Você está na página 1de 5

Indikator Kabupaten/Kota/Kecamatan Sehat

Program unggulan yang sudah menjadi agenda dua tahunan Depkes adalah program
Kabupaten/Kota Sehat. Program ini mencoba mengakomodasi dan mengkoordinasikan berbagai
program di tingkat Kabupaten/Kota (dengan peran aktif masyarakat) sehingga dapat sinkron dan
menjelma menjadi daya ungkit besar terhadap kriteria sehat pada segala sektor dan bidang.
Berikut ini informasi terkait program tersebut serta indikator kabupaten/kota sehat sesuai
Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan Nomor: 34 Tahun 2005
Nomor: 1138/Menkes/PB/VIII/2005 tentang Penyelenggaraan Kabupaten dan Kota sehat
Dasar Penyelenggaran Kab/Kota Sehat
1. UU Nomor : 32 Tahun 2004tentang Pemerintahan Daerah
2. UU Nomor: 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
3. UU Nomor: 25 Tahun 2004 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
4. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan Nomor : 34 Tahun
2005 Nomor : 1138/Menkes/PB/VIII/2005 tentang Penyelenggaraan Kabupaten/Kota
sehat.
Dasar hukum pembentukan Tim Pembina Teknis Kab./Kota Sehat adalah :
1. KepMendagri No. 650/174 Tahun 1998 Tentang Pembentukan Kelompok Kerja
Pembinaan Pelaksanaan Program Kabupaten/Kota Sehat
2. KepMendagri No. 650-185 Tahun 2002 Tentang Pembentukan Kelompok Kerja
Pembinaan Pelaksanaan Program Kabupaten/Kota Sehat
Pengertian : Kabupaten sehat adalah suatu kondisi dari suatu wilayah yang bersih, nyaman,
aman dan sehat untuk dihuni penduduknya dengan mengoptimalkan potensi ekonomi masyarakat
yang saling mendukung melalui koordinasi forum kecamatan dan difasilitasi oleh sektor terkait
dan sinkron dengan perencanaan masing-masing desa.
Tatanan : adalah sasaran Kabupaten Sehat yang sesuai dengan potensi dan permasalahan pada
masing-masing kecamatan di Kabupaten.
Kawasan sehat : dalah kondisi wilayah tertentu yang bersih, nyaman, aman dan sehat bagi
pekerja dan masyarakat dikawasan tersebut dengan mengoptimalkan potensi masyarakat dan
pekerja, melalui pemberdayaan pelaku pembangunan yang terkait, difasilitasi oleh sektor terkait
dan sinkron dengan perencanaan wilayah.
Desa sehat adalah suatu upaya untuk menyehatkan kondisi pedesaan yang bersih, nyaman, aman
dan sehat untuk dihuni warganya dengan mengoptimalkan potensi masyarakat , melalui
pemberdayaan kelompok kerja masyarakat , difasilitasi oleh sektor terkait dan sinkron dengan
perencanaan wilayah.
Forum Kabupaten/Kota adalah wadah bagi masyarakat untuk menyalurkan aspirasinya dan
berpatisipasi turut menentukan arah, prioritas, perencanaan pembangunan wilayahnya yang
mengintegrasikan berbagai aspek sehingga dapat mewujutkan wilalah yang bersih, nyaman,
aman dan sehat untuk dihuni oleh warganya.
Forum Komunikasi Desa Sehat adalah wadah bagi masyarakat di kecamatan kabupaten untuk
mengkoordinasikan, mengintegrasikan, mensinkronkan dan mensimplikasikan prioritas,
perencanaan antara desa satu dengan desa lainnya diwilayah kecamatan yang dilakukan oleh
masing-masing Pokja Desa Sehat mewujutkan wilayah yang bersih, nyaman, aman dan sehat
untuk dihuni warganya.
