Você está na página 1de 196

M A T E R I T E K N I S

PEMBANGUNAN JALAN LINGKUNGAN


DI PERDESAAN
BERBASIS MASYARAKAT

Mewujudkan Infrastruktur Lingkungan


yang Berkualitas

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


Direktorat Jenderal Bina Konstruksi
Balai Penerapan Teknologi Konstruksi
MATERI TEKNIS
PEMBANGUNAN JALAN LINGKUNGAN
DI PERDESAAN
BERBASIS MASYARAKAT

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
BALAI PENERAPAN TEKNOLOGI KONSTRUKSI
Sambutan Direktur Jenderal Bina Konstruksi

J
asa konstruksi memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional, hal ini tertuang
pada poin 3 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun
2015-2019 mengenai Teknologi dan Inovasi dalam Peraturan Presiden Republik
Indonesia No. 2 tahun 2015 (Perpres 2/2015). Bappenas mencatat bahwa sebanyak
5519,4 trilyun rupiah dianggarkan untuk mendukung pembangunan infrastruktur nasional
sepanjang 2015 hingga 2019. Guna mewujudkan target pembangunan yang tercantum
dalam Nawacita Presiden ini Pemerintah mendorong pembangunan infrastruktur menjadi
prioritas nasional dalam rangka mendukung produktivitas pembangunan. Rencana Strategis
Kementerian PUPR 2015-2019 merupakan terjemahan operasional dari RPJMN 2015-2019
dimana pembangunan infrastruktur PUPR mengacu kepada sasaran perwujudan keandalan
infrastruktur dalam ketahanan pangan, ketahanan air, kedaulatan energi, konektivitas bagi
penguatan daya infrastruktur dasar, serta keseimbangan pembangunan antar daerah,
antarsektor, dan antartingkat pemerintahan demi kesejahteraan masyarakat.

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi sebagai salah satu Unit Eselon I di lingkungan
Kementerian PUPR memiliki TUSI utama yaitu melakukan pembinaan sektor jasa konstruksi
nasional memiliki peran strategis dalam hal penyebarluasan informasi penerapan teknologi
konstruksi agar sektor konstruksi di Indonesia menjadi lebih baik, lebih produktif dan lebih
efisien dalam pemanfaatan sumber daya. Pembinaan sektor konstruksi yang dilakukan oleh
Ditjen Bina Konstruksi tidak hanya meliputi pekerjaan pada proyek besar saja, namun
proyek-proyek kecil ataupun proyek-proyek yang berbasis masyarakat juga mendapatkan
perhatian karena baik proyek besar ataupun kecil tetaplah merupakan bagian dari sistem
supply chain sektor konstruksi yang memberikan multiplier effect yang paling besar diantara
sektor ekonomi lainnya.

Dalam rangka penyediaan infrastruktur berbasis masyarakat Direktorat Jenderal Bina


Konstruksi melalui Balai Penerapan Teknologi Konstruksi telah membuat materi teknis
Pembangunan Jalan Lingkungan Di Perdesaan Berbasis Masyarakat. Pada tahap
penyusunan materi ini telah dilakukan beberapa tahapan, antara lain: penyusunan
kebutuhan substansi teknis dengan beneficiaries terkait, FGD bersama stakeholders terkait,
pemilihan tim penyusun materi teknis sesuai dengan kompetensinya serta pengumpulan
literatur terkait yang sesuai.

Bagi para pengguna kami ucapkan selamat mempelajari materi teknis ini. Semoga materi ini
dapat bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat infrastruktur jalan lingkungan di
perdesaan berbasis masyarakat.

Jakarta, Desember 2016

Direktur Jenderal Bina Konstruksi


KATA PENGANTAR

J
alan merupakan prasarana transportasi darat yang sangat penting karena
penunjang akses masyarakat dari suatu daerah ke daerah lain. Salah
satunya adalah jalan lingkungan yang ada di perdesaan yang merupakan
jalan penghubung antar satu desa dengan desa yang lain pada suatu
kecamatan. Jalan lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani
angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat dan kecepatan rata-rata
rendah.

Pembangunan jalan lingkungan merupakan bagian dari pembangunan


infrastruktur desa berbasis masyarakat. Tujuan pembangunan infrastruktur desa
berbasis masyarakat adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa
melalui peningkatan peran serta masyarakat desa dalam pembangunan serta
menumbuhkan kesadaran dan kemandirian masyarakat dalam mengatasi
permasalahan dan penyediaan infrastruktur perdesaan.

Tujuan yang ingin dicapai dengan ketersediaan materi teknis ini adalah
materi ini dapat menjadi salah satu acuan bagi masyarakat desa dalam
membangun infrastruktur jalan lingkungan di desa. Materi teknis ini meliputi:

Bab 1 Pendahuluan
Bab 2 Perencanaan Pembangunan
Bab 3 Tinjauan jalan eksisting
Bab 4 Konstruksi pondasi jalan eksisiting
Bab 5 Konstruksi lapis permukaan perkerasan jalan
Bab 6 Bangunan pelengkap jalan
Bab 7 Pemeliharaan dan pengelolaan
Bab 8 Penutup
Lampiran : Gambar disain, RAB, schedule, RKS, dokumen pengadaan barang
dan jasa di desa.

Dengan adanya materi teknis ini, masyarakat diharapkan mampu mengelola


pembangunan infrastruktur yang tepat mutu, tepat waktu, dan tepat biaya serta
menghindari terjadinya permasalahan penerapan konstruksi di kemudian hari.

Jakarta, Desember 2016

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2. Maksud dan Tujuan ...................................................................... 2
1.3. Ruang Lingkup ............................................................................. 2
1.4. Kriteria Konstruksi Jalan .............................................................. 3
1.5. Penggunaan Materi Teknis ........................................................... 4

BAB II PERSIAPAN KONSTRUKSI


2.1. Pembentukan Struktur Organisasi ................................................ 5
2.2. Pengadaan Barang dan Jasa di Desa ............................................. 9
2.3. Output Tahapan Konstruksi .......................................................... 13

BAB III TINJAUAN JALAN EKSISTING


3.1. Drainase ........................................................................................ 14
3.2. Perbaikan Geometri Jalan ............................................................. 15

BAB IV KONSTRUKSI PONDASI PERKERASAN JALAN


4.1. Pondasi Jalan Batu Belah.............................................................. 17
4.2. Pondasi Jalan Makadam ............................................................... 22

BAB V KONSTRUKSI LAPIS PERMUKAAN PERKERASAN JALAN


5.1. Lapis Penetrasi .............................................................................. 27
5.2. Campuran Aspal Dingin ............................................................... 36
5.3. Rabat Beton................................................................................... 43

BAB VI BANGUNAN PELENGKAP


6.1. Gorong gorong .......................................................................... 48
6.2. Saluran Samping ........................................................................... 53
6.3. Stabilisasi Lereng (Slope) ............................................................. 61

BAB VII PEMELIHARAAN DAN PENGELOLAAN


7.1. Upaya Penanggulangan Kerusakan Jalan ..................................... 65
7.2. Teknik Pemeliharaan .................................................................... 69

BAB VIII PENUTUP


8.1. Kesimpulan ................................................................................... 72
8.2. Saran ............................................................................................ 73

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 74


LAMPIRAN
1. Gambar Desain ............................................................................. 76
2. Rencana Anggaran Biaya (RAB) ................................................. 82
3. Schedule ........................................................................................ 122
4. Rencana Kerja dan Syarat (RKS) ................................................. 128
5. Dokumen Pengadaan Barang dan Jasa ......................................... 135
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Tim Pengelola Kegiatan (TPK) .......... 5


Gambar 3.1 Jalan rusak akibat tidak ada drainase.................................. 14
Gambar 3.2 Jalan rusak akibat erosi tanpa bangunan pengaman
lereng .................................................................................. 14
Gambar 3.3 Jalan rusak akibat air mengalir di tengah jalan .................. 15
Gambar 3.4 Jalan rusak akibat pondasi tidak baik ................................. 15
Gambar 3.5 Tikungan vertikal ................................................................ 15
Gambar 3.6 Tikungan jalan .................................................................... 16
Gambar 3.7 Jari-jari tikungan minimal .................................................. 16
Gambar 4.1 Konstruksi pondasi jalan batu belah ................................... 16
Gambar 4.2 Alat mini vibro roller .......................................................... 19
Gambar 4.3 Pemasangan batu tepi ......................................................... 19
Gambar 4.4 Hamparan pasir urug .......................................................... 20
Gambar 4.5 Pemasangan dan pemadatan batu pokok ............................ 20
Gambar 4.6 Pemasangan dan pemadatan batu pengunci ....................... 20
Gambar 4.7 Konstruksi pondasi jalan makadam .................................... 21
Gambar 4.8 Pemadatan tanah dasar........................................................ 24
Gambar 4.9 Penyebaran agregat kasar 2 lapisan .................................... 24
Gambar 4.10 Penyebaran agregat kasar 3 lapisan .................................... 24
Gambar 4.11 Pemadatan agregat kasar .................................................... 25
Gambar 4.12 Penyebaran agregat pengunci ............................................. 25
Gambar 4.13 Pemadatan agregat pengunci .............................................. 25
Gambar 5.1 Sketsa lapis penetrasi makadam (Lapen) ........................... 27
Gambar 5.2 Permukaan jalan berlubang ................................................ 30
Gambar 5.3 Permukaan Jalan tutun/tergerus .......................................... 30
Gambar 5.4 Kondisi permukaan jalan yang datar .................................. 31
Gambar 5.5 Cara pembuatan pengukuran kemiringan 4% .................... 31
Gambar 5.6 Mal camber 4% ................................................................... 32
Gambar 5.7 Kemiringan 4% ................................................................... 32
Gambar 5.8 Pembersihan jalan dengan sapu dan sikat .......................... 32
Gambar 5.9 Persiapan batu pokok, batu pengunci serta batu
Penutup ............................................................................... 33
Gambar 5.10 Pembakaran aspal buka samping ........................................ 34
Gambar 5.11 Pembakaran aspal buka atas ............................................... 34
Gambar 5.12 Penyiraman aspal ................................................................ 34
Gambar 5.13 Penyebaran batu penutup .................................................... 35
Gambar 5.14 Sketsa campuran aspal dingin ............................................ 36
Gambar 5.15 Pembersihan jalan dengan sapu dan sikat .......................... 39
Gambar 5.16 Pemasangan besi hollow..................................................... 39
Gambar 5.17 Penghamparan prime coat atau tack coat ........................... 40
Gambar 5.18 Penakaran material ............................................................. 41
Gambar 5.19 Pecampuran aspal dingin .................................................... 41
Gambar 5.20 Pemeraman aspal campuran dingin .................................... 41
Gambar 5.21 Penghamparan aspal ........................................................... 41
Gambar 5.22 Perataan aspal ..................................................................... 41
Gambar 5.23 Gambaran umum perkerasan rabat beton ........................... 42
Gambar 5.24 Permukaan dibentuk punggung sapi................................... 44
Gambar 5.25 Penghamparan pasir urug ................................................... 44
Gambar 5.26 Pemasangan papan cetakan ................................................ 44
Gambar 5.27 Pemasangan papan cetakan di lapangan ............................. 45
Gambar 5.28 Pengecoran.......................................................................... 45
Gambar 5.29 Pengecoran di lapangan ...................................................... 45
Gambar 5.30 Pengadukan beton dengan molen ....................................... 46
Gambar 5.31 Jalan rabat beton jadi .......................................................... 46
Gambar 5.32 Jalan rabat beton di lapangan ............................................. 47
Gambar 6.1 Bagian dari gorong-gorong................................................. 48
Gambar 6.2 Kondisi gorong-gorong tersumbat ...................................... 49
Gambar 6.3 Metode pembersihan gorong-gorong ................................. 49
Gambar 6.4 Gorong-gorong bus beton ................................................... 50
Gambar 6.5 Denah tampak atas gorong-gorong..................................... 52
Gambar 6.6 Potongan melintang gorong-gorong ................................... 52
Gambar 6.7 Kondisi eksisting saluran samping ..................................... 53
Gambar 6.8 Selokan tanah biasa ............................................................ 53
Gambar 6.9 Selokan pasangan batu belah .............................................. 54
Gambar 6.10 Selokan pasangan batako .................................................... 54
Gambar 6.11 Selokan bentuk trapesium................................................... 54
Gambar 6.12 Selokan pasangan batu belah .............................................. 54
Gambar 6.13 Selokan pasangan batako .................................................... 55
Gambar 6.14 Pemasangan patok saluran samping ................................... 56
Gambar 6.15 Saluran bentuk segi empat .................................................. 57
Gambar 6.16 Saluran bentuk trapesium ................................................... 57
Gambar 6.17 Contoh mal trapesium ......................................................... 57
Gambar 6.18 Pencampuran dan pengadukan mortar
(semen+pasir+air) ............................................................... 58
Gambar 6.19 Pasangan batu belah bentuk segi empat ............................. 58
Gambar 6.20 Pasangan batu belah bentuk trapesium ............................... 58
Gambar 6.21 Pasangan batako bentuk segi empat ................................... 59
Gambar 6.22 Pasangan batako bentuk trapesium..................................... 59
Gambar 6.23 Pembersihan saluran ........................................................... 59
Gambar 6.24 Bangunan Terjunan............................................................. 60
Gambar 6.25 Bangunan terjunan dari bahan batu kali dan bambu
atau dolken .......................................................................... 61
Gambar 6.26 Sketsa stabilisasi lereng ...................................................... 61
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang sangat penting karena
penunjang akses masyarakat dari suatu daerah ke daerah lain. Salah
satunya adalah jalan lingkungan yang ada di perdesaan yang dapat
difungsikan sebagai penghubung antar desa, jalan usaha tani, jalan
inspeksi, dan jalan penghubung pusat perekonomian. Jalan lingkungan
merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan lingkungan
dengan ciri perjalanan jarak dekat dan kecepatan rata-rata rendah.
Pembangunan jalan lingkungan merupakan bagian dari pembangunan
infrastruktur desa berbasis masyarakat. Penyusunan materi ini untuk
mendukung pembangunan infrastruktur perdesaan dan menunjang
pemberdayaan masyarakat perdesaan. Tujuan yang ingin dicapai dengan
ketersediaan materi teknis ini sebagai salah satu acuan bagi masyarakat
desa dalam membangun infrastruktur jalan lingkungan. Dalam materi ini
terdapat dokumen-dokumen dalam mendukung pembangunan infrastruktur
di perdesaan. Dokumen pendukung seperti pedoman umum, pedoman
pelaksanaan, engineering design, rencana anggaran biaya (RAB), dan
spesifikasi teknis atau rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) yang masih
sangat kurang keberadaannya atau bahkan tidak tersedia di setiap desa.
Tidak tersediannya pendanaan bagi pengadaan dokumen tersebut serta
rendahnya kemampuan teknis aparat desa menjadi kendala yang perlu
difasilitasi. Dokumen tersebut penting adanya sebagai bagian tertib
penyelenggaraan konstruksi mulai dari perencanaan sampai pemeliharaan
serta lebih jauh lagi tercapainya tepat mutu, biaya, dan waktu dan
menghindari terjadinya sengketa di kemudian hari.

1
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud:
Penyusunan materi ini dimaksudkan sebagai upaya kementerian PUPR
memberi masukan dan bantuan knowledge bagi pemerintah desa dalam
penyiapan dokumen yang dibutuhkan untuk pembangunan infrastruktur
pedesaan.

Tujuan:
Tujuan yang ingin dicapai dengan ketersediaan materi ini adalah
terwujudnya Jalan Desa yang aman dan nyaman dengan memanfaatkan
teknologi tradisional Jalan Desa yang berbasis tenaga kerja.

1.3. RUANG LINGKUP


Ruang lingkup materi ini meliputi:
1. Pelaksanaan pembangunan teknis jalan perdesaan meliputi:
a. Teknologi pondasiperkerasan jalan: Pondasi Tellford dan Pondasi
Makadam;
b. Teknologi lapis permukaan perkerasan jalan: Lapis Penetrasi
Makadam (LAPEN), Cold Mix Asphalt, dan Rabat Beton;
c. Bangunan pelengkap jalan: gorong-gorong, salurn samping, dan
stabilisasi lereng.
2. Dukungan dokumen administrasi meliputi:
a. Gambar disain;
b. Rencana Anggaran Biaya (RAB);
c. Schedule atau jadwal kerja;
d. Rencana kebutuhan bahan, peralatan, dan tenaga kerja;
e. Rencana Kerja dan Syarat atau spesifikasi teknis;
f. Contoh dokumen pengadaan barang/jasa di desa.

2
1.4. KRITERIA KONSTRUKSI JALAN
Jalan desa adalah jalan yang dapat dikategorikan sebagai jalan dengan
fungsi lokal di daerah pedesaan. Arti fungsi lokal daerah pedesaan yaitu :
a) Sebagai penghubung antar desaataukelokasipemasaran;
b) Sebagai penghubung hunian/perumahan;
c) Sebagai penghubung desa ke kecamatan/kabupaten/provinsi.
Pemilihan jenis konstruksi jalan adalah kunci keberhasilan program ini.
Secara umum diluar ketentuan administratif, jenis konstruksi jalan yang
terbaik harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Metode Labour-based (teknologi berbasis tenaga kerja) dapat
didefinisikan sebagai teknologi konstruksi yang mana dengan biaya
perawatan yang bersaing dan standar kualitas yang dapat diterima
secara teknis, dengan memberikan kesempatan yang maksimal
pada tenaga kerja (baik yang trampil maupun tidak trampil)
bersama dengan dukungan peralatan serta prasarana lokal yang
tersedia baik berupa material dan sumber-daya yang lainnya.
Menggunakan tenaga kerja setempat dengan jumlah yang banyak.
Mengutamakan penggunaan bahan setempat.
Membangun prasarana yang sederhana, agar dapat dikerjakan oleh
masyarakat setempat tanpa mendatangkan tenaga ahli atau
peralatan dari luar.
Mencari harga yang relative murah, agar dapat membangun
prasarana yang lebih banyak, mengingat kebutuhan prasarana jauh
diatas biaya yang tersedia.
Bagi jalan desa yang masih berupa jalan tanah yang sering
berlumpur ketika hujan, disarankan untuk melakukan
pembangunan pondasi jalan baik dengan Konstruksi Makadam atau
Tellford.

3
Bagi jalan desa yang sudah terdapat pondasi batu, disarankan untuk
melakukan perkerasan jalan baik dengan LAPEN, Cold Mix
Asphalt, atau Rabat Beton.
Untuk lokasi pegunungan dengan kelembaban dan curah hujan
yang tinggi, tidak disarankan membangun rabat beton karena ada
mudah berlumut dan licin dilalui kendaraan.
Bagi jalan desa yang sudah memiliki lapis perkerasan jalan,
disarankan untuk melakukan perbaikan ringan (bila rusak) serta
membangun saluran drainase samping dan perkuatan lereng untuk
menjamin konstruksi jalan tersebut.

1.5. PENGGUNA MATERI TEKNIS


Secara khusus materi teknis ini diperuntukan bagi TPK (Tim Pengelola
Kegiatan), Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL/PDTI) dan pelaku lainnya.
Secara umum penggunan dan manfaat masing-masing dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Pengguna Manfaat
Tim Pengelola Memahami arti penting pengadaan barang/jasa di
Kegiatan (TPK) tingkat masyarakat
Acuan untuk merencanakan, melaksanakan, dan
memantau kegiatan pembangunan infrastruktur
perdesaan
Tenaga Fasilitator Memfasilitasi masyarakat untuk menyusun
Lapangan rencana kerja pelaksanaan kegiatan
(TFL/PDTI) pembangunan infrastruktur perdesaan
Memfasilitasi masyarakat untuk melaksanakan
pengadaan barang/jasa
Panduan kerja pendampingan masyarakat dan
para pemangku kepentingan di perdesaan

4
BAB II
PERSIAPAN KONSTRUKSI

2.1. PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI


Dalam proses pelaksanaan konstruksi dibutuhkan sumber daya manusia
yang mampu mengkoordinir sehingga pelaksanaan dapat berjalan lancar,
karena seluruh kegiatan dilakukan dari masyarakat, oleh masyarakat dan
untuk masyarakat Desa terkait. Tim Pengelola Kegiatan (TPK) adalah
sekumpulan orang atau masyarakat yang menyatukan diri secara sukarela
dalam kelompok dikarenakan adanya kepentingan dan kebutuhan yang
sama. TPK dibentuk melalui musyawarah masyarakat dengan bentuk dan
susunan pengurus ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK). Berikut ini
merupakan contoh susunan Tim Pengelola Kegiatan (TPK).

Rapat Anggota

Ketua, Sekretaris,
Bendahara

Panitia
Seksi Seksi Seksi Seksi Operasi dan
Pengadaan
Perencanaan Pelaksanaan Pengawasan Pemeliharaan
Barang/Jasa

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Tim Pengelola Kegiatan (TPK)

5
Uraian tugas masing-masing petugas adalah sebagai berikut:
1. Ketua Pelaksana
Pada posisi ketua pelaksana dapat diisi oleh Kepala Desa ataupun tokoh
masyarakat yang mampu berkomunikasi dengan masyarakat.
Tugas ketua pelaksana adalah:
a. mengatur keseluruhan dari jalannya kegiatan konstruksi, dimulai
dari persiapan, pelaksanaan, pemeliharaan jalan, dan pelaporan
kegiatan;
b. Mengkoordinasi seluruh pihak yang terlibat dalam pembangunan
infrastruktur;
c. Memimpin pelaksanaan tugas tim yang telah dibentuk dan kegiatan
rapat-rapat.
2. Sekretaris
Posisi sekertaris dapat diisi oleh tokoh masyarakat yang memahami tata
usaha dan dokumentasi.
Tugas sekretaris adalah:
a. Menyusun rencana kebutuhan dan melaksanakan kegiatan tata usaha
dan dokumentasi;
b. Melaksanakan surat-menyurat;
c. Melaksanakan pelaporan kegiatan pembangunan secara bertahap;
d. Mendokumentasikan seluruh laporan kegiatan;
e. Membantu dalam penyuluhan masyarakat.
3. Bendahara
Posisi bendahara dapat diisi oleh tokoh masyarakat yang memahami
keuangan.
Tugas bendahara adalah:
a. Menerima dan menyimpan uang;
b. Mengeluarkan / membayar tagihan sesuai dengan progres fisik;
c. Melakukan pengelolaan administrasi keuangan;

6
d. Melakukan penarikan kontribusi dari masyarakat;
e. Menyusun realisasi pembukuan serta laporan pertangggungjawaban
keuangan pada:
1) Tahap konstruksi:
a) Laporan keuangan mingguan untuk diumumkan di papan
pengumuman sehingga mudah dilihat masyarakat;
b) Laporan keuangan bulanan untuk diserahkan kepada sekretaris
desa.
2) Pasca Konstruksi (tahap operasional dan pemeliharaan):
Laporan keuangan bulanan untuk ditempel di papan pengumuman
sehingga mudah dilihat masyarakat.
4. Seksi Perencanaan
Posisi seksi perencanaan sebaiknya merupakan orang yang mengerti
teknis dasar konstruksi.
Tugas seksi perencanaan adalah:
a. Mengevaluasi dan menentukan jenis konstruksi yang akan dibangun
sesuai dengan kondisi setempat;
b. Mensosialisasikan jenis konstruksi yang akan digunakan;
c. Dengan difasilitasi fasilitator menyusun analisa teknis, gambar
disain DED, RAB, spesifikasi teknis;
d. Menyusun jadwal rencana kegiatan konstruksi;
e. Melakukan inventarisasi tenaga kerja, peralalatan, dan bahan.
5. Seksi Pelaksanaan
Seksi pelaksanaan bisa dari berbagai kalangan, namun sebaiknya
merupakan orang yang mengerti teknis dasar konstruksi
Tugas seksi pelaksanaan adalah:
a. Melakukan rekrutmen tenaga kerja;
b. Mengatur tenaga kerja di lapangan;

7
c. Mengatur dan mengkoordinir material yang diperlukan;
d. Menerima dan menyetujui material/barang masuk;
e. Bertanggung jawab terhadap keamanan material selama
pembangunan;
f. Membuat laporan tentang keadaan material;
g. Mengalokasikan material sesuai dengan kebutuhan pekerjaan
konstruksi.
6. Seksi Pengawasan
Tim Pengawasan mempunyai tugas dan bertanggungjawab dalam
melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan dan pelaporan, Secara
rinci tugas tim pengawas adalah:
a. Pengawasan kepada pekerja dengan di fasilitasi oleh fasilitator;
b. Di fasilitasi oleh TFL bertanggung jawab/menilai atas kualitas dan
progres pekerjaan fisik;
c. Menyusun laporan pekerjaan untuk diteruskan dan/atau
ditindaklanjuti ke sekretaris desa.
7. Panitia Pengadaan Barang/Jasa
Berdasarkan Perpres No 54 Tahun 2010 (dan perubahannya sesuai
Perpres No 70 Tahun 2012 tentang mekanisme pengadaan barang dan
jasa), Panitia/Pejabat Pengadaan diangkat oleh penanggungjawab
kelompok masyarakat (KSM) untuk melakukan pengadaan barang/ jasa
yang dibutuhkan dalam pelaksanaan swakelola dan Panitia/Pejabat
Pengadaan diperbolehkan bukan PNS.
a. Bertangung jawab dalam melaksanakan survey harga pasar material
setempat;
b. Mengundang supplier (peyedia barang) untuk mendapatkan harga
terendah;
c. Melaksanakan kegiatan proses pengadaan barang atau pekerjaan

8
konstruksi.
8. Seksi Operasi & Pemeliharaan
a. Mengoperasikan dan memelihara sarana sanitasi yang telah
dibangun;
b. Mengumpulkan iuran warga;
c. Melestarikan sarana sanitasi yang telah dibangun;

2.2. PENGADAAN BARANG DAN JASA DI DESA


Pengaturan pengadaan barang/jasa di desa
PengadaanBarang/Jasa di Desa pada prinsipnya dilakukan secara
Swakelola dengan memaksimalkan penggunaan material/bahan dari
wilayah setempat, dilaksanakan secara gotong royong dengan
melibatkan partisipasi masyarakat setempat, untuk memperluas
kesempatan kerja, dan pemberdayaan masyarakat setempat. Dasar
Hukum dalam pengaturan pengadaan barang dan jasa di desa antara lain:
1. Peraturan kepala LKPP no 13 tahun 2013 tentang pedoman tata cara
pengadaan barang/jasa di desa.
2. Peraturan Kepala LKPP no 22 tahun 2015 tentang perubahan atas
Perka LKPP no 13 tahun 2013 tentang pedoman tata cara pengadaan
barang/jasa di desa.
3. Surat Edaran Kepala LKPP no 2 tahun 2013 tentang penjelasan lebih
lanjut pasal 89 ayat (4) perpres no 70 tahun 2012 tentang perubahan
kedua atas perpres no 54 tahun 2010 tentang pengadaan barang/jasa
tentang pembayaran prestasi pekerjaan yang telah terpasang pada
pekerjaan konstruksi.

