Você está na página 1de 16

PEMODELAN LINGKUNGAN

BATCH REACTOR, COMPLETELY STIRRED-TANK REACTOR


DAN PLUG FLOW REACTOR

Disusun Oleh:

Syamila Hasna Anandita

15513170

PRODI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2017/2018

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .....................................................................................................................4


1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................................4
1.3. Tujuan ..................................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Batch Reactor.......................................................................................................................6


2.1.1. Pengertian Batch Reactor ........................................................................................6
2.1.2. Penggunaan Batch Reactor ......................................................................................6
2.1.3. Penerapan Batch Reactor Dalam Bidang Teknik Lingkungan ................................ 7
2.1.4. Mekanisme Cara Kerja Batch Reactor ....................................................................7
2.1.5. Kelebihan dan Kelemahan Batch Reactor ...............................................................8
2.2. Completely Stirred Tank Reactor (CSTR)............................................................................9
2.2.1. Pengertian Completely Stirred Tank Reactor (CSTR) ...........................................10
2.2.2. Penggunaan Completely Stirred Tank Reactor (CSTR) .........................................10
2.2.3. Penerapan Completely Stirred Tank Reactor (CSTR) Dalam Bidang Teknik
Lingkungan .............................................................................................................11
2.2.4. Kelebihan dan Kelemahan Completely Stirred Tank Reactor (CSTR) ..................11
2.3. Plug Flow Reactor .............................................................................................................12
2.3.1. Pengertian Plug Flow Reactor ...............................................................................12
2.3.2. Penggunaaan Plug Flow Reactor ...........................................................................12
2.3.3. Penerapan Plug Flow Reactor Dalam Bidang Teknik Lingkungan .......................13
2.3.4. Mekanisme Kerja Plug Flow Reactor....................................................................13
2.3.5. Kelebihan dan Kelemahan Plug Flow Reactor ......................................................13
2.4. Perbedaan Batch Reactor, Completely Stirred Tank Reactor dan Plug Flow Reactor .....14

2
BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan ........................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................16

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam ilmu Teknik Kimia, reaktor merupakan hal yang sangat penting dari suatu proses
kimia. Reaktor adalah suatu bejana tempat berlangsungnya reaksi kimia. Reaktor dapat dibagi
berdasarkan bentuk, proses, dan operasinya. Reaktor batch adalah tempat terjadinya reaksi, dimana
tidak ada massa masuk dan massa keluar selama proses reaksi berlangsung. Reaktor batch
merupakan jenis dari reaktor berdasarkan prosesnya. Reaktor batch umumnya digunakan pada fase
cair dengan kapasitas produksi yang rendah. Reaktor batch memiliki keuntungan dari konversi
tinggi yang dapat diperoleh dengan meninggalkan reaktan di dalam reaktor dalam jangka waktu
yang lama, namun juga memiliki kekurangan biaya tenaga kerja tinggi per batch, variabilitas
produk dari batch ke batch, dan kesulitan produksi berskala besar
Completely stirred tank reactor (CSTR) adalah reaktor batch yang dilengkapi dengan
impeller atau alat pencampur lainnya untuk memberikan pencampuran yang efisien. Dalam teknik
kimia, nama CSTR sering digunakan untuk merujuk pada reaktor tangki gelisah ideal yang
digunakan untuk memodelkan variabel operasi yang dibutuhkan untuk mencapai keluaran tertentu.
CSTR yang dilengkapi dengan fitur untuk reaktan umpan dan pembuangan terus menerus adalah
contoh reaktor aliran campuran secara mekanis.
Pada Plug Flow Reactor (PFR) nutrisi (dan kadang-kadang organisme) diperkenalkan ke
reaktor secara terus menerus dan bergerak melalui reaktor sebagai "plug". Sistemnya bisa
terkandung (seperti di pipa utama air, pipa minyak, atau pembuluh darah) atau terbuka. Dalam
PFR, diasumsikan bahwa tidak ada pencampuran media sepanjang sumbu panjang (sumbu X)
reaktor meskipun mungkin ada pencampuran lateral pada medium pada titik manapun sepanjang
sumbu panjang (yaitu sumbu Y).

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa itu reaktor batch, Completely Stirred Tank Reactor (CSTR), dan Plug Flow Reactor
(PFR)?

