Você está na página 1de 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
Asuhan kebidanan pada kasus Pre Eklamsi dan Eklamsi.
Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan karena masih
dangkalnya pengetahuan penulis. Namun berkat bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya
makalah ini dapat diselesaikan, walaupun masih banyak kekurangannya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penulisan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis menerima kritikan dan saran yang sifatnya
membangun demi perbaikan untuk masa yang akan datang.
Akhirnya dengan penuh harapan dan mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi
kita semua.

Batu Bara, Mei 2015


Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Tujuan Penulisan ................................................................................ 1
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 KonsepTeori ....................................................................................... 2
2.1.1 Pengertian Pre Eklamsia ......................................................... 2
2.1.2 Etiologi Pre Eklamsia ............................................................. 2
2.1.3 Klasifikasi Pre-eklamsi ........................................................... 2
2.1.4 Patofisiologi Pre Eklamsia Ringan ......................................... 3
2.1.5 Tanda dan Gejala .................................................................... 3
2.1.6 Bahaya Pre Eklamsi Ringan ................................................... 4
2.1.7 Pencegahan Pre-Eklamsia ...................................................... 4
2.1.8 Penanganan ............................................................................. 4
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian .......................................................................................... 6
A. Data Subjektif ................................................................................ 6
B. Data Obyektif ................................................................................ 7
3.2 Interprestasi Data................................................................................ 9
3.3 Identifikasi Dan Antisipasi Masalah Potensial................................... 9
3.4 Tindakan Segera ................................................................................. 9
3.5 Perencanaan ........................................................................................ 10
3.6 Impiementasi / Pelaksanaan ............................................................... 11
3.7 Evaluasi .............................................................................................. 12
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan......................................................................................... 14
5.2 Saran ................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
ASUHAN KEBIDANAN

PADA IBU HAMIL PRE EKLAMSI / EKLAMSI

DISUSUN OLEH :

ALIDA JUNIAR HARIANJA

ANITA ERLIANA

ARYLA PANJAITAN

ARMELIA NANDA SARI

PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

RUMAH SAKIT HAJI MEDAN

TAHUN 2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah swt yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-nya sehingga kami diberikan
kemudahan dan kelancaran serta hikmah yang terbaik dalam
menyelesaikan makalah ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN
EKTOPIK TERGANGGU (KET) makalah ini disusun dengan segala
keterbatasan yang ada pada kami , bahwa dalam penulisan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kami mengharapkan
kritikan berupa saran dan petunjuk dari kesempurnaan makalah ini .

Dengan tersusunnya makalah ini mudah-mudahan sedikit


menambah wawasan kita tentang Asuhan kebidanan.

Batu bara, Mei 2015


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Khusus
1.3 Manfaat Penulisan
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Kehamilan
2.1.1 Pengertian kehamilan Ektopik
2.1.2 Penyebab Kehamilan Ektopik
2.2 Patologi
2.3 Gejala dan Tanda
2.4 Diagnosis
2.5 Komplikasi Potensial
2.6 Penanganan
BAB 3 TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
3.1.1 Data Subjektif
3.1.1.2 Keluhan Utama
3.1.1.3 Riwayat hidup
3.1.1.4 Riwayat Perkawinan
3.1.1.5 Riwayat hamil Bersalin
3.1.1.6 Riwayat kehamilan sekarang
3.1.1.7 Riwayat kehamilan ibu
3.1.1.8 Pola Kebiasaan sehari hari
3.1.2 Data Objektif
3.1.3 Pemeriksaan umum
3.1.2.3 Pemeriksaan Panggul Luar
3.1.2.4 Pemeriksa lab
3.2 INTERPERTASI DASAR
3.3 Antisipasi Diagnosa
3.4 Identifikasi Kebutuhan
3.5 Rencana
3.6 Pelaksanaan
3.7 evaluasi
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kehamilan ektopik ialah suatu kehamilan yang berbahaya bagi wanita yang
bersangkutan berhubungan dengan besarnya kemungkinan terjadi keadaan yang gawat,
keadaan yang gawat ini dapat terjadi apabila kehamilan ektopik terganggu, kehamilan
ektopik terganggu merupakan peristiwa peristiwa yang dapat dihadapi oleh setiap
dokter, karena sangat beragamnya gambaran klinik kehamilan ektopik terganggu itu,
hal yang perlu di ingat ialah, bahwa pada setiap wanita dalam masa produksi dengan
gangguan atau keterlambatan haid yang disertai dengan nyeri perut bagian bawah,
perlu dipikirkan kehamilan ektopik terganggu.