9
Pengadaan barang dan jasa melalui swakelola atau penyedia
barang/jasa
Pelaksanaan swakelola oleh TPK meliputi kegiatan persiapan,
pelaksanaan, pengawasan, penyerahan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban hasil pekerjaan.Pekerjaan konstruksi yang
membutuhkan tenaga ahli dan atau pearalatan berat serta tidak dapat
dilaksanakan cara swadaya dapat menggunakan penyedia barang/jasa
yang dianggap mampu oleh TPK.
1. Persiapan pelaksanaan pengadaan barang/jasa meliputi:
a. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
b. rencana penggunaan tenaga kerja, kebutuhan material dan
peralatan;
c. gambar rencana kerja;
d. spesifikasi teknis / rencana kerja dan syarat;
e. Rencana anggaran biaya (RAB)
RAB disusun berdasarkan data harga pasar setempat atau terdekat
dengan mempertimbangkan ongkos kirim atau ongkos
pengambilan barang/jasa (contoh formulir lihar dalam lampiran).
2. Pelaksanaan pengadaan barang/jasa meliputi:
a. Pengadaan barang/jasa dengan nilai < Rp 50.000.000 (lima puluh
juta rupiah)
1) TPK membeli barang kepada 1 (satu) penyedia barang/jasa tanpa
ada surat permintaan penawaran dari TPK dan tanpa penawaran
dari penyedia barang/jasa
2) Penyedia barang/jasa memberikan bukti transaksi berupa nota,
faktur pembelian atau kuitansi atas nama TPK (contoh formulir
lihat dalam lampiran).
b. Pengadaan barang/jasa dengan nilai Rp 50.000.000 (lima puluh juta
rupiah) Rp 200.000.000 (dua ratus juta rupiah);

10
1) TPK membeli barang kepada 1 (satu) penyedia barang/jasa
2) TPK mengajukan surat permintaan penawaran secara tertulis
kepala penyedia barang/jasa dengan dilampiri daftar rincian
barang/jasa (nama barang/jasa atau ruang lingkup pekerjaan,
volume, dan satuan) dengan contoh formulir lihat dalam
lampiran
3) Penyedia barang/jasa menyampaikan penawaran tertulis yang
berisi daftar rincian barang/jasa (nama barang/jasa atau lingkup
pekerjaan, volume, satuan, dan harga) dengan contoh formulir
lihat dalam lampiran
4) TPK melakukan negosiasi dengan penyedia barang/jasa untuk
memperoleh harga yang lebih murah (contoh formulir lihat
dalam lampiran)
5) Penyedia barang/jasa memberikan bukti transaksi berupa nota,
faktur pembelian atau kuitansi atas nama TPK (contoh formulir
lihat dalam lampiran)
c. Pengadaan barang/jasa dengan nilai > Rp 200.000.000 (dua ratus
juta rupiah);
1) TPK mengundang dan mengajukan surat permintaan penawaran
secara tertulis dari 2 (dua) penyedia barang/jasa yang berbeda
dilampiri daftar rincian barang/jasa (nama barang/jasa atau ruang
lingkup pekerjaan, volume, dan satuan) dengan contoh formulir
lihat dalam lampiran
2) Masing-masing Penyedia barang/jasa menyampaikan penawaran
tertulis yang berisi daftar rincian barang/jasa (nama barang/jasa
atau lingkup pekerjaan, volume, satuan, dan harga) dengan
contoh formulir lihat dalam lampiran
3) TPK menilai pemenuhan spesifikasi teknis barang/jasa terhadap
kedua penyedia barang/jasa yang memasukan penawaran

11
4) TPK melakukan negosiasi dengan penyedia barang/jasa untuk
memperoleh harga yang lebih murah (contoh formulir lihat
dalam lampiran)
5) TPK dan penyedia barang/jasa membuat surat perjanjian kerja
(contoh formulir lihat dalam lampiran) yang berisi:
a) Tanggal dan tempat dibuatkanya surat perjanjian;
b) Para pihak;
c) Ruang lingkup pekerjaan;
d) Nilai pekerjaan;
e) Hak dan kewajiban para pihak;
f) Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan;
g) Ketentuan keadaan kahar;
h) Sanksi.
6) Apabila diperlukan TPK dapat memerintahkan secara tertulis
kepada penyedia barang/jasa untuk melakukan perubahan
lingkup pekerjaan seperti menambah atau mengurangi volume,
mengubah spesifikasi teknis. Perubahan lingkup pekerjaan
dituangkan dalam bentuk adendum surat perjanjian (contoh
formulir lihat dalam lampiran)

Pengawasan pengadaan barang/jasa


Pengawasan pengadaan barang/jasa dilakukan oleh bupati/walikota atau
dapat didelegasikan kepada camat atau unit lain yang ditunjuk.

Pelaporan kemajuan,Pembayaran, dan serah terima hasil


pekerjaan
1. Kemajuan pelaksanaan pekerjaan dilaporkan TPK kepada kepala desa
(contoh formulir lihat dalam lampiran)

12
2. Setiap pengeluaran belanja harus didukung dengan bukti yang
lengkap dan sah dengan pengesahan dari sekretaris desa (contoh
formulir verifikasi dapat dilihat dalam lampiran)
3. Pembayaran prestasi pekerjaan dapat diberikan berdasarkan tahapan
penyelesaian pekerjaan (termin) yang telah terpasang termasuk
peralatan dan atau bahan yang menjadi bagian dari hasil pekerjaan.
4. Peralatan dan atau bahan yang dapat dibayarkan harus memenuhi
syarat:
a) Berada di lokasi pekerjaan sebagaimana tercantum dalam
dokumen dan dilarang dipindahkan dari area pekerjaan;
b) Disetujui oleh kepala desa dengan capaian fisik yang diterima.
5. Pembayaran prestasi kerja diberikan kepada penyedia barang/jasa
setelah dikurangi pengembalian uang muka, denda, dan atau pajak.
6. Setelah pelaksanaan pekerjaan selesai 100% (selesai), TPK
menyerahkan hasil pekerjaan kepada kepala desa dengan Berita Acara
Serah Terima Hasil Pekerjaan (contoh formulir lihat dalam lampiran).

2.3. OUTPUT TAHAP PRA KONSTRUKSI


Pada tahap ini, output yang diharapkan adalah sebagai berikut:
1. Tersusunnya SK struktur organisasi TPK
2. Tersusunnya dokumen pengadaan barang dan jasa di desa yang terdiri
dari :
a. Gambar rencana;
b. Rencana penggunaan material dan peralatan;
c. Rencana kebutuhan tenaga kerja;
d. Jadwal pelaksanaan pekerjaan;
e. Rencana kerja dan syarat (spesifikasi teknis);
f. Rencana Anggaran Biaya (RAB);
g. Dokumen atau borang-borang pengadaan barang dan jasa.

13
BAB III
TINJAUAN JALAN EKSISTING

3.1. DRAINASE
Drainase diperlukan karena air mempunyai pengaruh yang buruk terhadap
jalan, antara lain yaitu:
1) Jalan menjadi rusak jika badan jalan tidak cepat kering sehabis hujan.

Gambar 3.1 Jalan rusak akibat tidak ada drainase

2) Jalan akan mudah terputus (pavement erosions) bila air dibiarkan


melintangi permukaan jalan

Gambar 3.2 Jalan rusak akibat erosi tanpa bangunan pengaman lereng

14
3) Jalan dan pondasi menjadi rusak bila air dibiarkan mengalir di
tengah jalan

Gambar 3.3 Jalan rusak akibat air mengalir di Gambar 3.4 Jalan rusak akibat
tengah jalan pondasi tidak baik

3.2. PERBAIKAN GEOMETRI JALAN


Jalan direncanakan untuk kecepatan 15 s.d. 20 km/jam, pandangan bebas
harus memperhatikan keselamatan pemakai jalan yaitu:

1) Tikungan vertical dengan pandangan bebas 30 m

Gambar : 3.5 Tikungan vertical

15
2) Tikungan horizontal dibuat dengan pandangan bebas 30 m

Sumbu Jalan

Gambar 3.6 Tikungan jalan

3) Jari-jari tikungan minimal 10 m dan untuk tikungan tajam


perkerasan dibuat dengan pelebaran dan kemiringan melintang
miring ke dalam.

Sumbu Jalan

Gambar 3.7 Jari-jari tikungan minimal

16
BAB IV
KONSTRUKSI PONDASI PERKERASAN JALAN

4.1 PONDASI JALAN BATU BELAH (TELFORD)


Sketsa Konstruksi Jalan

Gambar 4.1 Konstruksi pondasi jalan batu belah (Tellford)

Tujuan
Menahan dan Meneruskan beban kendaraan yang lewat pada
permukaan jalan, sehingga beban tersebut dapat diterima oleh tanah
dasar tanpa terjadi kerusakan.
Material
1. Pasir Urug
Bebas dari: akar, rumput, atau
sampah dan kotoran
lainnya.

2. Batu belah
Diperoleh dari batu besar
15-20cm
yang dibelah-belah, segingga
mempunyai permukaan
banyak, tinggi 15-20 cm.

17
3. Batu tepi
Seperti batu belah, berbentuk
20-25 cm
serupa tembok penahan
tanah, tinggi 20-25 cm

4. Batu pengisi
Dipecahdari batu besar,
5-7 cm
mempunyai permukaan
belahan lebih dari 3 (tiga)
bidang, ukuran 5-7 cm.

Peralatan
1. Alat Angkut Agregat

Atau

Damp Truk Kereta Dorong

2. Alat Pemadat

Atau

Mesin Penggilas (Mini Vibro) Stamper Timbris

18
3. Mistar

Mistar dari besi holo Kaso/Balok kayu

4. Alat Bantu Lainnya

Sekop Pengki

Cara Kerja
1. Tanah Dasar jalan harus bersih dari akar, rumput, atau sampah
dan kotoran lainnya. Kalau masih gembur harus dipadatkan
dalam keadaan lembab (tidak basah)

Gambar 4.2 Alat mini vibro roller

2. Batu tepi dipasang dengan dasar lebih rendah dari tanah dasar
jalan.

Gambar 4.3 Pemasangan batu tepi

19
3. Hamparkan pasir urug setebal 10-15 cm secara merata diatas
tanah dasar.

Gambar 4.4 Hamparan pasir urug

4. Batu belah disusun dengan tangan satu persatu, berdiri tegak dan
rapat satu dengan yang lain. Dipadatkan/digilas sehingga tidak
bergerak lagi.

Gambar 4.5 Pemasangan dan pemadatan batu pokok

5. Batu pengisi ditaburkan mengisi seluruh celah permukaan batu


belah. Dipadatkan/digilas sampai batu pengisi mulai pecah,
mengunci batu belah, dan susah di cabut.

Gambar 4.6 Pemasangan dan pemadatan batu pengunci

20
Penjelasan Tambahan
1. Pondasi jalan batu belah ini perlu ditutup dengan lapis penutup
yang berfungsi sebagailapisan aus, serta untuk memperoleh
permukaan akhir yang serata ratanya. Dengan lapisan aus ini
maka pembaruan permukaan perkerasan jalan tidak memerlukan
pembongkaran lapis yang tebal-tebal, tapi cukup ditambah
lapisan aus lagi, yang terdiri dari butir-butir batu pecahan
ukuran kecil atau pasir kerikil.
2. Lapis urug dimaksudkan sebagai perbaikan tanah dasar,
mencegah kontaminasi tanah liat atau air kapiler dari tanah
dasar, atau untuk melancarkan pembuangan air hujan yang
masuk dari atas.
3. Pada Jalan lama yang sudah mempunyai permukaan cukup kuat,
lapisan pasir urug dan/atau batu belah dapat ditiadakan, dan
cukup diletakan hanya lapis pengisi dan lapispenutup saja.

4.2. PONDASI JALAN MAKADAM


Sketsa Konstruksi Jalan

Gambar 4.7 Konstruksi pondasi jalan Makadam

21
Tujuan
Menahan dan Meneruskan beban kendaraan yang lewat pada
permukaan jalan, sehingga beban tersebut dapat diterima oleh tanah
dasar tanpa terjadi kerusakan.
Material
1. Agregat Kasar
Agregat harus cukup keras,
bergradasi hampir seragam. Ukuran
butir agregat terbesar 2-5 cm,
sedang ukuran butir terkecil 1-2 cm.
Minimum 40% dari agregat harus
memiliki paling sedikit satu bidang
pecah (terpecah dua)

2. Agregat Pengunci
Agregat harus cukup keras,
bergradasi hampir seragam.
Ukuran butir agregat terbesar 1.5-
2.5 cm. Minimum 40% dari
agregat denganukuran butirdi atas
1 cm harus memiliki paling sedikit
satu bidang pecah (terpecah dua)

3. Agregat Penutup
Mutu dari agregat penutup minimal
sama dengan agregat kasar dan
agregat pengunci, Ukuran 0 1 cm
dan hasil harus bersih dari kotoran
dan bahan lain yang tidak
diinginkan.
22
Peralatan
1. Alat Angkut Agregat

Atau

Damp Truk Kereta Dorong

2. Alat Pemadat

Atau

Mesin Penggilas (Mini Vibro) Stamper Timbris

3. Mistar

Mistar dari besi holo Kaso/Balok kayu

4. Alat Bantu Lainnya

Atau

Sekop Pengki

23
Cara Kerja
1. Tanah Dasar jalan harus bersih dari akar, rumput, atau sampah.
Kalau masih gembur harus dipadatkan dalam keadaan lembab
(tidak basah)

Gambar 4.8 Pemadatan tanah dasar

2. Hamparkan agregat kasar. Bila tebal pondasi antara 15-25cm,


maka pondasi harus dipasang dalam dua lapisan yang sama
tebalnya. Bila tebal pondasi lebih besar dari 25 cm, maka harus
di pasang dalam tiga lapisan dengan ketebalan yang sama.

Gambar 4.9 Penyebaran agregat kasar 2 lapisan

3. Sebarkan/hamparkan agregat kasar rata dan seragam di atas


tanah dasar (atau lapis pondasi bawah). Tebal hamparan
diambil sebagai pendekatan = A + 4 cm, di mana A = diameter
agregat terbesar.

Gambar 4.10 Penyebaran agregat kasar 3 lapisan

24
2. Padatkan agregat kasar sampai duduk (stabil). Periksa kerataan agregat
kasar setelah penggilasan dengan mistar pelurus.

Gambar 4.11 Pemadatan agregat kasar

3. Sebarkan agregat pengunci/penutup di atas lapisan agregat kasar yang


telah dipadatkan.

Gambar 4.12 Penyebaran agregat pengunci

4. Padatkan sebaran agregat pengunci/penutup sampai mempunyai


kepadatan maksimum. Untuk pondasi makadam basah, maka pada waktu
penyebaran dan pemadatan agregat pengunci/penutup disiramkan air pada
permukaan yang sedang dikerjakan secukupnya (tidak berlebihan)

Gambar 4.13 Pemadatan agregat pengunci

25
Penjelasan Tambahan
Untuk menjaga kerusaka permukaan lapis pondasi yang telah selesai
dikerjakan, perlu dipertimbangkan pemberian lapis resap ikat (prime
coat) dan/atau ditutup dengan lapis penutup.

26
BAB V
KONSTRUKSI LAPIS PERMUKAAN PERKERASAN JALAN

5.1. LAPIS PENETRASI (LAPEN)


Sketsa Umum

Gambar 5.1 Sketsa Lapis Penetrasi Makadam (Lapen)

Tujuan
Lapen merupakan lapis permukaan yang terdiri dari batu pokok, batu
pengunci dan batu penutup. Diantar ketiga jenis batu tersebut diberi
aspal agar ketiganya saling mengunci dan terikat secara kuat
membentuk konstruksi permukaan yang kokoh.
Material
1. Batu Pokok ukuran 3-5 cm. & 2
3 cm

2. Batu Pengunci ukuran 1-2 cm

27
3. Batu Penutup ukuran 0.50.9 cm

4. Aspal Keras
Bahan aspal haruslah salah satu dari
berikut ini:
a) Aspal Pen.80/100 atau Pen.60/70 yang memenuhi
AASHTO M20;
b) Aspal emulsi CRS1 atau CRS2 yang memenuhi
ketentuan SNI 03-4798-1998 atau RS1 atau RS2 yang
memenuhi ketentuan AASHTO M140;
c) Aspal cair penguapan cepat (rapid curing) jenis RC250
atau RC800 yang memenuhi ketentuan SNI 03-4800-1998,
atau aspal cair penguapan sedang (medium curing) jenis
MC250 atau MC800 yang memenuhi ketentuan SNI 03-
4799-1998.

Peralatan

Damp Truk Pemanas Aspal

28
Penyiram Aspal Kereta Dorong

Pengki Scop

Penggaruk Mesin Penggilas (Mini Vibro)

Stamper Timbris Gancu

29
Cara Kerja
1. Perbaikan Permukaan Yang Akan Dilapisi LAPEN
a) Kondisi permukaan berlubang atau turun (amblas).
Perbaikan permukaan tersebut dengan cara sebagai berikut.

Gambar 5.2 Permukaan Jalan berlubang.

Gambar 5.3 Permukaan Jalan Turun/tergerus.


Cara Memperbaiki :
a. Galian lubang atau amblas tersebut dalam bentuk segi 4
dengan alat Gancu;
b. Padatkan dasar galian tersebut dengan atat
Stamper/Timbris;
c. Isi galian dengtan bahan agregat batu pokok, batu
pengunci dan batu penutup;
d. Padatkan bahan isian tersebut sampai permukaannya rata
dengan permukaan jalan dengan stamper/timbris.

30
b) Kondisi permukaan terlalu datar, permukaan yang terlalu
datar menyebabkan air hujan tergenang mengakibatkan
jalan cepat rusak.

Gambar 5.4 Kondisi permukaan jalan yang datar

a. Tambahan bahan jalan diatas permukaan yang datar


tersebut sehingga kemiringannya menjadi antara 2% -
4%;
b. Gunakan pengukur kemiringan untuk menentukan
kemiringan tersebut.

Gambar 5.5 Cara Pembuatan Pengukuran Kemiringan 4%.

Pembentukan Camber, di buat dari Papan Panjang A(sesuai


lebar jalan) m. B= 4% x A (misal 2 m) = 0.04 x 2m =
0.08 m = 8 cm. Tarik garis atara kedua lingkaran lalu
potong dengan gergaji.

31
4%
B=8 cm

A=2 m

Gambar 5.6 Mal Camber 4%


c. Padatkan lapisan tambahan ini sebaik-baiknya.

Gambar 5.7 Kemiringan 4%

2. Membersihan Permukaan.
Permukaan yang kotor menyebabkan lapisan LAPEN yang
dipasang tidak dapat menempel dengan kuat.
Pekerjaan pembersihan dapat dilakukan dengan:

Gambar 5.8 Pembersihan Jalan Dengan Sapu dan Sikat

32
3. Persiapan Batu pokok, batu pengunci serta batu penutup.
Batu-batu tersebut dipersiapkan di sepanjang tepi jalan yang
akan di beri lapisan LAPEN

Gambar 5.9 Persiapan Batu pokok, batu pengunci serta batu penutup

4. Sebarkan batu pokok sampai rata di permukaan jalan.


Banyaknya batu pokok yang disebar kira-kira 0.075 m3 setiap
m2.
5. Berikan kemiringan melintang jalan antara 2-4%
Gunakan pengukur keniringan untuk penetapan kemiringn
melintang. Kemiringan melintang 2-4%.
6. Padatkan dengan alat yang tersaedia.
Pemadatan terbaik seharusnya dengan mesin giling.
Namun bila mesin giling tidak tersedia, dapatb juga dilakukan
dengan alat tumbuk bermesin atau alat tumbuk tangan.
7. Penyiraman Aspal.
Pemanas aspal dibuat dari drum aspal yang dapat dibuka
dengan 2 cara: di bagian badan atau tutup
- Panaskan aspal yang ada di dalam drum .

33
Pemanasan tidak boleh terlalu tinggi karena dapat
menyebabkan :
Kebakaran
Sifat kelengketan serta kelenturan aspal rusak.

Gambar 5.10 Pembakaran aspal buka samping Gambar 5.11 Pembakaran aspal buka atas

- Sebelum disiram aspal, kalau permukaan terlalu kering


sebaiknya sedikit disiram air agar lembab. Hati- hati jangan
terlalu basah.

Gambar 5.12 Penyiraman aspal

- Semprotkan aspal yang sudah dipanaskan ke permukaan


batu pokok. Banyaknya aspal yang disemprotkan kira-kira
3,7 liter setiap m2 atau 220 gram bila ditimbang pada
selembar kertas A4. Alat penyemprot aspal bisa
menggunakan kaleng biskuit yang dilubangi. Ujicoba
jumlah dan besar lubang mengikuti berat di atas kertas A4.

34
8. Sebarkan batu pengunci.
Sebarkan batu pengunci sebanyak 0,017 m3 setiap m2 atau
setebal 1,7 cm.
9. Padatkan Batu Pengunci.
Lakukan pemadatan seperti dalam butir 1.
10. Semprotkan aspal pada lapisan batu pengunci.
Banyaknya aspal yang diberikan sebanyak 1,5 liter setiap m2
atau 88 gram bila ditimbang pada selembar kertas A4.
11. Sebarkan batu penutup.
Banyak batu penutup yang disebarkan 0,01 m3 setiap m2 atau
setebal 1 cm

Gambar 5.13 Penyebaran batu


penutup

12. Padatkan batu penutup tersebut.


Lakukan pemadatan seperti dalam butir 1.

Penjelasan Tambahan
Selama beberapa waktu, batu penutup akan terdorong ke tepi jalan
akibat lalu lintas yang lewat. Agar LAPEN tidak cepat aus batu
penutup yang tersebar di pinggir jalan tersebut harus dikembalikan
ke tengah lagi.