Kelompok Kerja adalah wadah bagi masyarakat di kecamatan perkotaan / di pedesaan atau
yang bergerak dibidang usaha ekonomi, sosial dan budaya dan kesehatan untuk menyalurkan
aspirasinya dan berpartisipasim kegiatan yang disepakati mereka sehingga dapat mewujutkan
wilayah yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni dan bekerja.
Tujuan : Tujuan Program Kabupaten Sehat pada dasarnya adalah tercapainya kondisi Kabupaten
untuk hidup dengan bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni dan bekerja bagi warganya
dengan terlaksananya berbagai program-program kesehatan dan sektor lain, sehingga dapat
meningkatkan sarana dan produktifitas dan perekonomian masyarakat.
Sasaran :
1. Terlaksananya program kesehatan dan sektor terkait yang sinkron dengan kebutuhan
masyarakat, melalui perberdayaan forum yang disepakati masyarakat.
2. Terbentuknya forum masyarakat yang mampu menjalin kerjasama antar masyarakat,
pemerintah kabupaten dan pihak swasta, serta dapat menampung aspirasi masyarakat dan
kebijakan pemerintah secara seimbang dan berkelanjutan dalam mewujutkan sinergi
pembangunan yang baik.
3. Terselenggaranya upaya peningkatan lingkungan fisik, sosial dan budaya serta perilaku
dan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan secara adil, merata dan terjangkau dengan
memaksimalkan seluruh potensi sumber daya di kabupaten tersebut secara mandiri.
4. Terwujutnya kondisi yang kondusif bagi masyarakat untuk menigkatkan produktifitas
dan ekonomi wilayah dan masyarakatnya sehingga mampu meningkatkan kehidupan dan
penghidupan masyarakat menjadi lebih baik.
Model Kabupaten Sehat.
1. Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana umum : penanggung jawab teknis Dinas
PU.
2. Kawasan sarana lalu lintas yang tertib dan Pelayanan Transportasi : penanggung jawab
Dinas Perhubungan
3. Kawasan Pertambangan sehat : penanggung jawab Pertambangan.
4. Kawasan Hutan sehat : penanggung jawab Dinas Kehutanan.
5. Kawasan Industri dan Perkantoran sehat : penanggung jawab Dinas Koperindag.
6. Kawasan Pariwisata sehat : penanggung jawab Kantor Pariwisata.
7. Ketahanan Pangan dan Gizi : Penanggung Jawab Dinas Pertanian
8. Kehidupan Masyarakat Sehat yang Mandiri : penanggung jawab Dinas Kesehatan.
9. Kehidupan sosial Yang sehat : penanggung jawab Dinas Pemberdayaan Masyarakat.
Penghargaan SWASTI SABA diklasifikasikan atas 3 katagori :
1. Penghargaan PADAPA (Pemantapan) dari MENKES
2. Penghargaan WIWERDA (Pembinaan) dari MENKES
3. Penghargaan WISTARA (Pengembangan) dari PRESIDEN
4. Penghargaan WISTARA diberikan pada taraf pengembangan :
Ciri-Ciri Kota Sehat
1. Pendekatan tergantung permasalahan yang dihadapi
2. Berasal dari kebutuhan masyarakat, dikelola oleh masayarakat, sedangkan pemerintah
sebagai fasilitator
3. Mengutamakan pendekatan proses daripada target, tidak mempunyai batas waktu,
berkembang sesuai sasaran yang diinginkan masyarakat yang dicapai secara bertahap.
4. Penyelenggaraan kegiatan didasarkan kesepakatan dari masyarakat (Toma, LSM
setempat) bersama Pemkab
5. Pendekatannya juga merupakan master plan Kota.
6. Pemkab merupakan partner kunci yang melaksanakan kegiatan
7. Kegiatan tersebut dicapai melalui proses dan komitmen pimpinan daerah, kegiatan
inovatif dari berbagai sektor yang dilakukan melalui partisipasi masyarakat dan
kerjasama
8. Dalam pelaksanaan kegiatan harus terintegrasi kondisi fisik, ekonomi, dan budaya
setempat
Kebijakan
1. Penyelenggaraan Kab./Kota Sehat diwujudkan dengan menyelenggarakan semua
program yang menjadi permasalahan di daerah, secara bertahap, dimulai kegiatan
prioritas bagi masyarakat di sejumlah kecamatan pada sejumlah desa/kelurahan atau
bidang usaha yang bersifat sosial ekonomi dan budaya di kawasan tertentu.
