Você está na página 1de 5

Nama : Indatus Sholikhah

IM : 150341601250
Off : B
Jurusan : Biologi

ARTIKEL CABANG-CABANG ILMU BIOLOGI

Saat ini ada kecenderungan baru untuk pelajari bagian pengetahuan yang sempit tetapi
dikaji dengan cara mendalam. Untuk misal yaitu dari biologi sel berkembang sebagian
cabang pengetahuan seperti sitotaksonomi, sitogenetika, fisiologi sel, sitokimia, sitopatologi,
serta sitoekologi. Tak tutup kemungkinan cabang biologi yang tetap luas seperti biofisika,
biokimia, genetika, serta ekologi bakal berkembang jadi sebagian kajian pengetahuan yang
lebih sempit. Biologi memiliki cabang ilmu yang spesifik dan objek kajian yang semakin
khusus untuk memudahkan cara pembelajarannya, mengingat pada umumnya seseorang
hanya mampu mendalami salah satu cabang ilmu. Cabang Biologi tersebut antara lain:

1. Anatomi : Ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian struktur tubuh dalam makhluk
hidup
2. Agronomi : Ilmu yang mempelajari tentang tanaman budidaya
3. Andrologi : Ilmu yang mempelajari tentang macam hormon dan kelainan reproduksi pria
4. Algologi : Ilmu yang mempelajari tentang alga/ganggang
5. Botani : ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan
6. Bakteriologi : Ilmu yang mempelajari tentang bakteri
7. Biologi molekuler : Ilmu yang mempelajari tentang kajian biologi pada tingkat molekul
8. Bioteknologi : Ilmu yang mempelajari tentang penggunaan penerapan proses biologi
secara terpadu yang meliputi prosesbiokimia, mikrobiologi, rekayasa kimia untuk bahan
pangan dan peningkatan kesejahteraan manusia.
9. Bryologi: ilmu yang mempelajari tentang lumut
10. Kardiologi: ilmu yang mempelajari tentang jantung dan pembuluh darah
11. Dendrologi: ilmu yang mempelajari tentang pohon maupun tumbuhan berkayu lainnya,
seperti liana
12. Ekologi : Ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup
dengan lingkungan
13. Embriologi : Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan embrio
14. Entomologi : Ilmu yang mempelajari tentang serangga
15. Enzimologi : ilmu yang mempelajari tentang enzim
16. Evolusi : Ilmu yang mempelajari tentang perubahan struktur tubuhmakhluk hidup secara
perlahan-lahan dalam waktu yang lama
17. Epidemiologi : Ilmu yang mempelajari tentang penularan penyakit
18. Eugenetika : Ilmu yang mempelajari tentang hukum pewarisan sifat
19. Endokrinologi : Ilmu yang mempelajari tentang hormon
20. Enzimologi : Ilmu yang mempelajari tentang enzimFisiologi : Ilmu yang mempelajari
tentang faal (fungsi kerja) organ tubuh
21. Fisiologi: Ilmu yang mempelajari tentang faal/fungsi kerja tubuh
22. Fisioterapi : Ilmu yang mempelajari tentang pengobatan terhadappenderita yang
mengalami kelumpuhan atau gangguan otot
23. Farmakologi : Ilmu yang mempelajari tentang obat-obatanGenetika : Ilmu yang
mempelajari tentang pewarisan sifat
24. Genetika: ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat
25. Histologi : Ilmu yang mempelajari tentang jaringan
26. Higiene : Ilmu yang mempelajari tentang pemeliharaan kesehatan makhluk hidup
27. Harpetologi: ilmu yang mempelajari reptilia/ular
28. Imunologi : Ilmu yang mempelajari tentang sistem kekebalan (imun) tubuh
29. Ichtiologi : Ilmu yang mempelajari tentang ikan
30. Karsinologi : Ilmu yang mempelajari tentang crustacea
31. Klimatologi : Ilmu yang mempelajari tentang iklim
32. Limnologi : Ilmu yang mempelajari tentang perairan mengalir
33. Mamologi: ilmu yang mempelajari tentang mammalia
34. Mikologi: ilmu yang mempelajari tentang jamur
35. Mikrobiologi : Ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme
36. Malakologi : Ilmu yang mempelajari tentang moluska
37. Morfologi : Ilmu yang mempelajari tentang bentuk atau ciri luarorganisme
38. Mikologi : Ilmu yang mempelajari tentang jamur
39. Neurologi: Ilmu yang menangani penyimpangan pada sistem saraf
40. Nematologi: ilmu yang mempelajari tentang nematoda
41. Organologi : Ilmu yang mempelajari tentang organ
42. Onkologi: ilmu yang mempelajari tentang kanker dan cara pencegahannya
43. Onthogeni : Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup dari zigot
menjadi dewasa
44. Ornitologi : Ilmu yang mempelajari tentang burung
45. Phylogeni : Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhlukhidup
46. Patologi : Ilmu yang mempelajari tentang penyakit dan pengaruh-nya bagi manusia
47. Palaentologi : Ilmu yang mempelajari tentang fosil
48. Paleobotani, ilmu yang mempelajari tumbuhan masa lampau
49. Paleozoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan purba
50. Parasitologi : Ilmu yang mempelajari tentang makhluk parasit
51. Protozoologi : Ilmu yang mempelajari tentang Protozoa
52. Primatologi: ilmu yang mempelajari tentang primata
53. Pulmonologi: ilmu yang mempelajari tentang paru-paru
54. Radiologi: ilmu untuk melihat bagian dalam tubuh manusia menggunakan pancaran atau
radiasi gelombang, baik gelombang elektromagnetik maupun gelombang mekanik
55. Rekayasa Genetika: ilmu yang mempelajari tentang manipulasi sifat genetic
56. Sanitasi : Ilmu yang mempelajari tentang kesehatan lingkungan
57. Sitologi : Ilmu yang mempelajari tentang sel
58. Taksonomi : Ilmu yang mempelajari tentang penggolongan makhluk hidup
59. Teratologi : Ilmu yang mempelajari tentang cacat janin dalam kandungan
60. Virologi : Ilmu yang mempelajari tentang virus

