Você está na página 1de 95

SKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL


DENGAN PERILAKU KUNJUNGAN PEMERIKSAAN
KEHAMILAN DI PUSKESMAS BUA
KABUPATEN LUWU
TAHUN 2017

RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE AND ATTITUDES OF PREGNANT


WOMEN WITH THE BEHAVIOR OF PREGNANCY CHECK AT BUA
PUBLIC HEALTH CENTER LUWU REGENCY
IN 2017

OLEH:

LINA PUDDING
SK. 15.11.067

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)


BHAKTI PERTIWI LUWU RAYA PALOPO
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2017
SKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL


DENGAN PERILAKU KUNJUNGAN PEMERIKSAAN
KEHAMILAN DI PUSKESMAS BUA
KABUPATEN LUWU
TAHUN 2017

RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE AND ATTITUDES OF PREGNANT


WOMEN WITH THE BEHAVIOR OF PREGNANCY CHECK AT BUA
PUBLIC HEALTH CENTER LUWU REGENCY
IN 2017

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan


Pada Program Studi S 1 Keperawatan Stikes Bhakti Pertiwi
Luwu Raya Palopo

OLEH:

LINA PUDDING
SK. 15.11.067

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)


BHAKTI PERTIWI LUWU RAYA PALOPO
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2017
HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul:

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PERILAKU


KUNJUNGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS BUA
KABUPATEN LUWU TAHUN 2017

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian


Skripsi Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo
Pada Hari Tanggal Mei 2017

Pembimbing I Pembimbing II

(Maria Sonda, S.SiT., M.Kes) (Ns. Suyati, S.Kep)

Mengetahui,

Ketua STIKES Ketua Program Studi Ners


Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo

(Dr. Agustina R. Palamba,S.Sos,S.Kep.Ns,M.Kes) (Ns. Amos Lellu, S.Kep., M.Kep)


NIDN. 09 2608 5601 NIDN. 09 1509 8701
HALAMAN PENGESAHAN

Pada hari ini minggu tanggal 7 Mei tahun 2017, bertempat di Ruang Ujian
Sekolah Tinggi Kesehatan Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo, telah dilaksanakan
Seminar Skripsi Hasil Penelitian Keperawatan sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan Studi Program Strata 1 (satu) Keperawatan, terhadap mahasiswa atas
nama:
Nama : LINA PUDDING
NIM : SK. 15.11.067
Program Studi : Keperawatan
Jenjang : Strata 1 (satu) Keperawatan
Judul Skripsi : HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL
DENGAN PERILAKU KUNJUNGAN PEMERIKSAAN
KEHAMILAN DI PUSKESMAS BUA KABUPATEN LUWU
TAHUN 2017.

Yang telah diuji oleh Tim Penguji Skripsi Hasil Penelitian Keperawatan, sebagai
berikut:

Tim Penguji Tanda Tangan

1. Maria Sonda, S.SiT., M.Kes (..)

2. Ns. Suyati, S.Kep (..)

3. Ns. Andi Silfiana, S.Kep., M.Kes (..)

Mengetahui,

Ketua STIKES Ketua Program Studi Ners


Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo

(Dr. Agustina R. Palamba,S.Sos,S.Kep.Ns,M.Kes) (Ns. Amos Lellu, S.Kep., M.Kep)


NIDN. 09 2608 5601 NIDN. 09 1509 8701
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Lina Pudding

NIM : SK. 15.11.067

Program Studi : Strata Satu (S 1) Keperawatan

Judul Penelitian : HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU


HAMIL DENGAN PERILAKU KUNJUNGAN
PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS
BUA KABUPATEN LUWU TAHUN 2017.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar

merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau

pemikiran orang lain. Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa

sebagian atau keseluruhan skripsi ini hasil karya orang lain, saya bersedia menerima

sanksi atas perbuatan tersebut.

Dibuat di : Palopo
Pada tanggal : 20 April 2017

Yang menyatakan

Lina Pudding
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI

Nama : Lina Pudding

NIM : SK. 15.11.067

Program Studi : Strata Satu (S 1) Keperawatan

Judul Penelitian : HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU


HAMIL DENGAN PERILAKU KUNJUNGAN
PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS
BUA KABUPATEN LUWU TAHUN 2017.

Demi pengembangan ilmu dan pengetahuan, menyatakan bersedia membuat karya

ilmiah dalam bentuk jurnal dan menyetujui untuk memberikan kepada STIKES Bhakti

Pertiwi Luwu Raya Palopo atas karya ilmiah saya, beserta perangkat yang ada (jika

diperlukan). Dengan tak bebas Royalty Non-Eksklusif STIKES Bhakti Pertiwi Luwu

Raya Palopo berhak menyimpan, mengalihmediakan, mengelolah mencantumkan

nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik hak cipta.

Demikian pernyataan ini, saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Palopo
Pada tanggal : 20 April 2017

Yang menyatakan

Lina Pudding

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya yang tak terhingga, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi ini, yang merupakan salah satu persyaratan untuk mencapai gelar

Sarjana pada Program Pendidikan Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

(STIKES) Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, mungkin

masih banyak kekurangan atau kelemahan baik dari segi penyusunan maupun dari

pandangan pengetahuan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya saran,

pendapat atau kritik yang bersifat konstruktif dari semua demi kesempurnaan penulisan

skripsi ini.

Selama proses penyelesaian skripsi ini banyak kesulitan dan hambatan yang

penulis hadapi, namun atas bantuan bimbingan dan kerjasama dari semua pihak yang

terlibat di dalamnya sehingga hambatan dan kesulitan tersebut dapat teratasi dengan

baik. Untuk itu, dengan segala hormat dan kerendahan hati penulis mengucapkan

terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Ibu Maria Sonda,

S.SiT.,M.Kes. selaku Pembimbing I dan Ibu Ns. Suyati, S.Kep selaku Pembimbing II

dengan penuh kesabaran, dan keikhlasan meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya

untuk memberikan perhatian, bimbingan dan arahan kepada penulis.

Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada:

iv
1. Bapak Asrul Prayudhi, SE., MM. selaku Ketua Yayasan Stikes Bhakti Pertiwi Luwu

Raya Palopo.

2. Ibu Agustina R. Palamba, S.Sos, S.Kep.Ns.,M.Kes, selaku Ketua Stikes Bhakti

Pertiwi Luwu Raya Palopo.

3. Bapak Pandin Mangande, S.Kep.Ns., M.Kes, selaku Ketua Program Studi

Keperawatan Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo.

4. Ibu Ns. Andi Silfiana, S.Kep., M.Kes selaku penguji atas saran dan kritikan guna

pengembangan isi skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo yang telah

memberikan kemudahan bagi penulis dalam menyelesaikan pendidikan selama ini.

6. Kepala Puskesmas Bua yang telah memberikan izin untuk penelitian.

7. Rekan-rekan mahasiswa Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo, baik secara

langsung maupun tidak langsung yang telah memberikan dukungan selama

perkuliahan sampai menyelesaikan proposal penelitian.

8. Terkhusus penulis ucapkan kepada kedua orang tua tercinta serta seluruh keluarga

besar penulis atas segala perhatian, pengorbanan, kasih sayang serta doa restunya

yang luar biasa selama ini.

Akhirnya semua amal baik dan bantuan semua pihak mendapatkan pahala

yang sebesar-besarnya dari Allah SWT, dan hasil penulisan ini menjadi bacaan

yang bermanfaat. Amin!

v
Palopo, Mei 2017

Peneliti

vi
DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...................................... iii

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI .................................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................................ v

DAFTAR ISI ......................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .................................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xi

ABSTRAK ............................................................................................ xii

ABSTRACT ......................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................... 1

B. Rumusan Masalah.......................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ............................................................ 4

D. Manfaat Penelitian .......................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................... 6

A. Tinjauan Umum Tentang Kunjungan Antenatal Care ..... 6

B. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan .......................... 22

C. Tinjauan Umum Tentang Sikap ...................................... 30

D. Kerangka Konsep ........................................................... 36

E. Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif ...................... 37

F. Hipotesis Penelitian ........................................................ 38

vii
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................... 39

A. Desain Penelitian ........................................................... 39

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................... 39

C. Populasi dan Sampel ..................................................... 39

D. Prosedur Pengumpulan Data ......................................... 42

E. Analisa Data ................................................................... 44

F. Etika Penelitian .............................................................. 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 47

A. Hasil Penelitian ............................................................... 47

B. Pembahasan .................................................................. 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................... 59

A. Kesimpulan ..................................................................... 59

B. Saran .............................................................................. 59

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 61

LAMPIRAN

viii
DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur di


Puskesmas Bua Kabupaten Luwu Tahun 2017............ 47

Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan di 48
Puskesmas Bua Kabupaten Luwu Tahun 2017............
Tabel 4.3
48
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan di
Tabel 4.4 Puskesmas Bua Kabupaten Luwu Tahun 2017............
49

Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap di


Puskesmas Bua Kabupaten Luwu Tahun 2017............
49
Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Kunjungan
Tabel 4.6
Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas Bua
Kabupaten Luwu Tahun 2017........................................
50

Tabel 4.7 Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Perilaku


Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas Bua
51
Kabupaten Luwu Tahun 2017........................................

Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Perilaku


Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas Bua
Kabupaten Luwu Tahun 2017........................................

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Biodata Peneliti

Lampiran 2 : Jadwal Penelitian

Lampiran 3 : Lembar Persetujuan Responden

Lampiran 4 : Kuesioner

Lampiran 5 : Master Data Hasil Rekapitulasi Penelitian

Lampiran 6 : Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS

Lampiran 7 : Surat Keterangan Sebelum Penelitian

Lampiran 8 : Surat Keterangan Selesai Penelitian

x
ABSTRAK

LINA PUDDING. SK. 15.11.067. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Dengan Perilaku
Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas Bua Kabupaten Luwu Tahun 2017
(dibimbing oleh Maria Sonda dan Suyati).

Kehamilan adalah hal yang luar biasa karena menyangkut perubahan fisiologis, biologis
dan psikis yang mengubah hidup seorang wanita. Masa kehamilan juga merupakan sebuah
impian yang sangat dinanti dan diharapkan oleh pasangan suami dan istri. Pada umumnya
kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil
dengan perilaku kunjungan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Bua Kabupaten Luwu Tahun
2017.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik
dengan pendekatan yang bersifat cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan pada
waktu pengukuran/observasi data variabel independen dan dependen dinilai secara stimultan
pada satu saat. Sampel yang diperoleh sebanyak 44 responden dengan menggunakan metode
purposive sampling. Analisa data yang digunakan yaitu univariat dan bivariat menggunakan uji
statistik Chi Square.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan pengetahuan dengan perilaku kunjungan
pemeriksaan kehamilan (p=0,004), ada hubungan sikap dengan perilaku kunjungan
pemeriksaan kehamilan (p=0,043).
Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu ada hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil
dengan perilaku kunjungan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Bua Kabupaten Luwu.
Diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk memberikan penyuluhan atau pendidikan
kesehatan kepada ibu hamil tentang pentingnya melakukan perawatan kehamilan dengan
melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan.

Kata Kunci : Pemeriksaan kehamilan, pengetahuan, sikap


Daftar Pustaka : 22 (2009-2016)

xi
ABSTRACT

LINA PUDDING. SK. 15.11.067. Relationship of Knowledge and Attitudes of Pregnant Women
with the Behavior of Pregnancy Check at Bua Public Health Center Luwu Regency in 2017
(guided by Maria Sonda and Suyati).

Pregnancy is a remarkable thing because it involves physiological, biological and


psychological changes that change a woman's life. The period of pregnancy is also a dream
that is highly anticipated and expected by husband and wife partners. In general, the pregnancy
develops normally and results in the birth of a healthy enough baby. The purpose of this study is
to determine the Relationship of Knowledge and Attitudes of Pregnant Women with the
Behavior of Pregnancy Check at Bua Public Health Center Luwu Regency in 2017.
The research design used in this research is descriptive analytic research with cross
sectional approach that is the type of research that emphasizes at the time of measurement /
observation of independent variable data and dependent assessed by stimultan at one time.
The sample obtained by 44 respondents by using purposive sampling method. Data analysis
used is univariate and bivariate using Chi Square statistic test.
The result of the research showed that there was a correlation between knowledge with
the behavior of pregnancy visit (p = 0,004), there was a correlation between attitude and
pregnancy visitation behavior (p = 0,043).
The conclusion in this research is that there is correlation between knowledge and attitude
of pregnant mother with the behavior of pregnancy check visit at Bua Puskesmas Luwu
Regency. It is expected that health workers to provide counseling or health education to
pregnant women about the importance of doing pregnancy treatment by doing a pregnancy
check.