1.2 TUJUAN
Tujuan Umum
- Mahasiswa diharapkan mengerti dan memahami teori-teori yang dapat dalam
proses belajar sehingga dapat diterapkan.
- Untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan tentang antenatal care sehingga
dapat dijadikan bekal dalam pemberian asuhan kebidanan di kemudian hari.
1.2.2 TUJUAN KHUSUS
- Mahasiswa dapat melakukan pengkajian dan mengidentifikasi data pada
klien dengan kehamilan patofisiologi.
- Mahasiswa dapat membuat diagnose kebidanan berdasarkan data yang
diperoleh dari ibu hamil.
- Mahasiswa dapat membuat rencana asuhan kebidanan
- Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan yang telah direncanakan
- Mahasiswa dapat mengevaluasikan asuhan kebidanan yang telah diberikan
- Dapat menurunkan angka kematian ibu dan angka kesakitan ibu.

1.3 MANFAAT PENULISAN


Hasil studi kasus dapat memberikan tentang penanganan ibu hamil normal
dengan menggunakan pendekatan asuhan kebidanan.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 KONSEP DASAR KEHAMILAN


2.1.1 Pengertian kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan ovum yang di buahi
berimplantasi dan rongga perut, tetapi dapat juga terjadi di dalam rahim di tempat
yang luar biasa misalnya dengan servik atau dalam tanduk atau rudimeter tanduk.
2.1.2 Penyebab kehamilan Ektopik
Penyebab kehamilan ektopik banyak diselidiki , tetapi sebagian besar
penyebabnya tidak diketahui , tiap kehamilan dimulai dengan pembuatan telur
dibagian ampula tuba dan didalam perjalanan ke uterus , terus mengalami sehingga
pada saat nidasi masih dituba.
Diantara sebab-sebab yang menghambat perjalanan ovum ke uterus sehingga
mengadakan implantasi dituba :
a. Migratio Externa adalah perjalanan telur panjang terbentuk trofoblast sebelum
telur ada cavum uteri.
b. Pada hipoplasia lumen tuba sempit dan berkelok-kelok dan hal ini sering di sertai
gangguan fungsi silia endosalping.
c. Operasi plastic tuba dan sterilisasi yang tak sempurna dapat menjadi sebab lumen
tuba menyempit
d. Bekas radang pada tuba: disini radang menyebabkan perubahan pada endosalping
sehingga walaupun fertilisasi masih dapat terjadi gerakan ovum ke uterus lambat.
e. Kelainan bawaan pada tuba, antara lain difertikulum, tuba sangat panjang dan
sebagiannya.
f. Gangguan fisilogis tuba karna pengaruh hormonal, perlekatan perituba. Tumor
yang menekan dinding tuba dapat menyempitkan lumen tubuh.
g. Abortus buatan.

