Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Kata Pengantar
.Perjuangan Partai memberi kekuatan dan daya hidup kepada Partai; ketidaktegasan dan
kekaburan garis-garis batas yang gamblang merupakan bukti terbesar kelemahan Partai; Partai
menjadi kuat dengan membersihkan diri sendiri (Dari surat Lassalle kepada Marx, 24 Juni 1852)
Menurut rencana semula penulis, brosur ini semestinya dimaksudkan untuk mengembangkan secara
terperinci ide-ide yang dinyatakan dalm artikel Dari Mana Mulai ? (Iskra [2] No. 4, Mei 1901) [3].
dan kami pertama-tama harus minta maaf kepada pembaca karena kelambatan dalam memenuhi janji
yang diberikan dalam artikel tersebut (dan yang diulangi dalam jawaban kepada banyak pertanyaan
dan surat perseorangan). Salah satu sebab dari kelambatan ini ialah usaha yang dilakukan dalam
bulan Juni yang lalu (1901) untuk mempersatukan semua organisasi sosial-demokrat di luar negeri.
Sudah sewajarnyalah menantikan hasil-hasil dari usaha ini dulu, karena jika seandainya ia berhasil
barangkali perlu memaparkan pandangan-pandangan Iskra mengenai organisasi dari sudut yang agak
berlainan; dan bagaimanapun juga, hasil yang demikian itu menjanjikan pengakhiran yang cepat
sekali adanya dua aliran dalam sosial-demokrasi Rusia. Seperti pembacaketahui, usaha itu gagal dan,
sebagaimana akan kami coba buktikan di bawah ini, tidak dapat tidak berakhir demikian sesudah
pembelokan baru Raboceye Dyelo [4], dalam No. 10, ke ekonomisme. Ternyata mutlak perlu
memulai perjuangan yang gigih menentang aliran yang tidak tegas gan tidak menentu, tetapi sangat
ulet ini, aliran yang bisa muncul lagi dalam bermacam-macam bentuk. Karena itu, rencana semula
brosur ini diubah dan sangat diperluas.
Temanya yang pokok semestinya tiga soal yang diajukan dalam artikel Dari Mana Mulai?yaitu
soal-soal tentang watak dan isi pokok agitasi politik kita, tugas-tugas organisasi kita dan rencana
untuk membangun, serempak dan dari berbagai pihak, organisasi se-Rusia yang militan. Soal-soal ini
sudah lama menarik perhatian penulis yang sudah mencoba mengetengahkannya dalam Rabocaya
Gazeta [5] dalam salah satu usaha yang tidak berhasil menghidupkan kembali surat kabar itu (lihat
Bab V). tetapi rencana semula untuk membatasi brosur ini pada analisa mengenai ketiga soal ini saja
san untuk menyatakan pandangan-pandangan kita dalam bentuk yang sepositif mungkin, tanpa
memasuki atau hampir tanpa memasuki polemik, ternyata tak dapat dilakukan sama sekali karena
dua sebab. Di satu pihak, ekonomisme ternyata jauh lebih ulet daripada dugaan kita (kita gunakan
kata ekonomisme dalam arti yang luas, seperti yang diterangkan dalam Iskra No. 12 (Desember
1901), dalam artikel Percakapan Dengan Pembela-Pembela Ekonomisme, yang boleh dikatakan
merupakan ringkasan brosur ini [6]. menjadi pastilah bahwa pandangan-pandangan yang berbeda-
beda mengenai pemecahan ketiga soal ini jauh lebih banyak disebabkan oleh pertentangan
fundamental di antara kedua aliran dalam sosial-demokrasi Rusia daripada oleh perbedaan pendapat
mengenai soal-soal detail. Di pihak lain, kebingungan kaum ekonomis mengenai penerapan praktis
pandangan-pandangan kita dalam Iskra menyingkapkan dengan jelas bahwa kita sering berbicara
benar-benar dalam bahasa yang berlainan, bahwa karena itu kita tidak dapat mencapai pengertian
apapun tanpa mulai ab ovo [*], dan bahwa perlulah diusahakan, dengan cara sepopuler mungkin dan
dilukiskan dengan banyak sekali contoh yang konkrit, secara sistematis menjelaskan semua
pokok fundamental perbedaan-perbedaan pendapat kita dengan semua ekonomis. Dan saya
mengambil keputusan untuk berusaha menjelaskan perbedaan-perbedaan pendapat itu, dengan
menyadari sepenuhnya bahwa hal ini akan sangat menambah tebalnya brosur dan memperlambat
penerbitannya, tetapi bersamaan itu saya tidak melihat jalan lain untuk memenuhi janji yang telah
saya berikan dalam artikel Dari Mana Mulai ?. Jadi, selain minta maaf karena kelambatannya, saya
harus pula minta maaf karena banyaknya kekurangan yang bersifat sastra dari brosur ini. Saya harus
bekerja sesegera mungkin, dan tambahan pula sering kali disela pekerjaan lain.
Analisa mengenai ketiga soal tersebut di atas tetap merupakan tema pokok brosur ini, tetapi saya
harus mulai dengn dua soal yang lebih bersifat umum: mengapa semboyan yang tak berdosa dan
wajar seperti kebebasan mengkritik merupakan isyarat tempur yang sesungguhnya bagi kita ?
Mengapa kita tak dapat mencapai kata sepakat bahkan mengenai soal pokok peranan kaum sosial-
demokrat dalam hubungan dengan gerakan massa yang spontan. Selanjutnya, penguraian tentang
pandangan-pandangan mengenai watak dan isi pokok agitasi politik menjadi penjelasan tentang
perbedaan antara politik trade-unionis dengan politik sosial-demokrat, sedang penguraian tentang
pandangan-pandangan mengenai tugas-tugas organisasi menjadi penjelasan tentang perbedaan antara
kerajinan tanganisme yang memuaskan kaum ekonomis dengan organisasi kaum revolusioner yang
menurut pendapat kita perlu. Kemudian saya lebih-lebih lagi mempertahankan rencana untuk
surat-kabar politik se-Rusia karena semakin tidak beralasannya keberatan-keberatan yang diajukan
terhadapnya, dan karena semakin kurang mengenai pokoknya jawaban atas pertanyaan yang saya
ajukan dalam artikel Dari Mana Mulai ? mengenai bagaimana kita dapat mulai serempak dari
segala segi mendirikan organisasi yang kita butuhkan. Akhirnya, dalam bagian penutup brosur ini,
saya berharap dapat menunjukkan bahwa kita telah melakukan apa saja yang dapat kita lakukan
untuk mencegah perpecahan yang menentukan dengan kaum ekonomis, yang walaupun demikian
ternyata tak dapat dielakkan; bahwa Raboceye Dyelo telah memperoleh arti khusus, arti
bersejarah, kalau kalian menghendaki, karena ia dengan sangat sepenuhnya dan sangat gamblang
mengungkapkan bukan ekonomisme yang konsekwen melainkan kekalutan dan kebimbangan yang
merupakan ciri khas satu periode penuh dalam sejarah sosial-demokrasi Rusia; dan bahwa karena itu
polemik dengan Raboceye Dyelo, yang sepintas kilas mungkin tampaknya dilakukan secara terlalu
detail, juga memperoleh arti penting, karena kita tak dapat melangkah maju jika kita tidak
melikwidasi periode ini secara definif.
N. Lenin
Februari 1902
Catatan:
[2] Iskra (Percikan Api)surat kabar Marxis ilegal se-Rusia yang pertama, didirikan oleh Lenin
dalam tahun 1900. Penerbitan organ militan kaum Marxis revolusioner ini merupakan mata rantai
utama dan tugas utama dalama rangkaian mata-mata rantai dan dalam rangkaian tugas-tugas yang
dihadapi Partai pada waktu itu (Stalin). Ia memainkan peranan yang menentukan dalam
pembentukan partai Marxis, dalam mengalahkan kaum ekonomis, dalam menyatukan grup-grup
sosial-demokrat yang terpencar-pencar dan dalam mempersiapkan Kongres ke-II PBSDR.
Karena tidak mungkin menerbitkan surat kabar revolsuioner di Rusia berhubung dengan pengejaran
polisi, maka Lenin selagi masih dalam pembuangan di Siberia telah memikirkan semua detail rencana
untuk menerbitkan surat kabar di luar neger. Sesudah masa pembuangannya itu berakhir dalam bulan
Januari 1900, Lenin segera mulai melaksanakan rencananya.
Nomor pertama Iskra terbit pada tanggal 11 (24) Desember 1900 di Leipzig, nomor-nomor
berikutnya terbit di Munich, sejak April 1902di London dan mulai musim semi tahun 1903di
Jenewa.
Dewan redaksi Iskra terdiri dari W.I. Lenin, G. W. Plekhanov, Y. O. Martov, P. B. Akselrod, A. N.
Potresov dan W. I. Zasulic. N. K. Krupskaya menjadi sekretaris dewan redaksi dalam musim semi
tahun 1901. dalam kenyataannya Lenin menjadi kepala redaktur dan pemimpin semua aktivitas Iskra.
Dengan artikel-artikelnya dalam Iskra, Lenin membicarakan semua masalah fundamental mengenai
pembangunan Partai dan perjuangan klas proletariat di Rusia dan menanggapi peristiwa-peristiwa
terpenting dalam situasi internasional.
Grup-grup dan Komite-Komite PBSDR (Partai Buruh Sosial-Demokrat Rusia) yang berhaluan Iskra
Lenin didirikan di sejumlah kota di Rusia (Petersburg, Moskow, dll). Di Transkaukasus ide-ide Iskra
dibela Brdzola (Perjuangan), surat kabar ilegal yang pertama dalam bahasa Georgia dari organisasi
sosial-demokrat Tiflis, yaitu grup Iskra Leninnya. Pendiri dan pemimpin organisasi-organisasi Iskra
Lenin di Transkaukasus adalah Y. W. Stalin, bersama-sama dengan W. Z. Ketskhhoweli, A. G.
Tsulukidze dan W. K. Kurnatovski.
Organisasi-organisasi Iskra didirkan dan bekerja di bawah pimpinan langsung kaum revolusioner
profesional yang diasuh oleh Lenin dan Stalin (N. E. Bauman, I. W. Babusykin, S. I. Gusev, M. I.
Kalinin, dll).
Atas inisitaif Lenin, dan dengan turut sertanya Lenin secara langsung, dewan redaksi Iskra menyusun
sebuah rancangan program Partai (dimuat dalam Iskra No. 21), dan mempersiapkan Kongres ke-II
PBSDR yang dilangsungkan dalam bulan Juli-Agustus 1903.
Menjelang berlangsungnya Kongres kebanyakan dari organsasi-organisasi lokal sosial-demokrat di
Rusia telah menggabungkan diri dengan Iskra, menyetujui taktik, program dan rencana
organisasinya, dan mengakui sebagai organ pimpinan mereka. Dalam sebuah resolusi khusus,
Kongres ke-II mencatat peranan istimewa Iskra dalam perjuangan untuk membangun Partai dan
menyatkan Iskra sebagai Organ Sentral PBSDR.
Kongres ke-II mensahkan dewan redaksi yang terdiri dari Lenin, Plekanov dan Martov.
Bertentangan dengan keputusan Kongres Partai, Martov menolak duduk dalam dewan redaksi, dan
Iskra nomor 46-51 diedit oleh Lenin dan Plekhanov. Kemudian Plekhanov memihak kaum
Menshevik dan menuntut supaya semua redaktur Menshevik yang lama, yang telah ditolak oleh
Kongres, dimasukkan dalam dewan redaksi Iskra. Lenin tidak dapat menyetujui hal ini, dan pada
tanggal 19 Oktober (1 November) 1903 keluar dari dewan redaksi Iskra untuk memperkuat
posisinya dalam Komite Sentral Partai dan dari posisi ini memukul kaum oportunis Menshevik. Iskra
No. 52 diedit oleh Plekhanov sendiri. Pada tanggal 13 (26) November 1903, bertindak bertentangan
dengan kemauan Kongres, Plekhanov mengkooptai bekas-bekas redaktur Menshevik menjadi
anggota dewan redaksi Iskra. Mulai dari No. 52, kaum Menshevik mengubah Iskra menjadi organ
mereka.
Sejak saat itu dalam Partai orang mulai menamakan Iskra Lenin, Iskra BolshevikIskra lama dan
Iskra Menshevik, Iskra oportunisIskra baru (Sejarah PKUS [B], Kursus Singkat).
[3] W. I. Lenin, Kumpulan Karya, edisi Rusia ke-4, Jilid 5, hlm. 1-12.
[4] Raboceye Dyelo (Usaha Buruh)majalah yang diterbitkan oleh kaum ekonomis, organ tiada
berkala Perserikatan Kaum Sosial-Demokrat Rusia di Luar Negeri. Majalah ini terbit di Jenewa dari
bulan April 1899 sampai Februari 1902, dan diedit oleh B. N. Kricevski, A. S. Martinov dan W. P.
Iwansyin. Semuanya terbit 12 Nomor (tiga diantaranya nomor rangkap).
Lenin dalam bukunya Apa Yang Harus Dikerjakan ?, mengkritik pandangan-pandangan kaum
Raboceye Dyelo-is.
[5] Rabocaya Gazeta (Surat Kabar Buruh)organ ilegal dari grup sosial-demokrat Kiev. Terbit dua
nomor; No. 1 dalam bulan Agustus, dan No. 2 dalam bulan Desember (bertanggal November) 1897.
Kongres ke-I PBSDR mengakui Rabocaya Gazeta sebagai organ resmi Partai. Tetapi sesudah
Kongres, sebagai akibat penggebrekan polisi di percetakan dan ditangkapnya anggota-anggota
Komite Sentral, surat kabar ini tidak terbit lagi.
[6] W. I. Lenin, Kumpulan Karya, edisi Rusia ke-4, Jilid 5, hlm. 287-293.
[7] Dari awal mulaRed.
I
Dogmatisme dan "Kebebasan Mengkritik"
Catatan:
[*] Sambil lalu, dalam sejarah sosialisme modern, barangkali ini merupakan gejala satu-satunya dan
yang menurut sifat khasnya luar biasa menggembirakannya, yaitu bahwa persengketaan-
persengketaan di antara berbagai aliran di dalam sosialisme untuk pertama kali telah berubah dari
persengketaan nasional menjadi persengketaan internasional. Dulu, perdebatan-perdebatan antara
kaum Lassalean dengan kaum Eisenacher [7], antara kaum Guesdis dengan kaum Possibilis[8],
antara kaum Fabian[9] dengan kaum sosial-demokrat, dan antara kaum Narodnaya Wolya-is[10]
dengan kaum sosial-demokrat, tetap merupakan perdebatan-perdebatan nasional semata-mata, yang
mencerminkan kekhususan-kekhususan nasional semata-mata dan dapat dikatakan berlangsung di
bidang yang berbeda-beda. Pada waktu sekarang ini (sekarang hal ini sudah nampak jelas) kaum
Fabiah Inggris, kaum ministerialis Perancis, kaum Bernsteinis Jerman dan kaum kritikus Rusia[11]
semuanya itu termasuk satu keluarga, semua mereka itu sanjung-menyanjung, saling berguru, dan
bersama-sama tampil menentang Marxisme dogmatis. Barangkali dalam pertempuran pertama
yang benar-benar internasional melawan oportunisme sosialis ini, sosial-demokrasi internasional
revolusioner akan menjadi cukup kuat guna mengakhiri reaksi politik yang sudah lama berkuasa di
Eropa ?
[7] Kaum Lassalean dan kaum Eisenacherdua partai dalam gerakan buruh Jerman dalam tahun-
tahun 60-an dan awal-awal tahun 70-an abad ke-19. Kaum Lassaleanpendukung-pendukung dan
pengikut-pengikut Ferdinand Lassalle. Liga Umum Buruh Jerman, didirikan oleh Lassalle dalam
tahun 1863, merupakan inti gerakan. Dengan mengakui kemungkinan pengubahan kapitalisme
menjadi sosialisme secara damai dengan bantuan perhimpunan-perhimpunan kaum buruh yang
disokong oleh negara kapitalis, kaum Lassallean mengkhotbahkan perjuangan untuk hak pilih umum
dan aktivitas parlementer secara damai sebagai pengganti perjuangan revolusioner klas buruh. Marx
dengan tajam mengkritik kaum Lassallean dan menunjukkan bahwa mereka selama beberapa
tahunmerupakan penghalang bagi pengorganisasian proletariat dan berakhir dengan menjadi tidak
lebih daripada suatu alat dalam tangan polisi. Marx memberikan penilaian mengenai pandangan-
pandangan teori kaum Lassallean dan taktik-taktik mereka dalam karya-karyanya Kritik Terhadap
Program Gotha, Apa yang dinamakan Perpecahan Dalam Internasionale dan dalam surat-menyurat
dengan Engels. Kaum Eisenacherpendukung-pendukung Marxisme. Berada di bawah pengaruh
ideologi K. Marx dan F. Engel. Di bawah pimpinan Wilhelm Liebknecht dan August Bebel, mereka
mendirikan Partai Buruh Sosial-Demokrat Jerman dalam Kongres di Eisenach pada tahun 1869. Di
antara kedua partai itu terjadi pertarungan yang sengit. Di bawah pengaruh kebangkitan gerakan
buruh dan menghebatnya repressi pemerintah, pada tahun 1875 dalam Kongres Gotha kedua partai
berfusi menjadi satu Partai Buruh Sosialis Jerman dimana kaum Lassallean mewakili sayap
oportunis.
Lenin mengkarakterisasi kaum Lassallean dan kaum Eisenacher dalam artikelnya August Bebel
yang ditulis dalam bulan Agustus 1913.
[8] Kaum Guesdis dan kaum Possibilisdua aliran dalam gerakan sosialis Perancis, yang muncul
dalam tahun 1882 sesudah terjadi perpecahan dalam Partai Buruh Perancis. Kaum Guesdis
pendukung-pendukung Jules Guesde. Mereka mewakili aliran kiri, aliran Marxis, yang
mempertahankan politik revolusioner bebas proletariat. Dalam tahun 1901 kaum Guesdis mendirikan
Partai Sosialis Negeri Perancis. Kaum Possibilisaliran borjuis kecil, aliran reformis yang berusaha
membelokkan proletariat dari metode-metode perjuangan revolusioner . Kaum Possibilis
mengusulkan dibatasinya aktivitas-aktivitas klas buruh pada apa yang mungkin di bawah
kapitalisme. Dalam tahun 1902, bersama-sama dengan grup reformis lainnya, kaum Possibilis
mendirikan Partai Sosialis Perancis. Partai Sosialis Negeri Perancis dan Partai Sosialis Perancis
berfusi menjadi satu partai pada tahun 1905. Selama perang imperialis 1914-1918 Jules Guesde,
bersama dengan semua pimpinan Partai Sosialis Perancis, mengambil pendirian sosial-sovinis.
[9] Kaum Fabiananggota-anggota Perkumpulan Fabian yang reformis dan oportunis.
Perkumpulan ini didirikan di Inggris dalam tahun 1884 oleh sekelompok intelektual borjuis.
Perkumpulan ini menggunakan nama jenderal Romawi Fabius Cunctator (Pengulur), yang
termasyur karena taktiknya menunggu dan menghindari pertempuran-pertempuran menentukan.
Perkumpulan Fabian, sebagaimana dikatakan Lenin, merupakan pernyataan yang paling selesai dari
oportunisme dan politik buruh liberal. Kaum Fabian berusaha membelokkan proletariat dari
perjuangan klas dan mengkotbahkan peralihan secara damai dari kapitalisme ke sosialisme dengan
jalan reform-reform kecil. Selama perang dunia imperialis (1914-1918) kaum Fabian mengambil
pendirian sosial-sovinis.
[10] Kaum Narodnaya Wolya-is--- dari kata Narodnaya Wolya (Kemerdekaan Rakyat), sebuah
perkumpulan rahasia Narodnik yang didirikan dalam tahun 1879 untuk perjuangan revolusioner
melawan otokrasi tsar. Narodnaya Wolya dihancurkan oleh pemerintah tsar segera sesudah anggota-
anggotanya membunuh Alexander II pada tanggal 1 (13) Maret 1881. Sesudah itu mayoritas kaum
Narodnik meninggalkan perjuangan revolusioner melawan tsarisme, mulai mengkhotbahkan
perdamaian, keakuran dengan otokrasi tsar. Epigoni (penerus-penerus yang kurang baik daripada
pendahulu-pendahulunyaRed. IP) Narodnaya ini kaum Narodnik liberal tahun-tahun 80-an dan
90-an abad ke-19sesungguhnya menyatakan kepentingan-kepentingan kaum kulak.
Tentang penilaian aktivitas-aktivitas Narodnaya Wolya, lihat Bab I, Sejarah PKUS (B), Kursus
Singkat.
[11] Kaum Kritikus RusiaStruwe, Bulgakov dan lain-lain yang tampil menentang Marxisme
revolusioner dalam literatur yang terbit secara legal.
[12] Menurutmitologi Romawi, Yupiter adalah kepala dewa-dewa, sedang Minerva adalah dewi
pelindung kerajinan tangan, ilmu dan seni, dewi pelindung guru dan dokter. Dikatakan bahwa
Minerva muncul dengan mengenakan topi baja dan baju besi, pedang di tangan, dari kepala Yupiter.
Cara kelahirannya ini telah digunakan secara populer untukmelukiskan seseorang atau gejala yang
sempurna sejak awal mula.
[13] Karl Marx, 18 Brumaire Dari Louis Bonaparte
[14] Gendarmeanggota polisi politik di Rusia tsar
[15] Dari dongeng Iwan Andreyewic Krilov Dua Tong. Tong yang satu kosong dan
bergelontangan di atas gerobak dengan bunyi yang demikian memekakkan sehingga orang yang
lewat semua berusaha menjauhkan diri dari jalan.
[16] Perserikatan Kum Sosial-Demokrat Rusia di Luar Negerididirikan di Jenewa dalam tahun
1894 atas inisiatif grup Pembebasan Kerja. Mula-mula grup Pembebasan Kerja ini memimpin
Perserikatan dan mengedit penerbitan-penerbitannya. Elemen-elemen oportunis (kaum muda,
kaum ekonomis) kemudian berdominasi dalam Perserikatan. Pada bulan November 1898 dalam
Kongres Pertama Perserikatan, grup Pembebasan Kerja menolak mengedit penerbitan-penerbitan
Perserikatan. Pemutusan hubungan yang definitif dengan Perserikatan dan pemisahan diri grup
Pembebasan Kerja terjadi bulan April 1900 dalam Kongres kedua Perserikatan ketika grup
Pembebasan Kerja dan pengikut-pengikutnya meninggalkan kongres dan mendirikan organisasi yang
berdiri sendiri yaitu grup sotsial-Demokrat.
[17] Zarya (Fajar)majalah ilmu-politik Marxis yang diterbitkan oleh dewan redaksi Iskra di
Stuttgart dalam tahun 1901-1902.
Dalam Zarya dimuat artikel-artikel Lenin berikut: Catatan-Catatan Sambil Lalu,Persekutor-
Persekutor Zemstwo dan Hannibal-hannibal Liberalisme, empat bab pertama dari Masalah Agraria
Dan Pengkritik-Pengkritik Marx (dengan judul Tuan-Tuan Pengkritik Mengenai Masalah
Agraria), Tinjauan Dalam Negeri dan Program Agraria Sosial-Demokrasi Rusia. Semuanya
terbit empat nomor: No. 1 dalam bulan April 1901 (sebenarnya pada tanggal 23 Maret menurut
almanak baru), No. 2-3 dalam bulan Desember 1901, dan No. 4 dalam bulan Agustus 1902.
[**]Perbandingan antara kedua aliran di kalangan proletariat revolusioner (revolusioner dan
oportunis) dengan kedua aliran di kalangan borjuasi revolusioner dalam abad ke-18 (kaum Yakobin,
terkenal sebagai Gunung, dan kaum Girondis) dibuat dalam tajuk rencana Iskra No. 2 (Februari
1901). Penulis artikel ini ialah Plekhanov. Baik kaum kadet[18], maupun kaum Bezzaglavtsi[19] dan
kaum Menshevik sampai kini sangat suka berbicara tentang Yakobinisme dalam soal sosial-
demokrasi di Rusia, tetapi mereka lebih suka tinggal bungkam mengenai, atau.melupakan keadaan
bahwa Plekhanov menggunakan konsepsi ini untuk pertama kali terhadap sayap kanan sosial-
demokrasi. (Catatan penulis pada edisi tahun 1907Red)
[18] Kaum Kadet (Partai Konstitusional-Demokrat)partai borjuis yang terpenting di Rusia, partai
borjuis monarkis-liberal. Partai ini didirikan dalam bulan Oktober 1905. dengan berkedok demokrasi
dan dengan menamakan diri partai kemerdekaan rakyat, kaum Kadet berusaha menarik kaumtani
di pihak mereka. Mereka berusaha keras mepertahankan tsarisme dalam bentuk monarki
konstitusional. Kemudian kaum Kadet menjadi partai borjuasi imperialis. Setelah kemenangan
Revolusi Sosialis Oktober, kaum Kadet mengorganisasi komplotan dan pemberontakan kontra-
revolusioner menentang Republik Soviet.
[19] Bezzaglavtsiorganisator-organisator dan orang-orang yang turut menerbitkan majalah Bez
Zaglawiya (Tanpa Judul) yang diterbitkan di Petersburg dalam tahun 1906. Mereka itu ialah S. N.
Prokopowic, E. D. Kuskowa, W. Y. Bogucarski, dll. Bezzaglavtsi secara terbuka mengaku sebagai
pengikut-pengikut revisionisme, mendukung kaum Menshevik dan kaum liberal dan menentang
politik bebas proletariat. Lenin menamakan Bezzaglavtsi Kadet-Kadet Menshevik atau kaum
Mensheik Kadet.
[20] Ilowaiski, D.I. (1832-1920)ahli sejarah, pengarang banyak buku pelajaran resmi tentang
sejarah yang luas digunakan di sekolah-sekolah dasar dan lanjutan di Rusia sebelum revolusi.
Ilowaiski menafsirkan sejarah sebagai terdiri terutama dari perbuatan-perbuatan tsar-tsar dan
jenderal-jenderal, dan menerangkan proses sejarah dengan faktor-faktor yang sekunder dan
kebetulan.
[21] Undang-Undang Anti Sosialisdiberlakukan di Jerman dalam tahun 1878. Menurut Undang-
Undang ini semua organisasi partai sosial-demokrat, semua organisasi massa buruh dan pers
dilarang, literatur sosialis disita dan kaum sosial-demokrat dikejar-kejar. Undang-undang itu dicabut
pada tahun 1890 karena tekanan gerakan massa buruh.
[***] Pada waktu Engels memberikan pukulan-pukulannya kepada Duhring, cukup banyak wakil
kaum sosial-demokrasi Jerman condong kepada pandangan-pandangan Duhring, dan tuduhan-
tuduhan seperti ketajaman, ketidaktoleranan, polemik-polemik yang tidak bersifat bersahabat, dsb,
bahkan dilontarkan kepada Engels di muka umum dalam Kongres Partai. Most dan kawan-kawannya
(dalam Kongres tahun 1877) mengajukan saran supaya melarang dimuatnya artikel-artikel Engels
dalam Vorwarts[22] karena artikel-artikel itu tidak menarik perhatian mayoritas terbesar pembaca,
dan dan Walteich menyatakan bahwa pemuatan artikel-artikel ini telah menimbulkan kerugian besar
bagi Partai, bahwa Duhring juga telah berbuat jasa kepada sosial-demokrasi: Kita harus
menggunakan setiap orang untuk kepentingan Partai, dan jika para profesor itu mau berpolemik,
berpolemiklah, tetapi Vorwarts seklai-kali bukanlah tempat melakukan polemik-polemik demikian
itu (Vorwarts No. 65, 6 Juni 1877). Sebagaimana orang tahu, ini juga contoh pembelaan terhadap
kebebasan mengkritik dan para kritikus legal kita serta kaum oportunis yang ilegal, yang begitu
suka menyebut-nyebut contoh orang-orang Jerman, patut merenungkan contoh ini!
[22] Vorwarts (Maju)surat kabar harian, organ sentral Partai Sosial-Demokrat Jerman. Ia mulai
diterbitkan pada tahun 1876 dengan Wilhelm Liebknecht sebagai redakturnya. Dalam kolom-
kolomnya Friedrich Engels berjuang menentang semua manifetasi oportunisme. Pada paro kedua 90-
an, setelah wafatnya Engels, Vorwarts mulai secara sistematis memuat artikel-artikel kaum oportunis
yang mendominasi Partai Sosial-Demokrat Jerman dan Internasionale II. Selama Perang Dunia I
Vorwarts mengambil pendirian sosial-sovinisme. Ia terbit di Berlin hingga tahun 1933.
[23] Kaum Katheder-Sosialis (kaum Sosialis Mimbar)suatu aliran dalam ekonomi-politik borjuis,
yang timbul di Jerman dalam tahun-tahun 70-an dan 80-an abad ke-19. dari mimbar universitas
wakil-wakil aliran ini dengan kedok sosialisme mengkhotbahkan reformisme liberal-borjuis. Kaum
Katheder Sosialis menyatakan bahwa negara borjuis berdiri di atas klas-klas, sanggup mendamaikan
klas-klas yang bermusuhan, secara bernagsur-angsur melaksanakan sosialisme tanpa menyentuh
kepentingan-kepentingan kaum kapitalis dan, sedapat mungkin memperhitungkan tuntutan-tuntutan
kaum pekerja. Di Rusia pandagan-pandangan kaum Katheder-Sosialis itu dikotbahkan oleh kaum
Marxis legal.
[24] Nozdryovtokoh dalam buku Gogol Jiwa-Jiwa Mati, pemilik tanah, pengacau dan bajingan.
Gogol menamakan Nozdryov seorang tokoh sejarah karena di mana dia muncul di situ dia
meninggalkan sejarah pengacauan.
[25] Resolusi Hannoverresolusi mengenai serangan-serangan terhadap pandangan-pandangan
dasar dan taktik partai, diterima oleh Kongres Partai Sosial-Demokrat Jerman yang diselenggarakan
di Hannover pada tanggal 27 September- 2 Oktober (9-14 Oktober) 1899. diskusi mengenai soal ini
dalam Kongres dan diterimanya sebuah resolusi khusus diharuskan oleh kenyataan bahwa kaum
oportunis, yang dipimpin Bernstein, menganjurkan revisi atas teori Marxis dan menuntut ditinjaunya
kembali politik dan taktik revolusioner sosial-demokrasi. Resolusi Hannover itu menolak tuntutan
kaum revisionis tetapi di dalamnya tak terdapat kritik atau pemblejetan terhadap Bernsteinisme.
Pendukung-pendukung Bernstein juga memberikan suara setuju kepada resolusi tersebut.
[26] Resolusi Lubeckditerima dalam Kongres Partai Sosial-Demokrat Jerman di Lubeck, 22-28
September 1901. Pokok persoalan dalam Kongres itu ialah perjuangan melawan revisionisme, yang
pada waktu itu telah mengambil bentuk sebagai sayap kanan Partai dengan program dan organ
persnya sendiri, sozialistiche Monatsbejte (Bulanan Sosialis). Pemimpin kaum revisionis, Bernstein,
yang lama sebelum Kongres telah menganjurkan revisi terhadap sosialisme ilmiah, dalam pidatonya
di depan Kongres menuntut kebebasan mengkritik Marxisme. Kongres menolak rancangan
resolusi yang diajukan oleh pendukung-pendukung Bernstein dan menerima sebuah resolusi yang
meskipun secara langsung memperingatkan Bernstein, tidak menetapkan prinsip bahwa pandangan-
pandangan Bernsteinis bertentangan dengan keanggotaan dalam partai klas buruh.
