Aspirasi benda asing di saluran pernafasan sering menyebabkan gangguan pernafasan dan bahkan kematian. Aspirasi lebih umum terjadi pada anak-anak di bawah 6 tahun dan laki-laki. Jenis benda asing yang paling sering diaspirasikan adalah jarum suntik dan pentul. Lokasi yang paling rentan untuk terjebaknya benda asing adalah bronkus utama kanan.
Aspirasi benda asing di saluran pernafasan sering menyebabkan gangguan pernafasan dan bahkan kematian. Aspirasi lebih umum terjadi pada anak-anak di bawah 6 tahun dan laki-laki. Jenis benda asing yang paling sering diaspirasikan adalah jarum suntik dan pentul. Lokasi yang paling rentan untuk terjebaknya benda asing adalah bronkus utama kanan.
Aspirasi benda asing di saluran pernafasan sering menyebabkan gangguan pernafasan dan bahkan kematian. Aspirasi lebih umum terjadi pada anak-anak di bawah 6 tahun dan laki-laki. Jenis benda asing yang paling sering diaspirasikan adalah jarum suntik dan pentul. Lokasi yang paling rentan untuk terjebaknya benda asing adalah bronkus utama kanan.
Medscape. Foreign Bodies of the Airway. 26 June, 2017
Novialdi, dkk. Aspirasi Benda Asing Paku dengan Komplikasi Atelektasis Paru dan Aspirasi Benda Asing Jarum Pentul Tanpa Komplikasi. Jurnal Kesehatan Andalas, 2015 Zuleika, Puspa. Penatalaksanaan Enam Kasus Aspirasi Benda Asing Tajam di Saluran Trakheobronkial. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, Vol. 3, Januari 2016 Aspirasi benda asing di bronkus sering menyebabkan gangguan pernafasan dan merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas karena dapat mengakibatkan gangguan nafas akut, penyakit paru kronis dan bahkan kematian. Aspirasi benda asing adalah salah satu penyebab kesakitan dan kematian pada anak dibawah umur 6 tahun. Pada negara berkembang sekitar 300-600 anak pertahun dibawah 15 tahun meninggal karena aspirasi benda asing. Aspirasi benda asing lebih sering terjadi pada laki-laki dengan perbandingan antara laki-laki dan perempuan 2 : 1.2 Latifi dkk pada penelitiannya tahun 1994-2003 di Kosovo mendapatkan kejadian aspirasi benda asing pada laki-laki 107 kasus (59%) dan perempuan 75 kasus (41 %), kejadian umur 0-3 tahun sebanyak 124 kasus (68%), umur 4-7 thn sebanyak 36 kasus (20%). Pada penelitian Cataneo yang dikutip dari Lativi dkk mendapatkan kejadian pada laki-laki 94 kasus (57%), dan pada perempuan 70 kasus (43%), dan 84% ditemukan pada usia dibawah 16 tahun. Sebuah studi oleh Cheng dkk, dengan menggunakan Kids 'Inpatient Database (KID), menemukan bahwa antara tahun 2000 dan 2009, tingkat masuk rumah sakit rata-rata tahunan di Amerika Serikat untuk anak-anak yang didiagnosis dengan aspirasi benda asing pada saluran napas adalah 6,6 per 10.000 pasien anak-anak. Jenis benda asing tajam yang dijumpai adalah jarum pentul pada remaja wanita (85,7%) dan jarum suntik pada remaja lakilaki (14,3%). Aspirasi jarum pentul menyumbang 2,7% dari seluruh kasus aspirasi benda asing. Aspirasi jarum pentul biasanya terjadi pada wanita remaja muslim yang menggunakan jilbab. Di Indonesia, Departemen THT-KL FKUI RSCM Sub Departemen Bronko-esofagologi dari bulan Januari 2002 sampai Agustus 2004, tercatat 43 kasus aspirasi yang telah dilakukan tindakan bronkoskopi. Di Bagian THT-KL FKUnand RS M. Jamil Padang selama priode Januari 2009 sampai Maret 2010 tercatat 8 kasus aspirasi benda asing yang telah dilakukan tindakan bronkoskopi.3,7 Berdasarkan data rawat inap pasien THT di rumah sakit dr. Muhammad Hoesin Palembang dari Januari 2013 sampai Maret 2015 didapatkan 19 kasus aspirasi benda asing trakeobronkial terdiri dari 2 kasus pada dewasa dan 17 kasus pada anak, dari 17 kasus pada anak terdapat aspirasi benda asing tajam sebanyak 6 kasus. Distribusi lokasi benda asing saluran napas lebih sering dijumpai pada bagian proksimal (90%) dibandingkan bagian distal. Benda asing saluran napas lebih sering dijumpai pada sistem bronkus kanan (52%). Al-Sarraf, dkk melaporkan bahwa predileksi tersering tersangkutnya benda asing di saluran nafas adalah bronkus utama kanan (32%) diikuti oleh bronkus utama kiri (23%), lobus kanan bawah (17%), trakea (17%) dan lobus kiri bawah (11%). Jaiswal, dkk juga melaporkan bahwa benda asing saluran napas lebih banyak dijumpai di bronkus utama kanan (42-70%), disusul dengan bronkus utama kiri (18,7-32,6%), trakea (27,5%), bronkus segmental kanan (22%), laring (1-7,5%) dan bronkus segmental kiri (3%). Hal ini disebabkan oleh bronkus kanan hamper membentuk garis lurus dengan trakea, sedangkan bronkus kiri membuat sudut dengan trakea. Selain itu, bronkus kanan mempunyai ukuran dan aliran udara lebih besar. Benda asing yang teraspirasi cenderung terperangkap di bagian tengah dalam trakea (53%) atau distal karina (47%). Sebagian besar benda asing melewati pita suara dan masuk ke cabang trakeobronkial. Hanya 12% benda asing yang mengalami impaksi di laring.
Karakteristik Benda Asing Esophagus Di Bagian T.H.T.K.L Fakultas Kedokteran Universitas SriwijayaRSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Periode Januari 2013 - Desember 2015