35
5.2. CAMPURAN ASPAL DINGIN (COLD MIX ASPHALT)
Sketsa Umum

Gambar 5.14 Sketsa Campuran Aspal Dingin

Uraian
Campuran Aspal Dingin (Cold Mix Asphalt) adalah campuran agregat
kasar, agregat halus, bahan pengisi (filler) dan aspal cair. Hal ini dapat
di campur dengan tenaga manusia (tangan) atau dengan beton molen
yang menggunakan metode berbasis tenaga kerja dan alat-alat yang
sederhana. Sehingga menghilangkan pabrik pencampur aspal (Asphalt
Mixing Plan/AMP) yang canggih dan mahal kecuali mesin pemadat
yang sesuai ukuran. Campuran Aspal Dingin cocok untuk pekerjaan
pengaspalan berbasis tenaga kerja dan pada jalan dengan volume
kendaraan rendah. Tidak memerlukan pengawas yang sangat terampil
dan teknik untuk pencampuran dan penghamparan aspal mudah
dipelajari oleh mandor atau perangkat desa. Pedoman ini menjelaskan
pencampuran aspal campuran dingin secara manual dan menggunakan
beton molen.

Kondisi Cuaca yang Diijinkan Untuk Bekerja


Campuran aspal dingin hanya boleh dihampar bilamana
permukaan kering, tidak turun hujan, dan permukaan yang
disiapkan telah padat dan membetuk punggung sapi (camber)
dengan kemiringan 4 5 %.

36
Bahan
1. Agregat Kasar Untuk Campuran Dingin
Agregat kasar harus terdiri dari batu pecah atau kerikil pecah
yang bersih, keras, bebas dari kotoran dan bahan bahan lain
dengan ukuran 2 3 cm.
2. Agregat Halus Untuk Campuran Aspal Dingin.
Agregat halus, dari setiap sumber, harus terdiri dari pasir atau
batu pecah halus atau kombinasi keduanya.
3. Bahan Pengisi (Filler) Untuk Campuran Dingin
4. Bahan Aspal Untuk Campuran Dingin
MC (Medium Curing cut back)
Merupakan aspal keras (AC pen 60/70) yang dilarutkan dengan
minyak tanah (Kerosine). MC merupakan cutback aspal yang
kecepatan menguapnya sedang.
Peralatan
a) Tali 6 mm, 2 x 50 m
b) Palu
c) Meteran 5 m dan Roll meter 50 m
d) Sikat baja

Damp Truk
Alat Pemadat vibro roller (3-5 ton)

37
Beton Molen Kereta Dorong

Sekop Pengki

Penyiram Aspal Stamper

Sapu Timbris

Cara Kerja
1. Perbaikan Permukaan Yang Akan Dilapisi Campuran Aspal
Dingin, sehingga permukaan tidak ada lubang lubang atau
tergerus serta membentuk kemiringan (camber) ke kanan dan ke
kiri 4% .
2. Membersihan Permukaan.

38
a. Permukaan yang kotor menyebabkan lapisan Campuran
Aspal Dingin yang dipasang tidak dapat menempel dengan
kuat.
b. Pekerjaan pembersihan dapat dilakukan dengan Sapu atau
Sikat.

Gambar 5.15 pembersihan jalan


dengan sapu dan sikat

3. Pemasangan besi holow


Besi holo 20 mm x 20 mm dipasang di sepanjang tepi jalan
(batas tepi pengaspalan, tengah jalan dan seper empat jalan atau
menyesuaikan lebar jalan. Periksa tingkat akurasi kerataan, bila
adayang lebih rendah dari 20 mm, dilakukan penyesuaian
dengan menambah aspal tambahan atau agregat untuk membuat
rata (Leveling).

Gambar 5.16 Pemasangan besi


hollow

39
4. Prime Coat/Tack Coat
Penyiraman Prime coat (Lapis Resap) bila lapisan sebelumnya
belum beraspal atau masih lapisan pondasi perkerasan. Atau
penyiraman Tack Coat ( Lapis Perekat) bila lapisan sebelumnya
berupa lapisan aspal atau beton.

Gambar 5.17 Penghamparan


prime coat atau tack coat

5. Pedoman Pencampuran Aspal Dingin


o 1 Drum Aspal AC pen 60/70 berat 100 kg, di bakar dengan
kayu bakar hingga mencair.
o Matikan Api
o Tambahkan minyak tanah (cerosin) 25 liter.
Pencampuran menggunakan beton molen.
o Siapkan Beton Molen
o Masukan Agregat kasar (2/3) seberat 25 Kg atau 2 ember
o Aspal cair 12 kg
o Abu batu 25 kg (2 ember)
o Pasir 25 kg (2 ember)
o Diaduk selama 15 menit.
o Diperamkan selama 1x24 jam dan dibungkus plastik supaya
minyak tanah tidak menguap.

40
Gambar 5.18 Penakaran material Gambar 5.19 Pencampuran aspal dingin

Gambar 5.20 Pemeraman aspal campuran dingin

6. Penghamparan Aspal
Penghamparan dimulai dari tumpukan aspal ke arah besi holow
sebagai acuan ketebalan.

Gambar 5.21 Penghamparan aspal Gambar 5.22 Perataan aspal

7. Pemadatan
Setelah selesai penghamparan, besi holo sebagai acuan di lepas
atau di bongkar. Pemadatan menggunakan mini vibro roller
dengan kapasitas antara 3 5 ton dengan kecepatan 5 km /jam
dengan roda dibasahi air untuk menghindari aspal menempel

41
pada roda. Lakukan pemadatan 6 8 lintasan (passing). Lintasan
1-2 tanpa getar, baru mulai lintasan 3 dan seterusnya
menggunakan getar (vibro).
8. Pembersihan Peralatan
Semua alat-alat yang dipakai untuk penghamparan aspal, harus
terus dibersihkan menggunakan minya tanah. Pembersihan beton
molen dianjurkan setiap 2 atau 3 pencampuran.

5.3. RABAT BETON


Gambaran Umum

Gambar 5.23 Gambaran umum perkerasan rabat beton


Uraian
Merupakan perkerasan kaku (rigid) tersusun dari bahan semen, pasir,
kerikil (split). Konstruksi ini dipakai di daerah dengan struktur
tanahnya labil, mudah pecah, lembek, dan pada turunan/tanjakan diatas
singkapan batu. Kualitas campuran 1pc : 2ps : 3kr. Secara sederhana
bisa memakai pendekatan perbandingan Volume 1 pengki semen : 2
pengki pasir : 3 pengki kerikil (split).

Persyaratan material antara lain :


1. Pasir maupun krikil harus bebas dari bahan lain seperti tanah
lempung, sampah, dan kotoran lainnya.
2. Krikil harus keras dengan bidang pecah minimal 3 bidang.
42
3. Tebal konstruksi 15 cm.
4. Fas (faktor air semen) kecil / proses percampuan penggunaan air
jangan terlalu banyak.

Kondisi Cuaca yang Diijinkan Untuk Bekerja


Campuran beton hanya boleh dihampar bilamana permukaan
kering, tidak turun hujan, dan permukaan yang disiapkan telah
padat dan membetuk punggung sapi (camber) dengan kemiringan 4
5 %.

Peralatan

Damp Truk Stamper Timbris

Beton Molen Kereta Dorong

Scop Pengki
Sapu Lidi

43
Drum Plastik Ember cor Sendok Plester

Pelaksanaan
1. Pada tanah labil :
Permukaan dibentuk punggug sapi.

Gambar 5.24 Permukaan dibentuk punggung sapi

Pasir urug dihampar setebal 5 cm dan dipadatkan dengan


menyiram air.

Gambar 5.25 Penghamparan pasir urug

Dipasang papan cetakan untuk membatasi ketebalan yang


disaratkan dan pemasangan Plastik.

Gambar 5.26 Pemasangan papan cetakan

44
Gambar 5.27 Pemasangan papan cetakan di lapangan

Adukan beton dituang ke permukaan dan dipadatkan dengan


penggetar atau ditusuk-tusuk dengan kayu.

Gambar 5.28 Pengecoran

Gambar 5.29 Pengecoran dilapangan

45
Gambar 5.30 Pengadukan beton dengan molen

Permukaan dibuat kasar dengan menggunakan sapu lidi kearah


menyamping.
Beton Curing (Penyiraman beton) selama 28 hari

Gambar 5.31 Jalan Rabat Beton jadi

Pemakaian setelah umur beton minimal 28 hari dihitung dari


akhir pengecoran.

46
Gambar 5.32 Jalan Rabat Beton jadi Lapangan

Tmbunan Median dan Bahu Jalan


Setelah beton cukup umur (28 hari),mulai dilakukan penimbunan
pada Median dan Bahu Jalan menggunakan material sirtu atau
bisa leam stone.

2. Pada Singkapan Batu (Galian Batu/cadas)


Badan jalan dibentuk seperti punggung sapi dengan alat
blencong/gancu/pahat.
Bila terdapat bagian yang susah dibentuk misalnya cekungan,
maka dibagian ini dibentuk batas persegi dan diisi dengan beton
yang sudah dipersiapkan.
Untuk jenis badan jalan seperti ini di bawah beton tidak perlu
menggunakan pasir.

47
BAB VI
BANGUNAN PELENGKAP

6.1 GORONG GORONG


Gorong-gorong memungkinkan air melintas dibawah jalan untuk
mengalirkan kemana air tersebut dapat dibuang dengan aman. Air
mungkin datang dari aliran alami yang sudah ada dan bisa juga dari
limpahan air permukaan jalan ketika hujan.
Penjelasan
Jenis type pada kebanyakan gorong-gorong adalah
menggunakan pipa beton (bus beton). Diameter pipa hendaknya
tidak kurang dari 0.60 m, sebab dengan diameter yang kecil,
akan sangat mudah terjadi penyumbatan dan menjadi sulit dalam
perawatannya. Diameter yang umum dipakai adalah 0.60 m tapi
juga sering dipakai dengan diameter 1.00 m.

Gambar 6.1 Bagian dari gorong-gorong


Landasan (apron) dibuat pada bagian lubang masuk dan lubang
keluar, hal ini guna melindungi dasar atau bantalan pipa gorong-
gorong dan juga galian dasar saluran dari bahaya erosi. Landasan
ini dapat dibuat dengan menggunakan batu-batuan atau pasangan
batu atau bisa juga dengan cor beton. Lebar landasan

48
disarankan tidak kurang dari 1.5 kali diameter pipa. Pada ujung-
ujung dipasang dinding kepala, yang dimaksudkan sebagai
pelindung timbunan badan jalan dari kerusakan yang diakibatkan
oleh air. Dinding ini juga bisa dibuat dari batu-batuan,
pasangan batu, atau cor beton. Namun jika dinding kepala ini
tidak dipasang, pastikan bahwa sisi kemiringan dari timbunan
badan jalan tidak terlalu tajam atau kurang dari 1:2 serta
gorong-gorong memiliki panjang yang cukup sampai mencapai
ujung kemiringan terakhir dari ujung jalan. Jika tanah asli
dilokasi itu memiliki gradasi dan kohesifitas yang cukup baik,
maka kemiringan urugan badan jalan ini bisa ditambahkan.

Gambar 6.2 Kondisi gorong-gorong tersumbat

Gambar 6.3 Metode pembersihan gorong-gorong

Untuk gorong-gorong yang sudah ada, perlu pemeliharaan


rutin. Misal tersumbat oleh endapan lumpur dan sebagainya.

49
Besihkan lumpur dan puing-puing dari lubang keluar (outlet),
dalam gorong-gorong dan lubang masuk (inlet)
Mempertahankan kemiringan yang sama seperti
kemiringan gorong-gorong
Menggali outlet dengan lebar minimal 60 cm

Tujuan
Pedoman ini bertujuan untuk memberikan petunjuk dalam
pemasangan konstruksi gorong gorong sederhana untuk jalan
pedesaan.

Material
Gorong gorong sederhana (bus beton) yang saat ini sudah banyak
tersedia di toko toko bangunan terdekat.

Gambar 6.4 Gorong-gorong bus beton

50
Peralatan

Cangkul Scop

Pengki

Roll Meter 30 m Meteran 3 m Tali Tambang

Cara Kerja
1) Persiapan
Siapkan bahan bus beton sesuai diameter yang direncanakan.
Siapkan semua peralatan yang diperlukan.
2) Pelaksanaan
Periksa dan amati situasi dan kondisi pada lokasi gorong-
gorong yang akan dibangun, dengan cara melakukan
pengukuran-pengukuran dan disertai dengan membuat gambar
situasi termasuk denah aliran airnya.

51
Buatlah Sketsa rencana gorong-gorong dengan menggunakan
gorong-gorong bus beton sesuai diameter yang di rencanakan.
Sketsa rencana yang diperlukan meliputi:

Gambar 6.5 Denah tampak atas gorong-gorong

Gambar 6.6 Potongan melintang gorong-gorong

Laksanakan pekerjaan membuat konstruksi gorong-gorong


dengan urutan sebagai berikut:
Pasang patok -patok pengukuran, baik arang melintang
yaitu as gorong-gorong dan arah memanjang yaitu as jalan.
Lakukan galian pada lokasi yang telah ditandai sesuai
kedalaman dari rencana gorong-gorong.
Buatkanlah dudukan pada sambungan bus beton dengan
pasang batu belah dan mortar.
Pemasangan bus beton dengan bantuan tali tambang.
Pembuatan cincin bus beton
Penimbunan kembali dan dipadatkan.

52
6.2 SALURAN SAMPING
Sketsa Saluran Samping

Gambar 6.7 Kondisi


eksisiting saluran samping

Jenis Saluran berdasarkan bahan yang digunakan.


1) Saluran Tanah Biasa (tanpa dilapisi)
2) Saluran Yang Dilapisi (Pasangan Batu kali/batako)
Tujuan
Tujuan pedoman ini adalah memberikan petunjuk pembuatan
konstruksi Saluran Sampingatau Selokan Tepi Jalan di pedesaan
dengan menggunakan bahan lokal yang tersedia di lokasi tersebut.
Material
1. Batako, batu belah, batu bata
2. Spesi/Mortar
Bentuk Saluran/Selokan
1) Bentuk Persegi Empat

Gambar 6.8 Selokan Tanah Biasa

53
Gambar 6.9 Selokan Pasangan Batu Belah

Gambar 6.10 Selokan Pasangan Batako


2) Bentuk Trapesium

Gambar 6.11 Selokan Bentuk Trapesium

Gambar 6.12 Selokan Pasangan Batu Belah

54
Gambar 6.13 Selokan Pasangan Batako

Peralatan
1. Keranjang Pikulan
2. Benang
3. Patok-patok kayu/bambu

Cangkul Sekop
Cetok semen

Roll Meter 30 m
Kereta Dorong Pengki

55
Cara Kerja
PERSIAPAN
1) Amati Kondisi lingkungan sepanjang jalan yang akan dibuat
selokan tepinya, lalu ukur panjang rencana selokan serta
perbedaan tinggi kedua ujungnya dengan menggunakan waterpas
selang plastik yang diisi air.
2) Buatsketsa rencana saluran meliputi
Bentuk dan dimensi penampang saluran
Kemiringan saluran
Struktur lapisan dinding saluran
3) Hitung volume bahan serta biaya pelaksanaan
Siapkan bahan yang akan digunakan sebagai struktur pelapis
dinding selokan.

PEKERJAAN FISIK
1) Pembuatan Saluran Tanah Biasa.
Pasang patok patok sepanjang kedua tepi dan as selokan setiap
interval jarak 25 m, lalu pasang tali plastik yang menghubungkan
patok patok tersebut dalam arah memanjang selokan.

Gambar 6.14 Pemasangan Patok Saluran Samping

56
Gali Selokan sesuai dengan bentuk dimensi serta kemiringan dasar
Selokan. Kemiringan memanjang dasar selokan dapat dibuat
bervariasi 0,5 5 % sesuai perbedaan ketinggian pada kedua ujung
Selokan.

Gambar 6.15 Saluran


bentuk segi empat

Gambar 6.16 Saluran


bentuk trapesium

Gambar 6.17 Contoh Mal Tarpesium

Buanglah tanah galian selokan ke tempat pembuangan yang


tidak mengganggu lingkungan.

57
2) Pembuatan Saluran dari Pasangan Batu Belah/Batako
Buatlah adukan mortar untuk spesi dengan bahan yang
tersedia.

Gambar 6.18 pencampuran dan pengadukan mortar (semen + pasir + air)

Pasangan Batu Belah

Gambar 6.19 Pasangan batu belah bentuk


segi empat

Gambar 6.20 Pasangan


batu belah bentuk
trapesium

58
Pasangan Batako

Gambar 6.21 Pasangan


batako bentuk segi empat

Gambar 6.22 Pasangan


batako bentuk trapesium

Pemeliharaan Saluran yang Sudah Ada


- Saluran yang terlutup oleh lumpur dan puing-piuing serta sampah,
di bersihkan memakai cangkul atau skop.
- Pertahankan kemiringan saluran agar aliran air tetap lancar.

Gambar 6.23 Pembersihan saluran


59
Terjunan atau Struktur Penahan Energi
Apabila kemiringan dasar selokan lebih dari 4%, maka harus
dipasang struktur peredam energi, yang berupa terjunan, dengan
interval tiap terjunan adalah sebagai berikut.
Tabel 6.1 Penempatan bangunan terjunan

KEMIRINGAN SALURAN i (%) INTERVAL/JARAK (m)

i4 tidak perlu

5i8 35

8 i 10 10

10 i 12 6

i 12 5

Gambar 6.24 Bangunan Terjunan

60
Gambar 6.25 Bangunan Terjunan dari bahan Batu kali dan bambu atau dolken

6.3 STABILISASI LERENG (SLOPE)


Sketsa Stabilisasi Lereng (Slope)

Gambar 6.26 Sketsa Stabilisasi Lereng


Tujuan
Untuk mengendalikan erosi permukaan yang terjadi, sehingga dampak
negatif yang ditimbulkannya dapat ditekan.
Material
1) Tanah subur (untuk campuran pupuk)

61
2) Pupuk
Pupuk Kandang
Dapat menggunakan kotoran : kambing, kuda, ayam, dan lain-
lain. Jangan menggunakan pupuk yang baru diangkat dari
kandang, karena temperaturnya masih tinggi (panas). Gunakan
pupuk yang sudah disimpan 1 2 minggu. Lebih baik lagi bila
dikeringkan dahulu sebelum dipergunakan.
Pupuk Buatan
Pupuk buatan merupakan pupuk yang dibuat di pabrik. Pupuk
buatan yang dapat digunakan: pupuk N (urea atau ZA) atau
pupuk lengkap seperti pupuk NPK.

3) Tanaman
Rumput
Jenis Rumput Yang di Gunakan
- Bahia grass (rumput bahia=Paspalum sp)
- Carpet grass (rumput pahit)
- Brachiaria decumbens (rumput bede)
- Atau jenis rumput sekitar lokasi, dengan syarat ; bebas
dari tumbuhan liar seperti alang-alang, teki, mimosa
(putri malu), dan lain-lain.
Cara Penanaman
- Dengan tunas
- Dengan lempengan
Penutup tanah
Jenis kacang-kacangan, seperti:
- Centrosema pubescens (Cp)= kacang katropong
- Calopogonium mucunioides (Cm) = kacang asu
- Pueraria javanica (Pj) = kacang ruji
62
Jenis penutup tanah lainnya:
- Althernanthera amoena (krokot)
- Widelia triobata (seruni)
Jenis pohon
Caliandra sp (kaliandra)
Cassia siamea (johar)
Sesbania grandiflora (kemlandingan)

Peralatan

Cangkul
Sabit
Sekop

Linggis
Pengki

Cara Kerja
1. Penanaman dengan lepengan rumput (Gebalan rumput) berjarak.
Bersihkan lereng jalan dari
tanaman liar, batu, dan lain-lain.
Kemudian permukaan diratakan
lalu penghamparan pupuk kandang
atau tanah humus. Lempengan
63
rumput (Gebalan rumput) ditanam
pada lereng tersebut berjarak 20
cm dan di pasak dari bahan bambu.

2. Penanaman dengan lempengan menyeluruh.


Bersihkan lereng jalan dari tanaman liar, batu, dan lain-lain.
Kemudian permukaan diratakan lalu penghamparan pupuk kandang
atau tanah humus.
Lempengan rumput (Gebalan
rumput) ditanam pada lereng
tersebut rapat dan dipasak dengan
bahan dari bambu.

64
BAB VII
PEMELIHARAAN DAN PENGELOLAAN

7.1. UPAYA PENANGGULANGAN KERUSAKAN JALAN


Dalam upaya penanggulangan kerusakan jalan dilakukan oleh masyarakat
dan untuk masyarakat, sehingga untuk teknis caranya dapat disesuaikan di
berbagai daerah. Beberapa upaya penanggulangan kerusakan jalan antara
lain :
1. Menerapkan iuran sukarela kepada pengguna jalan.
2. Memberikan palang pintu untuk mencegah kendaraan bermuatan berat
melewati lokasi jalan, yang akan berpotensi merusak perkerasan.
3. Menerapkan iuran wajib, khusus bagi kendaraan beroda empat
bermuatan barang.
4. Menerapkan sumbangan guna perbaikan jalan kepada masyarakat.

7.2. TEKNIK PEMELIHARAAN


Kegemukan Aspal Pada Lapis Perkerasan Aspal
Ciri ciri
Dapat terjadi pada sebagian atau seluruh permukaan jalan yang
beraspal. Tampak lelehan aspal pada permukaan jalan, permukaan
jalan tampak lebih hitam dan mengkilat dari bagian yang lain. Bila
dibiarkan akan menimbulkan lipatan-lipatan (keriting) atau
penglupasan atau lubang-lubang pada permukaan jalan, dan
menyebabkan jalan licin, berbahaya bagi pemakai jalan.
Penanganan
Penanganan kegemukan aspal dengan Penebaran Pasir, Pasir
ditebarkan pada bagian aspal yang kegemukan lalu diratakan

65
dengan sapu kemudian dipadatkan ringan dengan alat stamper atau
timbris.

Kerusakan Retak Garis Pada Lapis Perkerasan Aspal


Ciri ciri
Tampak celah-celah retakan memanjang (arahsejajar dengan
sumbu jalan) atau melintang (arah memotong sumbu jalan) pada
permukaan jalan. Bila dibiarkan, air hujan akan meresap ke
dalam konstruksi perkerasan dan menimbulkan kerusakan yang
lebih parah seperti lubang-lubang atau amblas.
Penanganan
a) Laburan Aspal Setempat
Cocok untuk retakan halus (<2 mm) dan jarak antar retakan
renggang.
- Mula-mula bersihkan bagian yang akan ditangani, jadi
permukaan harus bersih dan kering.
- Tandai dengan membuat garis empat persegi panjang
dengan cat atau kapur.
- Semprotkan atau siramkan aspal emulsi atau aspal cair
pada bagian yang sudah diberi tanda hingga merata.
- Tebarkan pasir kasar atau agregat halus, dan ratakan
hingga menutup seluruh daerah yang ditangani.
- Lakukan pemadan ringan dengan alat stamper atau
timbris.
b) Melapisi Retakan
Untuk retakan halus (<2 mm) dan jarak antara retakan rapat.
- Bersihkan bagian yang akan ditangani. Permukaan jalan
harus bersih dan kering.

66
- Beri tanda daerah yang akan ditangani dengan cat atau
kapur.
- Buat campuran aspal dingin dari pasir/agregat halus di
campur dengan aspal emulsi atau cair. Aduk campuran
hingga merata.
- Tebar dan ratakan campuran pada seluruh daerah yang
sudah deberi tanda.
- Lakukan pemadatan ringan dengan alat stamper atau
timbris.
c) Mengisi Retakan
Untuk retak lebar (>2 mm)
- Bersihkan bagian yang akan ditangani. Permukaan jalan
harus bersih dan kering
- Isi retakan dengan aspal panas
- Tutup retakan yang sudah diisi aspal dengan pasir kasar.

Kerusakan Retak Rambut dan Retak Kulit Buaya Pada Lapis


Perkerasan Aspal
Ciri ciri
Tampak retakan dengan arahtidak beraturan dan saling
berpotongan. Lebar retakan <2 mm(retak rambut) atau >2mm
(retak kulit buaya). Retakan dapat terjadi pada alur roda atau pada
bagian lain dari permukaan jalan. Bila dibiarkan kerusakan jalan
akan lebih parah karena pengaruh air akan meresap. Retak rambut
akan berkembang menjadi retak kulit buaya yang kemudian akan
berkembang menjadi ambles.

