Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
J
asa konstruksi memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional, hal ini tertuang
pada poin 3 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun
2015-2019 mengenai Teknologi dan Inovasi dalam Peraturan Presiden Republik
Indonesia No. 2 tahun 2015 (Perpres 2/2015). Bappenas mencatat bahwa sebanyak
5519,4 trilyun rupiah dianggarkan untuk mendukung pembangunan infrastruktur nasional
sepanjang 2015 hingga 2019. Guna mewujudkan target pembangunan yang tercantum
dalam Nawacita Presiden ini Pemerintah mendorong pembangunan infrastruktur menjadi
prioritas nasional dalam rangka mendukung produktivitas pembangunan. Rencana Strategis
Kementerian PUPR 2015-2019 merupakan terjemahan operasional dari RPJMN 2015-2019
dimana pembangunan infrastruktur PUPR mengacu kepada sasaran perwujudan keandalan
infrastruktur dalam ketahanan pangan, ketahanan air, kedaulatan energi, konektivitas bagi
penguatan daya infrastruktur dasar, serta keseimbangan pembangunan antar daerah,
antarsektor, dan antartingkat pemerintahan demi kesejahteraan masyarakat.
Direktorat Jenderal Bina Konstruksi sebagai salah satu Unit Eselon I di lingkungan
Kementerian PUPR memiliki TUSI utama yaitu melakukan pembinaan sektor jasa konstruksi
nasional memiliki peran strategis dalam hal penyebarluasan informasi penerapan teknologi
konstruksi agar sektor konstruksi di Indonesia menjadi lebih baik, lebih produktif dan lebih
efisien dalam pemanfaatan sumber daya. Pembinaan sektor konstruksi yang dilakukan oleh
Ditjen Bina Konstruksi tidak hanya meliputi pekerjaan pada proyek besar saja, namun
proyek-proyek kecil ataupun proyek-proyek yang berbasis masyarakat juga mendapatkan
perhatian karena baik proyek besar ataupun kecil tetaplah merupakan bagian dari sistem
supply chain sektor konstruksi yang memberikan multiplier effect yang paling besar diantara
sektor ekonomi lainnya.
Bagi para pengguna kami ucapkan selamat mempelajari materi teknis ini. Semoga materi ini
dapat bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat infrastruktur jalan lingkungan di
perdesaan berbasis masyarakat.
J
alan merupakan prasarana transportasi darat yang sangat penting karena
penunjang akses masyarakat dari suatu daerah ke daerah lain. Salah
satunya adalah jalan lingkungan yang ada di perdesaan yang merupakan
jalan penghubung antar satu desa dengan desa yang lain pada suatu
kecamatan. Jalan lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani
angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat dan kecepatan rata-rata
rendah.
Tujuan yang ingin dicapai dengan ketersediaan materi teknis ini adalah
materi ini dapat menjadi salah satu acuan bagi masyarakat desa dalam
membangun infrastruktur jalan lingkungan di desa. Materi teknis ini meliputi:
Bab 1 Pendahuluan
Bab 2 Perencanaan Pembangunan
Bab 3 Tinjauan jalan eksisting
Bab 4 Konstruksi pondasi jalan eksisiting
Bab 5 Konstruksi lapis permukaan perkerasan jalan
Bab 6 Bangunan pelengkap jalan
Bab 7 Pemeliharaan dan pengelolaan
Bab 8 Penutup
Lampiran : Gambar disain, RAB, schedule, RKS, dokumen pengadaan barang
dan jasa di desa.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2. Maksud dan Tujuan ...................................................................... 2
1.3. Ruang Lingkup ............................................................................. 2
1.4. Kriteria Konstruksi Jalan .............................................................. 3
1.5. Penggunaan Materi Teknis ........................................................... 4
1
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud:
Penyusunan materi ini dimaksudkan sebagai upaya kementerian PUPR
memberi masukan dan bantuan knowledge bagi pemerintah desa dalam
penyiapan dokumen yang dibutuhkan untuk pembangunan infrastruktur
pedesaan.
Tujuan:
Tujuan yang ingin dicapai dengan ketersediaan materi ini adalah
terwujudnya Jalan Desa yang aman dan nyaman dengan memanfaatkan
teknologi tradisional Jalan Desa yang berbasis tenaga kerja.
2
1.4. KRITERIA KONSTRUKSI JALAN
Jalan desa adalah jalan yang dapat dikategorikan sebagai jalan dengan
fungsi lokal di daerah pedesaan. Arti fungsi lokal daerah pedesaan yaitu :
a) Sebagai penghubung antar desaataukelokasipemasaran;
b) Sebagai penghubung hunian/perumahan;
c) Sebagai penghubung desa ke kecamatan/kabupaten/provinsi.
Pemilihan jenis konstruksi jalan adalah kunci keberhasilan program ini.
Secara umum diluar ketentuan administratif, jenis konstruksi jalan yang
terbaik harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Metode Labour-based (teknologi berbasis tenaga kerja) dapat
didefinisikan sebagai teknologi konstruksi yang mana dengan biaya
perawatan yang bersaing dan standar kualitas yang dapat diterima
secara teknis, dengan memberikan kesempatan yang maksimal
pada tenaga kerja (baik yang trampil maupun tidak trampil)
bersama dengan dukungan peralatan serta prasarana lokal yang
tersedia baik berupa material dan sumber-daya yang lainnya.
Menggunakan tenaga kerja setempat dengan jumlah yang banyak.
Mengutamakan penggunaan bahan setempat.
Membangun prasarana yang sederhana, agar dapat dikerjakan oleh
masyarakat setempat tanpa mendatangkan tenaga ahli atau
peralatan dari luar.
Mencari harga yang relative murah, agar dapat membangun
prasarana yang lebih banyak, mengingat kebutuhan prasarana jauh
diatas biaya yang tersedia.
Bagi jalan desa yang masih berupa jalan tanah yang sering
berlumpur ketika hujan, disarankan untuk melakukan
pembangunan pondasi jalan baik dengan Konstruksi Makadam atau
Tellford.
3
Bagi jalan desa yang sudah terdapat pondasi batu, disarankan untuk
melakukan perkerasan jalan baik dengan LAPEN, Cold Mix
Asphalt, atau Rabat Beton.
Untuk lokasi pegunungan dengan kelembaban dan curah hujan
yang tinggi, tidak disarankan membangun rabat beton karena ada
mudah berlumut dan licin dilalui kendaraan.
Bagi jalan desa yang sudah memiliki lapis perkerasan jalan,
disarankan untuk melakukan perbaikan ringan (bila rusak) serta
membangun saluran drainase samping dan perkuatan lereng untuk
menjamin konstruksi jalan tersebut.
4
BAB II
PERSIAPAN KONSTRUKSI
Rapat Anggota
Ketua, Sekretaris,
Bendahara
Panitia
Seksi Seksi Seksi Seksi Operasi dan
Pengadaan
Perencanaan Pelaksanaan Pengawasan Pemeliharaan
Barang/Jasa
5
Uraian tugas masing-masing petugas adalah sebagai berikut:
1. Ketua Pelaksana
Pada posisi ketua pelaksana dapat diisi oleh Kepala Desa ataupun tokoh
masyarakat yang mampu berkomunikasi dengan masyarakat.
Tugas ketua pelaksana adalah:
a. mengatur keseluruhan dari jalannya kegiatan konstruksi, dimulai
dari persiapan, pelaksanaan, pemeliharaan jalan, dan pelaporan
kegiatan;
b. Mengkoordinasi seluruh pihak yang terlibat dalam pembangunan
infrastruktur;
c. Memimpin pelaksanaan tugas tim yang telah dibentuk dan kegiatan
rapat-rapat.
2. Sekretaris
Posisi sekertaris dapat diisi oleh tokoh masyarakat yang memahami tata
usaha dan dokumentasi.
Tugas sekretaris adalah:
a. Menyusun rencana kebutuhan dan melaksanakan kegiatan tata usaha
dan dokumentasi;
b. Melaksanakan surat-menyurat;
c. Melaksanakan pelaporan kegiatan pembangunan secara bertahap;
d. Mendokumentasikan seluruh laporan kegiatan;
e. Membantu dalam penyuluhan masyarakat.
3. Bendahara
Posisi bendahara dapat diisi oleh tokoh masyarakat yang memahami
keuangan.
Tugas bendahara adalah:
a. Menerima dan menyimpan uang;
b. Mengeluarkan / membayar tagihan sesuai dengan progres fisik;
c. Melakukan pengelolaan administrasi keuangan;
6
d. Melakukan penarikan kontribusi dari masyarakat;
e. Menyusun realisasi pembukuan serta laporan pertangggungjawaban
keuangan pada:
1) Tahap konstruksi:
a) Laporan keuangan mingguan untuk diumumkan di papan
pengumuman sehingga mudah dilihat masyarakat;
b) Laporan keuangan bulanan untuk diserahkan kepada sekretaris
desa.
2) Pasca Konstruksi (tahap operasional dan pemeliharaan):
Laporan keuangan bulanan untuk ditempel di papan pengumuman
sehingga mudah dilihat masyarakat.
4. Seksi Perencanaan
Posisi seksi perencanaan sebaiknya merupakan orang yang mengerti
teknis dasar konstruksi.
Tugas seksi perencanaan adalah:
a. Mengevaluasi dan menentukan jenis konstruksi yang akan dibangun
sesuai dengan kondisi setempat;
b. Mensosialisasikan jenis konstruksi yang akan digunakan;
c. Dengan difasilitasi fasilitator menyusun analisa teknis, gambar
disain DED, RAB, spesifikasi teknis;
d. Menyusun jadwal rencana kegiatan konstruksi;
e. Melakukan inventarisasi tenaga kerja, peralalatan, dan bahan.
5. Seksi Pelaksanaan
Seksi pelaksanaan bisa dari berbagai kalangan, namun sebaiknya
merupakan orang yang mengerti teknis dasar konstruksi
Tugas seksi pelaksanaan adalah:
a. Melakukan rekrutmen tenaga kerja;
b. Mengatur tenaga kerja di lapangan;
7
c. Mengatur dan mengkoordinir material yang diperlukan;
d. Menerima dan menyetujui material/barang masuk;
e. Bertanggung jawab terhadap keamanan material selama
pembangunan;
f. Membuat laporan tentang keadaan material;
g. Mengalokasikan material sesuai dengan kebutuhan pekerjaan
konstruksi.
6. Seksi Pengawasan
Tim Pengawasan mempunyai tugas dan bertanggungjawab dalam
melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan dan pelaporan, Secara
rinci tugas tim pengawas adalah:
a. Pengawasan kepada pekerja dengan di fasilitasi oleh fasilitator;
b. Di fasilitasi oleh TFL bertanggung jawab/menilai atas kualitas dan
progres pekerjaan fisik;
c. Menyusun laporan pekerjaan untuk diteruskan dan/atau
ditindaklanjuti ke sekretaris desa.
7. Panitia Pengadaan Barang/Jasa
Berdasarkan Perpres No 54 Tahun 2010 (dan perubahannya sesuai
Perpres No 70 Tahun 2012 tentang mekanisme pengadaan barang dan
jasa), Panitia/Pejabat Pengadaan diangkat oleh penanggungjawab
kelompok masyarakat (KSM) untuk melakukan pengadaan barang/ jasa
yang dibutuhkan dalam pelaksanaan swakelola dan Panitia/Pejabat
Pengadaan diperbolehkan bukan PNS.
a. Bertangung jawab dalam melaksanakan survey harga pasar material
setempat;
b. Mengundang supplier (peyedia barang) untuk mendapatkan harga
terendah;
c. Melaksanakan kegiatan proses pengadaan barang atau pekerjaan
8
konstruksi.
8. Seksi Operasi & Pemeliharaan
a. Mengoperasikan dan memelihara sarana sanitasi yang telah
dibangun;
b. Mengumpulkan iuran warga;
c. Melestarikan sarana sanitasi yang telah dibangun;
9
Pengadaan barang dan jasa melalui swakelola atau penyedia
barang/jasa
Pelaksanaan swakelola oleh TPK meliputi kegiatan persiapan,
pelaksanaan, pengawasan, penyerahan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban hasil pekerjaan.Pekerjaan konstruksi yang
membutuhkan tenaga ahli dan atau pearalatan berat serta tidak dapat
dilaksanakan cara swadaya dapat menggunakan penyedia barang/jasa
yang dianggap mampu oleh TPK.
1. Persiapan pelaksanaan pengadaan barang/jasa meliputi:
a. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
b. rencana penggunaan tenaga kerja, kebutuhan material dan
peralatan;
c. gambar rencana kerja;
d. spesifikasi teknis / rencana kerja dan syarat;
e. Rencana anggaran biaya (RAB)
RAB disusun berdasarkan data harga pasar setempat atau terdekat
dengan mempertimbangkan ongkos kirim atau ongkos
pengambilan barang/jasa (contoh formulir lihar dalam lampiran).