Biologi adalah ilmu alam yang mempelajari kehidupan, dan organisme hidup,
termasuk struktur, fungsi, pertumbuhan, evolusi, persebaran, dan taksonominya.[1] Ilmu
biologi modern sangat luas, dan eklektik, serta terdiri dari berbagai macam cabang, dan
subdisiplin. Namun, meskipun lingkupnya luas, terdapat beberapa konsep umum yang
mengatur semua penelitian, sehingga menyatukannya dalam satu bidang. Biologi umumnya
mengakui sel sebagai satuan dasar kehidupan, gen sebagai satuan dasar pewarisan, dan
evolusi sebagai mekanisme yang mendorong terciptanya spesies baru. Selain itu, organisme
diyakini bertahan dengan mengonsumsi, dan mengubah energi serta dengan meregulasi
keadaan dalamnya agar tetap stabil, dan vital. Subdisiplin biologi didefinisikan berdasarkan
skala organisme yang dipelajari, jenis organisme yang dipelajari, dan metode yang digunakan
untuk mempelajarinya antara lain:

Biokimia mempelajari kimia kehidupan.


Biologi molekuler terkait dengan interaksi antar molekul biologis.
Botani mempelajari biologi tumbuhan
Biologi seluler meneliti satuan dasar semua kehidupan, yaitu sel
Fisiologi mempelajari fungsi fisik, dan kimia jaringan organ, dan sistem organ suatu
organisme
Biologi evolusioner meneliti proses yang menghasilkan keanekaragaman hayati; dan
ekologi mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya.

Istilah biologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani , bios, yang berarti
"kehidupan", dan akhiran -, -logia, yang artinya "ilmu." Bentuk Latin dari kata
tersebut (biologi) pertama kali digunakan oleh Linnaeus (Carl von Linn) dalam karyanya
yang berjudul Bibliotheca botanica pada tahun 1736. Kata tersebut dipakai lagi pada tahun
1766 oleh Michael Christoph Hanov dalam tulisannya yang berjudul Philosophiae naturalis
sive physicae: tomus III, continens geologian, biologian, phytologian generalis. Terjemahan
bahasa Jermannya, yaitu Biologie, pertama kali muncul dalam terjemahan karya Linnaeus
pada tahun 1771. Pada tahun 1797, Theodor Georg August Roose menggunakan istilah
tersebut dalam pendahulu bukunya yang bertajuk Grundzge der Lehre van der
Lebenskraft. Karl Friedrich Burdach pada tahun 1800 memakai istilah ini dalam arti yang
lebih sempit, yaitu penelitian manusia dari sudut pandang morfologis, fisiologis, dan
psikologis (Propdeutik zum Studien der gesammten Heilkunst). Istilah biologi dalam
pengertian modern baru muncul dalam buku Biologie, oder Philosophie der lebenden Natur
(180222) yang ditulis oleh Gottfried Reinhold Treviranus.
Walaupun biologi modern merupakan perkembangan yang relatif baru, ilmu yang
terkait sudah dipelajari dari masa lampau. Filsafat alam dapat ditemui di peradaban
Mesopotamia, Mesir, India, dan Tiongkok. Namun, asal-usul, dan pendekatan biologi modern
berasal dari masa Yunani Kuno.[6] Walaupun penelitian kedokteran dapat ditilik ke masa
Hippocrates (ca. 460 SM ca. 370 SM), Aristoteles (384 SM 322 SM) adalah tokoh yang
paling berjasa dalam mengembangkan biologi. Salah satu karya terpentingnya adalah Historia
Animalium, dan beberapa karya lain yang menunjukkan cara pandang seorang peneliti alam,
serta karya-karya empirisnya yang mencoba mempelajari sebab-akibat biologis, dan
keanekaragaman hayati. Penerus Aristoteles di Lyceum, yaitu Theophrastus, menulis buku-
buku tentang botani yang berpengaruh hingga ke Abad Pertengahan.