4
2. Bagaimana perbedaan karakteristik dan penggunaan antara ketiga reaktor tersebut?
3. Bagaimana penerapan ketiga reaktor tersebut dalam bidang Teknik Lingkungan?

1.3. Tujuan
1. Memahami reaktor batch, Completely Stirred Tank Reactor (CSTR), dan Plug Flow
Reactor (PFR).
2. Mengetahui perbedaan karakteristik dan penggunaan antara ketiga reaktor tersebut.
3. Mengetahui penerapan ketiga reaktor tersebut dalam bidang Teknik Lingkungan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Batch Reactor


2.1.1. Pengertian Batch Reactor

Reactor Batch adalah tempat terjadinya suatu reaksi kimia tunggal, yaitu reaksi yang
berlangsung dengan hanya satu persamaan laju reaksi yang berpasangan dengan persamaan
kesetimbangan dan stoikiometri. Reaktor batch banyak digunakan di industri dan merupakan
reaktor pilihan di laboratorium dan industri farmasi. Kinerja reaktor batch dapat dianalisis
melalui keseimbangan material dan energi. Reaktor diisi dengan substrat awalnya dan tidak
ada penambahan atau penarikan sampai akhir reaksi. Konsentrasi dan perubahan suhu
dengan waktu, yang diatur oleh persamaan diferensial yang berasal dari bahan dan neraca
energi. (Liu, 2013)

2.1.2. Penggunaan Batch Reactor

Reaktor jenis ini biasanya sangat cocok digunakan untuk produksi berkapasitas kecil
misalnya dalam proses pelarutan padatan, pencampuran produk, reaksi kimia, Batch
distillation, kristalisasi, ekstraksi cair-cair, polimerisasi, farmasi dan fermentasi. Pada fase
gas, pemakaian reaktor batch di gunakan pada produksi skala kecil. Sedangkan, fase cair
pada produksi menengah atau satu kali produksi.

Beberapa ketetapan menggunakan reaktor tipe Batch :

Selama reaksi berlangsung tidak terjadi perubahan temperatur


Pengadukan dilakukan dengan sempurna, konsentrasi di semua titik dalam reaktor adalah
sama atau homogen pada waktu yang sama
Reaktor ideal

6
Dalam reaktor batch tidak ada fluida yang masuk ke ataupun yang keluar dari reaktor,
maka neraca massa untuk komponen A dapat dituliskan :

Input = output + disappearance + accumulation

2.1.3. Penerapan Batch Reactor Dalam Bidang Teknik Lingkungan

Pada reaktor ini, dapat gunakan dalam memisahkan limbah padat.


Lumpur aktif diendapkan setelah terjadi reaksi, efluennya dibuang dan selanjutnya influen
baru air limbah dimasukkan. Jumlah tangkinya bisahanya satu tapi bisa juga banyak tangki
pengolah dan masing masing memiliki lima operasi dasar yaitu isi (fill), reaksi (react),
endap (settle), buang (draw) dan siaga (idle).

2.1.4. Mekanisme Kerja Batch Reactor

Batch reactor merupakan aplikasi reaktor sederhana, reaktor dibebankan melalui dua
lubang di bagian atas tangki, sementara reaksi dilakukan, tidak ada lagi yang dimasukkan ke
dalam atau dibawa keluar sampai reaksi selesai. Terjadi reaksi dalam waktu tertentu, setelah
itu produk (hasil) akan dikeluarkan dari reaktor. Pada saat reaksi berlangsung tidak ada
reaktan yang masuk dan produk yang keluar. Didalam reaktor terjadi pengadukan yang
sempurna, sehingga konsentrasi disetiap titik dalam reaktor sama pada waktu yang sama.