2. Pelaksanaan pengadaan barang/jasa meliputi:
a. Pengadaan barang/jasa dengan nilai < Rp 50.000.000 (lima puluh
juta rupiah)
1) TPK membeli barang kepada 1 (satu) penyedia barang/jasa tanpa
ada surat permintaan penawaran dari TPK dan tanpa penawaran
dari penyedia barang/jasa
2) Penyedia barang/jasa memberikan bukti transaksi berupa nota,
faktur pembelian atau kuitansi atas nama TPK (contoh formulir
lihat dalam lampiran).
b. Pengadaan barang/jasa dengan nilai Rp 50.000.000 (lima puluh juta
rupiah) Rp 200.000.000 (dua ratus juta rupiah);
10
1) TPK membeli barang kepada 1 (satu) penyedia barang/jasa
2) TPK mengajukan surat permintaan penawaran secara tertulis
kepala penyedia barang/jasa dengan dilampiri daftar rincian
barang/jasa (nama barang/jasa atau ruang lingkup pekerjaan,
volume, dan satuan) dengan contoh formulir lihat dalam
lampiran
3) Penyedia barang/jasa menyampaikan penawaran tertulis yang
berisi daftar rincian barang/jasa (nama barang/jasa atau lingkup
pekerjaan, volume, satuan, dan harga) dengan contoh formulir
lihat dalam lampiran
4) TPK melakukan negosiasi dengan penyedia barang/jasa untuk
memperoleh harga yang lebih murah (contoh formulir lihat
dalam lampiran)
5) Penyedia barang/jasa memberikan bukti transaksi berupa nota,
faktur pembelian atau kuitansi atas nama TPK (contoh formulir
lihat dalam lampiran)
c. Pengadaan barang/jasa dengan nilai > Rp 200.000.000 (dua ratus
juta rupiah);
1) TPK mengundang dan mengajukan surat permintaan penawaran
secara tertulis dari 2 (dua) penyedia barang/jasa yang berbeda
dilampiri daftar rincian barang/jasa (nama barang/jasa atau ruang
lingkup pekerjaan, volume, dan satuan) dengan contoh formulir
lihat dalam lampiran
2) Masing-masing Penyedia barang/jasa menyampaikan penawaran
tertulis yang berisi daftar rincian barang/jasa (nama barang/jasa
atau lingkup pekerjaan, volume, satuan, dan harga) dengan
contoh formulir lihat dalam lampiran
3) TPK menilai pemenuhan spesifikasi teknis barang/jasa terhadap
kedua penyedia barang/jasa yang memasukan penawaran
11
4) TPK melakukan negosiasi dengan penyedia barang/jasa untuk
memperoleh harga yang lebih murah (contoh formulir lihat
dalam lampiran)
5) TPK dan penyedia barang/jasa membuat surat perjanjian kerja
(contoh formulir lihat dalam lampiran) yang berisi:
a) Tanggal dan tempat dibuatkanya surat perjanjian;
b) Para pihak;
c) Ruang lingkup pekerjaan;
d) Nilai pekerjaan;
e) Hak dan kewajiban para pihak;
f) Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan;
g) Ketentuan keadaan kahar;
h) Sanksi.
6) Apabila diperlukan TPK dapat memerintahkan secara tertulis
kepada penyedia barang/jasa untuk melakukan perubahan
lingkup pekerjaan seperti menambah atau mengurangi volume,
mengubah spesifikasi teknis. Perubahan lingkup pekerjaan
dituangkan dalam bentuk adendum surat perjanjian (contoh
formulir lihat dalam lampiran)
12
2. Setiap pengeluaran belanja harus didukung dengan bukti yang
lengkap dan sah dengan pengesahan dari sekretaris desa (contoh
formulir verifikasi dapat dilihat dalam lampiran)
3. Pembayaran prestasi pekerjaan dapat diberikan berdasarkan tahapan
penyelesaian pekerjaan (termin) yang telah terpasang termasuk
peralatan dan atau bahan yang menjadi bagian dari hasil pekerjaan.
4. Peralatan dan atau bahan yang dapat dibayarkan harus memenuhi
syarat:
a) Berada di lokasi pekerjaan sebagaimana tercantum dalam
dokumen dan dilarang dipindahkan dari area pekerjaan;
b) Disetujui oleh kepala desa dengan capaian fisik yang diterima.
5. Pembayaran prestasi kerja diberikan kepada penyedia barang/jasa
setelah dikurangi pengembalian uang muka, denda, dan atau pajak.
6. Setelah pelaksanaan pekerjaan selesai 100% (selesai), TPK
menyerahkan hasil pekerjaan kepada kepala desa dengan Berita Acara
Serah Terima Hasil Pekerjaan (contoh formulir lihat dalam lampiran).
13
BAB III
TINJAUAN JALAN EKSISTING
3.1. DRAINASE
Drainase diperlukan karena air mempunyai pengaruh yang buruk terhadap
jalan, antara lain yaitu:
1) Jalan menjadi rusak jika badan jalan tidak cepat kering sehabis hujan.
Gambar 3.2 Jalan rusak akibat erosi tanpa bangunan pengaman lereng
14
3) Jalan dan pondasi menjadi rusak bila air dibiarkan mengalir di
tengah jalan
Gambar 3.3 Jalan rusak akibat air mengalir di Gambar 3.4 Jalan rusak akibat
tengah jalan pondasi tidak baik
15
2) Tikungan horizontal dibuat dengan pandangan bebas 30 m
Sumbu Jalan
Sumbu Jalan
16
BAB IV
KONSTRUKSI PONDASI PERKERASAN JALAN
Tujuan
Menahan dan Meneruskan beban kendaraan yang lewat pada
permukaan jalan, sehingga beban tersebut dapat diterima oleh tanah
dasar tanpa terjadi kerusakan.
Material
1. Pasir Urug
Bebas dari: akar, rumput, atau
sampah dan kotoran
lainnya.
2. Batu belah
Diperoleh dari batu besar
15-20cm
yang dibelah-belah, segingga
mempunyai permukaan
banyak, tinggi 15-20 cm.
17
3. Batu tepi
Seperti batu belah, berbentuk
20-25 cm
serupa tembok penahan
tanah, tinggi 20-25 cm
4. Batu pengisi
Dipecahdari batu besar,
5-7 cm
mempunyai permukaan
belahan lebih dari 3 (tiga)
bidang, ukuran 5-7 cm.
Peralatan
1. Alat Angkut Agregat
Atau
2. Alat Pemadat
Atau
18
3. Mistar
Sekop Pengki
Cara Kerja
1. Tanah Dasar jalan harus bersih dari akar, rumput, atau sampah
dan kotoran lainnya. Kalau masih gembur harus dipadatkan
dalam keadaan lembab (tidak basah)
2. Batu tepi dipasang dengan dasar lebih rendah dari tanah dasar
jalan.
19
3. Hamparkan pasir urug setebal 10-15 cm secara merata diatas
tanah dasar.
4. Batu belah disusun dengan tangan satu persatu, berdiri tegak dan
rapat satu dengan yang lain. Dipadatkan/digilas sehingga tidak
bergerak lagi.
20
Penjelasan Tambahan
1. Pondasi jalan batu belah ini perlu ditutup dengan lapis penutup
yang berfungsi sebagailapisan aus, serta untuk memperoleh
permukaan akhir yang serata ratanya. Dengan lapisan aus ini
maka pembaruan permukaan perkerasan jalan tidak memerlukan
pembongkaran lapis yang tebal-tebal, tapi cukup ditambah
lapisan aus lagi, yang terdiri dari butir-butir batu pecahan
ukuran kecil atau pasir kerikil.
2. Lapis urug dimaksudkan sebagai perbaikan tanah dasar,
mencegah kontaminasi tanah liat atau air kapiler dari tanah
dasar, atau untuk melancarkan pembuangan air hujan yang
masuk dari atas.
3. Pada Jalan lama yang sudah mempunyai permukaan cukup kuat,
lapisan pasir urug dan/atau batu belah dapat ditiadakan, dan
cukup diletakan hanya lapis pengisi dan lapispenutup saja.
21
Tujuan
Menahan dan Meneruskan beban kendaraan yang lewat pada
permukaan jalan, sehingga beban tersebut dapat diterima oleh tanah
dasar tanpa terjadi kerusakan.
Material
1. Agregat Kasar
Agregat harus cukup keras,
bergradasi hampir seragam. Ukuran
butir agregat terbesar 2-5 cm,
sedang ukuran butir terkecil 1-2 cm.
Minimum 40% dari agregat harus
memiliki paling sedikit satu bidang
pecah (terpecah dua)
2. Agregat Pengunci
Agregat harus cukup keras,
bergradasi hampir seragam.
Ukuran butir agregat terbesar 1.5-
2.5 cm. Minimum 40% dari
agregat denganukuran butirdi atas
1 cm harus memiliki paling sedikit
satu bidang pecah (terpecah dua)
3. Agregat Penutup
Mutu dari agregat penutup minimal
sama dengan agregat kasar dan
agregat pengunci, Ukuran 0 1 cm
dan hasil harus bersih dari kotoran
dan bahan lain yang tidak
diinginkan.
22
Peralatan
1. Alat Angkut Agregat
Atau
2. Alat Pemadat
Atau
3. Mistar
Atau
Sekop Pengki
23
Cara Kerja
1. Tanah Dasar jalan harus bersih dari akar, rumput, atau sampah.
Kalau masih gembur harus dipadatkan dalam keadaan lembab
(tidak basah)
24
2. Padatkan agregat kasar sampai duduk (stabil). Periksa kerataan agregat
kasar setelah penggilasan dengan mistar pelurus.
25
Penjelasan Tambahan
Untuk menjaga kerusaka permukaan lapis pondasi yang telah selesai
dikerjakan, perlu dipertimbangkan pemberian lapis resap ikat (prime
coat) dan/atau ditutup dengan lapis penutup.
26
BAB V
KONSTRUKSI LAPIS PERMUKAAN PERKERASAN JALAN
Tujuan
Lapen merupakan lapis permukaan yang terdiri dari batu pokok, batu
pengunci dan batu penutup. Diantar ketiga jenis batu tersebut diberi
aspal agar ketiganya saling mengunci dan terikat secara kuat
membentuk konstruksi permukaan yang kokoh.
Material
1. Batu Pokok ukuran 3-5 cm. & 2
3 cm
27
3. Batu Penutup ukuran 0.50.9 cm
4. Aspal Keras
Bahan aspal haruslah salah satu dari
berikut ini:
a) Aspal Pen.80/100 atau Pen.60/70 yang memenuhi
AASHTO M20;
b) Aspal emulsi CRS1 atau CRS2 yang memenuhi
ketentuan SNI 03-4798-1998 atau RS1 atau RS2 yang
memenuhi ketentuan AASHTO M140;
c) Aspal cair penguapan cepat (rapid curing) jenis RC250
atau RC800 yang memenuhi ketentuan SNI 03-4800-1998,
atau aspal cair penguapan sedang (medium curing) jenis
MC250 atau MC800 yang memenuhi ketentuan SNI 03-
4799-1998.
Peralatan
28
Penyiram Aspal Kereta Dorong
Pengki Scop
29
Cara Kerja
1. Perbaikan Permukaan Yang Akan Dilapisi LAPEN
a) Kondisi permukaan berlubang atau turun (amblas).
Perbaikan permukaan tersebut dengan cara sebagai berikut.
30
b) Kondisi permukaan terlalu datar, permukaan yang terlalu
datar menyebabkan air hujan tergenang mengakibatkan
jalan cepat rusak.
31
4%
B=8 cm
A=2 m
2. Membersihan Permukaan.
Permukaan yang kotor menyebabkan lapisan LAPEN yang
dipasang tidak dapat menempel dengan kuat.
Pekerjaan pembersihan dapat dilakukan dengan:
32
3. Persiapan Batu pokok, batu pengunci serta batu penutup.
Batu-batu tersebut dipersiapkan di sepanjang tepi jalan yang
akan di beri lapisan LAPEN
Gambar 5.9 Persiapan Batu pokok, batu pengunci serta batu penutup
33
Pemanasan tidak boleh terlalu tinggi karena dapat
menyebabkan :
Kebakaran
Sifat kelengketan serta kelenturan aspal rusak.
Gambar 5.10 Pembakaran aspal buka samping Gambar 5.11 Pembakaran aspal buka atas
34
8. Sebarkan batu pengunci.
Sebarkan batu pengunci sebanyak 0,017 m3 setiap m2 atau
setebal 1,7 cm.