67
Penanganan
a) Laburan Aspal Setempat
Cocok untuk retakan halus (<2 mm) dan jarak antar retakan
renggang.
- Mula-mula bersihkan bagian yang akan ditangani, jadi
permukaan harus bersih dan kering.
- Tandai dengan membuat garis empat persegi panjang
dengan cat atau kapur.
- Semprotkan atau siramkan aspal emulsi atau aspal cair pada
bagian yang sudah diberi tanda hingga merata.
- Tebarkan pasir kasar atau agregat halus, dan ratakan hingga
menutup seluruh daerah yang ditangani.
- Lakukan pemadan ringan dengan alat stamper atau timbris.
b) Penambalan Lubang Untuk Retak Kulit Buaya
- Bersihkan bagian yang akan ditangani. Permukaan jalan
harus bersih dan kering.
- Beri tanda daerah yang akan ditangani dengan cat atau
kapur. Tanda persegi tersebut harus mencakup bagian jalan
yang baik.
- Gali lapisan jalan pada daerah yang sudah diberi tanda
persegi, hingga mencapai lapisan yang padat.
- Tepi galian harus tegak, dasar galian harus rata dan
mendatar.
- Padatkan dasar galian.
- Isi lubang galian dengan bahan pengganti.
o Bahan agregat lapis pondasi.
o Campuran aspal dingin.

68
- Padatkan lapis demi lapis. Pada lapis terakhir, lebihkan
tebal bahan pengganti sehingga diperoleh permukaan akhir
yang padat dan rata dengan permukaan jalan.
- Lakukan laburan aspal setempat di atas lapisan terakhir
(lihat penanganan retak garis)

Terjadi Alur Tanpa Retak Pada Lapis Perkerasan Aspal


Ciri ciri
Terjadi cekungan permanen pada jalur roda kendaraan. Pada
kondisi ekstrim penampang jalan berbentuk W, dan tampak bagian
aspal yang terdesak ke(jembul). Pada umumnya kerusakan terjadi
padabagian jalan yang sering dilalui roda kendaraan (jalur roda).
Selain kurang nyamanjuga membahayakan keselamatan pemakai
jalan. Alur akan diikuti retakan dan menimbulkan kerusakan yang
lebih parah terutama pada musim hujan, seperti lubang-lubang.

Penanganan
a) Penambalan Lubang
- Bersihkan bagian yang akan ditangani. Permukaan jalan
harus bersih dan kering.
- Beri tanda daerah yang akan ditangani dengan cat atau
kapur. Tanda persegi tersebut harus mencakup bagian jalan
yang baik.
- Gali lapisan jalan pada daerah yang sudah diberi tanda
persegi, hingga mencapai lapisan yang padat.
- Tepi galian harus tegak, dasar galian harus rata dan
mendatar.
- Padatkan dasar galian.
- Isi lubang galian dengan bahan pengganti.
69
o Bahan agregat lapis pondasi.
o Campuran aspal dingin.
- Padatkan lapis demi lapis. Pada lapis terakhir, lebihkan
tebal bahan pengganti sehingga diperoleh permukaan akhir
yang padat dan rata dengan permukaan jalan.
- Lakukan laburan aspal setempat di atas lapisan terakhir
(lihat penanganan retak garis)
b) Perataan Untuk Alur Ringan
- Bersihkan bagian yang akan ditangani. Permukaan jalan
harus bersih dan kering.
- Beri tanda daerah yang akan ditangani dengan cat atau
kapur. Tanda persegi tersebut harus mencakup bagian jalan
yang baik.
- Semprotkan lapis tipis aspal pengikat (aspal emulsi atau
aspal cair) dengan alat penyemprot aspal atau alat lain
seperti kaleng berlubang dengan takaran 0.5 kg/m2 secara
merata.
- Tebarkan campuran aspal dingin pada daerah yang sudah
ditandai. Ratakan dan lebihkan ketebalan hamparan kira-
kira 1/3 dalam cekungan.
- Padatkan dengan mesin penggilas atau stamper dengan rata.

Kerusakan Retak Garis Pada Lapis Perkerasan Beton


Ciri ciri
Tampak celah-celah retakan memanjang (arahsejajar dengan sumbu
jalan) atau melintang (arah memotong sumbu jalan) pada
permukaan jalan. Bila dibiarkan, air hujan akan meresap ke dalam
konstruksi perkerasan dan menimbulkan kerusakan yang lebih
parah seperti lubang-lubang atau amblas.

70
Penanganan
Laburan Aspal Setempat.
Cocok untuk retakan halus (<2 mm) dan jarak antar retakan
renggang.
- Mula-mula bersihkan bagian yang akan ditangani, jadi
permukaan harus bersih dan kering.
- Tandai dengan membuat garis empat persegi panjang dengan
cat atau kapur.
- Semprotkan atau siramkan aspal emulsi atau aspal cair pada
bagian yang sudah diberi tanda hingga merata.
- Tebarkan pasir kasar atau agregat halus, dan ratakan hingga
menutup seluruh daerah yang ditangani.
- Lakukan pemadan ringan dengan alat stamper atau timbris.
Perbaikan Bahu Jalan Retak atau Lubang Tergeus Air Hujan
Ciri ciri
Tampak celah-celah pada bahu jalan dan atau lubang-lubang bekas
gerusan air hujan.
Penanganan
- Siapkan material, yang sama dengan material bahu jalan, bebas
dari rumput dan bahan organik lainnya.
- Isi retakan dengan tanah/material yang sudah disiapkan. Bila
material terlalu kering tambahkan air secukupnya hingga
material tampak lembab.

71
BAB VIII
PENUTUP

8.1. KESIMPULAN
a) Jalan desa adalah jalan yang dapat dikategorikan sebagai jalan dengan
fungsi lokal di daerah pedesaan. Arti fungsi lokal daerah pedesaan yaitu:
- Sebagai penghubung antar desa atau ke lokasi pemasaran
- Sebagai penghubung hunian/perumahan
- Sebagai penghubung desa ke kecamatan/kabupaten/provinsi
b) Metode Labour-based (teknologi berbasis tenaga kerja) dapat
didefinisikan sebagai teknologi konstruksi yang mana dengan biaya
perawatan yang bersaing dan standar kwalitas yang dapat diterima secara
teknis, dengan memberikan kesempatan yang maksimal pada tenaga kerja
(baik yang trampil maupun tidak trampil) bersama dengan dukungan
peralatan serta prasarana lokal yang tersedia baik berupa material dan
sumber-daya yang lainnya.
c) Drainase diperlukan karena air mempunyai pengaruh yang buruk
terhadap jalan, antara lain:
- Jalan menjadi rusak jika badan jalan tidak cepat kering sehabis hujan.
- Jalan akan mudah terputus (pavement erosions) bila air dibiarkan
melintangi permukaan jalan
- Jalan menjadi rusak bila air dibiarkan mengalir di tengah jalan.

Oleh karenanya perlu adanya Bangunan Pelengkap seperti Gorong-


gorong, Saluran Samping dan Stabilisasi Lereng (slope).

d) Konstruksi Pondasi Perkerasan Jalan yang banyak di pakai dan banyak


yang cocok diterapkan di jalan pedesaan adalah Pondasi Jalan Batu Belah
(Telford) dan Pondasi Jalan Makadam.

72
e) Untuk melindungi Pondasi Perkerasan Jalan dari rembesan air hujan yang
dapat merusak Lapis Pondasi maka perlu segera ditutup dengan Lapis
Permukaan Perkerasan Jalan seperti Lapis Penetrasi Makadam (Lapen),
Campuran Aspal Dingin atau Rabat Beton.
f) Untuk merencanakan suatu pekerjaan dan kebutuhan dana/biaya
diperlukan Gambar Desain, Perhitungan RAB, Juga perhitungan waktu
dalam mengerjakannya dengan dibuat Schedule Pekerjaan.

8.2. SARAN
Untuk para Kepala Desa yang sedang giat-giatnya membangun desanya
baik dengan pembiayaan swadaya masyarakat ataupun mendapat dana dari
APBD atau APBN, Kami sarankan:
a) Diadakan Musyawarah desa untuk menentukan skala Prioritas ( yang
mendesak) pembangunan di desanya.
b) Dalam Perencanaan Pembangunan minimal harus ada:
Gambar Desain
BOQ (Bill Of Quantity) dan RAB (Rencana Anggaran Biaya)
Schedul Pekerjaan
RKS (Rencana Kerja & Syarat)
Lembar Verifikasi DED
Dokumen pengadaan barang/jasa
c) Untuk memberdayakan masyarakat, pengerjaan bangunan gunakan
dengan system swakelola.

73
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pekerjaan Umum. Pedoman Sederhana Pembangunan Prasarana


Jalan dan Jembatan Untuk Pedesaan Jilid IIA, IIB dan IIIC. Jakarta.
1993.
Departemen Pekerjaan Umum. Petunjuk Pelaksanaan Lapis Penetrasi
Makadam (Lapen).Direktorat Jenderal Bina Marga.1983.
Departemen Pekerjaan Umum. Teknik Pengelolaan Jalan, Seri Panduan
Pemeliharaan Jalan Kabupaten. Badan Penelitian dan Pengembangan,
Pusat Penelitian Pengembangan Prasarana Transportasi.2005.
Don Bosco Foundations Training Center in Comoro. Manual Pavement labour
Based Technology for Rural Road Works.Timor Leste. 2015.
Engineering Consultant, Bjorn Johannessen dan I.T. Transport Ltd Consultants
in Transport for Rural Development.Pedoman Teknis Metode
Pembangunan Jalan Berbasis Tenaga Kerja. Edisi Pertama.
Kementerian Pekerjaan Umum. Spesifikasi Umum. Direktorat Jenderal Bina
Marga. Jakarta. 2010.
Minister Of Rural Development India. Rural Road maintenance Training
Modules for Field Engineer.2015.
Spesifikasi Teknis Pembangunan Jalan Desa Kabupaten Puncak Jaya. 2013.

74
LAMPIRAN

75
GAMBAR
DESAIN

76
1. Gambar Desain
Pondasi Jalan Batu Belah (Telford)

Gambar : 1.1 Potongan melintang jalan pondasi batu belah

Gambar : 1.2 Detail potongan melintang jalan pondasi batu belah

77
Pondasi Jalan Makadam

Gambar : 1.3 Potongan melintang jalan makadam

Gambar : 1.4 Detail potongan melintang jalan macadam

78
Lapis Penetrasi Makadam (Lapen)

Gambar : 1.5 Potongan melintang lapis penetrasi makadam

Gambar : 1.6 Detail potongan melintang lapis penetrasi macadam

79
Campuran Aspal Dingin (Cold Mix Asphalt)

Gambar : 1.7 Potongan melintang jalan campuran aspal dingin

Gambar : 1.8 Potongan melintang tikungan kiri

80
Rabat Beton

Gambar : 1.9 Potongan melintang rabat beton

Gambar : 1.20 Potongan melintang jalan normal

81
RENCANA
ANGGARAN
BIAYA (RAB)

82
2. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Pondasi Jalan Batu Belah (Telford)

ASUMSI :
Panjang jalan yang akan di bangun asumsi = 1 km (1.000 m)
Lebar Jalan = 3 m
Ukuran Batu Tepi = 15/20 cm = 0,15/0,2 m
Ukuran Batu Pokok = 10/15 cm = 0,1/0,15 m
Faktor susut (gembur) untuk batu = 1,3
Faktor susut (gembur) untuk pasir = 1,34
Lebar Bahu jalan kanan = kiri = 0,5 m

1) Pembentukan Badan Jalan = Lebar jalan telford x Panjang jalan = 3


mx 1.000m = 3.000 m2
2) Urugan Pasir tebal 10 cm = Lebar jalan telford x Panjang = 3 m x
1.000 m = 3.000 m2
3) Batu Tepi = Lenar ukuran batu tepi x Panjang Jalan x 2 (kanan dan
kiri) = 0,15 m x 1.000 m = 300 m2
4) Batu Pokok = Lebar telford di kurangan lebar batu tepi kanan dan kiri
x Panjang jalan = (3 m-(0,5+0,5))m x 1.000 m = 2.700 m2
5) Pemecah Batu Belah = Jumlah volume batu pokok (Asumsi batu tepi
dipilih sesuai ukuran (15 cm x 20 cm), sisanya batu pokok (10 cm x
15 cm) dibelah di tempat.
Volume = Luas hamparan batu pokok (2.700 m2) x tinggi batu pokok
rata rata ( 0,15 m) x faktor susut ( 1,3) = 526,5 m3
6) Sirtu tebal 5 cm = Lebar jalan telford x Panjang jalan = 3 m x 1.000 m
= 3.000 m2
7) Timbunan Bahu Jalan Tebal 15 cm dengan Sirtu = Lebar bahu jalan
kanan dan kiri x Panjang Jalan = (0,5 m + 0,5 m ) x 1.000 m = 1.000
m2

83
BILL OF QUANTITY (BOQ)
PONDASI JALAN BATU BELAH (Telford)
No Item Pekerjaan Satuan Volume
1 Pembentukan Badan Jalan M2 3.000
2 Urugan Pasir tebal 10 cm M2 3.000
3 Batu Tepi 15/20 cm, Ka & Ki M2 300
4 Batu Pokok 10/15 M2 2.700
5 Pemecah Batu M3 526,5
6 Sirtu Tebal 5 cm M2 3.000
7 Timbunan Bahu Jalan Tebal 15 cm Dengan Sirtu M2 1.000

RAB PONDASI JALAN BATU BELAH (Telford)


UNTUK PANJANG JALAN 1000 M2, LEBAR JALAN 3 M, BAHU JALAN KANAN 0.5 M, DAN BAHU JALAN KIRI 0.5 M
HARGA
No. URAIAN PEKERJAAN SAT. VOL TOTAL
SAT.
1 PEMBENTUKAN BADAN JALAN M2 3,000.00 1,100.00 3,300,000.00

2 BATU TEPI 15/20 CM M 3,00.00 22,600.00 6,780,000.00

3 URUG PASIR TEBAL 10 CM M2 3,000.00 18,300.00 54,900,000.00

4 PEMECAH BATU BELAH M3 526.50 19,300.00 10,161,450.00

5 BATU POKOK 10/15 CM M2 526.5 58,700.00 158,490,000.00

6 SIRTU TEBAL 5 CM M2 2,700.00 12,300.00 36,900,000.00

7 TIMBUNAN BAHU JALAN TEBAL 15 CM DENGAN SIRTU M2 1,000.00 27,200.00 27,200,000.00

JUMLAH 260,451,450.00

HARGA SATUAN PEKERJAN


PONDASI JALAN BATU BELAH (Telforfd)
HARGA
No. URAIAN PEKERJAAN SAT.
SAT.
1 PEMBENTUKAN BADAN JALAN M2 1,100.00
2 BATU TEPI 15/20 CM M 22,600.00
3 URUG PASIR TEBAL 10 CM M2 18,300.00
4 PEMECAH BATU BELAH M2 19,300.00
5 BATU POKOK 10/15 CM M2 58,700.00
6 SIRTU TEBAL 5 CM M2 12,300.00
7 TIMBUNAN BAHU JALAN TEBAL 15 CM DENGAN SIRTU M2 27,200.00

84
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
PONDASI JALAN BATU BELAH (Telford)

MATA PEMBAYARAN : PEMBENTUKAN BADAN JALAN


SATUAN PEKERJAAN : M2

PERKIRAAN HARGA JUMLAH


NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA KETERANGAN
(Rp.) (Rp.)
A. TENAGA
1 Pekerja Hari orang 0.010 60,000.00 600.00
2 Mandor Hari orang 0.001 90,000.00 60.00
JUMLAH HARGA TENAGA 660.00
B. BAHAN
JUMLAH HARGA BAHAN -
C. ALAT
Ls 1.000 500.00 500.00
1 Alat bantu
JUMLAH HARGA ALAT 500.00
D. HARGA SATUAN PEKERJAAN (JUMLAH HARGA 1,160.00
TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN, A+B+C) / M3

E. DIBULATKAN 1,100,00

85
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
PONDASI JALAN BATU BELAH (Telford)

MATA PEMBAYARAN : URUG PASIR TEBAL 10 CM


SATUAN PEKERJAAN : M2

PERKIRAAN HARGA JUMLAH KETERANGAN


NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA
(Rp.) (Rp.)
A. TENAGA
1 Pekerja Hari orang 0.017 60,000.00 1,000.00
2 Mandor Hari orang 0.001 90,000.00 90.00
JUMLAH HARGA TENAGA 1,090,00

B. BAHAN
M3 0.134 125,000.00 16,750.00
1 Pasir urug
JUMLAH HARGA BAHAN 16,750.00
C. ALAT
Ls 1.000 500.00 500.00
1 Alat bantu

JUMLAH HARGA ALAT 500,00


HARGA SATUAN PEKERJAAN (JUMLAH HARGA
D.
TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN, A+B+C) / M3 18,340.00
E. DIBULATKAN 18,300,00

86
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
PONDASI JALAN BATU BELAH (Telford)
MATA PEMBAYARAN : BATU TEPI 15/20 CM, KA&KI
SATUAN PEKERJAAN : M'

PERKIRAAN HARGA JUMLAH


NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA KETERANGAN
(Rp.) (Rp.)
A. TENAGA
1 Pekerja Hari orang 0.038 60,000.00 2,250.00
2 Mandor Hari orang 0.003 90,000.00 225.00
JUMLAH HARGA BAHAN 2,475,00

B. BAHAN
1 Batu Tepi 15/20 M3 0.078 250,000,00 19,500.00
JUMLAH HARGA BAHAN 19,500.00

C. ALAT
Mini Vibro
1
Roller Jam 0.001 150,00.00 180.00
2 Alat bantu Ls 1.000 500.00 500.00
JUMLAH HARGA ALAT 680.00
HARGA SATUAN PEKERJAAN (JUMLAH HARGA
D.
TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN, A+B+C) / M3 22,655.00
E. DIBULATKAN 22,600.00

87
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
PONDASI JALAN BATU BELAH (Telford)
MATA PEMBAYARAN : BATU POKOK 10/15 CM
SATUAN PEKERJAAN : M2

HARGA JUMLAH
PERKIRAAN SATUAN HARGA
NO. KOMPONEN SATUAN KETERANGAN
KUANTITAS
(Rp.) (Rp.)
A. TENAGA
1 Pekerja Hari orang 0.125 60,000.00 7,500.00
2 Mandor Hari orang 0.008 90,000.00 750.00

JUMLAH HARGA TENAGA 8,250.00


B. BAHAN
Batu Pokok M3
1 10/15 0.195 250,000.00 48,750.00
JUMLAH HARGA BAHAN 48,750.00
C. ALAT

1 Mini Vibro
Roller Jam 0.008 150,000.00 1,200.00
2 Alat bantu Ls 0.010 500.00 500.00
JUMLAH HARGA ALAT 1,700.00

D. HARGA SATUAN PEKERJAAN (JUMLAH HARGA


TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN, A+B+C) / M3 58,700.00
E. DIBULATKAN 58,700.00

88
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
PONDASI JALAN BATU BELAH (Telford)
MATA PEMBAYARAN : PEMECAH BATU BELAH
SATUAN PEKERJAAN : M3

PERKIRAAN HARGA JUMLAH


NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA KETERANGAN
(Rp.) (Rp.)
A. TENAGA
1 Pekerja Hari orang 0.286 60,000.00 17,142.86
2 Mandor Hari orang 0.019 90,000.00 1,714.29
JUMLAH HARGA TENAGA 18,857.14
B. BAHAN

-
JUMLAH HARGA BAHAN -
C. ALAT
1 Alat bantu
Ls 1.000 500.00 500.00
JUMLAH HARGA ALAT 500.00
HARGA SATUAN PEKERJAAN (JUMLAH HARGA 19,357.14
D. TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN, A+B+C) / M3

E. DIBULATKAN 19,300.00

89
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
PONDASI JALAN BATU BELAH (Telford)
MATA PEMBAYARAN : SIRTU TEBAL 5 CM
SATUAN PEKERJAAN : M3

PERKIRAAN HARGA JUMLAH


NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA KETERANGAN
(Rp.) (Rp.)

A. TENAGA
1 Pekerja Hari orang 0.025 60,000.00 1,500.00
2 Mandor Hari orang 0.002 90,000,00 150
JUMLAH HARGA TENAGA 1,650.00
B. BAHAN
1 Sirtu M3 0.067 135,000.00 9,045.00
JUMLAH HARGA BAHAN 9,045.00
C. ALAT

l Mini Vibro
Roller Jam 0.008 150,000,00 1,200.00
2 Alat bantu Jam 1.000 500.00 500.00
JUMLAH HARGA ALAT 1,700.00

D. HARGA SATUAN PEKERJAAN (JUMLAH HARGA


TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN, A+B+C) / M3 12,395.00
E. DIBULATKAN 12r300.00

90
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
PONDASI JALAN BATU BELAH (Telford)
MATA PEMBAYARAN : TIMBUNAN BAHU JALAN TEBAL 15 CM DENGAN
SIRTU
SATUAN PEKERJAAN : M2

PERKIRAAN HARGA JUMLAH


NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA KETERANGAN
(Rp.) (Rp.)
A. TENAGA
1 Pekerja Hari orang 0.200 60,000.00 12,000.00
2 Mandor Hari orang 0.013 90,000,00 1,200.00
JUMLAH HARGA TENAGA 13,200.00
B. BAHAN
1 Sirtu M3 0.101 135,000.00 13,567.50
JUMLAH HARGA BAHAN 13r567.50
C. ALAT
1 Alat bantu Ls 1.000 500.00 500.00
JUMLAH HARGA ALAT 500.00
HARGA SATUAN PEKERJAAN (JUMLAH HARGA 27,267.50
D. TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN, A+B+C) I M3

E. DIBULATKAN 27,200.00

HARGA SATUAN UPAH


PONDASI JALAN BATU BELAH (Telford)

Harga Satuan
No Nama Bahan Satuan Keterangan
(Rp.)

1 2 3 4 5

1 Pekerja m3 60,000.00

2 Tukang m3 70,000.00

3 Kepala tukang m3 80,000.00

4 Mandor bh 90,000.00

91
HARGA SATUAN BAHAN
PONDASI JALAN BATU BELAH ( Telford)

No Nama Bahan Satuan Harga Satuan Keterangan

1 2 3 4 5

1 Pasir urug m3 125,000.00

2 Sirtu m3 135,000.00

3 Batu Belah m3 250,000.00

HARGA SATUAN ALAT


PONDASI JALAN BATU BELAH ( Telford)

No Nama Bahan Satuan Harga Satuan Keterangan

1 2 3 4 5

Mini Vibro Roller


1 jam 150,000.00
(3-4 ton)

2 Alat Bantu Ls 500.00

92
Pondasi Jalan Makadam

ASUMSI :
Panjang jalan yang akan di bangun asumsi = 1 km (1.000 m)
Lebar Jalan = 3 m
Agregat Kasar 2 5 cm Tebal 20 cm
Agregat Pengunci 1.5 -2.5 cm, Tebal 5 cm
Agregat Penutup 0-1 cm
Faktor susut (gembur) material = 1,34
Lebar Bahu jalan kanan = kiri = 0,5 m

1) Pembentukan Badan Jalan = Lebar jalan makadam x Panjang jalan = 3


mx 1.000m = 3.000 m2
2) Agregat Kasar 20 cm = Lebar jalan makadam x Panjang = 3 m x 1.000
m = 3.000 m2
3) Agregat Pengunci, tebal 5 cm = Lebar jalan makadam x Panjang Jalan
= 3 m x 1.000 m = 3.000 m2
4) Agregat Penutup = Lebar jalan makadam x Panjang Jalan = 3 m x
1.000 m = 3.000 m2
5) Timbunan Bahu Jalan Tebal 15 cm dengan Sirtu = Lebar bahu jalan
kanan dan kiri x Panjang Jalan = (0,5 m + 0,5 m ) x 1.000 m = 1.000
m2.

93
BILL OF QUNTITY (BOQ)
PONDASI JALAN MAKADAM

NO. URAIAN PEKERJAAN SAT. VOL

1 PEMBENTUKAN BADAN JALAN M2 3,000.00

2 AGREGAT KASAR 2 - 5 CM, TEBAL 20 CM M2 3,000.00

3 AGREGAT PENGUNCI 1.5 - 2.5 CM, TEBAL 5 CM M2 3,000.00

4 AGREGAT PENUTUP 0 - 1 CM M2 3,000.00


5 TIMBUNAN BAHU JALAN M2 1,000.00

RAB PONDASI JALAN MAKADAM

UNTUK PANJANG JALAN 1000 M', LEBAR JALAN 3 M, BAHU JALAN KANAN 0.5 M, DAN BAHU JALAN KIRI O.5 M.