Ilmuwan Islam abad pertengahan yang mempelajari biologi meliputi al-Jahiz (781
869), Ad-Dinawari (828896), yang menulis tentang botani,[7] dan ar-Razi (865925), yang
menulis tentang anatomi, dan fisiologi. Kedokteran dipelajari berdasarkan tradisi filsuf
Yunani, sementara ilmu alam sangat dipengaruhi oleh pemikiran Aristoteles, terutama perihal
hierarki kehidupan.

Biologi mulai berkembang pesat setelah Antony van Leeuwenhoek memperbaiki


mikroskopnya. Berkatnya, spermatozoa, bakteri, infusoria, dan berbagai macam kehidupan
mikroskopik lain berhasil ditemukan. Penyelidikan yang dilakukan oleh Jan Swammerdam
membangkitkan ketertarikan terhadap bidang entomologi, dan membantu mengembangkan
teknik pembedahan, dan pewarnaan (staining) mikroskopik.

Kemajuan mikroskop juga sangat memengaruhi pemikiran tentang biologi. Pada awal
abad ke-19, sejumlah ahli biologi mulai menyadari pentingnya konsep sel. Kemudian, pada
tahun 1838, Schleiden, dan Schwann mulai menganjurkan gagasan (yang kini diterima secara
luas) bahwa (1) satuan dasar organisme adalah sel, dan (2) masing-masing sel memiliki
karakteristik kehidupan, walaupun mereka menentang gagasan bahwa (3) semua sel berasal
dari pembagian sel lain. Akan tetapi, berkat karya Robert Remak, dan Rudolf Virchow, pada
tahun 1860-an sebagian besar ahli biologi menerima ketiga hal tersebut yang kini disebut
teori sel.

Sementara itu, taksonomi, dan klasifikasi menjadi pusat perhatian sejarawan alam.
Carl Linnaeus menerbitkan taksonomi dasar pada tahun 1735 (berbagai macam variasi telah
digunakan semenjak itu), dan pada tahun 1750-an memperkenalkan nama ilmiah untuk
spesies.[10] Georges-Louis Leclerc, Comte de Buffon, menganggap spesies sebagai kategori
buatan, dan menyatakan bahwa kehidupan dapat berubahbahkan mengusulkan
kemungkinan adanya nenek moyang bersama. Walaupun menentang teori evolusi, Buffon
merupakan tokoh penting dalam sejarah pemikiran evolusi; karyanya memengaruhi teori
evolusi Lamarck, dan Darwin.
Struktur molekul ADN

Pemikiran evolusioner dapat ditilik kembali ke karya Jean-Baptiste Lamarck. Ia


menyatakan bahwa evolusi merupakan hasil dari tekanan lingkungan terhadap sifat suatu
hewan, yang berarti semakin sering suatu organ digunakan, semakin kompleks, dan efisien
organ itu, sehingga membuat hewan teradaptasi dengan lingkungan. Lamarck juga meyakini
bahwa sifat yang didapat ini dapat diturunkan ke generasi berikutnya, yang akan terus
mengembangkan, dan menyempurnakannya. Namun, hipotesis ini kini ditolak, dan baru pada
akhir abad ke-19 Charles Darwin berhasil merumuskan teori evolusi berdasarkan seleksi alam
dengan menggabungkan pendekatan biogeografis Humboldt, geologi Lyell, tulisan Malthus
tentang pertumbuhan populasi, dan keahlian morfologis serta pengamatannya sendiri di alam;
penalaran, dan bukti yang mirip juga membuat Alfred Russel Wallace mencapai kesimpulan
yang sama. Meskipun banyak ditentang oleh agamawan, teori Darwin diterima oleh
komunitas ilmiah, dan segera menjadi aksioma dasar dalam ilmu biologi.

Pada tahun 1940-an, dan awal tahun 1950-an, penelitian berhasil membuktikan bahwa
asam deoksiribonukleat (ADN) merupakan komponen kromosom yang mengandung satuan
pewarisan yang kini disebut gen. Pemusatan perhatian pada model organisme baru seperti
virus, dan bakteri serta penemuan struktur untai ganda ADN pada tahun 1953 menandai
jalannya peralihan ke masa genetika molekuler. Kode genetik berhasil dipecahkan oleh Har
Gobind Khorana, Robert W. Holley, dan Marshall Warren Nirenberg setelah memahami
bahwa ADN mengandung kodon. Akhirnya, Proyek Genom Manusia diluncurkan pada tahun
1990 dengan tujuan untuk memetakan semua genom manusia DNA. Proyek ini selesai pada
tahun 2003, dan merupakan langkah pertama dalam menggabungkan pengetahuan biologi
dengan definisi tubuh manusia, dan organisme lain secara fungsional, dan molekuler.

Você também pode gostar