Você está na página 1de 57

Apabila hidung mengalami gangguan atau penyakit, umumnya ini akan mengganggu fungsi pernafasan.

Kenalilah macam-macam penyakit-penyakit pada hidung yang dijelaskan di livestrong.com berikut.

Deviated Septum
Lubang hidung dipisahkan oleh sebuah sekat yang disebut septum. Normalnya, sekat ini akanmembagi
secara rata besar lubang hidung seseorang. Tapi pada kasus abnormal, sekat ini membagi secara tidak
rata dan menyebabkan salah satu lubang hidung lebih besar. Pada kasus yang ringan gejala tidak akan
muncul, tapi pada tingkat yang lebih serius, ini dapat mengganggu pernafasan dan diperlukannya
tindakan operasi.
Rhinitis
Pembengkakan dan peradangan pada jaringan lendir inilah yang disebut rhinitis. Rhinitis yang akut biasa
disebabkan oleh virus sedangkan pada yang ringan, ini bisa terjadi karena alergi. Gejalanya bisa berupa
hidung tersumbat, bersin, demam ringan, mata berair dan batuk. Penggunaan humidifier bisa
meringankan gejala rhinitis ini. Sedangkan pengobatan lainnya adalah untuk mengatasi peradangan dan
pemyumbatan.

3. Polip
Anda pasti sudah familiar dengan ini. Polip adalah jaringan berlebih yang tumbuh di dalam hidung.
Biasanya ada di hidung bagian atas dan dapat tumbuh membesar. Semakin membesarnya polip dapat
menyebabkan gangguan pernafasan dan ditandai dengan semakin sering bernafas dengan mulut,
berkurangnya kemampuan membau, dan ingusan. Operasi diperlukan apabila polip sampai menghalangi
jalan udara saat Anda bernafas.
Di dalam rongga hidung terdapat empat ruang atau saluran yang dinamakan sinus. Sinus
memproduksi cairan yang melembabkan lapisan tipis pada hidung dan tenggorokan. Setiap
sinus memiliki satu saluran ke hidung yang memungkinkan terjadinya pertukaran lendir dengan
udara. Nah, sinusitis adalah peradangan atau penyumbatan pada sinus yang terjadi karena
alergi, infeksi virus, bakteri, atau jamur. Secara klinis, sinusitis dibagi atas: sinusitis akut,
sinusitis sub-akut, dan sinusitis kronis.

Sinusitis biasanya menimbulkan sakit kepala; sakit pada rahang atas; sakit gigi; lecet di bagian
hidung, dahi, dan pipi; bengkak di bagian mata; sakit dan infeksi pada bagian telinga; demam;
lesu; batuk, serta ingusan. Hidung tersumbat akibat infeksi virus flu yang menyerang di sekitar
hidung dan tenggorokan tak jarang menjalar ke sinus. Radang pada rongga hidung bisa juga
disebabkan kesalahan membuang ingus. Ingus yang seharusnya keluar malah tersedot masuk
ke rongga sehingga susah untuk dikeluarkan.

Mimisan atau epistaksis memang bukan penyakit tetapi merupakan indikasi adanya suatu
gangguan pada tubuh.
Mimisan dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu mimisan ringan dan mimisan berat...
1.Mimisan Ringan..
Mimisan ringan bersumber dari bagian anterioratau dari bagian depan rongga hidung saja.
Pasalnya di bagian itulah banyak pembuluh darah bertemu. Pada umumnya ini terjadi pada anak
yang sering mengalami pilek dan pembuluh darahnya tipis, kekurangan vitamin C dn kalsium,
meghadapi perubahan cuaca, teriritasi gas yang merangsang, atau kemasukan benda - benda asing
yang dapat menimbulkan luka dan berbau.
1.Mimisan Berat..
Yang harus lebih diwaspadai kalau sumber berasal dari dalam atau posterior karena bisa jadi
merupakan indikasi suatu penyakit serius seperti demam berdarah, tekanan darah tinggi, tumor
ganas pada rongga hidung atau nasofaring, kanker darah (leukemia), atau kelainan darah hemofilia
(tidak memiliki zat pembeku faktor VIII), penyakit kardiovaskuler, dll.

Polip hidung merupakan daging tumbuh seperti tumor yang timbul di dalam salah satu rongga hidung
atau keduanya. Penyakit polip hidung terjadi karena munculnya massa lunak yang mengandung banyak
cairan di dalam rongga hidung, bewarna putih keabu-abuan yang terjadi akibat inflamasi mukosa seperti
daging yang tumbuh dalam hidung. Karena bentuknya yang seperti daging yang tumbuh dalam hidung
maka tak jarang polip hidung ini biasa juga disebut tumor hidung.
Fungsi Sel Reseptor Saraf pada Hidung
Manusia (Indera Pembau)

Fungsi Sel Reseptor Saraf pada Hidung Manusia - Bau farfum yang harum dan bau masakan
yang nikmat dapat kita rasakan karena adanya indra pembau. Organ yang berperan sebagai
indra pembau ialah hidung. Hidung memiliki reseptor khusus yang disebut kemoreseptor.
Bagian yang berperan sebagai kemoreseptor pada hidung yakni sel olfaktori yang terletak pada
jaringan epitel olfaktori di langit-langit rongga hidung. Setiap epitel olfaktori pada kedua
rongga hidung mempunyai ukuran luas kurang lebih 250 mm2. Udara yang masuk ke dalam
rongga hidung tentu akan melaluinya. Di dalam sel-sel olfaktori terdapat sekumpulan rambut
mikro atau silia. Silia akan mendeteksi partikel-partikel pembawa bau tertentu dari udara, yang
melewati hidung sehingga mendarat pada silia. Partikel-partikel ini larut dalam lapisan mukus.
Silia berhubungan dengan sel saraf olfaktori yang membawa impuls saraf menuju otak. Cermati
Gambar 2.
Gambar 1. Anatomi hidung

Gambar 2. Sel epitel olfaktori

Berdasarkan strukturnya, sel reseptor pada epitel olfaktori memiliki dua jenis sel. Namun,
berdasarkan fungsinya, sel-sel reseptor tersebut terbagi atas tujuh macam sel. Bau-bauan yang
kita rasakan, sebenarnya gabungan dari berbagai macam bahan kimia kompleks. Bau-bauan
primer yang dapat kita rasakan misalnya bunga, kamper, peppermint, bau menusuk, dan bau
tengik.
Sumber : http://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/12/fungsi-sel-reseptor-saraf-pada-
hidung-manusia.html#ixzz2y0hj68Bg

Kelainan dan Penyakit pada Kulit

Kelainan dan Penyakit pada Kulit Kulit manusia dapat mengalami gangguan karena berbagai
sebab. Beberapa kelainan dan penyakit pada kulit, sebagai berikut.

a. Skabies

Skabies disebut pula seven-year itch. Penyakit tersebut disebabkan oleh parasit insekta yang
sangat kecil (Sarvoptes scabies) dan dapat menular pada orang lain.

b. Eksim

Eksim adalah kelainan pada kulit karena kulit menjadi kering, kemerah-merahan, gatal, dan
bersisik. Umumnya, gejala eksim yang terlihat adalah pembengkakan dan rasa gatal pada kulit.