HARGA
NO. U RAIAN PEKERJAAN SAT. VOL TOTAL
SAT.

1 PEMBENTUKAN BADAN JALAN M2 3,000.00 7,100.00 21,300,000.00


2 AGREGAT KASAR 2-5 CM, TEBAL 20 CM M2 3,000.00 70,100.00 210,300,000.00
AGREGAT PENGUNCI 1.5 - 2.5 CM, TEBAL 5
3 M2 3,000.00 26,700.00 80,100,000.00
CM
4 AGREGAT PENUTUP0-1 CM M2 3,000.00 7,300.00 21,900,000.00
5 TIMBUNAN BAHU JALAN M2 1,000.00 40,800.00 40,800,000.00

JUMLAH 374,400,000.00

94
HARGA SATUAN PEKERJAAN
PONDASI JALAN MAKADAM

HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN SAT
SATUAN

1 PEMBENTUKAN BADAN JALAN M2 7,100.00

2 AGREGAT KASAR 2 - 5 CM, TEBAL 20 CM M2 70,100.00

3 AGREGAT PENGUNCI 1.5 - 2,5 CM, TEBAL 5 CM M2 26,700,00

4 AGREGAT PENUTUP 0 - 1 CM M2 7,300.00

5 TIMBUNAN BAHU JALAN M2 40,800.00

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN


PONDASI JALAN MAKADAM

MATA PEMBIAYAAN : PEMBENTUKAN BADAN JALAN


SATUAN PEKERJAAN : M2
PERKIRAAN HARGA JUMLAH
NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA KETERANGAN
(Rp.) (Rp.)
A. TENAGA
1 Pekerja Hari orang 0.100 60,000.00 6.000. 00
2 Mandor Hari orang 0.007 90,000.00 600.00
JUMLAH HARGA TENAGA 6,600.00

B. BAHAN

JUMLAH HARGA BAHAN -


C. ALAT
1 Alat bantu Ls 1.000 500.00 500.00
JUMLAH HARGA ALAT 500.00
HARGA SATUAN PEKERJAAN (JUMLAH HARGA
D. 7,100.00
TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN, A+B+C) / M3
E. DIBULATKAN 7,100.00

95
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
PONDASI JALAN MAKADAM

MATA PEMBIAYAAN : AGREGAT KASAR 2 5 CM, TEBAL 20 CM


SATUAN PEKERJAAN : M'
PERKIRAAN HARGA JUMLAH
NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA KETERANGAN
(Rp.) (Rp.)
A. TENAGA
1 Pekerja Hari orang 0.038 60,000.00 2,250.00
2 Mandor Hari orang 0.003 90,000.00 225.00
JUMLAH HARGA TENAGA 2,475.00
B. BAHAN
1 Agregat kasar 2 - 5 M3 0.268 250,000.00 67,000.00
cm JUMLAH HARGA BAHAN 67,000,00
C. ALAT
1 Mini Vibro Roller Jam 0.001 150,000.00 180.00
2 Alat bantu Ls 1.000 500.00 500,00
JUMLAH HARGA ALAT 680,00
HARGA SATUAN PEKERJAAN (JUMLAH HARGA 70,155.00
D.
TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN, A+B+C) / M3
E. DIBULATKAN 70,100,00

96
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
PONDASI JALAN MAKADAM

MATA PEMBIAYAAN : AGREGAT PENGUNCI 1.5 2.5 CM, TEBAL 5 CM


SATUAN PEKERJAAN : M2
PERKIRAAN HARGA JUMLAH
NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA KETERANGAN
(Rp.) (Rp.)
A. TENAGA
1 Pekerja Hari orang 0.125 60,000.00 7,500.00
2 Mandor Hari orang 0.008 90,000.00 750.00
JUMLAH HARGA TENAGA 8,250.00
B. BAHAN
Agregat Pengunci
1
M3 0.067 250,000.00 16,750.00
1.5 - 2.5 cm
JUMLAH HARGA BAHAN 16,750.00
C. ALAT
1 Mini Vibro Roller Jam 0.008 150,000.00 1,200.00
2 Alat bantu Ls 1.000 500.00 500.00
JUMLAH HARGA ALAT 1,700.00

HARGA SATUAN PEKERJAAN (JUMLAH HARGA


D.
TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN, A+B+C) / M3 26,700.00
E. DIBULATKAN 26,700.00

97
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
PONDASI JALAN MAKADAM

MATA PEMBIAYAAN : AGREGAT PENUTUP 0 - 1 CM


SATUAN PEKERJAAN : M2
PERKIRAAN HARGA JUMLAH KETERANGAN
NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA
(Rp.) (Rp.)
A TENAGA
1 Pekerja Hari orang 0.025 60,000.00 1,500.00
2 Mandor Hari orang 0.002 90,000.00 150.00
JUMLAH HARGA TENAGA 1,650.00
B. BAHAN
1 Agregat penutup 0 M3 0.013 300,000.00 4,020.00
-1 cm
JUMLAH HARGA BAHAN 4,020.00
C. ALAT
1 Mini Vibro Roller Jam 0.008 150,000.00 1,200.00

2 Alat bantu Ls 1.000 500,00 500.00


JUMLAH HARGA ALAT 1,700.00
HARGA SATUAN PEKERJAAN fJUMLAH HARGA
D. 7,370.00
TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN, A+B+C) / M3
E. DIBULATKAN 7,300.00

98
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
PONDASI JALAN MAKADAM

MATA PEMBIAYAAN : TIMBUNAN BAHU JALAN


SATUAN PEKERJAAN : M2

PERKIRAAN HARGA JUMLAH


NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA KETERANGAN
(Rp.) (Rp.)
A. TENAGA
1 Pekerja Hari orang 0.200 60,000.00 12,000.00
2 Mandor Hari orang 0.013 90,000.00 1,200.00
JUMLAH HARGA TENAGA 13,200,00
B. BAHAN
M3 0.201 135,000.00 27,135.00
1 Sirtu
JUMLAH HARGA BAHAN 27,135.00
C. ALAT
Ls 1.000 500.00 500.00
1 Alat bantu
JUMLAH HARGA ALAT 500.00
HARGA SATUAN PEKERJAAN (JUMLAH HARGA
D. 40,835.00
TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN, A+B+C) / M3
E. DIBULATKAN 40,800,00

HARGA SATUAN UPAH


PONDASI JALAN MAKADAM
Harga
No Nama Bahan Satuan Satuan Keterangan
(Rp.)

1 2 3 4 5
1 Pekerja m3 60,000.00
2 Tukang m3 70,000.00
3 Kepala tukang m3 80,000.00
4 Mandor bh 90,000.00

99
HARGA SATUAN BAHAN
PONDASI JALAN MAKADAM

No Nama Bahan Satuan Harga Satuan Keterangan

1 2 3 4 5

1 Pasir urug m3 125,000.00

2 Sirtu m3 135,000.00

3 Agregat kasar 2 - 5 cm rn3 250,000.00

4 Agregat Pengunci 1.5 - 2.5 errs m3 250,000.00

5 Agregat penutup 0 - 1 cm m3 300,000.00

HARGA SATUAN ALAT


PONDASI JALAN MAKADAM

No Nama Bahan Satuan Harga Satuan Keterangan

1 2 3 4 5

1 Mini Vibro Roller (3-4 ton) Jam 150,000.00

2 Alat Bantu Ls 500.00

100
Lapis Penetrasi Makadam (Lapen)

ASUMSI :
Panjang jalan yang akan di bangun asumsi = 1 km (1.000 m)
Lebar Jalan = 3 m
Lapen tebal 5 cm

1) Persiapan dan Pengukuran = 1.000 m


2) Lapis Resap/Perekat = Lebar jalan makadam x Panjang = 3 m x 1.000
m = 3.000 m2
3) Lapen tebal 5 cm = Lebar jalan makadam x Panjang = 3 m x 1.000 m =
3.000 m2

BILL OF QUANTITY (BOQ)


LAPIS PENETRASI MAKADAM (LAPEN)
NO. URAIAN PEKERJAAN SAT. VOL

1 PERSIAPAN & PENGUKURAN M 1,000.00


LAPIS RESAP (PRIME COAT)/LAPIS PEREKAT (TACK
2 M2 3,000.00
COAT)
3 LAPEN M2 3,000.00

101
RAB LAPIS PENETRASI MAKADAM (LAPEN)
UNTUK PANJANG JALAN 1,000 M', LEBR JALAN 3 M, BAHU JALAN KANAN 0.5 M, DAN BAHU JALAN KIRI 0.5
M.

HARGA
NO. URAIAN PEKERJAAN SAT. VOL TOTAL
SAT.

1 PERSIAPAN & PENGUKURAN M 1,000.00 1,100.00 1,100,000.00

LAPIS RESAP (PRIME


2 COAT)/LAPIS PEREKAT (TACK M2 3,000.00 11,200.00 33,600,000.00
COAT)
3 LAPEN M2 3,000.00 60,000.00 180,000,000.00

JUMLAH 213,600,000.00

HARGA SATUAN PEKERJAAN


LAPIS PENETRASI MAKADAM (LAPEN)

NO URAIAN PEKERJAAN SAT HARGA SATUAN

1 PERSIAPAN & PENGUKURAN M 1,100.00

LAPIS RESAP (PRIME COAT)/LAPIS PEREKAT (TACK


2 M2 11,200.00
COAT)

3 LAPEN M2 60,000.00

102
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
LAPIS PENETRASI MAKADAM(LAPEN)

MATA PEMBIAYAAN : PERSIAPAN & PENGUKURAN


SATUAN PEKERJAAN : M

PERKIRAAN HARGA JUMLAH


NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA KETERANGAN
(Rp.) (Rp.)
A. TENAGA
1 Pekerja Hari orang 0.010 60,000.00 600.00
2 Mandor Hari orang 0.001 90,000.00 60.00
JUMLAH HARGA TENAGA 660.00
B. BAHAN
JUMLAH HARGA BAHAN -
C. ALAT
1 Alat bantu Ls 1.000 500.00 500.00
JUMLAH HARGA ALAT 500.00
HARGA SATUAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA
D. 1,160.00
TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN. A+B+C) / M3
E. DIBULATKAN 1,100.00

103
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
LAPIS PENETRASI MAKADAM(LAPEN)

MATA PEMBIAYAAN : LAPIS RESAP (PRIME COAT)/LAPIS PEREKAT(TACK COAT)


SATUAN PEKERJAAN : M2

PERKIRAAN HARGA JUMLAH


NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA
(Rp) (Rp.)
A. TENAGA Hari orang 0.010 60,000.00 600.00
1 Pekerja Hari orang 0.002 90,000.00 180.00
2 Mandor
JUMLAH HARGA TENAGA 780.00
B. BAHAN
1 Minyak tanah Liter 0.960 6,000.00 5,760.00
2 Aspal bitumen Kg 0.769 5,500.00 4,230.77
JUMLAH HARGA BAHAN 9,990.77
C. ALAT
Ls 1.000 500.00 500.00
1 Alat bantu
JUMLAH HARGA ALAT 500.00
HARGA SATUAN PEKERJAAN (JUMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN
D. 11,270.77
PERALATAN, A+B+C) / M3
E. DIBULATKAN 11,200.00

104
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
LAPIS PENETRASI MAKADAM(LAPEN)

MATA PEMBIAYAAN : LAPEN TEBAL 5 CM


SATUAN PEKERJAAN : M2

PERKIRAAN HARGA JUMLAH


NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA KETERANGAN
(Rp.) (Rp.)
A. TENAGA
1 Pekerja Hari orang 0.038 60,000.00 2,250.00
2 Mandor Hari orang 0.003 90,000.00 225.00

JUMLAH HARGATENAGA 2,475.00


B. BAHAN
1 Batu Pecah 3-5 cm M3 0.022 250,000.00 12,068.97 Batu Pokok
2 Batu Pecah 2-3 cm M3 0,011 250,000.00 6,681.03 Batu Pokok
3 Batu Pecah =1-2 cm M3 0.005 250,000.00 4,250.00 Btu Pengunci
4 Batu Pecah =0.5 -1 cm M3 0,003 300,000.00 3,000.00 Batu penutup
5 Pasir Pasang M3 4.470 5,500.00 27,500.00
6 Aspal Bitumen Kg 0,321 6,000.00 1,928.57
7 Minyak Tanah Liter
JUMLAH HARGA BAHAN 55,428.57
C. ALAT
1 Mini Vibro Roller Jam 0.011 150,000.00 1,607.14
2 Alat bantu Ls 1.000 500.00 500.00
JUMLAH HARGA ALAT 2,107.14
HARGA SATUAN PEKERJAAN (JUMLAH HARGA TENAGA,
D. 60,010.71
BAHAN DAN PERALATAN, A+B+C) / M3
E. DIBULATKAN 60,000.00

105
HARGA SATUAN UPAH
LAPIS PENETRASI MAKADAM (LAPEN)
Harga Satuan
No Nama Bahan Satuan Keterangan
Rokan Hulu
1 2 3 4 5

1 Pekerja m3 60,000.00
2 Tukang m3 70,000.00
3 Kepala tukang m3 80,000.00
4 Mandor bh 90,000.00

HARGA SATUAN BAHAN


LAPIS PENETRASI MAKADAM (LAPEN)
No Nama Bahan Satuan Harga Satuan Keterangan
1 2 3 4 5

1 Pasir urug m3 125,000.00


2 Sirtu m3 135,000.00
3 Agregat kasar 2 - 5 cm m3 250,000.00
4 Agregat Pengunci 1.5 - 2.5 cm m3 250,000.00
5 Agregat Penutup 0 - 1 cm m3 300,000.00
6 Minyak Tanah Liter 6,000.00
7 Aspal bitumen Kg 5,500.00
8 Batu Pecah 3 - 5 cm m3 250,000.00
9 Batu Pecah 2 - 3 cm m3 250,000.00
10 Batu Pecah =1 - 2 cm m3 250,000.00
11 Batu Pecah =0.5 - 0.9 cm m3 300,000.00
12 Pasir Pasang m3 300,000.00

106
HARGA SATUAN ALAT
LAPIS PENETRASI MAKADAM (LAPEN)
No Nama Bahan Satuan Harga Satuan Keterangan
1 2 3 4 5

1 Mini Vibro Roller (3-4 ton) jam 150,000.00


2 Alat Bantu Ls 500.00

107
Campuran Aspal Dingin (Cold Mix Asphalt)

ASUMSI :
Panjang jalan yang akan di bangun asumsi = 1 km (1.000 m)
Lebar Jalan = 3 m
Lapen tebal 5 cm

1) Persiapan dan Pengukuran = 1.000 m


2) Lapis Resap/Perekat = Lebar jalan makadam x Panjang = 3 m x 1.000
m = 3.000 m2
3) Lapen tebal 5 cm = Lebar jalan Cold Mix Asphalt x Panjang = 3 m x
1.000 m = 3.000 m2

BILL OF QUANTITY (BOQ)


LAPIS CAMPURAN ASPAL DINGIN
NO. URAIAN PEKERJAAN SAT. VOL

1 PERSIAPAN & PENGUKURAN M 1,000.00


LAPIS RESAP (PRIME COAT)/LAPIS PEREKAT (TACK
2 M2 3,000.00
COAT)

CAMPURAN ASPAL DINGIN (COLD MIX ASPHALT)


3 M2 3,000.00
TEBAL

108
RAB CAMPURAN ASPAL DINGIN (COLD MIX ASPHALT)
UNTUK PANJANG JALAN 1,000 M', LEBAR JALAN 3 M

HARGA
NO. URAIAN PEKERJAAN SAT. VOL TOTAL
SAT.

1 PERSIAPAN & PENGUKURAN M 1,000.00 1,100.00 1,100,000.00


LAPIS RESAP (PRIME COAT)/LAPIS
2 M2 3,000.00 9,300.00 29,400,000.00
PEREKAT (TACK COAT)
CAMPURAN ASPAL DINGIN (COLD
3 M2 3,000.00 85,000.00 255,000,000.00
MIX ASPHALT) TEBAL 4 CM

JUMLAH 285,500,000.00

HARGA SATUAN PEKERJAAN


CAMPURAN ASPAL DINGIN (COLD MIX ASPHALT)

NO URAIAN PEKERJAAN SAT HARGA SATUAN

1 PERSIAPAN & PENGUKURAN M 1,100.00


LAPIS RESAP (PRIME COAT)/LAPIS PEREKAT (TACK
2 COAT) M2 9,800.00
CAMPURAN ASPAL DINGIN (COLD MIX ASPHALT)
3 TEBAL 4 CM M2 85,000.00

109
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
CAMPURAN ASPAL DINGIN (COLD MIX ASPHALT)

MATA PEMBAYARAN : PERSIAPAN & PENGUKURAN


SATUAN PEKERJAAN :M

PERKIRAAN HARGA JUMLAH


NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA KETERANGAN
(Rp.) (Rp.)
A. TENAGA
1 Pekerja Hari orang 0.010 60,000.00 600.00
2 Mandor Hari orang 0.001 90,000.00 60.00
JUMLAH HARGA TENAGA 660.00
B. BAHAN
JUMLAH HARGA BAHAN -
C. ALAT
1 Alat bantu Ls 1.000 500.00 500.00
JUMLAH HARGA ALAT 500.00
HARGA SATUAN PEKERJAAN (JUMLAH HARGA
D. 1,160.00
TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN, A+B+C) / M3
E. DIBULATKAN 1,100.00

110
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
CAMPURAN ASPAL DINGIN (COLD MIX ASPHALT)

MATA PEMBAYARAN : LAPIS RESAP (PRIME COAT)/LAPIS PEREKAT


(TACK COAT)
SATUAN PEKERJAAN : M2

PERKIRAAN HARGA JUMLAH KETERANGAN


NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA
(Rp.) (Rp.)
A. TENAGA
1 Pekerja Hari orang 0.010 60,000.00 600.00
2 Mandor Hari orang 0.002 90,000.00 180.00
JUMLAH HARGA TENAGA 780.00
B. BAHAN
1 Minyak tanah Liter 0.960 6,000.00 5,760.00
2 Aspal bitumen Kg 0.504 5,500.00 2,772.00
JUMLAH HARGA BAHAN 8,532.00
C. ALAT
1 Alat bantu Ls 1.000 500.00 500.00
JUMLAH HARGA ALAT 500.00
HARGA SATUAN PEKERJAAN (JUMLAH HARGA
D. TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN, A+B+C) / M3 9,812.00
E. DIBULATKAN 9,800.00

111
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
CAMPURAN ASPAL DINGIN (COLD MIX ASPHALT)

MATA PEMBAYARAN : PEMBUATAN ASPAL CAIR


SATUAN PEKERJAAN : 125 Kg

PERKIRAAN HARGA JUMLAH


NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA KETERANGAN
(Rp.) (Rp.)
A. TENAGA
1 Pekerja Hari orang 0,038 60,000.00 2,250.00
2 Mandor Hari orang 0.003 90,000.00 225.00
JUMLAH HARGA TENAGA 2,475.00
B. BAHAN
1 Aspal AC pen 60/70 Kg 100.000 5,500.00 550,000.00
2 Minyak Tanah Liter 25.000 6,000.00 150,000.00
JUMLAH HARGA BAHAN 700,000.00
C. ALAT

JUMLAH HARGA ALAT -

D. HARGA SATUAN PEKERJAAN (JUMLAH HARGA


TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN, A+B+C) / KG 5,619.80
E DIBULATKAN 5,600.00

112
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
CAMPURAN ASPAL DINGIN (COLD MIX ASPHALT)

MATA PEMBAYARAN : CAMPURAN ASPAL DINGIN (COLD MIX ASPHALT)


TEBAL 4 CM
SATUAN PEKERJAAN : M2

PERKIRAAN HARGA JUMLAH KETERANGAN


NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA
(Rp.) (Rp.)
A. TENAGA
1 Pekerja Hari orang 0.038 60,000.00 2,250.00
2 Mandor Hari orang 0.003 90,000.00 225

JUMLAH HARGA TENAGA 2,475.00


B. BAHAN
1 Batu Pecah 2 - 3 cm M3 0.017 250,000.00 4,310.34
2 Abu Batu M3 0.018 200,000.00 3,571.43
3 Pasir Pasang M3 0.018 300,000.00 5,357.14
4 Aspal Cair Kg 12.000 5,600.00 67,200.00

JUMLAH HARGA BAHAN 80,438.92


C. ALAT
1 Mini Vibro Roller Jam 0.011 150,000.00 1,607.14
2 Alat bantu Ls 1.000 500.00 500.00

JUMLAH HARGA ALAT 2,107.14

D. HARGA SATUAN PEKERJAAN (JUMLAH HARGA


TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN, A+B+C) / M3 85,021.06
E DIBULATKAN 85,000.00

HARGA SATUAN UPAH


CAMPURAN ASPAL DINGIN (COLD MIX ASPHALT)

Harga Satuan
No Nama Bahan Satuan Keterangan
(Rp.)

1 2 3 4 5

1 Pekerja m3 60,000.00

2 Tukang m3 70,000.00

3 Kepala tukang m3 80,000.00

4 bh 90,000.00
Mandor

113
HARGA SATUAN BAHAN
CAMPURAN ASPAL DINGIN (COLD MIX ASPHALT)
Harga Satuan
No Nama Bahan Satuan Keterangan
(Rp.)
1 2 3 4 5

1 Pasir urug m3 125,000.00


2 Sirtu m3 135,000.00
3 Agregat kasar 2 - 5 cm m3 250,000.00
4 Agregatt Pengunci 1.5 - 2.5 cm m3 250,000.00
5 Agregat penutup 0 - 1 cm m3 300,000.00
6 Minyak Tanah Liter 6,000.00
7 Aspal bitumen Kg 5,500.00
8 Batu Pecah 3 - 5 cm m3 250,000.00
9 Batu Pecah 2 - 3 cm m3 250,000.00
10 Batu Pecah =1 - 2 cm m3 250,000.00
11 Batu Pecah =0.5 - 0.9 cm m3 300,000.00
12 Pasir Pasang m3 300,000.00
13 Abu Batu m3 200,000.00

HARGA SATUAN ALAT


CAMPURAN ASPAL DINGIN (COLD MIX ASPHALT)
Harga Satuan
No. Nama Bahan Satuan Keterangan
(Rp.)
1 2 3 4 5

1 Mini Vibro Roller (3-4 ton) Jam 150,000.00


2 Alat Bantu Ls 500.00

114
Rabat Beton

ASUMSI :
Panjang jalan yang akan di bangun asumsi = 1 km (1.000 m)
Lebar Jalan yang di Rabat Beton = 2 x 0.8 m = 1.6 m
Tebal Rabat Beton = 0.15 m

1) Pembersihan lahan = 2.3 m x Panjang Jalan = 2,300 m2


2) Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank = Panjang jalan = 1,000 m1
3) Rabat Beton = Lebar jalan yang di Rabat Beton x tebal x panjang jalan
= 1.6 x 0.15 x 1,000 = 240 m3

BILL OF QUANTITY (BOQ)


RABAT BETON

NO. URAIAN PEKERJAAN SAT. VOL

1 PEMBERSIHAN LAHAN M2 2,300.00


2 PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOUWPLANK Ml 1,000.00
3 RABAT BETON (1 Pc: 2 Ps: 3 Kr) M2 2,000.00
4 RABAT BETON (1 Pc: 2 Ps: 3 Kr) M2 1,600.00

115
RAB RABAT BETON

UNTUK PANJANG JALAN 1,000 M', LEBAR JALAN 2 X 80 CM.

HARGA
NO. URAIAN PEKERJAAN SAT. VOL TOTAL
SAT.