Keywords : Examination of pregnancy, knowledge, attitude


References : 22 (2009-2016)

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan adalah hal yang luar biasa karena menyangkut

perubahan fisiologis, biologis dan psikis yang mengubah hidup seorang

wanita (Maulana, 2008). Kehamilan merupakan suatu perubahan

hormonal, yang merupakan bagian dari respon itu terhadap kehamilan

yang dapat menimbulkan stress, dan dapat menjadi perubahan perasaan,

hampir sama seperti saat mereka akan menstruasi atau selama

menopause (Bobak, 2009).

Masa kehamilan juga merupakan sebuah impian yang sangat

dinanti dan diharapkan oleh pasangan suami dan istri. Pada umumnya

kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi

sehat cukup bulan melalui jalan lahir (Chomaria, 2012). Namun demikian

tidak semua hasil kehamilan dan persalinan akan menggembirakan

seorang suami, ibu dan bayi lahir sehat, tetapi ibu hamil bisa menghadapi

kegawatan dengan derajat ringan sampai berat yang dapat memberikan

bahaya terjadinya ketidaknyamanan, ketidakpuasan, kesakitan,

kecacatan bahkan kematian bagi ibu hamil, risiko tinggi, maupun rendah

yang mengalami komplikasi dalam persalinan.

Menurut laporan World Health Organization (WHO) mencatat bahwa

angka ibu hamil meningkat tiap tahunnya. Pada tahun 2013, jumlah ibu

hamil sebanyak 598.000 orang. Pada tahun 2014 ibu hamil sebanyak

13 Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


14

860.000 orang. Sementara pada tahun 2015 jumlah ibu hamil mengalami

peningkatan 5% dari tahun sebelumnya menjadi 928.000. Sedangkan di

Indonesia jumlah ibu hamil dalam beberapa tahun terakhir pun terlihat

mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 angka ibu hamil sebanyak

96.000 orang. Pada tahun 2014 sebanyak 125.000 ibu hamil. Sedangkan

pada tahun 2015 jumlah ibu hamil sebanyak 176.000 orang.

Data di Provinsi Sulawesi Selatan (2013) jumlah ibu hamil berjumlah

12.500 orang. Pada tahun 2014 ibu hamil tidak mengalami peningkatan

yang begitu banyak dari tahun sebelumnya yaitu menjadi 15.000 orang.

Melihat data tahun 2015 jumlah ibu hamil mencapai 30.000 orang

(Depkes RI, 2015). Menurut cacatan medik Dinas Kesehatan Kabupaten

Luwu, pada tahun 2013 jumlah ibu hamil yang ada di Kabupaten Luwu

adalah sebanyak 4326 orang. Tahun 2014 mengalami penurunan

menjadi 4154 orang dan tahun 2015 mengalami penurunan menjadi 3976

orang. Sedangkan jumlah ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Bua

pada tahun 2017 sebanyak 80 orang.

Sangat sulit diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi

masalah atau tidak, dan sistem penilaian risiko tidak dapat memprediksi

apakah ibu hamil akan bermasalah atau tidak selama kehamilannya. Oleh

karena itu, pandangan yang menganggap kehamilan adalah peristiwa

alamiah perlu diubah secara sosiokultural. Asuhan pemeriksaan

kehamilan/antenatal care (ANC) yang dilakukan secara teratur dan rutin

merupakan cara yang paling tepat dan penting untuk memantau dan

mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


15

kehamilan normal, ibu hamil sebaiknya mengunjungi bidan atau dokter

sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan

pelayanan/asuhan antenatal care (Saifuddin, 2012).

Pengetahuan pada saat hamil dalam pemeriksaan kehamilan

merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui ibu hamil selama

kehamilan, seperti pemenuhan nutrisi ibu hamil, jangan makan

sembarangan saat hamil, utamakan kualitas makanan yang dimakan,

bukan pada jumlah atau kuantitas artinya bagi ibu hamil seringlah

memakan makanan yang bervariasi sehingga dapat bermanfaat bagi ibu

dan janin (Khumaira, 2012). Menurut penelitian Nurul, (2014) menyatakan

bahwa pengetahuan ibu hamil berhubungan dengan keteraturan

melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan.

Menurut penelitian Priani (2012) pengetahuan memengaruhi sikap

seseorang terhadap sesuatu, sikap positif sangat erat kaitannya dengan

perilaku seseorang. Pengetahuan yang baik dan sikap positif akan

mendorong perilaku ibu hamil ke arah yang lebih baik khususnya perilaku

kesehatan dalam keteraturan melakukan antenatal care. Menurut Lestari

(2011) dampak dari ibu hamil yang tidak mengikuti antenatal care adalah

meningkatnya angka mortalitas dan morbiditas ibu, tidak terdeteksinya

kelainan-kelainan kehamilan dan kelainan fisik yang terjadi pada saat

persalinan tidak dapat dideteksi secara dini.

Dari studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Bua

Kabupaten Luwu, diperoleh informasi yang didapat dari bidan bahwa ada

ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya setelah masuk trimester II

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


16

dan III, sehingga ada ibu hamil trimester III yang datang periksa

kehamilan sudah terjadi kelainan atau berisiko. Ibu hamil yang antenatal

care nya tidak teratur mengalami partus lama 3 kali lebih besar

dibandingkan ibu hamil yang melakukan antenatal care teratur. Oleh

karena itu, menjaga dan meningkatkan kesehatan ibu dan janin selama

kehamilan merupakan aspek yang penting.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah penelitian ini

yaitu: Ada hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan perilaku

kunjungan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Bua Kabupaten Luwu

Tahun 2017?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil

dengan perilaku kunjungan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas

Bua Kabupaten Luwu Tahun 2017.

2. Tujuan khusus

a. Diketahuinya hubungan pengetahuan ibu hamil dengan perilaku

kunjungan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Bua Kabupaten

Luwu Tahun 2017.

b. Diketahuinya hubungan sikap ibu hamil dengan perilaku kunjungan

pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Bua Kabupaten Luwu

Tahun 2017.

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


17

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi responden

Bagi ibu hamil, dapat memberikan informasi dan masukan untuk

meningkatkan dukungan suami dalam upaya peningkatan kunjungan

antenatal care.

2. Bagi Institusi

Hasil penelitian merupakan salah satu sumber informasi yang

dapat di jadikan sebagai bahan bacaan bagi institusi perguruan tinggi

khususnya di Stikes Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo.

3. Bagi tempat penelitian

Sebagai masukan bagi petugas kesehatan di Puskesmas Bua

mengenai hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku

kunjungan pemeriksaan kehamilan. Khususnya ibu hamil sebagai

bahan masukan untuk meningkatkan pemahaman-pemahaman dan

sikap ibu hamil dalam melakukan pemeriksaan kehamilan secara

teratur.

4. Bagi peneliti

Melalui penelitian ini peneliti dapat mengembangan wawasan

berpikir yang dilandasi dengan konsep ilmiah dan sumber informasi

bagi peneliti lain yang berkenaan dengan penelitian ini.

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Kunjungan Antenatal Care

1. Pengertian

Kunjungan Antenatal Care adalah kunjungan ibu hamil ke bidan

atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk

mendapatkan pelayanan/ asuhan antenatal. Kunjungan ibu hamil atau

ANC adalah pertemuan antara bidan dengan ibu hamil dengan

kegiatan mempertukarkan informasi ibu dan bidan serta observasi

selain pemeriksaan fisik, pemeriksaan umum dan kontak sosial untuk

mengkaji kesehatan dan kesejahteraan umumnya (Salmah, 2012).

Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah kontak ibu hamil

dengan pemberi perawatan atau asuhan dalam hal mengkaji

kesehatan dan kesejahteraan bayi serta kesempatan untuk

memperoleh informasi dan memberi informasi bagi ibu dan petugas

kesehatan. Pada setiap kunjungan Antenatal Care (ANC), petugas

mengumpulkan dan menganalisis data mengenai kondisi ibu melalui

anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk mendapatkan diagnosis

kehamilan intrauterine, serta ada tidaknya masalah atau komplikasi

dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin serta

ditangani secara memadai (Saifuddin dalam Padila, 2014).

Asuhan kehamilan ini diperlukan karena walaupun pada

umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan

18 Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


19

bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak

sesuai dengan yang di harapkan. Oleh karena itu ibu hamil dianjurkan

mengunjungi dokter atau bidan sedini mungkin semenjak ia merasa

dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal

(Saifuddin, 2012).

Kunjungan pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu

bentuk perilaku. Menurut Green, faktor-faktor yang memengaruhi

perilaku ada 3 yaitu : faktor predisposisi (predisposing factor), faktor

pendukung (enabling factor), dan faktor pendorong (reinforcing factor).

Termasuk faktor predisposisi (predisposing factor) diantaranya:

pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, keyakinan, nilai dan

motivasi. Sedangkan yang termasuk faktor pendukung (enabling

factor) adalah ketersediaan fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana

kesehatan dan yang terakhir yang termasuk faktor pendorong

(reinforcing factor) adalah sikap dan perilaku petugas kesehatan,

informasi kesehatan baik literatur, media, atau kader (Notoatmodjo,

2010). Dimana motivasi merupakan gejala kejiwaan yang direfleksikan

dalam bentuk perilaku karena motivasi merupakan dorongan untuk

bertindak untuk mencapai tujuan tertentu, dalam keadaan ini tujuan

ibu hamil adalah agar kehamilannya berjalan normal dan sehat.

Menurut Prawirohardjo (2010) Antenatal care (ANC) juga

merupakan salah satu upaya pencegahan awal dari faktor risiko

kehamilan. Menurut World Health Organization (WHO), antenatal care

untuk mendeteksi dini terjadinya risiko tinggi terhadap kehamilan dan

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


20

persalinan juga dapat menurunkan angka kematian ibu dan

memantau keadaan janin. Idealnya bila tiap wanita hamil mau

memeriksakan kehamilannya, bertujuan untuk mendeteksi kelainan-

kelainan yang mungkin ada atau akan timbul pada kehamilan tersebut

cepat diketahui, dan segera dapat di atasi sebelum berpengaruh tidak

baik terhadap kehamilan tersebut dengan melakukan pemeriksaan

Antenatal care.

Apabila ibu hamil tidak melakukan pemeriksaan kehamilan,

maka tidak akan diketahui apakah kehamilannya berjalan dengan baik

atau mengalami keadaan risiko tinggi dan komplikasi obstetri yang

dapat membahayakan kehidupan ibu dan janinnya. Dan dapat

menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi (Saifuddin, 2012).

2. Kebijakan program pelayanan antenatal care

Kebijakan Departemen Kesehatan dalam upaya mempercepat

penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi

(AKB) pada dasarnya mengacu kepada intervensi strategis Empat

Pilar Safe Motherhood yaitu meliputi: Keluarga Berencana, Antenatal

care, Persalinan Bersih dan Aman, dan Pelayanan Obstetri Essensial.

Pendekatan pelayanan obstetrik dan neonatal kepada setiap ibu hamil

ini sesuai dengan pendekatan Making Pregnancy Safer (MPS), yang

mempunyai 3 (tiga) pesan kunci yaitu :

a. Setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih.

b. Setiap komplikasi obstetrik dan neonatal mendapat pelayanan

yang adekuat.

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


21

c. Setiap perempuan dalam usia subur mempunyai akses

pencegahan dan penatalaksanaan kehamilan yang tidak

diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran.

Kebijakan program pelayanan antenatal menetapkan frekuensi

kunjungan antenatal care sebaiknya minimal 4 (empat) kali selama

kehamilan, dengan ketentuan sebagai berikut (Kemenkes RI, 2012) : .

a. Minimal satu kali pada trimester pertama (K1) hingga usia

kehamilan 12 minggu.

Kontak pertama harus dilakukan sedini mungkin pada

trimester pertama sebaiknya sebelum minggu ke 8, tujuannya :

1) Penapisan dan pengobatan anemia

2) Perencanaan persalinan

3) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya

b. Minimal satu kali pada trimester kedua (K2), 13 - 24 minggu,

tujuannya :

1) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya

2) Penapisan pre eklamsia, gemelli, infeksi alat reproduksi dan

saluran perkemihan

3) Mengulang perencanaan persalinan

c. Minimal dua kali pada trimester ketiga (K3 dan K4) > 24 minggu

sampai dengan minggu ke 36 dan sampai kelahiran. Kunjungan

antenatal care bisa lebih dari 4 kali sesuai kebutuhan/indikasi dan

jika ada keluhan, penyakit atau gangguan kehamilan, tujuannya :

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


22

1) Sama seperti kegiatan kunjungan II dan III

2) Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi

3) Memantapkan rencana persalinan

4) Mengenali tanda-tanda persalinan (Rukiyah, 2014).

