Pestisida bermanfaat untuk melindungi tanaman dari hama namun juga berbahaya bagi kesehatan jika penggunaannya tidak tepat. Upaya pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja dengan pestisida meliputi pemakaian alat pelindung diri, menjaga kebersihan diri, mengatur waktu kerja dan istirahat, serta menyimpan dan menggunakan pestisida sesuai petunjuk.
Pestisida bermanfaat untuk melindungi tanaman dari hama namun juga berbahaya bagi kesehatan jika penggunaannya tidak tepat. Upaya pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja dengan pestisida meliputi pemakaian alat pelindung diri, menjaga kebersihan diri, mengatur waktu kerja dan istirahat, serta menyimpan dan menggunakan pestisida sesuai petunjuk.
Pestisida bermanfaat untuk melindungi tanaman dari hama namun juga berbahaya bagi kesehatan jika penggunaannya tidak tepat. Upaya pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja dengan pestisida meliputi pemakaian alat pelindung diri, menjaga kebersihan diri, mengatur waktu kerja dan istirahat, serta menyimpan dan menggunakan pestisida sesuai petunjuk.
syaraf yang ditandai dengan gejala kesulitan bernapas, batuk, dada sakit, atau kaku. Pestisida adalah sebutan untuk semua jenis obat (zat/bahan kimia) pembasmi hama yang ditujukan untuk melindungi dengan tanaman dari serangan serangga, jamur, bakteri, virus dan hama lainnya seperti Kecelakaan akibat pestisida pada (ALAT PELINDUNG DIRI) tikus, bekicot, dan nematoda (cacing). manusia 1.Proses mengangkat dan mengangkut benih, bibit, pupuk, pestisida, hasil panen,dll
1.kelemahan atau kelelahan yang 2. Proses kerja menyebar benih, pupuk,
berlebihan. penyemprotan pestisida
2.kulit iritasi, terbakar, keringat 3. Keracunan disebabkan oleh pestisida
berlebihan. (Pestisida sering ditempatkan sembarangan, dan saat menyemprot sering tidak 3.Keracunan pestisida pada mata menggunakan alat pelindung diri) ditandai dengan Iritasi, terbakar, air mata berlebihan, kaburnya penglihatan. Disampaikan Oleh : 4.Pada saluran pencernaan orang yang mengalami gejala keracunan pestisida TIM UKK PKM KAMPEONAHO akan ditandai dengan mulut dan kerongkongan yang terbakar, air ludah yang berlebihan, mual, muntah, perut kejang atau sakit, dan mencret. Petani pada umumnya tidak langsung Apabila penggunaan pestisida Upaya pencegahan mencuci pakaian yang digunakan tetapi tanpa diimbangi dengan perlindungan mereka menjemur kembali pakaian dan perawatan kesehatan, orang yang kecelakaan dan penyakit mereka untuk digunakan pada saat sering berhubungan dengan pestisida, akibat kerja penyemprotan selanjutnya. Kebiasaan ini dapat berakibat keracunan pada petani secara lambat laun akan terpengaruh kesehatannya. Betapa pentingnya tersebut yaitu masuknya bahan kimia menyarankan kepada pengguna pestisida 1.Pemakaian APD dari pestisida melalui kulit, bahan racun terutama petani untuk menyimpan tidak tersebut memasuki pori-pori atau sembarangan,menyemprot dengan benar Dengan menggunakan kaos terserap langsung ke dalam sistem tubuh, (memperhatikan arah angin),memakai tangan dari plastik, memakai baju lengan terutama bahan yang larut minyak alat pelindung diri serta memperhatikan panjang, mengenakan masker penutup (polar). penggunaan sesuai takaran yang mulut dan hidung,topi, kaca mata,dan dianjurkan (tidak melebihi dosis). sepatu boot.Pemakaian APD dapat Sedangkan untuk pihak yang mencegah dan mengurangi terjadinya 3. Pengaturan waktu kerja dan istirahat mempekerjakan buruh tani kami menyarankan agar memberi keracunan pestisida, dengan memakai Seandainya masih harus menyelesaikan pengetahuan tentang penggunaan APD kemungkinan kontak langsung pekerjaannya hendaklah istirahat dulu pestisida yang aman bagi kesehatan agar dengan pestisida dapat dikurangi untuk beberapa saat untuk memberi pekerjanya tidak mengalami keracunan sehingga resiko racun pestisida masuk kesempatan pada tubuh untuk terbebas akibat penggunaan pestisida. dalam tubuh melalui bagian pernafasan, dari pemaparan pestisida. Sekian & Terimakasih pencernaan dan kulit dapat dihindari. Semoga Bermanfaat 2. Menjaga higiene perorangan
Penyemprotan pestisida dengan
lama penyemprotan lebih dari 3 jam tanpa istirahat akan mengakibatkan keracunan kronik. Dalam melakukan penyemprotan sebaiknya tidak boleh lebih dari 3 jam, bila melebihi maka resiko keracunan akan semakin besar.