7
Gambar 2.1 Ilustrasi Batch Reaktor

2.1.5. Kelebihan dan Kelemahan Batch Reactor


Banyak sekali kelebihan yang dapat kita ambil dari penggunaan reaktor batch.
Kelebihan atau keuntungana dari reaktor batch, adalah sebagai berikut:
1. Lebih mudah dalam pengoperasian dan pengontrolan (penambahan bahan per volume)
2. Biaya yang dibutuhkan sedikit.
3. Reaktor ini dapat digunakan untuk reaksi yang menggunakan campuran kuat dan
beracun.
4. Dapat digunakan dalam fase gas, cair dan cair-padat.
5. Penggunaannya fleksibel, artinya dapat dihentikan secara mudah dan cepat kapan saja
diinginkan.
6. Terjadi pengadukan sempurna sehingga konsentrasi disetiap titik dalam reaktor sama
pada waktu yang sama.
7. Pada reaktor batch dengan volume berubah, maka perubahan volume dapat dianggap
linier terhadap konversi.
Kelemahan dari reaktor batch, adalah sebagai berikut:

8
1. Tidak dapat dijalankan pada proses proses yang sulit, karena harus diubah menjadi
proses kontinue.
2. Biaya buruh dan handling tinggi.
3. Kualitas produk lebih bervariasi dibanding dengan operasi kontinyu.
4. Saat terjadi reaksi tidak ada reaktan yang masuk dan produk yang keluar.
5. Kurang baik untuk fase gas, karena reaktor akan bocoran banyak waktu yang terbuang.
6. Skala produksi yang tinggi.

2.2. Completely Stirred Tank Reactor (CSTR)


2.2.1. Pengertian Completely Stirred Tank Reactor (CSTR)

Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) sering juga disebut dengan Continous
Stirred Tank Reactor (CSTR) atau Mixed Flow Reactor.
RATB adalah salah satu reaktor ideal yang berbentuk tangki alir berpengaduk yang biasa
digunakan untuk reaksi homogen atau reaksi yang terjadi dalam satu fase saja. CSTR berupa
suatu wadah yang umumnya berbentuk silinder dengan diameter tertentu, dimana sekeliling
reaktor bisa dibiarkan terbuka (terjadi konveksi bebas antar reaktor dengan udara
sekelilingnya), bisa diisolasi dengan bahan (isolator) tertentu, atau bisa juga dikelilingi
dengan cairan pendingin atau pemanas untuk menyerap panas yang timbul. (Lanny, 1998)

Dalam CSTR, neraca massa untuk komponen A dapat dituliskan :

accumulation = input + output

9
Gambar 2.2 Ilustrasi Completely Stirred Tank Reactor (CSTR)

2.2.2. Penggunaan Completely Stirred Tank Reactor (CSTR)


Reaktor industri kimia merupakan peralatan yang komplek dalam transfer panas,
transfer massa, difusi dan friksi yang mungkin ditemui selama reaksi kimia, ini harus dijaga
dan terkontrol. Continous stirred tank reactor sering digunakan secara multiply dan secara
seri. Reaktan secara terus-menerus dimasukkan ke dalam vessel pertama
dan overflow diantara masing masing saat terjadi pencampuran dalam masing-
masing vessel. Biasanya komposisi uniform dalam individual vessel, tapi ada gradient
konsentrasi dalam sistem secara keseluruhan.
CSTR banyak digunakan dalam proses industri, bila dalam tahap reaksi dibutuhkan
aliran reaktan yang kontinyu dan hasil reaksi diperoleh secara bertahap selama proses
berlangsung. Selain itu, CSTR juga digunakan apabila diharapkan terjadinya keseragaman
komposisi dan temperatur dalam proses. Penggunaan CSTR yang paling banyak adalah
dalam memproduksi polimer, seperti polimerisasi styrene. CSTR juga digunakan dalam
pembentukan barium sulfat (BaSO4) dan penangan limbah, seperti pengolahan limbah hasil
pertanian dan limbah cair dengan konsentrasi BOD dan COD yang tinggi. (Rosadi, 2000)

10
2.2.3. Penerapan Completely Stirred Tank Reactor (CSTR) Dalam Bidang Teknik
Lingkungan

CSTR dapat digunakan dalam pengolahan limbah, contohnya seperti limbah


pertanian dan limbah cair yang mempunyai konsentrasi BOD dan COD yang tinggi. Di
CSTR, satu atau lebih reaktan masuk ke dalam suatu bejana berpengaduk dan bersamaan
dengan itu sejumlah yang sama (produk) dikeluarkan dari reaktor. Pengaduk dirancang
sehingga campuran teraduk dengan sempurna dan diharapkan reaksi berlangsung secara
optimal.