3. Tujuan antenatal care

Menurut Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan

Reproduksi/Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia

(JNPKKR/POGI) tahun 2012, tujuan dari ANC meliputi :

a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu

dan tumbuh kembang bayi

b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan

sosial ibu dan bayi

c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi

yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit

secara umum, kebidanan dan pembedahan.

d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan

selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin

e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan

pemberian ASI Eksklusif

f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran

bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.

g. Mengurangi bayi lahir prematur, kelahiran mati, kematian neonatal,

dan mempersiapkan kesehatan yang optimal bagi janin (Rukiyah,

2014)

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


23

Asuhan antenatal penting untuk menjamin agar proses alamiah

tetap berjalan normal selama kehamilan. Kehamilan dapat

berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Kehamilan

bisa saja membawa resiko bagi ibu. WHO memperkirakan sekitar 15%

dari seluruh wanita hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang

berkaitan dengan kehamilannya serta dapat mengancam jiwanya. Dari

5.600.000 wanita hamil di Indonesia, sejumlah besar akan mengalami

suatu komplikasi atau masalah yang bisa menjadi fatal (Kusbandiyah,

2011).

Berdasarkan penelitian Lumongga (2013) menunjukkan terdapat

hubungan antara pemeriksaan kehamilan dengan kejadian komplikasi

persalinan dengan OR sebesar 4,52, dan menurut penelitian Sinurtina

(2014) ibu hamil yang tidak melakukan kunjungan atau pemeriksaan

antenatal akan mengalami komplikasi pada waktu persalinan sebesar

6,04 kali daripada ibu hamil yang melakukan kunjungan atau

pemeriksaan antenatal.

Tujuan antenatal care adalah untuk menjaga agar ibu hamil

dapat melalui masa kehamilannya, persalinan dan nifas dengan baik

dan selamat, serta menghasilkan bayi yang sehat. Untuk mencapai

tujuan dari ANC tersebut dilakukan pemeriksaan dan pengawasan

wanita selama kehamilannya secara berkala dan teratur agar bila

timbul kelainan kehamilan atau gangguan kesehatan sedini mungkin

diketahui sehingga dapat dilakukan perawatan yang cepat dan tepat.

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


24

Mengacu pada penjelasan di atas, bagi ibu hamil dan

suami/keluarga dapat mengubah pola berpikir yang hanya datang ke

dokter jika ada permasalahan dengan kehamilannya. Karena dengan

pemeriksaan kehamilan yang teratur, diharapkan proses persalinan

dapat berjalan dengan lancar dan selamat, dan yang lebih penting

adalah kondisi bayi yang dilahirkan juga sehat, begitu pula dengan

ibunya.

Pemeriksaan kehamilan sebaiknya dilakukan sedini mungkin,

segera setelah wanita merasa dirinya hamil. Kebijakan pemerintah

tentang kunjungan antenatal menetapkan frekuensi kunjungan

antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan.

Pada setiap kali kunjungan antenatal dalam pembagian trimester

selama kehamilan, perlu didapatkan informasi yang sangat penting

(Prawirohardjo, 2010).

a. Trimester pertama (kehamilan hingga 12 minggu)

1) Membangun hubungan saling percaya antara petugas

kesehatan ibu hamil

2) Mendeteksi masalah dan menanganinya

3) Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum,

anemia kekurangan zat besi, penggunaan praktek tradisional

yang merugikan

4) Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk

menghadapi komplikasi

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


25

5) Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan,

istirahat, dan sebagainya).

b. Trimester kedua ( > 12 sampai < 28 minggu)

Sama seperti di atas, ditambah kewaspadaan khusus

mengenai preeklampsia (tanya ibu tentang gejala-gejala

preeklampsia, pantau tekanan darah, evaluasi edema, periksa

untuk mengetahui proteinuria).

c. Trimester ketiga ( 28 minggu sampai 36 minggu dan sampai

kelahiran)

Sama seperti di atas, ditambah palpasi abdominal untuk

mengetahui apakah ada kehamilan ganda, ditambah deteksi letak

bayi yang tidak normal, atau kondisi lain yang memerlukan

kelahiran di rumah sakit.

4. Standar antenatal care

Dalam melakukan pemeriksaan antenatal, tenaga kesehatan

harus memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai standar terdiri

dari (Kemenkes RI, 2012):

a. Timbang berat badan

Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan

antenatal dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan

pertumbuhan janin. Penambahan berat badan yang kurang dari 9

kilogram selama kehamilan atau kurang dari 1 kilogram setiap

bulannya menunjukkan adanya gangguan pertumbuhan janin.

Pengukuran tinggi badan pada pertama kali kunjungan dilakukan

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


26

untuk menapis adanya faktor risiko pada ibu hamil. Tinggi badan

ibu hamil kurang dari 145 cm meningkatkan risiko untuk terjadinya

CPD (Cephalo Pelvic Disproportion).

b. Nilai status gizi (Ukur lingkar lengan atas /LILA)

Pengukuran LILA hanya dilakukan pada kontak pertama

untuk skrining ibu hamil berisiko kurang energi kronis (KEK).

Kurang energi kronis disini maksudnya ibu hamil yang mengalami

kekurangan gizi dan telah berlangsung lama (beberapa

bulan/tahun) dimana LILA kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil dengan

KEK akan dapat melahirkan berat lahir rendah (BBLR).

c. Ukur tekanan darah

Pengukuran tekanan darah pada setiap kali kunjungan

antenatal dilakukan untuk mendeteksi adanya hipertensi (tekanan

darah 140/90 mmHg) pada kehamilan dan pre-eklampsia

(hipertensi disertai edema wajah dan atau tungkai bawah dan atau

proteinuria)

d. Ukur tinggi fundus uteri

Pengukuran tinggi fundus pada setiap kali kunjungan

antenatal dilakukan untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai

atau tidak dengan umur kehamilan. Jika tinggi fundus tidak sesuai

dengan umur kehamilan, kemungkinan ada gangguan

pertumbuhan janin. Standar pengukuran menggunakan pita

pengukur setelah kehamilan 24 minggu.

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


27

e. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)

Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester II

dan selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal care. Pemeriksaan

ini untuk mengetahui letak janin. Jika pada trimester III bagian

bawah janin bukan kepala, atau kepala janin belum masuk ke

panggul berarti ada kelainan letak, panggul sempit atau ada

masalah lain. Penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester I dan

selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. DJJ lambat kurang

dari 120/menit atau DJJ cepat lebih dari 160/menit menunjukkan

adanya gawat janin.

f. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi tetanus

toksoid (TT) bila diperlukan.

Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu hamil

harus mendapat imunisasi TT. Pada saat kontak pertama, ibu

hamil diskrining status imunisasi TT-nya. Pemberian imunisasi TT

pada ibu hamil, disesuaikan dengan status imunisasi ibu saat ini.

g. Beri tablet tambah darah (tablet besi)

Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus

mendapat tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan

diberikan sejak kontak pertama.

h. Periksa laboratorium (rutin dan khusus)

Pemeriksaan laboratorium rutin adalah pemeriksaan

laboratorium yang harus dilakukan pada setiap ibu hamil yaitu

golongan darah, hemoglobin darah dan pemeriksaan spesifik

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


28

darah endermis (malaria, HIV, dan lain-lain). Sedangkan

pemeriksaan laboratorium khusus adalah pemeriksaan

laboratorium lain yang dilakukan atas indikasi pada ibu hamil yang

melakukan kunjungan antenatal.

i. Tatalaksana/penanganan kasus

Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal di atas dan hasil

pemeriksaan laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan pada

ibu hamil harus ditangani sesuai dengan standard dan

kewenangan tenaga kesehatan. Kasus-kasus yang tidak dapat

ditangani atau dirujuk sesuai dengan sistem rujukan.

j. Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) efektif

KIE efektif dilakukan pada setiap kunjungan antenatal yang

meliputi:

1) Kesehatan ibu

Setiap ibu hamil dianjurkan untuk memeriksakan

kehamilannya secara rutin ke tenaga kesehatan dan

menganjurkan ibu hamil agar beristirahat yang cukup selama

kehamilannya (sekitar 9-10 jam per hari) dan tidak bekerja

berat.

2) Perilaku hidup bersih dan sehat

Setiap ibu hamil dianjurkan untuk menjaga kebersihan

badan selama kehamilan misalnya mencuci tangan sebelum

makan, mandi 2 kali sehari dengan menggunakan sabun,

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


29

menggosok gigi setelah sarapan dan sebelum tidur serta

melakukan olah raga ringan.

3) Peran suami/keluarga dalam kehamilan dan perencanaan

persalinan

Setiap ibu hamil perlu mendapatkan dukungan dari

keluarga terutama suami dalam kehamilannya. Suami, keluarga

atau masyarakat perlu menyiapkan biaya persalinan,

kebutuhan bayi, transportasi rujukan dan calon donor darah.

Hal ini penting apabila terjadi komplikasi kehamilan, persalinan,

dan nifas agar segera dibawa ke fasilitas kesehatan.

4) Tanda bahaya pada kehamilan, persalinan dan nifas serta

kesiapan menghadapi komplikasi.

Setiap ibu hamil diperkenalkan mengenai tanda-tanda

bahaya baik selama kehamilan, persalinan, dan nifas misalnya

perdarahan pada hamil muda maupun hamil tua, keluar cairan

berbau pada jalan lahir saat nifas, dsb. Mengenai tanda-tanda

bahaya ini penting agar ibu hamil segera mancari pertolongan

ke tenaga kesehatan .

5) Asupan gizi seimbang

Selama hamil ibu dianjurkan untuk mendapatkan asupan

makanan yang cukup dengan pola gizi yang seimbang karena

hal ini penting untuk proses tumbuh kembang janin dan derajat

kesehatan ibu. Misalnya ibu hamil disarankan minum tablet

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


30

tambah darah secara rutin untuk mencegah anemia pada

kehamilannya.

6) Gejala penyakit menular dan tidak menular

Setiap ibu hamil harus tahu mengenai gejala-gejala

penyakit menular (misalnya penyakit IMS, Tuberkulosis) dan

penyakit tidak menular (misalnya hipertensi) karena dapat

mempengaruhi pada kesehatan ibu dan janinnya.

7) Penawaran untuk melakukan konseling dan testing HIV di

daerah tertentu (risiko tinggi).

Konseling HIV menjadi salah satu komponen standar dari

pelayanan kesehatan ibu dan anak. Ibu hamil diberikan

penjelasan tentang risiko penularan HIV dari ibu ke janinnya,

dan kesempatan untuk menetapkan sendiri keputusannya

untuk menjalani tes HIV atau tidak. Apabila ibu hamil tersebut

HIV dari ibu ke janin, namun sebaliknya apabila ibu hamil

tersebut HIV negatif maka diberikan bimbingan untuk tetap HIV

negatif selama kehamilannya, menyusui dan seterusnya.

8) Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan pemberian ASI eksklusif

Setiap ibu hamil dianjurkan untuk memberikan ASI

kepada bayinya segera setelah bayi lahir karena ASI

mengandung zat kekebalan tubuh yang penting untuk

kesehatan bayi. Pemberian ASI dilanjutkan sampai bayi berusia

6 bulan.

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


31

9) Keluarga Berencana (KB) paska persalinan

Ibu hamil diberikan pengarahan tentang pentingnya ikut

KB setelah persalinan untuk menjarangkan kehamilan dan agar

ibu punya waktu merawat kesehatan diri sendiri, anak, dan

keluarga.

10) Imunisasi

Setiap ibu hamil harus mendapatkan imunisasi Tetanus

Toksoid (TT) untuk mencegah bayi mengalami tetanus

neonatorum.

11) Peningkatan kesehatan intelegensia pada kehamilan (brain

booster).

Untuk dapat meningkatkan intelegensia bayi yang akan

dilahirkan, ibu hamil dianjurkan untuk memberikan stimulasi

auditori dan pemenuhan nutrisi pengungkit otak (brain booster)

secara bersamaan pada periode kehamilan.

Kunjungan antenatal care sebaiknya dilakukan kunjungan ulang

difokuskan pada pendeteksian komplikasi mempersiapkan kelahiran

dan kegawatdaruratan. Jadwal kunjungan ulang sebaiknya :

a. Sampai dengan 28 minggu usia kehamilan, setiap 4 minggu

b. Antara 28 36 minggu usia kehamilan, setiap 2 minggu

c. Antar 36 minggu sampai kelahiran, setiap minggu.