[****] Perlu dicatat bahwa mengenai Bernsteinisme dalam Partai Jerman Raboceye Dyelo selalu
membatasi diri hanya pada menceritkan fakta-fakta dan sam-sekali menahan diri tidakmenyatakan
pendapatnya sendiri mengenai fakta-fakta ini. Lihat, misalnya, laporan-laporan tentang Kongres
Stuttgart[27] dalam No. 2-3 hlm. 66, di mana semua perbedaan pendapat disederhanakan menjadi
perbedaan-perbedaan pendapat mengenai taktik dan hanya dikonstatasi saja bahwa mayoritas
terbesar tetap setia kepada taktik-taktik revolusioner yang dulu. Atau ambil No. 4-5 (hlm. 25 dan
selanjutnya) hanya penceritaan pidato-pidato yang diucapkan dalam Kongres Hanover dengan
pemuatan kembali resolusi yang diajukan oleh Bebel. Penjelasan tentang dan kritik terhadap
pandangan-pandangan Bersnstein ditunda lagi (seperti halnya dalam No.2-3) untuk dibicarakan
dalam artikel khusus. Cukup aneh, dalam No. 4-5 (hlm. 33) kita baca: pandangan-
pandangan yang dibentangkan oleh Bebel mendapat dukungan dari mayoritas besar dalam Kongres,
dan beberapa baris dibawahnya: David mempertahankan pandangan-pandangan
Bernstein.Pertama-tama dia mencoba menunjukkan bahwa.. Bernstein dan teman-temannya
bagaimanapun juga, (sic!) (demikianlah!Red) berdiri di atas dasar perjuangan klas. Ini ditulis
dalam bulan Desember 1899, dan dalam bulan September 1901 Raboceye Dyelo, rupanya karena
sudah kehilangan kepercayaanakan kebenaran pandangan Bebel, mengulangi pandangan-pandangan
David sebagai pandangannya sendiri!
[27] Kongres StuttgartPartai Sosial-Demokrat Jerman, yang dilangsungkan pada tanggal 21-26
September (3-8 Oktober) 1898, adalah kongres yang untuk pertama kali mendiskusikan soal
revisionisme dalam gerakan sosial-demokratis Jerman. Dalam Kongres diumumkan pernyataan
Bernstein yang tidak hadir. Dalam pernyataannya itu dia menguraikan dan membela pandangan-
pandangan oportunisnya, yang dulu sudah dibentangkan dalam sejumlah artikel. Di kalangan lawan-
lawan Bernstein dalam Kongres tidak terdapat kesatuan pendirian. Satu golongan (Bebel, Kautsky
dan lain-lainnya) menganjurkan perjuangan ideologi menentang Bernstein dan kritik terhadap
kesalahan-kesalahannya, tetapi tidak setuju mengambil tindakan-tindakan organissi terhadapnya.
Satu golongan lagi, minoritas yang dipimpin oleh Rosa Luxemburg, lebih tegas menentang
Bernsteinisme.
[28] Starowernama samaran A. N. Potresov, anggota dewan redaksi Iskra; kemudian menjadi
seorang Menshevik.
[29] Pandangan dunia sosial-politik yang sudah usangmaksudnya Narodisme.
[30] Pengarang Yang Menjadi Besar Kepalajudul salah satu dari cerita-cerita awal Maxim Gorki.
[*****] Yang dimaksud di sini ialah artikel K. Tulin (LeninRed) yang ditulis untuk menentang
Struwe (Lihat Lenin, Kumpulan Karya, edisi Rusia ke-4. Jilid I, hlm. 315-484Red). Artikel itu
disusun dari sebuah risalah yang berjudul Refeksi Marxisme Dalam Literatur Borjuis. (Catatan
penulis pada edisi tahun 1907Red)
[31] Yang Lenin maksudkan ialah Kumpulan Bahan-Bahan yang Mengkarakterisasi Perkembangan
Ekonomi Kita, yang dicetak secara legal dalam jumlah 2000 eksemplar pada bulan April 1895.
kumpulan itu berisi artikel Lenin (dengan nama samaran K. Tulin) Isi Ekonomi Narodisme Dan
Kritik Terhadapnya Dalam Buku Tuan Struwe (Pencerminan Marxisme Dalam Literatur Borjuis)
yang ditujukan untuk menentang kaum Marxis legal (lihat W. I. Lenin, Kumpulan Karya, edisi
Rusia ke-4, Jilid I, hlm. 315-484)
[32] Herostratus adalah seorang Yunani di Asia Kecil. Untuk memperoleh nam untuk diri sendiri, ia
membakar Kuil Armetis, sebuah gedung artistik Yunani kuno yang termasyur, pada tahun 356
sebelum Masehi.
[33] Zubatov-- kepala polisi rahasia Moskow, juga penggerak sosialisme polisi di Rusia. Zubatov
mendirikan organisasi-organisasi buruh gadungan di bawah perlindungan gendarme dan polisi, dalam
usaha untuk membelokkan kaum buruh dari gerakan revolusioner.
[******] Credolambang keyakinan, program, uraian tentang pandangan dunia.Red.
[*******] Yang dimaksud ialah Protes Tujuh Belas Orang [34] terhadap Credo. Penulis buku ini
ambil bagian dalam menyusun protes ini (akhir tahun 1899). Protes dan Credo itu disiarkan di luar
negeri dalam musim semi tahun 1900. (Lihat Kumpulan Karya, edisi Rusia ke-4, Jilid 4, hlm. 149-
163Red) Sekarang ketahuan dari artikel yang ditulis oleh Nyonya Kuskowa (saya rasa dalam
Biloye[35]) bahwa dialah penulis Credo itu, dan bahwa Tuan Prokopowic telah memainkan peranan
yang paling menonjol di kalangan kaum ekonomis di luar negeri pada waktu itu. (Catatan penulis
pada edisi tahun 1907.Red)
[34]Protes Kaum Sosial-Demokrat Rusia ditulis oleh Lenin dalam tahun 1899 di pembuangan. Ia
ditujukan untuk menentang Credomanifesto dari sekelompok orang ekonomis (S. N.
Prokopowic, E. D. Kuskowa dan lain-lainnya yang kemudian menjadi orang-orang Kadet). Sesudah
menerima satu kopi Credo melalui saudara perempuannya, A. I. Yelizarowa, Lenin menulis protes
keras yang bersifat pemblejetan. Protes tersebut didiskusikan dan dengan suara bulat disetujui oleh
rapat dari 17 orang buangan politik Marxis, yang diselenggarakan Lenin di desa Yermakovskoye,
Distrik Minusinsk. Orang-orang buangan di distrik Turukhansk dan di Orlowo (Propinsi Wyatka)
belakangan menyetujui protes tersebut.
Lenin mengirimkan sebuah kopi protes itu kepada grup Pembebasan Kerja di luar negeri, di mana
pada awal tahun 1900 dimuat G. W. Plekhanov dalam tulisannya Vademecum (Pedoman) Bagi
Dewan Redaksi Raboceye Dyelo.
[35] Biloye (Masa Lampau)majalah bulanan mengenai masalah-masalah sejarah yang diterbitkan
di Petersburg pada tahun 1906-1907. pada tahun 1908 namanya diganti menjadi Minuvsyiye Godi
(Tahun-Tahun Lampau), dan kemudian majalah itu dilarang oleh pemerintah tsar. Penerbitan bulanan
itu dilanjutkan lagi di Petrogard dalam bulan Juli 1917 dan terus berjalan sampai tahun 1926.
[36] Rabocaya Misl (Pikiran Buruh)surat kabar kaum ekonomis yang terbit dari bulan oktober
1897 sampi Desember 1902. Semuanya terbit 16 Nomor: No. 3- No. 11 dan no. 16 di Berlin, dan
nomor-nomor lainnya di Petersburg. Di edit oleh K. M. Takhtarov dan lain-lainnya. Lenin mengkritik
pandangan-pandangan yang dibentangkan oleh Rabocaya Misl sebagai variasi Rusia dari
oportunisme internasional dalam sejumlah tulisannya, terutama dalam artikel-artikelnya dalam Iskra
dan dalam Apa Yang Harus Dikerjakan ?
[37] Vademacum Bagi Dewan Redaksi Raboceye Dyelojudul kumpulan bahan-bahan dan
dokumen-dokumen yang disusun dan diberi kata pengantar oleh G. W. Plekhanov dan diterbitkan
oleh grup Pembebasan Kerja di Jenewa dalam tahun 1900. ia memblejeti pandangan-pandangan
oportunis Perserikatan Kaum Sosial-Demokrat Rusia di Luar Negeri dan dewan redaksi organnya,
majalah Raboceye Dyelo.
[38] Profession de foiberarti suatu kepercayaan atau program yang membentangkan pandangan
dunia tertentu. Di sini yang dimaksud surat sebaran yang menguraikan pandangan-pandangan
oportunis Komite Kiev yang dikeluarkan pada akhir tahun 1899. mengenai banyak hal surat surat
sebaran ini identik dengan Credo kaum ekonomis yang terkenal itu. Dokumen ini dikritik oleh
Lenin dalam artikelnya Tentang Profession de foi (W. I. Lenin, Kumpulan Karya, edisi Rusia ke-4,
Jilid 4, hlm. 263-273).
[********] Sejauh pengetahuan kita, susunan Comite Kiev telah berubah sejak itu.
[*********] Tidak adanya hubungan kepartaian yang terbuka dan tradisi Partai itu saja sudah
merupakan perbedaan yang begitu penting antara Rusia dan Jerman sehingga semestinya
memperingatkan semua orang sosialis yang bijaksana terhadap penjiplakan secara membuta. Dan
berikut ini adalah contoh sampai seberapa jauh berlakunya kebebasan mengkritik di Rusia. Tuan
Bulgakov, kritikus Rusia, mencela kritikus Austria, Hertz, dengan mengatakan: Walaupun bebas
kesimpulan-kesimpulannya, namun Hertz dalam hal ini (mengenai koperasi-koperasi) rupanya tetap
terlampau terikat pada pendapat-pendapat Partainya, walaupun tidak sependapat mengenai hal-hal
detailnya, dia tidak berani meninggalkan prinsip umum (Kapitalisme Dan Agraria, Jilid II, hlm.
287). Warga negara suatu negara yang diperbudak di bidang politik, dimana 999 dari 1000 orang
penduduk dirusak sampai ke tulang sumsum mereka oleh pembudakan politik dan ketidakmengertian
sama sekali tentang kehormatan Partai serta hubungan kepartaian, dengan angkuh mencela seorang
warga negara suatu negara konstitusional karena terlampau terikat pada pendapat Partai!
Organisasi-organisasi ilegal kita tiada lain kecuali menyusun resolusi-resolusi tentang kebebasan
mengkritik
[39] Lampiran Khusus Rabocaya Mislbrosur yang diterbitkan oleh dewan redaksi surat kabar
ekonomis Rabocaya Misl dalam bulan September 1899. brosur itu, dan terutama artikel
Kenyataan-kenyataan Kita yang dimuat dengan bertanda-tangan R. M. dengan blak-blakan
memaparkan pandangan-pandangan oportunis kaum ekonomis. Lenin mengkritik brosur ini dalam
artikelnya Aliran Mundur Dalam Sosial Demokrasi Rusia (W. I. Lenin, Kumpulan Karya, edisi
Rusia ke-4, Jilid 4, hlm. 234-262 dan Jilid 5, hlm. 333-340, 368, 378).
[40] W. I. Lenin, Kumpulan Karya, edisi Rusia ke-4, Jilid 4, hlm. 329.
[41] Grup Pembebasan Kerjagrup Marxis Rusia yang pertama, diorganisasi oleh G. W. Plekhanov
di Jenewa dalam tahun 1883. dalam Kongres ke-II PBSDR pada bulan Agustus 1904, grup ini
menyatakan bubar. Grup ini telah berbuat banyak untuk menyebarkan Marxisme di Rusia. Ia
menerjemahkan karya-karya Marxis seperti; Manifesto Partai Komunis oleh Marx dan Engels,
Kerja Upahan dan Kapital oleh Marx, dan Perkembangan Sosialisme Dari Utopi Menjadi Ilmu
oleh Engels, menerbitkannya di luar negeri dan secara ilegal menyebarkannya di Rusia. Plekhanov
beserta grupnya memberi pukulan serius pada Narodisme. Tetapi grup itu membuat beberapa
kesalahan serius yang merupakan proyeksi bakal pandangan-pandangan Menshevik dari Plekhanov
dan anggota-anggota lain grup itu.
[42] Karl Marx dan Friedrich Engels, Pilihan Karya, edisi Inggris, BPBA, Moskow, 1951, Jilid II,
hlm. 15.
[**********] Dritter Abdruck. Leipzig, 1875. Verlag der Genossenschafts-buchdruckerei. (Perang
Tani Di Jerman, edisi ke-3, Leipzig, 1875. Penerbit Kooperatif.Red)
[43] Lenin mengutip dari Karya Engels Kata Pendahuluan Perang Tani Di Jerman (Karl Marx dan
Friedrich Engels, Pilihan Karya, edisi Inggris, Moskow, 1951, Jilid I, hlm. 590-591)
II
Spontanitas Massa dan Kesadaran Kaum Sosial Demokrat
Sudah kita katakan bahwa gerakan kita, yang jauh lebih luas dan mendalam daripada gerakan pada
tahun-tahun 70-an, harus dijiwai oleh tekad tulus ikhlas dan energi yang sama seperti yang menjiwai
gerakan pada waktu itu. Memang, sampai kini kiranya tak seorang pun meragukan bahwa kekuatan
gerakan dewasa ini terletak pada kebangkitan massa (terutama proletariat industri) dan bahwa
kelemahannya terletak pada ketidak cukupan kesadaran dan inisiatif di kalangan para pemimpin
revolusioner.
Akan tetapi di waktu akhir-akhir ini telah didapat suatu penemuan yang sangat mengagumkan, yang
mengancam akan meruntuhkan semua pandangan yang berlaku selama ini mengenai soal tersebut.
Penemuan ini didapat oleh Raboceye Dyelo, yang dalam berpolemik dengan Iskra dan Zarya tidak
membatasan diri pada keberatan-keberatan mengenai bagian-bagian tersendiri-sendiri, tetapi
mencoba membawa perbedaan-perbedaan pendapat umum ke akar yang lebih mendalam ke
penilaian yang berbeda mengenai arti relatif unsur spontan dan unsur berencana secara sadar. Tesis
tuduhan Raboceye Dyelo berbunyi : peremehan arti penting unsur obyektif atau unsur spontan
perkembangan" [*1]. Mengenai ini kami mengatakan : jika polemik dengan Iskra dan Zarya tidak
membawa hasil lain apapun kecuali mendorong Raboceye Dyelo sampai pada ide tentang
perbedaan-perbedaan pendapat umum, maka hasil ini saja akan memberikan banyak kepuasan
kepada kita, begitu penting tesis ini dan begitu terang ia menyoroti seluruh inti sari perbedaan-
perbedaan pendapat di bidang teori dan politik dewasa ini yang ada di kalangan kaum sosial-
demokrat Rusia.
Itulah sebabnya masalah hubungan antara kesadaran dengan spontanitas mempunyai arti penting
umum yang maha besar, dan itulah sebabnya masalah ini harus dibicarakan secara panjang lebar.
A. PERMULAAN KEBANGKITAN YANG SPONTAN
Dalam bab di muka sudah kita tunjukkan betapa umumnya kegairahan pemuda terpelajar Rusia pada
teori Marxisme dalam pertengahan tahun-tahun 90-an. Sekitar waktu itu juga pemogokan-
pemogokan buruh yang terjadi sesudah perang industri yang terkenal di Petersburg pada tahun 1896
bersifat merata juga. Menjalarnya pemogokan-pemogokan buruh ini ke seluruh Rusia menunjukan
dengan jelasnya betapa dalam kebangkitan kembali gerakan rakyat, dan jika kita hendak berbicara
tentang unsur spontan itu maka, sudah barang tentu, gerakan inilah yang pertama-tama harus
dianggap sebagai spontan. Tetapi kan spontanitas yang satu berbeda dengan yang lain. Pemogokan-
pemogokan terjadi di Rusia baik dalam tahun-tahun 70-an maupun 60-an (dan bahkan dalam paro
pertama abad ke 19) yang dibarengi dengan penghancuran mesin-mesin secara spontan, dan
sebagainya. Dibandingkan dengan kerusuhan-kerusuhan ini maka pemogokan-pemogokan pada
tahun-tahun 90-an bahkan boleh disebut sadar, sedemikian besar langkah maju yang telah dibuat
oleh gerakan buruh pada waktu itu. Ini menunjukan kepada kita bahwa unsur spontan pada
hakekatnya tidak kurang dan tidak lebih merupakan kesadaran dam bentuk embrio. Kerusuhan-
kerusuhan yang primitifpun sudah mngungkapkan kebangkitan kesadaran sampai batas tertentu:
kaum buruh kehilangan kepercayaan mereka yang sudah lama sekali pada kelanggengan sistem yang
menindas mereka, mereka mulai.saya tak akan mengatakan mengerti, tetapi mulai merasakan
perlunya perlawanan kolektif dan tegasnya mencampakkan kepatuhan budak kepada sep-sep
mereka. Tetapi ini bagaimanapun juga lebih banyak merupakan manifestasi rasa putus asa dan balas
dendam daripada perjuangan. Pemogokan-pemogokan pada tahun-tahun 90-an itu memperlihatkan
kepada kita kilasan-kilasan kesadaran yang jauh lebih besar; tuntutan-tuntutan tertentu diajukan,
diperhitungkan sebelumnya saat yang menguntungkan; kejadian-kejadian dan contoh-contoh yang
terkenal ditempat-tempat lain didiskusikan, dan sebagainya. Kalau kerusuhan-kerusuhan semata-
mata pemberontakan kaum tertindas, maka pemogokan-pemogokan yang sistematis sudah
merupakan sudah merupakan merupakan embrio perjuangan klas, tetapi hanya embrio saja. Dilihat
dari pemogokan-pemogokan ini hanyalah perjuangan trade-unionis, tetapi belum merupakan
perjuangan sosial-demokratis. Pemogokan-pemogokan ini menandakan bangkitnya antagonisme
antara kaum buruh dengan kaum majikan, tetapi pada kaum buruh tidak ada dan tidak mungkin ada
kesadaran mengenai pertentangan-pertentangan kepentingan yang tak terdamaikan dengan seluruh
sistem politik dan sosial modern, yaitu kesadaran mereka belum merupakan kesadaran sosial-
demokratis. Dalam arti ini, pemogokan-pemogokan pada tahun-tahun 90-an, kendatipun
kemajuannya yang besar jika dibandingkan dengan kerusuhan-kerusuhan itu, tetap merupakan
gerakan spontan belaka.
Sudah kita katakan bahwa pada kaum buruh tidak mungkin ada kesadaran sosial demokratis.
Kesadaran sosial-demokratis itu hanya dapat dimasukkan dari luar. Sejarah semua negeri
menunjukkan bahwa klas buruh, dengan usahanya sendiri semata-mata, hanya dapat
mengembangkan kesadaran trade-unionis saja, yaitu keyakinan akan perlunya menggabungkan diri
dalam perserikatan-perserikatan, melancarkan perjuangan melawan kaum majikan, dan berusaha
keras memaksa pemerintah mengeluarkan undang-undang yang diperlukan kaum buruh, dan
sebagainya. [*2] Tetapi ajaran sosialisme lahir dari teori-teori filsafat, sejarah dan ekonomi yang
diciptakan oleh wakil-wakil terpelajar klas-klas bermilik, kaum intelektual. Menurut kedudukan
sosial mereka, pendiri-pendiri sosialisme ilmiah modern, Marx dan Engels sendiri termasuk
intelejensia borjuis. Persis begitu pula di Rusia ajaran-ajaran teori sosial-demokrasi timbul terlepas
sama sekali dari pertumbuhan spontan gerakan buruh, ia timbul sebagai hasil yang wajar dan tak
terelakan dari perkembangan pikiran dikalangan intelejensia sosialis revolusioner. Pada waktu yang
sedang kita bicarakan ini, yaitu pada pertengahan tahun-tahun 90-an, ajaran ini tidak hanya
merupakan program yang dirumuskan secara sempurna dari grup Pembebasan Kerja, tetapi juga
telah menarik ke pihaknya matoritas pemuda revolusioner di Rusia.
Dengan demikian terdapat baik kebangkitan spontan massa buruh, keinsafan untuk hidup secara
sadar dan berjuangan secara sadar, maupun pemuda revolusioner yang bersenjatakan teori sosial-
demokratis, yang berusaha keras untuk berhubungan dengan kaum buruh. Dalam hubungan ini
teristimewa penting menyebut kenyataan yang sering dilupakan (dan relatif sedikit diketahui) bahwa
kaum sosial-demokrat yang pertama pada periode itu dengan bersemangat melakukan agitasi
ekonomi (dan dengan sepenuhnya memperhatikan dalam hal ini petunjuk-petunjuk yang betul-betul
berguna yang termuat dalam brosur Tentang Agitasi yang ketika itu masih berupa naskah), mereka
bukan hanya tidak memandang agitasi ekonomi sebagai satu-satunya tugas mereka, tetapi
sebaliknya, sejak dari awal mula mereka juga mengajukan tugas-tugas sejarah yang paling luas dari
sosial-demokrasi Rusia pada umumnya, dan tugas dan menggulingkan otokrasi pada khususnya.
Misalnya, sudah pada akhir tahun 1895 grup sosial-demokrat Petersburg, yang mendirikan Liga
Perjuangan Untuk Pembebasan Klas Buruh [44], mempersiapkan nomor pertama surat kabar yang
dinamakan Raboceye Dyelo . Nomor yang sudah siap sepenuhnya untuk cetak ini disita oleh
gendarme yang pada tanggal 8 malam menjelang tanggal 9 Desember 1895 mengerebek rumah salah
seorang anggota grup tersebut, yaitu Anatoli Alekseyewic [*3], maka itu Raboceye Dyelo yang
orisinil itu ditakdirkan tidak melihat dunia. Tajuk rencana surat kabar ini (yang barang kali kira-kira
tigapuluh tahun kemudian salah satu Ruskaya Starina [45] akan membongkarnya dari arsip Jawatan
Kepolisian) melukiskan tugas-tugas sejarah klas buruh Rusia dan menempatkan pencapaian
kemerdekaan politik dideretan paling depan tugas-tugas ini. Selanjutnya terdapat artikelapakah
yang Dipikirkan Oleh Menteri-menteri Kita?" [*4] yang membahas pembubaran komite-komite PBH
oleh kepolisian, dan beberapa surat tidak hanya dari Petersburg tetapi juga dari tempat-tempat lain di
Rusia (misalnya, sepucuk surat tentang serangan berdarah terhadap kaum buruh di Provinsi
Yaroslav). Dengan demikian, jika kami tidak salah, usaha pertama, kaum sosial demokrat Rusia
pada tahun-tahun 90-an ini, bukanlah surat kabar yang bersifat lokal yang sempit, lebih-lebih bukan
surat kabar yang bersifat ekonomi, melainkan surat kabar yang bertujuan menyatukan perjuangan
pemogokan dengan gerakan revolusioner melawan otoktrasi, dan menarik semua orang yang
ditindas oleh obskurantisme [46] reaksioner supaya mendukung soaial-demokrasi. Tak seorangpun
yang sedikit saja mengenal keadaan gerakan pada waktu itu bisa menyangsikan bahwa surat kabar
yang demikian itu pasti akan mendapat simpati penuh dikalangan kaum buruh di ibukota dan
intelegensia revolusioner dan oplahnya pasti akan besar sekali. Kegagalan usaha itu hanyalah
menunjukkan bahwa kaum sosial-demokrat pada masa itu tidak sanggup memenuhi tuntutan-
tuntutan mendesak pada saat itu karena mereka kurang pengalaman revolusioner dan latihan praktis.
Demikian juga harus dikatakan mengenai S. Petersburgski Raboci Listok [47] dan terutama
mengenai Rabocaya Gazeta dan mengenai Manifesto Partai Buruh Sosial-Demokrat Rusia yang
didirikan dalam musim semi tahun 1898.Sudah barang tentu tidak terlintas dalam kepala kami untuk
menyalahkan para aktivis pada kala itu karena ketidaksiapan ini. Tetapi untuk menggunakan
pengalaman gerakan itu dan untuk menarik pelajaran praktis dari pengalaman itu, kita harus
memahami sedalam-dalamnya sebab-sebab dan arti penting kekurangan ini atau kekurangan itu.
Karena itu sangatlah penting menunjukkan bahwa sebagian (mungkin bahkan mayoritas) dari kamu
sosial-demokrat, yang melakukan kegiatan pada tahun-tahun 1895-1898, sepenuhnya tepat
menganggap mungkin bahkan pada waktu itu, pada awal mula gerakan "spontan" itu, untuk tampil
dengan program yang sangat luas dan taktik militan [*5].
Ketidaksiapan pada mayoritas kaum revolusioner, yang merupakan gejala yang sepenuhnya wajar,
tak dapat menimbulkan kekuatiran-kekuatiran khusus apapun. Karena tugas-tugas sudah ditetapkan
dengan tepat, karena ada enerzi untuk usaha-usaha yang berulang-ulang guna melaksanakan tugas-
tugas ini, maka kegagalan-kegagalan sementara bukan bencana yang begitu besar. Pengalaman
revolusioner dan kecakapan berorganisasi adalah hal-hal yang dapat diperoleh asalkan ada hasrat
untuk memperolehnya, asalkan kekurangan-kekurangan itu disadari --yang dalam usaha revolusioner
merupakan lebih dari separo pengkoreksian kekurangan-kekurangan itu!
Tetapi bencana yang tidak begitu besar itu menjadi bencana yang nyata ketika kesadaran ini mulai
menjadi kabur (dan kesadaran ini sangat hidup di kalangan aktivis-aktivis dari grup tersebut diatas),
ketika muncul orang-orang -- dan bahkan organ-organ sosial-demokrat -- yang bersedia memandang
kekurangan-kekurangan ini sebagai kebajikan, yang bahkan mencoba memberi dasar teori bagi
pembungkukkan dan pemujaan kepada spontanitas. Sudahlah tiba waktunya untuk menyimpulkan
aliran ini, yang inti sarinya secara sangat tidak tepat dan terlalu sempit melukiskan sebagi konsepsi
"ekonomisme".
B. PEMUJAAN KEPADA SPONTANITAS. RABOCAYA MISL
Sebelum membicarakan manifestasi pemujaan ini dalam literatur, kami ingin menyebutkan kenyataan
khas yang berikut (yang sampai kepada kita sumber tersebut diatas), yang sedikit menyoroti
bagaimana dua aliran yang bakal bentrokan dalam sosial demokrat Rusia timbul dan tumbuh di
kalangan kawan-kawan yang bekerja di Peterburg. Pada awal tahun 1897, sebelum pembuangan
mereka, A.A Waneyev dan beberapa orang kawannya mengunjungi sutu rapat khusus [48], dimana
berkumpul anggota-anggota "tua" dan "muda" Liga Perjuangan Untuk Pembebasan Klas Buruh.
Pembicaraan berpusat terutama disekitar organisasi dan khususnya sekitar "anggaran dasar untuk
dana buruh", yang dalam bentuknya yang difinitif dimuat dalam Listok Rabotnika [49] No.9-10, hal
46. Perbedaan pendapat yang tajam segera tersingkap antara anggota-anggota tua (kaum
"Desembris", sebagaimana kaum sosial-demokrat Petersburg secara bergurau menamakan mereka)
dengan beberapa anggota "muda" (yang kemudian dengan aktif ambil bagian dalam Rabocaya Mils),
dan segera berkobarlah diskusi yang hangat. Anggota-anggota "muda" mempertahankan prinsip-
prinsip pokok anggaran dasar dalam bentuk sebagaimana telah disiarkan. Anggota-anggota "tua"
mengatakan bahwa yang dibutuhkan pertama-tama sama sekali bukanlah ini, melainkan
pengkonsolidasian Liga Perjuangan menjadi sebuah organisasi kaum revolusioner, dan berbagai dana
buruh, lingkaran propaganda pemuda pelajar dan lain-lain, harus tunduk kepada organisasi itu. Tak
usah dikatakan lagi kiranya bahwa orang-orang yang berdebat itu jauh darai membayangkan bahwa
perbedaan pendapat ini adalah permulaan dari perpisahan; sebaliknya mereka menganggapnya
sebagai bersifat berdiri sendiri dan kebetulan. Tetapi kenyataan ini menunjukan bahwa di Rusia
"ekonomisme" juga timbul dan meluas bukan sama sekali tanpa perjuangan menentang kaum sosial-
demokrat "tua" (ini sering dilupakan oleh kaum ekonomis yang sekarang). Dan jika, pada pokoknya,
perjuangan ini tidak meninggalkan bekas-bekas "dokumenter", ini semata-mata karena susunan
keanggotaan lingkaran-lingkaran yang bekerja waktu itu mengalami perubahan yang begitu sering
sehingga tak ada kontinuitas dan karena itu perbedaan-perbedaan pendapat itu tidak tercatat dalam
dokumen apapun.
Terbitnya Rabocaya Misl menyingkap ekonomisme, tetapi juga tidak sekaligus. Kita harus
membayangkan sendiri secara konkrit syarat-syarat bekerja dan sifat pendek umur mayoritas
lingkaran-lingkaran Rusia (dan hanya mereka yang telah mengalaminya dapat membayangkan secara
konkrit), agar dapat mengerti betapa banyak hal yang bersifat kebetulan terdapat dalam sukses-
sukses dan kegagalan-kegagalan aliran baru itu di berbagai kota, dan betapa lama baik pendukung-
pendukung maupun lawan-lawan aliran "baru" ini tidak dapat mengambil keputusan --memang
mereka tidak mempunyai kesempattan sama sekali untuk memutuskan-- mengenai apakah ini benar-
benar suatu aliran yang khas atau hanya suatu pengungkapan ketidaksiapan perorangan-perorangan
tertentu. Misalnya, nomor-nomor pertama stensilan dari Rabocaya Misl bahkan sama sekali tidak
diketahui mayoritas besar kaum sosial-demokrat, dan jika sekarang kita dapat mengutuf tajuk
rencana nomor pertamanya, ini hanyalah karena tajuk rencana itu dimuat kembali dalam artikel W.I.
[50] (Listok Rabotnika No. 9-10, hlm.47 dan berikutnya) yang sudah tentu tidak lupa menyanjung-
nyanjung dengan bersemangat --bersemangat tanpa akal-- surat kabar baru itu yang begitu berbeda
dari surat-surat kabar dan rencana surat-surat kabar yang kami sebutkan diatas [*6]. Dan tajuk
rencana ini patut dibicarakan karena ia begitu menonjol mengungkapkan seluruh jiwa Rabocaya
Misl dan ekonomisme pada umumnya.
Sesudah menyatakan bahwa tangan "simanset biru"[51] tak akan dapat menahan perkembangan
gerakan buruh, tajuk rencana itu seterusnya mengatakan: ". Daya hidup gerakan buruh
sedemikian karena kaum buruh itu sendiri akhirnya memegang nasib mereka dalam tangan mereka
sendiri dengan merebutnya dari tangan para pemimpin", dan tesis dasar ini dikembangkan lebih lanjut
secara terperinci. Sebetulnya pemimpin-pemimpin (yaitu sosial demokrat, organisator-organisator
Liga Perjuangan) itu, boleh dikatakan direnggut oleh polisi dari tangan kaum buruh [*7]; tetapi
digambarkan seolah-seolah kaum buruh melakukan perjuangan melawan para pemimpin dan
membebaskan diri dari penindasan mereka. Bukannya menyerukan maju ke arah konsolidasi
organisasi revolusioner dan kearah perluasan aktivitas politik, malah mengeluarkan seruan mundur
ke perjuangan trade-unionis semata-mata. Dinyatakan bahwa "dasar ekonomi dari gerakan
dibarengkan oleh usaha untuk selama-lamanya tidak melupakan cita-cita politik", dan bahwa
semboyan gerakan buruh ialah "berjuang untuk perbaikan keadaan ekonomi" (!) atau lebih baik lagi,
"Buruh untuk Buruh". Dinyatakan bahwa dana pemogokan "lebih berharga bagi gerakan daripada
seratus organisasi lain" (bandingkan pernyataan ini yang dikeluarkan dalam bulan Oktober 1897
dengan perdebatan anatar kaum "Desembris" dengan anggota-anggota muda pada awal tahun 1897),
dan sebagainya. Semboyan-semboyan seperti: kita harus memusatkan perhatian bukan pada "sari"
kaum buruh melainkan pada buruh "rata-rata", pada massa buruh; "politik selalu mengikuti ekonomi
dengan patuh"[*8] dan sebagainya dan sebagainya menjadi mode dan mempunyai pengaruh yang
sangat kuat atas massa pemuda yang tertarik pada gerakan tetapi yang dalam kebanyakan hal hanya
tahu Marxisme sepotong-sepotong, Marxisme yang diuraikan secara legal.