Penyebab eksim di antaranya adalah:

a) Alergi pada sabun, krim lotion, salep, atau logam tertentu.

b) Kelelahan.

c) Stres.

Secara umum, eksim memang tidak berbahaya, dalam arti tidak menyebabkan kematian dan tidak
menular. Namun, eksim dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan amat mengganggu. Oleh karena
itu, eksim perlu diobati dengan cara-cara sebagai berikut:

a) Jangan berganti-ganti sabun mandi. Gunakan sabun mandi yang lembut, tidak terlalu berbusa,
dan tidak menghilangkan minyak alami tubuh.

b) Gunakan air bersih untuk mandi.

c) Gosok tubuh dengan handuk yang lembut dan bersih segera setelah mandi hingga permukaan
kulit benarbenar kering.
d) Rajin mencuci tangan dengan sabun lalu bilas dan keringkan.

c. Jerawat

Jerawat merupakan gangguan umum yang bersifat kronis pada kelenjar minyak. Penyakit tersebut
umumnya dialami anak-anak masa remaja. Jerawat biasanya menyerang bagian wajah, dada atas,
dan punggung. Bekas jerawat dapat menimbulkan bopeng.

Pemijitan jerawat secara tidak benar perlu anda hindari, sebab hal tersebut dapat menyebabkan
infeksi. Cara pencegahan timbulnya jerawat yang paling mudah yaitu makan makanan yang
seimbang, cukup tidur dan olah raga, serta rajin menjaga kebersihan kulit.

d. Biang keringat

Biang keringat dapat mengenai siapa saja; baik anak-anak, remaja, atau orang tua. Biang keringat
terjadi karena kelenjar keringat tersumbat oleh sel-sel kulit mati yang tidak dapat terbuang secara
sempurna. Keringat yang terperangkap tersebut menyebabkan timbulnya bintik-bintik kemerahan
yang disertai gatal. Daki, debu, dan kosmetik juga dapat menyebabkan biang keringat.

Orang yang tinggal di daerah tropis yang kelembapannya tidak terlalu tinggi, akan lebih mudah
terkena biang keringat. Biasanya, anggota badan yang terkena biang keringat yaitu daki, leher,
punggung, dan dada.

Agar anda tidak terkena biang keringat, aturlah ventilasi ruangan dengan baik. Selain itu, jangan
berpakaian yang terlalu tebal dan ketat. Namun, jika anda sudah terlanjur terserang biang keringat,
taburkan bedak di sekitar biang keringat. Apabila bintik-bintik biang keringat sudah mengeluarkan
nanah, sebaiknya segera periksakan ke dokter.

e. Gangren

Gangren adalah kelainan pada kulit karena kematian sel-sel jaringan tubuh. Hal ini disebabkan oleh
suplai darah yang buruk untuk bagian tubuh tertentu. Suplai darah yang buruk dapat disebabkan
oleh penekanan pada pembuluh darah (misalnya, balutan yang terlalu ketat). Terkadang, gangren
disebabkan oleh cedera langsung (gangren traumatik) atau infeksi.

f. Biduran
Pernahkah anda menderita biduran? Apa yang menyebabkan biduran? Bagaimana ciri-ciri orang
menderita biduran? Biduran disebabkan oleh udara dingin, alergi makanan, dan alergi bahan kimia.
Biduran ditandai dengan timbulnya bentol-bentol yang tidak beraturan dan terasa gatal. Biduran
dapat berlangsung beberapa jam dan dapat juga berlangsung berhari-hari. Jika penyakit ini
disebabkan oleh alergi, maka cara pencegahannya adalah dengan menghindari bahan makanan dan
produk kimia yang menyebabkan alergi. Pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan resep
obat yang diberikan oleh dokter.

g. Ringworm
Pernahkah anda mendengar tentang ringworm? Apa yang anda ketahui tentang
ringworm?Ringworm adalah sejenis jamur yang menginfeksi kulit. Infeksi ini ditandai dengan
timbulnya bercak lingkaran di kulit. Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan menjaga agar kulit
tetap kering dan tidak lembab. Pengobatannya dilakukan dengan mengkonsumsi obat anti jamur.

h. Psoriasis
Psoriasis belum dapat disembuhkan secara total, tetapi pengobatan teratur dapat menekan gejala
menjadi tidak nampak. Gejala yang ditimbulkannya adalah kulit kemerahan yang dapat terjadi di
kulit kepala, sikut, punggung, dan lutut.

Apa penyebab psoriasis? Penyebab pasti dari penyakit ini belum bisa ditentukan, tetapi hasil dari
banyak penelitian penyakit ini disebabkan adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Ada dua
tipe sel darah putih yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh kita, yaitu sel limfosit T dan
limfosit B. Pada psoriaris terjadi aktivasi limfosit T yang tidak normal di kulit. Ini menyebabkan
kulit menjadi meradang secara berlebihan.

Kanker kulit
Penyakit kanker kulit disebabkan oleh penerimaan sinar matahari yang berlebihan. Penyakit ini
lebih sering menyerang orang yang berkulit putih atau terang, karena warna kulit tersebut lebih
sensitif terhadap sinar matahari. Pencegahan dapat dilakukan dengan tabir surya atau menghindari
kontak dengan sinar matahari yang terlalu banyak.

Jerawat
Gangguan kronis pada kelenjar minyak yang dialami umumnya anak remaja. Produksi
kelenjar minyak yang berlebihan, siklus hormon, atau pola makan, dan polusi adalah
faktor penyebabnya.

Eksem

Penyakit kulit dimana kulit menjadi kering kemerahan dan gatal-gatal bersisik.

Purivitus kutanea
Penyakit kulit dengan gejala rasa gatal yang dipacu oleh iritasi saraf sensori porifer.
Pruvitus kutanea juga disebabkan oleh kencing manis, penyakit hati, dan gangguan
kelenjar tiroid.

kalvus (mata ikan)

Kalvus (mata ikan alias caplak ) memang salah satu penyakit yang jarang ditemui
dewasa ini. Penebalan kulit yang akhirnya menimbulkan rasa nyeri ini bahkan bisa
membuat kaki berlubang meski tidak permanen. Untuk mencegah mata ikan timbul
kembali, pakailah sepatu dengan bantalan telapak kaki yang baik, jaga berat badan
ideal, dan pilih alas kaki yang sesuai.