2.2.4. Kelebihan dan Kelemahan Completely Stirred Tank Reactor (CSTR)


Kelebihan dari reaktor CSTR adalah sebagai berikut :
1. Operasi kontinyu, sehingga memungkinkan produksi dalam jumlah besar.
2. Pengontrolan temperatur mudah dilakukan sehingga kondisi operasi yang
isotermal bisa terpenuhi.
3. Terdapat pengaduk sehingga suhu dan komposisi campuran adalah reaktor yang
selalu homogen bisa terpenuhi.
4. Mudah untuk menjalankan dua fase.
5. Biaya operasi murah.
6. Mudah dibersihkan.

Disamping memiliki beberapa kelebihan, CSTR jug memiliki kekurangan. Diantara


kekurangannya, yaitu:

1. Perubahan reaktan per volumenya relatif kecil dibandingkan reaktor lain,


karena dibutuhkan suatu reaktor yang besar untuk menutup kekurangan ini.
2. Reaksinya berlangsung isotermal sehingga dipakai katalisator yang aktifitasnya
rendah dan butir katalisator kecil sehingga tidak ada tahanan perpindahan panas.
3. Konversi per unit volume rendah.
4. Agitasi yang kecil dapat menyebabkan by-passing dan channeling.
5. Waktu tinggal dalam reaktor sangat terbatas karena ditentukan oleh laju
alir feed yang masuk dan keluar.
6. Dapat timbul endapan didasar akibat gaya sentrifugal.

11
7. Tidak efisien untuk reaksi bertekanan tinggi.

2.3. Plug Flow Reactor


2.3.1. Pengertian Plug Flow Reactor
Plug Flow Reactor (PFR) adalah suatu alat yang digunakan untuk mereaksikan suatu
reaktan dalam hal ini fluida dan mengubahnya menjadi produk dengan cara mengalirkan
fluida tersebut dalam pipa secara berkelanjutan (continuous). Biasanya reaktor ini dipakai
untuk mempelajari berbagai proses kimia yang penting seperti perubahan kimia senyawa,
reaksi termal, dan lain-lain.
Model reaktor ini merupakan reaktor dimana reaksi kimia berlangsung secara kontinu
sepanjang system aliran. Reaktor
alir pipa sering juga disebut sebagai reaktor alir sumbat atau Continuous Tubular Recators
(CST). Reaktor alir pipa ini digunakan untuk memperkirakan sifat sifat reaktor kimia
sehingga variable kunci reaktor seperti dimensi reaktor bisa dihitung.

Dalam Plug Flow Reactor, neraca massa untuk komponen A dapat dituliskan :

in = out + generation + consumption +


accumulation

Gambar 2.3 Ilustrasi Plug Flow Reactor

2.3.2. Penggunaan Plug Flow Reactor


Model PFR seringkali digunakan untuk sebuah reaktor yang mana sistem reaksi (gas
atau cair) mengalir pada kecepatan relatif tinggi (Re>>, sampai mendekati PF) melalui suatu
vesel kosong atau vesel yg berisi katalis padat yang di packed. Reaktor dapat digunakan

12
dalam operasi skala besar untuk produksi komersial, atau di laboratorium atau operasi skala
pilot untuk mendapatkan data perancangan.
PFR juga biasa digunakan untuk mempelajari beberapa proses penting seperti reaksi
termal dan reaksi kimia plasma dalam aliran gas yang cepat serta daerah katalisis. Dalam
beberapa kasus, hasil yang didapat tidak hanya membantu kita dalam memahami
karakteristik proses proses kimia, tetapi juga dapat memberikan kita pengertian praktis dari
proses proses kimia yang penting.

2.3.3. Penerapan Plug Flow Reactor Dalam Bidang Teknik Lingkungan

PFR digunakan dalam pengolahan limbah cair. Untuk reaksi heterogen, misalnya
antara bahan baku gas dengan katalis padat umumnya menggunakan model reaktor alir pipa.
Reaktor alir pipa mirip saringan air dari pasir. Katalis diletakkan pada suatu pipa lalu dari
sela-sela katalis dilewatkan bahan baku seperti air melewati sela-sela pasir pada saringan.