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


32

Menurut Bartini (2012), pada kunjungan ulang atau setiap

kunjungan bidan harus melaksanakan hal-hal berikut:

a. Menilai keadaan umum (fisik) dan psikologis ibu hamil

b. Memeriksa urine untuk tes protein dan glukosa urine atas indikasi.

Bila ada kelainan, ibu dirujuk.

c. Mengukur berat badan dan lingkar lengan atas. Jika beratnya tidak

bertambah, atau lingkar lengannya menunjukkan kurang gizi, beri

penyuluhan tentang gizi dan rujuk untuk pemeriksaan dan

pengobatan lebih lanjut. Waspadai kenaikan berat badan trimester

III, jika kenaikan berat badan setiap minggu 2 kg, cek adanya

edema, tekanan darah dan protein urine. Jika ditemukan ketiga

tanda tersebut, lanjutkan dengan penatalaksanaan preeklamsia.

d. Mengukur tekanan darah dengan posisi ibu hamil duduk atau

berbaring dengan bantal. Letakkan tensimeter di permukaan yang

datar setinggi jantungnya. Gunakan selalu ukuran manset yang

sesuai. Jika tekanan darah di atas 140/90 mmHg, atau

peningkatan diastolik 10 mmHg atau lebih sebelum kehamilan 16

minggu atau paling sedikit pada pengukuran dua kali berturut-turut

dengan selisih waktu 1 jam, berarti ada selisih yang nyata dan ibu

berisiko mengalami hipertensi dan ibu hamil perlu dirujuk.

e. Periksa Hb pada kunjungan pertama dan pada kehamilan 20 30

mg atau lebih sering jika ada tanda anemia.

f. Berikan tablet zat besi minimal 90 tablet selama hamil dan

diminum sehari sekali dengan air putih.

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


33

g. Menanyakan adanya tanda dan gejala PMS.

h. Lakukan pemeriksaan fisik lengkap, termasuk payudara untuk

persiapan menyusui.

i. Ukur Tinggi Fundus Uteri (TFU) dalam centimeter. Jika ukuran

berbeda nyata dengan umur kehamilan dalam minggu, baik lebih

atau kurang waspadai pertumbuhan janin dalam uterus.

j. Mendengarkan denyut jantung janin dan tanyakan pergerakan

janin, rujuk jika terjadi penurunan.

k. Beri nasehat tentang cara perawatan diri selama kehamilan

l. Dengarkan keluhan dan bicarakan rencana persalinan (Bartini,

2012).

5. Lokasi pelayanan antenatal care

Tempat pemberian pelayanan antenatal care dapat bersifat statis

dan aktif meliputi :

a. Puskesmas/puskesmas pembantu

b. Pondok bersalin desa

c. Posyandu

d. Rumah Penduduk (pada kunjungan rumah)

e. Rumah sakit pemerintah/ swasta

f. Rumah sakit bersalin

g. Tempat praktek swasta (bidan dan dokter)

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


34

B. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan

1. Pengertian pengetahuan

a. Pengetahuan adalah hasil tahu seseorang terhadap objek melalui

indra yang dimilikinya. Penginderaan terjadi melalui panca indera

manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa

dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui

mata dan telinga. Pengetahuan merupakan domain yang sangat

penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo,

2010).

b. Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil

penggunaan panca inderanya. Pengetahuan juga merupakan hasil

mengingat suatu hal, termasuk mengingat kembali kejadian yang

pernah dialami baik secara sengaja maupun tidak disengaja dan

ini terjadi setelah orang melakukan kontak atau pengamatan

terhadap suatu objek tertentu (Mubarak, 2009).

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang

Menurut Mubarak (2009) ada tujuh faktor yang mempengaruhi

pengetahuan seseorang, yaitu:

a. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang

kepada orang lain terhadap suatu hal agar mereka dapat

memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan

seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan

pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya.

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


35

Sebaliknya, jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan

menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap

penerimaan, informasi dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan.

b. Pekerjaan

Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang

memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung

maupun secara tidak langsung.

c. Umur

Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi

perubahan pada aspek psikis dan psikologis (mental).

Pertumbuhan fisik secara garis besar ada empat kategori

perubahan, yaitu perubahan ukuran, perubahan proporsi,

hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru. Ini terjadi akibat

pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis dan mental taraf

berfikir seseorang semakin matang dan dewasa.

d. Pengalaman

Suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam

berinteraksi dengan lingkungannya. Ada kecenderungan

pengalaman yang kurang baik seseorang akan berusaha untuk

melupakan, namun jika pengalaman terhadap obyek tersebut

menyenangkan maka secara psikologis akan timbul kesan yang

membekas dalam emosi sehingga menimbulkan sikap positif.

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


36

e. Minat

Sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi

terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba

dan menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan

yang lebih mendalam.

f. Informasi

Kemudahan memperoleh informasi dapat membantu

mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang

baru.

g. Kebudayaan lingkungan sekitar

Apabila dalam suatu wilayah mempunyai budaya untuk

menjaga kebersihan lingkungan maka sangat mungkin masyarakat

sekitarnya mempunyai sikap untuk selalu menjaga kebersihan

lingkungan

3. Tingkatan pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), secara garis besarnya tingkatan

pengetahuan dibagi menjadi:

a. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Yang termasuk dalam tingkat pengetahuan

ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik

dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah

diterima. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


37

apa yang dipelajari, yaitu: menyebutkan, menguraikan,

mendefinisikan dan menyatakan.

b. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginter-

pretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham

terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan

sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

c. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riel

(sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau

penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan

sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya dapat

menggunakan rumus statistik dalam perhitungan hasil penelitian,

dapat menggunakan prinsip siklus pemecahan masalah didalam

pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan.

d. Analisa (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

atau suatu objek kedalam komponen-komponen. Tetapi masih di

dalam suatu struktur organisasi dan masih ada kaitan satu sama

lain. Analisis dapat dilihat dari penggunaan alat kerja dan dapat

menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan.

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


38

e. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian kedalam suatu

bentuk keseluruhan yang baik, dan sintesis itu juga untuk

menyusun formulasi yang baru dari formulasi yang ada.

f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian ini

berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau yang

sudah ada.

4. Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010) cara memperoleh pengetahuan

dapat dikelompokkan menjadi dua:

a. Cara tradisional untuk memperoleh pengetahuan

Cara kuno atau tradisional ini dipakai orang untuk

memperolah kebenaran pengetahuan, sebelum diketemukannya

metode ilmiah, atau metode penemuan sistematik dan logis. Cara-

cara penemuan pengetahuan pada periode ini meliputi:

1) Cara coba salah (trial and error)

Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan,

bahkan mungkin sebelum adanya peradaban. Pada waktu itu

seseorang apabila menghadapi persoalan atau masalah, upaya

pemecahannya dilakukan dengan coba-coba saja. Cara coba-

coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


39

memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut

tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Apabila

kemungkinan ketiga gagal dicoba kemungkinan keempat dan

seterusnya, sampai masalah tersebut dapat terpecahkan. Itulah

sebabnya maka cara ini disebut metode trial (coba) and error

(gagal atau salah) atau metode coba-salah/coba-coba.

2) Cara kekuasaan atau otoritas

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali

kebiasaan-kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh

orang, tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut

baik atau tidak. Kebiasaan-kebiasaan seperti ini biasanya

diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya.

Misalnya, mengapa harus ada upacara selapanan dan turun

tanah pada bayi, mengapa ibu yang sedang menyusui harus

minum jamu, mengapa anak tidak boleh makan telur dan

sebagainya.

Kebiasaan seperti ini tidak hanya terjadi pada masyarakat

tradisional saja, melainkan juga terjadi pada masyarakat

modern. Kebiasaan-kebiasaan seperti ini seolah-olah diterima

dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak. Sumber

pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin-pemimpin

masyarakat baik formal maupun informal, ahli agama,

pemegang pemerintahan dan sebagainya. Dengan kata lain,

pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan otoritas atau

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


40

kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin

agama, maupun ahli ilmu pengetahuan.

3) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman adalah guru yang baik, yang bermakna

bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu

pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya

memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara

mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam

memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang

lalu.

4) Melalui jalan pikiran

Dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia

telah menggunakan jalan pikirannya melalui induksi atau

deduksi. Induksi yaitu: proses penarikan kesimpulan yang

dimulai dari pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang

bersifat umum. Deduksi yaitu: pembuatan kesimpulan dari

pernyataan umum kepada khusus.

b. Cara modern

1) Cara baru atau cara modern dalam memperoleh pengetahuan

lebih sistematis, logis dan alamiah. Cara ini disebut metode

penelitian ilmiah atau lebih populer disebut metodologi

penelitian yaitu dengan mengembangkan metode berfikir

induktif. Mula-mula mengadakan pengamatan langsung

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


41

terhadap gejala-gejala alam atau kemasyarakatan kemudian

hasilnya dikumpulkan dan diklasifikasikan, akhirnya diambil

kesimpulan umum.

2) Memperoleh kesimpulan dilakukan dengan observasi langsung

dan membuat pencatatan. Pencatatan ini mencakup tiga hal

pokok yakni:

a) Segala sesuatu yang positif yakni gejala tertentu yang

muncul pada saat dilakukan pengamatan.

b) Gejala sesuatu yang negatif yakni gejala tertentu yang tidak

muncul pada saat dilakukan pengamatan.

c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejala-

gejala yang berubah-ubah pada kondisi tertentu.

3) Berdasarkan hasil pencatatan-pencatatan ini kemudian

ditetapkan ciri-ciri atau unsur-unsur yang pasti pada suatu

gejala. Selanjutnya hal tersebut dijadikan dasar pengambilan

kesimpulan atau generalisasi. Prinsip-prinsip umum yang

dikembangkan sebagai dasar untuk mengembangkan metode

penelitian yang lebih praktis. Selanjutnya diadakan

penggabungan antara proses berfikir deduktif-induktif, yaitu

venvikatif sehingga melahirkan suatu cara penelitian yang

dikenal dengan metode penelitian ilmiah.

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


42

5. Hubungan pengetahuan dengan kunjungan pemeriksaan kehamilan

Pengetahuan tentang kehamilan harus dimiliki ibu hamil untuk

dapat menyiapkan fisik atau mental agar sampai akhir kehamilannya

sama sehatnya, bilamana ada kelainan fisik atau psikologis bisa

ditemukan secara dini dan diobati, serta melahirkan tanpa kesulitan

dengan bayi yang sehat.

Hasil penelitian Zainal di dalam penelitian Arihta (2012)

menunjukkan adanya hubungan bermakna antara pengetahuan

dengan pemeriksaan kehamilan. Menurut penelitian Nurul, Balqis, dan

Rahmiani (2014) menyatakan bahwa pengetahuan ibu hamil

berhubungan dengan keteraturan melakukan kunjungan pemeriksaan

kehamilan. Penelitian Rohana (2009) juga menunjukkan ada

pengaruh pengetahuan, ibu hamil dengan kunjungan antenatal care.

C. Tinjauan Umum Tentang Sikap

1. Pengertian

a. Menurut Notoatmodjo (2010), sikap merupakan reaksi atau respon

yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau

obyek yang melibatkan faktor pendapat dan emosi yang

bersangkutan (senang-tidak senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak

baik, dan sebagainya).

b. Menurut Azwar (2011), sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau

reaksi perasaan. Sikap seorang terhadap suatu objek adalah

perasaan mendukung atau memihak maupun perasaan tidak

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


43

mendukung atau tidak memihak. Sikap sebagai reaksi dari afektif,

perilaku dan kognitif terhadap suatu objek. Ketiga komponen ini

secara bersama mengorganisasikan sikap individu.

c. Sikap menurut Sarwono (2012) adalah istilah yang mencerminkan

rasa senang, tidak senang atau perasaan biasa-biasa saja (netral)

dari seseorang terhadap sesuatu.

2. Komponen pokok sikap

a. Komponen kognitif

Kepercayaan (keyakinan), ide, dan konsep terhadap suatu

objek. Artinya, bagaimana keyakinan dan pendapat atau pemikiran

seseorang terhadap objek. Sikap orang terhadap suatu penyakit

misalnya, berarti bagaimana pendapat orang tersebut terhadap

penyakit itu.

b. Komponen afektif

Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu obyek.

Artinya, bagaimana penilaian (terkandung di dalamnya faktor

emosi) orang tersebut terhadap objek. Seperti contoh terhadap

suatu penyakit misalnya, berarti bagaimana orang menilai

terhadap penyakit, apakah penyakit yang biasa saja atau penyakit

yang membahayakan.

c. Komponen psikomotor

Kecenderungan untuk bertindak. Artinya, sikap adalah

merupakan komponen yang mendahului tindakan atau perilaku

terbuka. Sikap adalah ancang-ancang untuk bertindak atau

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


44

berperilaku terbuka (tindakan). Misalnya, contoh sikap terhadap

penyakit, yaitu apa yang dilakukan seseorang bila ia menderita

suatu penyakit.