Kadas
Kadas atau kurap penyebabnya adalah Trichophyton. Infeksi biasanya menyebabkan
bercak pink sampai merah yang kadang berbentuk bundar dan jernih tengahnya.)

Kutu air

Kutu air merupakan suatu infeksi jamur yang biasanya muncul pada cuaca
panas/hangat. Biasanya disebabkan jamur yang bisa tumbuh di daerah yang lembab
dan hangat, dan di sela-sela jari-jari kaki.)

Kurap
(Tahukah kamu? Bahasa Inggris kurap adalah ringworm. Sebutan ini berasal dari
kepercayaan awal bahwa infeksi itu disebabkan oleh parasit (cacing).Kebingungan lebih
lanjut berasal dari istilah medis untuk nama latin tinea, yang merujuk pada arti 'cacing
tumbuh.' Gambar di atas adalah bukti bahwa kurap bisa mengganas dan
menyeramkan. Berhati-hatilah.)

Vitilogo
Kelainan kulit yang bersifat kronis progresif. Banyak hipotesis mengenai peyebab
penyakit ini. Berupa gangguan pigmentasi dengan gambaran berupa bercak-bercak
putih yang berbatas tegas. Penyebabnya bisa jadi ada riwayat keluarga, genetik,
trauma fisik (burn/terbakar, zat kimia), penyakit interna (DM, tiroid), serta penyakit
otoimun.)

Penyakit-penyakit pada lidah.

Jun 7
Memang lidah tak bertulang, tak berbekas kata-kata
Lidah.. ada beberapa ungkapan tentang lidah tanaman yang ujung daunyanya lancip dan panjang dinamakan
lidah mertua. Ada cerita tentang si pahit lidah. Kemudian adalagi ketrampilan bersilat lidah. Trus apalagi
ya? Kayaknya masih banyak dan kita sudah mengerti apa arti dari kiasan ataupun nama tersebut, namun mungkin
banyak yang tidak kita tahu bahwa lidah kita juga bisa terkena penyakit. Lidah yang punya peran sangat penting
dalam bicara, pengunyahan penelanan dan juga pembersihan rongga mulut, dapat juga mengalami kelainan-
kelainan.

Saat ini Na hanya ingin memberikan gambaran apa sih kelainan yang sering terjadi pada lidah.

Oral candidosis. Penyebabnya adalah jamur yang disebut candida albicans.. gejalanya lidah akan tampak tertutup
lapisan putih yang dapat dikerok.

Atropic glossitis. Penyakit ini juga sering ditemukan. Lidah akan terlihat licin dan mengkilat baik seluruh bagian
lidah maupun hanya sebagian kecil. Penyebab yang paling sering biasanya adalah kekurangan zat besi. Jadi banyak
didapatkan pada penderita anemia.
Geografic tongue. Lidah seperti peta, berpulau-pulau. Baik banyak maupun sedikit. Bagian pulau itu berwarna
merah dan lebih licin dan bila parah akan dikelilingi pita putih tebal.

Fissured tongue. Lidah akan terlihat pecah-pecah. Kadang garis hanya satu ditengah, kadang juga bercabang-
cabang.
Glossopyrosis. Kelainan ini berupa keluhan pada lidah dimana lidah terasa sakit dan panas dan terbakar tetapi tidak
ditemukan gejala apapun dalam pemeriksaan. Hal ini kebanyakan karena psikosomatis dibandingkan dengan
kelainan pada syaraf.

KELAINAN-KELAINAN PADA LIDAH

Lidah
merupakan organ yang sangat mobil, terdiri dari susunan otot yang kompleks yaitu :

1. Muskulus ekstrinsik lidah :

m. hyoglossus
m. styloglossus

m. geniolossus

Melekat longgar dengan :

m. palatoglossus

m. glossorpharyngeus

2. Mulkulus intrinsik lidah :

m. superior lingualis

m. transversal

m. verticalis

m. inferior

Fungsi lidah :
Memegang / memasukkan makanan dan minuman

Menelan

Persepsi : peka temperatur, rasa, sakit

Fonasi

Respirasi : tonus control pernapasan

Perkembangan rahang

Gambar lidah :
Fungsi papila :

Mengatur tekanan pada lidah

Mengontrol aliran darah

Pengecapan

Papila Filiformis

Jumlah paling banyak

Terdapat diseluruh permukaan

Epitel mengalami keratinasi

Atrofi papila karena gangguan proses oksidasi intra seluler (gangguan sistemik)

Papila fungiformis

Terdapat pada apex

Terdapat diantara papila filiformis

Mengalami atrofi

Papila circum valata


Tersusun berbentuk V yaitu di posterior

Jumlah 8-12 buah

Tidak mengalami atrofi bila ada penyakit sistemik

Papila foliata

Terdapat diposterior lidah

Hanya syaraf pengecap

Tidak mengalami atrofi

Tongue coating

Lapisan terdiri dari :

1. P. filiformis yang atrofi

2. P. fungiformis yang atrofi

3. Sisa makanan

4. Sel spitel yang mati

5. Bakteri

6. Air ludah

Cara pemeriksaan lidah :

1. Pemeriksaan bentuk dan warna lidah

Penderita membuka mulut tanpa menjulurkan lidah


Doperiksa warna pada malam hari

2. Pemeriksaan banyaknya dan distribusi papila lidah

Penderita diminta menjulurkan lidah

Diselidiki lapisan lidah. Atrofi papila & peradangan

Pembagian keadaan lidah menurut Palma :

Lidah normal : jumlah dan struktur papila normal

Lidah desquamasi : jumlah P.Filiformis berkurang

jumlah P.Fungiformis normal

Lidah atrofi : P.Filiformis tidak ada

P.Fungiformis berkurang

3. Tonus lidah

Dengan cara digital / bimanual

Bila tonus lidah / anemia

Tonus lidah / intestinal sclerous

Glositis pada syphilis

4. Lesi yang mungkin ada pada lidah

Kelainan pada lidah

Kelaianan karena anomaly dalam perkembangan lidah


Perubahan pada lapisan lidah

Identitas pada tepi lidah

Juga karena trauma

Black hairy tongue

Benigna migratory glossitis

Glossodynia / glosspyrosis

KELAINAN LIDAH

1. KELAINAN ANOMALI DAN PERKEMBANGAN LIDAH

A. Ankyloglossia = Tongue tie

Tidak ada / pendeknya frenulum lingue lidah, letak frenulum dekat sekali ke ujung lidah. Hal ini
mengakibatkan gerakan lidah terbatas.