9. Padatkan Batu Pengunci.
Lakukan pemadatan seperti dalam butir 1.
10. Semprotkan aspal pada lapisan batu pengunci.
Banyaknya aspal yang diberikan sebanyak 1,5 liter setiap m2
atau 88 gram bila ditimbang pada selembar kertas A4.
11. Sebarkan batu penutup.
Banyak batu penutup yang disebarkan 0,01 m3 setiap m2 atau
setebal 1 cm
Penjelasan Tambahan
Selama beberapa waktu, batu penutup akan terdorong ke tepi jalan
akibat lalu lintas yang lewat. Agar LAPEN tidak cepat aus batu
penutup yang tersebar di pinggir jalan tersebut harus dikembalikan
ke tengah lagi.
35
5.2. CAMPURAN ASPAL DINGIN (COLD MIX ASPHALT)
Sketsa Umum
Uraian
Campuran Aspal Dingin (Cold Mix Asphalt) adalah campuran agregat
kasar, agregat halus, bahan pengisi (filler) dan aspal cair. Hal ini dapat
di campur dengan tenaga manusia (tangan) atau dengan beton molen
yang menggunakan metode berbasis tenaga kerja dan alat-alat yang
sederhana. Sehingga menghilangkan pabrik pencampur aspal (Asphalt
Mixing Plan/AMP) yang canggih dan mahal kecuali mesin pemadat
yang sesuai ukuran. Campuran Aspal Dingin cocok untuk pekerjaan
pengaspalan berbasis tenaga kerja dan pada jalan dengan volume
kendaraan rendah. Tidak memerlukan pengawas yang sangat terampil
dan teknik untuk pencampuran dan penghamparan aspal mudah
dipelajari oleh mandor atau perangkat desa. Pedoman ini menjelaskan
pencampuran aspal campuran dingin secara manual dan menggunakan
beton molen.
36
Bahan
1. Agregat Kasar Untuk Campuran Dingin
Agregat kasar harus terdiri dari batu pecah atau kerikil pecah
yang bersih, keras, bebas dari kotoran dan bahan bahan lain
dengan ukuran 2 3 cm.
2. Agregat Halus Untuk Campuran Aspal Dingin.
Agregat halus, dari setiap sumber, harus terdiri dari pasir atau
batu pecah halus atau kombinasi keduanya.
3. Bahan Pengisi (Filler) Untuk Campuran Dingin
4. Bahan Aspal Untuk Campuran Dingin
MC (Medium Curing cut back)
Merupakan aspal keras (AC pen 60/70) yang dilarutkan dengan
minyak tanah (Kerosine). MC merupakan cutback aspal yang
kecepatan menguapnya sedang.
Peralatan
a) Tali 6 mm, 2 x 50 m
b) Palu
c) Meteran 5 m dan Roll meter 50 m
d) Sikat baja
Damp Truk
Alat Pemadat vibro roller (3-5 ton)
37
Beton Molen Kereta Dorong
Sekop Pengki
Sapu Timbris
Cara Kerja
1. Perbaikan Permukaan Yang Akan Dilapisi Campuran Aspal
Dingin, sehingga permukaan tidak ada lubang lubang atau
tergerus serta membentuk kemiringan (camber) ke kanan dan ke
kiri 4% .
2. Membersihan Permukaan.
38
a. Permukaan yang kotor menyebabkan lapisan Campuran
Aspal Dingin yang dipasang tidak dapat menempel dengan
kuat.
b. Pekerjaan pembersihan dapat dilakukan dengan Sapu atau
Sikat.
39
4. Prime Coat/Tack Coat
Penyiraman Prime coat (Lapis Resap) bila lapisan sebelumnya
belum beraspal atau masih lapisan pondasi perkerasan. Atau
penyiraman Tack Coat ( Lapis Perekat) bila lapisan sebelumnya
berupa lapisan aspal atau beton.
40
Gambar 5.18 Penakaran material Gambar 5.19 Pencampuran aspal dingin
6. Penghamparan Aspal
Penghamparan dimulai dari tumpukan aspal ke arah besi holow
sebagai acuan ketebalan.
7. Pemadatan
Setelah selesai penghamparan, besi holo sebagai acuan di lepas
atau di bongkar. Pemadatan menggunakan mini vibro roller
dengan kapasitas antara 3 5 ton dengan kecepatan 5 km /jam
dengan roda dibasahi air untuk menghindari aspal menempel
41
pada roda. Lakukan pemadatan 6 8 lintasan (passing). Lintasan
1-2 tanpa getar, baru mulai lintasan 3 dan seterusnya
menggunakan getar (vibro).
8. Pembersihan Peralatan
Semua alat-alat yang dipakai untuk penghamparan aspal, harus
terus dibersihkan menggunakan minya tanah. Pembersihan beton
molen dianjurkan setiap 2 atau 3 pencampuran.
Peralatan
Scop Pengki
Sapu Lidi
43
Drum Plastik Ember cor Sendok Plester
Pelaksanaan
1. Pada tanah labil :
Permukaan dibentuk punggug sapi.
44
Gambar 5.27 Pemasangan papan cetakan di lapangan
45
Gambar 5.30 Pengadukan beton dengan molen
46
Gambar 5.32 Jalan Rabat Beton jadi Lapangan
47
BAB VI
BANGUNAN PELENGKAP
48
disarankan tidak kurang dari 1.5 kali diameter pipa. Pada ujung-
ujung dipasang dinding kepala, yang dimaksudkan sebagai
pelindung timbunan badan jalan dari kerusakan yang diakibatkan
oleh air. Dinding ini juga bisa dibuat dari batu-batuan,
pasangan batu, atau cor beton. Namun jika dinding kepala ini
tidak dipasang, pastikan bahwa sisi kemiringan dari timbunan
badan jalan tidak terlalu tajam atau kurang dari 1:2 serta
gorong-gorong memiliki panjang yang cukup sampai mencapai
ujung kemiringan terakhir dari ujung jalan. Jika tanah asli
dilokasi itu memiliki gradasi dan kohesifitas yang cukup baik,
maka kemiringan urugan badan jalan ini bisa ditambahkan.
49
Besihkan lumpur dan puing-puing dari lubang keluar (outlet),
dalam gorong-gorong dan lubang masuk (inlet)
Mempertahankan kemiringan yang sama seperti
kemiringan gorong-gorong
Menggali outlet dengan lebar minimal 60 cm
Tujuan
Pedoman ini bertujuan untuk memberikan petunjuk dalam
pemasangan konstruksi gorong gorong sederhana untuk jalan
pedesaan.
Material
Gorong gorong sederhana (bus beton) yang saat ini sudah banyak
tersedia di toko toko bangunan terdekat.
50
Peralatan
Cangkul Scop
Pengki
Cara Kerja
1) Persiapan
Siapkan bahan bus beton sesuai diameter yang direncanakan.
Siapkan semua peralatan yang diperlukan.
2) Pelaksanaan
Periksa dan amati situasi dan kondisi pada lokasi gorong-
gorong yang akan dibangun, dengan cara melakukan
pengukuran-pengukuran dan disertai dengan membuat gambar
situasi termasuk denah aliran airnya.
51
Buatlah Sketsa rencana gorong-gorong dengan menggunakan
gorong-gorong bus beton sesuai diameter yang di rencanakan.
Sketsa rencana yang diperlukan meliputi:
52
6.2 SALURAN SAMPING
Sketsa Saluran Samping
53
Gambar 6.9 Selokan Pasangan Batu Belah
54
Gambar 6.13 Selokan Pasangan Batako
Peralatan
1. Keranjang Pikulan
2. Benang
3. Patok-patok kayu/bambu
Cangkul Sekop
Cetok semen
Roll Meter 30 m
Kereta Dorong Pengki
55
Cara Kerja
PERSIAPAN
1) Amati Kondisi lingkungan sepanjang jalan yang akan dibuat
selokan tepinya, lalu ukur panjang rencana selokan serta
perbedaan tinggi kedua ujungnya dengan menggunakan waterpas
selang plastik yang diisi air.
2) Buatsketsa rencana saluran meliputi
Bentuk dan dimensi penampang saluran
Kemiringan saluran
Struktur lapisan dinding saluran
3) Hitung volume bahan serta biaya pelaksanaan
Siapkan bahan yang akan digunakan sebagai struktur pelapis
dinding selokan.
PEKERJAAN FISIK
1) Pembuatan Saluran Tanah Biasa.
Pasang patok patok sepanjang kedua tepi dan as selokan setiap
interval jarak 25 m, lalu pasang tali plastik yang menghubungkan
patok patok tersebut dalam arah memanjang selokan.
56
Gali Selokan sesuai dengan bentuk dimensi serta kemiringan dasar
Selokan. Kemiringan memanjang dasar selokan dapat dibuat
bervariasi 0,5 5 % sesuai perbedaan ketinggian pada kedua ujung
Selokan.
57
2) Pembuatan Saluran dari Pasangan Batu Belah/Batako
Buatlah adukan mortar untuk spesi dengan bahan yang
tersedia.
58
Pasangan Batako
i4 tidak perlu
5i8 35
8 i 10 10
10 i 12 6
i 12 5
60
Gambar 6.25 Bangunan Terjunan dari bahan Batu kali dan bambu atau dolken
61
2) Pupuk
Pupuk Kandang
Dapat menggunakan kotoran : kambing, kuda, ayam, dan lain-
lain. Jangan menggunakan pupuk yang baru diangkat dari
kandang, karena temperaturnya masih tinggi (panas). Gunakan
pupuk yang sudah disimpan 1 2 minggu. Lebih baik lagi bila
dikeringkan dahulu sebelum dipergunakan.
Pupuk Buatan
Pupuk buatan merupakan pupuk yang dibuat di pabrik. Pupuk
buatan yang dapat digunakan: pupuk N (urea atau ZA) atau
pupuk lengkap seperti pupuk NPK.
3) Tanaman
Rumput
Jenis Rumput Yang di Gunakan
- Bahia grass (rumput bahia=Paspalum sp)
- Carpet grass (rumput pahit)
- Brachiaria decumbens (rumput bede)
- Atau jenis rumput sekitar lokasi, dengan syarat ; bebas
dari tumbuhan liar seperti alang-alang, teki, mimosa
(putri malu), dan lain-lain.
Cara Penanaman
- Dengan tunas
- Dengan lempengan
Penutup tanah
Jenis kacang-kacangan, seperti:
- Centrosema pubescens (Cp)= kacang katropong
- Calopogonium mucunioides (Cm) = kacang asu
- Pueraria javanica (Pj) = kacang ruji
62
Jenis penutup tanah lainnya:
- Althernanthera amoena (krokot)
- Widelia triobata (seruni)
Jenis pohon
Caliandra sp (kaliandra)
Cassia siamea (johar)
Sesbania grandiflora (kemlandingan)
Peralatan
Cangkul
Sabit
Sekop
Linggis
Pengki
Cara Kerja
1. Penanaman dengan lepengan rumput (Gebalan rumput) berjarak.
Bersihkan lereng jalan dari
tanaman liar, batu, dan lain-lain.
Kemudian permukaan diratakan
lalu penghamparan pupuk kandang
atau tanah humus. Lempengan
63
rumput (Gebalan rumput) ditanam
pada lereng tersebut berjarak 20
cm dan di pasak dari bahan bambu.
64
BAB VII
PEMELIHARAAN DAN PENGELOLAAN
65
dengan sapu kemudian dipadatkan ringan dengan alat stamper atau
timbris.
66
- Beri tanda daerah yang akan ditangani dengan cat atau
kapur.
- Buat campuran aspal dingin dari pasir/agregat halus di
campur dengan aspal emulsi atau cair. Aduk campuran
hingga merata.
- Tebar dan ratakan campuran pada seluruh daerah yang
sudah deberi tanda.
- Lakukan pemadatan ringan dengan alat stamper atau
timbris.
c) Mengisi Retakan
Untuk retak lebar (>2 mm)
- Bersihkan bagian yang akan ditangani. Permukaan jalan
harus bersih dan kering
- Isi retakan dengan aspal panas
- Tutup retakan yang sudah diisi aspal dengan pasir kasar.
67
Penanganan
a) Laburan Aspal Setempat
Cocok untuk retakan halus (<2 mm) dan jarak antar retakan
renggang.
- Mula-mula bersihkan bagian yang akan ditangani, jadi
permukaan harus bersih dan kering.
- Tandai dengan membuat garis empat persegi panjang
dengan cat atau kapur.
- Semprotkan atau siramkan aspal emulsi atau aspal cair pada
bagian yang sudah diberi tanda hingga merata.
