Você está na página 1de 2

Insiden Paseien (Usia) : Ny.

K (47 tahun)

Dignosa Medis : Suspect Emboli Paru

Tanggal Masuk : 01-10-2017

1. Hasil pemeriksaan AGD


ITEM HASIL SATUAN NORMAL ANALISIS
BCA Kimia
Temp 36.0 C
FIO2 33.0 %
pH 7,528 7.37 - 7.45 H
PCO2 29.3 mmHg 35 - 45 L
PO2 89.0 mmHg 83.0 - 108.0
pH (T) 7.543 7.35 - 7.45 H
PCO2 (T) 28.1 mmHg
PO2 (T) 83.6 mmHg
HCO3 -
24.6 mmol/L 22 26
TCO2 25.5 mmol/L
Beecf 1.7 mmol/L
BE (B) 3.2 mmol/L -2 3 H
SO2c 97.9 % 95 100
A-aDO2 118.4 mmHg
RI 1.3
KIMIA KLINIK (SERUM) B
Natrium 137.5 mmol/L 135 - 145 L
Kalium 3.19 mmol/L 3.5 - 5.0 L
Chlorida 98.7 mmol/L 95.0 105
An Gap 17.39 Mmol/L 10 12

2. P/F Rasio
Merupakan indikator peningkatan difusi 02 pada paru-paru dan diagnostik adanya
cidera paru akut (Acute Lung Injury/ALI) serta sindrom gangguan pernafasan akut
(Acute Respiratory Distress Syndrome/ARDS). Nilai normal = 300-500 mmHg.
P/F Rasio = PO2/FiO2
= 89/0,33
= 269,696 (ARDS)
3. Analisa Asam Basa
a. pH
pH darah mewakili seluruh keseimbangan asam (asidosis) dan basa (alkalosis)
dalam tubuh. Asidosis ketika pH darah turun hingga kurang dari 7,35 dan
alkalosis ketika pH darah naik lebih dari 7,45. Semakin tinggi nilai pH dalam
darah maka ion Hidrogen menurun, begitu sebaliknya. Nilai pH klien adalah
7,528 yang artinya mengalami alkalosis / ion H+ mengalami penurunan.
b. PCO2
Digunakan untuk mengevaluasi ventilasi dan mewakili komponen respiratorik
dari status asam basa. Nilai PCO2 pada klien adalah 29,3 mmHg yang berarti
kurang dari batas normal (35-45 mmHg). Nilai PCO2 yang rendah
menggambarkan hiperventilasi. PCO2 dapat menjadi abnormal sebagai
kompensasi keadaan metabolik.
c. HCO3-
Merupakan alat ukur komponen metabolik dari status asam basa. Nilai HCO3-
pada klien adalah 24,6 mmol/L dan masih dalam batas normal (22-26
mmol/L). Jika HCO3 sebagai pengikat asam/hidrogen, apabila HCO3 turun
maka pH menjadi asam (asidosis metabolik), begitu sebaliknya.
d. PO2 dan O2 Saturasi
PO2 adalah tekanan gas O2 dalam darah. Apabila PO2 rendah
menggambarkan hipoksemia (kurang O2 dalam darah). PO2 dibawah 60
mmHg menandakan pentingnya pemberian O2 tambahan. Nilai PO2 pada
klien adalah 89.0 mmHg yang berarti masih dalam batas normal 83 108
mmHg.
Sedangkan saturasi O2 menggambarkan kemampuan darah untuk mengikat
O2. Nilai normal = 95-100%.
e. Base Excess (BE)
Menggambarkan jumlah asam atau basa kuat yang harus ditambahkan dalam
mmol/L agar pH darah dalam batas normal. Apabila nilai BE positif, maka
menunjukkan alkalosis metabolik. Sebaliknya bila BE negatif menunjukkan
asidosis metabolik. Nilai normal BE adalah (-2) 3 mmol/L.
4. Kesimpulan
Klien mengalami Alkalosis Respiratori Tidak Terkompensasi (murni) ditandai dengan
pH meningkat, PCO2 menurun, HCO3 dan BE dalam batas normal.
5. Pembahasan
Perubahan primer yang terjadi adalah penurunan PCO2 yang menyebabkan pH
meningkat (alkalosis). Kondisi ini sering terjadi pada hiperventilasi yang ditandai
dengan banyaknya CO2 yang dilepaskan saat ekspirasi.

Penyebab: emboli paru, efusi pleura, edema cerebri, brain injury, CVA, sepsis,
penyakit paru, anemia, pneumothorax, kesalahan setting ventilator, dll.

Você também pode gostar