1 PEMBERSIHAN LAHAN M2 2,300.00 2,124.00 4,885,200.00


PENGUKURAN DAN PEMASANGAN
2 Ml 1,000.00 2,588.00 2,588,000.00
BOUWPLANK
3 URUGAN PASIR TEBAL 5 CM M2 2,000.00 9,400.00 18,800,000.00
4 RABAT BETON (1 Pc: 2 Ps: 3 Kr) M2 129,801.00 207,681,600.00

JUMLAH 233,954,800.00

HARGA SATUAN PEKERJAAN


RABAT BETON

NO URAIAN PEKERJAAN SAT HARGA SATUAN

1 PEMBERSIHAN LAHAN M2 2,124.00


2 PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOUWPLANK Ml 2,588.00

3 URUGAN PASIR TEBAL 5 CM M2 9,400.00


4 RABAT BETON (1 Pc: 2 Ps: 3 Kr) M2 129,801.00

116
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
RABAT BETON
MATA PEMBAYARAN : PEMBERSIHAN LAHAN
SATUAN PEKERJAAN : M2

PERKIRAAN HARGA JUMLAH


NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA KETERANGAN
(Rp) (Rp.)
A. TENAGA
1 Pekerja Hari orang 0.015 60,000.00 928.22
2 Mandor Hari orang 0.008 90,000,00 696.16
JUMLAH HARGA TENAGA 1,624.38
B. BAHAN
JUMLAH HARGA BAHAN -
C. ALAT
1 Alat bantu Ls 1.000 500.00 500.00
JUMLAH HARGA ALAT 500,00
D. HARGA SATUAN PEKERJAAN (JUMLAH HARGA
TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN, A+B+C) / M2 2,124.38
E. DIBULATKAN 2,124.00

117
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
RABAT BETON
MATA PEMBAYARAN : PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOUWPLANK
SATUAN PEKERJAAN : M

PERKIRAAN HARGA JUMLAH KETERANGAN


NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA
(Rp.) (Rp.)
A. TENAGA
1 Pekerja Hari orang 0.004 60,000.00 250.00
2 Tukang Kayu Hari orang 0.004 70,000,00 291.67
3 Kepala Tukang Hari orang 0.000 80,000.00 33.33
4 Mandor Hari orang 0.000 90,000.00 1.88

JUMLAH HARGA TENAGA 576.88


B. BAHAN
1 Kayu 5/7 m3 0.001 4,000,000.00 2,000.00
2 Paku 2" - 5 " Kg 0.001 14,000.00 11.67

JUMLAH HARGA BAHAN 2,011.67


C. ALAT
JUMLAH HARGA ALAT -
D. HARGA SATUAN PEKERJAAN (JUMLAH HARGA
TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN, A+B+C) / M 2.588.54

E. DIBULATKAN 2,588.00

118
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
RABAT BETON

MATA PEMBAYARAN : URUG PASIR TEBAL 5 CM


SATUAN PEKERJAAN : M2

PERKIRAAN HARGA JUMLAH


NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA KETERANGAN
(Rp.) (Rp.)
A. TENAGA
1 Pekerja Hari orang 0.200 60,000.00 12,000.00
2 Mandor Hari orang 0.013 90,000.00 1,200.00
JUMLAH HARGA TENAGA 13,200,00
B. BAHAN
M3 0.067 125,000.00 8,375.00
1 Pasir Urug
JUMLAH HARGA BAHAN 8,375.00
C. ALAT
Ls 1.000 500.00 500.00
1 Alat bantu
JUMLAH HARGA ALAT 500.00
HARGA SATUAN PEKERJAAN (JUMLAH HARGA
D. 9,465.00
TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN, A+B+C) / M3
E. DIBULATKAN 9,400,00

119
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
RABAT BETON
MATA PEMBAYARAN : RABAT BETON (1 Pc; 2 Ps; 3 Kr) TEBAL 15 CM
SATUAN PEKERJAAN : M2 ( 1 M2 = 0.15 M3)
PERKIRAAN HARGA JUMLAH KETERANGAN
NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA
(Rp) (Rp)
A. TENAGA
1 Pekerja Hari orang 0.248 60,000.00 14,850.00
2 Tukang Batu Hari orang 0.038 70,000.00 2,625.00
2 Kepala Tukang Hari orang 0.004 80,000.00 300.00
3 Mandor Hari orang 0.012 90,000.00 1,080.00
JUMLAH HARGA TENAGA 18,855.00
B. BAHAN
1 Semen Portland Kg 232.000 1,500.00 52,200.00
2 Basir Pasang M3 0.620 300,000.00 27,900.00
3 Batu Pecah =2 -3 cm M3 0.780 250,000 .00 29,250.00
4 Plastik M2 1,000.00 1,000.00

JUMLAH HARGA BAHAN 110,350.00


C. ALAT
1 Beton Molen Jam 0.002 60,000.00 96.43
2 Alat bantu Ls 1.000 500.00 500.00

JUMLAH HARGA ALAT 596.43


HARGA SATUAN PEKERJAAN (JUMLAH HARGA
D. TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN, A+B+C) / M3 129,801.43
E. DIBULATKAN 129,801.00

HARGA SATUAN UPAH


RABAT BETON
Harga Satuan
No Nama Bahan Satuan Keterangan
Rokan Hulu

1 2 3 4 5
1 Pekerja m3 60,000.00
2 Tukang batu/ kayu/bes m3 70,000.00

3 Kepala tukang m3 80,000.00

4 Mandor bh 90,000.00

120
HARGA SATUAN BAHAN
RABAT BETON

No Nama Bahan Satuan Harga Satuan Keterangan


1 2 3 4 5

1 Pasir urug m3 125,000.00


2 Sirtu m3 135,000.00
3 Agregat kasar 2 - 5 cm m3 250,000.00
4 Agregat Pengunci 1.5 - 2.5 cm m3 250,000.00
5 Agregat penutup 0 - 1 cm m3 300,000.00
6 Minyak Tanah Liter 6,000.00
7 Aspal bitumen Kg 5,500.00
8 Batu Pecah 3 - 5 cm m3 250,000.00
9 Batu Pecah 2 - 3 cm m3 250,000.00
10 Batu Pecah =1 - 2 cm m3 250,000.00
11 Batu Pecah =0.5 - 0.9 cm m3 300,000.00
12 Pasir Pasang m3 300,000.00
13 Semen Portland kg 1,500.00
14 Kayu 5/7 m3 4,000,000.00
15 Paku 2" - 5 " kg 14,000.00
16 Plastik M2 1,000.00

HARGA SATUAN ALAT


RABAT BETON
No Nama Bahan Satuan Harga Satuan Keterangan
1 2 3 4 5

1 Mini Vibro Roller (3-4 ton) jam 150,000.00


2 Alat Bantu Ls 500.00
3 Beton Molen jam 60,000.00

121
SCHEDULE

122
3. Schedule
Schedule Pondasi Jalan Batu Belah (Telford)

123
Schedule Pondasi Jalan Makadam

124
Schedule Lapis Penetrasi Makadam (Lapen)

125
Schedule Campuran Aspal Dingin (Cold Mix Asphat)

126
Schedule Rabat Beton

127
RENCANA
KERJA DAN
SYARAT (RKS)

128
4. Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Pondasi Jalan Batu Belah (Telford)
1. Material
Material untuk lapisan Telford terdiri atas pasir/pasir urug, batu
pinggir, batu belah dan batu pengunci.
2. Pasir
Pasir yang digunakan sebagai dasar ( bantalan) untuk meletakkan
batu belah adalah pasir bersih, pasir laut atau pasir urug yang baik
dan tidak mengandung lempung, bebas dari akar, rumput, sampah
atau kotoran lainnya. Lapisan pasir ini merupakan dasar untuk
meletakkan batu belah dengan tegak. Pasir ini harus mempunyai
ukuran 95% < 4,.75 Cm. Tebal lapisan pasir adalah 10-15 Cm
padat.
3. Batu Pinggir
Batu pinggir atau batu penyangga dimaksud untuk menjaga
supaya pinggiran lapisan batu yang dihampar sebagai Lapisan
Telford dapat tertahan dengan baik. Batu Pinggir (batu
penyangga) dipasang sepanjang pinggiran Lapisan Telford
memanjang jalan disebelah kiri dan kanan dengan ukuran lebih
tebal dari lapisan batu belah pokok (minimal 1.5 kalinya ), atau
20-25 Cm.
4. Batu Belah
Batu belah (pokok) yang dipergunakan haruslah batu belah
dengan paling sedikit 2 (dua) bidang pecah berasal dari batu besar
yang dibelah-belah (batu gunung atau batu kali) yang keras dan
sedapat mungkin mempunyai tampang melintang yang persegi.
Ukuran batu belah (pokok) 15-20 cm.

129
5. Batu Pengunci
Batu Pengunci terdiri atas batu pecah yang mengisi rongga antara
batu belah (pokok) dan mempunyai kualitas yang sama dengan
batu pelah (pokok). Umumnya untuk batu pengunci dipergunakan
pecahan-pecahan dari batu belah, mempunyai permukaan belahan
lebih dari 3 (tiga) bidang. Ukuran batu pengunci berkisar antara 5-
7 Cm.

Pondasi Jalan Makadam


1. Agregat Kasar
Agregat harus cukup keras, bergradasi hampir seragam. Ukuran
butir agregat terbesar 2-5 cm, sedang ukuran butir terkecil 1-2
cm.Minimum 40% dari agregat harus memiliki paling sedikit satu
bidang pecah (terpecah dua)
2. Agregat Pengunci
Agregat harus cukup keras, bergradasi hampir seragam. Ukuran
butir agregat terbesar 1.5-2.5 cm. Minimum 40% dari agregat
denganukuran butirdi atas 1 cm harus memiliki paling sedikit satu
bidang pecah ( terpecah dua)
3. Agregat Penutup
Mutu dari agregat penutup minimal sama dengan agregat kasar
dan agregat pengunci,Ukuran 0 1 cm dan hasil harus bersih dari
kotoran dan bahan lain yang tidak diinginkan.

Lapis Penetrasi Makadam (Lapen)


1. Material
1.1.Batu Pokok ukuran 3-5 cm. & 2 3 cm
1.2.Batu Pengunci ukuran 1-2 cm
1.3.Batu Penutup ukuran 0.50.9 cm

130
Ukuran Agregat

Tebal lapisan
(7-
(5-8cm) (4-5cm)
Tipe batu 10cm)

Agregat Pokok Persen


Melewati
75 mm 100 - -
60 mm 90-100 100 -
50 mm 35-70 95-100 100
40 mm 0-15 35-70 95-100
25 mm 0-5 0-15
18 mm 0-5 0-5
Agregat Pengunci
Melewati
25 mm 100 100 100
18 mm 95-100 95-100 95-100
9 mm 0-5 0-5 0-5
Agregat Penutup
Melewati
12 mm 100 100 100
9 mm 85-100 85-100 85-100
4 mm 10-30 10-30 10-30
2 mm 0-10 0-10 0-10

Tabel : 4.1 Ukuran aggregat

2. Aspal Keras
Bahan aspal haruslah salah satu dari berikut ini :
a) Aspal Pen.80/100 atau Pen.60/70 yang memenuhi
AASHTO M20.
b) Aspal emulsi CRS1 atau CRS2 yang memenuhi
ketentuan SNI 03-4798-1998 atau RS1 atau RS2 yang
memenuhi ketentuan AASHTO M140.
c) Aspal cair penguapan cepat (rapid curing) jenis RC250
atau RC800 yang
memenuhi ketentuan SNI 03-4800-1998, atau aspal cair
penguapan sedang (medium curing) jenis MC250 atau MC800
yang memenuhi ketentuan SNI
03-4799-1998.

131
Tabel : 4.2 Keperluan bahan untuk konstruksi LAPEN
Batu Batu Batu
Uraian Aspal Aspal
Pokok Pengunci Penutup
Ukuran batu
4-6 cm - 1-2 cm - 0-1 cm
(cm)
Penggunaan
3,7 1,5
bahan setiap m2 105 kg/m2 25 kg/m2 14 kg/m2
kg/m2 kg/m2
(dalam berat)
Penggunaan
bahan setiap m2 0,075 m3 3,7 lt 0,017 m3 1,5 lt 0,01 m3
(dalam isi)

Campuran Aspal Dingin (Cold Mix Asphalt)


1. Agregat Kasar Untuk Campuran Aspal Dingin
a) Agregat kasar harus terdiri dari batu pecah atau kerikil
pecah. Agregat kasar yang kotor dan berdebu, yang
mempunyai partikel lolos ayakan No.200 (0,075 mm)
lebih besar dari 1 % tidak boleh digunakan.
b) Agregat kasar harus terdiri atas bahan yang bersih, keras,
awet dan bebas dari kotoran dan bahan-bahan Jain
yang tidak diinginkan dan harus memenuhi ketentuan
yang diberikan dalam Tabel 4.3
Tabel : 4.3 Ketentuan agregat kasar.
Pengujian Standar Nilai
Kekekalan bentuk agregat (Natrium sulfat) Maks. 12%
SNI 3407 : 2008
Terhadap Jarutan (Magnesium sulfat) Maks. 18%

Abrasi dengan mesin Los Angeles pada


SNI 2417 : 2008 Maks. 40%
500 putaran

Kelekatan agregat terhadap aspal SNI 03-2439-1991 Min. 95%

b) Agregat yang tertahan ayakan 4,75 mm dan mempunyai


dua bidang pecah harus tidak kurang dari 65 %. Persentase
butiran agregat yang mempunyai paling sedikit dua bidang
pecah ditentukan dengan pemeriksan setiap butir agregat

132
pada agregat seberat sekitar 2 kg and ditunjukkan berat
butiran dengan 2 bidang pecah atau lebih sebagai
persentase berat seluruh contoh. Pengambilan contoh harus
sesuai dengan ketentuan SNI 03-1975-1990

2. Agregat Halus Untuk Campuran Aspal Dingin


a) Agregat halus, dari setiap sumber, harus terdiri dari pasir
atau batu pecah halus atau kombinasi keduanya.
b) Agregat halus harus terdiri atas butiran yang bersih, keras
dan bebas dari gumpalan atau bola lempung, atau bahan
Jain yang tidak diinginkan. Batu pecah halus yang
dihasilkan dari pemecahan batu harus memenuhi
ketentuan yang disyaratkan dalam Tabel 6.5.2.(1). Dalam
segala hal, pasir yang kotor dan berdebu serta mempunyai
partikel lolos ayakan No.200 (0,075 mm) lebih dari 8 %
atau pasir yang mempunyai nilai setara pasir (sand
equivalent) kurang dari 50 sesuai dengan SNl 03-4428-1997,
tidak diperkenankan untuk digunakan dalam campuran.

3. Bahan Pengisi (Filler)


Bahan halus untuk campuran dingin.

4. Bahan Aspal Untuk Campuran Dingin


MC (Medium Curing cut back)
Merupakan aspal keras (AC pen 60/70) yang dilarutkan dengan
minyak tanah (Kerosine). MC merupakan cutback aspal yang
kecepatan menguapnya sedang.

133
Rabat Beton
1. Semen
- Menggunakan semen buatan dalam negeri dan kualitasnya
sama dengan mutu Type I.
- Semen berbentuk bubuk halus dan tidak mengandung
gumpalan-gumpalan yang keras.
- Pengangkutan kedalam tempat penyimpanan (gudang) ditempat
pelaksanaan, dijaga agar semen tidak menjadi lembab,
disimpan dengan baik dan dilindungi terhadap cuaca menurut
ketentuan / petunjuk Direksi.

2. Agregat Halus (pasir)


- Agregat halus (pasir) berupa pasir alam.
- Pasir terdiri dari butir-butir keras, tajam dan bersifat kekal
- Bebas dari debu, lumpur, partikel-partikel lain yang lembut dan
bahan organic lainya.
- Ukuran pasir antara 0,25 mm - 5 mm
3. Agregat Kasar (Batu Split)
- Terdiri dari butir-butir yang keras, tidak berpori dan bersifat
kekal.
- Tidak mengandung zat yang merusak beton seperti zat-zat
reaktif alkali.
- Ukuran antara 20 mm - 30 mm.
4. Air
- Menggunakan air yang bersih.

134
DOKUMEN
PENGADAAN
BARANG DAN
JASA

135
ALUR PROSES PENGADAAN BARANG / JASA

Pembentukan tim pengadaan


pengadaan

Identifikasi potensi dan ketersediaan barang/jasa

Survey penyedia barang/jasa

Rembug pra pengadaan

Penetapan dan
Pemaketan barang/jasa

Pengadaan oleh Pengadaan oleh


masyarakat penyedia barang/jasa

Nilai Rp 50 juta Nilai Rp 50 juta Nilai > Rp 200 juta


Rp 200 juta

Penempelan di papan informasi


1. Proses pengadaan (lihat bab 2)
2. Pengiriman barang
3. pembayaran

136
Satuan Kerja ............................................................
Nama Kegiatan : Pembangunan Infrastruktur BERITA ACARA RAPAT
desa...................... PEMBENTUKAN TIM PENGADAAN
Nomor DIPA : ............................................
Tanggal DIPA : ............................................
BARANG/JASA
Tahun Anggaran : ............................................
Lokasi : Jl. ............................. Nomor : .....................................
Lingkungan ..................... Tanggal : .....................................
Desa ................................ Lampiran : empat buah lampiran

Pada hari ini .................... tanggal ..................... bulan ......... tahun Dua ribu.............. bertempat di
Kantor Kepala Desa....................., kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa, telah
diadakan Rapat Desa dalam rangka Pembentukan Tim Pengadaan Barang/Jasa dengan hasil sebagai
berikut:

1. Nama kegiatan : Pembangunan infrastruktur desa berupa .......................... dengan dokumen


Perencanaan Teknis Pembangunan Infrastruktur desa..............
2. Sumber pembiayaan pembangunan berasal dari dana DIPA Nomor ............ tanggal ................
3. Nama Kepala satuan kerja: ................................. berdasarkan surat keputusan Menteri ......
.................. Nomor Tanggal .............
4. Nama Pejabat Pembuat Komitmen : ................................... berdasarkan surat keputusan Menteri
....................... Nomor Tanggal .............
5. Tim terdiri dari tiga / lima orang dimana ......... orang diantaranya adalah perempuan dengan
susunan terlampir.
6. Tim bertugas melakukan proses pengadaan barang/jasa dengan uraian tugas terlampir.
7. Tim Pengadaan dapat menggunakan perusahaan penyedia barang/jasa maupun pengadaan oleh
masyarakat sesuai ketentuan peraturan yang berlaku.

Demikian berita acara ini dibuat dan ditanda tangani di Desa ................ pada tanggal seperti tersebut
diatas untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Pimpinan Rapat Sekretaris Rapat Mewakili peserta Rapat

.................................... .................................... ....................................


Disetujui:

Kepala Desa .................. SU SKPD Teknis / Sekretaris Desa


.......................................................
SU
NA
N

(...........................................) TI (...........................................)
M PENGADAAN BARANG/JASA

137
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA .................................

No. Nama L/P Kedudukan dalam Tim


1 Ketua Tim Pengadaan Barang/Jasa
2 Sekretaris Tim Pengadaan Barang/Jasa
3 Anggota Tim Pengadaan Barang/Jasa
4 Anggota Tim Pengadaan Barang/Jasa
5 Anggota Tim Pengadaan Barang/Jasa

Pimpinan Rapat Sekretaris Rapat Mewakili peserta Rapat

.................................... .................................... ....................................

Disetujui:

Kepala Desa .................. SKPD Teknis / Sekretaris Desa


.......................................................

(...........................................) (...........................................)

138
URAIAN TUGAS TIM PENGADAAN BARANG/JASA
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA .................................

A. Persiapan.
1. Menyusun dan menanda tangani jadwal pengadaan barang/jasa (format lihat dalam lampiran).
2. Menyusun dan menanda tangani Berita Acara Penetapan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
(format lihat dalam lampiran).
B. Pelaksanaan.
4. Mengumumkan pengadan barang/jasa pembangunan infrastruktur desa di papan pengumuman
(format lihat dalam lampiran).
5. Menerima pendaftaran calon peserta pengadaan barang/jasa (Format lihat dalam Lampiran)
6. Memberikan penjelasan teknis pekerjaan pembangunan infrastruktur desa yang akan dibangun
meliputi : a. Penjelasan gambar rencana bangunan infrastruktur, b. Penjelasan Rencana Kerja
dan Syarat-syarat, c. Penjelasan Perincian teknis Volume Pekerjaan, dan d. Penjelasan
persyaratan Peserta yang boleh ikut menfaftar.
7. Membuat dan menanda tangani Berita Acara Penjelasan Pekerjaan Pembangunan infrastruktur
Desa dengan disaksikan 2 orang saksi mewakili peserta pengadaan barang/jasa (format lihat
dalam Lampiran).
8. Mendistribusikan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan kepada para peserta penyedia barang/jasa
9. Menerima pemasukan dokumen penawaran yang terdiri dari : (a) Usulan Administrasi, (b)
Usulan Teknis dan (c) Usulan Biaya.
10. Membuat Berita Acara Pemasukan Dokumen Penawaran (format lihat dalam Lampiran).
11. Melakukan dan membuat Berita Acara Evaluasi Dokumen Penawaran meliputi (a) Evaluasi
dokumen Administrasi, (b) Dokumen usulan teknis, dan (c). Dokumen Usulan biaya (format
lihat dalam Lampiran).
11. Mengumumkan hasil evaluasi pengadaan barang/jasa (format lihat dalam lampiran).
12. Menunggu, menerima dan mengevaluasi sanggahan peserta (jika ada sanggahan)
13. Mengusulkan calon pemenang pengadaan barang/jasa kepada Kepala Satuan Kerja (format lihat
dalam Lampiran).

139
C. Pengakhiran.
14. Mengumumkan hasil pengadaan barang/jasa sesuai penetapan kepala satuan kerja (format lihat
dalam Lampiran).
15. Menyusun Surat Perjanjian Kerja (SPK) pengadaan barang/jasa (format lihat dalam lampiran)
16. Mendokumentasikan proses pengadaan barang/jasa.

Pimpinan Rapat Sekretaris Rapat Mewakili peserta Rapat

.................................... .................................... ....................................

Disetujui:

Kepala Desa .................. SKPD Teknis / Sekretaris Desa


.......................................................

(...........................................) (...........................................)

140
DAFTAR HADIR RAPAT
Hari : ..............................................................................................
Tanggal : ..............................................................................................
Tempat : ...............................................................................................

No Nama Tanda Tangan

141
KEPUTUSAN KEPALA SATUAN KERJA ...................
DESA .......................................
NOMOR : .................................
TANGGAL : ..............................

MENIMBANG:
1. Bahwa dalam rangka pengadaan barang/jasa pembangunan infrastruktur desa .............. diperlukan
adanya Tim Pengadaan Barang/Jasa.
2. Bahwa untuk itu perlu ditetapkan dalam keputusan Kepala Satuan Kerja

MENGINGAT:
1. Peraturan kepala LKPP no 13 tahun 2013 tentang pedoman tata cara pengadaan barang/jasa di
desa
2. Peraturan Kepala LKPP no 22 tahun 2015 tentang perubahan atas Perka LKPP no 13 tahun 2013
tentang pedoman tata cara pengadaan barang/jasa di desa
3. Surat Edaran Kepala LKPP no 2 tahun 2013 tentang penjelasan lebih lanjut pasal 89 ayat (4)
perpres no 70 tahun 2012 tentang perubahan kedua atas perpres no 54 tahun 2010 tentang
pengadaan barang/jasa tentang pembayaran prestasi pekerjaan yang telah terpasang pada
pekerjaan konstruksi.
4. .............................

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA SATUAN KERJA TENTANG PEMBENTUKAN


TIM PENGADAAN BARANG/JASA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
DESA................

Pertama : Membentuk Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan infrastruktur desa........................


dengan susunan seperti pada lampiran surat keputusan ini.
Kedua : Tim Bertugas menyelenggarakan pengadaan barang/jasa pembangunan infrastruktur Desa
............................ dengan uraian tugas seperti terlampir.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal penetapan keputusan ini sampai pemenang pengadaan
barang/jasa Pembangnan infrastruktur desa ........ ditetapkan, dengan ketentuan akan
dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya jika ternyata dalam penetapan ini terdapat
kekeliruan.

142
DITETAPKAN DI :..........................
PADA TANGGAL : .........................
-----------------------------------------------
Kepala satuan Kerja ..........................
Desa .....................

....................................
Tembusan Kepada :
1.Bupati
2.Satuan pengawasan internal
3.Yang Bersangkutan (untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya dan penuh tanggung jawab)

143
Lampiran SK : Susunan Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan ....................... Desa .........
No SK :
Tanggal :

SUSUNAN TIM PENGADAAN BARANG/JASA


PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA .................................

No. Nama L/P Kedudukan dalam Tim


1 Ketua Tim Pengadaan Barang/Jasa
2 Sekretaris Tim Pengadaan Barang/Jasa
3 Anggota Tim Pengadaan Barang/Jasa
4 Anggota Tim Pengadaan Barang/Jasa
5 Anggota Tim Pengadaan Barang/Jasa

Kepala Satuan Kerja


.......................................................

(...........................................)

144
DAFTAR SURVEY HARGA UPAH, BAHAN DAN ALAT

Nama Tim Pengelola Kegiatan : .......


