Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
Asuhan kebidanan pada kasus Pre Eklamsi dan Eklamsi.
Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan karena masih
dangkalnya pengetahuan penulis. Namun berkat bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya
makalah ini dapat diselesaikan, walaupun masih banyak kekurangannya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penulisan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis menerima kritikan dan saran yang sifatnya
membangun demi perbaikan untuk masa yang akan datang.
Akhirnya dengan penuh harapan dan mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi
kita semua.
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Tujuan Penulisan ................................................................................ 1
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 KonsepTeori ....................................................................................... 2
2.1.1 Pengertian Pre Eklamsia ......................................................... 2
2.1.2 Etiologi Pre Eklamsia ............................................................. 2
2.1.3 Klasifikasi Pre-eklamsi ........................................................... 2
2.1.4 Patofisiologi Pre Eklamsia Ringan ......................................... 3
2.1.5 Tanda dan Gejala .................................................................... 3
2.1.6 Bahaya Pre Eklamsi Ringan ................................................... 4
2.1.7 Pencegahan Pre-Eklamsia ...................................................... 4
2.1.8 Penanganan ............................................................................. 4
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian .......................................................................................... 6
A. Data Subjektif ................................................................................ 6
B. Data Obyektif ................................................................................ 7
3.2 Interprestasi Data................................................................................ 9
3.3 Identifikasi Dan Antisipasi Masalah Potensial................................... 9
3.4 Tindakan Segera ................................................................................. 9
3.5 Perencanaan ........................................................................................ 10
3.6 Impiementasi / Pelaksanaan ............................................................... 11
3.7 Evaluasi .............................................................................................. 12
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan......................................................................................... 14
5.2 Saran ................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
ASUHAN KEBIDANAN
DISUSUN OLEH :
ANITA ERLIANA
ARYLA PANJAITAN
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah swt yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-nya sehingga kami diberikan
kemudahan dan kelancaran serta hikmah yang terbaik dalam
menyelesaikan makalah ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN
EKTOPIK TERGANGGU (KET) makalah ini disusun dengan segala
keterbatasan yang ada pada kami , bahwa dalam penulisan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kami mengharapkan
kritikan berupa saran dan petunjuk dari kesempurnaan makalah ini .
1.2 TUJUAN
Tujuan Umum
- Mahasiswa diharapkan mengerti dan memahami teori-teori yang dapat dalam
proses belajar sehingga dapat diterapkan.
- Untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan tentang antenatal care sehingga
dapat dijadikan bekal dalam pemberian asuhan kebidanan di kemudian hari.
1.2.2 TUJUAN KHUSUS
- Mahasiswa dapat melakukan pengkajian dan mengidentifikasi data pada
klien dengan kehamilan patofisiologi.
- Mahasiswa dapat membuat diagnose kebidanan berdasarkan data yang
diperoleh dari ibu hamil.
- Mahasiswa dapat membuat rencana asuhan kebidanan
- Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan yang telah direncanakan
- Mahasiswa dapat mengevaluasikan asuhan kebidanan yang telah diberikan
- Dapat menurunkan angka kematian ibu dan angka kesakitan ibu.
2.2 PATOLOGI
Proses implantasi ovum yang dibuahi, yang terjadi di tuba pada dasarnya sama
dengan di kavum uteri. Telur di tuba bernidasi secara kolumner atau inter kolumner.
Pada yang pertama telur berimplantasi pada ujung atau sisi jonjot endosalping.
Perkembangan telur selanjutnya di batasi oleh kurangnya vaskularisasi dan biasanya
telur mati secara dini dan kemudian di resorbsi.
Mengenai nasib kehamilan dalam tuba terdapat beberapa kemungkinan, karena
tuba bukan tempat untuk pertumbuhan hasil konsepsi, tidak mungkin janin tumbuh
secara utuh seperti dalam uterus. Sebagian besar kehamilan tuba terganggu pada umur
kehamilan antara 6 sampai 10 minggu.
1. Hasil konsepsi mati dini dan diresorbsi Ovum mati dan kemudian diresorbsi, dalam
hal ini sering kali adanya kehamilan tidak di ketahui, dan perdarahan dari uterus yang
timbul sesudah meninggalnya ovum, di anggap sebagai haid yang datangnya agak
terlambat.
2. Abortus ke dalam lumen tuba Trofoblast dan villus korialisnya menembus lapisan
pseudokapsularis, dan menyebabkan timbulnya perdarahan dalam lumen tuba. Darah
itu menyebabkan pembesaran tuba (hematosalping) dan dapat pula mengalir terus ke
rongga peritoneum, berkumpul di kavum Douglasi dan menyebabkan hematokele
retrouterina.