Ini merupakan penindihan sepenuhnya kesadaran oleh spontanitas --spontanitas kaum "sosial-
demokrat" yang mengulang-ulangi "ide-ide" Tuan W.W, spontanitas buruh-buruh yang terpesona
oleh argumen-argumen bahwa tambahan satu kopek untuk setiap rubel lebih berharga daripada
segala sosialisme dan segala politik dan bahwa mereka harus melancarkan "perjuangan dengan
mengetahui bahwa mereka berjuang bukan untuk sesuatu generasi yang akan datang melainkan
untuk diri mereka sendiri dan anak-anak mereka" (tajuk rencana Rabocaya Misl No.1). Kata-kata
seperti itu selalu menjadi senjata yang paling disukai kaum borjuis Eropa Barat yang karena
membenci sosialisme berusaha keras (seperti "Sosial-Politiker" Jerman Hirsch) untuk memindahkan
trade-unionis Inggris ke tanah air mereka dan mengkhotbahkan kepada kaum buruh bahwa
perjuangan serikat buruh semata-mata [*9] adalah justru perjuangan untuk diri mereka sendiri dan
anak-anak mereka, dan bukan untuk sesuatu generasi yang akan datang dan sesuatu sosialisme yang
akan datang. Dan sekarang "W.W. dari sosial-demokrasi Rusia" telah mulai mengulang-ulangi kata-
kata burjuis. Disini penting menyebutkan tiga keadaan yang akan berguna bagi kita dalam
menganalisa lebih lanjut perbedaan-perbedaan pendapat dewasa ini [*10].
Pertama-tama, penindihan kesadaran oleh spontanitas, yang telah kita sebutkan diatas , juga terjadi
secara spontan. Ini tampaknya seperti persilatan lidah tetapi, sayang ini adalah kebenaran yang pahit.
Ia terjadi bukan sebagai perjuangan secara terbuka antara dua pendirian yang sama sekali
berlawanan, dimana yang satu menang atas yang lain, tetapi ia terjadi karena semakin banyak jumlah
"orang tua" -orang revolusioner yang "direnggut" oleh gendarme dan karena semakin banyak jumlah
orang "muda" "W.W. dari sosial-demokrasi Rusia" muncul diatas panggung. Setiap orang yang --tak
akan saya katakan telah mengambil bagian dalam gerakan Rusia dewasa ini,tetapi sekurang-
kurangnya telah menghirup udaranya --tahu betul bahwa memang demikianlah halnya. Dan jika
kami sekalipun demikian teristimewa mendesak supaya pembaca menjadi jelas sepenuhnya mengenai
kenyataan yang sudah umum diketahui ini, dan jika kami demi kejelasan, begitulah, mengutip bahan-
bahan mengenai Raboceye Dyelo terbitan pertama dan mengenai perdebatan antara kaum "tua"
dengan kaum "muda" pada awal tahun 1897-- ini adalah karena orang-orang berspekulasi dengan
ketidaktahuan rakyat umum (atau para pemuda yang masih remaja sekali) mengenai kenyataan ini
dan membangga-banggakan "demokratisme" mereka. Kami akan kembali lagi kepada hal ini nanti.
Kedua, dalam manifestasi yang pertama di bidang sastra dari ekonomisme, kita sudah dapat melihat
gejala yang sangat istimewa dan yang sangat khas untuk memahami semua perbedaan pendapat
dikalangan kaum sosial-demokrat dewasa ini, bahwa pengikut-pengikut "gerakan buruh semata-
mata", para pemuja hubungan yang paling erat dan paling "organik" ( istilah yang dipakai Raboceye
Dyelo) dengan perjuangan proletar, lawan-lawan dari segala intelegensia non buruh (walaupun itu
intelegensia sosialis) terpaksa, guna mempertahankan pendirian mereka, menggunakan argumen-
argumen "kaum trade-unionis semata-mata" yang borjuis. Ini menunjukkan bahwa sejak awal mula
Rabocaya Misl mulai --secara sadar-- melaksanakan program Credo. Ini menunjukkan (sesuatu yang
sama sekali tak dapat dimengerti oleh Raboceye Dyelo) bahwa segala pemujaan kepada spontanitas
gerakan buruh, segala peremehan peranan "unsur sadar", peranan sosial-demokrasi, terlepas sama
sekali apakah orang-orang yang meremehkan itu suka atau tidak, berarti memperkuat pengaruh
ideologi burjuis di kalangan kaum buruh. Semua yang berbicara tentang "penilaian terlalu tinggi arti
penting ideologi" [*11], tentang membesar-besarkan peranan unsur sadar [*12], dan sebagainya
membayangkan bahwa gerakan buruh murni dengan sendirinya dapat dan akan menghasilkan
ideologi yang bebas bagi dirinya sendiri, asal saja kaum buruh "merebut nasib mereka dari tangan
para pemimpin". Tetapi ini adalah kesalahan besar. Untuk melengkapi apa yang telah disebutkan
diatas, kita akan mengutip lagi kata-kata yang tepat dan penting sekali yang diucapkan K. Kautsky
tentang rancangan program baru Partai Sosial-Demokrat Austria [*13]:
"banyak kritikus revisionis kita berpendapat bahwa Marx menyatakan bahwa perkembangan
ekonomi dan perjuangan klas tidak hanya menciptakan syarat-syarat untuk produksi sosialis, tetapi
juga, dan secara langsung, melahirkan kesadaran (kursif dari K.K) tentang keharusan produksi
sosialis. Dan para kritikus ini menegaskan bahwa Inggris , negeri yang paling berkembang secara
kapitalis, lebih jauh daripada negeri lain manapun dari kesadaran ini. Berdasarkan rancangan itu,
orang bisa mengira bahwa pandangan yang katanya Marxisme-ortodoks ini, yang dengan cara yang
ditunjukkan diatas sudah terbantah , disetujui juga oleh komisi yang menyusun program Austria itu.
Dalam rancangan program itu tercantum: 'semakin berkembang kapitalisme semakin bertambah
besar jumlah proletariat, proletariat akan semakin dipaksa dan memperoleh kemampuan untuk
melancarkan perjuangan melawan kapitalisme, Proletariat menjadi sadar akan kemungkinan dan
keharusan sosialisme. Dalam hubungan ini kesadaran sosialis tampak sebagai hasil yang semestinya
dan langsung dari perjuangan klas proletariat. Tetapi sama sekali tidak benar. Tentu saja sosialisme,
sebagai ajaran, bersumber pada hubungan-hubungan ekonomi modern sebagaimana perjuangan klas
proletariat dan sebagaimana yang tersebut belakangan, timbul dari perjuangan menentang
kemiskinan dan kesengsaraan massa yang diciptakan oleh kapitalisme, tetapi sosialisme dan
perjuangan kelas timbul berdampingan satu dengan yang lainnya dan bukannya yang satu timbul dari
yang lain: masing-masing dibawah syarat-syarat yang berbeda. Kesadaran sosialis modern dapat
timbul hanya atas dasar pengetahuan ilmiah yang mendalam. Memang, ilmu ekonomi modern
merupakan suatu syarat bagi produksi sosialis sama halnya seperti, misalnya, teknologi modern, dan
proletarian tak dapat menciptakan yang satu atau yang lainnya, bagaimanapun juga ia
menginginkannya: kedua-duanya timbul dari proses sosial modern. Pembawa ilmu bukanlah
proletariat, melainkan intelegensia borjuis (kursif dari K.K): dalam otak anggota-anggota
perorangan dari lapisan inilah lahir sosialisme modern, dan merekalah yang menyampaikannya
kepada orang-orang proletas yang menonjol perkembangan inteleknya, yang selanjutnya
memasukkannnya kedalam perjuangan klas proletariat dimana syarat-syarat mengijinkannya. Jadi,
kesadaran sosialis adalah sesuatu yang dimasukkan ke dalam perjuangan klas proletariat dari luar
(von Aussen Hineingentragenes) dan bukan sesuatu yang timbul dari dalamnya secara spontan
(Urwuchsig). Karena itu program Hainfeld yang lama tepat sepenuhnya menyatakan bahwa tugas
sosial-demokrasi ialah meresapkan proletariat (secara hurufiah: menjenuhkan proletariat) dengan
kesadaran akan kedudukannya dan kesadaran akan tugasnya. Ini tak akan perlu jika kesadaran itu
timbul dengan sendirinya dari perjuangan klas. Rancangan yang baru itu menjiplak dalil dalil ini dari
propram yang lama, dan membubuhkannya pada dalil tersebut diatas. Tetapi ini sama sekali
memutuskan jalannya pikiran."
Karena tak mungkin ada ideologi bebas yang dikembangkan oleh massa buruh sendiri dalam proses
gerakan mereka [*14], maka persoalannya hanyalah demikian : ideologi borjuis atau sosialis. Disini
tak ada jalan tengah (karena umat manusia belum menciptakan ideologi "ketiga" manapun, dan lagi
pada umumnya dalam masyarakat yang dikoyak-koyak oleh kontradiksi-kontradiksi klas sekali-kali
tak akan ada ideologi non-klas atau diatas klas). Karena itu, setiap peremehan ideologi sosialis dan
setiap penjauhan diri dari padanya berarti memperkuat ideologi borjuis.Orang berbicara tentang
spontanitas, tetapi perkembangan spontan gerakan buruh menuju justru ke arah ketundukannya
kepada ideologi borjuis, berjalan justru menurut program Credo, karena gerakan buruh yang
spontan adalah trade-unionis, adalah Nur-Gewerkschaftlerei, sedang trade-uninis berarti
pembudakan kaum buruh secara ideologi oleh borjuis. Karena itu tugas kita, tugas sosial-demokrasi,
ialah memerangi spontanitas, membelokkan gerakan buruh dari aspirasi trade-unionisme yang
spontan untuk berlindung dibawah sayap borjuis ini, dan menariknya ke bawah sayap sosial-
demokrasi revolusioner. Karena itu kata-kata para penulis surat "ekonomi" dalam Iskra No. 12, yang
menyatakan bahwa usaha-usaha yang bagaimanapun dari ideologis yang paling bersemangat tidak
akan bisa membelokkan gerakan buruh dari jalan yang ditentukkan oleh saling pengaruh antara
unsur-unsur materiil dengan lingkungan materiil, sepenuhnya sama dengan meninggakan sosialisme,
dan sekiranya penulis-penulis surat ini sanggup mempertimbangkan apa yang mereka katakan itu
dengan tiada takut, dengan konsekwen sepenuhnya, seperti yang mestinya dilakukan oleh setiap
orang yang memasuki arena aktivitas kesusasteraan dan aktivitas sosial, maka bagi mereka tidak lain
tinggal "mendekapkan tangan yang menganggur di dada yang kosong " dan. Dan menyerahkan
medan aktivitas kepada tuan-tuan sebangsa Tuan Struwe dan Tuan Prokopowic yang menyeret
gerakan buruh "menurut garis perlawanan sekecil-kecilnya", yaitu menurut garis trade-unionisme
borjuis, atau kepada tuan-tuan sebangsa Tuan Zubatov yang menyeretnya menurut garis "ideologi"
kepadrian dan gendarme.
Ingatlah contoh Jerman. Apa jasa bersejarah Lassalle kepada gerakan buruh Jerman? Jasanya ialah
bahwa dia membelokkan gerakan itu dari jalan trade-unionisme dan koperasi yang dikhotbahkan
orang-orang progresis, jalan yang telah ditempuhnya secara spontan (dengan bantuan yang
bersimpati dari Schulze-Delitzsch dan orang-orang sebangsa dia). Untuk memenuhi tugas ini
diperlukan sesuatu yang sama sekali berlainan dengan omongan tentang peremehan unsur spontan,
tentang taktik-sebagai proses, tentang saling pengaruh antara unsur-unsur dengan lingkungan dan
sebagainya. Untuk itu diperlukan perjuangan mati-matian melawan spontanitas, dan hanya sesudah
perjuangan demikian itu, yang dilancarkan selama bertahun-tahun, barulah dapat, misalnya,
mengubah penduduk buruh Berlin dari sebagi sandaran partai progresis menjadi satu benteng terbaik
sosial-demokrasi. Dan perjuangan ini sekarangpun sekali-kali belum selesai (sebagimana mungkin
nampak bagi mereka yang mempelajari sejarah gerakan Jerman menurut Prokopowic, dan
mempelajari filsafat gerakan Jerman menurut Struwe). Sekarangpun klas buruh Jerman, boleh
dikatakan, terpecah-belah dalam beberapa ideologi: sebagian kaum buruh terorganisasi dalam
serikat-serikat buruh Katolik dan monarkis, sebagian lagi terorganisasi dalam serikat-serikat Buruh
Hirsch-Duncker [53], yang didirikan oleh pemuja-pemuja borjuis dari trade-unionisme Inggris,
sedang sebagian lagi terorganisasi dalam serikat-serikat buruh sosial-demokratis. Bagian yang
terakhir ini tak berhingga lebih banyak daripada semua lainnya, tetapi ideologi sosial-demokratis
dapat mencapai keunggulan ini, dan akan dapat mempertahankannya, hanya melalui perjuangan gigih
menentang semua ideologi lainnya.
Tetapi mengapa --pembaca akan bertanya-- gerakan yang spontan, gerakan menurut garis
perlawanan sekecil-kecilnya, menuju justru ke dominasi ideologi borjuis? Karena alasan yang
sederhana yaitu bahwa ideologi borjuis jauh lebih tua menurut asal-usulnya daripada ideologi
sosialis; karena ia dikembangkan secara lebih menyeluruh dan karena ia mempunyai sarana
penyebaran yang tak berhingga lebih banyaknya [*15]. Dan semakin muda gerakan sosialis itu
disuatu negeri, maka semakin keraslah ia harus berjuang menentang segala usaha memperkuat
ideologi non-sosialis, dan semakin keraslah kaum buruh harus diperingatkan terhadap penasehat-
penasehat jelek yang berteriak-teriak menentang "penilaian terlampau tinggi unsur sedar", dan
sebagainya. Penulis-penulis ekonomi itu, seirama denga Raboceye Dyelo, mengecam ketidaktoleran
yang khas bagi masa kanak-kanak gerakan itu. Atas ini kita jawab: ya, gerakan kita memang masih
dalam masa kanak-kananya, dan agar bisa lebih cepat dewasa, ia harus menjangkiti dengan
ketidaktoleranan terhadap orang-orang yang menghambat pertumbuhannnya dengan pemujaan
mereka kepada spontanitas. Tak ada yang lebih menggelikan dan lebih merugikan daripada berlagak
sebagi "orang tua" yang sudah lama mengalami segala episode perjuangan yang menentukan.
Ketiga, Rabocaya Misl nomor pertama menunjukkan bahwa istilah "ekonomisme" ( yang, tentu saja,
tidak kita usulkan supaya dilepaskan sebab bagaimanapun juga sebutan ini sudah berakar) tidak
cukup mencerminkan hakekat aliran baru itu. Rabocaya Misl tidak menolak sama sekali perjuangan
politik: dalam anggaran dasar untuk dana buruh yang dimuat dalam Rabocaya Misl No.1, ada
disebut-sebut tentang perjuangan melawan pemerintah. Hanya saja Rabocaya Misl berpendapat
bahwa "politik selalu mengikuti ekonomi dengan patuh" (dan Raboceye Dyelo membuat variasi dari
tesis ini ketika, dalam programnya, ia mengatakan bahwa "di Rusia lebih dari negeri lain manapun,
perjuangan ekonomi tidak dapat dipisahkan dari perjuangan politik). Jika dengan politik itu
dimaksudkan politik sosial-demokratis, maka dalil-dalil yang diajukan Rabocaya Misl dan Raboceye
Dyelo itu salah sama sekali. Perjuangan ekonomi kaum buruh sering sekali berkaitan (meskipun
bukan tak terpisahkan) dengan politik borjuis, politik kepaderian, dan lain-lain, sebagaimana sudah
kita lihat. Dalil-dalil Raboceye Dyelo itu benar jika dengan politik itu dimaksudkan politik trade-
unionis, yaitu hasrat umum semua buruh guna memperoleh dari pemerintah tindakan-tindakan
tertentu untuk meringankan kesengsaraan yang menjadi ciri keadaan mereka, tetapi yang tidak
melenyapkan keadaan itu, yaitu tindakan-tindakan yang tidak menghapuskan penundukkan kerja
kepada kapital. Hasrat ini memang umum bagi trade-unionis Inggris yang bersikap memusuhi
sosialisme, bagi kaum buruh Katolik, bagi kaum buruh "Zubatov" , dan sebagainya. Ada bermacam-
macam politik. Jadi, kita lihat bahwa Rabocaya Misl lebih memuja spontanitasnya, memuja
ketiadaannya akan kesadaran daripada pengingkari perjuangan politik. Walaupun mengakui
sepenuhnya perjuangan politik (lebih tepat dikatakan keinginan-keinginan dan tuntutan-tuntutan
politik kaum buruh), yang tumbuh secara spontan dari gerakan buruh itu sendiri, Rabocaya Misl
sama sekali menolak menyusun secara bebas politik sosial-demokratis yang khas yang sesuai
dengan tugas-tugas umum sosialisme dan dengan syarat-syarat dewasa ini di Rusia. Selanjutnya kita
akan menunjukkan Raboceye Dyelo juga membuat kesalahan yang sama.
C. GRUP PEMBEBASAN DIRI DAN RABOCEYE DYELO [54]
Kita dengan begitu panjang lebar telah membicarakan tajuk rencana Rabocaya Misl nomor pertama
yang tidak banyak diketahui dan sekarang hampir dilupakan orang, karena tajuk rencana ini paling
awal dan paling menyolok menyatakan aliran pikiran yang umum yang kemudian muncul sebagi
aliran-aliran kecil yang tak terhitung banyaknya. W.I sepenuhnya benar ketika, dalam memuji nomor
pertama dan tajuk rencana Rabocaya Misl, dia mengatakan bahwa tajuk rencana tersebut ditulis
secara "tajam dan dengan bergelora"(Listok Rabotnika No. 9-10 hal.49). Setiap orang yang percaya
pada pendapatnya, yang berpendapat bahwa dia memberikan sesuatu yang baru, menulis "dengan
gelora" dan dengan cara yang begitu rupa sehingga pandangan-pandangannya itu tampak menonjol.
Hanyalah orang-orang yang biasa berdiri diatas dua perahu yang tidak mempunyai "gelora"
sedikitpun, hanya orang-orang yang demikianlah yang bisa kemarin memuji-muji gelora Rabocaya
Misl, hari ini menyerang "gelora polemik" lawan-lawan Rabocaya Misl.
Kita tidak akan membicayakan Lampiran Khusus Rabocaya Misl (nanti kita akan berkesempatan,
mengenai berbagai hal, menyinggung tulisan ini, yang menyatakan ide-iede kaum ekonomis dengan
konsekwen) tetapi hanya dengan singkat akan membicarakan Seruan Grup Pembebasan Diri Buruh
( Maret 1899, dimuat lagi dalam Nakanunye [55] London, No.7 Juli 1899). Penulis-penulis seruan
ini tepat sekali mengatakan bahwa "kaum buruh Rusia baru saja bangun, baru saja melihat
sekelilingnya, dan secara naluri mencekau alat perjuangan yang pertama dijumpai". Tetapi di sini
penulis-penulis itu menarik kesimpulan salah yang sama seperti yang di tarik Rabocaya Misl dengan
melupakan bahwa kenalurian adalah kesadaran (spontanitas) yang harus dibantu oleh kaum sosialis,
bahwa alat perjuangan "yang pertama dijumpai", dalam masyarakat modern, akan selalu berupa alat
perjuangan trade-unionis, dan ideologi "yang pertama dijumpai" akan berupa ideologi (trade-unionis)
borjuis. Begitu juga, penulis-penulis ini tidak menolak politik, mereka hanya (hanya!) mengatakan,
dengan mengulangi kata-kata yang diucapkan Tuan W.W, bahwa politik adalah bangunan atas, dan
oleh karenanya, "agitasi politik harus menjadi bangunan-atas dari agitasi untuk kepentingan
perjuangan ekonomi; ia harus tumbuh di atas dasar perjuangan ekonomi ini dan berjalan
dibelakangnya".
Adapun Raboceye Dyelo, ia memulai aktivitasnya langsung dengan "membela" kaum ekonomis. Ia
betul-betul berbohong dalam nomor pertamanya itu juga ( No. 1, hal 141-142) ketiga ia menyatakan
bahwa ia "tidak tahu kawan-kawan muda mana yang dimaksud oleh Akselrod" dalam brosurnya yang
terkenal, [*16] dimana ia memperingatkan kaum ekonomis, tetapi Raboceye Dyelo dalam polemik
sengit dengan Akselrod dan Plekhanov mengenai kebohongan itu, terpaksa mengakui bahwa ia
"dengan menyatakan kebingungan ingin membela semua sosial-demokrat yang lebih muda di luar
negeri dari tuduhan yang tidak adil" (Akselrod menuduh kaum ekonomis berpandangan cupet).
Sebetulnya tuduhan ini adil sepenuhnya, dan Raboceye Dyelo tahu betul bahwa tuduhan ini antara
lain menimpa juga W.I. seorang anggota dewan redaksinya. Sepintas lalu baiklah saya sebutkan
bahwa dalam polemik tersebut Akselrod sepenuhnya benar dan Raboceye Dyelo sama sekali salah
dalam menafsirkan brosur saya Tugas-Tugas Kaum Sosial-Demokrat Rusia [*17] . Brosur itu ditulis
dalam tahun 1897, sebelum Rabocaya Misl terbit, ketika saya berpendapat, dan berhak berpendapat,
bahwa haluan semula Liga Perjuangan Petersburg, yang saya lukiskan diatas, adalah haluan yang
berdominasi. Dan haluan itu adalah benar-benar haluan yang berdominasi, setidak-tidaknya sampai
pertengahan tahun 1898. Karena itu Raboceye Dyelo tidak berhak sedikitpun dalam usahanya
membantah adanya dan bahaya ekonomisme, menunjuk kepada brosur yang menyatakan pandangan-
pandangan yang didesak oleh pandangan-pandangan "ekonomis" di Petersburg dalam tahun 1897-
1898 [*18]
Tetapi Raboceye Dyelo tidak hanya "membela" kaum ekonomis --ia sendiri senantiasa tergelincir
kedalam kesalahan-kesalahan mereka yang fundamental. Sumber kekacauan ini terletak dalam
pengertian yang bercabang mengenai tesis dalam program Raboceye Dyelo berikut: "kita anggap
gejala yang paling penting dari kehidupan Rusia, gejala yang terutama akan menentukan tugas-
tugas" "dan watak aktivitas kesusasteraan Perserikatan, ialah gerakan massa buruh (kursif dari
Raboceye Dyelo) yang telah timbul dalam tahun-tahun belakangan ini". Bahwasanya gerakan massa
merupakan gejala yang paling penting, ini tak dapat dipertengkarkan lagi. Tetapi seluruh
persoalannya ialah bagaimana memahami "penentuan tugas" oleh gerakan massa ini. Ini bisa
diinterpretasi dengan dua cara: atau dalam arti pemujaan kepada spontanitas gerakan ini, artinya
menurunkan peranan sosial-demokrasi menjadi pembudakan belaka kepada gerakan buruh
sebagaimana adanya (interpretasi Rabocaya Misl, Grup Pembebasan Diri dan kaum ekonomis
lainnya); atau dalam arti bahwa gerakan massa mengajukan kepada kita tugas-tugas baru di bidang
teori, politik dan organisasi, yang jauh lebih rumit daripada tugas-tugas yang dapat memuaskan kita
dalam periode sebelum timbulnya gerakan massa. Raboceye Dyelo telah dan masih cenderung justru
ke interpretasi yang pertama, karena ia tidak mengatakan apapun yang tegas tentang sesuatu tugas
baru, melainkan terus-menerus memperbincangkan seolah-olah "gerakan massa" ini justru
membebaskan kitadari keharusan menyadari dengan jelas dan menyelesaikan tugas-tugas yang
diajukannya kepada kita. Cukup ditunjukkan bahwa Raboceye Dyelo mengangap tidak mungkin
menentukan penggulingan otokrasi sebagai tugas pertama gerakan massa buruh, dan bahwa ia
memerosotkan tugas ini (demi kepentingan gerakan massa) menjadi tugas perjuangan untuk
tuntutan-tuntutan politik yang terdekat (Jawaban, hal. 25) .
Akan kami lewati artikel B. Kricevski, redaktur Raboceye Dyelo, yang berjudul "Perjuangan
Ekonomi dan Politik Dalam Gerakan Rusia", yang dimuat dalam surat kabar itu No.7, yang
mengulangi kesalahan-kesalahan [*19] itu juga, dan langsung beralih Raboceye Dyelo No.10. Tentu
saja, kita tidak akan menguraikan secara terperinci berbagai kebertan yang diajukan B. Kreicevski
dan Martinov terhadap Zarya dan Iskra.Yang menarik perhatian kita disini semata-mata pendirian
prinsipiil yang dibentangkan oleh Raboceye Dyelo No.10. Misalnya, kita tidak akan mengupas
keanehan --bahwa Raboceye Dyelo melihat suatu 'kontradiksi yang diametral" antara dalil:
"Sosial-demokrasi tidak mengikat tangannya, tidak membatasi aktivitas-aktivitasnya pada sesuatu
rencana atau metode perjuangan politik yang telah dipertimbangkan sebelumnya; ia mengakui semua
alat perjuangan selama alat-alat perjuangan itu sesuai dengan kekuatan yang ada pada partai", dan
seterusnya (Iskra. No.1) [56]
dengan dalil :
"Tanpa organisasi yang kuat, yang berpengalam dalam perjuangan politik dalam segala keadaan dan
dalam segala periode, maka tak mungkin berbicara tentang rencana aktivitas yang sistematis yang
diterangi dengan prinsip-prinsip yang teguh dan yang dilaksanakan dengan gigih, yang merupakan
satu-satunya yang patut dinamakan taktik" (Iskra No.4) [57]
Mencampuradukkan pengakuan, dalam prinsip, atas segala alat perjuangan, atas segala rencana dan
metode, selama hal-hal ini bermanfaat --dengan tuntutan supaya pada saat politik tertentu kita
berpedoman pada rencana yang dilaksanakan dengan teguh, jika kita hendak mempersoalkan taktik,
ini berarti sama dengan mencampuradukkan pengakuan ilmu kedokteran atas berbagai cara
pengobatan dengan tuntutan berpegang teguh pada satu cara pengobatan tertentu untuk penyakit
tertentu. Akan tetapi soalnya ialah bahwa Raboceye Dyelo, walaupun ia sendiri mengidap penyakit
yang telah kita namakan memuja-muja spontanitas, tidak mau mengakui "cara pengobatan" apapun
untuk penyakit itu. Karena itu, ia telah membuat penemuan yang istimewa bahwa "taktik- sebagai
rencana berkontradiksi dengan jiwa pokok Marxisme" (No. 10, hal.18), bahwa taktik adalah "proses
pertumbuhan tugas-tugas Partai yang tumbuh bersama dengan Partai" (hal.11, kursif dari
Raboceye Dyelo). Ucapan yang terakhir ini mempunyai segala kemungkinan untuk menjadi
peribahasa yang terkenal, suatu monumen yang abadi bagi "aliran" Raboceye Dyelo. Atas pertanyaan
: kemana? Suatu organ pimpinan menjawab: gerakan adalah proses perubahan jarak antara titik
pangkal dan titik-titik berikutnya gerakan itu. Tetapi kedalaman yang tiada tolok taranya ini bukan
hanya suatu keanehan (jika demikian halnya, tak akan ada gunanya dibicarakan secara khusus),
melainkan juga merupakan program seluruh aliran, yaitu program itu juga yang dinyatakan oleh
R.M (dalam Lampiran Khusus Rabocaya Misl) dengan kata-kata: perjuangan yang dikehendaki ialah
perjuangan yang mungkin dan perjuangan yang mungkin adalah perjuangan yang berlaku pada saat
tertentu. Inilah justru aliran opurtunisme yang terbatas, yang seecara pasif menyesuaikan diri dengan
spontanitas.
"Taktik- sebagai rencana berkontradiksi dengan jiwa pokok Marxisme!" Sungguh, ini adalah fitnahan
terhadap Marxisme; ini berarti mengubahnya menjadi karikatur Marxisme yang dihadapkan kepada
kita oleh kaum Narodnik dalam perang mereka melawan kita. Ini berarti meremehkan inisiatif dan
enerzi aktivis-aktivis yang sadar, padahal Marxisme, sebaliknya, memberikan dorongan raksasa
kepada inisiatif dan enerzi sosial-demokrat, membukakan baginya perspektif-perspektif yang seluas-
luasnya dan (jika orang boleh menyatakan begitu) menyediakan untuknya kekuatan perkasa berjuta-
juta orang dari klas buruh yang "secara spontan" bangkit berjuang! Seluruh sejarah sosial-demokrasi
internasional penuh dengan rencana-rencana yang diajukan kadang-kadang oleh satu pimpinan
politik, kadang-kadang oleh pimpinan politik lainnya; ada yang membenarkan pandangan jauh dan
ketepatan pandangan politik dan organisasi dari pimpinan politik yang satu dan ada yang
memperlihatkan kecupetan serta satu titik balik yang paling penting dalam sejarahnya --terbentuknya
Kerajaan, pembukaan Reichstag dan pemberian hak pilih umum -- Liebknecht mempunyai satu
rencana untuk politik dan pekerjaan sosial demokratis pada umumnya dan Schwetzer mempunyai
rencana lain. Ketika Undang-Undang Anti Sosialis menyerang kaum Sosialis Jerman, Most dan
Hasselmann mempunyai satu rencana, mereka siap seketika itu juga menyerukan dilakukannya
kekerasan dan teror; Hochberg, Schraman dan (sebagian) Bernstein mempunyai rencana lain, mereka
mulai mengkhotbahkan kepada kaum sosial-demokrat bahwa mereka sendirilah dengan kekasaran
dan kerevolusioneran yang keterlaluan yang telah memprovokasi pengundangan Undang-Undang
itu, dan sekarang harus bertingkah laku yang patut menjadi teladan untuk memperoleh maaf; rencana
yang ketiga ialah yang diajukan oleh mereka yang mempersiapkan dan melaksanakan penerbitan
organ ilegal. Tentu saja mudah, dalam menoleh kembali, bertahun-tahun sesudah perjuangan
mengenai masalah pemilihan jalan terakhir dan sesudah sejarah menjatuhkan putusannya yang
terakhir mengenai ketepatan jalan yaang telah terpilih, mengucapkan pepatah yang mendalam
tentang pertumbuhan tugas-tugas Partai yang tumbuh bersama dengan partai. Tetapi pada saat
kekalutan [*20], ketika "kritikus-kritikus" dan kaum ekonomis Rusia memerosotkan sosial demokrat
ke tingkat trade-unionisme, dan ketika kaum teroris semakin kuat mengkhotbahkan diterimanya
"taktik-sebagai-rencana" yang mengulangi lagi kesalahan-kesalahan lama, pada saat demikian itu,
bila membatasi diri pada kedalaman-kedalaman itu, berarti memberi kepada diri sendiri "surat
keterangan tentang kemiskinan". Pada saat banyak orang sosial-demokrat Rusia di hinggapi justru
kelangkaan inisitif dan enerzi, dihinggapi kelangkaan "ruang lingkup propaganda politik, agitasi
politik dan organisasi politik" [*21], kelangkaan "rencana" untuk mengorganisasi pekerjaan
revolusioner secara lebih luas, bila pada saat yang demikian mengatakan: "taktik-sebagai rencana
berkontradiksi dengan jiwa pokok Marxisme" berarti tidak hanya memvulgarkan Marxisme di bidang
teori, tetapi juga menyeret Partai mundur dalam praktek.