- Tebarkan pasir kasar atau agregat halus, dan ratakan hingga
menutup seluruh daerah yang ditangani.
- Lakukan pemadan ringan dengan alat stamper atau timbris.
b) Penambalan Lubang Untuk Retak Kulit Buaya
- Bersihkan bagian yang akan ditangani. Permukaan jalan
harus bersih dan kering.
- Beri tanda daerah yang akan ditangani dengan cat atau
kapur. Tanda persegi tersebut harus mencakup bagian jalan
yang baik.
- Gali lapisan jalan pada daerah yang sudah diberi tanda
persegi, hingga mencapai lapisan yang padat.
- Tepi galian harus tegak, dasar galian harus rata dan
mendatar.
- Padatkan dasar galian.
- Isi lubang galian dengan bahan pengganti.
o Bahan agregat lapis pondasi.
o Campuran aspal dingin.
68
- Padatkan lapis demi lapis. Pada lapis terakhir, lebihkan
tebal bahan pengganti sehingga diperoleh permukaan akhir
yang padat dan rata dengan permukaan jalan.
- Lakukan laburan aspal setempat di atas lapisan terakhir
(lihat penanganan retak garis)
Penanganan
a) Penambalan Lubang
- Bersihkan bagian yang akan ditangani. Permukaan jalan
harus bersih dan kering.
- Beri tanda daerah yang akan ditangani dengan cat atau
kapur. Tanda persegi tersebut harus mencakup bagian jalan
yang baik.
- Gali lapisan jalan pada daerah yang sudah diberi tanda
persegi, hingga mencapai lapisan yang padat.
- Tepi galian harus tegak, dasar galian harus rata dan
mendatar.
- Padatkan dasar galian.
- Isi lubang galian dengan bahan pengganti.
69
o Bahan agregat lapis pondasi.
o Campuran aspal dingin.
- Padatkan lapis demi lapis. Pada lapis terakhir, lebihkan
tebal bahan pengganti sehingga diperoleh permukaan akhir
yang padat dan rata dengan permukaan jalan.
- Lakukan laburan aspal setempat di atas lapisan terakhir
(lihat penanganan retak garis)
b) Perataan Untuk Alur Ringan
- Bersihkan bagian yang akan ditangani. Permukaan jalan
harus bersih dan kering.
- Beri tanda daerah yang akan ditangani dengan cat atau
kapur. Tanda persegi tersebut harus mencakup bagian jalan
yang baik.
- Semprotkan lapis tipis aspal pengikat (aspal emulsi atau
aspal cair) dengan alat penyemprot aspal atau alat lain
seperti kaleng berlubang dengan takaran 0.5 kg/m2 secara
merata.
- Tebarkan campuran aspal dingin pada daerah yang sudah
ditandai. Ratakan dan lebihkan ketebalan hamparan kira-
kira 1/3 dalam cekungan.
- Padatkan dengan mesin penggilas atau stamper dengan rata.
70
Penanganan
Laburan Aspal Setempat.
Cocok untuk retakan halus (<2 mm) dan jarak antar retakan
renggang.
- Mula-mula bersihkan bagian yang akan ditangani, jadi
permukaan harus bersih dan kering.
- Tandai dengan membuat garis empat persegi panjang dengan
cat atau kapur.
- Semprotkan atau siramkan aspal emulsi atau aspal cair pada
bagian yang sudah diberi tanda hingga merata.
- Tebarkan pasir kasar atau agregat halus, dan ratakan hingga
menutup seluruh daerah yang ditangani.
- Lakukan pemadan ringan dengan alat stamper atau timbris.
Perbaikan Bahu Jalan Retak atau Lubang Tergeus Air Hujan
Ciri ciri
Tampak celah-celah pada bahu jalan dan atau lubang-lubang bekas
gerusan air hujan.
Penanganan
- Siapkan material, yang sama dengan material bahu jalan, bebas
dari rumput dan bahan organik lainnya.
- Isi retakan dengan tanah/material yang sudah disiapkan. Bila
material terlalu kering tambahkan air secukupnya hingga
material tampak lembab.
71
BAB VIII
PENUTUP
8.1. KESIMPULAN
a) Jalan desa adalah jalan yang dapat dikategorikan sebagai jalan dengan
fungsi lokal di daerah pedesaan. Arti fungsi lokal daerah pedesaan yaitu:
- Sebagai penghubung antar desa atau ke lokasi pemasaran
- Sebagai penghubung hunian/perumahan
- Sebagai penghubung desa ke kecamatan/kabupaten/provinsi
b) Metode Labour-based (teknologi berbasis tenaga kerja) dapat
didefinisikan sebagai teknologi konstruksi yang mana dengan biaya
perawatan yang bersaing dan standar kwalitas yang dapat diterima secara
teknis, dengan memberikan kesempatan yang maksimal pada tenaga kerja
(baik yang trampil maupun tidak trampil) bersama dengan dukungan
peralatan serta prasarana lokal yang tersedia baik berupa material dan
sumber-daya yang lainnya.
c) Drainase diperlukan karena air mempunyai pengaruh yang buruk
terhadap jalan, antara lain:
- Jalan menjadi rusak jika badan jalan tidak cepat kering sehabis hujan.
- Jalan akan mudah terputus (pavement erosions) bila air dibiarkan
melintangi permukaan jalan
- Jalan menjadi rusak bila air dibiarkan mengalir di tengah jalan.
72
e) Untuk melindungi Pondasi Perkerasan Jalan dari rembesan air hujan yang
dapat merusak Lapis Pondasi maka perlu segera ditutup dengan Lapis
Permukaan Perkerasan Jalan seperti Lapis Penetrasi Makadam (Lapen),
Campuran Aspal Dingin atau Rabat Beton.
f) Untuk merencanakan suatu pekerjaan dan kebutuhan dana/biaya
diperlukan Gambar Desain, Perhitungan RAB, Juga perhitungan waktu
dalam mengerjakannya dengan dibuat Schedule Pekerjaan.
8.2. SARAN
Untuk para Kepala Desa yang sedang giat-giatnya membangun desanya
baik dengan pembiayaan swadaya masyarakat ataupun mendapat dana dari
APBD atau APBN, Kami sarankan:
a) Diadakan Musyawarah desa untuk menentukan skala Prioritas ( yang
mendesak) pembangunan di desanya.
b) Dalam Perencanaan Pembangunan minimal harus ada:
Gambar Desain
BOQ (Bill Of Quantity) dan RAB (Rencana Anggaran Biaya)
Schedul Pekerjaan
RKS (Rencana Kerja & Syarat)
Lembar Verifikasi DED
Dokumen pengadaan barang/jasa
c) Untuk memberdayakan masyarakat, pengerjaan bangunan gunakan
dengan system swakelola.
73
DAFTAR PUSTAKA
74
LAMPIRAN
75
GAMBAR
DESAIN
76
1. Gambar Desain
Pondasi Jalan Batu Belah (Telford)
77
Pondasi Jalan Makadam
78
Lapis Penetrasi Makadam (Lapen)
79
Campuran Aspal Dingin (Cold Mix Asphalt)
80
Rabat Beton
81
RENCANA
ANGGARAN
BIAYA (RAB)
82
2. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Pondasi Jalan Batu Belah (Telford)
ASUMSI :
Panjang jalan yang akan di bangun asumsi = 1 km (1.000 m)
Lebar Jalan = 3 m
Ukuran Batu Tepi = 15/20 cm = 0,15/0,2 m
Ukuran Batu Pokok = 10/15 cm = 0,1/0,15 m
Faktor susut (gembur) untuk batu = 1,3
Faktor susut (gembur) untuk pasir = 1,34
Lebar Bahu jalan kanan = kiri = 0,5 m
83
BILL OF QUANTITY (BOQ)
PONDASI JALAN BATU BELAH (Telford)
No Item Pekerjaan Satuan Volume
1 Pembentukan Badan Jalan M2 3.000
2 Urugan Pasir tebal 10 cm M2 3.000
3 Batu Tepi 15/20 cm, Ka & Ki M2 300
4 Batu Pokok 10/15 M2 2.700
5 Pemecah Batu M3 526,5
6 Sirtu Tebal 5 cm M2 3.000
7 Timbunan Bahu Jalan Tebal 15 cm Dengan Sirtu M2 1.000
JUMLAH 260,451,450.00
84
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
PONDASI JALAN BATU BELAH (Telford)
E. DIBULATKAN 1,100,00
85
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
PONDASI JALAN BATU BELAH (Telford)
B. BAHAN
M3 0.134 125,000.00 16,750.00
1 Pasir urug
JUMLAH HARGA BAHAN 16,750.00
C. ALAT
Ls 1.000 500.00 500.00
1 Alat bantu
86
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
PONDASI JALAN BATU BELAH (Telford)
MATA PEMBAYARAN : BATU TEPI 15/20 CM, KA&KI
SATUAN PEKERJAAN : M'
B. BAHAN
1 Batu Tepi 15/20 M3 0.078 250,000,00 19,500.00
JUMLAH HARGA BAHAN 19,500.00
C. ALAT
Mini Vibro
1
Roller Jam 0.001 150,00.00 180.00
2 Alat bantu Ls 1.000 500.00 500.00
JUMLAH HARGA ALAT 680.00
HARGA SATUAN PEKERJAAN (JUMLAH HARGA
D.
TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN, A+B+C) / M3 22,655.00
E. DIBULATKAN 22,600.00
87
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
PONDASI JALAN BATU BELAH (Telford)
MATA PEMBAYARAN : BATU POKOK 10/15 CM
SATUAN PEKERJAAN : M2
HARGA JUMLAH
PERKIRAAN SATUAN HARGA
NO. KOMPONEN SATUAN KETERANGAN
KUANTITAS
(Rp.) (Rp.)
A. TENAGA
1 Pekerja Hari orang 0.125 60,000.00 7,500.00
2 Mandor Hari orang 0.008 90,000.00 750.00
1 Mini Vibro
Roller Jam 0.008 150,000.00 1,200.00
2 Alat bantu Ls 0.010 500.00 500.00
JUMLAH HARGA ALAT 1,700.00
88
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
PONDASI JALAN BATU BELAH (Telford)
MATA PEMBAYARAN : PEMECAH BATU BELAH
SATUAN PEKERJAAN : M3
-
JUMLAH HARGA BAHAN -
C. ALAT
1 Alat bantu
Ls 1.000 500.00 500.00
JUMLAH HARGA ALAT 500.00
HARGA SATUAN PEKERJAAN (JUMLAH HARGA 19,357.14
D. TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN, A+B+C) / M3
E. DIBULATKAN 19,300.00
89
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
PONDASI JALAN BATU BELAH (Telford)
MATA PEMBAYARAN : SIRTU TEBAL 5 CM
SATUAN PEKERJAAN : M3
A. TENAGA
1 Pekerja Hari orang 0.025 60,000.00 1,500.00
2 Mandor Hari orang 0.002 90,000,00 150
JUMLAH HARGA TENAGA 1,650.00
B. BAHAN
1 Sirtu M3 0.067 135,000.00 9,045.00
JUMLAH HARGA BAHAN 9,045.00
C. ALAT
l Mini Vibro
Roller Jam 0.008 150,000,00 1,200.00
2 Alat bantu Jam 1.000 500.00 500.00
JUMLAH HARGA ALAT 1,700.00
90
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
PONDASI JALAN BATU BELAH (Telford)
MATA PEMBAYARAN : TIMBUNAN BAHU JALAN TEBAL 15 CM DENGAN
SIRTU
SATUAN PEKERJAAN : M2
E. DIBULATKAN 27,200.00
Harga Satuan
No Nama Bahan Satuan Keterangan
(Rp.)
1 2 3 4 5
1 Pekerja m3 60,000.00
2 Tukang m3 70,000.00
4 Mandor bh 90,000.00
91
HARGA SATUAN BAHAN
PONDASI JALAN BATU BELAH ( Telford)
1 2 3 4 5
2 Sirtu m3 135,000.00
1 2 3 4 5
92
Pondasi Jalan Makadam
ASUMSI :
Panjang jalan yang akan di bangun asumsi = 1 km (1.000 m)
Lebar Jalan = 3 m
Agregat Kasar 2 5 cm Tebal 20 cm
Agregat Pengunci 1.5 -2.5 cm, Tebal 5 cm
Agregat Penutup 0-1 cm
Faktor susut (gembur) material = 1,34
Lebar Bahu jalan kanan = kiri = 0,5 m
93
BILL OF QUNTITY (BOQ)
PONDASI JALAN MAKADAM
UNTUK PANJANG JALAN 1000 M', LEBAR JALAN 3 M, BAHU JALAN KANAN 0.5 M, DAN BAHU JALAN KIRI O.5 M.
