. Pedrotti.
1. Jenkins, F.A. 1957.Fundamentals
1993. Introduction to Optics, Second
of Optics.USA.McGraw-Hill,Inc
Edition. Prentice-Hall. New Jersey
2. Wardaya, A, & Firdausi, K. 2004.
Perhitungan Reflektansi Dan 6. Sugiyanto, E, 2005. Pengamatan
Transmitansi Bahan Transparan Perubahan Sudut Putar Polarisasi
Dalam Medan Listrik Luar, Berkala Cahaya Pada Medium Transparan
Fisika, Jurusan Fisika FMIPA Dalam Medan Listrik Luar, Skripsi.
UNDIP Jurusan Fisika FMIPA UNDIP

Você também pode gostar