3. Tingkatan sikap

a. Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek).

b. Menanggapi (responding)

Menanggapi disini diartikan memberikan jawaban atas

tanggapan terhadap pertanyaan atau objek yang dihadapi.

c. Menghargai (valuing)

Menghargai diartikan subjek atau seseorang memberikan

nilai yang positif terhadap objek atau stimulus, dalam arti,

membahasnya dengan orang lain dan bahkan mengajak atau

mempengaruhi atau menganjurkan orang lain merespons.

d. Bertanggung jawab (responsible)

Sikap yang paling tinggi tingkatannya adalah bertanggung

jawab terhadap apa yang telah diyakininya. Seseorang yang telah

mengambil sikap tertentu berdasarkan keyakinannya dia harus

berani mengambil resiko bila ada orang lain yang mencemohkan

atau adanya resiko lain.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya sikap

Faktor yang mempengaruhi terbentuknya sikap seseorang

menurut Sarwono (2012), yaitu:

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


45

a. Faktor internal

Yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri orang yang

bersangkutan, seperti faktor pilihan. Kita tidak dapat menangkap

seluruh rangsangan dari luar melalui persepsi kita, oleh karena itu

kita harus memilih rangsangan mana yang akan kita dekati dan

mana yang harus dijauhi. Pilihan ini ditentukan oleh motif dan

kecenderungan-kecenderungan dalam diri kita. Karena harus

memilih inilah kita menyusun sikap positif terhadap satu hal dan

membentuk sikap negatif terhadap hal lainnya. Misalnya kalau kita

pergi ke supermarket atau membuka internet, begitu banyak hal

yang menerpa indera kita. Semuanya minta diperhatikan. Maka,

kita harus memilih mana yang akan dikunjungi dulu, mana yang

harus dibaca dan sebagainya.

b. Faktor eksternal

Selain faktor-faktor yang terdapat dalam diri sendiri, maka

pembentukan sikap ditentukan pula oleh faktor-faktor yang berada

di luar, yaitu:

1) Sifat objek yang dijadikan sasaran sikap

2) Kewibawaan orang yang mengemukakan suatu sikap

3) Sifat orang-orang atau kelompok yang mendukung sikap

tersebut

4) Media komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan sikap

5) Situasi pada saat sikap dibentuk

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


46

5. Ciri-ciri sikap

a. Sikap bukan dibawa lahir, melainkan dibentuk atau dipelajari.

b. Sikap dapat berubah-ubah.

c. Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan

tertentu terhadap suatu obyek.

d. Obyek sikap itu dapat merupakan satu hal tertentu, tetapi dapat

juga merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut.

e. Sikap mempunyai segi motivasi dan segi-segi perasaan

6. Sifat sikap

a. Sifat positif

Kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi dan

mengharapkan obyek tertentu.

b. Sifat negatif

Kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, membenci,

dan tidak menyukai obyek tertentu.

7. Hubungan sikap dengan kunjungan pemeriksaan kehamilan

Tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh sikap (attitude)

yaitu suatu tingkat efek (perasaan) baik yang positif (menguntungkan)

maupun negatif (merugikan). Sikap belum tentu merupakan tindakan

atau aktivitas, tetapi merupakan predisposisi tindakan atau perilaku

(Notoatmodjo, 2010).

Menurut Prawirohardjo (2010) sikap merupakan potensi tingkah

laku seseorang terhadap sesuatu keinginan yang dilakukan. Maka

dapat dikatakan seorang ibu hamil yang bersikap positif terhadap

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


47

perawatan kehamilan (ANC) cenderung akan mempunyai motivasi

tinggi untuk melakukan ANC. Hal ini dikarenakan informasi,

pengetahuan dan pemahaman ibu hamil yang baik mengenai

pentingnya pemeriksaan kehamilan (ANC) selama kehamilan dapat

mencegah bahaya dan risiko yang mungkin terjadi selama hamil.

Sikap ibu terhadap pelayanan antenatal care berperan dalam

pemeriksaan kehamilan secara teratur. Hasil penelitian Simanjuntak

menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara sikap

responden dengan antenatal K4 sesuai standar. Penelitian Rohana

(2009) juga menunjukkan ada pengaruh sikap ibu hamil dengan

kunjungan antenatal care.

Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan Nurul (2014)

menunjukkan ibu hamil akan bersikap positif terhadap pemeriksaan

kehamilan dan akan memengaruhi perilakunya untuk memanfaatkan

pemeriksaan kehamilan. Ibu hamil yang memanfaatkan pelayanan

antenatal care dengan dukungan keluarga yang cukup dikarenakan

suami/keluarga mengingatkan mereka akan jadwal pemeriksaan

kehamilan dan bersedia mengantarkan ibu hamil menuju puskesmas

untuk memeriksakan kehamilannya.

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


48

D. Kerangka Konsep

Untuk mengetahui keterkaitan variabel yang diteliti, yaitu hubungan

pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan perilaku kunjungan

pemeriksaan kehamilan akan digambarkan dalam kerangka penelitian

sebagai berikut:

Pengetahuan
ibu hamil

Perilaku
Sikap kunjungan
ibu hamil pemeriksaan
kehamilan

Dukungan
keluarga

Skema Kerangka Konsep

Keterangan:

: Variabel Independen yang diteliti

: Variabel Independen yang tidak diteliti

: Variabel Dependen

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


49

E. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

1. Perilaku kunjungan pemeriksaan kehamilan adalah banyaknya

pemeriksaan yang dilakukan oleh ibu selama kehamilan.

Kriteria objektif :

a. Positif : Bila ibu melakukan kunjungan 4 kali

b. Negatif : Bila ibu melakukan kunjungan < 4 kali

Skala yang digunakan: skala nominal.

2. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui dan dipahami

oleh ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan.

Kriteria objektif :

a. Baik : Bila skor yang diperoleh 50%

b. Kurang : Bila skor yang diperoleh < 50%

Skala yang digunakan: skala nominal.

3. Sikap adalah respon atau tanggapan ibu hamil tentang pemeriksaan

kehamilan.

Kriteria objektif :

a. Positif : Bila skor yang diperoleh 50%

b. Negatif : Bila skor yang diperoleh < 50%

Skala yang digunakan: skala nominal.

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


50

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam suatu penelitian adalah pernyataan sementara

tentang hubungan antar variabel penelitian (Dharma, 2011). Adapun

hipotesis dalam penelitian ini, yaitu:

1. Ada hubungan pengetahuan ibu hamil dengan perilaku kunjungan

pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Bua Kabupaten Luwu Tahun

2017.

2. Ada hubungan sikap ibu hamil dengan perilaku kunjungan

pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Bua Kabupaten Luwu Tahun

2017.

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah metode yang digunakan peneliti untuk

melakukan suatu penelitian yang memberikan arah terhadap jalannya

penelitian (Dharma, 2011). Desain yang digunakan dalam penelitian ini

adalah penelitian analitik dengan pendekatan yang bersifat cross

sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu

pengukuran/observasi data variabel independen dan dependen dinilai

sekaligus pada satu saat. Desain penelitian ini dimaksudkan untuk

mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan perilaku

kunjungan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Bua Kabupaten Luwu.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Bua Kabupaten Luwu

pada tanggal 27 Februari s/d 31 Maret 2017.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan sumber data yang diperlukan

dalam suatu penelitian (Saryono, 2013). Populasi dalam penelitian ini

adalah semua ibu hamil yang datang ke Puskesmas Bua Kabupaten

Luwu saat dilaksanakan penelitian pada tanggal 27 Februari s/d 31

Maret 2017 sebanyak 80 orang.

51 Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


52

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti (Hidayat,

2009). Jadi, sampel dalam penelitian ini yaitu sebagian dari ibu hamil

yang datang ke Puskesmas Bua Kabupaten Luwu saat dilaksanakan

penelitian pada tanggal 27 Februari s/d 31 Maret sebanyak 44 orang.

3. Sampling

Sampling adalah suatu cara yang ditetapkan peneliti untuk

menentukan atau memilih sejumlah sampel dari populasinya (Dharma,

2011). Pada penelitian ini sampel diambil menggunakan purposive

sampling yakni suatu metode pemilihan sampel yang dilakukan

berdasarkan maksud atau tujuan tertentu yang ditentukan oleh

peneliti. Seseorang dapat dijadikan sebagai sampel karena peneliti

menganggap bahwa orang tersebut memiliki informasi yang

diperlukan untuk penelitiannya yang memenuhi kriteria inklusi dan

eksklusi.

a. Inklusi:

1) Ibu hamil yang datang berkunjung ke Puskesmas Bua

Kabupaten Luwu.

2) Ibu hamil yang bersedia menjadi responden

b. Eksklusi:

1) Ibu hamil yang terganggu kesehatannya

2) Ibu hamil yang tidak kooperatif

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


53

4. Besar sampel

Jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan

rumus Slovin:

N
n =
1 + N (d)2

Dimana :

n = besar sampel d = tingkat kemaknaan (0,1)


N = populasi
Karena jumlah populasi yang ada sebanyak 80 orang, jadi

jumlah sampel dalam penelitian ini adalah:

N
n =
1 + N (d)2

80
n =
1 + 80 (0,1)2

80
n =
1 + 80 (0,01)

80
n =
1 + 0,8

80
n =
1,8

n = 44

Jadi, besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 44 orang.

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


54

D. Prosedur Pengumpulan Data

1. Pengumpulan data

Pengumpulan data pada saat penelitian dilakukan dengan cara

mengambil data primer dan data sekunder (Dharma, 2011).

a. Data primer yaitu sumber data yang diperoleh langsung dari

sumber asli (tidak melalui media perantara). Peneliti mengambil

data primer melalui metode survey dan observasi.

b. Data sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan

dicatat oleh pihak lain). Peneliti mengambil data sekunder dari

berbagai referensi buku dan internet.

Sebelum melakukan pengumpulan data terlebih dahulu peneliti

meminta izin kepada Kepala Puskesmas Bua untuk melakukan

penelitian di puskesmas tersebut. Setelah mendapat izin, peneliti

memberikan lembar permohonan menjadi responden kemudian

memberikan informed consent, baru setelah itu peneliti menyebarkan

instrumen data kepada ibu hamil yang dijadikan sebagai responden.

Dimana pada saat pengisian kuesioner, peneliti menjelaskan petunjuk

pengisian data yang kurang dimengerti. Kuesioner yang telah diisi,

kemudian dikumpulkan dan dicek oleh peneliti untuk diolah dan

dianalisis.

2. Pengolahan data

Sebelum melakukan analisis data, terlebih dahulu data harus

diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi. Dalam

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


55

proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus

ditempuh oleh peneliti (Hidayat, 2009), yaitu:

a. Seleksi

Seleksi yaitu upaya untuk memilih populasi yang dijadikan

sampel dalam penelitian. Sampel diambil untuk mewakili populasi

yang ada sehingga data dapat memberikan makna. Dalam

penelitian ini akan diseleksi terlebih dahulu sampel yang akan

diteliti.

b. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran

data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan

pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul. Dalam

penelitian ini, editing dilakukan terhadap jawaban yang telah ada

dalam kuesioner selain itu juga dari kejelasan tulisan, kejelasan

makna jawaban, konsistensi/keajekan kesesuaian antar jawaban,

relevansi jawaban, dan keseragaman kesatuan data.

c. Coding

Coding merupakan kegiatan pembagian kode numerik

(angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori.

Pemberian kode ini sangat penting karena pengolahan dan analisa

data dalam penelitian ini menggunakan komputer. Dalam

penelitian ini coding dilakukan dengan memberi simbol angka pada

tiap-tiap jawaban, atau dengan mengklasifikasi jawaban responden

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


56

atas suatu pertanyaan menurut macamnya dengan jalan menandai

masing-masing jawaban dengan kode tertentu.

d. Data entry

Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah

dikumpulkan ke dalam master tabel, kemudian peneliti membuat

distribusi frekuensi sederhana. Dalam penelitian ini, hasil penelitian

dalam bentuk kuesioner yang telah diisi oleh responden nilai-

nilainya dimasukkan ke dalam master tabel untuk kemudian

dimasukkan ke dalam program pengolahan data komputer.

E. Analisa Data

Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian

akan menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan

tujuan yang hendak dianalisis. Pada penelitian ini, data yang telah

terkumpul dianalisis dengan teknik analisis univariat (satu variabel) dan

bivariat (dua variabel) (Saryono, 2013).