HARGA
NO. U RAIAN PEKERJAAN SAT. VOL TOTAL
SAT.
JUMLAH 374,400,000.00
94
HARGA SATUAN PEKERJAAN
PONDASI JALAN MAKADAM
HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN SAT
SATUAN
B. BAHAN
95
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
PONDASI JALAN MAKADAM
96
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
PONDASI JALAN MAKADAM
97
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
PONDASI JALAN MAKADAM
98
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
PONDASI JALAN MAKADAM
1 2 3 4 5
1 Pekerja m3 60,000.00
2 Tukang m3 70,000.00
3 Kepala tukang m3 80,000.00
4 Mandor bh 90,000.00
99
HARGA SATUAN BAHAN
PONDASI JALAN MAKADAM
1 2 3 4 5
2 Sirtu m3 135,000.00
1 2 3 4 5
100
Lapis Penetrasi Makadam (Lapen)
ASUMSI :
Panjang jalan yang akan di bangun asumsi = 1 km (1.000 m)
Lebar Jalan = 3 m
Lapen tebal 5 cm
101
RAB LAPIS PENETRASI MAKADAM (LAPEN)
UNTUK PANJANG JALAN 1,000 M', LEBR JALAN 3 M, BAHU JALAN KANAN 0.5 M, DAN BAHU JALAN KIRI 0.5
M.
HARGA
NO. URAIAN PEKERJAAN SAT. VOL TOTAL
SAT.
JUMLAH 213,600,000.00
3 LAPEN M2 60,000.00
102
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
LAPIS PENETRASI MAKADAM(LAPEN)
103
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
LAPIS PENETRASI MAKADAM(LAPEN)
104
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
LAPIS PENETRASI MAKADAM(LAPEN)
105
HARGA SATUAN UPAH
LAPIS PENETRASI MAKADAM (LAPEN)
Harga Satuan
No Nama Bahan Satuan Keterangan
Rokan Hulu
1 2 3 4 5
1 Pekerja m3 60,000.00
2 Tukang m3 70,000.00
3 Kepala tukang m3 80,000.00
4 Mandor bh 90,000.00
106
HARGA SATUAN ALAT
LAPIS PENETRASI MAKADAM (LAPEN)
No Nama Bahan Satuan Harga Satuan Keterangan
1 2 3 4 5
107
Campuran Aspal Dingin (Cold Mix Asphalt)
ASUMSI :
Panjang jalan yang akan di bangun asumsi = 1 km (1.000 m)
Lebar Jalan = 3 m
Lapen tebal 5 cm
108
RAB CAMPURAN ASPAL DINGIN (COLD MIX ASPHALT)
UNTUK PANJANG JALAN 1,000 M', LEBAR JALAN 3 M
HARGA
NO. URAIAN PEKERJAAN SAT. VOL TOTAL
SAT.
JUMLAH 285,500,000.00
109
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
CAMPURAN ASPAL DINGIN (COLD MIX ASPHALT)
110
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
CAMPURAN ASPAL DINGIN (COLD MIX ASPHALT)
111
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
CAMPURAN ASPAL DINGIN (COLD MIX ASPHALT)
112
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
CAMPURAN ASPAL DINGIN (COLD MIX ASPHALT)
Harga Satuan
No Nama Bahan Satuan Keterangan
(Rp.)
1 2 3 4 5
1 Pekerja m3 60,000.00
2 Tukang m3 70,000.00
4 bh 90,000.00
Mandor
113
HARGA SATUAN BAHAN
CAMPURAN ASPAL DINGIN (COLD MIX ASPHALT)
Harga Satuan
No Nama Bahan Satuan Keterangan
(Rp.)
1 2 3 4 5
114
Rabat Beton
ASUMSI :
Panjang jalan yang akan di bangun asumsi = 1 km (1.000 m)
Lebar Jalan yang di Rabat Beton = 2 x 0.8 m = 1.6 m
Tebal Rabat Beton = 0.15 m
115
RAB RABAT BETON
HARGA
NO. URAIAN PEKERJAAN SAT. VOL TOTAL
SAT.
JUMLAH 233,954,800.00
116
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
RABAT BETON
MATA PEMBAYARAN : PEMBERSIHAN LAHAN
SATUAN PEKERJAAN : M2
117
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
RABAT BETON
MATA PEMBAYARAN : PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOUWPLANK
SATUAN PEKERJAAN : M
E. DIBULATKAN 2,588.00
118
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
RABAT BETON
119
ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
RABAT BETON
MATA PEMBAYARAN : RABAT BETON (1 Pc; 2 Ps; 3 Kr) TEBAL 15 CM
SATUAN PEKERJAAN : M2 ( 1 M2 = 0.15 M3)
PERKIRAAN HARGA JUMLAH KETERANGAN
NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA
(Rp) (Rp)
A. TENAGA
1 Pekerja Hari orang 0.248 60,000.00 14,850.00
2 Tukang Batu Hari orang 0.038 70,000.00 2,625.00
2 Kepala Tukang Hari orang 0.004 80,000.00 300.00
3 Mandor Hari orang 0.012 90,000.00 1,080.00
JUMLAH HARGA TENAGA 18,855.00
B. BAHAN
1 Semen Portland Kg 232.000 1,500.00 52,200.00
2 Basir Pasang M3 0.620 300,000.00 27,900.00
3 Batu Pecah =2 -3 cm M3 0.780 250,000 .00 29,250.00
4 Plastik M2 1,000.00 1,000.00
1 2 3 4 5
1 Pekerja m3 60,000.00
2 Tukang batu/ kayu/bes m3 70,000.00
4 Mandor bh 90,000.00
120
HARGA SATUAN BAHAN
RABAT BETON
121
SCHEDULE
122
3. Schedule
Schedule Pondasi Jalan Batu Belah (Telford)
123
Schedule Pondasi Jalan Makadam
124
Schedule Lapis Penetrasi Makadam (Lapen)
125
Schedule Campuran Aspal Dingin (Cold Mix Asphat)
126
Schedule Rabat Beton
127
RENCANA
KERJA DAN
SYARAT (RKS)
128
4. Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Pondasi Jalan Batu Belah (Telford)
1. Material
Material untuk lapisan Telford terdiri atas pasir/pasir urug, batu
pinggir, batu belah dan batu pengunci.
2. Pasir
Pasir yang digunakan sebagai dasar ( bantalan) untuk meletakkan
batu belah adalah pasir bersih, pasir laut atau pasir urug yang baik
dan tidak mengandung lempung, bebas dari akar, rumput, sampah
atau kotoran lainnya. Lapisan pasir ini merupakan dasar untuk
meletakkan batu belah dengan tegak. Pasir ini harus mempunyai
ukuran 95% < 4,.75 Cm. Tebal lapisan pasir adalah 10-15 Cm
padat.
3. Batu Pinggir
Batu pinggir atau batu penyangga dimaksud untuk menjaga
supaya pinggiran lapisan batu yang dihampar sebagai Lapisan
Telford dapat tertahan dengan baik. Batu Pinggir (batu
penyangga) dipasang sepanjang pinggiran Lapisan Telford
memanjang jalan disebelah kiri dan kanan dengan ukuran lebih
tebal dari lapisan batu belah pokok (minimal 1.5 kalinya ), atau
20-25 Cm.
4. Batu Belah
Batu belah (pokok) yang dipergunakan haruslah batu belah
dengan paling sedikit 2 (dua) bidang pecah berasal dari batu besar
yang dibelah-belah (batu gunung atau batu kali) yang keras dan
sedapat mungkin mempunyai tampang melintang yang persegi.
Ukuran batu belah (pokok) 15-20 cm.
129
5. Batu Pengunci
Batu Pengunci terdiri atas batu pecah yang mengisi rongga antara
batu belah (pokok) dan mempunyai kualitas yang sama dengan
batu pelah (pokok). Umumnya untuk batu pengunci dipergunakan
pecahan-pecahan dari batu belah, mempunyai permukaan belahan
lebih dari 3 (tiga) bidang. Ukuran batu pengunci berkisar antara 5-
7 Cm.
130
Ukuran Agregat
Tebal lapisan
(7-
(5-8cm) (4-5cm)
Tipe batu 10cm)
2. Aspal Keras
Bahan aspal haruslah salah satu dari berikut ini :
a) Aspal Pen.80/100 atau Pen.60/70 yang memenuhi
AASHTO M20.
b) Aspal emulsi CRS1 atau CRS2 yang memenuhi
ketentuan SNI 03-4798-1998 atau RS1 atau RS2 yang
memenuhi ketentuan AASHTO M140.
c) Aspal cair penguapan cepat (rapid curing) jenis RC250
atau RC800 yang
memenuhi ketentuan SNI 03-4800-1998, atau aspal cair
penguapan sedang (medium curing) jenis MC250 atau MC800
yang memenuhi ketentuan SNI
03-4799-1998.
131
Tabel : 4.2 Keperluan bahan untuk konstruksi LAPEN
Batu Batu Batu
Uraian Aspal Aspal
Pokok Pengunci Penutup
Ukuran batu
4-6 cm - 1-2 cm - 0-1 cm
(cm)
Penggunaan
3,7 1,5
bahan setiap m2 105 kg/m2 25 kg/m2 14 kg/m2
kg/m2 kg/m2
(dalam berat)
Penggunaan
bahan setiap m2 0,075 m3 3,7 lt 0,017 m3 1,5 lt 0,01 m3
(dalam isi)
132
pada agregat seberat sekitar 2 kg and ditunjukkan berat
butiran dengan 2 bidang pecah atau lebih sebagai
persentase berat seluruh contoh. Pengambilan contoh harus
sesuai dengan ketentuan SNI 03-1975-1990
133
Rabat Beton
1. Semen
- Menggunakan semen buatan dalam negeri dan kualitasnya
sama dengan mutu Type I.
- Semen berbentuk bubuk halus dan tidak mengandung
gumpalan-gumpalan yang keras.
- Pengangkutan kedalam tempat penyimpanan (gudang) ditempat
pelaksanaan, dijaga agar semen tidak menjadi lembab,
disimpan dengan baik dan dilindungi terhadap cuaca menurut
ketentuan / petunjuk Direksi.
134
DOKUMEN
PENGADAAN
BARANG DAN
JASA
135
ALUR PROSES PENGADAAN BARANG / JASA
Penetapan dan
Pemaketan barang/jasa
136
Satuan Kerja ............................................................
Nama Kegiatan : Pembangunan Infrastruktur BERITA ACARA RAPAT
desa...................... PEMBENTUKAN TIM PENGADAAN
Nomor DIPA : ............................................
Tanggal DIPA : ............................................
BARANG/JASA
Tahun Anggaran : ............................................
Lokasi : Jl. ............................. Nomor : .....................................
Lingkungan ..................... Tanggal : .....................................
Desa ................................ Lampiran : empat buah lampiran
Pada hari ini .................... tanggal ..................... bulan ......... tahun Dua ribu.............. bertempat di
Kantor Kepala Desa....................., kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa, telah
diadakan Rapat Desa dalam rangka Pembentukan Tim Pengadaan Barang/Jasa dengan hasil sebagai
berikut:
Demikian berita acara ini dibuat dan ditanda tangani di Desa ................ pada tanggal seperti tersebut
diatas untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
(...........................................) TI (...........................................)
M PENGADAAN BARANG/JASA
137
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA .................................
Disetujui:
(...........................................) (...........................................)
138
URAIAN TUGAS TIM PENGADAAN BARANG/JASA
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA .................................
A. Persiapan.
1. Menyusun dan menanda tangani jadwal pengadaan barang/jasa (format lihat dalam lampiran).
2. Menyusun dan menanda tangani Berita Acara Penetapan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
(format lihat dalam lampiran).
B. Pelaksanaan.
4. Mengumumkan pengadan barang/jasa pembangunan infrastruktur desa di papan pengumuman
(format lihat dalam lampiran).
5. Menerima pendaftaran calon peserta pengadaan barang/jasa (Format lihat dalam Lampiran)
6. Memberikan penjelasan teknis pekerjaan pembangunan infrastruktur desa yang akan dibangun
meliputi : a. Penjelasan gambar rencana bangunan infrastruktur, b. Penjelasan Rencana Kerja
dan Syarat-syarat, c. Penjelasan Perincian teknis Volume Pekerjaan, dan d. Penjelasan
persyaratan Peserta yang boleh ikut menfaftar.
7. Membuat dan menanda tangani Berita Acara Penjelasan Pekerjaan Pembangunan infrastruktur
Desa dengan disaksikan 2 orang saksi mewakili peserta pengadaan barang/jasa (format lihat
dalam Lampiran).
8. Mendistribusikan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan kepada para peserta penyedia barang/jasa
9. Menerima pemasukan dokumen penawaran yang terdiri dari : (a) Usulan Administrasi, (b)
Usulan Teknis dan (c) Usulan Biaya.