2. Pelaksanaan Kab./Kota sehat dilaksanakan dengann menempatkan masyarakat sebagai
pelaku pembangunan dengan melelui pembentukan Forum yang disepakati masy. Dengan
dukungan pemerintah daerah dan mendapatkan fasilitasi dari sektor terkait melalui
program yang telah direncakan
3. Setiap kabupaten/kota menetapkan kawasan potensial sebagai entry point yang dimulai
dengann kegiatan sederhana yang disepakati masyarakat, kemudian berkembang dalam
suatu kawasan atau aspek yang lebih luas, menuju kabupaten/kota sehat 2010.
4. Penyelenggaraan Kab./kota sehat lebih mengutama kan proses dari pada target, berjalan
terus-menerus dimulai dengan kegiatan prioritas dalam suatu tatanan kawasan dan
dicapai dalam waktu yang sesuai dengan kemampuan masyarakat dan semua stakeholder
yang mendukung.
5. Kesepakatan tentang pilihan tatanan kabupaten/kota sehat dengan kegiatan yang menjadi
pilihan serta jenis dan besaran indikatornya ditetapkan oleh forum bersama-sama dengan
pemerintah daerah.
6. Program-program yang belum menjadi pilihan masy. diselenggarakan secara rutin oleh
masing-masing sektor dan secara bertahap program-program tsb disosialisasikan secara
intensif kepada masy. dan sektor terkait melalui pertemuan-pertemuan yang
diselenggarakan oleh forum kabupaten/kota sehat.
7. Pelaksanaan kegiatan kabupaten/kota sehat sepenuhnya dibiayai dan dilaksanakan oleh
daerah yang bersangkutan dan masyarakat dengan menggunakan mekanisme pendekatan
konsep pemberdayaan ma-syarakat dari, oleh dan untuk masyarakat.
8. Evaluasi kegiatan kabupaten/kota sehat dilakukan oleh forum dan pokja kota sehat
bersama-sama pemerintah daerah, LSM, perguruan tinggi, media massa selaku pelaku
pembangunan.
Strategi
1. Melibatkan semua potensi yang ada di masy. dalam forum & pokja, sebagai penggerak
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan.
2. Forum didampingi oleh sektor tehnis sesuai dengan potensi kawasan sehat melakukan
advokasi kpd penentu kebijakan
3. Mengembangkan kegiatan kab./kota sehat yang sesuai dengann visi dan misi potensi
daerah dengann berbagai simbol/moto, semboyan yang dipahami & memberikan rasa
kebanggaan bagi warganya.
4. Mengembangkan informasi dan promosi yang tepat sesuai dengan kondisi setempat baik
berupa media cetak, elektronik termasuk melalui internet, media tradisional.
5. Meningkatkan potensi ekonomi daerah/wilayah dengan kegiatan yang menjadi
kesepakatan masyarakat.
6. Menjalin kerjasama antara forum kab./kota yang melaksanakan program kabupaten/kota
sehat.