2.2 PATOLOGI

Proses implantasi ovum yang dibuahi, yang terjadi di tuba pada dasarnya sama
dengan di kavum uteri. Telur di tuba bernidasi secara kolumner atau inter kolumner.
Pada yang pertama telur berimplantasi pada ujung atau sisi jonjot endosalping.
Perkembangan telur selanjutnya di batasi oleh kurangnya vaskularisasi dan biasanya
telur mati secara dini dan kemudian di resorbsi.
Mengenai nasib kehamilan dalam tuba terdapat beberapa kemungkinan, karena
tuba bukan tempat untuk pertumbuhan hasil konsepsi, tidak mungkin janin tumbuh
secara utuh seperti dalam uterus. Sebagian besar kehamilan tuba terganggu pada umur
kehamilan antara 6 sampai 10 minggu.
1. Hasil konsepsi mati dini dan diresorbsi Ovum mati dan kemudian diresorbsi, dalam
hal ini sering kali adanya kehamilan tidak di ketahui, dan perdarahan dari uterus yang
timbul sesudah meninggalnya ovum, di anggap sebagai haid yang datangnya agak
terlambat.
2. Abortus ke dalam lumen tuba Trofoblast dan villus korialisnya menembus lapisan
pseudokapsularis, dan menyebabkan timbulnya perdarahan dalam lumen tuba. Darah
itu menyebabkan pembesaran tuba (hematosalping) dan dapat pula mengalir terus ke
rongga peritoneum, berkumpul di kavum Douglasi dan menyebabkan hematokele
retrouterina.
3. Ruptur dinding tuba, Ruptur tuba sering terjadi bila ovum berimplantasi pada ismus
dan biasanya pada kehamilan muda. Sebaliknya ruptur pada pars interstialis terjadi
pada kehamilan yang lebih lanjut. Faktor utama yang menyebabkan ruptur ialah
penembusan villi koriales ke dalam lapisan muskularis tuba terus ke peritoneum.

2.3 GEJALA DAN TANDA


Gejala dan tanda kehamilan tuba terganggu sangat berbeda, Dari perdarahan
banyak yang tiba-tiba dalam ronga perut sampai terdapat nya gejala yang tidak jelas,
sehingga sukar membuat diagnosanya. Gejala dan tanda tergantung pada lamanya
kehamilan ektopik terganggu, abortus atau ruptur tuba, tuanya kehamilan ektopik
terganggu, derajat perdarahan yang terjadi dan keadaan umum penderita sebelum
hamil.

2.4 DIAGNOSIS
Kesukaran membuat diagnosis yang pasti pada kehamilan ektopik, gejala-gejala
kehamilan ektopik beraneka ragam, sehingga pembuatan diagnosis kadang-kadang
menimbulkan kesukaran yang terpenting dalam pembuatan diagnosis kehamilan
ektopik ialah supaya pada pemeriksaan penderita selalu waspada terhadap
kemungkinan kehamilan ini.
Pemeriksaan untuk membantu diagnosis:
a. Tes kehamilan
Apa bila tes nya positif, itu dapatv membantu diaknosis.
b. Pemeriksaan umum
Penderita tampak kesakitan dan pucat: pada perdarahan dalam rongga perut tanda syok
dapat di temukan. Pada jenis tidak mendadak perut bagian bawah hanya sedikit
mengembung dan nyeri tekan.
c. Anamnesis
Haid biasanya terlambat untuk beberapa waktu dan kadang terdapat gejala subyektif
kehamilan muda nyeri perut bagian bawah.
d. Pemeriksaan ginekologi
Tanda kehamilan muda mungkin ditemukan, pergerakan serviks menyebabkan rasa
nyeri. Bila uterus dapat diraba, maka akan teraba sedikit membesar dan kadang teraba
tumor disamping uterus dengan batas yang sukar ditentukan.
e. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan hemoglobin dan jumlah sel darah merah berguna dalam menegakan
diagnosis kehamilan ektopik terganggu terutama ada tanda perdarahan dalam ronggan
perut
f. Pemeriksaan kuldosentesis
Kuldosentesis adalah suatu cara pemeriksaan untuk mengetahui apakah dalam kavum
Douglas ada darah, cara ini amat berguna dalam membantu diagnosis kehamilan
ektopik terganggu.
g. Pemeriksaan ultrasonografi
Pemeriksaan ini berguna dalam diagnostic kehamilan ektopik. Diagnosis pastinya ialah
apa bila ditemukan kantong gestasi diluar uterus yang didalam nya tampak denyut
jantung janin.
h. Pemeriksaan laparoskopi
Digunakan sebagai alat Bantu diagnostik terakhir untuk kehamilan ektopik.