10. Membuat Berita Acara Pemasukan Dokumen Penawaran (format lihat dalam Lampiran).
11. Melakukan dan membuat Berita Acara Evaluasi Dokumen Penawaran meliputi (a) Evaluasi
dokumen Administrasi, (b) Dokumen usulan teknis, dan (c). Dokumen Usulan biaya (format
lihat dalam Lampiran).
11. Mengumumkan hasil evaluasi pengadaan barang/jasa (format lihat dalam lampiran).
12. Menunggu, menerima dan mengevaluasi sanggahan peserta (jika ada sanggahan)
13. Mengusulkan calon pemenang pengadaan barang/jasa kepada Kepala Satuan Kerja (format lihat
dalam Lampiran).
139
C. Pengakhiran.
14. Mengumumkan hasil pengadaan barang/jasa sesuai penetapan kepala satuan kerja (format lihat
dalam Lampiran).
15. Menyusun Surat Perjanjian Kerja (SPK) pengadaan barang/jasa (format lihat dalam lampiran)
16. Mendokumentasikan proses pengadaan barang/jasa.
Disetujui:
(...........................................) (...........................................)
140
DAFTAR HADIR RAPAT
Hari : ..............................................................................................
Tanggal : ..............................................................................................
Tempat : ...............................................................................................
141
KEPUTUSAN KEPALA SATUAN KERJA ...................
DESA .......................................
NOMOR : .................................
TANGGAL : ..............................
MENIMBANG:
1. Bahwa dalam rangka pengadaan barang/jasa pembangunan infrastruktur desa .............. diperlukan
adanya Tim Pengadaan Barang/Jasa.
2. Bahwa untuk itu perlu ditetapkan dalam keputusan Kepala Satuan Kerja
MENGINGAT:
1. Peraturan kepala LKPP no 13 tahun 2013 tentang pedoman tata cara pengadaan barang/jasa di
desa
2. Peraturan Kepala LKPP no 22 tahun 2015 tentang perubahan atas Perka LKPP no 13 tahun 2013
tentang pedoman tata cara pengadaan barang/jasa di desa
3. Surat Edaran Kepala LKPP no 2 tahun 2013 tentang penjelasan lebih lanjut pasal 89 ayat (4)
perpres no 70 tahun 2012 tentang perubahan kedua atas perpres no 54 tahun 2010 tentang
pengadaan barang/jasa tentang pembayaran prestasi pekerjaan yang telah terpasang pada
pekerjaan konstruksi.
4. .............................
MEMUTUSKAN
142
DITETAPKAN DI :..........................
PADA TANGGAL : .........................
-----------------------------------------------
Kepala satuan Kerja ..........................
Desa .....................
....................................
Tembusan Kepada :
1.Bupati
2.Satuan pengawasan internal
3.Yang Bersangkutan (untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya dan penuh tanggung jawab)
143
Lampiran SK : Susunan Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan ....................... Desa .........
No SK :
Tanggal :
(...........................................)
144
DAFTAR SURVEY HARGA UPAH, BAHAN DAN ALAT
B. Bahan Bangunan
1. Batu Kali Buah
2. Btau bata m3
3. Pasir pasang m3
4. Pasir beton Zak
5. Semen, zak = 50 kg Kg
6. Besi beton .
7. .. .
C. Peralatan
1. Ember Buah
2. Palu Buah
3. Sewa stamper Unit / hari
4. Sewa roller Unit / hari
..
5.
1. .. .
2. . ..
3. .
4. .
5. . .
145
Satuan Kerja ............................................................
Nama Kegiatan : Pembangunan Infrastruktur BERITA ACARA RAPAT PENETAPAN
desa...................... RENCANA ANGGARAN BIAYA
Nomor DIPA : ............................................
Tanggal DIPA : ............................................
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
Tahun Anggaran : ............................................ DESA .........................
Pada hari ini .................... tanggal ..................... bulan ......... tahun Dua ribu.............. bertempat
di....................., Kami Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan infratruktur desa .............
menyatakan bahwa, telah mengadakan Rapat Penetapan Harga Perhitungan Sendiri Pembangunan
Infrastruktur Desa ............................. dengan hasil sebagai berikut:
Demikian berita acara ini dibuat dan ditanda tangani di Desa ................ pada tanggal seperti tersebut
diatas untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
.................................... ....................................
146
DOKUMEN PERENCANAN TEKNIS
PEMBANGUNAN ................
Desa..............................
Kecamatan ..........................
Kabupaten .............................
Provinsi .................................
Tahun .......................
147
JADWAL PENGADAAN BARANG/JASA
JADWAL PENGADAAN BARANG/JASA
PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA ............................. INFRASTRUKTUR DESA...............................................
No Uraian pekerjaan durasi mg-1 mg-2 mg-3 mg-4 mg-5 mg-6 mg-7 Bulan-3 Bulan-4 Bulan-5 Bulan-6 Bulan-7 Keterangan
A Persiapan
1 Penyusunan jadwal 2 hari
2 Penyusunan HPS 7 hari
3 Penyusunan dokumen Pengadaan 7 hari
B Pelaksanaan
4 Pengumuman pengadaan barang/jasa 7 hari
5 Pendaftaran peserta 4 hari
6 Penjelasan Pekerjaan 1 hari
7 Pembuatan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan 4 hari
8 Pendistribusian Berita Acara Penjelasan Pekerjaan 4 hari
9 Pemasukan dan pembukaan penawaran 7 hari
10 Pembuatan Berita Acara Pemasukan/pembukaan Penawaran 1 hari
11 Pengevaluasian penawaran 10 hari
12 Pengumuman hasil evaluasi penawaran 1 hari
13 Masa sanggah 5 hari
13 Pengusulan penetapan pemenang Pengadaan Barang/Jasa 4 hari
C Pengakhiran
14 Pengumuman penetapan pemenang Pengadaan Barang/jasa 1 hari
15 Penyusunan konsep dokumen kontrak 7 hari
16 Pendokumentasian proses dan dokumen pengadaan 2 hari
D Pelaksanaan konstruksi
1 Pelaksanaan konstruksi 4 bulan
2 Masa pemeliharaan 6 bulan
148
Kop Tim Pengadaan Barang/jasa
Pembangunan Infrastruktur Desa .................................
....................................
149
DAFTAR VOLUME DAN SPESIFIKASI PEKERJAAN
150
DAFTAR CALON PENYEDIA BARANG / JASA
YANG MEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA ...........................
151
Satuan Kerja ............................................................
Nama Kegiatan : Pembangunan Infrastruktur BERITA ACARA RAPAT PENJELASAN
desa...................... PEKERJAAN PENGADAAN BARANG/JASA
Nomor DIPA : ............................................ PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA
Tanggal DIPA : ............................................ ......................................
Tahun Anggaran : ............................................
Lokasi : Jl. ............................. Nomor : .....................................
Lingkungan ..................... Tanggal : .....................................
Desa ................................ Lampiran : Perincian Penjelasan administrasi, teknis
dan biaya
Pada hari ini .................... tanggal ..................... bulan ......... tahun Dua ribu.............. bertempat
di....................., Kami Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan infratruktur desa .............
menyatakan bahwa, telah mengadakan Rapat Penjelasan Pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa
Pembangunan Infrastruktur Desa ............................. dengan hasil sebagai berikut:
Demikian berita acara ini dibuat dan ditanda tangani di Desa ................ pada tanggal seperti tersebut
diatas untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
....................................
Saksi-saksi:
1. ....................................................
2. ....................................................
152
Nomor B.A : .................
Tanggal : ................
153
d. Kepala satuan Kerja dengan berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan yang dibuat
tim Pengawas melakukan Verifikasi atas progres dan kualitas pekerjaan dan hasil
persetujuannya dituangkan ke dalam Berita Acara Persetujuan Pekerjaan untuk Pembayaran
Angsuran.
e. Dengan Berita Acara Persetujuan Prestasi Untuk Pembayaran Angsuran yang dibuat Kepala
satuan Kerja maka bendahara melakukan pembayaran angsran kepada pelaksan kegiatan.
f. Jika Kepalas satuan kerja tidak dapat menyetujui progres dan kualitas pekerjaan, maka
penyedia barang/jasa wajib memperbaiki pekerjaan sampai memenuhi persyaratan yang
disetujui kepala satuan kerja.
g. selanjutnya sesuai dan mengikuti dokumen pengadaan barang/jasa yang ditetapkan.
C. Penjelasan syarat-syarat usulan teknis
1. Penyedia barang/jasa wajib menyerahkan usulan pelaksanaan pekerjaan setiap item pekerjaan
kepada Tim pengawas.
2. Usulan pekerjaan meliputi:
a. Gambar Kerja (shop drawing) yang lebih jelas dan detail/rinci atas pekerjaan yang akan
dikerjakan,
b. spesifikasi (Sertifikat Kompetensi Terampil) tenaga kerja yang akan melaksanakan,
c. Spesifikasi bahan yang akan digunakan,
d. Spesifikasi peralatan kerja yang akan digunakan dalam melakukan pekerjaan yang
diusulkan,
e. spesifikasi metode kerja pelaksanaan pekerjaan yang dimintakan persetujuannya.
keseluruhannya harus mengikuti dan memenuhi ketentuan ang berlaku dalam pelaksanaan
konstruksi.
3. Penyedia barang/jasa wajib mengajukan usulan pemeriksaan hasil pekerjaan secara berkala
kedalam laporan.
4. Penyedia barang/jasa wajib mengajukan progres hasil pelaksanaan untuk diperiksa oleh Tim
Pengawas untuk setiap minggu untuk mendapat izin kelanjutan pekerjaan.
5. Selengkapnya mengikuti Rencana Kerja dan syarat-syarat.
D. Penjelasan syarat-syarat usulan biaya
1. Pelaksana wajib menyampaikan usulan biaya yang berada dibawah Pagu Rencana Anggaran
Biaya (RAB). penyedia barang/jasa menyatakan menerima untuk digugurkan jika usulan biaya
yang diajukannya melampaui harga perkiraan sendiri.
2. Harga penawaran meliputi : (a) Biaya bahan, (b) biaya upah kerja, (c) biaya peralatan yang
digunakan dalam melaksanakan pekerjaan, (d) biaya pajak yang wajib dibayarkan akibat
pelaksanaan pekerjaan, dan (e) biaya lain-lain seperti K3, Kantor/gudang Pelaksana, pos
Keamanan, kerusakan lingkungan (terukur) yang timbul akibat pelaksanaan pembangunan
infrastruktur desa ini.
154
3. Penyedia barang/jasa wajib mencari dan mensurvey harga satuan pekerjaan dan upah kerja
untuk lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan. Harga satuan bahan dan upah adalah harga
satuan bahan dan upah telah sampai di lokasi pekerjaan.
4. Penyedia barang/jasa wajib menyusun analisis harga satuan pekerjaan untuk setiap item
pekerjaan yang tertuang dalam rincian biaya pekerjaan. dalam penyusunan analisis harga satuan
pekerjaan wajib menggunakan Standar Nasional Indonesia.
5. Membuat pernyataan bahwa penyedia barang/jasa menerima dan bertanggung jawab bahwa
setiap item pekerjaan yang dilaksanakan telah mengikuti prosedur teknis.
6. Selanjutnya mengikuti dokumen RKS yang ada.
....................................
Saksi-saksi:
1. ....................................................
2. ....................................................
155
Satuan Kerja ............................................................
Nama Kegiatan : Pembangunan Infrastruktur BERITA ACARA RAPAT
desa...................... PEMASUKAN/PEMBUKAAN PENAWARAN
Nomor DIPA : ............................................ PENGADAAN BARANG/JASA
Tanggal DIPA : ............................................ PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA
Tahun Anggaran : ............................................
......................................
Pada hari ini .................... tanggal ..................... bulan ......... tahun Dua ribu.............. bertempat
di....................., Kami Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan infratruktur desa .............
menyatakan bahwa, telah mengadakan Rapat Pmasukan/Pembukaan Penawaran Pekerjaan Pengadaan
Barang/Jasa Pembangunan Infrastruktur Desa ............................. dengan hasil sebagai berikut:
Demikian berita acara ini dibuat dan ditanda tangani di Desa ................ pada tanggal seperti tersebut
diatas untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
....................................
156
Nomor B.A : ..............................
Tanggal : ..............................
B. Hasil pembukaan
1. Peserta memasukkan penawaran sebanyak ............ peserta
2. Yang sah sebanyak ............. peserta
3. Yang tidak sah sebanyak ............. peserta dan dinyatakan GUGUR.
C. Langkah selanjutnya
1. Untuk penawaran yang sah akan dilanjutkan ke proses Evaluasi dan
2. bagi yang tidak sah dinyatakan GUGUR.