Terbagi atas :

True tongue tie (komplit ankyloglossia)

Mild ankyloglossia, frenulum sedikit pendek

Terapi : eksisi frenulum

B. Bifid tongue = cleft tongue

Penyatuan lidah sebagian / ujung lidah terbelah jarang dijumpai


C. Fissure tongue yang abnormal = Scrotal tongue

Lebih kurang 10% dari penduduk

Terdapat selah-selah / fisure pada punggung lidah

Bentuk fisure macam-macam :

- Simetris

- Bentuk groove / lekukan

Bisa juga sindrom keturunan : - Melkerson Losenthal Syndrome

D. Median Rhomboid Glossitis (MRG)

Anomali pada perkembangan lidah disebabkan persistensi dari tuberculum impar.

Tanda-tandanya :

1. Biasanya dari pria (78-80%) berumur 30-40 tahun

2. Tak ada keluhan kecuali peradangan

3. Berupa dataran agak meninggi / berlobus-lobus / berlekuk

4. Tidak ditumbuhi papila

5. Terletak digaris tangah lidah sebelah anterior P. Circum Valalta

6. Berbentuk belah ketupat (rhomboid)

7. Berwarna merah tua

8. Sering pasien cemas karena : Ca Phobi


E. Macroglogssia / microlossia

1. Macroglossia

Dijumpai pada cretinism dan mongolism

Terdapat pada Lymphongiotomatus dan proses Heamangioma

Merupakan faktor keturunan

Dijumpai pada pasien edontolous

Tanda-tanda : bicara lambat, berat, suara rendah

(cretinism) tiroid

Akibatnya :

Terdapat diastema dari gigi

Maloklusi

Merupakan predisposisi penyakit periodontal

Terapi : langsung penyebab

2. Microglossia : jarang dijumpai

2. Perubahan lapisan lidah

Karena :

Atrofi papila

Bertambah tebalnya lapisan lidah

a. Atrofi lidah
Atrofi dari papilla filiformis dan papilla fungiformis. Papilla circum valata dan foliata tidak
mengalami atrofi

Etiologi : gangguan satu / lebih enzim sistem oksidasi

Misalnya :

Devic vit Fe karena gangguan enzim cytochrom

Devict vit B2 gangguan co enzim Warburgs

Devic nicotinic Acid gangguan co enzim dan co enzim II

Lidah karena devisiensi :

1. Defisiensi vit B2 :

Warna lidah merah ungu

Papilla Fungiformis atrofi, membesar dan oedem

Papilla Fungiformis bergranul

Ada identasi lidah

2. Defisiensi Nicotinic Acid

Lidah atrofi

Merah, licin

Edentasi

3. Penyakit sistemik

4. Penderita alkoholism
b. Bertambahnya lapisan lidah

Tongue coating pada papilla foliformis dan fungiformis karena sisa makanan, sel epitel mayi dan
mikroorganisme

3. Identitas pada pinggiran lidah

Berupa lekuk di sepanjang sisi lidah

Etiologi :

Kebiasaan menekan lidah pada gigi

Peradangan lidah : stomatitis, erythema multiform, anemia, def vit B kompleks, DM.

4. Luka pada lidah karena trauma

Sering terjadi karena lidah terletak diantara gigi geligi.

Etiologi : trauma jatuh, tertpukul, epilepsy, tergigit, prosedur perawatan gigi.

5. Black hairy tongue : lingua nigra

Gambaran klinis :

Memanjangnya papilla filiformis

Ada rambut halus

Pigmen hitam pada lidah


Hiperplasi dan hyperkeratinisasi

Pseudo Black Hairy Tongue karena makanan / obat-obatan

True Black Hairy Tongue karena pigmen jamur warna hitam

6. Benign migratory glossitis

Disebut juga :

Geographic Tongue

Wandering Rush

Inflamasi pada lidah yang tidak diketahui penyebabnya.

Bercak-bercak pada punggung lidah tanpa adanya papilla filiformis. Timbul dan hilangnya
papilla formis belum diketahui sebabnya.

Gambaran klinis :

Sepeti peta

Meluas dan dapat berpindah

Berupa bintik macular warna pink

Sering terdapat pada anak-anak dan wanita

Tidak ada keluhan Ca.phobi

Etiologi :diduga karena pengurangan enzim karatinase

7. Glossodynia / glossopyrosis

Glossodynia lidah terasa sakit

Glossopyrosis lidah terasa panas/terbakar

Kedua-duanya disebabkan oleh :


Gangguan sistemik

Nutrisi

Psyhosomatik

KELAINAN PADA LIDAH


Diposkan oleh Tika Sartika di 14.13

A. Pengertian Lidah

Lidah merupakan tempat beradanya indra pengecap (khemoreseptor). Zat


yang dapat dikecap adalah zat-zat kimia berupa larutan. Pada saat kita
mengecap makanan, rasa yang timbul sebenarnya adalah perpaduan antara
rasa dan bau. Oleh karena itu indra pengecap erat kaitannya dengan indra
pembau. Lidah terbentuk oleh jaringan otot yang ditutupi oleh selaput lendir
yang selalu basah dan berwarna merah jambu. Di dalam mulut, permukaan
lidah terasa halus dan licin. Coba kalian perhatikan lidah kalian di cermin,
maka akan tampak tonjolan-tonjolan kecil di permukaan lidah. Tonjolan kecil
itu disebut papila. Ada tiga jenis papila yang ada di permukaan lidah yaitu:

a. Papila sirkumvalata, yang berbentuk cincin. Papila ini terdapat di pangkal


lidah, berjajar membentuk huruf V.

b. Papila fungiformis, yang berbentuk seperti jamur. Papila ini menyebar di


permukaan ujung dan sisi lidah
c. Papila filiformis, yang berbentuk seperti rambut. Papila ini merupakan
papila terbanyak. Papila inilebih banyak berfungsi sebagai perasa sentuhan
daripada pengecap.

Pada papila-papila inilah terdapat kuncup pengecap yang merupakan


kumpulan ujung-ujung saraf pengecap dan oleh serabut-serabut saraf
dihubungkan dengan otak. Suatu zat dapat dirasakan oleh lidah bila zat
tersebut berupa larutan. Larutan tersebut kemudian memenuhi parit-parit di
sekitar papila-papila. Karena pada papila tersebut terdapat kuncup-kuncup
pengecap, maka zat yang mengisi parit tersebut merangsang kuncup
pengecap. Rangsangan ini diteruskan oleh serabut saraf menuju ke otak
untuk diartikan. Kuncup-kuncup pengecap dapat membedakan empat rasa
pokok yaitu asam, pahit, manis dan asin. Namun terkadang kita juga dapat
merasakan lebih dari empat rasa tersebut. Hal ini terjadi karena melibatkan
faktor-faktor lain yaitu: a. Kombinasi keempat rasa utama tersebut
menghasilkan rasa baru.

b. Peranan reseptor-reseptor pencium, suhu dan sentuhan.