2.3.4. Mekanisme Kerja Plug Flow Reactor


Reaktor alir pipa merupakan reaktor dimana cairan bereaksi dan mengalir dengan
cara melewati tube (tabung) dengan kecepatan tinggi, tanpa terjadi pembentukan arus putar
pada aliran cepat. Reaktor alir pipa pada hakekatnya hampir sama dengan pipa dan relative
cukup mudah dalam perancangannya. Reaktor ini biasanya dilengkapi dengan selaput
membrane untuk menambah yield produk pada reaktor. Produk secara selektif ditarik dari
reaktor sehingga keseimbangan dalam reaktor secara kontinu bergeser membentuk lebih
banyak produk. Dalam PFR, satu atau lebih reaktan dipompakan kedalam suatu pipa.

2.3.5. Kelebihan dan Kelemahan Plug Flow Reactor


Kelebihan dari Plug Flow Reactor (PFR), adalah sebagai berikut:
1. Konversi yg cukup tinggi dibanding Mixed Flow Reactor (MFR).
2. Waktu yang relatif lebih singkat.
3. Tingkat perubahannnya besar dalam setiap volumenya.
4. Bekerja dalam periode waktu yang cukup lama tanpa tenaga kerja sehingga
upah produksi rendah.

13
5. Perpindahan kalornya baik sekali.
6. Operasinya terus-menerus.
Dari beberapa kelebihan yang dimiliki Plug Flow Reactor (PFR), reaktor ini memiliki
beberapa kekurangan, yaitu:
1. Sulit mengontrol temperaturnya.
2. Tingginya temperature yang tidak diinginkan dapat terjadi.
3. Proses pemberhentian dan pembersihannya mahal.
4. Tidak baik utk fase gas karena rentan bocor.
5. Memerlukan waktu untuk mencapai kondisi steady state.

2.4. Perbedaan Batch Reactor, Completely Stirred Tank Reactor dan Plug Flow Reactor

Tabel 2.1 Perbedaan antara Batch Reactor, CSTR dan PFR


Waktu Fase
Model Reaktor Angka Reaksi Reaksi
distribusi Berlangsung
Batch Reactor Sangat sempit Lambat Tidak Kontinyu Gas, cair,
cair-padat
CSTR Luas Sedang Kontinyu Cair
Plug Flow Sempit Cepat Kontinyu Gas, cair
Reactor

14
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. Reactor Batch adalah tempat terjadinya suatu reaksi kimia tunggal, yaitu reaksi yang
berlangsung dengan hanya satu persamaan laju reaksi yang berpasangan dengan
persamaan kesetimbangan dan stoikiometri.
2. Continous Stirred Tank Reactor (CSTR) adalah salah satu reaktor ideal yang berbentuk
tangki alir berpengaduk yang biasa digunakan untuk reaksi homogen atau reaksi yang
terjadi dalam satu fase saja.
3. Plug Flow Reactor (PFR) adalah suatu alat yang digunakan untuk mereaksikan suatu
reaktan dalam hal ini fluida dan mengubahnya menjadi produk dengan cara mengalirkan
fluida tersebut dalam pipa secara berkelanjutan (continuous).
4. Pada reaktor batch terjadi reaksi kimia tunggal, hanya terjadi satau persaman laju reaksi,
fase yang terjadi yaitu fase gas, cair, cair-padat. Pada CSTR terjadi reaksi homogen, dan
hanya terjadi satu fase, reaktor ini terjadi reksi secara kontinyu. Reaktor PFR terjaadi
secara kontinyu dan hanya terjadi fase gas dan cair.
5. Ketiga rektor dapat digunakan dalam pengolahan limbah. Batch reaktor diunakan untuk
memisahan limbah padat, CSTR dan PFR dapat digunakan dalam pengolahan limbah
cair.

15
DAFTAR PUSTAKA

Schmidt, Lanny D. 1998. Rekayasa Reaksi Kimia. New York: Oxford University Press.
Liu, S. 2013. Chapter 4 - Batch Reactor. Bioprocess Engineering. Amsterdam: Elsevier.
Rosadi, Husni. 2000. Pemodelan Continous Stirred Tank Reactor. Bogor: Program Pascasarjana
Teknologi Industri Pertanian.

16

Você também pode gostar