1. Analisa univariat

Analisa univariat adalah menyajikan data yang diperoleh dari

hasil pengumpulan data ke dalam bentuk tabel distribusi frekuensi,

ukuran tendensi sentral atau grafik. Analisa univariat bertujuan untuk

memperlihatkan atau menjelaskan distribusi frekuensi dari variabel

independen dan variabel dependen.

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


57

2. Analisa bivariat

Analisa bivariat adalah analisis untuk mengetahui interaksi dua

variabel, baik berupa komparatif, asosiatif maupun korelatif. Analisa

data ditujukan untuk menjawab tujuan penelitian dan menguji

hipotesis penelitian untuk mengetahui adanya hubungan variabel

independen terhadap variabel dependen dengan menggunakan

sistem komputerisasi SPSS versi 18 dan diolah menggunakan uji

Fishers Exact, hipotesa diterima dengan tingkat kemaknaan p value

< 0,05 (ada hubungan).

F. Etika Penelitian

Masalah etika penelitian merupakan masalah yang sangat penting

dalam penelitian, mengingat penelitian ini berhubungan langsung dengan

manusia, maka segi etika penelitian harus senantiasa diperhatikan

(Hidayat, 2009), seperti:

1. Lembar persetujuan menjadi responden (informed consent)

Informed consent adalah bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar

persetujuan. Lembar persetujuan diberikan kepada subjek yang akan

diteliti. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian yang

akan dilakukan serta dampak yang mungkin terjadi selama dan

sesudah pengumpulan data. Jika calon responden bersedia untuk

diteliti, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Bila

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


58

calon responden menolak, maka peneliti tidak boleh memaksa dan

tetap menghormati haknya.

2. Tanpa nama (anonimity)

Anonimity adalah tidak memberikan atau mencantumkan nama

responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada

lembar pengumpulan data. Kerahasiaan responden harus selalu

terjaga. Untuk menjaga kerahasiaan tersebut, peneliti tidak akan

mencantumkan nama responden, pada lembar pengumpulan data

dan pada lembar kuisioner, cukup diberikan kode tertentu sebagai

identifikasi subjek.

3. Kerahasiaan (confidentiality)

Confidentiality adalah memberikan jaminan kerahasiaan hasil

penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua

informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti,

hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dideskripsikan hasil penelitian sesuai dengan tujuan

penelitian yang ditetapkan. Penjelasan hasil penelitian ini dimulai dari

karakteristik demografi responden dan analisa variabel yang diteliti.


A. Hasil Penelitian

1. Karakteristik demografi responden di Puskesmas Bua

Jumlah responden yang memenuhi syarat sebagai sampel

penelitian sebanyak 44 responden. Pemaparan karakteristik

responden ini akan diuraikan dalam data umum meliputi umur dan

pendidikan responden.

a. Umur

Tabel 4.1
Distribusi Responden Berdasarkan Umur
di Puskesmas Bua Kabupaten Luwu
Tahun 2017

Umur n %
< 20 tahun 2 4,5
20-35 tahun 25 56,9
> 35 tahun 17 38,6
Total 44 100
Sumber: Data Primer 2017

59 Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


60

Pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden yang berumur <

20 tahun ada 2 orang (4,5%), berumur 20-35 tahun sebanyak 25

orang (56,9%) dan berumur > 35 tahun sebanyak 17 orang (38,6%).

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


61

b. Pendidikan

Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan
di Puskesmas Bua Kabupaten Luwu
Tahun 2017

Pendidikan n %
SD 8 18,2
SMP 10 22,7
SMA 17 38,6
PT 9 20,5
Total 44 100
Sumber: Data Primer 2017

Pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden yang

berpendidikan SD sebanyak 8 orang (18,2%), berpendidikan SMP

sebanyak 10 orang (22,7%), berpendidikan SMA sebanyak 17 orang

(38,6%) dan berpendidikan Perguruan Tinggi sebanyak 9 orang

(20,5%).

2. Analisa univariat

a. Perilaku kunjungan pemeriksaan kehamilan

Tabel 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Kunjungan
Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas Bua
Kabupaten Luwu Tahun 2017

Perilaku Kunjungan n %
Pemeriksaan Kehamilan
Positif 33 75
Negatif 11 25

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


62

Total 44 100
Sumber: Data Primer 2017

Pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden yang perilaku

kunjungan pemeriksaan kehamilannya positif sebanyak 33 orang

(75%) dan negatif sebanyak 11 orang (25%).

b. Pengetahuan

Tabel 4.4
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan
di Puskesmas Bua Kabupaten Luwu
Tahun 2017

Pengetahuan n %
Baik 35 79,5
Kurang 9 20,5
Total 44 100
Sumber: Data Primer 2017

Pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden yang memiliki

pengetahuan baik sebanyak 35 orang (79,5%) dan pengetahuan

kurang sebanyak 9 orang (20,5%).

c. Sikap

Tabel 4.5
Distribusi Responden Berdasarkan Sikap
di Puskesmas Bua Kabupaten Luwu
Tahun 2017

Sikap n %
Positif 40 90,9

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


63

Negatif 4 9,1
Total 44 100
Sumber: Data Primer 2017

Pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa responden yang memiliki

sikap positif sebanyak 40 orang (90,9%) dan sikap negatif

sebanyak 4 orang (9,1%).

3. Analisa bivariat

a. Hubungan pengetahuan dengan perilaku kunjungan pemeriksaan

kehamilan

Tabel 4.6
Analisis Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Perilaku
Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas
Bua Kabupaten Luwu Tahun 2017

Perilaku Kunjungan Pemeriksaan


Kehamilan
Pengetahuan
Positif Negatif Total
n % n % n %
Baik 30 68,2 5 11,4 35 79,5
Kurang 3 6,8 6 13,6 9 20,5 0,004
Jumlah 33 75 11 25 44 100
Sumber: Data Primer 2017

Pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa responden yang memiliki

pengetahuan baik sebanyak 35 orang (79,5%), diantaranya

terdapat 30 orang (68,2%) perilaku kunjungan pemeriksaan

kehamilannya positif dan 5 orang (11,4%) negatif. Sedangkan

responden yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 9 orang

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


64

(20,5%), diantaranya terdapat 3 orang (6,8%) perilaku kunjungan

pemeriksaan kehamilannya positif dan 6 orang (13,6%) negatif.

Hasil uji statistik dengan menggunakan Fishers Exact Test

diperoleh nilai = 0,004 < = 0,05, berarti Ha diterima sehingga

ada hubungan pengetahuan dengan perilaku kunjungan

pemeriksaan kehamilan.

b. Hubungan pengetahuan dengan perilaku kunjungan pemeriksaan

kehamilan

Tabel 4.7
Analisis Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Perilaku
Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas Bua
Kabupaten Luwu Tahun 2017

Perilaku Kunjungan Pemeriksaan


Kehamilan
Sikap Positif Negatif Total
n % n % n %
Positif 32 72,7 8 18,2 40 90,9
Negatif 1 2,3 3 6,8 4 9,1 0,043
Jumlah 33 75 11 25 44 100
Sumber: Data Primer 2017

Pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa responden yang memiliki

sikap positif sebanyak 40 orang (90,9%), diantaranya terdapat 32

orang (72,7%) perilaku kunjungan pemeriksaan kehamilannya

positif dan 8 orang (18,2%) negatif. Sedangkan responden yang

memiliki sikap negatif sebanyak 4 orang (9,1%), diantaranya

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


65

terdapat 1 orang (2,3%) perilaku kunjungan pemeriksaan

kehamilannya positif dan 3 orang (6,8%) negatif.

Hasil uji statistik dengan menggunakan Fishers Exact Test

diperoleh nilai = 0,043 < = 0,05, berarti Ha diterima sehingga

ada hubungan sikap dengan perilaku kunjungan pemeriksaan

kehamilan.
B. Pembahasan

1. Hubungan pengetahuan dengan perilaku kunjungan pemeriksaan

kehamilan

Menurut fungsinya pengetahuan merupakan dorongan dasar

untuk ingin tahu, untuk mencari penalaran, dan untuk

mengorganisasikan penalarannya. Adanya unsur yang semula tidak

konsistensi dengan apa yang diketahui oleh individu akan disusun,

ditata kembali atau diubah sedemikian rupa, sehingga tercapai suatu

konsistensi dimana dalam penelitian ini semakin tinggi tingkat

pengetahuan ibu melahirkan, semakin baik pula ibu melaksanakan

pemeriksaan kehamilan (Azwar, 2011).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang memiliki

pengetahuan baik sebanyak 35 orang (79,5%), diantaranya terdapat

30 orang (68,2%) perilaku kunjungan pemeriksaan kehamilannya

positif. Hal ini disebabkan pengetahuan ibu mengenai pemeriksaan

kehamilan didasarkan pada kemampuan ibu untuk menjawab

pertanyaan tentang pemeriksaan kehamilan. Semakin tinggi

pengetahuan ibu tentang kesehatan akan berpengaruh baik terhadap

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


66

perilakunya. Seorang ibu yang banyak mengetahui manfaat

pemeriksaan kehamilan akan mendorong dirinya untuk memeriksakan

kehamilannya secara teratur.

Responden yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 35 orang

(79,5%), diantaranya terdapat 5 orang (11,4%) perilaku kunjungan

pemeriksaan kehamilannya negatif. Hal ini terjadi karena kurangnya

sikap responden yang menganggap bahwa pemeriksaan kehamilan

cukup dilakukan 1 kali saja.

Sedangkan responden yang memiliki pengetahuan kurang

sebanyak 9 orang (20,5%), diantaranya terdapat 3 orang (6,8%)

perilaku kunjungan pemeriksaan kehamilannya positif. Hal ini terjadi

karena adanya faktor lain yang mempengaruhi perilaku kunjungan

pemeriksaan kehamilan, seperti adanya dukungan keluarga.

Dukungan keluarga terutama suami dalam memberikan informasi

yang diperolehnya mengenai kehamilan kepada ibu karena ibu hamil

membutuhkan informasi penting yang berkaitan dengan kehamilannya

misalnya tentang tanda-tanda bahaya kehamilan maupun tentang

proses persalinan yang akan dijalaninya.

Responden yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 9

orang (20,5%), diantaranya terdapat 6 orang (13,6%) perilaku

kunjungan pemeriksaan kehamilannya negatif. Hal ini terjadi karena

responden yang berpengetahuan kurang cenderung tidak melakukan

kunjungan pemeriksaan kehamilan (ANC) sesuai standar. Dengan

pengetahuan yang kurang menyebabkan responden tidak mengerti

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


67

apa manfaat melakukan ANC dan dampak tidak melakukan kunjungan

ANC secara teratur. Responden yang tidak memeriksakan

kehamilannya secara teratur menyebabkan tidak terdeteksinya tanda

bahaya dan komplikasi yang terjadi pada saat hamil atau pada saat

persalinan yang akan mengancam kesehatan dirinya dan janin yang

dikandungnya.

Hasil uji statistik diperoleh nilai = 0,004 < = 0,05, berarti Ha

diterima sehingga ada hubungan pengetahuan dengan perilaku

kunjungan pemeriksaan kehamilan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Handayani (2016)

yang menunjukkan adanya hubungan signifikan antara pengetahuan

dengan kunjungan pemeriksaan kehamilan (ANC) ibu hamil di

Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medan Barat, nilai probabilitas

(p) = 0,003. Hasil penelitian ini sejalan pula dengan penelitian yang

dilakukan oleh Surniati (2013) di wilayah kerja Puskesmas Mamasa

mendapatkan hasil bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil memiliki

hubungan yang bermakna dengan keteraturan pemanfaatan antenatal

care juga dapat menjadi penyebab tidak adanya hubungan yang

bermakna antara aksesibilitas dengan pemanfaatan antenatal care.

Masyarakat dengan tingkat pengetahuan yang masih kurang

mengenai manfaat dan jadwal antenatal care menyebabkan mereka

tidak melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur, meskipun

memiliki aksesibilitas yang baik ke sarana pelayanan kesehatan.

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


68

Penelitian Listianingrum dan Sugiyanto (2008) mendapatkan

hasil bahwa semakin baik persepsi ibu hamil, semakin baik

pengetahuannya maka kemungkinan untuk patuh melakukan

antenatal care semakin besar. Demikian juga hasil penelitian yang

dilakukan oleh Astini S. (2011) dalam penelitiannya juga mengatakan

bahwa pengetahuan ibu hamil mempengaruhi perilaku ibu hamil

dalam pelaksanaan antenatal care.

2. Hubungan sikap dengan perilaku kunjungan pemeriksaan kehamilan

Sikap adalah kumpulan perasaan, keyakinan dan

kecenderungan perilaku yang secara relatif berlangsung lama yang

ditujukan kepada orang, ide, obyek dan kelompok orang tertentu.