Keempat rasa tersebut di atas, dirasakan oleh kuncup-kuncup pengecap yang


berbeda dan kuncup kuncup tersebut berkumpul pada bagian tertentu di
permukaan lidah (lihat pada Gambar). Namun tiap orang mempunyai variasi
keluasan daerah penyebaran rasa tersebut.
Gambar 2.1

Penyebaran daerah rasa pada permukaan lidah

B. Jenis Jenis Kelainan Pada Selaput Lidah

1. Warna Lidah

Warna lidah normal adalah pink. Bila lidah berubah warna seperti dibawah ini
kemungkinan menderita beberapa penyakit:

Putih

Menunjukkan defisiensi Qi dan Xue Tampak pada superficial (luar)/ sindrom


dingin

Kuning

Menunjukkan sindrom panas di dalam

Kuning tua

Biasanya dijumpai pada demam tinggi

Abu-abu

Menunjukkan panas atau dingin didalam


Merah

Menandakan aktivitas panas tubuh, jika hanya terdapat pada ujung lidah
berarti adanya panas pd jantung,jika terdapat pada sisi kanan kiri
menandakan adanya anguan ginjal dan kandung empedu.

Ungu

Menandakan adanya aktivitas statis darah, darah tidak lancar dan ada
gangguan

Biru

Menandakan adanya aktivitas dingin yang menyebabkan statis darah.

Hitam

Menunjukkan penyakit yang berbahaya, menunjukkan panas yang kuat/


dingin

Hitam keabu-abuan

Menunjukkan lembab dingin di dalam

Kecoklatan

Menunjukkan adanya penimbunan panas pathogen

Keabu - abuan, kuning, lengket

Menunjukkan panas hebat karena kekurangan Yang

Hitam, kuning, kering dengan tanduk pada permukaan lidah


Menunjukkan pemakaian cairan tubuh oleh panas yang hebat.

Gambar 2.2 Warna Lidah

2. Kualitas Lidah

1. Tebal

Menunjukkan akumulasi cairan tubuh yang disebabkan karena

Yang defisiensi pada Ginjal dan Limpa

Retensi dan stagnasidari Dahak-Lembab

2. Tipis

Menunjukkan terjadinya defisiensi Darah dan Qi kalau disertai warna pucat,


dan defisiensi Yin kalau disertai warna Merah dan tidak ada selaput. Kondisi
lidah yang tipis menunjukkan bahwa kondisi penyakitnya telah menahun.
Dapat juga karena defisiensi Yin yang mengarah pada Api Hati
3. Kering

Menunjukkan adanya panas, dimana panas pathogen memakai cairan tubuh.

4. Kering, kasar, berduri (rough coating)

Disebabkan karena cairan Yin menguap/ tidak cukup, bias juga karena
kekurangan/ tidak adanya Yang Qi untuk mendorong ke atas.

5. Licin, basah ( sliperry coating)

Menunjukkan retensi lembab di interior

6. Berminyak (greasiness) menunjukkan :

Keadaan lembab

Retensi phlegma

Dyspepsia

Lembab panas karena penekanan Yang Qi oleh pathogen

7. Koagulasi (curdiness)

Menunjukkan naiknya factor-faktor pathogen busuk dari lambung karena


terjadi excessive panas di lambung

8. Mengelupas (exfoliation)

Menunjukkan : merupakan manifestasi kegagalan Yin lambung/ gangguan


Qi lambung.
Gambar 2.3 Kualitas Lidah

Lidah tak berakar (root scrapping)

Menunjukkan :

Kalo lapisan itu mempunyai akar ( menutup seluruh lidah) menunjukkan


excess syndrome ( sindrom panas) dimana Qi lambung dalam keadaan cukup
(disebut false coating)
Kalo lapisan itu tidak punya akar (menutup sebagian lidah saja )
menunjukkan sindrom dingin dari lambung/ Qi yang kurang dari lambung
(true coating).

C. Kelainan Pada Lidah

1. Kelainan Kongenital pada Lidah :

1.Microglossi

Keadaan dimana lidah lebih kecil dari normal. Microglossi dengan


micrognatia disebut Sindroma Pierre-Robin.

2. Macroglossi

Lidah sangat besar, mudah terkena infeksi. Disebabkan kretinisme kongenital


dan idiopatik (mungkin hipotiroid pada ibu ). Dapat dijumpai neurofibroma
dan/hemangioma.

3. Median Rhomboid Glossitis

Kelainan kongenital pada lidah karena papilla lidah tidak tumbuh.


Histologisnya seperti radang sehingga ada yang menggolongkannya sebagai
radang namun secara patogenesis kelainan ini bersifat kongenital.

4. Tuberkulum impar

pada bagian tengah lidah tidak tertutup oleh kedua tuberkulum lateral lidah,
sehingga tanpa epitel dan berbentuk belah ketupat.
5. Tounge Tie

Lidah seperti dasi. Terjadi gangguan komunikasi karena frenulum lidah


terlalu panjang.

6. Scrotal Tounge

Lidah seperti skrotum dengan fisura-fisura yang terlalu dalam dan rugae-
rugae kasar.

7. Bifid Tounge

Lidah terbelah akibat perpaduan lidah kanan dan kiri terganggu. Tie Tounge,
Scrotal Tounge, dan Bifid Tounge merupakan merupakankelainan kongenital
yang secara fungsional tidak mengganggu.Keadaan dimana lidah lebih kecil
dari normal. Microglossi dengan micrognatia disebut Keadaan dimana lidah
lebih kecil dari normal. Microglossi dengan micrognatia disebut merupakan
Radang Mukosa Mulut dan Gingiva Keadaan dimana lidah lebih kecil dari
normal.

2. Macam-macam Penyakit Pada Lidah

1. Kanker Lidah
Kanker lidah adalah kanker yang terjadi pada lidah. Kanker lidah adalah
jenis umum dan serius dari kanker kepala dan leher. Kondisi ini biasanya
muncul sebagai sel skuamosa (tempat, benjolan putih atau ulkus) pada
lapisan luar lidah. Studi penelitian menunjukkan bahwa orang dengan
riwayat nikotin dan ketergantungan alkohol memiliki insiden yang lebih
tinggi kanker lidah. Lebih dari 10.000 orang Amerika didiagnosa setiap
tahun dengan kanker lidah. Ketika kanker terbentuk di depan dua-pertiga
dari lidah, itu diklasifikasikan sebagai jenis kanker rongga mulut disebut
kanker lidah mulut. Kanker yang berkembang di sepertiga sisanya lidah
disebut kanker dasar lidah dan dianggap sebagai bentuk tenggorokan
(orofaringeal) kanker.

