¢. Tembaga (Cu)
‘Tembaga termasuk dalam logam yang sangat sedikit dijumpai di alam, hanya
ditemukan sekitar 0,1% dari kerak bumi. Mineral ~mineral yang mengandung tembaga
adalah kalkopirit (CuFeS,), Khrupsocolla (CuSiO,), azanite, dan malachite (Cu
(OH),CO;)
‘Untuk memperoleh tembaga mula-mula kalkopirit (CuFeS;) dipanaskan dalam
udara sehingga besi teroksidasi menjadi FeO, yang dapat dihilangkan dengan
menggunakan pemansan bersama SiO, agar membentuk lapisan terak FeSiOs. Udara
juga akan membuat cairan tembaga sulfida melepaskan sulfidanya menjadi gas SO>.
Pada proses ini akan dihasilkan tembaga dengan mengandung 1-2% kotoran. Kotoran
ini dimurnikan melalui proses elektrolisis. Logam-logam pengotor yang biasa
ditemukan dalam proses pemurnian tembaga adalah As, Zn, Fe, Ni, B, dan Pt. Pada
proses pemurnian ini, tembaga kotor berfungsi sebagai anode yang dicelupkan dalam
larutan CuSO,, sedangkan sebagai katoda dipakai lempeng tipis tembaga mumi
kemudian dialiri arus searah dengan beda potensial yang kecil.
Sebagai elektroda non inert maka anoda akan larut menjadi ion-ion yang nantinya
akan diendapkan di katoda. Dengan mengatur voltase yang tepat maka diharapkan
hanya ion-ion tembaga yang akan mengendap melalui reaksi..
Cur —q +e > Cum
Dan ion-ion seperti Zn? masih tertinggal dalam larutan sedangkan logam-logam
seperti Au, Ag dan Pt tidak larut dan terkumpul di baweh anode. Hasil yang diperoleh
dengan mencapai kemurnian 99,99%.
‘Tembaga sebagai logam berwarna kemerahan, titik didih 1083 °C daya hantar kalor/
listrik yang baik. Tidak larut dalam asam kuat yang non oksidatif (misalnya HCl),
tetapi larut dalam asam oksidatif seperti HNO; dan H;SO;. Dalam HNO; encer gas
yang dilepas adalah NO, sedangkan dalam HNO; pekat melepaskan gas NO, sesuai
reaksi.
3Cug + BH% qq + ZNO5iuq) 93 CUM aq + 3NOw + 4H:0q)
Cy + AH yg + 2NOSe > Cu%aqy + 2NOzg) + 2H:0
Di dalam H,SO, encer tidak bereaksi, tapi dalam H,SO, pekat melepas gas SO,
Cag) + AHYg + SO;% > CuMag) + Say) + 2H:
Bila oksidasi yang dapat dibentuk oleh tembaga adalah +1 dan +2. Pada umunya
senyawa senyawa dengan bilangan oksidasi +2 adalah stabil, namun ada beberapa
senyawa justru yang stabil adalah +1, seperti Cul akan segera terurai membentuk
Cuzlz + Iz . Reaksi peruaian ini dapat dimanfaatkan untuk penentuan kadar
ion-ion Cu?* di dalam analisa volumetri. Tembaga juga membentuk senyawa komplek
dengan bilangan kordinasi 4 seperti Cu(NH,),)2.
Kegunaan tembaga
a. Tembaga muri dengan daya hantar listrik yang baik digunakan untuk kabel istrik
Juga digunakan pada alat seperti radiasi dan mistar pendingin kulkas karena daya
Kimia UNSUR 8AIC], merupakan senyawa dengan ikatan kovalen (+ 85%) titik leéburnya rendah
(kurang dari 200°C) sehingga tak diperlukan lagi kriolitcair. Selain itu produk anoda
adalah” gas Clp yang dpat dimanfaatkan kembali untuk klorinasi AljO3. Pada tahun
1976 Alcoa mulai mengoperasikan pabrik pengolahan aluminium menggunakan
metode baru ini untuk pertama kalinya.
Upaya mendaur ulang logam aluminium yang habis dipakai_cukup berharga.
Banyak kita lihat orang-orang pengumpul kaleng dan peralatan rumah tangga bekas
dari aluminium. Dari segilingkungan akan membantumerjaga kebersihan dari limbah,
dan dari segi industri, cara daur ulang lebih efisien. Energi yang diperlukan untuk
memproduksi Al melalui daur ulang hanya 5% dari cara pengolahan bijihnya.
‘b. Besi (Fe)
Besi muri merupaken logam berwarna putih keperakan dan kekerasannya tidak
terlalu tinggi atau relatiflunak, termasuk logam yang reaktif schingga mudah berkarat
pada udara yang lembab membentuk Fe,0;.nH,0_ padatan yang berpori-pori
sehingga mengakibatkan korosi berjalan terus menerus. Sifatnya mudah dimodifikasi
dengan mencampurkan lain menjadi paduan (aliase) sehingga terjadi perbaikan dan
penyempurnaan sifatnya. Besi merupakan logam dengan jumlah terbesar
penggunaannya dibanding semua logam yang ada. Mineral yang merupakan bijih
desi berupa oksidanya (FeO, : hematit, FeO, : magnetit, FeO : apatit), sufida ( FeS)
pyrit), dan karbonatnya (FeCO:: siderit)
Besi diperoleh dari pengolahan bijih tersebut setelah dipekatkan dengan
manggangan. Pada proses pemanggangan oksida yang bilangan oksidasinyarendah
itingkatkan, karbonat diubah menjadi oksida dengan melepaskan CO, dan sulfida
menjadi oksida dengan melepas SO. Hasil dari pemanggangan, bijih menjadi pekat
dengan Fe,03, namun demikian masih terdapat pengotor-pengotor terutama SiQ;.
Bijih besi diubah menjadi besi dalam suatu tanur tinggi atau tanur tiup. Reaksi
dasar pada proses ini adalah reduksi Fe; dengan reduktor karbon. Bijih besi
bersama-sema dengan kokas (C) dan bata kpur (CeCO;) dimasukkan dari mulut
tanur yang tingginya kira-kira 30 meter, dari daser tanur ditiupkan udara panas.
Kokas bereaksi dengan oksigen mengkasilkan gas CO> :
Cay + Org > COxg) AH =-394K)
Reaksi ini sanget eksotermis maka suhu pada bagian bawah tanur mencapaisekitar
2000°C. Gas COs terdorong ke atas bereaksi dengan kokas panas yang bergerak dari
ata s ke bawah
Go) + COry > 2C%W
Gas CO inilah yang efektif untuk melaksanakan reaksi reduksi. Tahapan-tahapan
reaksi reduksi berlangsung dari bagian atas ke bawah dengan suhu yang makin tinggi.
Persamaan reaksinya :
3FeOy + 300 > 2FeO, + 3C
anon | scat oath coe
FeO + CO > Fem + COrg
Kimi UNSUR 6