Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
Sebagai salah satu bagian dari kesusastraan, kajian yang merupakan sebuah
apresiasi dari sebuah sastra sangat penting dimiliki oleh tiap-tiap karya sastra.
Oleh karena itu, menyajikan sebuah kajian terhadap suatu karya sastra, baik itu
tersebut. Dengan demikian, keberadaan kajian sastra berupa esai dan kritik
terhadap sebuah karya sastra, diharapkan dapat menggali sisi unggul dan
sastra yang banyak mendapat kajian atau apresiasi berupa esai dan kritik dari
para penikmat sastra, dapat dipastikan bahwa topik yang dikemukakan oleh
sastrawan bisa menjadi lebih baik, sempurna serta mencapai penciptaan karya
maupun esai) sastra memiliki tujuan yang sama, yakni mengekspresikan opini.
Kritik dan esai sastra merupakan cabang dari ilmu sastra dalam pengadaan
dahulu tentang ilmu sastra sebelum membuat sebuah kritik sastra. HB. Jassin
1
pernah berpendapat bahwa kritik sastra adalah pertimbangan baik atau buruk
suatu hasil karya sastra. Oleh karena itu, seorang kritikus sastra akan dianggap
sebagai juru obat. Jika karya sastra telah diresensi oleh seorang kritikus terkenal,
1.2.1 Bagaimana analisis permasalahan dari kata yang terdapat dalam esai
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui analisis permasalahan dari kata dalam esai Hakekat
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Menurut H.B Jassin (1990 :22) Esai adalah uraian yang membicarakan
menurut Badudu dan Zain (1994 :399) Esai adalah suatu karangan berbentuk
Menurut Kleden (2004 : 467) esai berfungsi sebagai sarana bagi para sastrawan
medium untuk para ilmuwan yang hendak menjangkau khalayak pembaca secara
pula oleh Roberts (1966) menurutnya fungsi utama dari sebuah esai yaitu untuk
lebih dominan.
3
2.3 Pengertian Kata
Menurut Lamuddin Finoza ( 2007 :13) Kata adalah satuan bentuk terkecil (dari
alwi hasan (1998 :22) Kata adalah bentuk yang dapat di potong-potong menjadi
bahasa yang lebih kecil kemudian yang dapat dipotong lagi menjadi bentuk yang
lebih kecil sampai dipotong lagi tidak mempunyai makna. Menurut suherlan
Odien R (2005 :44) Kata adalah satuan linguistic yang relative bebas karena
kata-kata dan istilah yang membingungkan dan tersebut selalu menyatu pada
dengan pengertian.
4
BAB III
Memang sekian banyak orang menganggap karya sastra, entah apa bentuknya,
harus siap mengajari. Dan sebetulnya, salah satu gagasan dalam esei Moral dan
Sastra menolak anggapan bahwa kewajiban pengarang adalah berdiri di atas mimbar
diri sendiri bahwa setiap tulisan sastra mempunyai banyak akal untuk meyakinkan
diri sendiri bahwa setiap tulisan sastra pasti mempunyai maksud mendidik. Apabila
tulisan tersebut adalah puisi, novel, cerpen, atau drama, menurut anggapan pembaca
tulisan tersebut ditulis untuk membina moral pembaca. Dan apabila tulisan tersebut
adalah esei, pasti esei tersebut ditulis untuk membuat pembaca pandai.Begitu esei
ditodong untuk menjadikan pembaca pandai, begitu pula esei ditodong untuk menjadi
buku pintar atau buku kunci. Dalam suasana mengharapkan esei menjadi buku pintar,
pembaca puas apabila berhadapan dengan esei yang nampaknya memang akan
5
Lepas dari ciri khas masing-masing esei sastra, esei sastra yang baik
sastra lebih kurang sama dengan proses menulis bentuk sastra yang lain, yaitu proses
menemukan. Tanpa menulis, pengarang hanya merasa tertarik dan akrab dengan
masalah tersebut. Proses membaca esei sastra lebih kurang juga sama dengan proses
3.1 Analisis Permasalahan dari Kata dalam Esai Hakekat Esei Sastra : Sebuah
Dalam esai Hakekat Esei Sastra : Sebuah Prakata Oleh Budi Darma terdapat
Menurut KBBI ,ditodong yang berasal dari kata dasar todong adalah
esai Hakekat Esei Sastra : Sebuah Prakata Oleh Budi Darma terdapat pada
kalimat tersebut :
6
Begitu esei ditodong untuk menjadikan pembaca pandai, begitu pula esei
ditodong untuk menjadi buku pintar atau buku kunci.
olah esai dipaksa atau diancam agar pembaca menjadi pandai serta
Proses penulisan esei sastra lebih kurang sama dengan proses menulis
bentuk sastra yang lain, yaitu proses menemukan.
pembuatannya.
7
3.1.3 Makna Kata Percakapan
bentuk komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk
percakapan dalam esai Hakekat Esei Sastra : Sebuah Prakata Oleh Budi
Lepas dari ciri khas masing-masing esei sastra, esei sastra yang baik
merupakan perjuangan pengarangnya untuk mengadakan percakapan dengan
diri sendiri mengenai masalah sastra yang menarik perhatiannya.
Menurut pendapat saya makna percakapan tersebut dalam kalimat dan esai
Hakekat Esei Sastra : Sebuah Prakata Oleh Budi Darma adalah jadi ketika
esais membuat sebuah esai sastra para esai melakukan sebuah perjuangan
8
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Beberapa kata yang dijadikan landasan dalam menganalisis dalam esai Hakekat
Esei Sastra : Sebuah Prakata Oleh Budi Darma kata kata sebagai berikut :
a. Ditodong dalam kalimat tersebut yakni seolah olah esai dipaksa atau
diancam agar pembaca menjadi pandai serta menjadi buku pintar dan buku
kunci.
c. Makna percakapan tersebut dalam kalimat dan esai Hakekat Esei Sastra :
Sebuah Prakata Oleh Budi Darma adalah jadi ketika esais membuat sebuah
4.2 Saran
9
Untuk itu penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya, di karenakan penulis
10
DAFTAR PUSTAKA
11