Sikap merupakan suatu kondisi di dalam diri seseorang yang

mempengaruhi perilakunya terhadap obyek sikap, misalnya

kepatuhan pasien terhadap anjuran paramedis. Perasaan mencakup

dua hal, yaitu perasaan senang ataupun tidak senang terhadap

sesuatu. Keadaan perasaan dalam diri seseorang sangat

berpengaruh besar terhadap penentuan sikap, sehingga seringkali

dikatakan bahwa sikap adalah refleksi dari perasaan senang atau

perasaan tidak senang terhadap obyek sikap. Tumbuhnya perasaan

senang ataupun tidak senang ini sebenarnya ditentukan pula oleh

keyakinan seseorang tentang obyek sikap. Umumnya, semakin

banyak aspek positif di dalam keyakinan maka akan semakin senang

terhadap obyek sikap, sebaliknya bila aspek negatif dalam keyakinan

semakin banyak maka akan muncul ketidaksenangan terhadap obyek

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


69

sikap, misalnya dalam proses pelayanan, semakin banyak hal positif

yang ditunjukkan oleh bidan dalam memberikan layanan kepada

pasien, maka semakin positif keyakinan dalam diri pribadi klien

sehingga mereka menjadi semakin senang terhadap pelayanan

kesehatan tersebut (Azwar, 2013).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang memiliki

sikap positif sebanyak 40 orang (90,9%), diantaranya terdapat 32

orang (72,7%) perilaku kunjungan pemeriksaan kehamilannya positif.

Hal ini terjadi karena sikap ibu memiliki arti merespon apa yang

diterimanya dari sumber informasi terutama kesehatan ibu hamil

dalam mempersiapkan kelahiran anak, hal ini didasari perilaku ibu

dalam memeriksa kehamilannya. Sikap responden mengenai

pelayanan kehamilan juga mempengaruhi pemanfaatan pelayanan

kesehatan. Responden yang memiliki sikap/keyakinan yang positif

mengenai pelayanan antenatal akan memanfaatkan pelayanan

tersebut.

Responden yang memiliki sikap positif sebanyak 40 orang

(90,9%), diantaranya terdapat 8 orang (18,2%) perilaku kunjungan

pemeriksaan kehamilannya negatif. Sikap merupakan penentu penting

dalam tingkah laku. Sikap yang ada pada seseorang yang

memberikan gambaran corak tingkah laku seseorang. Berdasar pada

sikap seseorang, orang akan dapat menduga bagaimana respon atau

tindakan yang akan diambil tindakan oleh orang tersebut terhadap

suatu masalah atau keadaan yang dihadapinya. Jadi dalam kondisi

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


70

wajar-ideal gambaran kemungkinan tindakan atau tingkah laku yang

diambil sebagai respon terhadap suatu masalah atau keadaan yang

dihadapkan kepadanya dapat diketahui dari sikapnya (Azwar, 2013).

Sedangkan responden yang memiliki sikap negatif sebanyak 4

orang (9,1%), diantaranya terdapat 1 orang (2,3%) perilaku kunjungan

pemeriksaan kehamilannya positif. Menurut asumsi peneliti, hal ini

terjadi karena disebabkan oleh faktor lain seperti motivasi. Motivasi

ibu hamil yang baik merupakan wujud dari tanggung jawab terhadap

kesehatan janin yang dikandungnya, yaitu sebagai penerima

pelayanan kesehatan.

Responden yang memiliki sikap negatif sebanyak 4 orang

(9,1%), diantaranya terdapat 3 orang (6,8%) perilaku kunjungan

pemeriksaan kehamilannya. Hal ini terjadi karena responden dengan

sikap/keyakinan yang negatif atau tidak yakin mengenai manfaat

pelayanan antenatal tidak akan memanfaatkan pelayanan tersebut.

Sikap tersebut juga disebabkan karena menurut mereka saudara atau

tetangga mereka yang selama ini tidak teratur atau tidak sesuai

standar dalam kunjungan pemeriksaan kehamilan (ANC) tidak

mengalami serius pada masa kehamilan dan proses persalinan

sehingga mereka cenderung bersikap negatif terhadap pemeriksaan

kehamilan

Hasil uji statistik diperoleh nilai = 0,043 < = 0,05, berarti Ha

diterima sehingga ada hubungan sikap dengan perilaku kunjungan

pemeriksaan kehamilan.

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


71

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Handayani (2016)

Yang menunjukkan adanya hubungan signifikan antara sikap dengan

kunjungan pemeriksaan kehamilan (ANC) ibu hamil di Wilayah Kerja

Puskesmas Kecamatan Medan Barat, nilai probabilitas (p) = 0,004.

Hasil penelitian ini sejalan pula dengan penelitian yang dilakukan oleh

Sinaga (2009) di wilayah kerja Puskesmas Darussalam Medan

mendapatkan hasil bahwa ada pengaruh sikap dengan kunjungan

antenatal care dengan angka korelasi 0,636 dan P = 0,001.

Menurut Notoatmodjo (2010) jika seseorang sudah menyenangi

suatu obyek, maka ada kecenderungan orang tersebut akan bergerak

untuk mendekati orang tersebut dan memiliki sikap positif. Sebaliknya,

bila seseorang tidak menyenangi obyek itu, maka cenderung akan

menjauhi obyek tersebut dan memiliki sikap negatif. Sebagai contoh

dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit bila para pasien

menyenangi sikap para pelayan kesehatan dalam melayaninya maka

pada suatu ketika para pelanggan itu cenderung untuk datang kembali

ke rumah sakit yang bersangkutan. Namun bila sikap dari para

pelayan kesehatan di rumah sakit itu tidak disenangi pasien maka

kemungkinan mereka tidak akan kembali lagi ke rumah sakit yang

bersangkutan.

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan hasil penelitian Hubungan

Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Dengan Perilaku Kunjungan Pemeriksaan

Kehamilan di Puskesmas Bua Kabupaten Luwu Tahun 2017, dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada hubungan pengetahuan dengan perilaku kunjungan pemeriksaan kehamilan

( = 0,004 < = 0,05).

2. Ada hubungan sikap dengan perilaku kunjungan pemeriksaan kehamilan ( =

0,043 < = 0,05).

B. Saran

1. Disarankan pada ibu hamil yang berpengetahuan kurang baik untuk bertanya

pada tenaga kesehatan tentang proses kehamilan dan pemeriksaan kehamilan

sehingga pengetahuan ibu meningkat. Disarankan juga pada ibu untuk lebih

memahami tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan sehingga sikap ibu yang

negatif dapat berubah menjadi positif dan ibu dapat melakukan kunjungan

pemeriksaan kehamilan (ANC) sesuai standar.

2. Disarankan pada tenaga kesehatan untuk memberikan penyuluhan atau

pendidikan kesehatan kepada ibu hamil tentang pentingnya melakukan

perawatan kehamilan dengan melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan

Skripsi
ii STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya
iii

(ANC) sesuai standar agar kehamilan berlangsung lancar dan tidak mengalami

gangguan atau komplikasi kehamilan.

3. Bagi pihak institusi, diharapkan lebih meningkatkan dan mengembangkan mutu

pendidikan di bidang pendidikan keperawatan agar mahasiswa dapat termotivasi

dalam mengembangkan kompetensi di bidang keperawatan guna menciptakan

sumber daya manusia yang berpotensial dan profesional.

4. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dalam melakukan penelitian selanjutnya

menggunakan metode dan uji statistik yang berbeda dari penelitian ini supaya

hasil yang diperoleh lebih bervariasi dan dapat digunakan sebagai bahan

perbandingan satu sama lain.

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


iv

DAFTAR PUSTAKA

Azwar. 2011. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Bartini. 2012. Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Normal. Yogyakarta: Nuha Medika.

Bobak. 2009. Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.

Dharma, Kusuma Kelana. 2011. Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta: Trans


Info Media.

Handayani, Lubis. 2016. Pengaruh Dukungan Suami, Pengetahuan Dan Sikap Ibu
Hamil Terhadap Kunjungan Antenatal Care (Pemeriksaan Kehamilan) di Wilayah
Kerja Puskesmas Kecamatan Medan Barat. Medan: USU.

Hidayat, Alimul AA. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika.

Kemenkes RI. 2012. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu. Jakarta: Direktorat Bina
Kesehatan Ibu.

Khumaira. 2012. Ilmu Kebidanan. Yogyakarta: Citra Pustaka.

Kusbandiyah. 2011. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba


Medika.

Lestari, R. 2011. Analisa Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Keberhasilan Pencapaian


Cakupan K4 di Puskesmas Rowosari Semarang. Semarang: FKM Universitas
Diponegoro.

Maulana. 2011. Cara Cerdas Menghadapi Kehamilan dan Mengasuh Bayi. Yogyakarta:
Katahati.

Mubarak. 2009. Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Notoatmodjo. 2010. Promosi Kesehatan, Teori dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.

Nurul, M. R. 2014. Hubungan Perilaku Ibu Hamil dengan Pemanfaatan pelayanan


Antenatal Care di Puskesmas Antang. Makassar: FKM UNHAS.

Padila. 2014. Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Nuha Medika.

Prawirohardjo. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


v

Priani, I. F. 2012. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keteraturan Ibu Hamil Melakukan


Antenatal Care di Puskesmas Cimanggis Kota Depok. Depok: UI.

Rukiyah. 2014. Asuhan Kebidanan Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi.


Jakarta: Trans Info Media.

Salmah. 2012. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC.

Sarwono. 2012. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali Press.

Saryono. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Dalam Bidang


Kesehatan. Jakarta: Nuha Medika.

Saifudin. 2012. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


JADWAL PENELITIAN

TAHUN 2016 TAHUN 2017


NO KEGIATAN DESEMBER JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II
1. Tahap Persetujuan
Pengajuan Judul
Penyusunan Proposal
Konsultasi
Seminar Proposal
Perbaikan
2. Tahap Pelaksanaan
Pengumpulan Data
Rekapitulasi Data
Analisa Data
3. Tahap Penyelesaian
Penyusunan Skripsi
Konsultasi
Ujian Hasil Penelitian
Perbaikan

Skripsi STIKes Bhakti


ii Pertiwi Luwu Raya
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Dengan Hormat

Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir di Program Studi S1 Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo, maka saya:

Nama : LINA PUDDING

NIM : SK. 15.11.067

Akan melakukan penelitian dengan judul Hubungan Pengetahuan dan Sikap

Ibu Hamil Dengan Perilaku Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas

Bua Kabupaten Luwu Tahun 2017. Untuk kepentingan tersebut, saya mohon

kesediaan anda untuk berkenan menjadi subjek penelitian (dijadikan sampel). Identitas

dan informasi yang berkaitan dengan anda dirahasiakan oleh peneliti.

Atas partisipasi dan dukungannya, saya ucapkan terima kasih.

Bua, Maret 2017

Peneliti

LINA PUDDING

NIM: SK. 15.11.067

Skripsi
ii STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya
INFORMED CONSENT

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama/Inisial :

Alamat :

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya, serta mengetahui manfaat dan

resiko studi kasus yang berjudul Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil

Dengan Perilaku Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas Bua

Kabupaten Luwu Tahun 2017 menyatakan bersedia untuk diikutsertakan sebagai

responden dalam studi kasus ini. Saya percaya apa yang saya informasikan

dipergunakan dengan sebaik-baiknya.

Bua, Maret 2017

Peneliti, Responden

(LINA PUDDING) ()
NIM: SK.15.11.067

Skripsi
ii STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya
FORMAT PENGUMPULAN DATA
(LEMBAR KUISIONER)

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PERILAKU


KUNJUNGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN
DI PUSKESMAS BUA KABUPATEN LUWU
TAHUN 2017

A. Identitas Responden
1. Nama (Inisial) :
2. Umur : < 20 tahun 20-35 tahun > 35 tahun
3. Pendidikan : SD SMP SMA Perguruan Tinggi
B. Pengetahuan
Petunjuk : Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang menurut anda benar.
1. Apakah yang dimaksud dengan kunjungan pemeriksaan kehamilan ?
a. Kunjungan ibu hamil ke bidan, dokter atau tenaga kesehatan sedini mungkin
semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan
kehamilan
b. Kunjungan ibu hamil ke bidan, dokter atau tenaga kesehatan sedini mungkin
semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan obat
c. Kunjungan sekali sekali ibu hamil
d. Kontak fisik ibu ke dokter untuk periksa kesehatan
2. Yang bukan termasuk tujuan pemeriksaan kehamilan adalah
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan janin
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi
c. Mempersiapkan ibu melahirkan kurang bulan
d. Mengenali secara dini adanya komplikasi yang dapat terjadi selama hamil

3. Berapa kali minimal ibu melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan


a. 1 kali
b. 2 kali
c. 3 kali
d. 4 kali
4. Berapa jumlah minimal tablet besi (tablet tambah darah) yang harus dikonsumsi ibu
selama kehamilan ?