Raboceye Dyelo seterusnya menggurui kita :
"Tugas orang revolusioner sosial-demokrat hanyalah mempercepat perkembangan objektif dengan
pekerjaannya yang secara sadar, tetapi bukan meniadakannya atau menggantinya dengan rencana-
rencana subyektif. Iskra tahu semua ini dalam teori. Tetapi arti penting mahabesar yang secara tepat
diberikan Marxisme kepada pekerjaan revolusioner yang sadar menyebabkan Iskra dalam praktek,
karena padangannya yang dokriner tentang taktik, meremehkan arti penting unsur obyektif atau
spontan perkembangan" (hal.18).
Satu contoh lagi tentang kekalutan teori yang luar biasa yang sudah sepatutnya bagi Tuan W.W dan
kelompoknya. Kita akan bertanya kepada ahli filsafat kita: dalam hal apa dapat tercermin
"peremehan" perkembangan obyektif dari pihak penyusun rencana-rencana yang subyektif? Jelas,
dalam hal bahwa ia mengabaikan kenyataan bahwa perkembangan obyektif ini menciptakan atau
memperkuat, menghancurkan atau melemahkan klas-klas, lapisan-lapisan, golongan-golongan
tertentu, bangsa-bangsa, kelompok-kelompok bangsa tertentu, dsb, dengan begitu menjadi syarat
bagi pengelompokan kekuatan-kekuatan politik internasional tertentu, bagi penentuan pendirian
partai-partai revolusioner, dan sebagainya. Tetapi jika demikian, maka kesalahan penyusun rencana-
rencana itu bukanlah dalam hal meremehkan unsur spontan melainkan sebaliknya, dalam hal
meremehkan unsur sadar, karena dia tidak mempunyai cukup "kesadaran" untuk memahami secara
tepat perkembangan obyektif. Karena itu omongan tentang "penilaian arti "relatif" (krsif dari
Raboceye Dyelo) spontanitas dan kesadaran itu saja sudah menyingkapkan ketiadaan "kesadaran"
sama sekali . Jika "unsur-unsur spontan perkembangan" tertentu dapat ditangkap oleh kesadaran
manusia pada umumnya, maka penilaian yang tidak tepat mengenai unsur-unsur spontan itu akan
sama saja dengan "meremehkan unsur sadar". Tetapi jika unsur-unsur spontan itu tidak dapat
ditangkap oleh kesadaran, maka kita tak dapat mengetahuinya, dan tidak dapat membicarakannya.
Jadi apakah yang dipercakapkan oleh B. Kreicevski itu? Jika dia berpendapat bahwa "rencana-
rencana subyektif" Iskra itu salah (dan dia justru menyatakan rencana-rencana subyektif itu salah),
maka dia semestinya menunjukkan kenyataan-kenyataan obyektif apa yang diabaikan dalam rencana-
rencana ini, dan kemudian menuduh Iskra tidak mempunyai cukup kesadaran karena
mengabaikannya dan menuduh Iskra, menggunakan kata-kata dia sendiri, "meremehkan secara
sadar". Tetapi jika dia, walaupun tidak puas dengan rencana-rencana subyektif, tidak mempunyai
argumen lain kecuali kutipan "meremehkan unsur spontan" (!!), maka dia dengan itu hanya
membuktikan bahwa : 1) secara teori dia memahami Marxisme ala orang-orang sebangsa Kareyev
dan Mikhailovski yang sudah cukup di cemooohkan oleh Beltov [58], dan 2) dalam praktek, dia
sepenuhnya puas dengan "unsur-unsur spontan perkembangan" yang telah membawa kaum Marxis
legal kita ke Bernsteinisme dan membawa kaum sosial-demokrat kita ke ekonomisme, dan bahwa dia
"sangat marah" kepada orang-orang yang telah bertekad bulat bagaimanapun juga akan
membelokkan sosial-demokrasi Rusia dari jalan perkembangan "spontan".
Dan kemudian menyusullah hal-hal yang sungguh lucu. "Persis seperti manusia-manusia akan berbiak
dengan cara kuno, kendatipun segala sukses ilmu pengetahuan alam, demikian pulalah kelahiran
sistem masyarakat baru, dimasa depan juga., terutama sebagai akibat ledakan-ledakan spontan,
kendatipun segala sukses ilmu-ilmu sosial dan pertambahan jumlah pejuang yang sadar" (hal.19).
Persis seperti kata arif bijaksana kuno yang berbunyi: "Setiap orang tolol dapat melahirkan anak",
kata arif bijaksana kaum "sosialis modern" (a la Narcissus Tuporilov [59]) juga berbunyi: setiap
orang tolol dapat ikut serta dalam kelahiran spontan sistem masyarakat baru. Kita juga berpendapat
demikia. Untuk keikutsertaan semacam itu cukuplah menyerah kepada ekonomisme ketika
ekonomisme berkuasa, dan menyerah kepada terorisme ketika terorisme merajalela. Misalnya, dalam
musim semi tahun ini, ketika begitu penting memperingatkan orang supaya jangan tergila-gila akan
terorisme, Raboceye Dyelo bengong dihadapan masalah yang "baru" baginya itu. Dan sekarang,
enam bulan sesudah itu, ketika masalah tersebut telah menjadi kurang aktual, ia sekaligus
menyodorkan kepada kita pertanyaan : "kita berpendapat bahwa tidak mungkin dan tidak
seharusnya tugas sosial-demokrasi menghalang-halangi kebangkitan semangat teroris"(Raboceye
Dyelo, No.10, hal 23)., juga resolusi Kongres: "Kongres menganggap teror yang sistematis dan
ofensif sebagai tak tepat pada waktunya (Dua Kongres, Hal.18). Betapa terang dan sambung-
menyambung! Jangan menghalang-halangi, tetapi menyatakan sebagai tak tepat pada waktunya, dan
menyatakannya dengan begitu rupa sehingga teror yang sistematis dan defensif tidak termasuk dalam
ruang lingkup "resolusi" itu. Haruslah diakui bahwa resolusi semacam itu sangat aman dan
sepenuhnya terjamin terhadap kesalahan, seperti orang yang berbicara tetapi tidak mengatakan apa-
apa itu terjamin terhadap kesalahan! Dan apa yang dibutuhkan untuk menyusun resolusi semacam
itu hanyalah: kecakapan untuk mengekor di belakang gerakan. Ketika Iskra mentertawakan
Raboceye Dyelo karena menyatakan soal teror sebagi suatu soal baru, maka ia dengan marah
menuduh Iskra "luar biasa kurang ajarnya karena memaksakan pada organisasi Partai pemecahan
soal-soal taktik yang diusulkan oleh sekelompok penulis emigran lebih dari lima belas tahun yang
lalu" (hal.24). Memang, alangkah kurang ajarnya dan alangkah dibesar-besarkannya unsur sadar
--mula-mula secara teori memecahkan masalah-masalah, kemudian meyakinkan organisasi, Partai
dan Massa akan ketepatan pemecahan itu! [*22]. Akan lebih baik jika sekadar mengulang-ulang
sesuatu yang telah hafal dan tanpa "memaksakan" sesuatu pada siapapun juga, tunduk pada setiap
"pembelokan" baik ke jurusan ekonomisme ataupun ke jurusan terorisme. Raboceye Dyelo bahkan
menggeneralisasi petuah besar dari kebijaksanaan duniawi ini dan menuduh Iskra serta Zarya
"mempertentangkan program mereka dengan gerakan seperti roh yang melayang-layang diatas
kekacauan yang tak berbentuk", (hal.29). Tetapi apa lagi fungsi sosial-demokrasi jika bukan sebagai
"roh", yang tidak hanya melayang-layang diatas gerakan spontan, tetapi juga meningkatkan gerkan
ini ke tingkat "programnya"? Tentulah, bukan pula fungsinya mengekor di belakang gerakan: paling
banter, ini tidak akan ada gunanya bagi gerakan: paling buruk ia akan sangat, sangat merugikan.
Tetapi Raboceye Dyelo tidak hanya mengikuti "taktik-sebagai-proses" ini, bahkan mengangkatnya
menjadi suatu prinsip, sehingga lebih tepatlah menamakan haluan Raboceye Dyelo bukan
oportunisme, melainkan ekorisme (dari kata ekor). Dan haruslah diakui bahwa orang-orang yang
telah bertekad untuk selalu membuntut dibelakang gerakan dan menjadi ekornya, selama-lamanya
dan mutlak tidak bisa "meremehkan unsur spontan perkembangan".
***
Demikianlah, kita sudah menjadi yakin bahwa kesalahan pokok "aliran baru" dalam sosial demokrasi
Rusia berupa pemujaan kepada spontanitas, dan ketidakmengertian bahwa spontanitas massa
menuntut kesadaran besar-besaran dari kita kaum sosial-demokrat. Semakin besar kebangkitan
spontanitas dari massa, semakin meluaslah gerakan, maka semakin cepat lagi dengan tiada
bandingnya bertambah besarnya tuntutan akan kesadaran yang besar-besaran dalam pekerjaan teori,
politik dan organisasi dari sosial-demokrasi.
Kebangkitan spontan massa di Rusia telah (dan terus) berlangsung dengan kecepatan sedemikian
rupa sehingga pemuda sosial-demokrat ternyata belum dipersiapkan untuk menunaikan tugas-tugas
raksasa ini. Ketidaksiapan ini merupakan kemalangan kita bersama, kemalangan semua orang sosial-
demokrat-Rusia. Kebangkitan massa meluas dan berlangsung dengan tak putus-putusnya dan
sambung-bersambung; ia bukan hanya tidak berhenti di tempat-tempat di mana ia telah mulai, tetapi
melanda tempat-tempat baru dan lapisan-lapisan baru penduduk (di bawah pengaruh gerakan buruh
telah hidup kembali gejolak di kalangan pemuda-pelajar, kaum intelektual pada umumnya dan
bahkan dikalangan kaum tani). Akan tetapi kaum revolusioner ketinggalan di belakang kebangkitan
ini baik dalam "teori-teori" mereka maupun dalam aktivitas mereka; mereka gagal mendirikan
organisasi yang tak putus-putusnya dan yang sambung-bersambung, yang sanggup memimpin
seluruh gerakan.
Dalam Bab I telah kami buktikan bahwa Raboceye Dyelo meremehkan tugas-tugas teori kita dan
bahwa ia "secara spontan" mengulang-ulangi semboyan yang sedang menjadi mode "kebebasan
mengkritik"; bahwa mereka yang mengulang-ulangi semboyan ini tidak mempunyai cukup
"kesadaran" untuk memahami pertentangan yang diametral antara pendirian para "kritikus" oportunis
dengan pendirian kkaum revolusioner di Jerman dan di Rusia.
Dalam bab-bab yang berikut akan kita bahas bagaimana pemujaan kepada spontanitas ini
mendapatkan perwujudannya di bidang tugas-tugas politik dan pekerjaan organisasi dari sosial-
demokrasi.
Catatan:
[*1] Raboceye Dyelo no.10, September 1901, hlm. 17-18 Kursif dari Raboceye Dyelo.
[*2]Trade-unionis tidak menutup pintu sama sekali terhadap politik sebagaimana kadang-kadang
diduga orang. Trade-unionis selalu melakukan agitasi dan perjuangan politik tertentu (tetapi bukan
agitasi dan perjuangan politik sosial-demokratis). Dalam bab berikutnya kita akan membicarakan
perbedaan antara politik trade-unionis dengan politik sosial-demokratis.
[44] Liga Perjuangan Untuk Pembebasan Klas Buruh Petersburg dibentuk oleh W. I. Lenin dalam
musim rontok tahun 1895 dan mempersatukan semua lingkaran buruh Marxis di Petersburg. Ia
dipimpin oleh suatu Grup Sentral di bawah pimpinan Lenin. Liga Perjuangan itu adalah organisasi
pertama di Rusia yang mengkombinasi sosialisme dengan gerakan buruh dan beralih dari
mempropagandakan Marxisme di kalangan selingkaran kecil kaum buruh yang maju ke agitasi politik
di kalangan massa luas klas buruh.
"Arti penting Liga Perjuangan Untuk Pembebasan Klas Buruh Petersburg terletak dalam kenyataan
bahwa ia, sebagaimana kata Lenin, merupakan embrio pertama yang sesungguhnya dari partai
revolusioner yang didukung oleh gerakan buruh".
[*3] A.A wanayev meninggal di Siberia Timur pada tahun 1899 karena penyakit TBC yang diidafnya
selama dikurung tersendiri dalam penjara sebelum perang. Karena itu kita berpendapat keterangan
diatas boleh disiarkan, yang kita jamin kebenarannya karena ia berasal dari orang-orang yang secra
langsung dan dekatnya mengenal A.A. Wanayev.
[45] Ruskaya Starina-- majalah bulanan tentang sejarah, terbit di Petersburg dari tahun 1870 sampai
1918.
[*4] Lihat Kumpulan karya, edisi Rusia ke-4, Jilid 2, hal.71-76red.
[46] Obskurantisme-- sikap yang bermusuhan terhadap pencerahan dan kemajuan, semangat yang
menghambat kemajuan.
[47] S. Petesburgski Raboci Listok (Lembaran Buruh Petersburg)-- surat kabar ilegal, organ Liga
Perjuangan Untuk Pembebasan Klas Buruh Petersburg. Terbit dua nomor: No. 1 dalam bulan
Februari (bertanggal Januari) 1897 (distensil di Rusia sebanyak 300-400 eksemplar); dan No. 2
dalam bulan September 1897 di Jenewa.
[*5] "Ketika bersikap negatif terhadap aktivitas-aktivitas sosial demokrat pada akhir tahun-tahun 90-
an, Iskra mengabaikan tidak adanya syarat-syarat pada waktu itu untuk pekerjaan lain kecuali
perjuangan untuk -tuntutan-tuntutan kecil". Demikian kaum ekonomis menerangkan dalam surat
mereka yaitu Surat Kepada Organ-Organ Sosial-Demokrat Rusia (Iskra No.12). Kenyataan-
kenyataan yang dikutip diatas membuktikan bahwa pernyataan tentang "tidak adanya syarat-syarat"
bertentangan sama sekali dengan kebenaran. Tidak hanya pada akhir, tetapi bahkan pada
pertengahan tahun-tahun 90-an, semua syarat untuk pekerjaan lain sudah ada selain perjuangan
untuk tuntutan-tuntutan kecil, semua syarat sudah ada --kecuali latihan yang cukup bagi para
pemimpin. Bukannya terus terang mengakui tidak cukupnya latihan pada pihak kita, para ideologis,
para pemimpin --kaum "ekonomis" hendak melempaskan semua kesalahan pada "tidak adanya
syarat-syarat", pada pengaruh lingkungan materiil yang menentukan jalan, yang dari jalan ini tak
seorang idiologis pun akan mungkin membelokkan gerakan. Apa ini kalau bukan membungkuk-
bungkuk kepada spontanitas, kalau bukan kegila-gilaan para ideologis akan kekurangan kekurangan
mereka sendiri?
[48] Rapat khusus yang dimaksudkan Lenin diadakan di Petersburg antara tanggal 14 dan 17
Februari (26 Februari dan 1 Maret) 1897. rapat ini dihadiri oleh W. I. Lenin, A. A. Waneyev, G. M.
Krzyizyanovski dan anggota-anggota lainnya dari Liga Perjuangan Untuk Pembebasan Klas Buruh
Petersburg, yaitu "veteran-veteran" yang telah dikeluarkan dari penjara selama tiga hari sebelum
dikirim ke pembuangan Siberia dan "orang-orang muda" yang memimpin Liga Perjuangan sesudah
Lenin ditangkap.
[49] Listok Rabotnika (Lembaran Pekerja)-- diterbitkan di Jenewa oleh Perserikatan Kaum Sosial-
Demokrat Rusia Di Luar Negeri dari tahun 1896-1899. Terbit sepuluh nomor. No. 1 sampai No. 8
diedit oleh grup Pembebasan Kerja. Karena mayoritas anggota Perserikatan memebelok ke
"ekonomisme", maka grup Pembebasan Kerja menolak untuk terus mengedit penerbitan-
penerbitannya. No. 9- No. 10 diterbitkan oleh dewan redaksi baru yang dibentuk oleh Perserikatan.
[50] Artikel W.I.-- yang dimaksud ialah artikel W. P. Iwansyin.
[*6]Sambil lalu perlu dinyatakan bahwa pujian-pujian kepada Rabocaya Misldalam bulan November
1898, pada waktu ekonomisme, terutama diluar negeri, telah terbentuk sepenuhnya, berasal dari W.I
itu juga yang tak lama kemudian menjadi salah seorang redaktur dari Raboceye Dyelo. Namun
Raboceye Dyelo tetap tidak mengakui adanya dua aliran dalam sosial-demokrasi Rusia dan terus
tidak mengakuinya hingga kini!
[51] Gendarme-gendarme tsar mengenakan baju seragam bermanset biru.
[*7]Bahwasanya kiasan ini benar, dapat dilihat dari kenyataan khas yang berikut. Ketika, sesudah
penangkapan atas diri kaum "Desembris", tersiar berita dikalangan kaum buruh di Jalan Schusselburg
bahwa penangkapan itu terjadi atas bantuan seorang provokator N.N. Mikhailov (seorang dokter
gigi) yang dekat dengan salah satu dari grup-grup yang berhubungan dengan kaum Desembris, kaum
buruh menjadi begitu marah sehingga mengambil keputusan membunuh Mikhailov.
[*8]Kutipan-kutipan ini diambil dari tajuk rencana dalam nomor pertama Rabocaya Misl itu juga.
Dari sini orang dapat menilai taraf teori yang dimiliki oleh "W.W. dari sosial-demokrasi Rusia"[52],
yang terus mengulang-ulangi pemvulgaran secara kasar "meterialisme ekonomi" pada waktu dalam
literatur terjadi perang kaum Marxis menentang Tuan W.W yang sebenarnya, yang sudah lama
dijuluki "ahli urusan reaksioner", karena mempunyai pandangan-pandangan yang serupa mengenai
hubungan antara politik dengan ekonomi!
[52] W. W. --nama samaran W. P. Worontstov, salah seorang ideologis dari Narodisme liberal dalam
tahun-tahun 80-an dan 90-an abad ke-19. Kata-kata Lenin "W. W. dari sosial-demokrasi Rusia"
merupakan sindiran untuk kaum "ekonomis" yang mewakili aliran oportunis dalam sosial demokrasi
Rusia.
[*9] Orang-orang Jerman bahkan mempunyai kata khusus : "Nur-Gewerkschafter", yang artinya
pembela perjuangan "serikat buruh semata-mata"
[*10] Kita tekankan kata kata dewasa ini untuk dialamatkan kepada mereka yang mungkin secara
munafik mengangkat bahu seraya berkata: sungguh mudah sekarang mencaci-maki Rabocaya Mils,
tetapi kan hanya sesuatu yang sudah usang! Mutato nomine de te fabula narratur (ubahlah namanya
maka kisah itu mengenai dirimu.--Red), demikianlah jawaban kita kepada kaum munafik dewasa ini
yang semacam itu yang ketundukannya sama-sekali kepada ide-ide Rabocaya Misl akan dibuktikan
berikut ini.
[*11] Surat kaum "ekonomis" dalam Iskra No.12.
[*12] Raboceye Dyelo No.10
[*13] Neue Zeit (Zaman Baru. --red) 1901-1902, XX, I, No.3 hlm 79. Rancangan komisi yang
dibicarakan K. Kautsky itu diterima oleh Kongres Wina (pada akhir tahun lalu) dalam bentuk yang
sedikit diubah.
[*14] Ini sudah barang tentu tidaklah berarti bahwa kaum buruh tidak ambil bagian dalam
menciptakan ideologi demikian itu. Tetapi mereka ambil bagian itu bukan sebagai kaum buruh,
melainkan sebagai ahli-ahli teori sosialisme, sebagai orang-orang sebangsa Proudhon dan sebangsa
Waitling; dengan kata lain, mereka ambil bagian hanya apabila dan sejauh mereka mampu. Sedikit
atau banyak, menguasai pengetahuan pada zaman mereka dan mendorong maju pengetahuan. Dan
agar kaum buruh dapat melakukan ini lebih sering, maka perlu dilakukan segala usaha guna
meningkatkan taraf kesadaran kaum buruh pada umumnya; kaum buruh jangan membatasi diri pada
bingkai "literatur untuk kaum buruh" yang dipersempit secara dibuat-buat, tetapi harus belajar
menguasai semakin banyak literatur umum. Bahkan akan lebih tepat jika dikatakan bukannya
"membatasi diri" tetapi dibatasi, karena kaum buruh sendiri membaca dan ingin membaca semua
yang ditulis untuk intelegensia dan hanya beberapa orang intelektual (yang jelek) yang berpendapat
bahwa "bagi kaum buruh" cukuplah diceritai tentang keadaan-keadaan pabrik dan diulang-ulang saya
yang sudah lama diketahui.
[53] Serikat-Serikat Buruh Hirsch-Duncker-- didirikan oleh borjuis-borjuis liberal Hirsch dan
Duncker dalam tahun 1868 di Jerman. Hirsch dan Duncker mengkhotbahkan "kerukunan
kepentingan-kepentingan klas", menyelewengkan buruh dari perjuangan klas revolusioner melawan
borjuasi, membatasi tugas-tugas gerakan serikat buruh pada bingkai tugas-tugas di bidang dana
saling bantu dan organisasi pendidikan-kebudayaan.
[*15] Sering dikatakan: Klas buruh secara spontan condong kepada sosialisme. Itu sepenuhnya
benar dalam arti bahwa teori sosialis menentukan sebab-sebab kesengsaraan klas buruh dengan lebih
mendalam dan lebih tepat daripada teori lain manapun juga, dan karena itu kaum buruh dapat
mencernakannya dengan begitu mudah akan tetapi asal saja teori ini sendiri tidak menyerah kepada
spontanitas, asalkan ia membuat spontanitas tunduk padanya. Biasanya ini diterima sebagi benar,
tetapi justru inilah yang dilupakan atau diputarbalikkan oleh Raboceye Dyelo. Klas buruh secar
spontan condong kepada sosialisme, tetapi sungguhpun demikian ideologi burjuis yang lebih
tersebar luas ( dan terus-menerus dihidupkan kembali dalam bentuk-bentuk yang sangat beraneka
warna) secara spontan lebih-lebih lagi mendesakkan diri pada klas buruh.
[54] Grup Pembebasan Diri Buruh satu grup kecil orang-orang ekonomis yang dibentuk di
Petersburg dalam musim rontok tahun 1898. Grup ini yang bereksistensi hanya beberapa bulan saja,
mengeluarkan sebuah manifesto yang memaparkan tujuan-tujuannya (dimuat dalam Nakanunye,
majalah yang terbit di London), susunan anggaran dasar dan beberapa surat sebaran untuk
disebarkan di kalangan buruh.
[55] Nakanunye (Menyongsong)-- majalah dari aliran Narodnik yang terbit dalam bahasa Rusia di
London dari bulan Januari 1899 samapai Februari 1902. terbit 37 nomor. Nakanunye menghimpun di
sekitarnya wakil-wakil berbagai partai borjuis kecil.
[*16] Tentang Masalah Tugas-Tugas dan Taktik kaum Sosial Demokrat Rusia Dewasa ini, Jenewa
1898. Dua pucuk surat yang ditulis kepada Rabocaya Gazeta dalam tahun 1897.
[*17] Lihat Kumpulan Karya, edisi Rusia ke-4 Jilid 2, hal.299-326 --Red.
[*18] Dalam membela kebohongannya yang pertama ("kita tak tahu kawan-kawan muda mana yang
dimaksud oleh P. B. Akselrod") Raboceye Dyelo menambah dengan kebohongan yang kedua, ketika
dalam jawabannya ia menulis: "Sejak tinjauan tentang Tugas-Tugas diterbitkan, dikalangan orang-
orang sosial-demokrat Rusia tertentu telah timbul atau kecendrungan-kecendrungan ke arah
keberatsebelahan ekonomi, yang merupakan langkah mundul dari keadaan gerakan kita sebagaimana
dilukiskan dalam Tugas-Tugas (hal.9). Inilah yang dikatakan Jawaban itu, yang dimuat dalam tahun
1900. Tetapi Raboceye Dyelo nomor pertama (yang memuat tinjauan itu) terbit dalam bulan April
1899. Apakah ekonomisme itu baru timbul dalam tahun 1899? Tidak, dalam tahun 1899 terdengar
protes pertama kaum sosial demokrat Rusia terhadap ekonomisme (protes terhadap Credo).
Ekonomisme timbul dalam tahun 1897, sebagaimana Raboceye Dyelo tahu betul, karena sudah pada
bulan November 1898, W.I. Memuji Rabocaya Misl (lihat Listok Rabotnika No.9-10)
[*19] "Teori tingkat-tingkat" atau teori "lika-liku yang takut takut-takut" dalam perjuangan politik
dinyatakan, misalnya dalam artikel ini demikian: "Akan tetapi tuntutan-tuntutan-tuntutan politik,
yang menurut wataknya adalah umum bagi seluruh Rusia, harus mula-mula" (ini ditulis dalam bulan
Agustus 1900!) " sesuai dengan pengalaman yang diperoleh lapisan tertentu"(sic!). "kaum buruh dari
perjuangan ekonomi. Hanya (!) atas dasar pengalaman inilah agitasi politik dapat dan harus dimulai",
dan seterusnya.(hal.11). Pada halaman 4 sipenulis ketika menyanggah apa yang dianggapnya sebagai
tuduhan yang sama sekali tidak beralasan yaitu tuduhan sebagai bid'ah ekonomis, dengan
mengharukan berseru : "Sosial-demokrat mana sih yang tidak tahu bahwa menurut ajaran Marx dan
Engels kepentingan-kepentingan ekonomi dari berbagai klas memainkan peranan yang menentukan
dalam sejarah dan, karenanya, bahwa terutama perjuangan proletariat untuk kepentingan-
kepentingan ekonominya harus mempunyai arti penting nomor satu bagi perkembangan klasya dan
perjuangannya untuk pembebasan ?"(Kursif dari kami). Kata "karenanya"sama sekali tidak pada
tempatnya. Dari kenyataan bahwa kepentingan-kepentingan ekonomi memainkan peranan yang
menentukan sekali-kali tidak seharusnya ditarik kesimpulan bahwa perjuangan ekonomi (yaitu,
perjuangan serikat buruh) mempunyai arti penting nomor satu, karena kepentingan-kpentingan yang
paling pokok, yang "menentukan" dari klas-klas dapat dipenuhi hanya dengan perubahan-perubahan
politik yang radikal pada umumnya; terutama kepentingan-kpentingan ekonomi yang pokok dari
proletariat dapat dipenuhi hanya dengan revolusi politik yang akan mengganti diktatur borjuasi
dengan diktatur proletariat. B. Kreicevski mengulangi argumen-argumen "W.W. dari sosial-
demokrasi Rusia" (yaitu, politik mengikuti ekonomi dan lain-lain) dan argumen-argumen kaum
Bernsteinis dari sosial-demokrasi Jerman (misalnya, justru dengan argumen semacam ini. Woltmann
mencoba membuktikan bahwa kaum buruh pertama-tama harus memperoleh "kekuatan ekonomi"
sebelum memikirkan revolusi politik).
[56] W. I. Lenin, Kumpulan Karya, edisi Rusia ke-4, Moskow, 1946, Jilid 4, hlm. 345-346.
[57] Ibid, Jilid 5, hlm. 6.
[*20] "Ein Jahr der Verwirrung" ("Tahun Kekalutan") adalah judul yang diberikan oleh Mehring
pada bab dalam bukunya Sejarah Sosial-Demokrasi Jerman dimana ia melukiskan keragu-raguan dan
ketiadaan kebulatan tekad yang mula-mula dipertunjukan oleh kaum sosialis dalam memilih "taktik-
sebagai-rencana" yang sesuai dengan syarat-syarat baru.
[*21] dari tajuk rencana Iskra No. 1 (Lihat Kumpulan Karya, edisi Rusia ke-4, Jilid 4, hal.344 -Red)
[58] Dengan nama samaran N. Beltov, G. W. Plekhanov menerbitkan bukunya yang terkenal
Tentang Perkembangan Pandangan Monistik Mengenai Sejarah, yang terbit secara legal di
Petersburg dalam tahun 1895.
[59] Yang dimaksud ialah sajak satiris "Lagu Pujian Sosialis Rusia Supra-Modern" oleh Y. O.
Martov, yang dimuat dalam Zarya No. , April 1901, dengan bertanda tangan "Narcissus Tuporilov".
Sajak ini memperolok-olok kaum "ekonomis" dan penyesuaian diri mereka dengan gerakan spontan.
[*22] Jangan dilupakan pula bahwa dalam memecahkan "secara teori" masalah teror, grup
Pembebasan Kerja menggeneralisasi pengalaman gerakan revolusioner yang terdahulu.
III
Politik Trade-Unionis dan Politik Sosial Demokrat
Kami akan mulai lagi dengan memuji Raboceye Dyelo. "Literatur Pemblejetan Dan Perjuangan
Proletar" adalah judul yang diberikan oleh Martinov kepada artikelnya dalam Raboceye DyeloNo.10
tentang perbedaan pendapat dengan Iskra. Dia merumuskan hakekat perbedaan pendapat ini sebagai
berikut : "Kita tak dapat membatasi diri hanya pada memblejeti sistem yang merintangi jalan
perkembangannnya" (partai buruh). "Kita harus pula memberi reaksi terhadap kepentingan-
kepentingan terdekat dan sehari-hari proletariat" (hal.63). ".Iskra sebenarnya adalah sebuah
organ dari oposisi revolusioner yang memblejeti sistem di negeri kita, terutama sistem
politik.. Akan tetapi kita bekerja dan akan bekerja untuk usaha buruh dalam hubungan
organis yang erat dengan perjuangan proletar" (hal.63). Orang mau tidak mau harus berterima kasih
kepada Martinov atas perumusan ini. Perumusan ini sangat menarik perhatian umum karena pada
hakekatnya ia meliputi bukan hanya perbedaan pendapat kami dengan Raboceye Dyelo, melainkan
juga perbedaan pendapat umumnya antara kami dengan kaum ekonomis" mengenai perjuangan
politik. Telah kami tunjukkan bahwa kaum "ekonomis" itu tidak menolak "politik" sama sekali, tetapi
bahwa mereka hanya senantiasa menyimpang dari konsepsi politik sosial-demokratis ke konsepsi
politik trade-unionis. Martinov menyimpang persis begitu juga, dan karena itu kami setuju
mengambil justru pendangan-pandangannya sebagi contoh kesalahan ekonomis mengenai soal ini.
Kami akan berusaha membuktikan bahwa baik penulis-penulis Lampiran khusus Rabocaya Misl,
penulis-penulis manifes yang dikeluarkan oleh Grup Pembebasan Diri, maupun penulis-penulis surat
ekonomis yang dimuat dalam Iskra No.12, tak akan mempunyai hak apapun untuk menggugat
pilihan ini.