Penyebab kanker lidah

Asap rokok yang mengepul dalam rongga mulut dan terkena lidah dapat
memicu kanker lidah. Selain asap rokok, kebiasaan minum alkohol dapat
memicu munculnya kanker lidah, selain itu pemakaian gigi palsu yang
tidak sesuai, kebersihan mulut yang buruk, radang kronis dan genetik dapat
menjadi penyebab kanker lidah.

Gejala dan tanda kanker lidah

Gejala dan tanda yang dapat muncul pada kanker lidah adalah :

1. biasanya terdapat luka (ulkus) seperti sariawan yang tidak sembuh


dengan pengobatan yang adekuat,

2. mudah berdarah,

3. nyeri lokal,

4. nyeri yang menjalar ke telinga,

5. nyeri menelan,

6. sulit menelan,

7. pergerakan lidah menjadi semakin terbatas.

Pengobatan kanker lidah

Pengobatan kanker lidah berdasarkan stadium kanker, umumnya dilakukan


dengan operasi, radioterapi atau kemoterapi. Kanker pada dasar lidah biasanya
dirawat dengan kombinasi kemoterapi dan terapi radiasi (kemoradiasi),
kadang-kadang diikuti dengan pembedahan.
2. Sariawan

Seriawan (disebut pula sariawan) atau stomatitis aphtosa adalah


suatu kelainan pada selaput lendir mulut berupa lukapada mulut yang
berbentuk bercak berwarna putih kekuningan dengan permukaan
agak cekung. Munculnya Seriawan ini disertai rasa sakit yang tinggi.

Seriawan merupakan penyakit kelainan mulut yang paling sering


ditemukan. Sekitar 10% dari populasi menderita dari penyakit ini, dan
wanita lebih mudah terserang daripada pria.

Ada beberapa faktor penyebab yang diduga menjadi penyebab munculnya


seriawan, seperti luka tergigit, mengonsumsi makanan atau minuman panas,
alergi, kekurangan vitamin Cdan zat besi, kelainan pencernaan, kebersihan
mulut tidak terjaga, faktor psikologi, dan kondisi tubuh yang tidak fit.

Seriawan di tempat yang sama selama dua minggu hingga satu bulan dapat
dijadikan indikasi adanya kanker rongga mulut.
Stomatitis Aphtous/Ulcer bukan hanya disebabkan karena kekurangan
Vitamin C, namun sebaliknya SA dikenal disebabkan oleh alergi citrus atau
alergi makanan yang mengandung asam, kondisi imun yang lemah, obat-
obatan tertentu, trauma fisik (ataupun penggunaan gigi palsu baru), dsb.

Penyakit kekurangan vitamin C sendiri adalah Scurvy atau kegagalan


proses sintesis kolagen yang ditandai dengan gusi mudah berdarah,
pendarahan kulit (purpura) dsb.

3. Geografic Tongue

Lidah seperti peta, berpulau-pulau. Baik banyak maupun sedikit. Bagian


pulau itu berwarna merah dan lebih licin dan bila parah akan dikelilingi pita
putih tebal.

gangguan tersebut biasanya terjadi pada anak usia di atas 2 tahun,


seringkali penderita alergi mengalami keluhan seperti ini. geographic tongue
seringkali terjadi bila terjai gangguan pada saluran cerna. penyebab
gangguan ini bisa karena alergi makanan atau diperberat saat terjadi infeksi
demam, batuk atau pilek.

gangguan tersebut biasanya disertai gangguan pencernaan lainnya di


antaranya :

saluran cerna : mudah muntah bila menangis, berlari atau makan banyak.
mual pagi hari. sering buang air besar (bab) 3 kali/hari atau lebih, sulit bab
(obstipasi), kotoran bulat kecil hitam seperti kotoran kambing, keras, sering
buang angin, berak di celana. sering kembung, sering buang angin dan bau
tajam. sering nyeri perut.

gigi dan mulut : nyeri gigi, gigi berwarna kuning kecoklatan, gigi rusak,
gusi mudah bengkak/berdarah. bibir kering dan mudah berdarah, sering
sariawan, lidah putih & berpulau, mulut berbau, air liur berlebihan.

gangguan lain yang menyertai

saluran napas dan hidung : batuk / pilek lama (>2 minggu), asma, bersin,
hidung buntu, terutama malam dan pagi hari. mimisan, suara serak,
sinusitis, sering menarik napas dalam.

kulit : kulit timbul bisul, kemerahan, bercak putih dan bekas hitam seperti
tergigit nyamuk. warna putih pada kulit seperti panu. sering menggosok
mata, hidung, telinga, sering menarik atau memegang alat kelamin karena
gatal. kotoran telinga berlebihan, sedikit berbau, sakit telinga bila ditekan
(otitis eksterna).
pembuluh darah vaskulitis (pembuluh darah kecil pecah) : sering lebam
kebiruan pada tulang kering kaki atau pipi atas seperti bekas terbentur.
berdebar-debar, mudah pingsan, tekanan darah rendah.

otot dan tulang : nyeri kaki, kadang nyeri dada terutama saat malam hari

saluran kencing : sering minta kencing, bed wetting (semalam ngompol 2-3
kali)

mata : mata gatal, timbul bintil di kelopak mata (hordeolum). kulit hitam di
area bawah kelopak mata. memakai kaca mata (silindris) sejak usia 6-12
tahun.

hormonal : rambut berlebihan di kaki atau tangan, keputihan, gangguan


pertumbuhan tinggi badan.

kepala,telapak kaki/tangan sering teraba hangat. berkeringat berlebihan


meski dingin (malam/ac). keringat berbau.

fatique : mudah lelah, sering minta gendong

perilaku yang sering menyertai

gerakan motorik berlebihan anak tidak bisa diam, sering bergulung-gulung


di kasur, menjatuhkan badan di kasur (smackdown}. tomboy pada anak
perempuan : main bola, memanjat dll.

gangguan tidur malam : sulit tidur bolak-balik ujung ke ujung, tidur posisi
nungging, berbicara,tertawa,berteriak, sering terbangun duduk saat
tidur,,mimpi buruk, beradu gigi
agresif meningkat sering memukul kepala sendiri, orang lain. sering
menggigit, menjilat, mencubit, menjambak (spt gemes)

gangguan konsentrasi: cepat bosan sesuatu aktifitas kecuali menonton


televisi,main game, baca komik, belajar. mengerjakan sesuatu tidak bisa
lama, tidak teliti, sering kehilangan barang, tidak mau antri, pelupa, suka
bengong, tapi anak tampak cerdas

emosi tinggi (mudah marah, sering berteriak /mengamuk/tantrum), keras


kepala, negatifisme

gangguan keseimbangan koordinasi dan motorik : terlambat bolak-balik,


duduk, merangkak dan berjalan. jalan terburu-buru, mudah terjatuh/
menabrak, duduk leter w.

gangguan oral motor : terlambat bicara, bicara terburu-buru, cadel, gagap.


gangguan menelan dan mengunyah, tidak bisa makan makanan berserat
(daging sapi, sayur, nasi) disertai keterlambatan pertumbuhan gigi.

