Você está na página 1de 5

ANALISA PELUNAKAN AIR SADAH PENUKAR ION

I. MAKSUD DAN TUJUAN


1.1 Maksud
Agar praktikkan dapat melakukan proses pelunakan air sadah dengan
menggunakan penukar ion zeolit dan wofatit.
1.2 Tujuan
1) Untuk mengetahui pengaruh penukar ion zeolit dan wofatit terhadap
hasil kesadhan sisa air contoh uji.
2) Untuk mengetahui efisiensi penggunaan penukr ion zeolit dan wpfatit
terhadap kesadahan sisa yang terbentuk.
3) Untuk menghilangkan ion-ion kesadahan Ca2+ dan Mg2+.
II. PRINSIP
Dengan melewatkan air contoh uji pada penukar ion zeolit dan penukar ion
wofatit sebanyak 3 kali.
III. TEORI DASAR
3.1 Pelunakan air sadah
pelunakan adalah penghapusan ion-ion penyebab kesadahan dalam air .
Kesadahan air terutama disebabkan oleh ion-ion Ca2+ dan Mg2+ . Air sadah
akan mengendapkan sabun, akibatnya penggunaan sabun akan lebih banyak.
Selain itu akan merusak beberapa jenis zat zat warna pada proses pencelupan,
kelebihan ion Ca2+ serta ion CO3 2- juga akan mengakibatkan kerak pada
dinding ketel uap yang disebabkan oleh endapan Kalsium Karbonat. (wulan,
TP)

Pelunakan air berarti menghilangkan penyebab kesadahan. Prinsip


pelunakan air pada berbagai metoda adalah sama, yaitu menghilangkan sifat
garam penyebab kesadahan, Kesadahan sementara dapat dihilangkan dengan
cara pendidihan air, sedangkan kesadahan tetap dengan cara ini tidak dapat
dilakukan. Tetapi garam-garam Mg dan Ca - sulfat, nitrat dan klorida dapat
dirubah menjadi garam karbonat yang tidak larut, yang kemudian dipisahkan
dengan pengendapan dan penyaringan. Kerak pada dinding pipa air atau ketel
uap disebabkan oleh adanya kelebihan ion Ca2+ dan CO32- yang membentuk
lapisan kerak sehingga mengurangi penampang dalam dari pipa yang akan
mengakibatkan aliran air terganggu atau menyulitkan pemanasan ketel
uap. Tujuan Proses Pelunakan Air atau Pengurangan Kesadahan Air :

Mengurangi penggunaan sabun, biaya, waktu, dan tenaga pencucian


Meningkatkan efisiensi penyaringan
Mencegah terjadinya kerak dalam pipa atau ketel uap
Menghilangkan warna yang ditimbulkan oleh besi atau mangan
Mengurangi sifat korosif air dan memperbaiki sifat air
3.2 Penukar Ion Zeolit
Metode Penelitian Zeolit alam Lampung yang akan digunakan
diaktivasi terlebih dahulu secara kimia dengan larutan NaOH sehingga
diperoleh Na2Z. Natrium zeolit (Na2Z) yang diperoleh akan digunakan
sebagai pelunak untuk menurunkan kadar kesadahan air. Sistem yang
digunakan adalah pertukaran ion pada tumpukan (bed) natrium zeolit. Variasi
yang digunakan dalam percobaan ini adalah perbandingan debit air sadah yang
diolah terhadap berat zeolit yang digunakan sehingga diperoleh konversi
pelunakan air sadah. Hasil yang diperoleh ini akan dibandingkan dengan jenis
zeolit lain, sehingga selain aktivasi dengan larutan NaOH dilakukan juga
aktivasi dengan cara lain. Berikut merupakan reaksi regenerasi dan pelunakan.
Reaksi pelunakan:

Jika zeolit yang digunakan tidak mampu lagi untuk


menukarkan ion penyebab kesadahan,dan logam logam yang ada di dalamnya,
maka zeolit ini disebut zeolit jenuh. Zeolit jenuh dapat digunakan kembali jika
di regenerasi menggunakan larutan NaCl jenuh. Prinsipnya yaitu pengaktifan
kembali penukar zeolit yang telah jenuh mengandung kation Ca, Mg, L
dengan larutan NaCl jenuh. Berikut merupakan reaksi regenerasi:
Gambar-2 Skema Proses penukaran ion dengan zeolit
3.3 Penukar Ion Wofatit
Prinsipnya yaitu menukar kation (Ca2+, Mg2+ dan L)dengan natrium
dari penukar kation anorganik dan penukar kation. Penukar berbentuk tabung
saringan melalui tabung dan air yang keluar berupa air lunak bebeas, karena
telah mengganti ion Na dari penukar kation. Cara ini sangat mahal tetapi
efisiensi cukup tinggi dipakai untuk penyediaan air ketel . Pada cara ini
kalsium dan magnesium yang terkandung dalam air didesak dan diikat oleh
senyawa penukar ion.

Jika Resin yang digunakan tidak mampu lagi untuk menukarkan ion
penyebab kesadahan,dan logam logam yang ada di dalamnya, maka Resin ini
disebut Resin jenuh. Resin jenuh dapat digunakan kembali jika di regenerasi
menggunakan larutan NaCl jenuh. Prinsipnya yaitu pengaktifan kembali
penukar Resin yang telah jenuh mengandung kation Ca, Mg, L dengan larutan
NaCl jenuh. Berikut merupakan reaksi regenerasi resin penukar ion:
IV. ALAT DAN BAHAN
4.1 Alat
1) Gelas ukur
2) Beaker glass
3) Filler
4) Pipet ukur
5) Buret
6) Pipet tetes
7) Erlemmeyer
8) Tabung penukar ion
4.2 Bahan
1) KCN 5%
2) Air contoh uji hasil pelunakan
3) Buffer
4) EDTA
V. CARA KERJA
1) Masukkan 100 ml air contoh uji kedalam tabung yang berisi resin penukar
ion
2) Alirkan air contoh uji tersebut melalui tabung yang berisi resin penukar
ion dan tampung kedalam erlenmeyer 250 ml
3) Kerjakan tiga kali aliran melalui tabung yang berisi resin penukar ion
4) Larutan yang telah dialirkan melalui tabung resin dianalisis kesadahannya
secara kompleksometri
VI. DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
Cara Penukar Ion
1. Cara wofatit
Titrasi ke- 1 2
Akhir 11,1 ml 15,8 ml
Awal 10,5 ml 15,2 ml
ml titrasi 0,6 ml 0,6 ml
Rata-rata 0,6 ml

Kesadahan sisa cara wofatit = ml titrasi x 0,01 x f(mmol/L)


1000
= 0,6 x 0,01 x x 5,6
50
= 0,006 x 112
= 0,672 DH

Efisiensi = 100%

6,0480,672
= 100%
5,992

5,376
= 5,992 100%
= 89%

2. Cara zeolit
Titrasi ke- 1 2
Akhir 30,1 ml 4,9 ml
Awal 25,3 ml 0 ml
ml titrasi 4,8 ml 4,9 ml
Rata-rata 4,85 ml

Kesadahan sisa cara wofatit = ml titrasi x 0,01 x f(mmol/L)


1000
= 4,85 x 0,01 x x 5,6
50
= 0,0485 x 112
= 5,432 DH


Efisiensi = 100%

6,0485,432
= 100%
5,992
= 10,2%

VII. PEMBAHASAN
VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum dan perhitungan, didapatkan hasil:
1) Kesadahan sisa cara wofatit = 0,672 DH
2) Efisiensi wofatit = 89%
3) Kesadahan sisa cara zeolit = 5,432 DH
4) Efisiensi zeolit= 10,2%

Você também pode gostar