2.5 KOMPLIKASI POTENSIAL


Komplikasi- komplikasi kehamilan tuba yang biasa adalah rupture tuba atau
abortus tuba yang biasa adalah rupture tuba atau abortus tuba , aksterosif dari trofoblast
dapat menyebabkan kekacauan dinding tuba secara mendadak : rupture mungkin
paling sering timbul bila kehamilan berimplantasi tuba dapat menimbulkan hematokel
pelvis, reaksi peradangan local dan infeksi sekunder dapat berkembang dalam jaringan
yang berdekatan denan bekuan darah yang berkumpul.

2.6 PENANGANAN
a. Setelah diagnosis ditegakan, segera lakukan persiapan untuk tindakan operatif
gawat darurat.
b. Ketersediaan darah pengganti bukan menjadi syarat untuk melakukan tindakan
operatif karena sumber perdarahan harus dihentikan.
c. Upaya stabilisasi dilakukan dengan segera merestorasi cairan tubuh dengan
larutan kristaloid NS atau RL (500 ml dalam lima menit pertama) atau 2l dalam dua jam
pertama (termasuk selama tindakan berlangsung).
d. Bila darah pengganti belum tersedia, berikan autotransfusion berikut ini :
1.) Pastikan darah yang dihisap dari rongga obdomen telah melalui alat pengisap dan
wadah penampung yang steril.
2.) Saring darah yang tertampung dengan kain steril dan masukan kedalam kantung
darah (blood bag) apabila kantung darah tidak tersedia masukan dalam botol bekas
cairan infus (yang baru terpakai dan bersih) dengan diberikan larutan sodium sitrat
10ml untuk setiap 90ml darah.

3) Transfusikan darah melalui selang transfusi yang mempunyai saringan pada bagian
tabung tetesan.

e. Tindakan dapat berupa :


1) Parsial salpingektomi yaitu melakukan eksisi bagian tuba yang mengandung hasil
konsepsi.
2) Salpingostomi (hanya dilakukan sebagai upaya konservasi dimana tuba tersebut
merupakan salah satu yang masih ada) yaitu mengeluarkan hasil konsepsi pada satu
segmen tuba kemudian diikuti dengan reparasi bagian tersebut. Resiko tindakan ini
adalah kontrol perdarahan yang kurang sempurna atau rekurensi (hasil ektopik
ulangan).
f. Mengingat kehamilan ektopik berkaitan dengan gangguan fungsi transportasi
tuba yang di sebabkan oleh proses infeksi maka sebaiknya pasien di beri anti biotik
kombinasi atau tunggal dengan spektrum yang luas.
g. Untuk kendali nyeri pasca tindakan dapat diberikan:
1) Ketoprofen 100 mg supositoria.
2) Tramadol 200 mg IV.
3) Pethidin 50 mg IV (siapkan anti dotum terhadap reaksi hipersensitivitas)
h. Atasi anemia dengan tablet besi (SF) 600 mg per hari.
i. Konseling pasca tindakan
1) Kelanjutan fungsi reproduksi.
2) Resiko hamil ektopik ulangan.
3) Kontrasepsi yang sesuai.
4) Asuhan mandiri selama dirumah.
BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1 PENGKAJIAN
3.1.1 DATA SUBJEKTIF
ANAMNESA
3.1.1.1 IDENTITAS

Nama istri : ny. Melati Nama suami : tn. Hendra


Umur : 25 Tahun Umur : 30 Tahun
Bangsa/suku : Indonesia/jawa Bangsa/suku : Indonesia/jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Penghasilan :- Penghasilan : 1.000.000
Alamat : Alamat : jln. Budi santoso
No. 107 kuta metro No.107 Kuta metro

3.1.1.1.1 KELUHAN UTAMA


Ibu mengatakan hamil anak pertama usia kehamilan 12 minggu dating untuk
memeriksa kehamilannya ibu mengeluh nyeri perut bawah dengan mengeluarkan
sedikit darah pada celana.