Ketua Tim Pengadaan Barang/jasa
....................................
157
Satuan Kerja ............................................................
Nama Kegiatan : Pembangunan Infrastruktur BERITA ACARA RAPAT EVALUASI
desa...................... PENAWARAN PENGADAAN BARANG/JASA
Nomor DIPA : ............................................ PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA
Tanggal DIPA : ............................................ ......................................
Tahun Anggaran : ............................................
Lokasi : Jl. ............................. Nomor : .....................................
Lingkungan ..................... Tanggal : .....................................
Desa ................................ Lampiran : 1.Daftar peserta yang memasukkan SPH
2.Hasil evaluasi Penawaran
Pada hari ini .................... tanggal ..................... bulan ......... tahun Dua ribu.............. bertempat
di....................., Kami Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan infratruktur desa .............
menyatakan bahwa, telah mengadakan Rapat Evaluasi Penawaran Pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa
Pembangunan Infrastruktur Desa ............................. dengan hasil sebagai berikut:
Demikian berita acara ini dibuat dan ditanda tangani di Desa ................ pada tanggal seperti tersebut
diatas untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Ketua Tim Pengadaan Barang/jasa
....................................
158
Nomor B.A : ..............................
Tanggal : ..............................
....................................
159
Kop Tim Pengadaan Barang/jasa
Pembangunan Infrastruktur Desa .................................
Nomor : ................................... Desa......,......... 20.....
Lampiran : Berita Acara Penetapan Pemenang Penawaran Pengadaan Barang/Jasa
Kepada Yth :
Kepala satuan Kerja Pembangunan Infrastruktur
Desa ........................
d Tempat
Perihal : USULAN PENETAPAN PEMENANG PENAWARAN PENGADAAN
BARANG/JASA PEMBANGUNAN INFRASRUKTUR DESA ...............................
Sehubungan dengan telah selesainya proses evaluasi penawaran atas pengadaan Barang/jasa
pembangunan infrastruktur desa...................... kami Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan
Infrastruktur Desa..................... yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kepala satuan Kerja
Desa ....................... mengajukan usulan penetapan pemenang atas pengadaan barang/jasa
pembangunan infrastruktur desa .................... dengan hasil sebagai berikut:
A. Tim Pengadaan telah telah mengumumkan hasil evaluasi penawaran sebaga berikut:
1. Calon Pemenang I :
Nama peserta : ....................................
Biaya penawaran : Rp. ............................
(.......................................................................................................)
Alamat : Jl. .................................................
......................................................
......................................................
2. Cadangan Calon Pemenang II :
Nama peserta : ....................................
Biaya penawaran : Rp. ............................
(.......................................................................................................)
Alamat : Jl. .................................................
......................................................
......................................................
3. Cadangan Calon Pemenang III :
Nama peserta : ....................................
Biaya penawaran : Rp. ............................
(..............................................................................................................)
Alamat : Jl. .................................................
......................................................
B. Masa sanggah.
1. Kami telah membuka masa sanggah selama 5 hari kerja.
2. selama masa sanggah tidak ada sanggahan
Demikian usulan penetapan pemenang ini kami sampaikan untuk mohon dapat menjadi bahan bagi
bapak untuk menetapkan Pemenang dari pengadaan barang/jasa pembangunan infrastruktur
desa..................
Ketua Tim Pengadaan Barang/Jasa
....................................
160
BERITA ACARA NEGOSIASI PENAWARAN HARGA
Satuan Kerja ............................................................
Nama Kegiatan : Pembangunan Infrastruktur BERITA ACARA KLARIFIKASI DAN
desa...................... NEGOSIASI PENAWARAN PENGADAAN
Nomor DIPA : ............................................ BARANG/JASA PEMBANGUNAN
Tanggal DIPA : ............................................ INFRASTRUKTUR DESA
Tahun Anggaran : ............................................ ......................................
Pada hari ini .................... tanggal ..................... bulan ......... tahun Dua ribu.............. bertempat
di....................., Kami Tim Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan infratruktur desa .............
menyatakan bahwa, telah mengadakan Rapat Penjelasan Pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa
Pembangunan Infrastruktur Desa ............................. dengan hasil sebagai berikut:
1. Pokja TPK Pekerjaan................................ tahun 20..... mengklarifikasi aspek aspek
biaya yang diajukan peserta dalam Dokumen Penawaran yang terdiri dari :
a. Kesesuaian rencana kerja dengan jenis pengeluaran biaya
b. Volume kegiatan dan jenis pengeluaran; dan
c. Biaya satuan dibandingkan dengan biaya yang berlaku di pasaran
2. Hasil klarifikasi dan negosiasi Biaya dan Teknis sebagai berikut :
a. Biaya yang ditawarkan pada Dokumen Penawaran
....................................................................................................................................
b. Biaya yang disetujui setelah Kalrifikasi dan Negosiasi Teknis dan Biaya
....................................................................................................................................
c. Selisih biaya yang didapat setelah Negosiasi adalah sebesar Rp ........................,-
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
161
RINCIAN NEGOSIASI HARGA PENAWARAN
Pekerjaan : ............................................................................
Total (Rp)
Dibulatkan (Rp)
Terbilang :
Penyedia barang/jasa
TPK ..................
(...........................................)
(...........................................)
162
Kop Tim Pengadaan Barang/jasa
Pembangunan Infrastruktur Desa .................................
Nomor : ................................... Desa......,......... 20.....
Lampiran : Berita Acara Evaluasi Penawaran.
Kepada Yth :
Para Peserta Pengadaan Barang/jasa Pembangunan Infrastruktur
Desa ........................
d Tempat
Perihal : PENGUMUMAN PEMENANG PENAWARAN PENGADAAN BARANG/JASA
PEMBANGUNAN INFRASRUKTUR DESA ...............................
....................................
163
FORM NOTA
Kepada : Tim Pengelola Kegiatan No. :
.................................................. Tanggal :
Penyedia Barang/jasa
(...............................)
164
Nama Penyedia Barang/Jasa Tanggal :
Alamat Penyedia Barang/Jasa No. :
FAKTUR
Kepada :
Tim Pengelola Kegiatan Syarat Pembayaran :
Alamat Tim Pengelola Kegiatan
JUMLAH
(............................) (.................................)
165
FORM KWITANSI
No....................................................
Sudah terima dari : TPK .......................................................................................................
Banyaknya Uang :.................................................................................................................
Untuk Pembayaran :.................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
Penyedia barang/jasa
TPK .................. MATERAI
Rp. 6000,-
(...........................................)
(...........................................)
Mengetahui
Sekretaris Desa..............
(...........................................)
166
SURAT PENAWARAN
, . 20
Nomor : ..
Lampiran : 1 (Satu) berkas
Perihal : Penawaran Harga Pekerjaan Pengadaan Barang (Bahan/Alat)
Konstruksi/Pekerjaan Berupa
Kepada Yth :
Ketua Tim Pengelola Kegiatan
....
Di Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan pengumuman pengadaan dari Tim Pengelola Kegiatan dengan surat
undangan/Pengumuman Nomor : .. . Tanggal
, maka kami yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : .........................................................
Jabatan : ..........................................................
Toko/Pemasok/Kontraktor : ..........................................................
Tahun didirikan atau Nomor ijin : ..........................................................
Usaha (bila ada)
Alamat Toko/Pemasok/Kontraktor : ..........................................................
Demikian surat penawaran ini kami buat dalam rangkap (.) dan bermaterai cukup, untuk
menjadikan periksa.
20
Penyedia barang/jasa
(...........................................)
167
RINCIAN HARGA PENAWARAN
Pekerjaan : ............................................................................
Total (Rp)
Dibulatkan (Rp)
Terbilang :
.................., .........................20.......
Penyedia barang/jasa
(...........................................)
168
SURAT PERJANJIAN KERJA (SPK)
PENGADAAN BARANG/JASA
Nomor : .
PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN
Pemasok harus melaksanakan dan menyelesaikan pengadaan barang (bahan/alat) /dan jasa
sesuai dengan spesifikasi dan volume yang disyaratkan, berupa :
Penyedia dan pengangkutan bahan sampai dilokasi kegiatan;
Penyediaan peralatan, mobilisasi/demobilisasi peralatan, penyediaan tenaga operator
peralatan di lapangan)
Pengerjaan pemasangan pipa / sumur / sanitasi
..
169
Untuk pelaksanaan pekerjaan :
a. Nama paket/jenis kegiatan : ......................................................
b. Lokasi : ......................................................
PASAL 2
JUMLAH NILAI PERJANJIAN KERJA
Nilai perjanjian kerja untuk pekerjaan yang tertuang dalam pasal (1) surat perjanjian ini,
bersifat lumpsum untuk seluruh pekerjaan sebagaimana dicantumkan dalam dokumen
penawaran pekerjaan Pemasok/Kontraktor bersangkutan, sebesar : Rp ..
(. Rupiaah)
PASAL 3
CARA PEMBAYARAN dan PENYERAHAN PEKERJAAN
3.1. Seluruh pelaksanaan pembayaran pekerjaan tersebut dalam pasal (1) surat perjanjian ini
bisa dilaksanakan melalui Bank pemasok oleh pihak pertama dan dinyatakan dengan
Berita Acara Pembayaran;
3.2. Uang muka dapat diberikan kepada Pemasok setinggi-tingginya 20 % (dua puluh
persen) dari nilai kontrak dan pihak pemasok harus menyerahkan jaminan uang muka
dengan nilai minimal 100 % (seratus persen) dan besarnya uang muka;
3.3. Pembayaran berikutnya akan dilaksanakan stelah bahan/alat/pekerjaan*) diterima atau
dilaksanakan oleh pihak pertama dilokasi proyek;
3.4. Apabila pihak pertama mengkehendaki penyerahan bahan/alat*) atau pelaksanaan
pekerjaan tidak dilaksanakan secara sekaligus tetapi secara bertahap sesuai kebutuhan
pekerjaan pihak pertama maka cara pembayaran akan dilaksanakan secara bertahap
sesuai nilai tahapan penyerahan pekerjaan.
3.5. Rincian volume dan waktu penyerahan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam tahap
penyerahan pekerjaan pada pasal 3.4 diatas, akan diberitahukan kemudian oleh pihak
pertama kepada pihak kedua secara tertulis, selambat-lambatnya 5 (lima) hari kalender
sebelum batas waktu penyerahan bahan/alat*) yang dikehendaki oleh pihak pertama.
PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Pihak Pertama berkewajiban untuk :
1. Membayar biaya pengadaan pembangunan...................................
170
2. Memberikan surat rekomendasi dan Surat Perintah Kerja kepada Pihak Pertama untuk
melakukan pekerjaan Pihak Kedua untuk pengadaan
pembangunan....................................
Pihak Pertama berhak untuk :
1. Melakukan pengecekan dan/atau pengetesan atas semua pembangunan yang akan
dilakukan pada pengadaan pembangunan..............................................
2. Menerima jaminan pelaksanaan dari Pihak Pertama.
3. Menerima surat permohonan Pihak Kedua untuk melakukan pembangunan milik
Pihak Kedua sebagai penyedia barang/jasa pembangunan...............................
4. Menerima laporan hasil pekerjaan.
5. Pihak Pertama berhak menegur atau memberikan peringatan apabila Pihak kedua
tidak dapata melaksanakan pekerjaan sesuai target yang ditentukan.
6. Pihak Pertama berhak menempatkan wakilnya untuk mengawasi pelaksanaan
pekerjaan dan target kerja yang dilaksanakan Pihak Kedua.
7. Pihak Pertama berhak mendapatkan hasil yang baik dan sesuai design dari Pihak
Kedua.
Pihak Kedua berkewajiban untuk :
1. Pihak Kedua berkewajiban melaksanakan pembuatan pengadaan
pembangunan..........................sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan dalam
perjanjian ini.
2. Pihak Kedua wajib menyediakan perlengkapan untuk pengamanan keselamatan,
kesehatan dan keamanan tenaga kerja di lapangan.
3. Pihak Kedua berkewajiban menyediakan tenaga kerja yang mempunyai keahlian dan
pengalaman sesuai dengan bidang pekerjaan yang diperuntukkan dalam perjanjian ini.
4. Pihak Kedua berkewajiban melaksanakan pembuatan pengadaan
pembangunan....................................sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan
dalam perjanjian ini.
5. Pihak Kedua wajib menyiapkan bahan untuk perjanjian ini sesuai dengan spesifikasi
penawaran yang diberikan kepada Pihak Pertama.
6. Pihak Kedua berkewajiban menyerahkan jaminan pelaksanaan sebesar ...%.(.............)
dari nilai pekerjaan.