Catatan:
[*1] Untuk menghindari salah paham perlu kami tegaskan bahwa di sini dan dalam uaraian
selanjutnya, dengan perjuang ekonomi kami maksudkan (sesuai dengan arti istilah itu yang lazim
kami gunakan) "perjuangan ekonomi praktis" yang disebut oleh Engels, dalam bagian yang dikutip
diatas, sebagi "perlawanan terhadap kaum kapitalis", dan yang di negeri-negeri merdeka disebut
sebagai perjuangan serikat sekerja, perjuangan sindikat atau perjuangan trade-unionis.
[*2] Dalam bab ini kami hanya membicarakan perjuangan politik, dalam artinya yang lebih luas atau
lebih sempit. Karena itu kami hanya samabil lalu menyebutkan, hanya sebagai suatu keanehan,
tuduhan Raboceye Dyelo bahwa Iskra terlalu menahan diri mengenai perjuangan ekonomi (Dua
Kongres, hal.27, yang dikunyah-kunyah oleh Martinov dalam brosurnya Sosial Demokrasi dan Klas
Buruh). Jika tuan-tuan penuduh ini menghitung dengan kiloan atau rim-riman (seperti yang suka
mereka lakukan) apa yang telah dikatakan tentang perjuangan ekonomi dalam rubrik industri dalam
Iskra selama satu tahun, dan membandingkan ini dengan rubrik industri dalam Raboceye Dyelo dan
Rabocaya Misl dijadikan satu, maka akan mudahlah mereka melihat bahwa dalam hal ini pun mereka
ketinggalan. Rupanya kesadaran akan kebenaran yang sederhana ini memaksa mereka menggunakan
argumen-argumen yang dengan jelas memperlihatkan kebingungan memperlihatkan kebingungan
mereka. Iskra, tulis mereka, mau tak mau (!) terpaksa (!) memperhitungkan tuntutan hidup yang
mendesak dan sekurang-kurangnya (!!) memuat surat-surat tentang gerakan buruh (Dua Kongres,
hal.27). Nah inilah argumen yang sungguh-sungguh menghancurkan!
[60] Yang dimaksud ialah Perserikatan Kaum Sosial Demokrat Rusia Di Luar Negeri.
[*3] Kita katakan pada umumnya, karena Raboceye Dyelo berbicara justru tentang prinsip-prinsip
umum dan tentang tugas-tugas umum seluruh Partai. Tak diragukan lagi bahwa dalam praktek terjadi
hal-hal dimana politik betul-betul harus mengikuti ekonomi, tetapi hanyalah kaum ekonomis yang
dapat berbicara tentang hal itu dalam sebuah resolusi yang diperuntukan seluruh Rusia. Memang
juga terjadi hal-hal dimana dapat dilakukan agitasi politik sejak awal mula semata-mata atas
dasar ekonomi: namun Raboceye Dyelo akhirnya sampai pada fikiran bahwa hal ini tidak perlu
sama sekali (dua Kongres, hal.11). dalam bab yang akan datang, akan kami tunjukkan bahwa taktik
para politikus dan kaum revolusioner bukan hanya tidak mengabaikan tugas-tugas trade-unionis
dari sosial demokrasi, tetapi bahawa, sebaliknya, hanya taktik itu sajalah yang dapat menjamin
penunaian tugas-tugas ini secara konsekwen.
[61] Zemski Nacalnik penguasa desa di Rusia tsar yang diangkat dari bangsawan tuan tanah dan
yang menjalankan wewenang administrasi serta kehakiman.
[62] BundSerikat Buruh Umum Yahudi Lithuania, Polandia dan Rusia. Didirikan dalam tahun
1897, mempersatukan terutama tukang-tukang kerajinan-tangan Yahudi di daerah-daerah barat
Rusia. Bund masuk PBSDR dalam Kongres ke I PBSDR pada bulan Maret 1898. dalam Kongres ke
II PBSDR utusan-utusan Bund menuntut supaya organisasi mereka diakui sebagai satu-satunya
wakil proletariat Yahudi. Kongres menolak nasionalisme di bidang organisasi ini, sesudah mana Bund
keluar dari Partai.
Dalam tahun 1906, sesudah Kongres ke IV (Persatuan), Bund masuk lagi menjadi anggota
PBSDR. Kaum Bundis senantiasa mendukung kaum Menshevik dan melakukan perjuangan yang
terus-menerus menentang kaum Bolshevik. Walaupun secara formal tergabung dalam PBSDR,
namun Bund merupakan suatu organisasi yang bersifat nasionalis-borjuis. Bertentangan dengan
tuntutan program kaum Bolshevik akan hak bangsa menentukan nasib sendiri, Bund mengajukan
tuntutan otonomi kebudayaan-nasional. Selama Perang Dunia I 1914-1918 kaum Bundis berdiri di
pihak sosial-sovinisme; pada tahun 1917 Bund mendukung Pemerintah Sementara kontra-
revolusioner, berjuang di pihak musuh-musuh Revolusi Sosialis Oktober.selama Perang Dalam
Negeri kaum Bundis yang terkemuka menyatukan diri dengan kekuatan kontra-revolusi. Bersamaan
dengan itu di kalangan anggota biasa Bund mulai terjadi perubahan yang menuntungkan kerjasama
dengan kekuasaan Soviet. Baru ketika kemenangan diktatur proletariat atas kontra-revolusi dalam
negeri dan kaum intervensionis asing nampak jelas, Bund menyatakan bahwa ia melepaskan
perjuangannya menentang kekuasaan Sovyet. Pada bulan Maret 1921 Bund membubarkan diri,
sebagian anggotanya masuk PKR (B) dengan cara biasa. Di antara orang-orang Bundis yang masuk
Partai terdapat orang-orang bermuka dua yang masuk Partai dengan tujuan menggerogoti Partai dari
dalam; sesudah itu mereka diblejeti sebagai musuh rakyat.
[*4] Kata-kata asli dalam brosur Dua Kongres, halm 31,32, 23, dan 30.
[*5] Dua Kongres, hal 32
[63] Tuan dan Nyonya Webbyang dimaksud ialah Demokrasi Industri dari Sidney Webb dan
Beatrice Webb.
[*6] Raboceye Dyelo No.10 hal 60. Ini adalah variasi Martinov untuk penerapan pada keadaan
gerakan kita yang kacau-balau sekarang ini tesis: Setiap langkah gerakan yang nyata lebih penting
daripada selusin program, yang sudah kita karakterisasi diatas. Sebenarnya ini hanyalah suatu
terjemahan ke dalam bahasa Rusia dari kata-kata Bernsteinis yang terkenal busuk itu ialah: Gerakan
adalah segala-galanya, tujuan terakhir bukanlah apa-apa.
[*7] Hal. 43: sudah barang tentu, jika kami menganjurkan agara kaum buruh mengajukan tuntutan-
tuntutan ekonomi tertentu kepada pemerintah, hal itu kami lakukan karena di bidang ekonomi
pemerintah otokrasi bersedia, karena perlu, memberi konsesi-konsesi tertentu
[*8] Semua yang serupa!Red
[*9] Lihat Lenin, Kumpulan Karya, edisi Rusia ke-4, Jilid 5, hlm. 231-251--Red
[*10] Rabocaya Misl, Lampiran Khusus, hlm. 14.
[64] V. I. Lenin, Kumpulan Karya, edisi Rusia ke-4, Moskow, 1946, Jilid 4, hlm. 388-393
[*11] Tuntutan untuk "memberi watak politik kepada perjuangan ekonomi itu sendiri" dengan sangat
menyolok menyatakan pemujaan kepada spontanitas di bidang aktivitas politik. Sering sekali
perjuangan ekonomi secara spontan memperoleh watak politik, yaitu tanpa campur tangan "baksil-
baksil revolusioner--intelijensia", tanpa campur tangan kaum sosial-demokrat yang berkesadaran.
Misalnya, perjuangan ekonomi kaum buruh Inggris juga memperoleh watak politik tanpa campur
tangan apapun dari kaum sosialis. Tetapi tugas-tugas kaum sosial-demokrat tidak selesai dengan
agitasi politik atas dasar ekonomi; tugas mereka ialah mengubah politik trade-unionis menjadi
perjuangan politik sosial-demokratis, menggunakan percikan-percikan kesadaran politik, yang
ditimbulkan oleh perjuangan ekonomi di kalangan kaum buruh , untuk meningkatkan kaum buruh ke
taraf kesadaran politik sosial-demokratis. Tetapi orang-orang sebangsa Martinov itu bukannya
meningkatkan dan mendorong kesadaran politik yang bangkit secara spontan, tetapi menyembah
spontanitas dan mengulang-ulangi, sering mengulang-ulangi sampai mual, bahwa perjuangan
ekonomi "menyadarkan" kaum buruh akan keadaan mereka yang tanpa hak-hak politik. Celaka,
tuan-tuan, kesadaran politik trade-unionis yang bangkit secara spontan tidak "menyedarkan" tuan-
tuan akan tugas-tugas sosial-demokratis tuan-tuan!
[*12] Untuk membuktikan bahwa seluruh pembicaraan buruh kepada orang-orang ekonomis ini
bukan isapan jempol, kami sebutkan dua saksi yang tidak diragukan lagi langsung mengetahui
gerakan buruh dan yang sedikit pun tidak cenderung memihak kami kaum "dogmatis", karena saksi
yang satu adalah seorang ekonomis (yang bahkan menganggap Raboceye Dyelo sebagai organ
politik!) dan yang lainnya seorang teroris. Saksi pertama adalah seorang penulis suatu artikel yang
sangat jujur dan hidup berjudul "Gerakan buruh Petersburg Dan Tugas-Tugas Praktis Sosial-
Demokrasi", dimuat dalam Raboceye Dyelo No. 6 . Dia membagi kaum buruh menjadi 10 kaum
buruh yang berkesedaran; 2) lapisan tengah dan 3) massa selebihnya. Nah, lapisan tengah ini "sering
lebih menaruh minat pada soal-soal kehidupan politik daripada kepentingan-kepentingan ekonomi
terdekat mereka sendiri, yang hubungannya dengan syarat-syarat sosial yang umum telah lama
dimengerti"Rabocaya Misl "dikritik dengan pedas": "ia terus mengulang-ulangi yan gitu-itu
juga, hal-hal lama yang sudah kita ketahui, yang sudah lama kita baca". "Lagi-lagi tak ada apa-apa
dalam tinjauan politik!" (Hlm. 30-31). Tetapi lapisan yang ketiga pun, "massa buruh yang lebih muda
dan lebih peka, yang kurang dibejatkan oleh kedai minuman dan gereja, yang hampoir tidak
mempunyai kesempatan untuk mendapat literatur politik, memperbincangkan gejala-gejala
kehidupan politik secara melantur-lantur dan merenungkan berita-berita yang sepotong-potong
tentang kerusuhan mahasiswa", dsb. Si teroris itu menulis sebagai berikut: ".Mereka membaca
sekali atau dua kali tentang tetek-bengek kehidupan pabrik di kota-kota lain, bukan di kota-kota
mereka sendiri, dan kemudian mereka tidak akan membaca lagi.. Membosankan..Tidak
berbicara apa-apa dalam surat kabar kaum buruh tentang negara..berarti menganggap buruh
sebagai anak kecil.Buruh bukanlah bayi" (Swoboda, diterbitkan oleh group Sosialis Revolusioner,
hlm. 69 dan 70).
[*13] Martinov "membayangkan dilema lain yang lebih realistis (?)" (Sosial-Demokrasi Dan Klas
Buruh, hlm. 19): "Sosial-demokrasi mengambil alih pimpinan langsung atas perjuangan ekonomi
proletariat dan dengan itu (!) mengubahnya menjadi perjuangan klas revolusioner". "dengan itu",
yaitu rupanya dengan pimpinan langsung atas perjuangan ekonomi. Dapatkah Martinov
menyebutkan satu contoh dimana pimpinan atas perjuangan keindustrian saja telah berhasil dalam
mengubah gerakan trade-unionis menjadi gerakan klas revolusioner? Apakah dia tidak dapat
mengerti bahwa untuk melaksanakan "pengubahan" ini kita harus aktif memegang "pimpinan
langsung" atas agitasi politik yang meliputi segala segi?."Atau perspektif lain: sosial-demokrasi
tidak memegang pimpinan atas perjuangan ekonomi kaum buruh dan dengan begitu .menggunting
sayapnya sendiri"..Menurut pendapat Raboceye Dyelo, yang dikutip di atas, Iskralah yang "tidak
memegang pimpinan itu". Akan tetapi telah kita lihat bahwa Iskra berbuat jauh lebih banyak untuk
memimpin perjuangan ekonomi daripada "Raboceye Dyelo", dan lagi ia tidak membatasi diri pada
ini saja dan tidak mempersempit tugas-tugas politiknya untuk kepentingan ini.
[*14] Yang dimaksud ialah demonstrasi-demonstrasi besar di jalan-jalan yang dimulai dalam musim
semi tahun 1901. (Catatan penulis pada edisi tahun 1907.--Red.)
[*15]Misalnya selama Perang Prancis-Prusia (Jerman), Liebnecht mendiktekan program aksi untuk
seluruh demokrasi --dan lebih-lebih lagi dilakukan oleh Marx dan Engels dalam tahun 1848.
[*16] Pada hakekatnya, sebenarnya. --Red.
[65] Yaitu Kongres Perseriaktan Kaum Sosial-Demokrat Rusia Di Luar Negeri.
[66] Keadaan Zemstwo-- yang dimaksud aktivitas-aktivitas Zemstwo, badan pemerintahan setempat
di Rusia sebelum revolusi, yang semata-mata mengurus soal-soal setempat mengenai penduduk desa
(membuat jalan, membangun rumah sakit dan sekolah, dsb.). Peranan yang berdominasi dalam
Zemstwo dimainkan oleh tuan tanah.
[*17] Betapa sederhana dan naifnya--Red.
[67] W. I. Lenin, Kumpulan Karya, edisi Rusia ke-4, Jilid 5, hlm. 9-10.
[68] Iskra No. 7 (Agustus 1901), dalam rubrik "Kronik Gerakan Buruh dan Surat Dari Pabrik Dan
Kilang" memuat sepucuk surat dari seorang buruh tenun yang menunjukkan maha besarnya
pengaruh Iskra Lenin atas kaum buruh yang maju. Penulis surat tersebut mengatakan:
".Saya tunjukkan Iskra kepada banyak kawan sekerja dan seluruh nomor Iskra itu dibaca sampai
koyak-koyak; tetapi kami sangat menghargainya. Iskra menulis tentang usaha kita sendiri, tentang
usaha seluruh Rusia yang tak dapat dinilai dengan kopek atau diukur dengan jam kerja; bila kita
membaca surat kabar itu menjadi mengertilah kita mengapa gendarme-gendarme dan polisi takut
kepada kita kaum buruh dan kepada kaum intelektual yang kita ikuti. Mereka, sungguh-sungguh,
tidak hanya membuat gemetar majikan-majikan demi pundi-pundi mereka, tetapi juga
menggentarkan tsat, para majikan dan lain-lainya.. Sekarang tak akan sulit untuk membakar rakyat
rakyat pekerja. Yang dibutuhkan ialah percikan api untuk mengobarkan api yang sudah membra di
kalangan rakyat. Wah, betapa tepatnya kata-kata 'percikan api akan mengobarkan nyala api'.Dulu
setiap pemogokan merupakan peristiwa, tetapi kini setiap orang melihat bahwa pemogokan-
pemogokan saja tidaklah cukup, bahwa sekarang kita harus berjuang untuk kemerdekaan,
merebutnya dengan sekuat tenaga. Kini, semua orang, tua dan muda, ingin membaca, tetapi sedihnya
buku-buku tidak ada. Hari minggu yang lalu saya mengumpulkan sebelas orang dan membacakan
kepada mereka 'Dari Mana Mulai?', dan kami mendiskusikannya sampai malam. Betapa tepatnya ia
menyatakan segala sesuatunya, betapa ia mengenal betul inti sesuatunya.. Dan kami ingin menulis
sepucuk surat kepada Iskra saudara untuk minta kepada saudara supaya mengajar kami tidak hanya
bagaimana mulai, tetapi juga bagaimana hidup dan bagaimana mati".
[*18] Dan dalam jarak waktu di antara artikel-artikel ini Iskra (No. 3) memuat sebuah artikel yang
khusus membicarakan antagonisme-antagonisme klas di desa kita. (W. I. Lenin, Kumpulan Karya,
edisi Rusia ke-4, Jilid 4, hlm. 394-401.--Red).
[*19] W. I. Lenin, Kumpulan Karya, edisi Rusia ke-4, Jilid 4, hlm. 388-393--Red.
[69] W. I. Lenin, Kumpulan Karya, edisi Rusia ke-4, Jilid 4, hlm. 394-401.
[70] Ibid, Jilid 5, hlm. 78-83.
[71] Ibid, hlm. 84-85.
[72] Rossiya (Rusia)--surat kabar liberal modera; terbit di Petersburg dari tahun 1899 sampai tahun
1902.
[73] W. I. Lenin, Kumpulan Karya, edisi Rusia ke-4, Moslow, 1946, Jilid 5, hlm. 71-72.
[*20] Di sini juga terdapat penunjukan kepada keadaan Rusia yang konkrit yang secara fatal
mendorong gerakan buruh ke jalan revolusioner. Tetapi orang-orang ini tidak mau mengerti bahwa
jalan revolusioner gerakan buruh bisa juga bukan jalan sosial-demokratis! Ketika absolutisme
berkuasa, seluruh borjuasi Eropa Barat mendorong, dengan sengaja mendorong, kaum buruh ke
jalan revolusi. Akan tetapi kita kaum sosial-demokrat tak dapat puas dengan ini. Dan jika kita,
dengan jalan apapun juga, memerosotkan politik sosial-demokratis ke tingkat trade-unionis yang
spontan, maka kita dengan demikian menguntungkan demokrasi borjuis.
[74] S. Petersburgskiye Wyedomosti (Berita Petersburg)surat kabar yang mulai terbit di
Petersburg pada tahun 1728 sebagai kelanjutan surat kabar Rusia yang pertama Wyedomosti, yang
didirikan pada tahun 1703. dari tahun 1728 sampai tahun 1874 S. Petersburgskiye Wyedomosti
diterbitkan oleh Akademi Ilmu dan dari tahun 1875 dan seterusnya oleh Kementerian Pendidikan.
Surat kabar itu terus terbit sampai akhir tahun 1917.
[75] L. Brentanoseorang ahli ekonomi borjuis Jerman, menganjurkan apa yang dinamakan
sosialisme negara, yang mencoba membuktikan kemungkinan mencapai persamaan sosial di dalam
rangka kapitalisme dengan megnadakan reform-reform dan mendamaikan kepentingan-kepentingan
kaum kapitalis dengan kepentingan-kepentingan kaum buruh. Dengan menggunakan kata-kata
Marxis sebagai selimut, Brentano beserta pengikut-pengikutnya berusaha mengebawahkan gerakan
klas buruh kepada kepentingan-kepentingan borjuasi.
IV
Kerajinan-Tanganisme (Keprimitifan) Kaum Ekonomis dan Organisasi Kaum Revolusioner
Pernyataan-pernyataan Raboceye Dyeloyang telah kita analisa di atasbahwa perjuangan
ekonomi merupakan cara agitasi politik yang paling luas dapat digunakan dan bahwa tugas kita
sekarang ialah memberi watak politik kepada perjuangan ekonomi itu sendiri, dsb, mengungkapkan
pandangan picik tidak hanya mengenai tugas-tugas politik kita, tetapi juga mengenai tugas-tugas
keorganisasian kita. Perjuangan ekonomi melawan kaum majikan dan pemerintah sekali-kali
tidaklah memerlukandan karenanya perjuangan demikian itu tidak akan bisa melahirkansuatu
organisasi se-Rusia yang terpusat yang akan mengkombinasikan dalam satu serangan umum semua
dan setiap manifestasi oposisi politik, protes dan kemarahan, suatu organisasi yang akan terdiri dari
kaum revolusioner professional yang dipimpin oleh pemimpin-pemimpin politik sejati seluruh rakyat.
Ini jelas. Watak organisasi apa saja sewajarnya dan tak dapat tidak ditentukan oleh isi aktivitasnya.
Karena itu Raboceye Dyelo, dengan pernyataan-pernyataannya seperti dianalisa di atas,
menguduskan dan mensahkan bukan hanya kepicikan aktivitas politik, melainkan juga kepicikan
pekerjaan keorganisasian. Dalam hal ini pun, seperti biasanya, Raboceye Dyelo merupakan organ
yang kesedarannya menyerah kepada spontanitas. Namun pemujaan kepada bentuk-bentuk
organisasi yang berkembang secara spontan, tidak adanya kesedaran betapa sempit dan primitifnya
pekerjaan keorganisasian kita, betapa kita masih merupakan tukang kerajinan-tangan di bidang
yang penting ini, tidak adanya kesadaran ini, saya katakan, merupakan penyakit yang sungguh-
sungguh menghinggapi gerakan kita. Ini bukanlah penyakit yang terdapat dalam proses
kemerosotan, tetapi tentu saja penyakit yang terdapat dalam proses pertumbuhan. Tetapi justru
sekaranglah, pada waktu gelombang kemarahan spontan, boleh dikatakan, melanda kita, para
pemimpin dan organisator gerakan, bahwa teristimewa perlu dilakukan perjuangan yang paling tak
terdamaikan terhadap segala pembelaan atas keterbelakangan, terhadap segala legalitas kepicikan
dalam soal ini, dan terisitimewa pula perlu menimbulkan pada setiap orang yang ambil bagian dalam
pekerjaan praktis atau yang sedang bersiap-siap memulai pekerjaan itu, rasa tidak puas dengan
kerajinan-tanganisme yang berdominasi di kalangan kita dan tekad yang teguh untuk membebaskan
diri dari kerajinan-tanganisme itu.
A. APAKAH KERAJINAN-TANGANISME (KEPRIMIFAN) ITU?
Akan kita coba menjawab pertanyaan ini dengan memberikan gambaran singkat tentang aktivitas
suatu lingkaran sosial-demokrat yang khas pada tahun-tahun 1894-1901. Sudah kita sebutkan
tentang kegairahan pada Marxisme yang melanda pemuda pelajar pada periode itu. Tentu saja
kegairahan ini tidak hanya menyangkut atau bahkan tidak begitu banyak menyangkut Marxisme
sebagai suatu teori, tetapi sebagai suatu jawaban kepada pertanyaan; apa yang harus dikerjakan?;
sebagai suatu seruan untuk memulai pertempuran melawan musuh. Dan pejuang-pejuang baru ini
pergi ke pertempuran dengan perlengkapan dan latihan yang luar biasa primitifnya. Dalam banyak
hal, mereka bahakan hampir tidak mempunyai perlengkapan apapun dan tak ada latihan sama sekali.
Mereka pergi berperang seperti petani-petani dari membajak, hanya bersenjatakan pentung. Suatu
lingkaran mahasiswa yang tidak mempunyai hubungan apapun dengan aktivis-aktivis lama gerakan,
tak mempunyai hubungan apapun dengan lingkaran di distrik-distrik lain, atau bahkan di bagian-
bagian lain kota yang sama (atau dengan perguruan-perguruan lain), tanpa pengorganissian berbagai
pekerjaan revolusioner apapun, tidak mempunyai rencana aktivitas yang sistematisyang meliputi
sesuatu jangka waktu, mengadakan hubungan-hubungan dengan kaum buruh dan mulai bekerja.
Lingakran itu berangsur-angsur meluaskan propaganda dan agitasinya; dengan aktivitas-aktivitasnya
ia memperoleh simpati dari lapisan-lapisan buurh yang agak besar dan dari segolongan tertentu
masyarakat terpelajar, yang memberikan kepadanya uang dan dari kalangan mana komite
mendapatkan grup-grup pemuda baru. Daya tarik komite (atau Liga Perjuangan) tumbuh, ruang
lingkup aktivitasnya menjadi semakin luas dan ia memperluas aktivitas ini secara spontan
sepenuhnya; orang-orang itu juga yang setahun atau beberapa bulan yang lalu berbicara dalam
pertemuan-pertemuan lingkaran mahasiswa itu dan memecahkan soal: Ke Mana?, yang
mengadakan dan memelihara hubungan dengan kaum buruh, menulis dan mengeluarkan surat-surat
sebaran, sekarang mengadakan hubungan dengan grup-grup lain dari kaum revolusioner,
memperoleh literatur, mulai bekerja untuk untuk menerbitkan surat-surat kabar lokal, mulai
berbicara tentang tentang mengorganisir demonstrasi, dan akhirnya memulai aksi permusuhan
terbuka (aksi permusuhan terbuka ini, menurut keadaan bisa mengambil bentuk penerbitan surat
sebaran agitasi yang mula pertama, atau nomor pertama surat kabar, atau penyelenggaraan
demonstrasi yang pertama kali).
Dan biasanya aksi-aksi yang mula pertama itu segera berkhir dengan kegagalan total. Segera dan
total justru karena aksi-aksi permusuhan terbuka ini bukan merupakan hasil rencana yang sistematis
dan dipikirkan masak-masak sebelumnya serta dipersiapkan secara berangsur-angsur untuk
perjuangan jangka panjang dan gigih, tetapi semata-mata hasil pertumbuhan spontan dari pekerjaan
lingakran yang tradisional; karena polisi, sudah sewajarnya, hampir selalu tahu pemimpin utama
gerakan setempat, karena mereka sudah mendapat nama baik untuk dirinya sendiri pada masa
sekolahnya, dan polisi hanya menantikan saat yang paling baik baginya untuk melakukan
penggrebekan, dengan sengaja memeberikan waktu yang cukup kepada lingkaran itu untuk tumbuh
dan berkembang sehingga polisi mendapatkan suatu corpus delicti [*21] yang nyata dan selalu
dengan sengaja membiarkan beberapa orang yang mereka kenal tetap bebas untuk berlaku sebagai
pembiak-pembiak (yang, setahu saya, adalah istilah teknik yang dipakai baik oleh orang-orang kita
maupun oleh gendarme). Orang tidak bisa tidak membandingkan perang macam ini dengan perang
yang dilakukan oleh segerombolan petani, yang bersenjatakan pentungan, melawan pasukan-pasukan
tentara modern. Dan orang hanya dapat mengagumi daya hidup gerakan yang berkembang, tumbuh
dan memperoleh kemenangan-kemenangan meskipun tanpa latihan sama sekali di kalangan para
pejuangnya. Benar bahwa dilihat dari sudut sejarah, keprimitifan perlengkapan itu bukan hanya tidak
terhindarkan mula-mula, tetapi bahkan sah sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan pejuang-
pejuang secara luas. Tetapi begitu operasi-operasi perang yang serius mulai (dan operasi-operasi ini
sebenarnya sudah mulai dengan pemogokan-pemogokan pada musim panas tahun 1896), maka
kekurangan-kekurangan dalam organisasi-organisasi tempur kita semakin terasa. Walaupun mula-
mula kebingungan dan membuat beberapa kesalahan (misalnya, seruannya kepada masyarakat yang
melukiskan perbuatan-perbuatan jahat kaum sosialis, atau pembuangan kaum buruh dari ibukota ke
pusat-pusat industri daerah), tetapi pemerintah dengan cepat sekali menyesuaikan diri dengan
keadaan baru perjuangan dan berhasil menyebarkan detasemen-detasemen agen provokator, mata-
mata dan gendarmenya yang dilengkapi dengan sempurna. Pogrom [76] menjadi begitu sering,
menimpa begitu banyak orang dan menyapu begitu habis-habisan lingkaran-lingkaran setempat
sehingga massa buruh betul-betul kehilangan semua pemimpin mereka, gerakan menjadi bersifat luar
biasa sporadisnya dan mejadi sama-sekali tak mungkin untuk menegakkan kontinuitas dan
kesinambungan dalam pekerjaan. Sangat terpencar-pencarnya para aktivis setempat, sifat kebetulan
keanggotaan lingkaran, ketiadaan pendidikan dalam soal-soal teori, politik dan organisasi dan
pandangan-pandangan yang picik mengenai soal-soal tersebut, kesemuanya ini adalah akibat yang
tak terelakkan dari keadaan-keadaan seperti yang dilukiskan di atas. Keadaan telah sampai begitu
rupa sehingga di beberapa tempat kaum buruh, karena pada kita kurang daya tahan dan
kekonspiratifan, mulai kehilangan kepercayaan kepada intelijensia dan menjauhi mereka; kaum
intelektual, kata mereka, terlalu sembrono sehingga memberi kesempatan kepada polisi untuk
melakukan penggrebekan!
Siapapun yang sedikit saja mengenal gerakan, mengetahui bahwa semua orang sosial-demokrat yang
berpikir akhirnya mulai memandang kerajinan-tanganisme ini sebagai suatu penyakit. Tetapi supaya
pembaca yang tak mengenal gerakan tidak akan berpikir bahwa kami mengarang-ngarang suatu
tingkat khusus atau suatu penyakit khusus gerakn itu, maka kami akan ajukan sekali lagi saksi yang
sudah kami sebut. Kami mengharap hendaknya dimaafkan atas panjangnya kutipan ini.
Kalau peralihan berangsur-angsur ke aktivitas praktis yan lebih luas, tulis Bv dalam Raboceye
Dyelo No. 6, suatu peralihan yang langsung bergantung pada masa peralihan umum yang sekarang
sedang dilalui gerakan buruh Rusia, adalah sautu ciri khasmaka ada ciri lain lagi yang tidak kurang
menariknya dalam mekanisme umum revolusi kaum buruh Rusia. Yang kita maksudkan ialah
kekurangan secara umum akan kekuatan-kekuatan revolusioner yang cocok untuk aksi [*22] yang
terasa tidak hanya di Petersburg, tetapi juga di seluruh Rusia. Dengan kehidupan kembali secara
umum gerakan, perkembangan umum massa buruh, semakin sseringnya pemogokan-pemogokan,
dan dengan perjuangan massa buruh yang kian lama kian menjadi terbuka, yang memperhebat
penguberan, penangkapan, pengasingan dan pembuangan oleh pemerintah, maka kekurangan akan
kekuatan revolusioner yang sangat trampil ini menjadi semakin menyolok dan tiada ragu lagi,
tidak bisa tidak mempengaruhi kedalaman serta sifat umum gerakan. Banyak penogokan terjadi
tanpa pengaruh yang kuat dan langsung dari organsasi-organisasi revolusioner Kekurangan
akan surat sebaran agitasi dan literatur ilegal terasa Lingkaran-lingkaran buruh dibiarkan tanpa
agitator.. Di samping itu, terus-menerus mengalami kekurangan dana keuangan. Pendek kata,
pertumbuhan gerakan buruh melampaui pertumbuhan dan perkembangan organisasi-organisasi
revolusioner. Dalam jumlah kekuatan kaum revolusioner yang aktif terlalu kecil untuk memusatkan
dalam tangan mereka sendiri pengaruh atas seluruh massa buruh yang resah, atau untuk memberikan
kepada keresahan ini walau sedikit saja keterkoordinasian dan keterorganisasian.. Lingkaran-
lingkaran yang terpisah-pisah dan kaum revolusioner orang-seorang tidak dihimpun dan
dipersatukan, dan tidak merupakan satu organisasi yang kuat dan berdisiplin dengan pengembangan
bagian-bagiannya secara berencana Dan setelah mengakui bahwa pemunculan segera lingakran-
lingkaran baru menggantikan lingkaran-lingkaran yang sudah dibubarkan itu hanyalah membuktikan
daya hidup gerakan tetapi tidak membuktikan adanya cukup jumlah aktivis revolusioner yang
sepenuhnya cocok, penulis menyimpulkan demikian; Tidak adanya latihan praktis di kalangan
kaum revolusioner Petersburg terlihat dalam hasil-hasil pekerjaan mereka. Pemeriksaan-pemeriksaan
pengadilan baru-baru ini, terutama pemeriksaan atas grup Pembebasan Diri dan grup Perjuangan
Kerja Melawan Kapital [77], dengan jelas menunjukkan bahwa agitator muda, yang tidak mengenal
secara mendetail syarat-syarat kerja dan karenanya juga tidak mengenal syarat-syarat dimana agitasi
dapat dilakukan di sebuah pabrik tertentu, tidak tahu prinsip-prinsip konspirasi dan hanya mengerti
pandangan-pandangan umum ssosial-demokrasi (apakah dia mengerti?), dapat melakukan
pekerjaannya mungkin selama empat, lima atau enam bulan. Kemudian datanglah penangkapan-
penangkapan, yang seringkali mengakibatkan kehancuran seluruh organisasi atau setidak-tidaknya
sebagian dari organisasi itu. Karena itu timbullah pertanyaan, dapatkah grup itu melakukan aktivitas
yang berhasil baik dan produktif jika usianya dihitung dengan bulanan?.. Jelaslah, kekurangan-
kekurangan dari organisasi-organsasi yang ada itu tak dapat dikatakan sepenuhnya disebabkan oleh
periode peralihan Jelaslah, segi kwantitas dan terutama segi kwalitas organisasi-organisasi yang
aktif di sini memainkan peranan yang tidak kecil, dan tugas pertama kaum sosial-demokrat kita
haruslah secara nyata menggabungkan organisasi-organisasi itu dan menseleksi anggota-
anggotanya secara ketat.