3.1.1.1.2 RIWAYAT HIDUP


Menarche : 13 tahun
Siklus : kurang lebih 28 hari
Banyaknya : 2x ganti pembalut
Lamanya : 5-7 hari
Sifat darah : encer bercampur gumpalan
HPHT : 22 April 2015
Tp : 29 Januari 2016

3.1.1.4 RIWAYAT PERKAWINAN


Ibu menikah 1 kali, perkawinan syah sebagai istri pertama, usia perkawinan 1
tahun, usia saat perkawinan 24 tahun, ibu mengatakannya pernikahannya cukup
bahagia dan dalam keluarga tidak mengalami masalah.
3.1.1.5 RIWAYAT HAMIL BERSALIN DAN NIFAS YANG LALU
Ibu hamil pertama
3.1.1.6 RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG
a. Tanda- tanda kehamilan ( trimester 1) PP tes 20 oktober : (+)
b. Keluhan yang dirasakan :
- Mual-muntah : Ya
- Nyeri perut : Ya
- Sakit kepala : tidak ada
- Penglihatan : tidak ada
- Rasa nyeri pada BAK ; tidak ada
- Rasa gatal pada vagina : tidak ada
- Pengeluaran pervaginam : sedikit pada vagina
- odema : tidak ada odema

3.1.1.7 RIWAYAT KESEHATAN IBU DAN KELUARGA


a. Kesehatan ibu
ibu tidak pernah dirawat di RS
b. Kesehatan keluarga
ibu mengatakan dalam keluarga tida ada yang menderita penyakit menular.

3.1.1.7 RIWAYAT KEBIASAAN SEHARI HARI


a. Nutrisi
1. Sebelum hamil : ibu mengatkan makan 2x dengan porsi nasi sedikit
2. Selama hamil : ibu makan 2x sehari, porsi nasi sedikit, dan sayuran kurang, lauk
kadang kadang, minum susu tidak tiap hari, buah-buahan kurang ibu minum 7-8
gelas/ hari.
b. Eliminasi
1. Sebelum hamil : BAB 1-2x/hari
BAK 5-6x/hari
2. Sesudah hamil ; BAB 1x/hari
BAK 10-11x/hari
c. Istirahat
1. Sebelum hamil : ibu tidur malam kurang lebih 7-8 jam/hari,tidur
siang 1-2 jam/ hari.
Selama hamil : Tidur malam 6 jam / hari tidur siang 1-2 jam/hari.
d. Personal hygiene
1. Sebelum hamil : 2x/ hari, ganti pakaian 2x/hari
Selama hamil : 3x/hari,ganti pakaian 3x/hari
e. Seksualitas dan kontrasepsi
Seksualitas ibu dan suami sedikit terganggu, sebelum hamil, ibu belum pernah
menggunakan alat kontrasepsi.
f. Imunisasi
ibu mengatakan belum pernah mendapatkan imunisasi TT.

3.1.2 DATA OBJEKTIF


3.1.2.1 Pemeriksa umum
a. KU : Baik
b. TTV : TD : 110/90 mmhg
N : 80x/ menit
S : 37,0 derajat celcius
RR : 20x/ menit
c. BB sebelum hamil : 43 kg
d. BB selama hamil : 45 kg
e. Kenaikan BB : 2 kg
f. Tinggi badan : 157 cm
g. LILA : 21 cm

3.1.2.2 Pemeriksaa Fisik


a. Inspeksi
-Rambut : keriting,tidak ada ketombe dan tidak mudah rontok,keadaan bersih.
-Mata : kelopak mata simetris.tidak ada odema (+,+)
-Konjungtiva: pucat sklera: tidak ada ikterus
-Hidung : bentuk simetris.keadaan bersih,tidak ada polip,fungsi penciuman normal.
-Mulut/gigi : lidah bersih,tidak ada stomatitis,gigi tidak berlubang,tidak ada karies.
-Telinga : bentuk simetris (+/+),keadaan bersih,tidak ada kotoran
,pendengaran baik.
-Leher : tidak ada pembesaran kelenjart hyroid.
-Dada : bentuk simetris (+/+),puting susu menonjol,kolostum belum keluar.
-Abdomen : tidak ada bekas luka operasi,perut bagian bawah sedikit menggembung
dan nyeri tekan.