7. Pihak Kedua berkewajiban untuk membuat laporan pekerjaan secara berkala dan
menyiapkan dokumen pendukungnya.
8. Pihak Kedua bertanggung jawab atas hasil pekerjaan yang telah dilakukan.
171
Pihak Kedua berhak untuk :
1. Pihak Kedua berhak untuk mendapatkan pembayaran dari pekerjaan pelaksanaan
pembangunan...............sesuai dengan perjanjian ini.
PASAL 5
MASA PERJANJIAN KERJA
Pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dinyatakan dalam perjanjian ini akan dilaksanakan
selama . ( hari kalender kerja), terhitung sejak tanggal surat
perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak.
PASAL 6
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE)
6.1.Keadaan kahar. Kegagalan atau keterlambatan pihak untuk melaksanakan dan memenuhi
tugas dan kewajibanya dalam perjanjian ini tidak dianggap sebagai cidera janji bilamana
kegagalan atau keterlambatan tersebut disebabkan oleh satu atau lebih keadaan yang
diluar kuasa manusia , dengan ketentuan bahwa pihak tersebut selanjutnya telah
mengambil semua tindakan pencegahan yang memadai, perhatian yang patut, berupaya
dengan tekun dan tindakan lainnya yang layak dan tujuan untuk menghindari kegagalan
atau keterlambatan tersebut dan untuk memenuhi kewajibannya sesuai dengan perjanjian
ini selanjutnya disebut Keadaan Kahar.
6.2.Kewajiban pembayaran sebelum keadaan kahar. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
pasal ini tidak akan memberikan alasan pembenaran atau dasar permaaf dari pihak untuk
dibebaskan dari kewajiban melakukan pembayaran atas kewajiban yang telah jatuh waktu
sebelum terjadinya kahar.
6.3.Peristiwa peristiwa terjadinya kahar. Keadaan kahar akan meliputi perang,
pemberontakan, wabah penyakit, gempa bumi, tanah longsor, letusan gunung merapi,
semburan air panas, badai, banjir, kebakaran, perubahan ketentuan peraturan perundang
undangan, kuasa Tuhan (Act of God) dan sebab apapun dimana bagi pihak yang
bersangkutan tidak mempunyai daya dan kuasa wajar atas kejadian tersebut yang akan
mengakibatkan tertundanya, terputusnya, atau tercegahnya tindakan yang tepat waktu dari
pihak yang bersangkutan.
6.4.Penberitahuan keadaan kahar. Pada saat terjadinya keadaan kahar, apabila masih
memungkinkan, pihak yang mengalaminya harus memberitahukan secara tertulis kepada
pihak lain dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari kalender dengan menjelaskan
172
alasan dan penyebabnya, tempat dan perkiraan waktu terjadinya dan lamanya kejadian
kahar, selanjutnya upaya upaya yang diperlukan untuk mengatasi dan memulihkan
keadaan kahar tersebut.
6.5.Keadaan kahar yang terus menerus. Dalam keadaan kahar yang tidak dapat diperkirakan
waktunya untuk melaksanakan pemulihan pemulihan keadaan sebagaimana mestinya,
para pihak, baik secara sendiri- sendiri atau secara bersama sama, menyepakati,
menyetujui dan meningkatkan diri untuk menentukan dan memutuskan langkah langkah
atau tindakan yang diperlukan atas dasar itikat baik dan selanjutnya untuk mengadakan
keadaan kahar tersebut. Namun demikian, dalam hal keadaan kahar tidak dapat
diperkirakan berakhirnya atau berlangsung untuk jangka waktu selama 30 (tiga puluh)
hari kalender selama terus menerus, maka para pihak menyetujui dan menyepakati untuk
mengadakan koordinasi, pembahasan dan tindakan lebih lanjut mengenai
keberlangsungan perjanjian ini dan segala akibatnya.
PASAL 7
SANKSI
7.1. Apabila terjadi keterlambatan pekerjaan akibat dari kelalaian Pemasok/Kontraktor, maka
yang bersangkutan dikenakan denda keterlambatan sekurang-kurangnya 1 / 1000 (satu
perseribu) per hari dari nilai kontrak, dan akan diperhitungkan pada saat pembayaran
kepada Pemasok;
7.2. Keterlambatan yang diakibatkan karena adanya force majeure /kahar maka pihak
Pemasok/Kontraktor tidak dikenakan denda selama ada pembuktian secara tertulis dan
syah oleh pihak Pemasok. Kejadian tersebut harus dilaporkan kepada TPK selambat-
lambatnya 3 (tiga) hari setelah adanya kejadian dimaksud.
7.3. Keadaan kahar/ force majeur adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para
pihak seperti : kerusuhan, bencana alam (banjir, gampa bumi, badai, gunung meletus,
tanah longsor, dan angin topan), kebakaran, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam
kontrak tidak dapat dipenuhi.
7.4. Pihak Pertama berhak memutuskan/membatalkan kontrak kerja dengan Pihak Kedua,
apabila Pihak Kedua tidak melaksanakan pekerjaan dalam waktu (..)16)
hari kalender sejak ditandatanganinya perjanjian ini dan atau sejak disampaikannya
pemberitahuan tertulis sebagaimana dimaksud pada pasal 3.5 diatas.
173
.., ..-
20
PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,
Ketua TPK Pimpinan pemasok/Toko/Kontraktor
MATERAI
Rp. 6000,-
174
ADENDUM KONTRAK
Nomor : ........../............../........../20...
Tanggal : ..................., 20....
Tentang
PELAKSANAAN KEGIATAN ..................................................................
...................................................................................................................................
TAHUN 20....
Pada hari ini ....................... tanggal ................... bulan ..................tahun Dua
ribu................., kami yang bertanda tangan dibawah ini :
I. Nama : ...................................................
NIP : ...................................................
Jabatan : ...................................................
Alamat : ...................................................
Yang selanjutnya disebut Pihak PERTAMA.
II. Nama : ...................................................
NPWP : ...................................................
Jabatan : ...................................................
Alamat : ...................................................
Yang selanjutnya disebut Pihak KEDUA.
Berdasarkan :
1. ..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
2. ..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
.
..........................................................................................................................................
.
..........................................................................................................................................
..
175
Maka PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat melakukan perubahan/Adendum
atas Surat Perjanjian..........................................................................................................
.................................................................................... Tahun 20...... tanggal ..........................
20...... Nomor : ................/.................../.................../20.... sebagai berikut :
1. Ketentuan Pasal ........ diubah, sehingga Pasal ........... berbunyi sebagai berikut :
Pasal .......
Nilai perjanjian kerja untuk pekerjaan........................................... adalah sebesar Rp.
............................... (..............................................................).
2. Selain ketentuan pada angka 1 tersebut di atas, ketentuan
pada..............................................
....................................................................................................... tetap berlaku.
Demikian Adendum Surat Perjanjian kerjasama
....................................................................
......................................................................................................................................................
..................... ini dibuat dengan sebenarnya pada hari, tanggal dan bulan tersebut diatas dalam
rangkap 4 (empat), 2 lembar dibubuhi materai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang
sama.
................................... ..............................................
............................... ............................
176
BERITA ACARA SERAH TERIMA PEKERJAAN
Nama : .
Jabatan : .............................................................
Dalam hal ini bertindak dan atas nama Tim Pengelola Kegiatan, yang selanjutnya
disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
Nama : ..
Jabatan : ..
Alamat : ..............................................................
..............................................................
Dalam hal ini bertindak dan atas nama (Penyedia Barang/Jasa), yang selanjutnya disebut
sebagai PIHAK KEDUA.
Pihak Pertama dan Pihak Kedua dengan ini disebut sebagai Para Pihak. Para Pihak dengan
ini terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut :
1. Bahwa sebelumnya Pihak Pertama dan Pihak Kedua telah melakukan Perjanjian
Kerjasama Pelaksanaan Pekerjaan
. berdasarkan perjanjian nomor
: ..;
2. Bahwa perjanjian tersebut telah mewajibkan Pihak Kedua sebagai pelaksana kerja
untuk melakukan pekerjaan dan menyerahkan hasil pekerjaan tersebut kepada Pihak
Pertama sebagai pemberi kerja yaitu Tim Pengelola Kegiatan (TPK);
Selanjutnya, untuk melaksanakan serah terima pekerjaan diantara Para Pihak berdasarkan
perjanjian, maka Para Pihak dengan ini sepakat ;
1. Bahwa, Pihak Kedua dengan ini menyerahkan hasil pekerjaan kepada Pihak Pertama
sebagaimana Pihak Pertama dengan ini menerima hasil Pekerjaan tersebut dari Pihak
Kedua;
177
2. Bahwa dengan telah dilakukannya serah terima hasil pekerjaan berdasarkan Berita
Acara ini, maka dengan demikian kewajiban Pihak Kedua sebagai Pelaksana Kerja
untuk menyerahkan hasil pekerjaan kepada Pihak Pertama dan hak Pihak Pertama
sebagai Pemberi Kerja untuk menerima hasil pekerjaan tersebut dari Pihak Kedua
berdasarkan Perjanjian telah dilaksanakan;
3. Bahwa, berita acara ini merupakan bagian dari pelaksanaan Perjanjian dan sekaligus
sebagai tanda terima hasil pekerjaan diantara Para Pihak, sehingga oleh karenanya
merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian.
Demikian Berita Acara ini dibuat pada waktu sebagaimana telah disebutkan pada bagian awal
Berita Acara ini dan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Para Pihak
Pihak Pertama, Pihak Kedua,
Tim Pengelola Kegiatan .....................................
Mengetahui;
................................................
178
BERITA ACARA KEMAJUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pekerjaan : Nomor :
Lokasi : Tanggal :
Lampiran : Lembar prestasi
Pada hari ini ................ tanggal .......... bulan.......... tahun........... kami yang bertanda tangan
dibawah ini :
1. Tim Pengelola Kegiatan : ...........................................
Nama : ...........................................
Jabatan : ...........................................
2. Fasilitator : ...........................................
Nama : ...........................................
Jabatan : ...........................................
A. Telah mengadakan pemeriksaan dan penelitian bersama atas hasil pelaksanaan pekerjaan
untuk:
a. Pekerjaan : ...........................................
b. Lokasi : ...........................................
c. Penyedia Barang/Jasa : ...........................................
d. Nomor kontrak : ...........................................
B. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut terbukti bahwa kontraktor yang bersangkutan
telah menyelesaikan bagian-bagian pekerjaan sesuai dengan dokumen penaawaran,
Dengan prestasi sebesar .............%
C. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut penyedia barang/jasa berhak menerima
pembayaran tahap ...... yaitu sebesar : Rp ..................,-
Demikian Berita Acara Kemajuan Pelaksanaan ini dibuat dan ditandatangani bersama pada
tanggal tersebut diatas dalam rangkap 2 (dua) untuk dipergunakan seperlunya.
(.....................................) (......................................)
Mengetahui
Kepala Desa..............
(...........................................)
179
LAMPIRAN FORMULIR PRESTASI KEMAJUAN PEKERJAAN
Pekerjaan :
Lokasi :
Periode / Tanggal :
Kontrak Terpasang Minggu Ke ....
Harga Total Harga Total Prosentase
No. Item Pekerjaan
Vol Sat Satuan Harga Vol Sat Satuan Harga (%)
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
TOTAL
PPn 10%
GRAND TOTAL
(.....................................) (......................................)
Mengetahui
Kepala Desa..............
(...........................................)
180
PEMBANGUNAN JALAN LINGKUNGAN
DI PERDESAAN
BERBASIS MASYARAKAT
J
alan merupakan prasarana transportasi darat yang sangat penting karena penunjang akses
masyarakat dari suatu daerah ke daerah lain. Salah satunya adalah jalan lingkungan yang ada di
perdesaan yang merupakan jalan penghubung antar satu desa dengan desa yang lain pada suatu
kecamatan. Jalan lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan lingkungan
dengan ciri perjalanan jarak dekat dan kecepatan rata-rata rendah.
Pembangunan jalan lingkungan merupakan bagian dari pembangunan infrastruktur desa berbasis
masyarakat. Tujuan pembangunan infrastruktur desa berbasis masyarakat adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat desa melalui peningkatan peran serta masyarakat desa dalam
pembangunan serta menumbuhkan kesadaran dan kemandirian masyarakat dalam mengatasi
permasalahan dan penyediaan infrastruktur perdesaan.
Dengan adanya materi teknis ini, masyarakat diharapkan mampu mengelola pembangunan infrastruktur
yang tepat mutu, tepat waktu, dan tepat biaya serta menghindari terjadinya permasalahan penerapan
konstruksi di kemudian hari.