Você está na página 1de 3

Aliran Ekspetasi Dan Kredit Dari Transmisi Kebijakan Moneter, Berdasarkan

Teori Model Dan Analisis Ekoometrik Di Brazil.

Gabriel Caldas Montes dan Caroline Cabral Machado

Brazil

Tujuan: untuk memperkenalkan sebuah model teori dan pengujian secara empiris dari transmisi
kebijakan moneter melalui aliran kredit di Brazil. Mengkaji kebenaran jika kebijakan moneter,
kegiatan ekonomi dan kematangan dari rezim target inflasi mempengaruhi penawaran dari
kredit.

Method: berdasarkan literature yang mengfokuskan ekspetasi target inflasi dan mekanisme
transmisi kebijakan moneter melalui aliran kredit, pengembangan dari sebuah model teori sesuai
dengamn Bernake dan Blinder (1988) dan Ferreira (2010). Dalam pengujian model secara
ekonometrika menggunan metode Ordinary Least Square (OLS) dan Generalized Method of
Moments (GMM). Dengan menggunakan GMM dikarenakan disamping menggunakan OLS
yang memiliki problem dalam autokorelasi dan heteroskodestisitas atau non linearitas yang mana
biasanya pada data makroekonomi yang bersifat time series.

Variabel yang digunakan,

1. Lend sebagai variabel dependen yang digunakan dari total kredit operasional dari sistem
keungan sektor privat yang deperoleh dari bank sentral Brazil sejumlah 17478. Dimana
ketika perbankan merasakan stabilitas makroekonomi, tingkat likuiditas perbankan akan
berkurang dan akan menyebabkan operasional kredit meningkat.
2. Aktivitas ekonomi sejumlah 17632 dari Bank Sentral Brazil. Diasumsikan ketika
aktivitas ekonomi mengalami kenaikan atau pelemahan maka akan menyebabkan
kenaikan atau pelemahan ketersedian kredit.
3. Kebijakan tingkat suku bunga sejumlah 4189. Diasumsikan bahawa peningkatan atau
penurunan dalam tingkat tertentu menyebabkan pengurangan atau peningkatan dalam
pinjaman
4. Target inflasi jalur kredit.

Hasil: estimasi menunjukan bahwa pengaruh aktivitas ekonomi memiliki hubungan yang
positif dan signifikan pada tingkat satu persen dari kedua metode analisis. Oleh karena itu
jika aktivitas ekonomi mengalami kenaikan maka proses dari perijinan kredit akan terdorong
dan kredit akan meningkat yang mana diperlukan dalam investasi untuk pertumbuhan.
Sedangkan tingkat suku bunga memiliki hubungan yang negative dan signifikan dari kedua
metode analisis pada tingkat satu persen. Dan untuk kredibilitas memiliki hubungan yang
positif dengan kedit dan signifikan.

Stock Market and The Costs of Banking Crises

Tess De Lean and Joseph P. Joyce

Tujuan: bertujuan untuk meneliti apakah pasar saham dapat mengurangi biaya output dari krisis
perbankan. Hal ini termotivasi oleh pernyataan Alan Greenspan bahwa pasar modal disediakan
sebagai sebuah cadangan keuangan pada saat terjadi krisis perbankan.

Method: dalam menjalankan analisa menggunakan metode analisis Ordinary Least Square
(OLS), data yang digunakan adalah data dari bank yang krisis dan output kerugiannya, dimana
data krisis bank dari periode 1970 hingga 2011 dengan sampel sejumlah 76 sampel dari 66
negara. Variabel yang digunakan adalah

Hasil: a. variabel pasar modal

deposit insurance variabel dummy memiliki hubungan yang negative dan tidak signifikan
disamping itu, variabel krisis keuangan memiliki hubungan yang positif dan tidak signifikan,
untuk variabel GDP memiliki hubungan yang negative dan signifikan baik pada tingkat 5, 1
maupun 10 persen.

b. pasar modal dan income level

income perkapita menunjukan hubungan yang negative dan signifikan, negara dengan
tingkat pendapatan perkapita yang tinggi memiliki biaya output yang rendah, meskipun ukuran
dari dampaknya kecil. Sedangkan private kredit memiliki hubungan yang signifikan. Dan untuk
likuiditas pasar modal menunjukan hubungan yang positif dan signifikansi pada tingkat 10 dan 5
persen. Meskipun serupa dengan estimasi sebelumnya kenyataannya tidak membuktikan indikasi
dampak dari stock market terhadap kerugian output dari krisis perbankan berbeda dengan tingkat
pendapatan.

c. pasar modal dalam perekonomian terbuka

menguji dampak dari stock market mepengaruhi tebukanya stock market oleh investor
asing. Dari tabel IV memperlihatkan bahwa estimasi dari spesifikasi ini, stock market dan nilai
penjualan saham dengan skala GDP memiliki hubungan yang negative dan signifikan pada
tingkat 10 dan 5 persen. Variabel pinjaman modal asing tidak signifikan dengan persamaan ini,
dan berkaitan deng variabel krisis keuangan. Akan tetapi variabel yang berkoefisien negative
yang mana signifikan pada tingkat 10 persen dengan persamaan 6.5 dan 6.6 dimana pasar saham
domestik diuikur dengan jumlah perdagangan, yang mana hanya itu yang tidak signifikan.

Saran: pasar modal dapat berperan sebagai cadangan dalam aliran kredit pada saat terjadi sebuah
krisis, hal ini berarti pasar dapat mengurangi dampak negative dari sebuah krisis. Jasa keuangan
terlihat dari perbankan dan pasar yang menyediakan jasa keuangan yang penting, dan
membuktikan bahwa sebuah negara dengan sebuah lembaga sistem keuangan sebagai dasar
memungkinkan untuk menyembuhkan dengan cepta dari sebuah krisis.

Você também pode gostar