B. KERAJINAN-TANGANISME DAN EKONOMISME
Kita sekarang harus membicarakan suatu soal yang pasti sudah timbul dalam pikiran setiap pembaca.
Dapatkah diadakan hubungan antara kerajinan-tanganisme, suatu penyakit pertumbuhan yang
menghinggapi seluruh gerakan, dengan ekonomisme, yang merupakan salah satu aliran dalam
sosial-demokrasi Rusia? Kita rasa dapat. Ketiadaan latihan praktis, ketiadaan kecakapan untuk
melakukan semua pekerjaan keorganisasian memang umum bagi kita semua, termasuk mereka yang
sejak semula telah mempertahankan Marxisme revolusioner dengan teguh. Dan tentu saja seandainya
hanya ketiadaan latihan praktis saja, maka tak seorangpun bisa menyalahkan pekerja praktis. Tetapi
kecuali ketiadaan sesuatu yang lain: ia berarti ruang lingkup yang sempit dari semua pekerjaan
revolusioner pada umumnya, ketidakmengertian bahwa suatu organisasi yang baik dari kaum
revolusioner tak dapat dibangun atas dasar aktivitas yang sempit itu, dan akhirnya dan yang paling
penting ia berarti percobaan-percobaan untuk membenarkan kesempaitan ini dan untuk
mengangkatnya ke suatu teori khusus, yaitu pemujaan kepada spontanitas dalam soal ini juga.
Sekali percobaan-percobaan demikian itu menampakkan diri, niscayalah kerajinan-tanganisme itu
berhubungan dengan ekonomisme dan kita tak akan melenyapkan kesempitan aktivitas organisasi
kita ini sebelum kita melenyapkan ekonomisme pada umumnya (yaitu, pengerrtian picik tentang teori
Marxis, tentang peranan sosial demokrasi dan tentang tugas-tugas politiknya). Dan percobaan-
percobaan ini nempak dalam dua jurusan. Ada yang mulai berkata: massa buruh sendiri belum
mengajukan tugas-tugas politik yang luas dan militan yang sedang dicoba dipaksakan kepada
mereka oleh kaum revolusioner; mereka masih harus berjuang untuk tuntutan-tuntutan politik yang
terdekat, melakukan perjuangan ekonomi melawan majikan dan pemerintah" [*23](dan sudah
sewajarnya, sesuai dengan perjuangan ini yang mudah dimengerti oleh gerakan massa mestilah ada
organisasi yang akan mudah dimengerti bahkan ada pemuda yang paling tidak terlatih). Lainnya
lagi, jauh dari segala macam beberangsur-angsuran, mulai berkata: adalah mungkin dan perlu
melakukan revolusi politik, tetapi untuk itu tidak diperlukan pembangunan suatu organisasi kuat
kaum revolusioner guna mendidik proletariat dalam perjuangan yang tabah dan gigih. Untuk itu
cukuplah kalau kita semua mememgang pentung kayu yang sudah kita kenal dan mudah dipakai.
Berbicara tanpa kiasan ini berarti kita harus mengorganisasi pemogokan [*24] umum, atau kita
harus mendorong kemajuan yang kersang dari gerakan buruh dengan jalan teror yang
merangsang" [25]. Kedua aliran ini, kaum oportunis dan kaum revolusionis, menyerah kepada
kerajinan tanganisme yang sedang berdominasi: kedua-duanya tidak percaya bahwa ia dapat
dilenyapkan, kedua-duanya tidak mengerti akan tugas praktis kita yang utama dan paling mendesak,
yaitu mendirikan suatu organisasi kaum revolusioner yang sanggup memelihara energi, kestabilan
dan kontinuitas perjuangan politik.
Kita baru saha mengutip kata-kata B-v: pertumbuhan gerakan buruh melampaui pertumbuhan dan
perkembangan organisasi-organisasi revolusioner. Ucapan yang berharga dari seorang pengamat
dekat ini (komentar Rabocahaya Dyelomengenai artikel B-v) mempunyai nilai yang rangkap bagi
kita. Ia menunjukkanbahwa pendapat kita benar yaitu bahwa sebab pokok krisis dalam sosial-
demokrasi Rusia dewasa ini ialah bahwa para pemimpin (para ideologis, kaum revolusioner, kaum
sosial demokrat) terbelakang dari kebangkitan massa yang spontan. Ia menunjukkan bahwa semua
argumen yang dikemukakan oleh para penulis surat ekonomis (dalam Iskra No.12), oleh B.
Kricevski dan oleh Martinov, mengenai bahwa meremehkan arti unsur spontan, mengenai perjuangan
sehari-hari yang boyak, mengenai taktik-sebagai-proses, dsb., adalah justru pengagung-agungan dan
pembelaan terhadap kerajinan-tanganisme. Orang-orang ini yang tak dapat mengucapkan kata
teoritikus tanpa seringai yang menghina, yang menamakan tekuk lutut mereka kepada tidak
adanya secara umum pendidikan dan keterbelakangan mereka sebagai suatu perasaan akan
kehidupan, dalam praktek menyingkapkan ketidakmengertian akan tugas-tugas praktis kita yang
paling mendesak. Kepada orang-orang yang ketinggalan mereka berteriak: Berjalan serempak!
Jangan lari mendahului! Kepada orang-orang yang kurang energi dan inisiatif dalam pekerjaan
keorganisasian, tidak cukup mempunyai rencana untuk aktivitas yang luas dan berani, mereka
meneriakkan taktitk sebagai proses! Dosa pokok kita ialah bahwa kita memerosotkan tugas-tugas
politik dan keorganisasian kita ke tingkat kepentingan-kepentingan kongkrit, langsung, yang
nyata berwujud dari perjuangan ekonomi sehari-hari; namun demikian mereka terus menyanyikan
kepada kita lagu lama: berikan watak politik kepada perjuangan ekonomi itu sendiri. Kita katakan
lagi: ini persis sama dengan perasaan akan kehidupan yang diperlihatkan oleh pahlawan dalam
dongeng rakyat yang berteriak kepada suatu iring-iringan pemakan: selama hari lahir!
Ingatlah keangkuhan yang tiada bangingnya, yang benar-benar seperti Narcissus" [78] dengan
keangkuhan ma aorang-orang yang sok tahu ini memberi kuliah kepada Plekhanov tentang
lingkaran-lingkaran kaum buruh pada umumnya (sic!) tak mampu menanggulangi tugas-tugas
politik dalam arti kata yang sesungguhnya dan praktis, yaitu dalam arti perjuangan praktis yang
efektif dan berhasil baik untuk tuntutan-tuntutan politik (jawaban Rabocheye Dyelo, hlm.24). Ada
macam-macam lingkaran, tuan-tuan! Lingkaran-lingkaran tukang kerajinan tangan tentu saja tak
sanggup menanggulangi tugas-tugas politik selama tukang-tukang kerajinan tangan itu belum
menyadari karajianan-tanganisme mereka dan membuangnya. Jika selain itu, tukang-tukang kerajian
tangan itu jatuh cinta pada kerajinan-tanganisme mereka, jika mereka menulis kata praktis pasti
dalam kursif, dan membayangkan bahwa kepraktisan menuntut supaya tugas-tugas mereka
diturunkan ke taraf pengertian lapisan-lapisan massa yang paling terbelakang, maka tentu saja
tukang-tukang kerajinan tangan itu tiada berpengharapan, dan memang tak dapat menanggulangi
tugas-tugas politik apapun pada umumnya. Tetapi lingkaran dari jago-jago seperti Alekseyev dan
Mssykin, Khalturin dan Zyelyabov sanggup menanggulanginya justru karena dan sejauh
pengkhotbahan mereka yang gairah mendapat sambutan di kalangan massa yang bangkit secara
spontan, dan energi mereka yang bergolak disahut dan didukung oleh energi klas revolusioner.
Plekhanov seribu kali benar kerika ia tidak hanya menunjukkan bahwa tak terelakkannya dan tak
terhindarkannya kebangkitan yang sponta, tetapi juga ketika ia meletakkkan di hadapan lingkaran-
lingkaran kaum buruh pun tuga politik besar dan luhur. Tetapi kalian menunjukkepada gerakan
massa yang telah timbul sejak waktu itu untuk memerosotkan tugas ini, untuk mempersempit energi
dan ruang lingkup aktivitas lingkaran-lingkran kaum buruh. Jika kalian bukan tukang-tukang
kerajinan tangan yang jatuh cinta pada kerajian-tanganisme kalian, lalu kalian itu apa? Kalian
menyombongkan diri dengan kepraktisan kalian tetapi kalian tidak melihat fakta yang diketahui oleh
setiap pekerja praktis Rusia, yaitu keajaiban-keajaiban yang dapat dilaksanakan oleh energi tidak
hanya dari lingkaran-lingkaran tetapi juga dari orang-orang sendiri-sendiri dalam usaha revolusi.
Atau kalian berpendapat bahwa gerakan kita tak dapat menghasilkan jago-jago seperti jago-jago
pada tahun-tahun 70-an? Tetapi mengapa? Karena kita kurang latihan? Tetatpi kita sedang melatih
diri, akan terus berlatih dan terlatih! Celakanya, betul lumut telah tumbuh diatas permukaan air
mandek perjuangan ekonomi melawan majikan dan pemerintah: di kalangan kita telah muncul
orang-orang yang sujud menyembah spontanitas, memandang dengan takzimnya (sebagaimana
dinyatakan oleh plekhanov ) kepada bokong proletariat Rusia. Tetapi kita akan dapat
membebaskan diri dari lumut ini. Justru sekaranglah kaum revolusioner Rusia, yang dibimbing oleh
teori revolusioner sejati, dengan menyandarkan diri pada klas revolusioner sejati dan yang bangkit
spontan, akhirnya akhirnya!dapat tegak lurus dan membentangkan segenap kekuatan
raksasanya. Untuk itu yang dibutuhkan hanyalah bahwa massa pekerja praktis kita, dan massa orang
yang lebih banyak lagi yang merindukan pekerjaan praktis sejak masih duduk di bangku sekolah,
harus menyambut dengan cemooh dan ejekan setiap percobaan memerosotkan tugas-tugas politik
kita dan membatasi ruang lingkup pekerjaan keorganisasian kita. Dan kita akan mencapai itu
percayalah, tuan-tuan!
Dalam artikel Dari Mana Kita Mulai? saya menulis bertentangan dengan Rabocheye Dyelo: taktik
agitasi dalam hubungan dengan sesuatu soal khusus, atau taktik mengenai sesuatu detail dari
organisasi partai bisa berubah dalam 24 jam, atau 24 bu7lan sekalipun, pandangan-pandangan
mereka mengenai apakah pada umumnya, selamanya dan mutlak, perlu mempunyai organisasi militan
dan melakukan agitasi politik di kalangan massa" [79]. Rabochaya Dyelo menjawab: Ini, satu-
satunyadari tuduhan-tuduhan Iskra yang katanya berdasarkan fakta-fakta, sama sekali tanpa alasan.
Para pembaca Rabochaya Dyelo tahu betul bahwa sejak semula kami tidak hanya menuntut agitasi
politik, dengan tidak menantikan terbitnya Iskra (dan bersamaan itu mengatakan bahwa bukan
hanya lingkaran-lingkaran kaum buruh melainkan juga gerakan massa buruh tak dapat memandang
penggulingan absolutisme sebagai tugas politiknya yang utama, tetapi hanya perjuangan untuk
tuntutan-tuntutan politik yang terdekat, dan bahwa massa mulai mengerti akan tuntutan-tuntutan
politik yang terdekat sesuadah satu atau setidak-tidaknya sesudah beberapa pemogokan) tetapi
penerbitan-penerbitan yang kita peroleh dari luar negeri untuk kawan-kawan yang bekerja di Rusia,
memberikan satu-satunya bahan politik dan agitasi sosial demokratis (dan dalam satu-satunya
bahan ini, kalian tidak hanya mendasarkan agitasi politik yang seluas-luasnya semata-mata pada
perjuangan ekonomi, tetapi kalian bahkan sampai menyatakan bahwa agitasi yang dipersempit ini
adalah yang paling luas dapat digunakan. Dan tidakkah kalian melihat, utan-tuan, bahwa argumen-
argumen kalian sendiri justru membuktikan perlunya karena bahan macam itu satu-satunya bahan
yang diberikan penerbitan Iskra dan perjuangannya menentang Raboceye Dyelo?). Di pihak
lain, aktivitas penerbitan kita sebebanranya mempersiapkan dasar bagi kesatuan taktik partai
(kesatuan dalam pendapat bahwa taktik adalah suatu proses pertumbuhan tugas-tugas Partai, yang
tumbuh bersama-sama dengan Partai? Suatu kesatuan yang sungguh-sungguh berharga!) dan
dengan itu memberikan kemungkinan untuk penciptaan suatu organisasi miltan yang untuk
penciptaannya itu perserikatan telah melakukan segala-galanya yang dapat dilakukan oleh suatu
organisasi di luar negeri (Raboceye Dyleo No.10 hl,.15). Suatu usaha pengekangan yang sia-sia!
Saya sekali-kakli tak ada niat untuk menyangkal bahwa kalian melakukan segala sesuatu yang dapat
kalian lakukan. Saya telah menyatakan dan sekarang pun menyatakan bahwa batas-batas dari apa
yang mungkin bagi kalian untuk melakukannya dipersempit oleh kepicikan pandangan kalian.
Bahkan mengglkikan berbicara tentang organisasi militan guna memperjuangkan tuntutan-
tuntutan politik yang terdekat, atau melakukan perjuangan ekonomi melawan kaum majikan dan
pemerintah.
Tetapi jika pembaca ingin melihat contoh cemerlang dari kecintaan ekonomis pada kerajianan-
tanganisme, sudah barang tentu dia harus berpaling dari Rabceye Dyelo yang eklektis dan bimbang-
bimbang kepada raboceye Misl yang konsekwen dan tegas. Dalam lampiran khususnya, hlm.13, R.M
menulis: Sekarang dua patah kata tentang apa yang dinamakan inteligensia revolusioner yang
sebenarnya. Benar bahwa lebih dari sekali mereka telah membuktikan bahwa mereka sepenuhnya
siap siap untuk memasuki pertempuran yang gigih melawan tsarisme! Akan tetapi celakanya ialah
bahwa intelegensi revolusioner kita yang secara kejam diuber-uber oleh polisi politik, menganggap
perjuangan melawan polisi politik, menganggap perjuangan politik melawan otokrasi. Itulah
sebabnya maka, sampai hari inipun, mereka tak dapat mengerti dimana dapat diperoleh kekuatan
untuk perjuangan melawan otokrasi.
Betapa tiada tara dan bagusnya penghinaan itu terhadap perjuangan melawan polisi dari pemuja
(pemuja dalam arti yang paling jelek) gerakan spontan ini, bukan? Dia bersedia membenarkan
ketidaktrampilan kita di bidang kospirasi dengan argumen di bawah syarat gerakan massa yang
spontan, yang pada hakekatnya tidaklah penting bagi kita untuk berjuang melawan polisi politik!!
Memang sedikit sekali yang akan menyetujui kesimpulan yang ajaib ini; kekurangan-kekurangan
organisasi revolusioner kita telah menjadi soal yang begitu mendesak untuk mengijinkan mereka
menyetujui ini. Tetapi jika martinov, misalnya, tidak mau menyetujuinya, itu hanyalah karea dia tak
sanggup atau tidak mempunyai keberanian untuk memikirkan ide-idenya sampai pada kesimpulan
logis. Sesungguhnya, apakah tugas mendorong massa supaya mengajukan tuntutan-tuntutan
kongkrit yang menjanjikan hasil-hasil yang nyata berwujud itu memerlukan usaha-usaha khsusus
guna menciptakan suatu organisasi kaum revolusioner yang kokoh, terpusat, militan? Apakah massa
yang sama sekali tidak berjuang melawan polisi politik itupun tak dapat melakukan tugas
demikian? Lagi: dapatkah tugas ini dilaksanakan jika, disamping pemimpin-pemimpin yang sedikit
itu, ia tidak dipikul oleh kaum buruh (mayoritas mutlak), yang sama sekali tak mampu berjuang
melawan polisi politik? Kaum buruh demikian itu, orang rata-rata dari kalangan massa, sanggup
memperlihatkan enerzi yang maha besar dan pengorbanan diri dalam pemogokan-pemogokan dan
pertempuran di jalan-jalan melawan polisi dan pasukan-pasukan tentara, dan sanggup (sebenarnya
mereka saja yang sanggup) menentukan kesudahan seluruh gerakan kita tetapi
perjuanganmelawan polisi politik justru membutuhkan sifat-sifat khsusus, membutuhkan kaum
revolusioner profesional. Dan kita tidak boleh hanya mengusahakan supaya massa mengajukan
tuntutan-tuntutan yang kongkrit, tetapi juga supaya massa buruh menampilkan semakin banyak
orang revolusioner profesional demikian itu. Dengan demikian kita telah sampai pada soal hubungan
antara organisasi kaum revolusioner profesional dengan gerakan buruh semata-mata. Meskipun soal
ini mendapatkan sidikit pencerminan dalam literatur, namun ia telah bnayak menyibukkan kita
politikus-politikus dalam pembicaraan-pembicaraan dan perdebatan-perdebatan dengan kawan-
kawan yang sedikit atau banyak condong kepada ekonomisme. Soal ini patut dibahas secara khusus.
Tetapi terlebih dulu baiklah kita petik pertalian antara kerajian-tanganisme dengan ekonomisme.
Dalam Jawabannya, Tuan N. N. [80] menulis: Grup Pembebasan Kerja menuntut perjuangan
langsung melawan pemerintah tanpa lebih dulu mempertimbangkan di mana kekuatan-kekuatan
materiil untuk perjuangan ini bisa didapat, dan tanpa menunjukkan jalan perjuangan itu. Dan
menggarisbawahi kata-kata yang terakhir, penulis menambahkan pada kata jalan catatan bawah
halaman berikut: Hal ini tidak dapat diterangkan oleh maksud-maksud konspirasi, karena program
tidak menyebutkan suatu komplotan tetapi gerakan massa. Dan massa tak dapat berjalan lewat
jalan-jalan rahasia. Mana mungkin ada pemogokan rahasia? Masa mungkin ada demonstrasi dan
petisi rahasia? (Vademacum, hlm. 59). Penulis sangat mendekati baik soal kekuatan-kekuatan
materiil (para organisator pemogokan dan demonstrasi) maupun jalan-jalan perjuangan, tetapi
walaupun demikian, masih dalam keadaan kebingungan, karena dia memuja gerakan massa, yaitu
dia memandangnya sebagai sesuatu yang membebaskan kita dari keharusan melakukan aktivitas
revolusioner dan bukan sebagai sesuatu yang seharusnya memberanikan kita dan mendorong
aktivitas revolusioner kita. Suatu pemogokan rahasia tidaklah mungkinbagi orang-orang yang
mengambil bagian di dalamnya dan bagi orang-orang yang langsung berhubungan dengannya. Tapi
suatu pemogokan bisa tetap (dan sebagian besar tetap) merupakan suatu rahasia bagi massa buruh
Rusia, karena pemerintah berusaha memutuskan segala hubungan antara para pemogok, berusaha
mencegah segala berita tentang pemogokan-pemogokan itu jangan sampai tersiar luas. Di sinilah
sesungguhnya dimana dibutuhkan suatu perjuangan khusus melawan polisi politik, suatu
perjuangan yang sekali-kali tidak akan dapat dilakukan secara aktif oleh massa yang sebegitu banyak
seperti yang ambil bagian dalam pemogokan-pemogokan. Perjuangan ini harus diorganisasi, menurut
segala aturan seni, oleh orang-orang yang secara professional melakukan aktivitas revolusioner.
Kenyataan bahwa massa secara spontan tertarik ke dalam gerakan tidaklah membuat
pengorganisasian perjuangan ini menjadi kurang perlu. Sebaliknya, hal ini membuatnya menjadi
lebih perlu lagi, karena kita kaum sosialis akan tidak melaksanakan kewajiban kita yang langsung
terhadap massa jika kita tidak mampu mencegah polisi membuat setiap pemogokan dan setiap
demonstrasi menjadi suatu rahasia (dan jika kita sendiri kadang-kadang tidak mempersiapkannya
secara rahasia). Dan kita akan berhasil dalam melakukan ini, justru karena kebangkitan masssa yang
secara spontan itu akan menampilkan juga dari kalangan mereka sendiri semakin banyak orang
revolusioner professional (yaitu, jika kita tidak berniat menasehati kaum buruh supaya tetap
berjalan di tempat).
C. ORGANISASI KAUM BURUH DAN ORGANISASI KAUM REVOLUSIONER
Jika konsepsi perjuangan politik bagi kaum sosial-demokrat adalah identik dengan konsepsi
perjuangan ekonomi melawan kaum majikan dan pemerintah, maka sewajarnyalah dapat
diharapkan bahwa konsepsi organisasi kaum revolusioner baginya sedikit atau banyak identik
dengan konsepsi organisasi kaum buruh. Dan ini sebenarnya adalah apa yang sungguh-sungguh
terjadi; sehingga apabila kita berbicara tentang organsasi, kita benar-benar bicara dalam bahasa yang
berlainan. Sebagaimana sekarang saya ingat, misalnya, pada suatu percakapan antara saya dengan
seorang ekonomis yang agak konsekwen, yang tidak saya kenal sebelumnya. Kami membicarakan
brosur Siapa Yang Akan Melaksanakan Revolusi Politik? Dan kami segera sependapat bahwa
kekurangannya yang utama ialah bahwa ia mengabaikan soal organisasi. Kami mulai merasa bahwa
kami sepenuhnya akur satu sama laintetapiserentak pembicaraan berjalan terus, ternyatalah
bahwa kami membicarakan hal yang berlainan. Lawan bicara saya menuduh si penulis mengabaikan
dana pemogokan, perkumpulan gotong-royong, dll, sedang yang saya maksudkan suatu organisasi
kaum revolusioner yang diperlukan untuk melaksakan revolusi politik. Begitu perbedaan pendapat
itu menjadi jelas, saya sudah tidak ingat lagi akan soal prinsipil satupun yang saya sependapat dengan
kaum ekonomis itu!
Apa yang menjadi sumber perbedaan pendapat kami itu? Sumbernya ialah kenyataan bahwa baik
mengenai soal organisasi maupun soal politik kaum ekonomis selamanya tergelincir dari sosial-
demokratisme ke dalam trade-unionisme. Perjuangan politik sosial-demokrasi jauh lebih luas dan
rumit daripada perjuangan ekonomi kaum buruh melawan kaum majikan dan pemerintah. Begitu
juga (dan memang karena itu) organisasi suatu partai sosial-demokrat revolusioner tak dapat tidak
pasti suatu organisasi macam lain daripada organisasi kaum buruh yang diperuntukkan perjuangan
ini. Sebuah organisasi kaum buruh haruslah pertama-tama sebuah organisasi sekerja; kedua, ia harus
seluas mungkin; dan ketiga, ia harus sesedikit mungkin bersifat konspirasi (di sini dan selanjutnya,
sudah tentu, yang saya maksudkan hanyalah Rusia otokratis). Sebaliknya, organisasi kaum
revolusioner haruslah terdiri pertama-tama dan terutama dari orang-orang yang membuat aktivitas
revolusioner sebagai professinya (itulah ssebabnya saya akan berbicara tentang organisasi kaum
revolusioner, maksudnya ialah kaum revolusioner sosial-demokrat). Mengingat ciri umum anggota-
anggota organisasi demikian itu, maka segala perbedaan antara kaum buruh dengan kaum
intelektual, dan tentu saja perbedaan-perbedaan di antara berbagai professi haruslah dihapuskan
sama sekali. Organsasi yang demikian itu semestinya tidak boleh terlalu luas dan sedapat mungkin
bersifat konspirasi. Baiklah kita bahas tiga macam perbedaan ini.
Di negeri-negeri dimana ada kemerdekaan politik perbedaan antara serikat buruh dengan organisasi
politik cukup jelas, sebagaimana perbedaan antara serikat buruh dengan sosial-demokrasi. Hubungan
antara yang tersebut belakangan dengan yang pertama pasti berbeda-beda di berbagai negeri menurut
syarat-syarat sejarah, syarat-syarat yuridis dan syarat-syarat lainnya bisa sedikit banyak rapat,
rumit, dsb, (dari sudut pandang kita hubungan itu seharusnya serapat dan sesederhana mungkin);
tetapi di negeri-negeri merdeka sama sekali tidak bisa organisasi-organisasi serikat buruh identik
dengan organisasi-organisasi partai sosial-demokrat. Akan tetapi di Rusia penindasan otokrasi
sepintas lalu tampaknya menghapuskan segala perbedaan antara organisasi sosial-demokrat dengan
serikat buruh, karena segala perserikatan kaum buruh dan segala lingkaran dilarang, dan karena
manifestasi serta senjata utama perjuangan ekonomi kaum buruhpemogokandipandang sebagai
suatu pelanggaran kriminal (dan bahkan kadang-kadang sebagai pelanggaran politik). Karena itu
keadaan-keadaan di negeri kita, di satu pihak, sangat mendorong kaum buruh yang melakukan
perjuangan ekonomi menaruh perhatian pada soal-soal politik, dan di pihak lain, keadaan-keadaan
itu mendorong kaum sosial-demokrat mencampur-adukkan trade-unionisme dengan sosial-
demokratisme (dan orang-orang sebangsa Kricevski, sebangsa Martinov kita serta konco-konconya,
sementara dengan rajin mendiskusikan pendorongan macam pertama, tidak melihat pendorongan
macam kedua). Memang, bayangkanlah sendiri orang-orang yang 99% terbenam dalam perjuangan
ekonomi melawan kaum majikan dan pemerintah. Beberapa di antara mereka, tidak akan pernah,
sepanjang masa aktivitas mereka (empat sampai enam bulan), terdorong untuk memikirkan soal
perlunya suatu organisasi kaum revolusioner yang lebih rumit; lainnya mungkin akan bersua
dengan literatur Bernsteinis yang agak luas, dan dari literatur itu mereka akan menjadi yakin akan
istimewa pentingnya kemajuan perjuangan sehari-hari yang boyak. Lainnya lagi mungkin agak
terpikat oleh ide yang menggoda yaitu menunjukkan kepada dunia suatu contoh baru tentang
hubungan yang erat dan organis dengan perjuangan proletarhubungan antara gerakan serikat
buruh dengan gerakan sosial-demokratis. Orang-orang demikian itu bisa berargumentasi bahwa
semakin terbelakang sebuah negeri memasuki gelanggang kapitalisme dan, karenanya, juga
gelanggang gerakan buruh, maka semakin dapatlah kaum sosialis negeri itu mngambil bagian dalam
gerakan serikat buruh dan menyokong gerakan serikat buruh, dan dapat serta seharusnya semakin
berkurang alasan bagi adanya serikat buruh non sosial-demokratis. Sampai sekarang argumen
tersebut benar sekali; tetapi celakanya ada yang sampai melewati itu dan mengangan-angankan fusi
sepenuhnya antara sosial-demokratisme dengan trade-unionisme. Kita akan segera melihat, dari
contoh Anggaran Dasar Liga Perjuangan Petersburg, betapa merugikannya pengaruh angan-angan
ini atas rencana-rencana pengorganisasian kita.
Organisasi-organsasi kaum buruh untuk perjuangan ekonomi haruslah organisasi-organisasi serikat
buruh. Setiap buruh sosial-demokrat haru sedapat mungkin membantu dan bekerja aktif dalam
organisasi-organisasi ini. Ini bbenar. Tetapi sekali-kali bukanlah kepentingan kita untuk menuntut
supaya hanya orang-orang sosial-demokratlah yang bisa menjadi menjadi anggota serikat-serikat
sekerja: ini hanya akan mempersempit pengaruh kita atas massa. Biarlah setiap buruh yang
mengerti akan perlunya bersatu untuk perjuangan melawan kaum majikan dan pemerintah masuk
serikat sekerja. Tujuan-tujuan serikat sekerja itu sendiri tak akan tercapai jika tidak mempersatukan
semua orang yang sekurang-kurangnya telah mencapai tingkat pengertian yang elementer ini, dan
jika serikat-serikat sekerja itu tidak merupakan organisasi-organisasi yang sangat luas. Dan semakin
luas organisasi-organisasi ini, maka akan semakin luas pulalah pengaruh kita atas organisasi-
organisasi tersebutsuatu pengaruh yang tidak hanya karena perkembangan spontan perjuangan
ekonomi tetapi juga karena usaha secara langsung dan sedar dari anggota-anggota sosialis serikat
buruh untuk mempengaruhi kawan-kawan mereka. Tetapi organisasi yang luas tak dapat menerapkan
konspirasi ketat (karena konspirasi itu menuntut latihan yang jauh lebih banyak daripada yang
dibutuhkan untuk perjuangan ekonomi). Bagaimana kontradiksi antara perlunya jumlah anggota
yang besar dengan perlunya konspirasi ketat itu dapat disesuaikan? Bagaimana kita dapat membuat
organisasi serikat sekerja itu sesedikit mungkin bersifat konspirasi? Secara umum, untuk tujuan ini
hanya bisa ada dua jalan: atau serikat-serikat sekerja itu dilegalkan (dan di beberapa negeri hal ini
mendahului legalisasi peerkumpulan-perkumpulan sosialis dan politik), atau organisasi itu tetap
dijaga sebagai suatu organisasi rahasia, tetapi begitu bebas dan tidak berbentuk, lose [81] seperti
kata orang Jerman, sehingga kebutuhan akan konspirasi bagi massa anggota menjadi hampir dapat
ditiadakan.
Legalisasi perkumpulan-perkumpulan buruh non sosialis dan non-politik di Rusia sudah mulai dan
tak ragu lagi bahwa setiap kemajuan dari gerakan buruh sosial-demokratis kita yang tumbuh dengan
cepat akan melipatgandakan dan mendorong usaha-usaha legalisasiusaha-usaha yang untuk
sebagian besar berasal dari pendukung-pendukung sistem yang ada, tetapi sebagian juga dari kaum
buruh sendii dan dari kaum intelektual liberal. Panji legalitas sudah dikibarkan oleh orang-orang
sebangsa Wasilyev dan Zubatov. Tuan-tuan sebangsa Tuan Ozerov dan Tuan Worms sudah
menjanjikan dukungan mereka, dan pengikut-pengikut aliran baru sudah terdapat di kalangan kaum
buruh. Mulai sekarang kita tidak bisa tidak memperhitungkan aliran ini. Adapun bagaimana kita
harus memperhitungkannya, tidak mungkin ada dua pendapat di kalangan kaum sosial-demokrat.