b. Palpasi
- Leopold 1 : belum teraba
- Leopold 2 : tidak dilakukan
- Leopold 3 : tidak dilakukan
- TBJ : -
c. Auskultasi : tidak terdengar denyut jantung janin

3.1.2.3 Pemeriksaan Panggul luar


1. Distansia Spinarum : 26 cm
2. Distansia Cristarum : 27 cm
3, Conjungtiva eksterna : 20 cm
4, Lingkar Panggul : 89 cm

3.1.2.3 Pemeriksaan Laboratorium


- Hb : 9,gr %
- Protein uterus : tidak dilakukan
- USG : tidak terlihat rangka janin dan ditemukan gestasi
yang terdapat dituba.
- PP Tes :(+)

3.2 INTERPRENTASI DATA DASAR


A. Diagnosa : ny . M dengan G1POOOOO, UK 12 minggu dengan KET
B. Ds : Ibu mengatakan hamil pertama untuk memeriksa kehamilan
Usia 12 minggu, HPHT : 22 september 2007, TP : 29 Juni 2008
C. Do : KU : Baik
TTV : TD : 110/ 90 mmhg
N : 80x/menit
S : 37,0 derajat celciuc
RR : 20x/menit
Kenaikan BB selama hamil : 2 kg
a. Palpasi : tidak teraba adanya balotemen perut bagian bawah
sedikit mengembung tegang.
b. Auskultasi : tidak terdengar denyut jantung janin.
c. Pembesaran uterus
d. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah
e. Ibu mengatakan terjadi pendarahan sedikit
f. Hasil pemeriksaan kuldosintesis, terdapat pengeluaran darah.
g. Kadar hemoglobin turun hingga 9 gr% karena pendarahan yang banyak
dirongga perut.
h. Adanya amenorea, amenorea sering terjadi walaupun hanya pendek saja
sebelum diikuti pendarahan.

B. Masalah
Ds :
a . gangguan pemenuhan cairan dan nutrisi
- Ibu terlihat tampak lemah
- Ibu terlihat tambah pucat
- Ibu terlihat kurang makan/minum
b. Keterbatasan beraktivitas
- Ibu mengeluh dengan keluarnya darah
- Ibu mengeluh dengan adanya pegal-pegal
c. Gangguan Psikikologi
- Ibu mengatakan cepat lemah
d. Kehamilan lemah
- Ibu mengalami pendarahan diperut bagian bawah .
Do : Tidak ada

C . Kebutuhan
a. Pemenuhan cairan nutrisi
b. Memberikan dukungan
c. Pemberian bedres total

3.3 ANTISIPASI DIAGNOSA / DIAGNOSA POTENSIAL


A. Abortus iminens : terjadi pendarahan bercak yang menunjukan
ancaman terhadap kehamilan .
B. Abortus Inkomplit : Pendarahan pada kehamilan muda dimana sebagian
dari hasil konsepsi telah diluar kavum uteri melalui
kanalis servikalis.
C. Rupture tuba ; Robekan yang terjadi pada tuba.

3.4 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TERHADAP TINDAKAN


Rujukan dengan kolaborasi dokter

3.5 RENCANA
- Beritahu ibu dan keluarga kondisi ibu saat ini
1. Menjelaskan kondisi ibu
2. Jelaskan tentag kehamilan ibu saat ini
3. Melibatkan keluarga dalam memberikan dukungan

- Berikan konseling pada ssat ini


1 . anjurkan ibu untuk istirahata
2. beriahu ibu untuk makan secara rutin
- Anjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan gizi
1. memberitahu ibu untuk makan makananan yang bergizi
2. Memberitahukan ibu untuk makan secara rutin.