Desa/Kelurahan :
Kecamatan :
Kabupaten :
Provinsi :

No. Nama Barang/Alat/Jasa Satuan Harga Satuan Spesifikasi Keterangan


(Rp.)
A. Upah
1. Tukang Batu Hari
2. Tukang Kayu Hari
3. Tukang Besi Hari
4. Pekerja Hari
5. Mandor Hari

B. Bahan Bangunan
1. Batu Kali Buah
2. Btau bata m3
3. Pasir pasang m3
4. Pasir beton Zak
5. Semen, zak = 50 kg Kg
6. Besi beton .
7. .. .

C. Peralatan
1. Ember Buah
2. Palu Buah
3. Sewa stamper Unit / hari
4. Sewa roller Unit / hari
..
5.

Kami yang melakukan Survey Harga


No. Nama Jabatan Tanda Tangan

1. .. .

2. . ..

3. .

4. .

5. . .

145
Satuan Kerja ............................................................
Nama Kegiatan : Pembangunan Infrastruktur BERITA ACARA RAPAT PENETAPAN
desa...................... RENCANA ANGGARAN BIAYA
Nomor DIPA : ............................................
Tanggal DIPA : ............................................
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
Tahun Anggaran : ............................................ DESA .........................

Lokasi : Jl. ............................. Nomor : .....................................


Lingkungan ..................... Tanggal : .....................................
Desa ................................ Lampiran : Perincian Harga Perhitungan Sendiri

Pada hari ini .................... tanggal ..................... bulan ......... tahun Dua ribu.............. bertempat
di....................., Kami Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan infratruktur desa .............
menyatakan bahwa, telah mengadakan Rapat Penetapan Harga Perhitungan Sendiri Pembangunan
Infrastruktur Desa ............................. dengan hasil sebagai berikut:

1. Nama kegiatan : Pembangunan infrastruktur desa berupa ..........................


2. Sumber pembiayaan pembangunan berasal dari dana DIPA Nomor ............ tanggal ................
3. Nama Kepala satuan kerja: ................................. berdasarkan surat keputusan Menteri ......
.................. Nomor Tanggal .............
4. Nama Pejabat Pembuat Komitmen : ................................... berdasarkan surat keputusan Menteri
....................... Nomor Tanggal .............
5. Menyepakati Harga Perhitungan Sendiri Pembangunan Infrastruktur desa ...................... sebesar
Rp. ........................... ( ...........................................) dengan perincian harga seperti terlampir.

Demikian berita acara ini dibuat dan ditanda tangani di Desa ................ pada tanggal seperti tersebut
diatas untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Ketua Tim Pengadaan Barang/Jasa Sekretaris Tim Pengadaan Barang/jasa

.................................... ....................................

146
DOKUMEN PERENCANAN TEKNIS
PEMBANGUNAN ................

Desa..............................
Kecamatan ..........................
Kabupaten .............................
Provinsi .................................
Tahun .......................

147
JADWAL PENGADAAN BARANG/JASA
JADWAL PENGADAAN BARANG/JASA
PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA ............................. INFRASTRUKTUR DESA...............................................

No Uraian pekerjaan durasi mg-1 mg-2 mg-3 mg-4 mg-5 mg-6 mg-7 Bulan-3 Bulan-4 Bulan-5 Bulan-6 Bulan-7 Keterangan
A Persiapan
1 Penyusunan jadwal 2 hari
2 Penyusunan HPS 7 hari
3 Penyusunan dokumen Pengadaan 7 hari

B Pelaksanaan
4 Pengumuman pengadaan barang/jasa 7 hari
5 Pendaftaran peserta 4 hari
6 Penjelasan Pekerjaan 1 hari
7 Pembuatan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan 4 hari
8 Pendistribusian Berita Acara Penjelasan Pekerjaan 4 hari
9 Pemasukan dan pembukaan penawaran 7 hari
10 Pembuatan Berita Acara Pemasukan/pembukaan Penawaran 1 hari
11 Pengevaluasian penawaran 10 hari
12 Pengumuman hasil evaluasi penawaran 1 hari
13 Masa sanggah 5 hari
13 Pengusulan penetapan pemenang Pengadaan Barang/Jasa 4 hari

C Pengakhiran
14 Pengumuman penetapan pemenang Pengadaan Barang/jasa 1 hari
15 Penyusunan konsep dokumen kontrak 7 hari
16 Pendokumentasian proses dan dokumen pengadaan 2 hari

D Pelaksanaan konstruksi
1 Pelaksanaan konstruksi 4 bulan
2 Masa pemeliharaan 6 bulan

Ketua Tim Pengadaan Barang/Jasa

148
Kop Tim Pengadaan Barang/jasa
Pembangunan Infrastruktur Desa .................................

Nomor : ................................... Desa......,......... 20.....


Lampiran :-
Kepada Yth :
Para Calon Penyedia Barang/Jasa Pembangunan Infrastruktur
Desa ........................
d Tempat
Perihal : PENGUMUMAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMBANGUNAN
INFRASRUKTUR DESA ...............................

Sehubungan dengan pelaksanaan pembangunan infrastruktur desa...................... kami Tim Pengadaan


Barang/Jasa Pembangunan Infrastruktur Desa..................... yang dibentuk berdasarkan Surat
Keputusan Kepala satuan Kerja Desa ....................... mengumumkan bahwa kami akan melakukan
proses pengadaan barang/jasa Pembangunan Infrastruktur Desa ...................... dengan jadwal sebagai
berikut:
1. Pendaftaran Peserta dari tanggal .................... sampai tanggal ............................... bertempat di
kantor Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan Infrastruktur Desa ..................... setiap hari
kerja mulai jam 08.00-16.00 dengan istirahat jam 12.00-13.00.
2. Penjelasan Pekerjaan pada tanggal ................................ bertempat di kantor Tim Pengadaan
Barang/Jasa Pembangunan Infrastruktur Desa ..................... mulai jam 10.00-12.00 dilanjutkan
peninjauan lokasi.
3. Pemasukan pertanyaan dapat dilakukan dari tanggal .................... sampai tanggal
............................... bertempat di kantor Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan Infrastruktur
Desa ..................... setiap hari kerja mulai jam 08.00-16.00 dengan istirahat jam 12.00-13.00.
4. Pengambilan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan pada tanggal .................... bertempat di kantor
Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan Infrastruktur Desa ..................... pada jam 08.00-12.00.
5. Pemasukan penawaran dilakukan tanggal .................... bertempat di kantor Tim Pengadaan
Barang/Jasa Pembangunan Infrastruktur Desa ..................... mulai jam 10.00-12.00.
Demikian pengumuman ini disampaikan untuk menjadi perhatian bagi para peminat sebagai penyedia
jasa bagi pembangunan infrastruktur desa tersebut.
Ketua Tim Pengadaan Barang/Jasa

....................................

149
DAFTAR VOLUME DAN SPESIFIKASI PEKERJAAN

No. Nama Jenis Barang/Jasa Satuan Volume Spesifikasi


1
2
3
4
5

150
DAFTAR CALON PENYEDIA BARANG / JASA
YANG MEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA ...........................

No Nama Perusahaan/diwakili Tanda Tangan


1
2
3
4
5

151
Satuan Kerja ............................................................
Nama Kegiatan : Pembangunan Infrastruktur BERITA ACARA RAPAT PENJELASAN
desa...................... PEKERJAAN PENGADAAN BARANG/JASA
Nomor DIPA : ............................................ PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA
Tanggal DIPA : ............................................ ......................................
Tahun Anggaran : ............................................
Lokasi : Jl. ............................. Nomor : .....................................
Lingkungan ..................... Tanggal : .....................................
Desa ................................ Lampiran : Perincian Penjelasan administrasi, teknis
dan biaya

Pada hari ini .................... tanggal ..................... bulan ......... tahun Dua ribu.............. bertempat
di....................., Kami Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan infratruktur desa .............
menyatakan bahwa, telah mengadakan Rapat Penjelasan Pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa
Pembangunan Infrastruktur Desa ............................. dengan hasil sebagai berikut:

1. Nama kegiatan : Pembangunan infrastruktur desa berupa ..........................


2. Sumber pembiayaan pembangunan berasal dari dana DIPA Nomor ............ tanggal ................
3. Nama Kepala satuan kerja: ................................. berdasarkan surat keputusan Menteri ......
.................. Nomor Tanggal .............
4. Nama Pejabat Pembuat Komitmen : ................................... berdasarkan surat keputusan Menteri
....................... Nomor Tanggal .............
5. Tim Pengadaan telah menjelaskan Dokumen Pengadaan Barang/Jasa pembangunan
infrastruktur desa ........................ meliputi Penjelasan Administrasi, penkelasan teknis dan
penjelasan biaya pembangunan dengan rincian seperti terlampir.

Demikian berita acara ini dibuat dan ditanda tangani di Desa ................ pada tanggal seperti tersebut
diatas untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Ketua Tim Pengadaan Barang/jasa

....................................
Saksi-saksi:

1. ....................................................

2. ....................................................

152
Nomor B.A : .................
Tanggal : ................

URAIAN RINCI PENJELASAN PEKERJAAN


PENGADAAN BARANG/JASA INFRASTRUKTUR DESA ...........................

A. Penjelasan Syarat-syarat Umum.


1. Nama Pekerjaan .................................
2. Lokasi Pekerjaan
3. Volume Pekerjaan:...............
4. Informasi umum pekerjaan: Pembangunan ........................dengan spesifikasi umum..............
B. Penjelasan syarat-syarat Administrasi
1. Persyaratan administrasi pelaksana antara lain:
a. mempunyai akte notaris sebagai pelaksana konstruksi.
b. mempunyai SBU dan SIUJK
c. mempunyai tenaga kerja yang berpengalaman dalam melakukan pekerjaan sejenis dalam
Pembangunan infrastruktur desa.
d. Sedapat mungkin tanaga kerja memiliki SKT sesuai bidang pekerjaan yang akan
dilaksanakan
e. berdomisili di kabupaten tempat desa berada
f. membuat pernyataan mempunyai modal cukup untuk membangun infrastruktur yang akan
dibangun.
g. membuat pernyataan mampu menetapkan dan mengusulkan bahan konstruksi yang
memenuhi persyaratan dalam Rencana Kerja dan syarat-syarat, dan bersedia menggantinya
jika tidak memenuhi persyaratan teknis bahan ybs.
h. membuat pernyataan mampu menyiapkan peralatan yang sesuai dengan usulan teknis
pelaksanaan pekerjaan yang diusulkan dalam usulan teknis.
2. Penjelasan pembayaran:
a. Metoe Pembayaran: secara bulanan atau secara termijn 25%, 50%,75%,95% dan 100%
yang boleh dipilih dan telah disepakati melalui Penjelasan pekerjaan ini menggunakan tata
cara pembayaran ........................
b. Tata cara pengajuan usulan pembayaran: Pelaksana mengajukan usulan pembayaran kepada
Kepala Satuan Kerja dengan lampiran a. Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan yang dibuat
Tim Pengawas dan b. Berita Acara Persetujuan prestasi pekerjaan oleh Kepala Satuan Kerja
c. Tim Pengawas melakukan pemeriksaan pekerjaan menyangkut progres dan kualitas
pekerjaan dan menanda tangani berita acara pemeriksaan pekerjaan untuk pembayaran
angsuran.

153
d. Kepala satuan Kerja dengan berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan yang dibuat
tim Pengawas melakukan Verifikasi atas progres dan kualitas pekerjaan dan hasil
persetujuannya dituangkan ke dalam Berita Acara Persetujuan Pekerjaan untuk Pembayaran
Angsuran.
e. Dengan Berita Acara Persetujuan Prestasi Untuk Pembayaran Angsuran yang dibuat Kepala
satuan Kerja maka bendahara melakukan pembayaran angsran kepada pelaksan kegiatan.
f. Jika Kepalas satuan kerja tidak dapat menyetujui progres dan kualitas pekerjaan, maka
penyedia barang/jasa wajib memperbaiki pekerjaan sampai memenuhi persyaratan yang
disetujui kepala satuan kerja.
g. selanjutnya sesuai dan mengikuti dokumen pengadaan barang/jasa yang ditetapkan.
C. Penjelasan syarat-syarat usulan teknis
1. Penyedia barang/jasa wajib menyerahkan usulan pelaksanaan pekerjaan setiap item pekerjaan
kepada Tim pengawas.
2. Usulan pekerjaan meliputi:
a. Gambar Kerja (shop drawing) yang lebih jelas dan detail/rinci atas pekerjaan yang akan
dikerjakan,
b. spesifikasi (Sertifikat Kompetensi Terampil) tenaga kerja yang akan melaksanakan,
c. Spesifikasi bahan yang akan digunakan,
d. Spesifikasi peralatan kerja yang akan digunakan dalam melakukan pekerjaan yang
diusulkan,
e. spesifikasi metode kerja pelaksanaan pekerjaan yang dimintakan persetujuannya.
keseluruhannya harus mengikuti dan memenuhi ketentuan ang berlaku dalam pelaksanaan
konstruksi.
3. Penyedia barang/jasa wajib mengajukan usulan pemeriksaan hasil pekerjaan secara berkala
kedalam laporan.
4. Penyedia barang/jasa wajib mengajukan progres hasil pelaksanaan untuk diperiksa oleh Tim
Pengawas untuk setiap minggu untuk mendapat izin kelanjutan pekerjaan.
5. Selengkapnya mengikuti Rencana Kerja dan syarat-syarat.
D. Penjelasan syarat-syarat usulan biaya
1. Pelaksana wajib menyampaikan usulan biaya yang berada dibawah Pagu Rencana Anggaran
Biaya (RAB). penyedia barang/jasa menyatakan menerima untuk digugurkan jika usulan biaya
yang diajukannya melampaui harga perkiraan sendiri.
2. Harga penawaran meliputi : (a) Biaya bahan, (b) biaya upah kerja, (c) biaya peralatan yang
digunakan dalam melaksanakan pekerjaan, (d) biaya pajak yang wajib dibayarkan akibat
pelaksanaan pekerjaan, dan (e) biaya lain-lain seperti K3, Kantor/gudang Pelaksana, pos
Keamanan, kerusakan lingkungan (terukur) yang timbul akibat pelaksanaan pembangunan
infrastruktur desa ini.

154
3. Penyedia barang/jasa wajib mencari dan mensurvey harga satuan pekerjaan dan upah kerja
untuk lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan. Harga satuan bahan dan upah adalah harga
satuan bahan dan upah telah sampai di lokasi pekerjaan.
4. Penyedia barang/jasa wajib menyusun analisis harga satuan pekerjaan untuk setiap item
pekerjaan yang tertuang dalam rincian biaya pekerjaan. dalam penyusunan analisis harga satuan
pekerjaan wajib menggunakan Standar Nasional Indonesia.
5. Membuat pernyataan bahwa penyedia barang/jasa menerima dan bertanggung jawab bahwa
setiap item pekerjaan yang dilaksanakan telah mengikuti prosedur teknis.
6. Selanjutnya mengikuti dokumen RKS yang ada.

Ketua Tim Pengadaan Barang/jasa

....................................
Saksi-saksi:

1. ....................................................

2. ....................................................

155
Satuan Kerja ............................................................
Nama Kegiatan : Pembangunan Infrastruktur BERITA ACARA RAPAT
desa...................... PEMASUKAN/PEMBUKAAN PENAWARAN
Nomor DIPA : ............................................ PENGADAAN BARANG/JASA
Tanggal DIPA : ............................................ PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA
Tahun Anggaran : ............................................
......................................

Lokasi : Jl. ............................. Nomor : .....................................


Lingkungan ..................... Tanggal : .....................................
Desa ................................ Lampiran : Daftar peserta yang memasukkan SPH

Pada hari ini .................... tanggal ..................... bulan ......... tahun Dua ribu.............. bertempat
di....................., Kami Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan infratruktur desa .............
menyatakan bahwa, telah mengadakan Rapat Pmasukan/Pembukaan Penawaran Pekerjaan Pengadaan
Barang/Jasa Pembangunan Infrastruktur Desa ............................. dengan hasil sebagai berikut:

1. Nama kegiatan : Pembangunan infrastruktur desa berupa ..........................


2. Sumber pembiayaan pembangunan berasal dari dana DIPA Nomor ............ tanggal ................
3. Nama Kepala satuan kerja: ................................. berdasarkan surat keputusan Menteri ......
.................. Nomor Tanggal .............
4. Nama Pejabat Pembuat Komitmen : ................................... berdasarkan surat keputusan Menteri
....................... Nomor Tanggal .............
5. Peserta yang memasukkan penawaran sebanyak ....... peserta, yang dinyatakan sah
sebanyak....... dan yang dinyatakan tidak sah sebanyah.... peserta.
6. selanjutnya atas dokumen yang sah akan dilakukan a.evaluasi Administrasi, b.evaluasi teknis,
dan c. evaluasi biaya. Dan atas penawaran yang tidak sah akan disimpan oleh panitia.
Selanjutnya hasil pembukaan penawaran seperti terlampir.

Demikian berita acara ini dibuat dan ditanda tangani di Desa ................ pada tanggal seperti tersebut
diatas untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Ketua Tim Pengadaan Barang/jasa

....................................

156
Nomor B.A : ..............................
Tanggal : ..............................

DAFTAR PESERTA PENAWARAN PENGADAAN BARANG/JASA


PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA ...............................
A. Daftar Peserta yang memasukkan penawaran
No Nama peserta Usulan Usulan teknis Usulan biaya Kesimpulan
Administrasi
1 Sah/tidak sah Sah/tidak sah Sah/tidak sah Sah/tidak sah
2 Sah/tidak sah Sah/tidak sah Sah/tidak sah Sah/tidak sah
3 Sah/tidak sah Sah/tidak sah Sah/tidak sah Sah/tidak sah
4 Sah/tidak sah Sah/tidak sah Sah/tidak sah Sah/tidak sah
5
6

B. Hasil pembukaan
1. Peserta memasukkan penawaran sebanyak ............ peserta
2. Yang sah sebanyak ............. peserta
3. Yang tidak sah sebanyak ............. peserta dan dinyatakan GUGUR.
C. Langkah selanjutnya
1. Untuk penawaran yang sah akan dilanjutkan ke proses Evaluasi dan
2. bagi yang tidak sah dinyatakan GUGUR.
Ketua Tim Pengadaan Barang/jasa

....................................

157
Satuan Kerja ............................................................
Nama Kegiatan : Pembangunan Infrastruktur BERITA ACARA RAPAT EVALUASI
desa...................... PENAWARAN PENGADAAN BARANG/JASA
Nomor DIPA : ............................................ PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA
Tanggal DIPA : ............................................ ......................................
Tahun Anggaran : ............................................
Lokasi : Jl. ............................. Nomor : .....................................
Lingkungan ..................... Tanggal : .....................................
Desa ................................ Lampiran : 1.Daftar peserta yang memasukkan SPH
2.Hasil evaluasi Penawaran

Pada hari ini .................... tanggal ..................... bulan ......... tahun Dua ribu.............. bertempat
di....................., Kami Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan infratruktur desa .............
menyatakan bahwa, telah mengadakan Rapat Evaluasi Penawaran Pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa
Pembangunan Infrastruktur Desa ............................. dengan hasil sebagai berikut:

1. Nama kegiatan : Pembangunan infrastruktur desa berupa ..........................


2. Sumber pembiayaan pembangunan berasal dari dana DIPA Nomor ............ tanggal ................
3. Nama Kepala satuan kerja: ................................. berdasarkan surat keputusan Menteri ......
.................. Nomor Tanggal .............
4. Nama Pejabat Pembuat Komitmen : ................................... berdasarkan surat keputusan Menteri
....................... Nomor Tanggal .............
5. Hasil evaluasi Administrasi :
Dari Usulan administrasi dan sah sebanyak ....... peserta, yang dinyatakan Lulus evaluasi
administrasi sebanyak ......... peserta.
Yang dinyatakan gugur evaluasi administrasi sebanyak .... peserta.
6. Hasil evaluasi Teknis:
Dari hasil evaluasi administrasi yang dilanjutkan ke evaluasi Usulan Teknis yang sah sebanyak
....... peserta, yang dinyatakan Lulus evaluasi teknis sebanyak ......... peserta.
Yang dinyatakan gugur evaluasi Teknis sebanyak .... peserta.
7. Hasil evaluasi Biaya:
Dari hasil evaluasi Teknis yang dilanjutkan ke evaluasi Usulan Biaya yang sah sebanyak .......
peserta, yang dinyatakan Lulus evaluasi Biaya sebanyak ......... peserta.
Yang dinyatakan gugur evaluasi biaya sebanyak .... peserta.
8. Selanjutnya hasil evaluasi Administrasi, Evaluasi teknis dan evaluasi biaya tersebut diperoleh :
Calon pemenang I : ................................
Cadangan calon pemlon pemenang II: .................................
cadangan calon pemenang III: ...................................

Demikian berita acara ini dibuat dan ditanda tangani di Desa ................ pada tanggal seperti tersebut
diatas untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Ketua Tim Pengadaan Barang/jasa

....................................

158
Nomor B.A : ..............................
Tanggal : ..............................

DAFTAR HASIL EVALUASI PENAWARAN PENGADAAN BARANG/JASA


PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA ...............................
A. Daftar Peserta yang memasukkan penawaran dan sah untuk dievaluasi
No Nama peserta Dokumen Kesimpulan
A Hasil evaluasi Administrasi
1 Lulus/tidak lulus
2
3
4
5
B Hasil evaluasi Teknis
1
2
3
4
5
C Hasil Evaluasi Biaya
1
2
3
4
5

B. Hasil Evaluasi Penawaran


1. Peserta yang sah ............. peserta
2. Yang Lulus adminsitrasi sebanyak ............. peserta
3. Yang Lulus Teknis sebanyak ............. peserta
4. Yang Lulus evaluasi biaya .......... peserta
C. Urutan hasil evaluasi:
1. Calon Pemenang I: ................................
2. Cadangan calon pemenang: II.....................
3. Cadangan Calon pemenang III: ............................
Ketua Tim Pengadaan Barang/jasa

....................................

159
Kop Tim Pengadaan Barang/jasa
Pembangunan Infrastruktur Desa .................................
Nomor : ................................... Desa......,......... 20.....
Lampiran : Berita Acara Penetapan Pemenang Penawaran Pengadaan Barang/Jasa
Kepada Yth :
Kepala satuan Kerja Pembangunan Infrastruktur
Desa ........................
d Tempat
Perihal : USULAN PENETAPAN PEMENANG PENAWARAN PENGADAAN
BARANG/JASA PEMBANGUNAN INFRASRUKTUR DESA ...............................

Sehubungan dengan telah selesainya proses evaluasi penawaran atas pengadaan Barang/jasa
pembangunan infrastruktur desa...................... kami Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan
Infrastruktur Desa..................... yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kepala satuan Kerja
Desa ....................... mengajukan usulan penetapan pemenang atas pengadaan barang/jasa
pembangunan infrastruktur desa .................... dengan hasil sebagai berikut:

A. Tim Pengadaan telah telah mengumumkan hasil evaluasi penawaran sebaga berikut:
1. Calon Pemenang I :
Nama peserta : ....................................
Biaya penawaran : Rp. ............................
(.......................................................................................................)
Alamat : Jl. .................................................
......................................................
......................................................
2. Cadangan Calon Pemenang II :
Nama peserta : ....................................
Biaya penawaran : Rp. ............................
(.......................................................................................................)
Alamat : Jl. .................................................
......................................................
......................................................
3. Cadangan Calon Pemenang III :
Nama peserta : ....................................
Biaya penawaran : Rp. ............................
(..............................................................................................................)
Alamat : Jl. .................................................
......................................................
B. Masa sanggah.
1. Kami telah membuka masa sanggah selama 5 hari kerja.
2. selama masa sanggah tidak ada sanggahan
Demikian usulan penetapan pemenang ini kami sampaikan untuk mohon dapat menjadi bahan bagi
bapak untuk menetapkan Pemenang dari pengadaan barang/jasa pembangunan infrastruktur
desa..................
Ketua Tim Pengadaan Barang/Jasa

....................................

160
BERITA ACARA NEGOSIASI PENAWARAN HARGA
Satuan Kerja ............................................................
Nama Kegiatan : Pembangunan Infrastruktur BERITA ACARA KLARIFIKASI DAN
desa...................... NEGOSIASI PENAWARAN PENGADAAN
Nomor DIPA : ............................................ BARANG/JASA PEMBANGUNAN
Tanggal DIPA : ............................................ INFRASTRUKTUR DESA
Tahun Anggaran : ............................................ ......................................