Kita harus dengan gigih memblejeti setiap peranan yang dilakukan dalam gerakan ini oleh orang-
orang sebagnsa Zubatov dan Wasilyev, gendarme dan pendeta-pendeta, dan menerangkan kepada
kaum buruh apa maksud mereka yang sesungguhnya. Kita harus pula memblejeti nada kedamaian,
keharmonisan yang tercetus dalam pidato-pidato para politikus liberal dalam rapat-rapat legal
kaum buruh, tak pandang apakah pidato-pidato ini didorong keyakinan sungguh-sungguh akan
dikehendakinya kerjasama klas secara damai, oleh keinginan untuk mencari muka kepada pihak yang
berkuasa, atau semata-mata akibat kerikuhan. Akhirnya, kita harus memperingatkan kaum buruh
terhadap jebakan-jebakan yang sering dipasang oleh polisi, yang dalam rapat-rapat terbuka itu dan
perkumpulan-perkumpulan mendapat ijin memata-matai orang-orang yang berkepala panas dan
berusaha melalui organisasi-organisasi legal untuk memasukkan agen-agen provokator mereka ke
dalam organisasi-organisasi ilegal.
Tetapi sementara melakukan kesemuanya ini, kita tidak boleh lupa bahwa pada akhirnya legalisasi
gerakan buruh akan menguntungkan kita dan bukan menguntungkan orang-orang sebangsa Zubatov.
Sebaliknya, justru kampanye pemblejetan kita yang akan membantu kita memisahkan rerumputan
dari batang gandum. Mengenai apa itu rerumputan, sudah kita tunjukkan. Dengan batang gandum,
kita maksudkan ialah bahwa perhatian lapisan-lapisan buruh yang lebih besar lagi dan lebih
terbelakang tertarik pada soal-soal sosial dan politik; kita maksudkan membebaskan kita , kaum
revolusioner, dari fungsi-fungsi yang pada hakekatnya legal (penyebaran buku-buku legal, gotong-
royong, dll), dan yang pada perkembangannya pasti akan memberikan kepada kita semakin banyak
bahan untuk agitasi. Dalam arti ini kita bisa dan dan harus berkata kepada orang-orang sebangsa
Zubatov dan Ozerov: terus berusahalah tuan-tuan, berusahalah! Karena kalian memasang jebakan
bagi kaum buruh (baik dengan jalan provokasi secara langsung maupun dengan pembejatan kaum
buruh secara jujur dengan bantuan Struwe-isme), maka akan kita usahakan ssupaya kalian
diblejeti. Karena kalian mengambil langkah maju yang nyata, walaupun dalam bentuk liku-liku yang
paling takut-takut, kita kan berkata: silakan terus! Dan satun-satunya langkah yang dapat
merupakan langkah maju yang nyata ialah perluasan yang nyata, meskipun kecil, dari lapangan aksi
kaum buruh. Dan setiap perluasan demikian itu akan menguntungkan kita dan akan membantu
mempercepat munculnya perkumpulan-perkumpulan legal di mana bukan agen-agen provokator
akan mencium jejak kaum sosialis, tetapi dimana kaum sosialis akan mendapat pengikut. Pendek
kata, tugas kita ilah membersihkan tanah untuk tumbuhnya benih gandum. Dan sementara orang-
orang sebangsa Afanasi Iwanowic dan sebangsa Pulkheria Iwanovna [82] memelihara tanaman pot-
potan mereka, kita harus menyediakan penyabit yang pandai membabat rerumputan pada hari ini,
dan juga menuai gandum pada hari esok [*26].
Jadi dengan legalisasi itu kita tak dapat memecahkan masalah menciptakan suatu organisasi serikat
buruh yang akan sesedikit mungkin konspiratif dan yang akan seluas mungkin (tetapi kita akan
sangat gembira jika orang-orang sebangsa Zubatov dan Ozerov memberikan kita kesempatan
sekalipun sebagian untuk pemecahan itudan untuk tujuan itu kita harus berjuang melawan mereka
sekuat mungkin!). Tinggal jalan organisasi serikat buruh rahasia; dan kita harus memberi segala
bantuan kepada kaum buruh yang (sebagaimana kita ketahui dengan pasti) sudah menempuh jalan
ini. Organisasi-organisasi serikat buruh tidak hanya bisa mempunyai nilai yang sangat besar dalam
usaha mengembangkan dan mengkonsolidasi perjuangan ekonomi, tetapi bisa pula menjadi pembantu
yang sangat penting bagi agitasi politik dan organisasi revolusioner. Untuk mencapai ini, dan untuk
membimbing gerakan serikat buruh yang mulai timbul menurut saluran-saluran yang diingini kaum
sosial-demokrat, kita pertama-tama harus menyadari dengan jelas betapa nonsensnya rencana
organisasi yang telah menyibukkan kaum ekonomis Petersburg selama hampir lima tahun. Rencana
ini dibentangkan baik dalam Anggaran Dasar Dana Buruh pada bulan Juli 1897 (Listok Rabotnika
No. 9-10, hlm. 46; diambil dari Rabocaya Misl No. 1), maupun dalam Anggaran Dasar Organisasi
Serikat Buruh pada bulan Oktober 1900 (surat sebaran khusus yang dicetak di Petersburg dan
dikutip dalam Iskra No. 1). Kekurangan fundamental dari kedua anggaran dasar ini ialah bahwa
kedua anggaran-anggaran dasar tersebut memberikan formulasi secara terperinci mengenai
organisasi luas kaum buruh dan memcampuradukkannya dengan organisasi kaum revolusioner.
Marilah kita ambil anggaran dasar yang kedua, karena ia disusun secara lebih terperinci. Isinya terdiri
dari 52 pasal. Dua puluh tifa pasal menguraikan struktur, cara pengelolaan dan yurisdiksi lingkaran-
lingkaran kaum buruh, yang harus diorganisasi di setiap pabrik (tidak lebih dari sepuluh orang)
dan yang memilih grup-grup pusat (pabrik), Grup Pusat, bunyi pasal 2, mengikuti semua yang
terjadi di pabrik atau kilang dan membuat catatan tentang kejadian-kejadian di pabrik atau di kilang
itu. Grup Pusat memberikan laporan keuangan setiap bulan kepada semua anggota (pasal 17),
dsb. Sepuluh pasal diperuntukkan bagi organisasi distrik, dan 19 pasal bagi soal saling hubungan
yang sangat rumit antara Komite Organisasi Buruh dengan Komite Liga Perjuangan Petersburg
(wakil-wakil yang dipilih dari setiap distrik dan dari grup-grup eksekutifgrup-grup
propagandis, grup-grup untuk memelihara hubungan dengan provinsi-provinsi dan dengan organisasi
di luar negeri. Grup-grup untuk mengurus perbekalan, penerbitan dan dana.
Sosial-demokrasi= grup-grup eksekutif dalam hubungan dengan perjuangan ekonomi kaum buruh!
Akan sulitlah mendemonstrasikan dengan lebih menyolok bagaimana ide-ide kaum ekonomis
menyimpang dari sosial-demokratisme ke trade-unionisme, dan bagaimana asingnya bagi mereka
setiap gagasan bahwa seorang sosial-demokrat harus menaruh perhatian pertama-tama dan terutama
pada organisasi kaum revolusioner yang sanggup memimpin seluruh perjuangan proletariat untuk
pembebasan. Berbicara tentang pembebasan politik klas buruh dan tentang perjuangan melawan
despotisme tsar, tetapi menyusun anggaran dasar semacam itu, berarti sama-sekali tidak
mempunyai pengertian tentang tugas-tugas politik yang sebenarnya dari sosial-demokrasi itu. Tak
satupun dari kurang lebih lima puluh pasal itu yang menunjukkan sedikit saja pengertian bahwa perlu
melakukan agitas politik seluas mungkin di kalangan massa, agitasi yang membahas setiap segi
absolutisme Rusia dan semua ciri berbagai klas sosial di Rusia. Anggaran dasar semacam ini tidak
ada gunanya sekalipun untuk mencapai tujuan-tujuan trade-unionis, apalagi tujuan-tujuan politik,
karena hal ini membutuhkan organisasi menurut lapangan pekerjaan, yang sama-sekali tidak
disebut-sebut dalm Anggaran Dasar itu.
Tetapi yang paling khas dari semuanya ialah, mungkin, sifat terlalu berat di atas yang mengagungkan
dari seluruh sistem itu yang mencoba mengikat setiap pabrik dengan komite dengan tali
permanen yaitu peraturan-peraturan yang seragam dan tetek bengek yang menggelikan dan sistem
pemilihan tiga tingkat. Terkungkung oleh pandangan ekonomisme yang picik, maka pikiran
tenggelamlah dalam detail-detail yang pasti berbau formalisme dan birokrasi. Dalam praktek, sudah
barang tentu, tiga perempat dari pasal-pasal ini tidak pernah diterapkan; akan tetapi, sebaliknya,
suatu organisasi konspiratif macam ini, dengan grup pusatnya di setiap pabrik, sangat
memudahkan gendarme-gendarme melakukan penggerebekan secara besar-besaran. Kawan-kawan
Polandia telah mengalami tahap yang demikian itu dalam gerakan mereka, pada kala setiap orang
antusias dengan pengorganisasian dana-dana buruh secara luas; tetapi mereka cepat sekali
melepaskan ide-ide ini ketika mereka melihat bahwa organisasi-organisasi demikian itu hanyalah
mendatangkan panen yang kaya bagi gendarme-gendarme. Jika kita menghendaki organisasi-
organisasi kaum buruh yang luas dan bukan penangkapan-penangkapan secara besar-besaran, jika
kita tidak ingin memberi kepuasan kepada gendarme-gendarme, maka kita harus berusaha supaya
organisasi-organisasi ini sama sekali tidak formal. Tetapi apakah organisasi-organisasi itu akan dapat
berfungsi jika demikian?
Baiklah, mari kita lihat apa fungsi-fungsinya itu: mengikuti semua yang terjadi dalam pabrik
dan membuat catatan tentang kejadian-kejadian dalam pabrik itu (Anggaran Dasar pasal 20. Apakah
kita betul-betul membutuhkan organisasi dengan bentuk tertentu untuk ini? Apakah hal ini tidak
dapat dicapai dengan lebih baik dengan surat-menyurat kepada surat-surat kabar ilegal dan tanpa
mendirikan grup-grup khusus? .. Memimpin perjuangan kaum buruh untuk perbaikan keadaan
mereka dalam pabrik (Anggaran Dasar pasal 3). Inipun tidak membutuhkan grup formal.
Sembarang agitator yang cerdas sedikit saja dapat mengetahui dengan tepat tuntutan-tuntutan apa
yang ingin diajukan kaum buruh dari percakapan biasa dan menyampaikannya kepada organisasi
kaum revolusioner yang sempitbukan yang luassupaya dimuat dalam surat sebaran.
Mengorganisasi dana.. dengan iuran dua kopek dari setiap rubel (Pasal 9)memberikan
laporan keuangan setiap bulan kepada para anggota (pasal 170.memecat anggota-anggota yang
tidak membayar iuran (pasal 10), dan seterusnya. Sungguh, inilah sorga betul-betul bagi polisi;
karena bagi mereka tidak ada yang lebih mudah daripada menembus seluruh konspirasi dana pabrik
pusat ini, ,menyita uangnya dan menangkapi semua orang yang terbaik. Apakah tidak lebih
sederhana mengeluarkan kartu-kartu dari satu atau dua kopek dengan memakai cap resmi dari suatu
organisasi yang terkenal (yang sangat sempit dan dan sangat konspiratif), atau megnadakan
pemungutan tanpa kartu macam apapun dan memuat laporan-laporan menurut kode tertentu yang
sudah disetujui dalam sebuah surat kabar ilegal? Dengan begitu tujuan akan tercapi, tetapi akan
seratus kali lebih sulit bagi gendarme-gendarme untuk menemukan kuncinya.
Saya dapat meneruskan menganalisa Anggaran Dasar itu, tetapi saya rasa cukuplah apa yang sudah
dikatakan di atas. Suatu inti kecil yang kompak terdiri dari buruh-buruh yang paling dapat dipercaya,
berpengalaman dan terbaja, yang mempunyai wakil-wakil yang bertanggung jawab di distrik-distrik
yang terpenting dan yang berhubungan melalui semua peraturan konspirasi yang ketat dengan
organisasi kaum revolusioner, dapat, dengan bantuan yang seluas-luasnya dari massa dan tanpa
organisasi formal apapun melakukan semua fungsi organisasi serikat buruh, dan tambahan pula,
melakukannya menurut cara yang dikehendaki sosial-demokrasi. Hanya dengan jalan demikianlah
kita dapat menjamin pengkonsolidasian dan pengembangan gerakan serikat buruh sosial-
demokratis, kendatipun adanya segala gendarme.
Orang bisa mengajukan keberatan bahwa organisasi yang begitu los, sehingga juga tidak mempunyai
bentuk tertentu, dan yang bahakan tidak mempunyai anggota yang tercatat dan terdaftar, sekali-kali
tidaklah bisa dinamakan suatu organisasi. Itu mungkin. Saya tidak mementingkan nama. Tetapi
organisasi tanpa anggota ini akan melakukan segala-galanya yang diperlukan, dan sejak semula
menjamin hubungan yang serapat-rapatnya antara serikat-serikat buruh kita yang akan datang
dengan sosialisme. Hanyalah seorang utopis yang sudah tak dapat diperbaiki lagi yang menginginkan
suatu organisasi kaum buruh yang luas, dengan pemilihan, laporan, hak pilih umum, dsb, di bawah
otokrasi.
Kias yang dapat diambil dari sini sederhana saja: jika kita mulai dengan dasar yang kokoh dari suatu
organisasi kaum revolusioner yang kuat, maka kita dapat menjamin kestabilan gerakan dalam
keseluruhannya dan melaksanakan tujuan-tujuan sosial-demokrasi maupun tujuan-tujuan serikat
buruh sendiri. Akan tetapi jika kita mulai dengan organisasi luas kaum buruh, yang dianggap paling
mudah dimasuki massa (tetapi sebenarnya paling mudah dimasuki gendarme dan membuat kaum
revolusioner paling mudah didatangi polisi), kita tak akan mencapai satu pun dari kedua tujuan itu;
kita tidak akan membebaskan diri dari kerajinan-tanganisme, dan karena kita tetap berkeping-keping
dan kekuatan kita senantiasa diceraiberaikan oleh polisi, maka kita hanya akan membuat serikat-
serikat buruh tipe Zubatov dan Ozerov itu paling mudah dimasuki massa.
Sebenarnya, apa seharusnya fungsi-fungsi organisasi kaum revolusioner? Hal ini akan kita bicarakan
secara terperinci. Tetapi lebih dulu marilah kita tinjau satu argumen yang sangat khas yang
dikemukakan oleh teroris kita, yang dalam hal ini juga (nasib malang!) adalah tetangga dekat
ekonomis. Swoboda (No. 1), majalah yang diterbitkan untuk kaum buruh, memuat sebuah artikel
yang berjudul Organisasi, yang penulisnya mencoba membela kawan-kawanya, kaum buruh
ekonomis dari Iwanowo-Woznesensk. Dia menulis:
Adalah jelek apabila orang banyak bisu dan tak berkesadaran, dan apabila gerakan tidak timbul dari
lapisan bawah. Misalnya, para mahasiswa dari suatu kota universitas pulang ke rumah masing-
masing selama musim panas dan liburan-liburan lainnya dan segera terhentilah gerakan kaum buruh.
Dapatkah suatu gerakan kaum buruh yang harus didorong dari luar menjadi suatu kekuatan yang
sesungguhnya? Tentu saja tidak! . Ia belum belajar berjalan, ia masih dituntun. Demikianlah halnya
dengan segala sesuatu. Para mahasiswa pergi dan segala sesuatu berhenti. Yang paling cakap
ditangkap, kepala susu dicedoksusu menjadi asam. Jika komitenya ditangkap segala sesuatu macet
sampai komite baru dapat terbentuk. Dan siapa tahu komite macam apa yang akan terbentuk
kemudianmungkin sama sekali tidak seperti yang terdahulu. Yang pertama berkata begini, yang
kedua mungkin berkata justru kebalikannya. Kontinuitas antara kemarin dan besok terputus,
pengalaman masa lampau tidak menjadi pelajaran bagi masa depan. Dan kesemuanya ini adalah
karena di kalangan orang banyak belum tertancap akar-akar yang dalam; pekerjaan dilakukan bukan
oleh seratus orang yang tolol, melainkan oleh selusin orang yang bijaksana. Selusin orang yang
bijaksana dapat disapu sekali pukul, tetapi apabila organisasi itu meliputi orang banyak, maka tak
seorang pun, bagaimanapun juga kerasnya dia berdaya upaya, akan mampu memusnahkan usaha
kita (hlm. 63).
Fakta-fakta itu dapat dilukiskan dengan tepat. Fakta-fakta itu memberikan gambaran yang agak baik
tentang kerajinan-tanganisme kita. Tetapi kesimpulan-kesimpulannya baik dalam hal kebodohannya
maupun kecerobohan politiknya adalah sepadan dengan Rabocaya Misl. Kesimpulan-kesimpulan itu
merupakan puncak kebodohan, karena si penuls mencampuradukkan soal filsafat dan soal sosial-
sejarah tentang kedalaman akar-akar gerakan dengan soal teknik dan keorganisasian cara terbaik
melawan gendarme. Kesimpulan-kesinpulan itu merupakan puncak kecerobohan politik, karena si
penulis, bukannya berpaling dari pemimpin-pemimpin yang jelek dan menghimbau kepada pemimpin-
pemimpin yang baik, melainkan berpaling dari pemimpin-pemimpin pada umumnya dan emnghimbau
kepada orang banyak. Ini sama dengan suatu percobaan untuk menyeret kita mundur secara
organisasi sebagaimana ide untuk mengganti agitasi politik dengan terorisme yang merangsang
menyeret kita mundur secara politik. Memang, saya sedang benar-benar megnalami embras de
richesses [*27], dan tak tahu darimana saya mulai menguraikan kekusutan yang ditimbulkan oleh
Swoboda itu. Untuk jelasnya, akan saya coba mulai dengan mengutip suatu contoh. Ambillah orang-
orang Jerman. Saya harap, kalian tidak akan menyangkal bahwa organisasi mereka mencakup orang
banyak, bahwa di Jerman semuanya berasal dari orang banyak, bahwa gerakan buruh di sana sudah
belajar berjalan. Tetapi perhatikan bagaimana orang banyak yang berjuta-juta itu menilai selusin
pemimpin politiknya yang sudah teruji, bagaimana mereka melekat erat-erat pada para pemimpinnya!
Para anggota partai-partai musuh dalam parlemen sering mengolok-olok kaum sosialis dengan
mengatakan: Memang kalian orang-orang demokrat yang baik! Gerakan kalian adalah gerakan klas
buruh dalam nama saja, dalam kenyataan sesungguhnya klik pemimpin-pemimpin itu juga yang selalu
tampil. Bebel yang itu juga, Liebknecht yang itu juga, dari tahun ke tahun, dan itu terus berlangsung
selama puluhan tahun. Wakil-wakil buruh kalian yang katanya dipilih itu lebih permanen daripada
pejabat-pejabat yang diangkat oleh kaisar! Tetapi orang-orang Jerman itu membalasnya hanya
dengan senyum menghina usaha-usaha demagogik ini untuk mempertentangkan orang banyak
dengan para pemimpin, untuk mengobarkan insting buruk dan ambisius pada orang banyak, dan
untuk merampas gerakan dari kekohohan dan stabilitasnya dengan menggerogoti kepercayaan massa
kepada selusin orang bijaksana mereka. Pikiran politik sudah cukup berkembang di kalangan
orang-orang Jerman, dan mereka telah mengumpulkan cukup pengalaman politik untuk mengerti
bahwa tanpa selusin pemimpin yang sudah teruji dan berbakat (dan orang-orang yang berbakat
tidak lahir ratusan), terlatih secara professional, terdidik oleh pengalaman yang lama dan bekerja
dalam keserasian yang sempurna, tidak ada klas dalam masyarakat modern yang dapat melakukan
perjuangan dengan gigih. Orang-orang Jerman pun pernah mempunyai demagog-demagog dalam
barisan mereka yang telah menyanjung seratus orang tolol, mengagungkan mereka di atas selusin
orang bijak, memuji-muji tinju berotot besar dari massa, dan (seperti Most dan Hassellman) telah
merangsang mereka melakukan aksi revolusioner yang sembrono dan menyebarkan
ketidakpercayaan kepada para pemimpin yang teguh dan tabah. Hanya dengan berjuang terus
menerus dan tak kenal damai melawan segala macam elemen demagogik di dalam gerakan sosialis,
barulah sosialisme Jerman berhasil tumbuh dan menjadi kuat. Akan tetapi orang-orang kita yang sok
pintar itu pada waktu sosial-demokrasi Rusia mengalami krisis yang seluruhnya disebabkan oleh
tidak adanya cukup banyak pemimpin yang terlatih, maju dan berpengalaman guna memimpin massa
yang bangkit secara spontan, berteriak dengan kedalaman si pandir: Sungguh jelek apabila gerakan
tidak berasal dari orang-orang lapisan bawah!
Suatu komite mahasiswa tidaklah berguna, ia tidak stabil!. Benar sekali. Tetapi kesimpulan yang
harus ditarik dari sini ialah bahwa kita harus mempunyai suatu komite kaum revolusioner
professional dan tidaklah menjadi soal apakah seorang mahasiswa atau seorang buruh sanggup
menjadi seorang revolusioner professional. Akan tetapi kesimpulan yang kalian tarik ialah bahwa
gerakan buruh tidak boleh didorong dari luar! Dalam kenaifan politik kalian, kalian tidak melihat
bahwa kalian sedang membantu kaum ekonomis kita dan memupuk kerajinan-tanganisme kita.
Dengan jalan bagaimana, kalau saya boleh bertanya, para mahasiswa kita itu mendorong kaum
buruh kita? Semata-mata dengan membawa kepada buruh keratan-keratan pengetahuan politik yang
dimilikinya sendiri, remah-remah dari ide-ide sosialis yang telah berhasil diperolehnya (karena
santapan rohani yang utama dari mahasiswa masa kini, yaitu Marxisme legal, hany dapat
memberikan abese, hanya remah-remah pengetahuan). Pendorongan dari luar demikian itu belum
pernah terlalu banyak; sebaliknya, hingga kini masih terlalu sedikit, keterlaluan sedikitnya dalam
gerakan kita, karena kita terlalu tekun bekerja dengan mengurung diri; kita telah memuja terlalu
amat membludak kepada perjuangan ekonomi elementer kaum buruh melawan majikan dan
pemerintah. kita kaum revolusioner professional harus dan akan menjadikan pekerjaan kita
melakukan pendorongan macam ini seratus kali lebih hebat daripada kita lakukan selama ini.
Tetapi justru kenyataan bahwa kalian memilih kata-kata yang begitu hina seperti pendorongan dari
luarkata-kata yang tidak bisa tidak membangkitkan di kalangan kaum buruh (sekurang-
kurangnya di kalangan kaum buruh yang sama belum berkembangnya seperti kalian sendiri) rasa
tidak percaya kepada semua orang yang membawa kepada mereka pengetahuan politik dan
pengalaman revolusioner dari luar, dan membangkitkan pada mereka nafsu naluriah untuk melawan
semua orang itumembuktikan bahwa kalian adalah demagog, dan demagog adalah musuh yang
paling jahat klas buruh.
Ya, ya! Jangan cepat-cepat muali menjerit-jerit mengenai cara-cara polemik saya yang tidak secara
sekawan! Saya sesekali tidak bermaksud menyangsikan kemurnian maksud-maksud kalian. Seperti
sudah saya katakan, orang dapat menjadi demagog semata-mata karena kenaifan politik. Tetapi
sudah saya tunujukkan bahwa kalian telah merosot ke demagogi, dan saya tidak akan jemu-jemunya
mengulangi bahwa demagog-demagog adalah musuh yang paling jahat klas buruh. Musuh yang
paling jahat karena mereka mengobarkan insting-insting jelek pada orang banyak, karena buruh yang
belum maju tak dapat mengenal musuh pada diri orang-orang yang menampilkan diri, dan kadang-
kadang dengan ketulusan hati, sebagai sahabat-sahabatnya. Musuh-musuh yang terjahat karena
dalam periode perpecahan dan kegoyangan, ketika gerakan kita baru saja mulai mengambil bentuk,
tidak ada yang lebih mudah daripada menggunakan cara demagogik untuk menyesatkan orang
banyak yang dapat menyadari kesalahnnya baru kemudian sesudah megnalami pengalaman yang
paling pahit. Itulah sebabnya semboyan kini bagi sosial-demokrat Rusia haruslah: berjuang dengan
tegas melawan Swoboda dan Raboceye Dyelo, yang kedua-duanya telah merosot ke tingkat
demagogi (hal ini akan kita bahas secara lebih terperinci lagi di tempat lain [*28]).
Selusin orang bijaksana dapat diringkus lebih mudah daripada seratus orang tolol! Kebenaran yang
cemerlang ini (untuk mana seratus orang tolol akan selalu bertepuk tangan menyambut kalian)
tampaknya jelas hanya karena justru di tengah-tengah perdebatan kalian telah melompat dari satu
soal ke soal lain. Kalian mulai dengan bicara, dan terus bicara tentang komite, organisasi yang
diringkus, dan sekarang kalian melompat ke soal kedalaman akar-akar gerakan. Tentu saja,
kenyataannya ialah bahwa gerakan kita tak dapat diringkus justru karena ia mempeunyai ratusan dan
ratusan ribu akar yang mendalam di kalangan massa; tetapi soalnya kan sama sekali bukan itu.
Mengenai akar-akar yang dalam itu, kita tak dapat diringkus sekarang pun, kendatipun segala
kerajinan-tanganisme kita, namun kita semua, mengeluh, dan tidak bisa tidak mengeluh, karena
diringkusnya organisasi-organisasi, dengan akibat musnahnya setiap kesinambungan gerakan.
Tetapi karena kalian mengemukakan soal peringkusan organisasi dan tidak mau melepaskannya,
maka saya tegaskan kepada kalian bahwa jauh lebih sulit meringkus selusin orang bijaksana daripada
seratus orang tolol. Dan tesis ini akan saya pertahankan bagaimanapun juga kalian menghasut orang
banyak supaya menentang saya karena anti-demokratisme saya, dsb. Seperti sudah saya katakan
berkali-kali bahwa dengan rang-orang bijaksana, dalam hubungan dengan organisasi, saya
maksudkan orang-orang revolusioner professional, tak peduli apakah mereka itu terlatih dari
kalangan para mahasiswa atau kaum buruh. Saya tegaskan: 1) bahwa tak ada gerakan revolusioner
yang dapat bertahan tanpa suatu organisasi yang stabil dari pemimpin-pemimpin dan yang
memelihara kesinambungan; 2) bahwa semakin luas massa yang secara spontan tertarik ke dalam
perjuangan, yang merupakan dasar gerakan dan ikut serta di dalamnya, maka semakin mendesaklah
kebutuhan akan organisasi demikian itu, dan semakin kokoh seharusnya organisasi ini (karena jauh
lebih mudah bagi demagog-demagog untuk menyesatkan lapisan-lapisanmassa yang lebih
terbelakang); 3) bahwa organisasi demikian itu harus terdiri terutama dari orang-orang yang secara
professional melakukan aktivitas revolusioner; 4) bahwa di negara otokrasi, semakin kita membatasi
keanggotaan organisasi demikian itu pada orang-orang yang secara professional melakukan aktivitas
revolusioner dan yang secara professsional telah terlatih dalam seni berjuang melawan polisi politik,
maka akan semakin sukarlah untuk meringkus organisasi demikian itu, dan 5) akan semakin
besarlah jumlah orang baik dari klas buruh maupun dari klas-klas lainnya dalam masyarakat yang
akan bisa ikut serta dalam gerakan dan bekerja aktif di dalamnya.
Saya persilakan kaum ekonomis, teroris dan ekonomis-teroris" [*29] kita membantah dalil-dalil ini.
Pada saat ini saya hanya akan membahas dua hal terakhir. Soal mengenai apakah lebih mudah untuk
meringkus selusin orang bijaksana atau seratus orang tolol pokoknya adalah soal yang telah kita
kupas di atas, yaitu apakah mungkin mempunyai organisasi massal pada waktu diperluas konspirasi
yang ketat. Kita tak akan dapat memberikan kepada suatu organisasi yang luas derajat konspirasi,
yang tanpa itu mustahil ada stabilitas dan kesinambungan perjuangan melawan pemerintah. tetapi
memuaskan semua fungsi konspirasi dalam tangan sesedikit mungkin orang revolusioner
professional tidaklah berarti bahwa orang-orang revolusioner professional itu akan berpikir untuk
semuanya dan bahwa orang banyak tidak akan ambil bagian aktif dalam gerakan. Sebaliknya, orang
banyak akan menampilkan dari barisannya semakin banyak orang revolusioner professional; karena
mereka akan tahu bahwa tidaklah cukup beberapa mahasiswa dan beberapa orang buruh yang
melakukan perjuangan ekonomi itu saja, berkumpul bersatu dan membentuk suatu komite, tetapi
bahwa diperlukan waktu bertahun-tahun guna melatih diri untuk menjadi seorang revolusioner
professional; orang banyak tidak akan memikirkan cara-cara kerajinan-tanganisme saja tetapi juga
latihan itu. Sentralisasi fungsi-fungsi konspirasi organisasi sama sekali tidaklah berarti sentralisasi
semua fungsi gerakan. Keikutsertaan aktif massa yang seluas-luasnya dalam pers ilegal tidak akan
berkurang karena selusin orang revolusioner professional mensentralisasi fungsi-fungsi konspirasi
yang berkaitan dengan pekerjaan ini; sebaliknya, keikutsertaan itu akan meningkat sepuluh kali lipat.
Dengan demikianlah, dan hanya demikianlah, kita akan menjamin bahwa pembacaan literatur ilegal,
menulis untuk literatur ilegal itu, dan sampai pada batas tertentu penyebarannya pun, hampir tidak
lagi merupakan pekerjaan konspirasi, karena polisi akan segera menyadari ketololan dan
kemustahilan menggerakkan seluruh aparat pengadilan, dan pemerintahan untuk menyergap setiap
eksemplar penerbitan yang disiarkan dalam jumlah ribuan. Hal ini tidak hanya berlaku bagi pers,
tetapi juga bagi semua fungsi gerakan, bahkan bagi demonstrasi-demonstrasi. Keikutsertaan secara
aktif dan luas massa tak akan menderita kerugian; tetapi sebaliknya, akan beruntung karena
kenyataan bahwa selusin orang revolusioner yang berpengalaman, yang secara professional tidak
kurang terlatihnya daripada polisi, akan mensentralisasi semua segi konspirasi pekerjaaan itu
menyusun surat-surat sebaran, menyusun rencana-rencana secara garis besar dan mengangkat badan-
badan pemimpin untuk masing-masing distrik kota, untuk masing-masing distrik pabrik dan untuk
masing-masing lembaga pendidikan, dsb. (saya tahu bahwa akan ada orang yang membantah
pandangan-pandangan saya yang tidak demokratis, tetapi keberatan yang sama sekali tidak cerdik
ini akan saya jawab selengkapnya nanti). Sentralisasi fungsi-fungsi yang paling konspiratif dalam
sebuah organisasi kaum revolusioner taka akan mengurangi, tapi malah menambah luas dan
mempertinggi mutu aktivitas sejumlah besar organisasi lainnya yang diperuntukkan bagi umum yang
luas dan oleh karena itu selonggar mungkin dan sedapat-dapatnya tidak konspiratif, seperti serikat-
serikat kaum buruh, lingkaran-lingkaran pendidikan sendiri buruh dan lingkaran-lingkaran untuk
pembacaan literatur ilegal, lingkaran-lingkaran sosialis dan juga lingkaran-lingkaran demokratis di
kalangan semua lapisan penduduk lainnya, dst, dst. Kita harus mempunyai lingkaran-lingkaran,
serikat-serikat buruh dan organisasi sedemikian itu dimana-mana dalam jumlah sebanyak mungkin
dan dengan fungsi yang sangat beraneka warna; tetapi sunguh nonsen dan membahayakan jika
mencampuradukkan lingkaran-lingkaran tersebut dengan organisasi kaum revolusioner, jika
menghapuskan garis pemisah di antara mereka, jika lebih memburamkan lagi pengertian massa yang
sudah luar biasa kaburnya itu mengenai hal bahwa untuk mengabdi kepada gerakan massa kita
harus mempunyai orang-orang yang khusus membaktikan diri sepenuh hati pada aktivitas-aktivitas
sosial-demokratis, dan bahwa orang-orang itu harus melatih diri dengan sabar dan tekun menjadi
orang-orang revolusioner professional.