Tatanan Kab./Kota sehat
1. Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Umum
2. Kawasan Sarana Lalu Lintas Tertib & Pelayanan Transportasi
3. Kawasan Industri & Perkantoran yang Sehat
4. Kawasan Kawasan Pariwisata Sehat
5. Kawasan Pertambangan Sehat
6. Kawasan Hutan Sehat
7. Kehidupan Masyarakat Sehat yang Mandiri
8. Ketahanan Pangan dan Gizi
9. Kehidupan Sosial yang Sehat.
Komponen yang harus ada pada program Kota / Kab. Sehat antra lain :
1. Tim Pembina Tehnis Kabupaten (Tingkat Kabupaten).
2. Forum Kabupaten/Kota Sehat (Tingkat Kabupaten)
3. Forum Komunikasi Desa/Kelurahan Sehat (Tk. Kecamatan)
4. Kelompok Kerja (Tk. Desa/Kelurahan)
Peran PKK pada program Kota /Kab.Sehat adalah pemberdayaan masyarakat pada tatanan yang
dipilih oleh Forum antra lain :
1. Kawasan Permukinan Sarana dan Prasarana Sehat
2. Kehidupan Masyarakat yang Sehat Mandiri
3. Ketahanan Pangan dan Gizi
4. Kehidupan Sosial yang Sehat
5. Kawasan Pariwisata Sehat
6. Kawasan Industri dan Perkantoran Sehat
Klasifikasi dan Kriteria Penghargaan Kab/Kota Sehat
1. Klasifikasi Kab/Kota Sehat : Pemantapan, Pembinaan, dan Pengembangan
2. Klasifikasi ditentukan berdasarkan jumlah tatanan yang dipilih
3. Kriteria tatanan
4. Kegiatan dalam tatanan
5. Berfungsinya Forum Kabupaten Sehat, FKDS, dan Pokja tingkat Desa
6. Berfungsinya Tim Teknis Kabupaten
Sedangkan jenis penghargaan diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Penghargaan PADAPA (Pemantapan) Minmal 2 tatanan
2. Penghargaan WIWERDA (Pembinaan) 3 4 tatanan
3. Penghargaan WISTARA (Pengembangan) > 5 tatanan
Verifikasi Program Kabupaten Kota Sehat
Dalam rangka pemberian penghargaan terhadap program kabupaten/Kota Sehat dilakukan
pemberian penghargaan setiap 2 tahun sekali. Dasar pelaksanaan penghargaan ini antra lain
tercantum pada BAB V pasal 11 dijelaskan bahwa penghargaan Kab/ Kota Sehat Tingkat
Nasional dilaksanakan setiap 2 tahun sekali. Dalam selang waktu tersebut dilaksanakan seleksi
thd kab/ kota oleh tim Seleksi Kab/ Kota Sehat tingkat Propinsi. Selanjutnya pengiriman hasil
seleksi Kab/Kota Sehat oleh Tim Penilai Tingkat Propinsi ke Pusat (dengan melampirkan
formulir penilaian dan dokumen pendukung) sesuai pedoman verifikasi. ( Pebruari-Maret 2009)
1. Tim Penilai Kab/Kota Sehat Tkt Pusat menseleksi administrasi (April-Mei 2009)
2. Tim Penilai tkt Pusat ke daerah utk mengklarifikasi / verifikasi (Juni-Agustus 2009)
3. Penetapan calon penerima penghargaan oleh tim pusat (September 2009)
4. Pengiriman calon pemenang kab/ kota sehat ke Mendagri utk mendapat rekomendasi/
persetujuan (September 2009)
5. Pengesahan Penenang Kab/ Kota sehat oleh Menkes (Oktober 2009)
6. Pemberian penghargaan SWASTI SABA (Nopember 2009)
Sedangkan variabel yang diverifikasi
1. Cakupan Pelaksanaan (Tatanan, Kecamatan, Desa/Kel)
2. Prestasi Daerah (penghargaan-penghargaan yang sudah diperoleh)
3. Aktifitas TIM PEMBINA
4. Aktifitas FORUM
5. Aktifitas FORKOM DESA/ KEL
6. Aktifitas POKJA DESA
7. HASIL KEGIATAN
Indikator Program Kabupaten/Kota Sehat sesuai Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan
Menteri Kesehatan Nomor : 34 Tahun 2005 Nomor : 1138/Menkes/PB/VIII/2005 tentang
Penyelenggaraan Kabupaten/Kota sehat.

Você também pode gostar