- Berikan konseling untuk paska tindakan


1. Kelanjutan fungsi produksi
2. Resiko hamil ektopik ulangan
3. Kontrasepsi yang sesuai

3.6 PELAKSANAAN
a. Menjelaskan pada dan keluarga tentangt kondisi ibu saat ini , bahwa ketika
dilakukan pemeriksaan leoplod uterusteraba bulat lebat tetapi tidak teraba balotemen.
Pada saat USG tenyata kehamilan berimplantas dan tumbuh diluar rahim yaitu tuba.
b. Jelaskan pada ibu bahwa kehamilan di luar rahim,tumbuh di tuba,kehamilan ini
biasanya tidak bertahan berakhir dengan abortus.
c. Anjurkan untuk keluarga agar selalu memberi dukungan pada kehamilan ibu.
d. Ibu segera memeriksakan kehamilannya lebih lanjut ke dokter spesialis kandungan
agar ibu dan keluarga lebih jelas dengan tindakan lebih lanjut untuk kehamilannya.
e. Beritahu ibu tentang tindakan laparotomi yaitu pembedahan di bagian perut dan
segera lakukan tindakan lapartomi di rumah sakit oleh dokter untuk menghilangkan
sumber perdarahan.
f. Menganjurkan ibu untuk untuk istirahat.
-. Istirahat tidur 8-9 jam/hari
-. Melarang ibu untuk melakukan aktifitas yang berat karena dapat
terjadi perdarahan yang berat.
g. Jelaskan pada ibu tentang makanan yang banyak mengandung
protein,vitamin,karbohidrat,lemak,mineral,misalnya makanan sehari-hari nasi,sayur
dan tambahan susu.
h. Beritahu ibu agar makan teratur 3x sehari dan minum 7-8 gelas/hari.
i. Jelaskan pada ibu tentang kelanjutan funngsi reproduksinya,kelenjar fungsi
reproduksi ibu hanya 60% dari wanita yang pernah dapat KET menjadi hamil
lagi,walaupun angka kemandulannya akan jadi lebih tinggi.
j. Menjelaskan pada ibu tengtang resiko kehamilan yang berulang itu dilaporkan
berkisar antara 0-14,6% kemungkinan melahirkan bayi cukup bulan 50%
k. Memberitahu tentang kontrasepsi yang baik digunakan yaitu dengan menggunakan
kondom/dengan KB kalender.

3.7 EVALUASI
Tanggal : 15 Juni 2015 Jam : 18.30 Wib
Dx : Ny M dengan GIPOOOOO Uk 12 minggu, dengan KET
S : Ibu mengerti tentang keadaannya sendiri ibu mengatakan
cukup istirahat.
O : Ibu tampak mengerti dan bisa mengulangi penjelasan petugas
serta bisa menjawab pertanyaan serta bisa pertanyaan petugas.
A : NyM dengan GIPOOOOO UK 12 minggu dengan KET
P : - Rencana dilanjutkan
- Diskusi tindakan laparotomi oleh dokter di rumah sakit
- Mengingatkan pasien untuk istirahat teratur.
- evaluasi saat kunjung berikutnya.
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Kehamilan ektopik adalah implantasi dan pertumbuhan hasil konsepsi diluar
endometrium kavum uteri , hamil ini di tandai dengan : Amenorea , gejala kehamilan
muda dan pendarahan yang berwarna cokelat , dan pemeriksaan vagina terdapat nyeri
goyang bila serviks digoyangkan nyeri pada perabaan dan kavum douglasi menonjol
karena ada pembekuan darah. Pada kasus seperti ini, segera ambil tindakan.

4.2 SARAN
1. diharapkan kepada kita semua tenaga kesehatan apabila merasakan
dan mengetahui Gejala seperti yang telah dijelaskan / dituliskan dan
melakukan tindakan.
2. Bagi klien diharapkan melakukan control kebidanan apabila sewaktu waktu
ada Keluhan.

DAFTAR PUSTAKA

Sarwono Prawirohardjo, Buku Ilmu Kebidanan (1976)


Sarwono Prawirohardjo, Buku pelayanan kesehatan maternal dan neonatal 2002
www.google.com/kehamilan-ektopikterganggu.com

Você também pode gostar