Ya, pengertian ini telah menjadi luar biasa kaburnya. Dosa kita yang terbesar mengenai organisasi
ialah bahwa dengan kerajinan-tanganisme kita, kita telah memerosotkan prestise kaum
revolusioner di Rusia. Seseorang yang lembek dan goyah dalam soal-soal teori, yang mempunyai
pandangan picik, yang mengemukakan spontanitas massa sebagai dalih bagi kemlempemannya
sendiri, yang lebih mirip seorang sekretaris buruh daripada mimbar rakyat, yang tidak sanggup
mengajukan suatu rencana yang luas dan berani yang akan menimbulkan rasa hormat bahkan pada
lawan-lawan pun, dan yang tak berpengalaman dan kaku dalam seni professionalnya sendiriseni
perjuangan melawan polisi politiknah, orang demikian itu bukanlah seorang revolusioner
melainkan seorang tukang kerajinan-tangan yang menyedihkan!
Hendaknya jangan ada seorang pekerja praktis yang merasa tersinggung karena kata-kata yang terus
terang ini, karena mengenai latihan yang tak cukup, saya terapkan kata-kata itu pertama-tama dan
terutama pada diri saya sendiri. Saya pernah bekerja di sebuah lingkaran [83] yang mengajukan
untuk dirinya sendiri tugas-tugas yang sangat luas, yang menyeluruh; dan kami semua, anggota-
anggota lingkaran itu, merasa pedih, perih, karena menyadari bahwa kami ternyata adalah tukang
kerajinan tangan pada saat sejarah tatkala kita semestinya dapat mengatakan, dengan menubah kata-
kata seloka yang terkenal: Berilah kami sebuah organisasi kaum revolusioner, maka Rusia akan
kami jungkir-balikkan! Dan semakin sering saya teringat pada rasa malu yang membakar yang saya
alami pada waktu itu, maka semakin pahitlah perasaan saya terhadap orang-orang sosial-demokrat
gadungan yang khotbah-khotbahnya menodai martabat seorang revolusioner, yang tidak megnerti
bahwa kita bukanlah membela pemerosotan seorang revolusioner ke tingkat tukang kerajinan
tangan, melainkan meningkatkan tukang-tukang kerajinan tangan itu ke taraf kaum revolusioner.
INCOMPLETE
Catatan:
[*21] Tanda bukti--Red
[76] Pogrompembantaian dan perampokan secara terorganisasi.
[*22] Semua kursif dari kami.
[77] Yang dimaksud ialah Grup Buruh Untuk Perjuangan Melawan Kapital, suatu grup kecil yang
pandangan-pandangannya mendekati pandangan-pandangan kaum kaum ekonomis; dibentuk di
Petersburg dalam musim semi tahun 1899. grup itu mengeluarkan surat sebaran yang distensil
Program kita yang tidak sempat disebarkan karena ditangkapnya grup itu.
[*23] Rabochaya Misl dan Rabocheye Dyelo, terutama Jawaban kepada Plekhanov.
[*24] Brosur Siapa yang Akan Melakukan Revolusi Politik? dalam kumpulan karangan yang
diterbitkan di Rusia, berjudul Perjuangan Proletar. Diterbitkan oleh Comite Kiev.
[*25] Kehidupan kembali revolusionisme dan Swaboda.
[78] Narcissus adalah nama tokoh dalam mitologi Yunani yang begitu bangga akan ketampanannya
sehingga ia menolak cinta semua dewi. Untuk menghukumnya, Aphrodite, yaitu Dewi Cinta,
menjadikan Narcissus jatuh cinta kepada bayang-bayangnya sendiri dalam air, yang dia tatap
sehingga merana dan mati. Disini Lenin menggunakan kata itu dalam arti kesombongan.
[79] V.I. Lenin, Kumpulan Karya, edisi Rusia ke-4, Jilid 5, hlm.6.
[80] N. N. S. N. Prokopowic, seorang ekonomis yang aktif dan kemudian menjadi seorang Kadet.
[81] lose (Jerman)bebas (lepas, longgar, kendor)
[82] Ajanasi Iwanowic dan Pulkheria Iwanovnapemilik-pemilik tanah daerah kecil dalam buku
Gogol Pemilik-Pemilik Tanah Dunia Lama.
[*26] Perjuangan Iskra melawan rerumputan itu membangkitkan ledakan amarah pada pihak
Raboceye Dyelo sebagai berikut: Bagi Iskra, tanda-tanda zaman tidak terletak pada peristiwa-
peristiwa besar (peristiwa-peristiwa pada musim semi), tetapi terletak pada usaha menyedihkan dari
agen-agen Zubatov untuk melegalkan gerakan buruh. Ia tidak melihat bahwa fakta-fakta ini
membantahnya; karena fakta-fakta itu membuktikan bahwa gerakan buruh telah samapai pada skala
yang mengancam di mata pemerintah (Dua Kongres, hlm. 27). Atas kesemuanya ini kita harus
menyalahkan dogmatisme dari orang-orang ortodoks yang tuli terhadap tuntutan-tuntutan hidup
yang mendesak. Mereka dengan keras kepala tidak mau melihat gandum yang setinggi satu yar dan
membabat rerumputan yang setinggi satu inci! Tidakkah ini memperlihatkan suatu pengertian yang
diputar-balik mengenai perspektif gerakan buruh Rusia? (Ibid, hlm. 27)
[*27] Kebingungan karena kelimpahan-- Red
[*28] Di sini kita hanya menyatakan bahwa semua yang telah kita katakan tentang pendorongan
dari luar dan pembicaraan-pembicaraan Swoboda lainnya tentang organisasi seluruhnya berlaku bagi
semua ekonomis, temasuk Raboceye Dyelo-is, karena mereka sendiri dengan aktif telah
mengkhotbahkan dan membela pandangan-pandangan demikian mengenai organisasi, ataupun telah
hanyut ke dalam pandangan-pandangan itu.
[*29] Istilah yang terakhir ini mungkin lebih kena buat Swoboda daripada istilah yang pertama,
karena dalam sebuah artikel yang berjudul Kelahiran Kembali Revolusionisme ia membela
terorisme, sedang dalam artikel yang sedang dikupas ini ia membela ekonomisme. Orang pada
umumnya bisa mengatakan tentang Swoboda bahwa ia mau jika bisa, tetapi ia tidak bisa. Kemauan
dan niatnya sangat baiktetapi hailnya serba kacau; kacau terutama karena kenyataan bahwa
Swoboda sementara membela kesinambungan organisasi, ia tidak mau tahu akan kesinambungan
pikiran revolusioner dan teori sosial-demokratis. Ia hendak menghidupkan kembali orang
revolusioner professional (Kelahiran Kembali Revolusionisme) dan untuk tujuan itu mengusulkan,
pertama, terorisme yang merangsang, dan keuda, suatu organisasi dari kaum buruh rata-rata
(Swoboda No. 1, hlm. 66 dan berikutnya), yang sesedikit mungkin didorong dari luar. Ini berarti,
sesungguhnya, untuk memanaskan rumah, maka rumah itu dirobohkan supaya kayu-kayunya dapat
dijadikan kayu bakar.
[83] Yang Lenin maksudkan ialah aktivitas revolusionernya di Petersburg dalam tahun 1893-1895.
Catatan:
[*] Saya juga dapat menjawab pepatah Jerman: Den Sack schlgt man, den Esel meint man, atau
dalam pepatah Rusia; kucing yang dipukul, menantu yang digertak. Bukan Raboceye Dyelo saja,
melainkan juga massa luas pekerja praktis dan ahli teori yang terpikat kritik yang sedang menjadi
mode, mereka menjadi bingung mengenai soal spontanitas dan tergelincir dari konsepsi sosial-
demokratis ke konsepsi trade-unionis tentang tugas-tugas politik dan keorganisasian kita.
TAMBAHAN[97]:
USAHA MEMPERSATUKAN ISKRA DENGAN RABOCEYE DYELO
Sekarang kita tinggal menguraikan taktik yang diambil dan dijalankan dengan konsekwen oleh Iskra
dalam hubungan-hubungan keorganisasiannya dengan Raboceye Dyelo. Taktik ini sudah dinyatakan
selengkapnya dalam Iskra No. 1, dalam sebuah artikel Perpecahan Dalam Perserikatan Kaum
Sosial-Demokrat Rusia Di Luar Negeri"[*1]. Sejak semula kita berpendirian bahwa Perserikatan
Kaum Sosial-Demokrat Di Luar Negeri yang sebenarnya, yang dalam kongres pertama Partai kita
diakui sebagai wakilnya di luar negeri, telah pecah menjadi dua organisasi; bahwa soal perwakilan
Partai tetap merupakan suatu soal yang masih terkatung-katung, karena baru diselesaikan untuk
sementara waktu dan bersyarat dengan terpilihnya dalam Kongres Internasional di Paris dua anggota
dari Rusia untuk Biro Sosialis Internasional, seorang dari masing-masing golongan dari Perserikatan
yang sudah pecah itu. Kita telah menyatakan bahwa pada hakekatnya Raboceye Dyelo salah; secara
prinsip kita dengan tegas memihak grup Pembebasan Kerja, tetapi bersamaan itu kita menolak
mempersoalkan detail-detail perepecahan itu dan mencatat jasa-jasa Perserikatan di bidang pekerjaan
praktis semata-mata [*2].
Karena itu, sikap kita, sampai pada batas tertentu, adalah sikap menunggu; kita memberi konsesi
kepada pendapat-pendapat yang berdominasi di kalangan mayoritas kaum sosial-demokrat Rusia
bahwa lawan-lawan yang paling gigih ekonomisme dapat bekerja bergandengan tangan dengan
Perserikatan karena Perserikatan itu telah sering menyatakan persetujuannya secara prinsip dengan
grup Pembebasan Kerja, tanpa, rupanya, menuntut kebebasan mengenai soal-soal teori dan taktik
yang fundamental. Kebenaran sikap kita secara tak langsung dibuktikan oleh kenyataan bahwa
hampir berbarengan dengan terbitnya nomor pertama Iskra(Desember 1900) tiga anggota yang
memisahkan diri dari Perserikatan dan yang membentuk apa yang dinamakan Grup Pemrakarsa
dan menawarkan jasa-jasa mereka: (1) kepada seksi luar negeri dari organisasi Iskra, (2) kepada
Organisasi Sotsial-Demokrat Revolusioner, dan (3) kepada Perserikatan, sebagai perantara dalam
perundingan-perundingan untuk perdamaian. Dua organisasi yang pertama segera memaklumkan
persetujuan mereka, yang ketigamenolak. Benar, ketika seorang pembicara membentangkan
fakta-fakta ini dalam Kongres Persatuan tahun yang lalu, seorang anggota Pengurus Perserikatan
menyatakan bahwa penolakan mereka atas tawaran itu semata-mata karena kenyataan bahwa
Perserikatan tidak puas dengan komposisi Grup Pemrakarsa itu. Akan tetapi sementara saya
menganggap sebagai kewajiban saya mengutip penjelasan ini, saya tidak bisa untuk tidak menyatakan
pendapat bahwa penjelasan ini tidak memuaskan: mengetahui bahwa dua organisasi telah sepakat
untuk mengadakan perundingan-perundingan, Perserikatan semestinya dapat mendekati mereka
melalui perantara lain atau secara langsung.
Dalam musim semi tahun 1901 baik Zarya (No. 1, April) maupun Iskra (No. 4, Mei) mengadakan
polemik terbuka dengan Raboceye Dyelo [98]. Iskra terutama menyerang pembelokan sejarah
yang dilakukan oleh Raboceye Dyelo yang, dalam lampirannya pada bulan April, yaitu sesudah
peristiwa-peristiwa musim semi, menampakkan kegoyangan mengenai keranjingan pada teror dan
seruan-seruan berdarah. Walaupun ada polemik-polemik itu, Perserikatan setuju memulai lagi
perundingan-perundingan untuk perdamaian melalui perantaraan suatu grup pendamai baru. Dalam
bulan Juni berlangsung konferensipendahuluan dari para wakil ketiga organisasi tersebut di atas dan
disusunlah suatu rancangan perjanjian atas dasar persetujuan mengenai prinsip-prinsip yang sangat
terperinci yang dimuat oleh Perserikatan dalam brosur Dua Kongres dan oleh Liga dalam brosur
Dokumen-Dokumen Kongres Persatuan.
Isi persetujuan mengenai prinsip-prinsip ini (atau sebagaimana lebih sering dinamakan, Resolusi-
Resolusi Konferensi Juni) menunjukkan dengan jelas bahwa kita telah mengajukan sebagai syarat
mutlak persatuan ialah penolakan yang setegas-tegasnya terhadap dan segala manifestasi
oportunisme pada umumnya dan oportunisme Rusia pada khususnya. Pasal 1 berbunyi: Kami
menolak setiap usaha untuk memasukkan oportunisme ke dalam perjuangan klas proletariatusaha-
usaha yang telah diungkapkan dalam apa yang dinamakan ekonomisme, Bersnsteinisme,
Millerandisme, dsbnya.. bidang aktivitas sosial-demokrasi meliputi perjuangan ideologi
menentang semua lawan Marxisme revolusioner (4, c); Di setiap bidang aktivitas keorganisasian
dan agitasi sosial-demokrasi tidak boleh barang sesaatpun lupa bahwa tugas proletariat Rusia yang
terdekat ialahmenggulingkan otokrasi (5, a); ..agitasi, tidak hanya atas dasar perjuangan
sehari-hari antara kerja upahan dengan kapital (5, b); tidak mengakui suatu tingkat
perjuangan ekonomi semata-mata dan tingkat perjuangan untuk tuntutan politik sebagian-sebagian
(5, c); .kami menganggap penting bagi gerakan untuk mengkritik kecenderungan-kecenderungan
yang mengangkat keelementeran dan kepicikan bentuk-bentuk rendah gerakan sebagai suatu
prinsip (5, d). Bahkan orang luar sama sekalipun, yang telah membaca resolusi-resolusi itu dengan
agak teliti, akan melihat dari perumusannya saja bahwa resolusi-resolusi itu ditujukan kepada orang-
orang yang menjadi oportunis dan ekonomis yang, sekalipun untuk sesaat, melupakan tugas
menggulingkan otokrasi, yang mengakui teori tingkat-tingkat, yang telah mengangkat kepicikan
menjadi suatu prinsip, dsb. Dan siapapun juga yang sedikit saja mengetahui polemik-polemik yang
dilakukan oleh grup Pembebasan Kerja, Zarya dan Iskra terhadap Raboceye Dyelo, sesaatpun tidak
dapat menyangsikan bahwa resolusi-resolusi itu, pasal demi pasal, menolak justru kesalahan-
kesalahan yang telah dilakukan Raboceye Dyelo. Karena itu, ketika salah seorang anggota
Perserikatan menyatakan dalam Kongres Persatuan bahwa artikel-artikel dalam Raboceye Dyelo
No. 10 didorong bukan oleh pembelokan sejarah baru pada pihak Perserikatan, melainkan oleh
keabstrakan yang keterlaluan dari resolusi itu [*3], maka hal ini sudah sepantasnyalah
ditertawakan oleh salah seorang pembicara. Resolusi-resolusi itu bukan hanya tidak abstrak, katanya,
tetapi bahkan luar biasa konkritnya; membaca resolusi-resolusi itu sepintas kilas saja sudahlah cukup
untuk mengetahui bahwa resolusi-resolusi tersebut dimaksudkan untuk menangkap seseorang.
Pernyataan ini menjadi sebab terjadinya episode yang khas dalam kongres itu. Di satu pihak , B.
Kricevsky segera mencekam kata menangkap dengan mengira ini adalah selip lidah yang
menyingkapkan maksud-maksud jahat kita (memasang perangkap) dan dengan penuh perasaan
berseru: Siapakah yang hendak mereka tangkap, siapa gerangan? Ya siapakah sesungguhnya?
tanya Plekhanov dengan ironis . Saya akan bantu kawan Plekhanov yang kurang pandai menebak,
jawab B Kricevsky. Akan saya terangkan kepadanya bahwa yang mau ditangkap ialah dewan
redaksi Roboceye Dyelo (ruang sidang riuh gelak tawa terbahak-bahak ).Tetapi kami tidak
membiarkan diri kami tertangkap ! (Komentar dari kiri : semakin celaka bagi kalian!). Di pihak
lain seseorang anggota dari group Borba (suatu grup pendamai ), dalam menentang amandemen-
amandemen Perserikatan pada resolusi-resolusi itu dan dalam keinginannya untuk membela
pembicara kita , menyatakan bahwa rupanya kita kata kata menangkap itu terlontar secara tidak
sengaja dalam panas-panasnya polemik.
Dari pihak saya, saya berpendapat bahwa pembelaan demikian itu bagi pembicara yang
menggunakan kata-kata yang sedang di bahas itu tidak akan menyenangkan. Saya berpendapat kata-
kata menangkap seseorang adalah kata-kata yang di ucapkan dengan kelakar tetapi yang
dipikirkan dengan serius: kita selalu menuduh Raboceye Dyelo tidak teguh , bimbang dan karena
itu, tentu saja, kita harus berusaha menangkapnya untuk menghentikan kebimbangannya ini.
Sedikit pun tak ada terbayang maksud jahat dalam hal ini, karena soalnya mengenai ketidakteguhan
dalam prinsip. Dan kita berhasil menangkap Perserikatan secara kawan [*4] sedemikian rupa
sehingga B.Kricevsky sendiri dan seorang anggota lagi dari Pengurus Perserikatan menandatangani
resolusi-resolusi Juni.
Artikel-artikel dalam Raboceye Dyelo No.10 (kawan-kawan kita melihat nomor ini untuk pertama
kali ketika mereka sampai di kongres, beberapa hari sebelum sidang-sidang di mulai) , menunjukkan
dengan jelas bahwa suatu pembelokan baru telah terjadi dalam Perserikatan dalam masa antara
musim panas dan musim rontok: kaum ekonomis telah unggul lagi , dan dewan redaksi yang berubah
menurut kemana angin berembus, mulai membela lagi kaum Bernsteinis yang paling karatandan
kebebasan mengkritik, membela spontanitas dan melalui mulut Martinov, mengkhotbakan teori
membatasi lingkungan pengaruh politik kita (katanya dengan maksud membuat pengaruh ini
menjadi lebih rumit) . Sekali lagi pendapat Pavrus yang jitu bahwa sulit menangkap seorang
oportunis dengan suatu rumus, terbukti benar. Seorang oportunis dengan mudah menyetujui
sembarangrumus dan semudah itu pula meninggalkannya, karena oportunisme itu justru ketiadaan
prinsip-prinsip yang pasti dan teguh. Hari ini kaum oportunis menolak segala usaha memasukkan
oportunisme, menolak segala kepicikan, dengan khidmat berjanji tak akan barang sesaatpun
melupakan tugas menggulingkan otokrasi, melakukan agitasi tidak hanya atas dasar perjuangan
sehari-hari antara kerja upahan dengan kapital, dst, dst. Tetapi esoknya mereka mengubah bentuk
pernyataan mereka dan kembali pada muslihat lama mereka dengan dalih membela spontanitas dan
gerak majunya perjuangan sehari-hari yang boyak, menyanjung-nyanjung tuntutan-tuntutan yang
menjanjikan hasil-hasil yang nyata berwujud, dsbnya. Dengan terus menegaskan bahwa dalam
artikel-artikel dalam No. 10 Perserikatan baik di masa lalu maupun sekarang tidak melihat sesuatu
penyimpangan secara bidah prinsip-prinsip umum rncangan yang diterima dalam konferensi (Dua
Kongres, hlm.26), maka Perserikatan hanyalah memperlihatkan tidak adanya sama sekali
kemampuan atau keengganan untuk memahami hakekat perbedaan-perbedaan pendapat.
Sesudah keluarnya Raboceye Dyelo No. 10, kita hanya dapat melakukan satu usaha saja: membuka
diskusi umum guna memastikan apakah semua anggota Perserikatan setuju dengan artikel-artikel ini
dan dengan dewan redaksinya. Perserikatan teristimewa tidak senang dengan kita karena hal ini dan
menuduh kita berusaha menabur benih perpecahan dalam Perserikatan, turut campur dalam urusan
orang lain, dsb. Tuduhan-tuduhan ini terang tidak beralasan karena dengan dewan redaksi pilihan
yang berputar haluan ke mana saja angin berembus, bagaimanapun lemahnya angin ini, segala-
galanya bergantung justru pada arah angin, dan kita tentukan arah itu dalam sidang-sidang tertutup
dimana tak seorang pun hadir kecuali anggota-anggota organisasi-organisasi yang berniat bersatu.
Amandemen-amandemen pada resolusi-resolusi Juni yang diajukan atas nama perserikatan telah
melenyapkan bayangan terakhir harapan tercapainya kata sepakat. Amandemen-amandemen itu
merupakan bukti dokumenter pembelokan baru ke ekonomisme dan kenyataan bahwa mayoritas
anggota Perserikatan sependapat dengan Raboceye Dyelo No. 10. Diajukan supaya kata-kata apa
yang dinamakan ekonomisme dicoret dari kaitannya dengan manifestasi-manifestasi oportunisme
(dengan dalih arti empat kata ini samar-samartetapi sekiranya demikian motifnya, maka
konsekwensinya adalah orang harus lebih tepat mendefinisi hakekat kesalahan yang sudah meluas),
dan mencoret Millerandisme (meskipun B. Kricevski membelanya dalam Raboceye Dyelo No. 2-3,
hlm. 83-84) dan lebih terang-terangan lagi dalam Vorwarts [*5]. Walaupun kenyataan bahwa
resolusi-resolusi Juni itu dengan tegas menunjukkan bahwa tugas sosial-demokrasi adalah
memimpin setiap manifestasi perjuangan proletariat menentang segala bentuk penindasan politik,
ekonomi dan sosial, dengan demikian menuntut adanya keberencanaan dan persatuan dalam semua
manifestasi perjuangan ini. Perserikatan menambah lagi kata-kata yang sama sekali tidak perlu yaitu
bahwa perjuangan ekonomi merupakan pendorong yang perkasa bagi gerakan massa (dengan
sendirinya, kata-kata ini tak dapat dibantah, tetapi dengan adanya ekonomisme yang sempit, ini tidak
bisa tidak memberi alasan untuk interpretasi yang keliru). Selain itu, bahkan penyempitan politik
secara langsung dimasukkan ke dalam resolusi-resolusi Juni, baik dengan dicoretnya kata-kata
barang sesaat pun (tidak melupakan tujuan menggulingkan otokrasi) maupun dengan
ditambahkannya kata-kata perjuangan ekonomi merupakan jalan yang paling luas dapat digunakan
untuk menarik massa ke dalam perjuangan politik yang aktif. Tentu saja sesudah dimasukkannya
amandemen-amandemen demikian itu semua pembicara dari pihak kita, satu demi satu, menolak
berbicara, menganggap sama-sekali tidak ada gunanya meneruskan perundingan-perundingandengan
orang-orang yang membelok lagi ke ekonomisme dan yang berusaha menjamin bagi diri mereka
sendiri kemerdekaan untuk bimbang.
Justru dipertahankannya wajah bebas dan otonomi Raboceye Dyelo yang dianggap oleh
Perserikatan sebagai sine qua non [*6] bagi kekokohan persetujuan kita yang akan datang, yang
dipandang oleh Iskra sebagai batu penghalang bagi persetujuan (Dua Kongres, hlm. 250. Ini sangat
tidak tepat. Kita tidak pernah melakukan makar menentang otonomi [*7] Raboceye Dyelo. Kita
memang mutlak menolak mengakui kebebasan wajahnya, jika dengan wajah bebas itu
dimaksudkan kebebasan mengenai soal-soal prinsip yang bertalian dengan teori dan taktik: Resolusi-
resolusi Juni memang secara mutlak menolak mengakui kebebasan wajah demikian itu karena,
dalam praktek, wajah bebas demikian itu selalu berarti, sebagaimana telah kita tunjukkan, segala
macam kebimbangan yang memupuk perpecahan yang berdominasi di kalangan kita dan yang tak
dapat dibiarkan dilihat dari segi Partai. Dengan artikel-artikel dalam No. 10 dan dengan
amandemen-amandemen itu Raboceye Dyelo jelas memperlihatkan keinginannya mempertahankan
justru kebebasan wajah semacam ini, dan keinginan yang demikian itu tentu saja dan tak terelakkan
membawa perpecahan dan pernyataan perang. Tetapi kita semua bersedia mengakui wajah bebas
dari Raboceye Dyelo dalam arti bahwa ia harus memusatkan diri pada fungsi-fungsi ini secara tepat
dengan sendirinya meminta: 1) majalah keilmuan, 2) surat kabar politik, dan 3) kumpulan artikel
yang populer, dan brosur-brosur yang populer. Hanya dengan menyetujui pembagian fungsi yang
demikianlah Raboceye Dyelo akan membuktikan bahwa ia dengan tulus hati ingin meninggalkan
sekalidan selama-lamanya kesalahan-kesalahannya yang menjadi sasaran resolusi-resolusi Juni.
Hanya pembagian fungsi yang demikianlah yang akan melenyapkan segala kemungkinan perselisihan
dan secara efektif akan menjamin persetujuan yang kokoh yang bersamaan itu akan menjadi dasar
bagi kebangkitan baru dan sukses-sukses baru gerakan kita.
Sekarang tak ada sosial-demokrat Rusia satu pun yang dapat menyangsikan lagi bahwa perpecahan
yang definitif antara kecenderungan revolusioner dengan kecenderungan oportunis ditimbulkan
bukan oleh sesuatu keadaan keorganisasian, melainkan oleh keinginan kaum oportunis untuk
mengkonsolidasi wajah bebas oportunisme dan untuk terus menimbulkan kekusutan pikiran dengan
uraian-uraian panjang lebar orang-orang sebangsa Kricevski dan Martinov.
Catatan:
[97] Tambahan ini dihilangkan oleh Lenin ketika Apa Yang Harus Dikerjakan ? diterbitkan lagi
dalam tahun 1907 dalam kumpulan Dua Belas Tahun.
[*1] Lihat Kumpulan Karya, edisi Rusia ke-4, Jilid 4, hlm. 553-554Red.
[*2] Penilaian kita mengenai perpecahan itu tidak hanya berdasarkan pembacaan literatur mengenai
pokok persoalan itu tetapi juga berdasarkan bahan-bahan keterangan yang dikumpulkan di luar
negeri oleh beberapa anggota organisasi kita.
[98] V. I. Lenin, Kumpulan Karya, edisi Rusia ke-4, Moskow,1946, Jilid 5, hlm. 1-12.
[*3] Pernyataan ini diulangi lagi dalam Dua Kongres, hlm. 25.
[*4] Tepatnya: dalam prakata resolusi-resolusi Juni kita katakan bahwa sosial-demokrasi di Rusia
secara keseluruhan selelu berdiri di atas prinsip-prinsip group Pembebasan Kerja dan bahwa jasa
perserikatan yang terutama ialah aktivitasnya di bidang penerbitan dan pengorganisasian. Dengan
kata-kata lain, kita menyatakan kesediaan kita sepenuhnya untuk melupakan semua yang sudah lewat
dan mengakui kemanfaatan (untuk usaha) pekerjaan kawan-kawan kita dari Perserikatan dengan
syarat bahwa ia menghentikan sama sekali kebimbangan yang telah kita usahakan untuk
menangkapnya. Setiap orang yang tidak memihak setelah membaca resolusi-resolusi Juni hanya
akan menafsiran demikian. Jika Perserikatan sekarang, setelah menimbulkan perpecahan dengan
pembelokannya yang baru ke ekonomisme (dalam artikel artikelnya dalam No.10 dan dalam
amandemen-emandemennya ) , sekarang secara khidmat menuduh kita berbohong (Dua Kongres,
hlm. 30) karena apa yang telah kita katakan tentang jasa-jasanya , maka sudah barang tentu tuduhan
demikian itu hanyalah dapat membikin orang tersenyum.
[*5] Suatu polemik mengenai persoalan ini telah dimuali dalam Vorwarts antara redakturnya yang
sekarang, Kautsky, dengan Zarya. Kita pasti akan menyampaikan polemik ini kepada pembaca
Rusia[99]
[99] Iskra no. 18 (10 Maret 1902) dalam rubriknya Dari Partai memuat artikel Polemik Zarya
dengan Vorwarts yang menyimpulkan polemik itu.
[*6] Mutlak perlu.Red.
[*7] Yaitu, jika konsultasi-konsultasi redaksi berkaitan dengan pembentukan suatu dewan tertinggi
bersama dari gabungan organisasi-organisasi tida dipandang sebagai suatu pembatasan terhadap
otonomi; dan ini disetujui Raboceye Dyelo dalam bulan Juni.
KOREKSI ATAS APA YANG HARUS DIKERJAKAN ?
Grup pemrakarsa yang saya bicarakan dalam brosur Apa Yang Harus Dikerjakan?, hlm. 141, telah
minta kepada saya supaya membuat koreksi berikut atas uraian saya mengenai peranan yang mereka
lakukan dalam usaha mendamaikan organisasi-organisasi sosial-demokrat di luar negeri: Dari ketiga
anggota grup ini, hanyalah seorang yang keluar dari Perserikatan dalam tahun 1901, baru sesudah
mereka menjadi yakin bahwa tidaklah mungkin mendapatkan persetujuan dari Perserikatan guna
mengadakan konferensi dengan organisasi Iskra di luar negeri dan Organisasi Sotsial-Demokrat
Revolusioner, yaitu apa yang telah diusulkan oleh Grup Pemrakarsa. Pengurus Perserikatan mula-
mula menolak usul ini, dengan memberi alasan bagi penolakannya bahwa orang-orang yang menjadi
anggota Grup Pemrakarsa itu tidak kompeten bertindak selaku perantara dan menyatakan
keinginannya untuk mengadakan hubungan langsung dengan organisasi Iskra di luar negeri. Akan
tetapi tak lama kemudian Pengurus Perserikatan memberitahukan kepada Grup Pemrakarsa bahwa
sesudah keluarnya Iskra nomor pertama yang memuat tulisan singkat tentang perpecahan di dalam
Perserikatan, ia telah mengubah keputusannya dan tidak lagi ingin mengadakan hubungan dengan
Iskra. Sesudah itu, bagaimana orang dapat menjelaskan pernyataan seorang anggota Pengurus
Perserikatan bahwa penolakan Perserikatan terhadap konferensi itu semata-mata disebabkan oleh
ketidakpuasannya dengan komposisi Grup Pemrakarsa? Sungguh, sukar juga dipahami mengapa
Pengurus Perserikatan setuju diselenggarakannya konferensi dalam bulan Juni yang lalu; karena
tulisan singkat dalam Iskra nomor pertama itu masih tetap berlaku dan sikap Iskra yang negatif
terhadap Perserikatan lebih tegas lagi dinyatakan dalam Zarya nomor pertama, dan dalam Iskra No.
4, yang kedua-duanya terbit sebelum Konferensi Juni.
N. Lenin
Iskra No. 19, 1 April 1902