4. Atropic Glossitis

Penyakit ini juga sering ditemukan. Lidah akan terlihat licin dan mengkilat
baik seluruh bagian lidah maupun hanya sebagian kecil. Penyebab yang
paling sering biasanya adalah kekurangan zat besi. Jadi banyak didapatkan
pada penderita anemia.

5. Fissured Tongue

Lidah akan terlihat pecah-pecah. Kadang garis hanya satu ditengah, kadang
juga bercabang-cabang.

6. Coated Tongue

Coated tongue adalah lapisan berwarna putih, kuning, atau kecoklatan di


atas permukaan lidah, yang disebabkan oleh adanya akumulasi dari bakteri,
debris makanan, lekosit dari poket periodontal, dan deskuamasi sel epitel
(Danser et al, 203).

Pasien yang lebih tua memiliki prevalensi yang lebih sering untuk coated
tongue dari pada pasien yang lebih muda. Perubahan pola diet,
ketidakmampuan fisik untuk menjaga oral hygiene dengan baik, dan
penurunan jumlah aliran saliva akan menyebabkan akumulasi dari debris
oral. Selain itu dikatakan pula bahwa ketebalan coated tongue akan semakin
bertambah pada pasien penderita penyakit periodontal. Leukosit meningkat
pada saliva pasien dengan penyakit periodontal, dan lekosit akan
terakumulasi pada permukaan lidah (Danser et al, 2003). Coated tongue akan
menyebabkan terjadinya penumpukan bakteri, bau mulut dan sensasi rasa
pada lidah kurang peka(Quirynen et al, 2004).

Etiologi

Secara mikroskopis pembentukan coated tongue berhubungan erat dengan


tingkat multipikasi sel epitel, kuantitas dari desmosom dan granul pada
selaput membrane (Danser et al,2003). Berikut adalah beberapa predisposisi
terjadinya coated tongue (Scully, 2001):

1. Edentulous

2. Diet makanan lunak

3. Oral hygiene yang buruk

4. Puasa
5. Demam

6. Xerostomia

7. Konsumsi berbagai obat

Patofisiologi

Pada dasarnya, permukaan atas lidah adalah daearah yang rentan iritasi.
Iritasi ini sering disebabkan oleh minuman yang terlalu panas atau makanan
yang kasar. Hal tersebut menyebab bagian permukaan lidah membentuk
perlindungan berupa lapisan dari keratin yang telah mati. Dalam keadaan
normal jumlah keratin yang diproduksi sama dengan keratin yang
mengelupas ( telah mati). Pada keadaan tidak normal keseimbangan tersebut
terganggu sehingga menyebabkan coated tongue. Coated tongue juga dapat
disebabkan oleh diet makanan lunak yang menyebabkan keratin tidak
terangsang untuk mengelupas (AOMP, 2005).

Gambaran Klinis

Gambaran coated tongue secara klinis berupa selaput (lesi plak) yang
menutupi bagian permukaan atas lidah. Selaput ini dapat berwarna putih
kekuningan sampai berwarna coklat. Selaput terdiri dari akumulasi bakteri,
debris makanan, lekosit dari poket periodontal, dan deskuamasi sel epitel.
Selaput ini dapat hilang pada pengerokan tanpa meninggalkan daerah eritem.
Coated tongue dapat muncul dan hilang dalam waktu yang singkat (Danser
et al 2003; Laskaris, 2006; Scully, 2001).
Diagnosis Banding

Lesi coated tongue harus dibedakan candidiasis, hairy leukoplakia, dan hairy
tongue (Scully, 2001):

1. Candidiasis

Candidiasis merupakan infeksi oportunistik yang disebabkan oleh


pertumbuhan berlebih dari Candida albicans. Pertumbuhan candidiasis
berlebih dapat disebabkan oleh iritasi kronis, kebersihan mulut yang jelek, dan
xerostomia. Lesi ini tampak sebagai plak mukosa berwarna putih, difus, dan
bergumpal yang dapat dikerok namun meninggalkan permukaan eritem,
kasar, atau berdarah. Pada kondisi candidiasis Daerah rongga mulut yang
biasanya terkena adalah dorsum lidah, palatum, dan sudut bibir (Langlais
dan Miller, 1994).

2. Hairy Leukoplakia

Hairy leukoplakia adalah suatu temuan benar-benar mirip leukoplakia yang


menunjukkan infeksi dan imunosupresi dari HIV. Lesi ini terutama terletak
pada tepi lateral lidah, tetapi dapat meluas menutupi permukaan dorsal dan
ventralnya. Berasal dari virus Epstein-Barr. Lesi ini membentuk kupasan
seperti rambut dari lapisan permukaan parakeratotik serta menimbulkan plak
berkerut tebal dan luas berwarna putih. Tepinya tidak berbatas jelas dan lesi
ini tidak hilang bila dikerok (Langlais dan Miller, 1994)

3. Hairy Tongue
Hairy tongue merupakan pemanjangan dari papilla fiiformis yang membuat
dorsum lidah tampak seperti berambut. Hairy tongue dapat berwarna putih,
kuning, coklat atau hitam. Warna tersebut adalah akibat dari faktor-faktor
intrinsik (organism kromogenik) dan ekstrinsik (warna makanan dan
tembakau). Lesi tersebut biasanya mulai dari dekat foramen caecum pada
permukaan dorsal lidah , menyebar ke lateral dan ke anterior. Papila filiformis
yang terlibat akan berubah warna dan memanjang sampai beberapa
millimeter. Hairy tongue biaanya tanpa gejala, namun dalam keadaan yang
parah hairy tongue dapat menyebabkan gatal pada lidah (Langlais dan
Miller, 1994)

Terapi

Terapi untuk coated tongue adalah sebagai berikut (Scully, 2001):

1. Terapi faktor yang melatarbelakangi terjadinya coated tongue

2. Meningkatkan oral hygiene

3. Membersihkan lidah

Metode membersihkan lidah dapat dilakukan dengan menggunakan


instrument tongue-scraping yang terbuat dari bahan plastik, atau dapat
digunakan bagian cekung dari sendok sebagai alternatif. Membersihkan
lidah dengan sikat gigi pun dapat dilakukan, metode ini sangat mudah dan
dapat mengurangi rasa mual saat membersihkan lidah. Berikut ini adalah
tahap-tahap membersihkan lidah dengan tongue scraper (Danser et al, 2003):

- Keluarkan lidah dari mulut sepanjang-panjangnya


- Perhatikan daerah dengan akumulasi debris pada lidah, debris biasanya
terletak pada daerah paling posterior pada dorsum lidah

- Letakkan tongue scraper seposterior mungkin pada dorsum lidah

- Tongue scraper dipastikan dapat menyentuh seluruh permukaan lidah

- Berikan tekanan pada scraper sambil mendorong tongue scraper ke depan


perlahan-lahan

- Bersihkan tongue scraper dari debris dengan air mengalir

- Ulangi prosedur scraping sampai debris tak dapat diambil lagi

- Bersihkan dan keringkan tongue scraper

- Gunakan peroxide atau asam ascorbic sebagai obat kumur

7. Glossopyrosis

Kelainan ini berupa keluhan pada lidah dimana lidah terasa sakit dan panas
dan terbakar tetapi tidak ditemukan gejala apapun dalam pemeriksaan. Hal
ini kebanyakan karena psikosomatis dibandingkan dengan kelainan pada
syaraf.