Skripsi
ii STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya
iii

a. 30 tablet
b. 75 tablet
c. 80 tablet
d. 90 tablet
5. Timbang berat badan yang dilakukan pada setiap kali kunjungan pemeriksaan
kehamilan dilakukan untuk
a. Kesehatan ibu
b. Melihat perkembangan ibu
c. Melihat besar perut bayi
d. Mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin
6. Apa akibatnya bila ibu hamil tidak memeriksakan kehamilannya ?
a. Keadaan kesehatan ibu dan janin tidak terdeteksi
b. Kesehatan ibu dan janin terjaga
c. Keadaan kesehatan psikologis ibu terjaga
d. Keadaan perkembangan janin akan baik
7. Yang bukan termasuk penyakit yang dapat membahayakan selama kehamilan adalah
a. Darah tinggi
b. Kurang darah/anemia
c. Perdarahan
d. Sariawan

8. Kapan ibu hamil harus mulai memeriksakan kehamilannya:


a. Saat trimester I
b. Saat trimester II
c. Saat trimester III
d. Saat akan melahirkan
9. Hal yang tidak diberikan kepada ibu hamil selama pemeriksaan kehamilan adalah
a. Mendapatkan penyuluhan tentang kehamilan
b. Pengobatan walaupun tidak ada keluhan atau penyakit
c. Selama kehamilan mendapatkan imunisasi tetanus toksoid (TT)
d. Mendapatkan tablet Fe (tablet tambah darah) selama kehamilan

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


iv

10. Hal yang dapat dilakukan suami dalam mendukung istri yang sedang hamil, adalah.
a. Mendampingi istri periksa kehamilan
b. Membiarkan istri melakukan semua pekerjaan rumah tangga
c. Tidak memberikan perhatian kepada istri
d. Suami hanya menjaga kesehatan dirinya sendiri

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


v

C. Sikap
Petunjuk : Berilah tanda check list () pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan
pilihan anda.

Keterangan pilihan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
NO PERNYATAAN SS S KS TS STS
1 Ibu hamil harus memeriksakan kehamilan
agar bisa melahirkan dengan selamat dan
sehat.
2 Ibu hamil harus melakukan kunjungan
pemeriksaan kehamilan ke Posyandu/
Puskesmas/Pelayanan kesehatan lainnya
secara teratur.
3 Selama kehamilan ibu memeriksakan
kehamilan minimal 4 kali.
4 Pemeriksaan kehamilan dilakukan agar
dapat mencegah komplikasi (hal-hal yang
membahayakan) selama kehamilan dan
persalinan.
5 Sebaiknya ibu hamil melakukan kunjungan
pemeriksaan kehamilan didampingi oleh
suami agar mendapat informasi dan
pendidikan kesehatan seputar kehamilan.
6 Pemeriksaan kehamilan tidak harus
dilakukan oleh bidan/dokter/perawat tetapi
bisa juga dilakukan oleh
kader/dukun/tukang urut.
7 Ibu hamil pergi melakukan kunjungan
pemeriksaan kehamilan jika ada keluhan
saja.
8 Ibu tidak mau memeriksakan
kehamilannya karena merasa kehamilan
yang sebelumnya baik baik saja.
9 Kehamilan ibu tidak mendapat dukungan
dari suami, maka ibu tidak perlu periksa
kehamilan.
10 Suami tidak harus mengetahui gejala atau
tanda-tanda bahaya dalam kehamilan.

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


vi

D. Perilaku Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan


Petunjuk : Berilah tanda check list () pada pilihan yang telah disediakan sesuai dengan
yang anda lakukan.

Selama anda hamil, berapa kali anda telah memeriksakan kehamilan:


4 kali
< 4 kali

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


MASTER TABEL
Pengetahuan Ibu Sikap Ibu Perilaku Kunjungan
NO UM PD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 n % Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 n % Kode Pemeriksaan Kehamilan
1 2 2 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 80 1 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 32 64 1 1
2 2 3 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8 80 1 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 35 70 1 1
3 3 3 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 1 2 4 4 4 3 3 2 3 3 4 32 64 1 1
4 2 2 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 5 50 2 4 3 3 3 2 4 3 4 3 3 32 64 1 2
5 3 3 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 80 1 4 2 4 4 4 4 2 4 2 3 33 66 1 1
6 3 3 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8 80 1 3 3 3 3 2 2 2 1 2 3 24 48 2 2
7 2 2 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 8 80 1 2 2 3 4 3 4 4 4 3 3 32 64 1 1
8 3 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 6 60 2 3 4 4 3 4 2 4 2 3 3 32 64 1 1
9 3 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 90 1 4 4 4 3 2 3 3 3 4 3 33 66 1 1
10 2 2 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 4 40 2 4 3 2 3 3 3 3 4 2 4 31 62 1 2
11 3 2 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8 80 1 2 2 4 4 4 3 4 3 3 3 32 64 1 1
12 2 4 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 90 1 4 3 2 2 4 4 2 4 2 3 30 60 1 1
13 3 3 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 8 80 1 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 34 68 1 1
14 2 3 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 80 1 4 3 3 3 2 2 4 4 4 3 32 64 1 1
15 2 3 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 8 80 1 2 4 4 4 4 4 3 3 2 2 32 64 1 1
16 2 3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 90 1 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 24 48 2 1
17 3 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 80 1 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 36 72 1 1
18 2 2 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 5 50 2 3 4 3 3 3 4 2 2 3 3 30 60 1 2
19 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8 80 1 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 31 62 1 1
20 3 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 1 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 31 62 1 2
21 3 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 5 50 2 3 2 2 4 3 4 3 4 4 4 33 66 1 1
22 2 2 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 8 80 1 3 3 3 3 4 4 4 2 4 3 33 66 1 1
23 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 90 1 4 3 4 2 4 2 3 4 3 3 32 64 1 1
24 2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 8 80 1 4 4 4 4 2 4 4 2 3 3 34 68 1 1
25 2 3 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8 80 1 2 4 3 3 3 4 4 3 3 2 31 62 1 1

Skripsi STIKes Bhakti


ii Pertiwi Luwu Raya
iii

26 3 4 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 7 70 1 4 2 4 4 4 2 4 4 2 3 33 66 1 2
27 2 4 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8 80 1 3 4 4 2 4 3 4 4 2 3 33 66 1 2
28 3 2 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 8 80 1 4 4 2 3 2 4 4 3 3 3 32 64 1 1
29 2 4 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 90 1 3 4 4 2 4 3 4 4 2 3 33 66 1 1
30 3 3 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8 80 1 4 4 2 3 2 4 4 3 3 3 32 64 1 1
31 3 3 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 8 80 1 3 3 3 3 4 4 4 2 4 3 33 66 1 1
32 2 2 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 4 40 2 4 3 4 2 2 2 2 2 3 1 25 50 2 2
33 2 4 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 90 1 4 4 4 4 2 4 4 2 3 3 34 68 1 1
34 2 4 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 80 1 2 4 3 3 3 4 4 3 3 2 31 62 1 1
35 1 3 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 7 70 1 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 32 64 1 1
36 3 3 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 80 1 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 35 70 1 1
37 3 3 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 80 1 2 4 4 4 3 3 2 3 3 4 32 64 1 1
38 2 3 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 5 50 2 4 3 3 3 2 4 3 4 3 3 32 64 1 2
39 2 3 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 8 80 1 4 2 4 4 4 4 2 4 2 3 33 66 1 1
40 2 3 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 8 80 1 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 25 50 2 2
41 2 4 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 8 80 1 2 2 3 4 3 4 4 4 3 3 32 64 1 1
42 3 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 5 50 2 3 4 4 3 4 2 4 2 3 3 32 64 1 1
43 2 4 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 90 1 4 4 4 3 2 3 3 3 4 3 33 66 1 1
44 2 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 4 40 2 4 3 2 3 3 3 3 4 2 4 31 62 1 2

KETERANGAN:
Umur: Pendidikan: Pengetahuan: Sikap: Perilaku Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan:
1= 1=
1 = < 20 tahun SD 1 = Baik Positif 1 = Positif
2= 2= 2=
2 = 20-35 tahun SMP 2 = Kurang Negatif Negatif
3 = > 35 tahun 3 = SMA
4=
PT
Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya
4

Frequency Table

Umur

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid < 20 tahun 2 4,5 4,5 4,5

20-35 tahun 25 56,8 56,8 61,4

> 35 tahun 17 38,6 38,6 100,0

Total 44 100,0 100,0

Pendidikan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid SD 8 18,2 18,2 18,2

SMP 10 22,7 22,7 40,9

SMA 17 38,6 38,6 79,5

PT 9 20,5 20,5 100,0

Total 44 100,0 100,0

Pengetahuan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Baik 35 79,5 79,5 79,5

Kurang 9 20,5 20,5 100,0

Total 44 100,0 100,0

Sikap

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Positif 40 90,9 90,9 90,9

Negatif 4 9,1 9,1 100,0

Total 44 100,0 100,0

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


5

Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Positif 33 75,0 75,0 75,0

Negatif 11 25,0 25,0 100,0

Total 44 100,0 100,0

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


6

Crosstabs

Pengetahuan * Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan

Crosstab

Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan

Baik Kurang Total

Pengetahuan Baik Count 30 5 35

% of Total 68.2% 11.4% 79.5%

Kurang Count 3 6 9

% of Total 6.8% 13.6% 20.5%


Total Count 33 11 44

% of Total 75.0% 25.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df (2-sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 10.476a 1 .001


Continuity Correctionb 7.869 1 .005
Likelihood Ratio 9.320 1 .002
Fisher's Exact Test .004 .004
Linear-by-Linear Association 10.238 1 .001
N of Valid Cases 44

a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.25.
b. Computed only for a 2x2 table

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


7

Sikap * Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan

Crosstab

Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan

Baik Kurang Total

Sikap Positif Count 32 8 40

% of Total 72.7% 18.2% 90.9%

Negatif Count 1 3 4

% of Total 2.3% 6.8% 9.1%


Total Count 33 11 44

% of Total 75.0% 25.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df (2-sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 5.867a 1 .015


Continuity Correctionb 3.300 1 .069
Likelihood Ratio 4.955 1 .026
Fisher's Exact Test .043 .043
Linear-by-Linear Association 5.733 1 .017
N of Valid Cases 44

a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.00.
b. Computed only for a 2x2 table

Skripsi STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Lina Pudding

Tempat/Tanggal Lahir : Bua, 4 Maret 1993

Agama : Islam

Alamat : Desa Tanarigella Kec. Bua Kab. Luwu

Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri 251 Sakti tamat tahun 2006

2. Madrasah Tsanawiyah tamat tahun 2009

3. SMA Negeri 1 Bua tamat tahun 2012

4. D III Keperawatan Akper Sawerigading Pemda Luwu tamat tahun 2015

5. Program Studi S1 Keperawatan STIKes Bhakti Pertiwi Luwu Raya Palopo

tamat tahun 2017


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
BHAKTI PERTIWI LUWU RAYA PALOPO
Jln. Imam Bonjol No. 27 Palopo Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia Tlp. 0471-3307444 Fax. 0471-21053
Website: stikesluwuraya.ac.id Email: stikesluwuraya@yahoo.co.id

LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI


NAMA : LINA PUDDING
NIM : SK. 15.11.067
JUDUL : HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN
PERILAKU KUNJUNGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI
PUSKESMAS BUA KABUPATEN LUWU TAHUN 2017.

No Hari/Tanggal Materi Saran/Perbaikan Paraf


Konsul Pembimbing

Palopo, April 2017


Pembimbing I

(Maria Sonda, S.SiT., M.Kes)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
BHAKTI PERTIWI LUWU RAYA PALOPO
Jln. Imam Bonjol No. 27 Palopo Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia Tlp. 0471-3307444 Fax. 0471-21053
Website: stikesluwuraya.ac.id Email: stikesluwuraya@yahoo.co.id
LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI
NAMA : LINA PUDDING
NIM : SK. 15.11.067
JUDUL : HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN
PERILAKU KUNJUNGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI
PUSKESMAS BUA KABUPATEN LUWU TAHUN 2017.

No Hari/Tanggal Materi Saran/Perbaikan Paraf


Konsul Pembimbing

Palopo, April 2017


Pembimbing II

(Ns. Suyati, S.Kep)

Você também pode gostar