Lokasi : Jl. ............................. Nomor : .....................................


Lingkungan ..................... Tanggal : .....................................
Desa ................................ Lampiran : Hasil negosiasi harga

Pada hari ini .................... tanggal ..................... bulan ......... tahun Dua ribu.............. bertempat
di....................., Kami Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan infratruktur desa .............
menyatakan bahwa, telah mengadakan Rapat Penjelasan Pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa
Pembangunan Infrastruktur Desa ............................. dengan hasil sebagai berikut:
1. Pokja TPK Pekerjaan................................ tahun 20..... mengklarifikasi aspek aspek
biaya yang diajukan peserta dalam Dokumen Penawaran yang terdiri dari :
a. Kesesuaian rencana kerja dengan jenis pengeluaran biaya
b. Volume kegiatan dan jenis pengeluaran; dan
c. Biaya satuan dibandingkan dengan biaya yang berlaku di pasaran
2. Hasil klarifikasi dan negosiasi Biaya dan Teknis sebagai berikut :
a. Biaya yang ditawarkan pada Dokumen Penawaran
....................................................................................................................................
b. Biaya yang disetujui setelah Kalrifikasi dan Negosiasi Teknis dan Biaya
....................................................................................................................................
c. Selisih biaya yang didapat setelah Negosiasi adalah sebesar Rp ........................,-
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Kelompok Kerja Tim Pengelola Kegiatan :


1. .................................
2. .................................
3. .................................
Dst.

161
RINCIAN NEGOSIASI HARGA PENAWARAN

Pekerjaan : ............................................................................

No. Nama Barang/Jasa Satuan Volume Harga Harga Harga Jadi


Penawaran Negosiasi (Rp)
(Rp) (Rp)
1
2
3

Total (Rp)
Dibulatkan (Rp)
Terbilang :

Penyedia barang/jasa
TPK ..................

(...........................................)
(...........................................)

162
Kop Tim Pengadaan Barang/jasa
Pembangunan Infrastruktur Desa .................................
Nomor : ................................... Desa......,......... 20.....
Lampiran : Berita Acara Evaluasi Penawaran.
Kepada Yth :
Para Peserta Pengadaan Barang/jasa Pembangunan Infrastruktur
Desa ........................
d Tempat
Perihal : PENGUMUMAN PEMENANG PENAWARAN PENGADAAN BARANG/JASA
PEMBANGUNAN INFRASRUKTUR DESA ...............................

Sehubungan dengan telah ditetapkannya Pemenang Pengadaan Barang/Jasa pembangunan


infrastruktur desa...................... kami Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan Infrastruktur
Desa..................... yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kepala satuan Kerja Desa
....................... mengumumkan Pemenang pengadaan barang/jasa pembangunan infrastruktur desa
.................... dengan hasil sebagai berikut:

Nama peserta: ....................................


Biaya penawaran
: Rp. ............................
(.......................................................................................................)
Alamat : Jl. .................................................
......................................................
......................................................
Demikian Pengumuman pemenang ini kami sampaikan untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Ketua Tim Pengadaan Barang/Jasa

....................................

163
FORM NOTA
Kepada : Tim Pengelola Kegiatan No. :
.................................................. Tanggal :

No. Jenis Barang Unit Harga Satuan Jumlah

Penyedia Barang/jasa

(...............................)

164
Nama Penyedia Barang/Jasa Tanggal :
Alamat Penyedia Barang/Jasa No. :
FAKTUR
Kepada :
Tim Pengelola Kegiatan Syarat Pembayaran :
Alamat Tim Pengelola Kegiatan

No. Jenis Barang Banyaknya Harga Satuan Jumlah

JUMLAH

Diterima Oleh : Penyedia Barang/Jasa

(............................) (.................................)

165
FORM KWITANSI

No....................................................
Sudah terima dari : TPK .......................................................................................................
Banyaknya Uang :.................................................................................................................
Untuk Pembayaran :.................................................................................................................
.........................................................................................................................................................

Jumlah Rp. ....................,......................20...........

Penyedia barang/jasa
TPK .................. MATERAI
Rp. 6000,-

(...........................................)
(...........................................)
Mengetahui
Sekretaris Desa..............

(...........................................)

166
SURAT PENAWARAN

, . 20
Nomor : ..
Lampiran : 1 (Satu) berkas
Perihal : Penawaran Harga Pekerjaan Pengadaan Barang (Bahan/Alat)
Konstruksi/Pekerjaan Berupa

Kepada Yth :
Ketua Tim Pengelola Kegiatan
....
Di Tempat

Dengan hormat,
Sehubungan dengan pengumuman pengadaan dari Tim Pengelola Kegiatan dengan surat
undangan/Pengumuman Nomor : .. . Tanggal
, maka kami yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : .........................................................
Jabatan : ..........................................................
Toko/Pemasok/Kontraktor : ..........................................................
Tahun didirikan atau Nomor ijin : ..........................................................
Usaha (bila ada)
Alamat Toko/Pemasok/Kontraktor : ..........................................................

Setelah mempelajari secara keseluruhan dokumen pengadaan pekerjaan ..,


dengan ini kami mengajukan penawaran harga sebesar Rp. ,-
(.), rincian harga dan surat-surat pernyataan sebagaimana terlampir,
dengan waktu penyelesaian pekerjaan selama . (.) hari kalender terhitung sejak ditandatanganinya Surat
Perjanjian Kerja.

Demikian surat penawaran ini kami buat dalam rangkap (.) dan bermaterai cukup, untuk
menjadikan periksa.

20

Penyedia barang/jasa

(...........................................)

167
RINCIAN HARGA PENAWARAN

Pekerjaan : ............................................................................

No. Nama Barang/Jasa Satuan Volume Harga Jumlah Spesifikasi


Satuan Harga
(Rp) (Rp)
1
2
3

Total (Rp)
Dibulatkan (Rp)
Terbilang :

.................., .........................20.......

Penyedia barang/jasa

(...........................................)

168
SURAT PERJANJIAN KERJA (SPK)
PENGADAAN BARANG/JASA
Nomor : .

Paket Perjanjian Kerja : _______________________________ Pengadaan


Barang/Jasa) berupa
Berdasarkan Berita Acara Negosiasi antara Penyedia Barang/Jasa dengan Tim Pengelola
Kegiatan :
Nomor .................................. tanggal ........................
Kami yang bertandatangan dibawah ini :
Nama : .................................................
Jabatan : Ketua TPK ...............................
Desa/Kelurahan ............................... ................................................... , Kecamatan ,
Kab/Kota
.........................................................
Alamat ; .................................................
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
Nama : .................................................
Jabatan : Pimpinan Pemasok/Toko/Kontraktor : ....................
Alamat : .................................................
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
Maka dengan ini disetujui oleh dan diantara pihak pertama dan pihak kedua tersebut, hal-hal
sebagai berikut :

PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN
Pemasok harus melaksanakan dan menyelesaikan pengadaan barang (bahan/alat) /dan jasa
sesuai dengan spesifikasi dan volume yang disyaratkan, berupa :
Penyedia dan pengangkutan bahan sampai dilokasi kegiatan;
Penyediaan peralatan, mobilisasi/demobilisasi peralatan, penyediaan tenaga operator
peralatan di lapangan)
Pengerjaan pemasangan pipa / sumur / sanitasi
..

169
Untuk pelaksanaan pekerjaan :
a. Nama paket/jenis kegiatan : ......................................................
b. Lokasi : ......................................................

PASAL 2
JUMLAH NILAI PERJANJIAN KERJA
Nilai perjanjian kerja untuk pekerjaan yang tertuang dalam pasal (1) surat perjanjian ini,
bersifat lumpsum untuk seluruh pekerjaan sebagaimana dicantumkan dalam dokumen
penawaran pekerjaan Pemasok/Kontraktor bersangkutan, sebesar : Rp ..
(. Rupiaah)
PASAL 3
CARA PEMBAYARAN dan PENYERAHAN PEKERJAAN
3.1. Seluruh pelaksanaan pembayaran pekerjaan tersebut dalam pasal (1) surat perjanjian ini
bisa dilaksanakan melalui Bank pemasok oleh pihak pertama dan dinyatakan dengan
Berita Acara Pembayaran;
3.2. Uang muka dapat diberikan kepada Pemasok setinggi-tingginya 20 % (dua puluh
persen) dari nilai kontrak dan pihak pemasok harus menyerahkan jaminan uang muka
dengan nilai minimal 100 % (seratus persen) dan besarnya uang muka;
3.3. Pembayaran berikutnya akan dilaksanakan stelah bahan/alat/pekerjaan*) diterima atau
dilaksanakan oleh pihak pertama dilokasi proyek;
3.4. Apabila pihak pertama mengkehendaki penyerahan bahan/alat*) atau pelaksanaan
pekerjaan tidak dilaksanakan secara sekaligus tetapi secara bertahap sesuai kebutuhan
pekerjaan pihak pertama maka cara pembayaran akan dilaksanakan secara bertahap
sesuai nilai tahapan penyerahan pekerjaan.
3.5. Rincian volume dan waktu penyerahan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam tahap
penyerahan pekerjaan pada pasal 3.4 diatas, akan diberitahukan kemudian oleh pihak
pertama kepada pihak kedua secara tertulis, selambat-lambatnya 5 (lima) hari kalender
sebelum batas waktu penyerahan bahan/alat*) yang dikehendaki oleh pihak pertama.

PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Pihak Pertama berkewajiban untuk :
1. Membayar biaya pengadaan pembangunan...................................

170
2. Memberikan surat rekomendasi dan Surat Perintah Kerja kepada Pihak Pertama untuk
melakukan pekerjaan Pihak Kedua untuk pengadaan
pembangunan....................................
Pihak Pertama berhak untuk :
1. Melakukan pengecekan dan/atau pengetesan atas semua pembangunan yang akan
dilakukan pada pengadaan pembangunan..............................................
2. Menerima jaminan pelaksanaan dari Pihak Pertama.
3. Menerima surat permohonan Pihak Kedua untuk melakukan pembangunan milik
Pihak Kedua sebagai penyedia barang/jasa pembangunan...............................
4. Menerima laporan hasil pekerjaan.
5. Pihak Pertama berhak menegur atau memberikan peringatan apabila Pihak kedua
tidak dapata melaksanakan pekerjaan sesuai target yang ditentukan.
6. Pihak Pertama berhak menempatkan wakilnya untuk mengawasi pelaksanaan
pekerjaan dan target kerja yang dilaksanakan Pihak Kedua.
7. Pihak Pertama berhak mendapatkan hasil yang baik dan sesuai design dari Pihak
Kedua.
Pihak Kedua berkewajiban untuk :
1. Pihak Kedua berkewajiban melaksanakan pembuatan pengadaan
pembangunan..........................sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan dalam
perjanjian ini.
2. Pihak Kedua wajib menyediakan perlengkapan untuk pengamanan keselamatan,
kesehatan dan keamanan tenaga kerja di lapangan.
3. Pihak Kedua berkewajiban menyediakan tenaga kerja yang mempunyai keahlian dan
pengalaman sesuai dengan bidang pekerjaan yang diperuntukkan dalam perjanjian ini.
4. Pihak Kedua berkewajiban melaksanakan pembuatan pengadaan
pembangunan....................................sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan
dalam perjanjian ini.
5. Pihak Kedua wajib menyiapkan bahan untuk perjanjian ini sesuai dengan spesifikasi
penawaran yang diberikan kepada Pihak Pertama.
6. Pihak Kedua berkewajiban menyerahkan jaminan pelaksanaan sebesar ...%.(.............)
dari nilai pekerjaan.
7. Pihak Kedua berkewajiban untuk membuat laporan pekerjaan secara berkala dan
menyiapkan dokumen pendukungnya.
8. Pihak Kedua bertanggung jawab atas hasil pekerjaan yang telah dilakukan.

171
Pihak Kedua berhak untuk :
1. Pihak Kedua berhak untuk mendapatkan pembayaran dari pekerjaan pelaksanaan
pembangunan...............sesuai dengan perjanjian ini.

PASAL 5
MASA PERJANJIAN KERJA
Pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dinyatakan dalam perjanjian ini akan dilaksanakan
selama . ( hari kalender kerja), terhitung sejak tanggal surat
perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak.

PASAL 6
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE)
6.1.Keadaan kahar. Kegagalan atau keterlambatan pihak untuk melaksanakan dan memenuhi
tugas dan kewajibanya dalam perjanjian ini tidak dianggap sebagai cidera janji bilamana
kegagalan atau keterlambatan tersebut disebabkan oleh satu atau lebih keadaan yang
diluar kuasa manusia , dengan ketentuan bahwa pihak tersebut selanjutnya telah
mengambil semua tindakan pencegahan yang memadai, perhatian yang patut, berupaya
dengan tekun dan tindakan lainnya yang layak dan tujuan untuk menghindari kegagalan
atau keterlambatan tersebut dan untuk memenuhi kewajibannya sesuai dengan perjanjian
ini selanjutnya disebut Keadaan Kahar.
6.2.Kewajiban pembayaran sebelum keadaan kahar. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
pasal ini tidak akan memberikan alasan pembenaran atau dasar permaaf dari pihak untuk
dibebaskan dari kewajiban melakukan pembayaran atas kewajiban yang telah jatuh waktu
sebelum terjadinya kahar.
6.3.Peristiwa peristiwa terjadinya kahar. Keadaan kahar akan meliputi perang,
pemberontakan, wabah penyakit, gempa bumi, tanah longsor, letusan gunung merapi,
semburan air panas, badai, banjir, kebakaran, perubahan ketentuan peraturan perundang
undangan, kuasa Tuhan (Act of God) dan sebab apapun dimana bagi pihak yang
bersangkutan tidak mempunyai daya dan kuasa wajar atas kejadian tersebut yang akan
mengakibatkan tertundanya, terputusnya, atau tercegahnya tindakan yang tepat waktu dari
pihak yang bersangkutan.
6.4.Penberitahuan keadaan kahar. Pada saat terjadinya keadaan kahar, apabila masih
memungkinkan, pihak yang mengalaminya harus memberitahukan secara tertulis kepada
pihak lain dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari kalender dengan menjelaskan

172
alasan dan penyebabnya, tempat dan perkiraan waktu terjadinya dan lamanya kejadian
kahar, selanjutnya upaya upaya yang diperlukan untuk mengatasi dan memulihkan
keadaan kahar tersebut.
6.5.Keadaan kahar yang terus menerus. Dalam keadaan kahar yang tidak dapat diperkirakan
waktunya untuk melaksanakan pemulihan pemulihan keadaan sebagaimana mestinya,
para pihak, baik secara sendiri- sendiri atau secara bersama sama, menyepakati,
menyetujui dan meningkatkan diri untuk menentukan dan memutuskan langkah langkah
atau tindakan yang diperlukan atas dasar itikat baik dan selanjutnya untuk mengadakan
keadaan kahar tersebut. Namun demikian, dalam hal keadaan kahar tidak dapat
diperkirakan berakhirnya atau berlangsung untuk jangka waktu selama 30 (tiga puluh)
hari kalender selama terus menerus, maka para pihak menyetujui dan menyepakati untuk
mengadakan koordinasi, pembahasan dan tindakan lebih lanjut mengenai
keberlangsungan perjanjian ini dan segala akibatnya.

PASAL 7
SANKSI
7.1. Apabila terjadi keterlambatan pekerjaan akibat dari kelalaian Pemasok/Kontraktor, maka
yang bersangkutan dikenakan denda keterlambatan sekurang-kurangnya 1 / 1000 (satu
perseribu) per hari dari nilai kontrak, dan akan diperhitungkan pada saat pembayaran
kepada Pemasok;
7.2. Keterlambatan yang diakibatkan karena adanya force majeure /kahar maka pihak
Pemasok/Kontraktor tidak dikenakan denda selama ada pembuktian secara tertulis dan
syah oleh pihak Pemasok. Kejadian tersebut harus dilaporkan kepada TPK selambat-
lambatnya 3 (tiga) hari setelah adanya kejadian dimaksud.
7.3. Keadaan kahar/ force majeur adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para
pihak seperti : kerusuhan, bencana alam (banjir, gampa bumi, badai, gunung meletus,
tanah longsor, dan angin topan), kebakaran, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam
kontrak tidak dapat dipenuhi.
7.4. Pihak Pertama berhak memutuskan/membatalkan kontrak kerja dengan Pihak Kedua,
apabila Pihak Kedua tidak melaksanakan pekerjaan dalam waktu (..)16)
hari kalender sejak ditandatanganinya perjanjian ini dan atau sejak disampaikannya
pemberitahuan tertulis sebagaimana dimaksud pada pasal 3.5 diatas.

173
.., ..-
20
PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,
Ketua TPK Pimpinan pemasok/Toko/Kontraktor

MATERAI
Rp. 6000,-

174
ADENDUM KONTRAK
Nomor : ........../............../........../20...
Tanggal : ..................., 20....
Tentang
PELAKSANAAN KEGIATAN ..................................................................
...................................................................................................................................
TAHUN 20....
Pada hari ini ....................... tanggal ................... bulan ..................tahun Dua
ribu................., kami yang bertanda tangan dibawah ini :
I. Nama : ...................................................
NIP : ...................................................
Jabatan : ...................................................
Alamat : ...................................................
Yang selanjutnya disebut Pihak PERTAMA.
II. Nama : ...................................................
NPWP : ...................................................
Jabatan : ...................................................
Alamat : ...................................................
Yang selanjutnya disebut Pihak KEDUA.
Berdasarkan :
1. ..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
2. ..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
.
..........................................................................................................................................
.
..........................................................................................................................................
..

175
Maka PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat melakukan perubahan/Adendum
atas Surat Perjanjian..........................................................................................................
.................................................................................... Tahun 20...... tanggal ..........................
20...... Nomor : ................/.................../.................../20.... sebagai berikut :
1. Ketentuan Pasal ........ diubah, sehingga Pasal ........... berbunyi sebagai berikut :
Pasal .......
Nilai perjanjian kerja untuk pekerjaan........................................... adalah sebesar Rp.
............................... (..............................................................).
2. Selain ketentuan pada angka 1 tersebut di atas, ketentuan
pada..............................................
....................................................................................................... tetap berlaku.
Demikian Adendum Surat Perjanjian kerjasama
....................................................................
......................................................................................................................................................
..................... ini dibuat dengan sebenarnya pada hari, tanggal dan bulan tersebut diatas dalam
rangkap 4 (empat), 2 lembar dibubuhi materai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang
sama.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


........................................ .....................................................
Ketua,

................................... ..............................................
............................... ............................

176
BERITA ACARA SERAH TERIMA PEKERJAAN

Pada hari ini (), tanggal (.), bulan (..), tahun


(..), telah dilakukan serah terima pekerjaan oleh dan diantara :

Nama : .
Jabatan : .............................................................
Dalam hal ini bertindak dan atas nama Tim Pengelola Kegiatan, yang selanjutnya
disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

Nama : ..
Jabatan : ..
Alamat : ..............................................................
..............................................................
Dalam hal ini bertindak dan atas nama (Penyedia Barang/Jasa), yang selanjutnya disebut
sebagai PIHAK KEDUA.

Pihak Pertama dan Pihak Kedua dengan ini disebut sebagai Para Pihak. Para Pihak dengan
ini terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut :
1. Bahwa sebelumnya Pihak Pertama dan Pihak Kedua telah melakukan Perjanjian
Kerjasama Pelaksanaan Pekerjaan
. berdasarkan perjanjian nomor
: ..;
2. Bahwa perjanjian tersebut telah mewajibkan Pihak Kedua sebagai pelaksana kerja
untuk melakukan pekerjaan dan menyerahkan hasil pekerjaan tersebut kepada Pihak
Pertama sebagai pemberi kerja yaitu Tim Pengelola Kegiatan (TPK);

Selanjutnya, untuk melaksanakan serah terima pekerjaan diantara Para Pihak berdasarkan
perjanjian, maka Para Pihak dengan ini sepakat ;
1. Bahwa, Pihak Kedua dengan ini menyerahkan hasil pekerjaan kepada Pihak Pertama
sebagaimana Pihak Pertama dengan ini menerima hasil Pekerjaan tersebut dari Pihak
Kedua;

177
2. Bahwa dengan telah dilakukannya serah terima hasil pekerjaan berdasarkan Berita
Acara ini, maka dengan demikian kewajiban Pihak Kedua sebagai Pelaksana Kerja
untuk menyerahkan hasil pekerjaan kepada Pihak Pertama dan hak Pihak Pertama
sebagai Pemberi Kerja untuk menerima hasil pekerjaan tersebut dari Pihak Kedua
berdasarkan Perjanjian telah dilaksanakan;
3. Bahwa, berita acara ini merupakan bagian dari pelaksanaan Perjanjian dan sekaligus
sebagai tanda terima hasil pekerjaan diantara Para Pihak, sehingga oleh karenanya
merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian.

Demikian Berita Acara ini dibuat pada waktu sebagaimana telah disebutkan pada bagian awal
Berita Acara ini dan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Para Pihak
Pihak Pertama, Pihak Kedua,
Tim Pengelola Kegiatan .....................................

( Nama jelas, tanda tangan ) ( Nama Jelas, tanda tangan )

Mengetahui;
................................................

( Nama jelas, tanda tangan)

178
BERITA ACARA KEMAJUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan : Nomor :
Lokasi : Tanggal :
Lampiran : Lembar prestasi

Pada hari ini ................ tanggal .......... bulan.......... tahun........... kami yang bertanda tangan
dibawah ini :
1. Tim Pengelola Kegiatan : ...........................................
Nama : ...........................................
Jabatan : ...........................................
2. Fasilitator : ...........................................
Nama : ...........................................
Jabatan : ...........................................
A. Telah mengadakan pemeriksaan dan penelitian bersama atas hasil pelaksanaan pekerjaan
untuk:
a. Pekerjaan : ...........................................
b. Lokasi : ...........................................
c. Penyedia Barang/Jasa : ...........................................
d. Nomor kontrak : ...........................................
B. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut terbukti bahwa kontraktor yang bersangkutan
telah menyelesaikan bagian-bagian pekerjaan sesuai dengan dokumen penaawaran,
Dengan prestasi sebesar .............%
C. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut penyedia barang/jasa berhak menerima
pembayaran tahap ...... yaitu sebesar : Rp ..................,-
Demikian Berita Acara Kemajuan Pelaksanaan ini dibuat dan ditandatangani bersama pada
tanggal tersebut diatas dalam rangkap 2 (dua) untuk dipergunakan seperlunya.

Tim Pengelola Kegiatan (Fasilitator)

(.....................................) (......................................)

Mengetahui
Kepala Desa..............

(...........................................)

179
LAMPIRAN FORMULIR PRESTASI KEMAJUAN PEKERJAAN
Pekerjaan :
Lokasi :
Periode / Tanggal :
Kontrak Terpasang Minggu Ke ....
Harga Total Harga Total Prosentase
No. Item Pekerjaan
Vol Sat Satuan Harga Vol Sat Satuan Harga (%)
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

TOTAL
PPn 10%
GRAND TOTAL

Tim Pengelola Kegiatan (Fasilitator)

(.....................................) (......................................)
Mengetahui
Kepala Desa..............

(...........................................)

180
PEMBANGUNAN JALAN LINGKUNGAN
DI PERDESAAN
BERBASIS MASYARAKAT

J
alan merupakan prasarana transportasi darat yang sangat penting karena penunjang akses
masyarakat dari suatu daerah ke daerah lain. Salah satunya adalah jalan lingkungan yang ada di
perdesaan yang merupakan jalan penghubung antar satu desa dengan desa yang lain pada suatu
kecamatan. Jalan lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan lingkungan
dengan ciri perjalanan jarak dekat dan kecepatan rata-rata rendah.

Pembangunan jalan lingkungan merupakan bagian dari pembangunan infrastruktur desa berbasis
masyarakat. Tujuan pembangunan infrastruktur desa berbasis masyarakat adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat desa melalui peningkatan peran serta masyarakat desa dalam
pembangunan serta menumbuhkan kesadaran dan kemandirian masyarakat dalam mengatasi
permasalahan dan penyediaan infrastruktur perdesaan.

Dengan adanya materi teknis ini, masyarakat diharapkan mampu mengelola pembangunan infrastruktur
yang tepat mutu, tepat waktu, dan tepat biaya serta menghindari terjadinya permasalahan penerapan
konstruksi di kemudian hari.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


Direktorat Jenderal Bina Konstruksi
Balai Penerapan Teknologi Konstruksi

Você também pode gostar