8. Oral candidosis

Penyebabnya adalah jamur yang disebut candida albicans.. gejalanya lidah


akan tampak tertutup lapisan putih yang dapat dikerok.

D. Penyebab Cadel dan Cara Mengatasinya

1. Kurang matangnya koordinasi bibir dan lidah

Kemampuan mengucapkan kata-kata, vokal dan konsonan secara sempurna,


sangat bergantung pada kematangan sistem saraf otak, terutama bagian
yang mengatur koordinasi motorik otot-otot lidah. Untuk mengucapkan
konsonan tertentu, seperti R, diperlukan manipulasi yang cukup kompleks
antara lidah, langit-langit, dan bibir.

Cara mengatasi:

Orangtua harus meluruskan dengan cara menuntun anak melafalkan


ucapan yang benar. Tetapi ingat, orangtua tak boleh memaksakan anak
harus langsung bisa, apalagi jika saat itu belum tiba waktu kematangannya
untuk mampu melakukan hal tersebut. Pemaksaan hanya membuat anak
jadi stres, sehingga akhirnya dia malah mogok berusaha meningkatkan
kemahiran berbahasanya. Lakukan pula kerja sama dengan guru, sehingga
dapat diperoleh hasil yang lebih maksimal.

2. Kelainan fisiologis

Cadel yang disebabkan kelainan fisiologis, jumlahnya sangat sedikit.


Penyebabnya dibedakan menjadi 3 yakni:

* Gangguan pada bagian pendengaran.

Gangguan ini dapat berupa adanya kerusakan atau ketidaksempurnaan pada


organ-organ yang terdapat di telinga, sehingga bisa memengaruhi
pendengaran. Akibatnya, informasi yang diperoleh tidak lengkap sehingga
berdampak pada daya tangkap dan tentunya juga memengaruhi kemampuan
berbicaranya.

* Gangguan pada otak.

Ada beragam yang dapat dikategorikan sebagai gangguan pada otak. Di


antaranya adalah perkembangan yang terlambat, atau karena penyakit yang
diderita seperti radang selaput otak, atau kejang terus-menerus. Beragam
gangguan ini dapat menyebabkan gangguanpada fungsi otak sehingga
berdampak pada gangguan bicara. Salah satunya adalah cadel.

* Gangguan di wilayah mulut.


Gangguan ini disebabkan adanya kelainan pada organ-organ di mulut
(langit-langit, lidah, bibir, rahang, dan lain-lain). Misal, bibir sumbing,
langit-langitnya terlalu tinggi, lidah yang terlalu pendek, rahang yang
terlalu lebar, terlalu sempit, atau memiliki bentuk yang tidak proporsional.
Namun umumnya kelainan pada organ mulut ini sangat jarang terjadi.

Cara mengatasi:

Kelainan fisiologis dapat diatasi, tergantung berat ringan penyebabnya.


Umumnya bila penyebabnya termasuk katagori berat, maksudnya
penyakitnya tak dapat disembuhkan atau kelainan organnya tak dapat
dikoreksi, maka bisa menjadi cadel yang menetap. Namun bila tergolong
ringan, maka cadelnya tidak menetap.

3. Faktor lingkungan.

Misal, karena meniru orangtuanya. Banyak orangtua yang menanggapi


cadel anaknya dengan kecadelan pula. "Jangan naik pagel (pagar, Red)."
Akibatnya, malah bisa membuat anak jadi terkondisi untuk terus bicara
cadel. Padahal saat anak belajar berbicara, ia bisa mengucapkan suatu kata
tertentu karena meniru. Nah, kalau orangtua atau orang-orang yang berada
di lingkungan terdekatnya berkata cadel, ia akan berpikir, itulah yang benar.
Jadilah ia cadel sungguhan. Begitu juga jika ayah atau ibunya cadel
(sungguhan). Kemungkinan, anak tak pernah mendengar dan belajar
bagaimana seharusnya mengucapkan konsonan tertentu.

Cara mengatasi :
Orangtua harus menghentikan kebiasan berkata cadel dan melakukan
koreksi. Amati dengan jeli. Contoh, bila hari ini bisa namun keesokan harinya
tidak bisa, maka tugas orangtua segera mengoreksi dengan menyebutkan
yang sebenarnya. Mintalah kepada anak untuk mengulanginya beberapa
kali. Namun, jangan memaksa. Berikan penghargaan bila ia kembali mampu
mengucapkannya dengan baik. Jika orangtua memang cadel, mintalah
orang-orang yang berada di lingkungan terdekat untuk memberikan
stimulasi kepada anak.

4. Faktor psikologis

Contoh, untuk menarik perhatian orangtuanya karena kehadiran adik. Yang


semula tidak cadel, tiba-tiba menjadi cadel karena mengikuti gaya berbicara
adiknya.

Cara mengatasi:

Orangtua harus menunjukkan bahwa perhatian kepadanya tidak akan


berkurang karena kehadiran adik. Selain itu, orangtua juga harus terus
mengajak anak bicara dengan bahasa yang benar, jangan malah menirukan
pelafalan yang tidak tepat.

MENCEGAH CADEL

Demi menghindari timbulnya cadel, rajin-rajinlah memberikan stimulasi


pengucapan yang benar. Paling lambat saat anak berusia 2 tahun. Jangan
gunakan bahasa dengan pengucapan yang cadel. Jangan mengganti bunyi
"s" dengan "c" atau "r" dengan "l", dan lain-lain.

Jangan pula menghilangkan konsonan tertentu dalam berbicara. Ini kerap


dilakukan tanpa disadari oleh orang dewasa dengan alasan memudahkan.
Yang paling sering adalah konsonan "R", semisal "pergi" jadi "pegi" atau "es
krim" jadi "ekim".

Você também pode gostar