3. Ruptur dinding tuba, Ruptur tuba sering terjadi bila ovum berimplantasi pada ismus
dan biasanya pada kehamilan muda. Sebaliknya ruptur pada pars interstialis terjadi
pada kehamilan yang lebih lanjut. Faktor utama yang menyebabkan ruptur ialah
penembusan villi koriales ke dalam lapisan muskularis tuba terus ke peritoneum.
2.4 DIAGNOSIS
Kesukaran membuat diagnosis yang pasti pada kehamilan ektopik, gejala-gejala
kehamilan ektopik beraneka ragam, sehingga pembuatan diagnosis kadang-kadang
menimbulkan kesukaran yang terpenting dalam pembuatan diagnosis kehamilan
ektopik ialah supaya pada pemeriksaan penderita selalu waspada terhadap
kemungkinan kehamilan ini.
Pemeriksaan untuk membantu diagnosis:
a. Tes kehamilan
Apa bila tes nya positif, itu dapatv membantu diaknosis.
b. Pemeriksaan umum
Penderita tampak kesakitan dan pucat: pada perdarahan dalam rongga perut tanda syok
dapat di temukan. Pada jenis tidak mendadak perut bagian bawah hanya sedikit
mengembung dan nyeri tekan.
c. Anamnesis
Haid biasanya terlambat untuk beberapa waktu dan kadang terdapat gejala subyektif
kehamilan muda nyeri perut bagian bawah.
d. Pemeriksaan ginekologi
Tanda kehamilan muda mungkin ditemukan, pergerakan serviks menyebabkan rasa
nyeri. Bila uterus dapat diraba, maka akan teraba sedikit membesar dan kadang teraba
tumor disamping uterus dengan batas yang sukar ditentukan.
e. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan hemoglobin dan jumlah sel darah merah berguna dalam menegakan
diagnosis kehamilan ektopik terganggu terutama ada tanda perdarahan dalam ronggan
perut
f. Pemeriksaan kuldosentesis
Kuldosentesis adalah suatu cara pemeriksaan untuk mengetahui apakah dalam kavum
Douglas ada darah, cara ini amat berguna dalam membantu diagnosis kehamilan
ektopik terganggu.
g. Pemeriksaan ultrasonografi
Pemeriksaan ini berguna dalam diagnostic kehamilan ektopik. Diagnosis pastinya ialah
apa bila ditemukan kantong gestasi diluar uterus yang didalam nya tampak denyut
jantung janin.
h. Pemeriksaan laparoskopi
Digunakan sebagai alat Bantu diagnostik terakhir untuk kehamilan ektopik.
2.6 PENANGANAN
a. Setelah diagnosis ditegakan, segera lakukan persiapan untuk tindakan operatif
gawat darurat.
b. Ketersediaan darah pengganti bukan menjadi syarat untuk melakukan tindakan
operatif karena sumber perdarahan harus dihentikan.
c. Upaya stabilisasi dilakukan dengan segera merestorasi cairan tubuh dengan
larutan kristaloid NS atau RL (500 ml dalam lima menit pertama) atau 2l dalam dua jam
pertama (termasuk selama tindakan berlangsung).
d. Bila darah pengganti belum tersedia, berikan autotransfusion berikut ini :
1.) Pastikan darah yang dihisap dari rongga obdomen telah melalui alat pengisap dan
wadah penampung yang steril.
2.) Saring darah yang tertampung dengan kain steril dan masukan kedalam kantung
darah (blood bag) apabila kantung darah tidak tersedia masukan dalam botol bekas
cairan infus (yang baru terpakai dan bersih) dengan diberikan larutan sodium sitrat
10ml untuk setiap 90ml darah.
3) Transfusikan darah melalui selang transfusi yang mempunyai saringan pada bagian
tabung tetesan.
3.1 PENGKAJIAN
3.1.1 DATA SUBJEKTIF
ANAMNESA
3.1.1.1 IDENTITAS
b. Palpasi
- Leopold 1 : belum teraba
- Leopold 2 : tidak dilakukan
- Leopold 3 : tidak dilakukan
- TBJ : -
c. Auskultasi : tidak terdengar denyut jantung janin
B. Masalah
Ds :
a . gangguan pemenuhan cairan dan nutrisi
- Ibu terlihat tampak lemah
- Ibu terlihat tambah pucat
- Ibu terlihat kurang makan/minum
b. Keterbatasan beraktivitas
- Ibu mengeluh dengan keluarnya darah
- Ibu mengeluh dengan adanya pegal-pegal
c. Gangguan Psikikologi
- Ibu mengatakan cepat lemah
d. Kehamilan lemah
- Ibu mengalami pendarahan diperut bagian bawah .
