Agama Budha masuk ke Indonesia, khususnya dipulau jawa sekitar abad ke-
5 masehi pada tahun 423. Biksu Ginawarman datang ke jawa untuk
menyebarluaskan ajaran budha, ia memperoleh perlindungan dari penguasa setempat. Agama budha berasal dari India, agama budha masuk ke Indonesia bersamaan dengan masuknya agama Hindu. Agama Hindu berkembang setelah agama Budha. Namun, persebaran agama Hindu lebih cepat dari pada persebaran agama budha. Hal ini terbukti dari lebih banyaknya kerajaan hindu dari pada kerajaan budha, pusat-pusat kerajaan budha hanya terdapat di Sumatera dan beberapa daerah di jawa. Peninggalan sejarah budha dan hindu hampir sama, yaitu candi, prasasti, patung dan kitab. Tradisi agama budha yang sekarang ini kita jumpai banyak dipengaruhi oleh budaya cina. Tradisi agama budha yang ada misalnya berdoa di Wihara, tradisi agama budha yang masih ada seperti ziarah. Ziarah dilakukan dengan mengunjungi tempat suci leluhur seperti candi, pada saat ziarah adalah membaca doa dan membawa sesajen. Yang sangat penting untuk mengetahui sejarah kerajaan budha khususnya Sriwijaya adalah catatan sejarah I-Tsing. I-Tsing adalah seorang pendeta budha dari cina pada tahun 671, beliau pergi ke India untuk mempelajari agama Budha, beliau singgah di Sriwijaya selama enam bulan untuk mempelajari tata bahasa sansekerta. Pada tahun 689. I-Tsing pulang ke kanton, beliau menjemput empat orang pembantunya, kemudian beliau kembali lagi ke Sriwijaya. Beliau menyelesaikan dua karya tulis termasyhur, yaitu catatan ajaran agama budha yang dikirim dari laut selatan dan catatan pendeta. Tokoh pada masa kerajaan agama budha di Indonesia ada tiga tokoh yaitu Balaputradewa, Sakyakirti dan Kertanegara.