Do : Tidak ada
C . Kebutuhan
a. Pemenuhan cairan nutrisi
b. Memberikan dukungan
c. Pemberian bedres total
3.5 RENCANA
- Beritahu ibu dan keluarga kondisi ibu saat ini
1. Menjelaskan kondisi ibu
2. Jelaskan tentag kehamilan ibu saat ini
3. Melibatkan keluarga dalam memberikan dukungan
3.6 PELAKSANAAN
a. Menjelaskan pada dan keluarga tentangt kondisi ibu saat ini , bahwa ketika
dilakukan pemeriksaan leoplod uterusteraba bulat lebat tetapi tidak teraba balotemen.
Pada saat USG tenyata kehamilan berimplantas dan tumbuh diluar rahim yaitu tuba.
b. Jelaskan pada ibu bahwa kehamilan di luar rahim,tumbuh di tuba,kehamilan ini
biasanya tidak bertahan berakhir dengan abortus.
c. Anjurkan untuk keluarga agar selalu memberi dukungan pada kehamilan ibu.
d. Ibu segera memeriksakan kehamilannya lebih lanjut ke dokter spesialis kandungan
agar ibu dan keluarga lebih jelas dengan tindakan lebih lanjut untuk kehamilannya.
e. Beritahu ibu tentang tindakan laparotomi yaitu pembedahan di bagian perut dan
segera lakukan tindakan lapartomi di rumah sakit oleh dokter untuk menghilangkan
sumber perdarahan.
f. Menganjurkan ibu untuk untuk istirahat.
-. Istirahat tidur 8-9 jam/hari
-. Melarang ibu untuk melakukan aktifitas yang berat karena dapat
terjadi perdarahan yang berat.
g. Jelaskan pada ibu tentang makanan yang banyak mengandung
protein,vitamin,karbohidrat,lemak,mineral,misalnya makanan sehari-hari nasi,sayur
dan tambahan susu.
h. Beritahu ibu agar makan teratur 3x sehari dan minum 7-8 gelas/hari.
i. Jelaskan pada ibu tentang kelanjutan funngsi reproduksinya,kelenjar fungsi
reproduksi ibu hanya 60% dari wanita yang pernah dapat KET menjadi hamil
lagi,walaupun angka kemandulannya akan jadi lebih tinggi.
j. Menjelaskan pada ibu tengtang resiko kehamilan yang berulang itu dilaporkan
berkisar antara 0-14,6% kemungkinan melahirkan bayi cukup bulan 50%
k. Memberitahu tentang kontrasepsi yang baik digunakan yaitu dengan menggunakan
kondom/dengan KB kalender.
3.7 EVALUASI
Tanggal : 15 Juni 2015 Jam : 18.30 Wib
Dx : Ny M dengan GIPOOOOO Uk 12 minggu, dengan KET
S : Ibu mengerti tentang keadaannya sendiri ibu mengatakan
cukup istirahat.
O : Ibu tampak mengerti dan bisa mengulangi penjelasan petugas
serta bisa menjawab pertanyaan serta bisa pertanyaan petugas.
A : NyM dengan GIPOOOOO UK 12 minggu dengan KET
P : - Rencana dilanjutkan
- Diskusi tindakan laparotomi oleh dokter di rumah sakit
- Mengingatkan pasien untuk istirahat teratur.
- evaluasi saat kunjung berikutnya.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Kehamilan ektopik adalah implantasi dan pertumbuhan hasil konsepsi diluar
endometrium kavum uteri , hamil ini di tandai dengan : Amenorea , gejala kehamilan
muda dan pendarahan yang berwarna cokelat , dan pemeriksaan vagina terdapat nyeri
goyang bila serviks digoyangkan nyeri pada perabaan dan kavum douglasi menonjol
karena ada pembekuan darah. Pada kasus seperti ini, segera ambil tindakan.
4.2 SARAN
1. diharapkan kepada kita semua tenaga kesehatan apabila merasakan
dan mengetahui Gejala seperti yang telah dijelaskan / dituliskan dan
melakukan tindakan.
2. Bagi klien diharapkan melakukan control kebidanan apabila sewaktu waktu
ada Keluhan.
DAFTAR PUSTAKA